Anda di halaman 1dari 6

APLUSAN STASE IGD-RANAP RSUD PASAR REBO

1. Instalasi Gawat Darurat


2.1 Jam Dinas
 Pagi: 08.00 – 14.00
 Sore: 14.00 – 21.00
 Malam: 21.00 – 08.00
2.2 Aktivitas Selama Dinas
Aplusan atau operan pasien per-shift dilakukan pukul 08.00/14.00/21.00 (tergantung
shift masing-masing) oleh dokter umum, internship diusahakan mengikuti aplusan/operan
tersebut untuk mengetahui pasien yang ada di IGD. Saat aplusan/operan pasien, diharapkan
internship untuk menawarkan diri agar membantu menulis list pasien.
IGD Pasar Rebo terbagi menjadi dua yaitu Triage dan IGD TRUE-OBSERVE. Untuk
Triage merupakan gerbang utama dari IGD/tempat skrining awal, bisa dibilang seperti poli
umum igd. Jika pasien dirasa perlu untuk dilakukan pemeriksaan atau tatalaksana lebih lanjut,
pasien di operkan atau diapluskan kepada dokter umum di IGD TRUE-OBSERVE. Jika
pasien diperkirakan dapat dilakukan rawat jalan, dokter umum/internship yang berdinas di
triage akan memberikan berkas pulang serta resep untuk pasien, kemudian pasien
diperbolehkan pulang.
Dalam keseharian selama dinas, internship diwajibkan menanyakan terlebih dahulu
terkait posisi dinas-nya kepada dokter umum yang sedang bertugas. Menanyakan apakah
internship ber-dinas di IGD TRIAGE atau IGD TRUE-OBSERVE. Hal ini terkait dengan
peraturan baru yang berlaku, yaitu internship hanya boleh mengikuti dokter umum senior.
Namun pada praktiknya, apabila IGD-Triage ramai, internship akan di tugaskan untuk
berdinas di TRIAGE, meskipun dokter yang bertugas merupakan dokter umum junior.
Apabila internship di bebaskan memilih untuk membantu Triage atau True-Observe,
internship boleh memilih sesuai kenyamanan masing-masing, namun internship diharuskan
untuk memperhatikan keadaan IGD. Apabila pasien lebih ramai di triage, diharapkan
membantu triage. Namun apabila true-observe lebih ramai, diharapkan membantu igd true-
observe.
IGD TRIAGE
Kegiatan internship apabila berdinas di IGD TRIAGE adalah melakukan penilaian
awal kepada pasien baru. Biasanya pasien baru akan diantarkan oleh satpam ke depan triage
menggunakan kursi roda, internship melakukan anamnesa dan pemeriksaan tanda vital
kepada pasien yang sedang duduk dikursi roda. Kemudian, internship berkonsultasi terkait
rencana pemeriksaan dan tatalaksana yang dipikirkan kepada dokter umum yang bertugas.
 Contoh, pasien datang dengan keluhan sesak dan didiagnosis sementara berupa
ppok/asma, internship berencana untuk melakukan nebulasi dengan obat2an yang
dipilih-nya, internship diwajibkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
umum, “dok pasien nya sesek ada wheezing ada ronkhi, ga ada riwayat jantung,
seseknya sesek paru banget, saya mau inhalasi dulu ya dok? Pake combivent sama
pulmicort ya dok?” biasanya dokter umumnya akan meng-ACC atau memberikan
masukan terkait penatalaksanaan tersebut.
 Contoh, pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati, didapatkan mual dan muntah.
Setelah pemeriksaan pasien, internship menemukan diagnosis sementara berupa
dyspepsia. Internship berkonsultasi dengan dokter umum, “dok pasien nya nyeri ulu
hati, mual sama muntah, ga ada dm ga ada riw jantung, saya injeksi ranitidine sama
ondansentron dulu yaa?” nanti kalo kakak perawatnya sibuk, usahakan internship
yang melakukan injeksi.
Selain melakukan pemeriksaan, baik anamnesis maupun pemeriksaan fisik,
internship diwajibkan mengisi data pasien terkait anamnesa dan hasil pemeriksaan fisik di
lembar data pasien. Pada lembar pasien tersebut terdapat beberapa hal yang perlu di isi,
sehingga internship wajib belajar mengenai lembar data pasien, hal ini dapat menanyakan
dokter umum atau kakak perawat. Data tersebut harus diisi secara lengkap.
Internship juga diwajibkan untuk dapat menentukan pemeriksaan penunjang kepada
pasien, dan terdapat beberapa form pemeriksaan yang perlu dipelajari. Usahakan dapat
menangani pasien secara menyeluruh secara mandiri, yang dimaksud adalah melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik mulai dari TTV hingga pemeriksaan head-to-toe, rencana
pemeriksaan penunjang termasuk ekg, gds, pemeriksaan laboratorium hingga pemeriksaan
radiologi, serta memberikan terapi seperti inhalasi, injeksi, serta resep. (kalo bisa jangan
minta tolong kakaknya, tapi kalo capek yaa boleh lah minta tolong).
Apabila terdapat pasien yang dirasa perlu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
dan dilakukan rawat inap, berkas pasien yang sudah di isi dibawa masuk ke IGD TRUE-
OBSERVE dan internship diusahakan melakukan aplusan pasien atau melaporkan keadaan
pasien kepada dokter umum yang bertugas di IGD TRUE-OBSERVE. Biasanya dokter
umum tersebut akan memberikan intruksi lanjut terkait tatalaksana pasien, atau dokter umum
akan menanyakan kepada internship rencana tatalaksana lebih lanjut yang direncakan oleh
internship. Setelah itu pasien dipindahkan ke IGD TRUE-OBSERVE, tanyakan terlebih
dahulu kepada kakak perawat atau dokter umum terkait, dimana baiknya pasien di
tempatkan. Hal ini disebabkan beberapa kondisi pasien yang butuh pemantauan khusus harus
diletakan ditempat yang mudah dilihat dari meja dokter.
Jika pasien dirasa dapat melakukan rawat jalan, internship diperbolehkan
memberikan terapi dan menuliskan resep untuk pasien atas pengetahuan dokter umum yang
berjaga. Selain itu, internship harus mengetahui berkas/lembar/form apa saja yang perlu
disiapkan dan diberikan kepada pasien yang dilakukan rawat jalan.
IGD TRUE-OBSERVE
Jobdesk di TRUE-OBSERVE secara keselurahan tidak jauh berbeda dengan aktivitas
di TRIAGE, namun dikarenakan pada awal pergantian shift pasiennya sudah dilakukan
pemeriksaan dan tatalaksana oleh dokter umum dan dokter internship sebelumnya, jadi
internship yang memulai shift baru, hanya melakukan pemantauan terkait keadaan pasien dan
melanjutkan tatalaksana yang sudah direncanakan oleh sejawat sebelumya.
Di TRUE-OBSERVE merupakan pasien2 yang butuh pemantauan khusus, sehingga
internship diwajibkan melakukan pengecekan berkala pada pasien2 yang butuh perhatian
khusus. Selain itu, internship diusahakan untuk lebih aktif menawarkan bantuan baik kepada
perawat maupun kepada dokter umum. (lebih gabut sih, kalo pasiennya udah tinggal “terapi
lanjut”.
Jika terdapat pasien rujukan/ pasien operan dari triage/p asien datang dengan keluhan
yang cukup berat/ pasien dengan trauma dan membutuhkan tindakan, internship diwajibkan
melakukan pemeriksaan baik anamnesis, pf dan rencana pp, selain itu juga diusahakan untuk
berdiskusi dengan dokter umum terkait tatalaksana yang diberikan serta melengkapi data
pasien dengan menuliskan hasil pemeriksaan yang dilakukan.
Apabila ada pasien trauma yang membutuhkan hecting, internship diwajibkan
melakukan tindakan hecting. Biasanya tindakan hecting dilakukan tanpa observasi dari dokter
umum, sehingga internship melakukan secara mandiri. Tanyakan kepada kakak perawat letak
alat2 hecting yang diperlukan. Untuk hecting, terdapat koass bedah yang bisa dimintai
pertolongan untuk menjadi asisten dalam tindakan hecting.
Selain itu, untuk tindakan-tindakan lain seperti pemasangan kateter, pemasangan
infus, ngt dan berbagai tindakan yang dapat dilakukan, internship diwajibkan untuk
menawarkan diri kepada kakak perawat untuk melakukan berbagai tindakan tersebut.
Diperbolehkan untuk meminta tolong kakak perawat mengawasi tindakan yang dilakukan.
Tindakan khusus seperti rjp, intubasi, kardioversi, dc shock dan berbagai kegiatan terkait atls
dan acls lainnya, biasanya diarahkan terlebih dahulu oleh dokter umum. Namun, sangat
disarankan untuk dokter internship menawarkan dirinya sendiri.
Apabaila di TRUE-OBSERVE tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan, internship
diminta untuk mengecek ke TRIAGE apakah ada yang bisa dibantu. Jika tidak, internship
sangat diperbolehkan untuk duduk dan beristirahat dengan dokter umum di meja dokter
TRUE-OBSERVE atau di TRIAGE.
2.3 How to Survive
 ONTIME!!
 SOPAN!!!! Banyakin senyum, banyakin ngobrol2 sama kakak perawat dan dokter
umum.
 Belajar! Paling sering skip dosis obat, cara pemberian.
 Pelajarin berkas2 pasien yang perlu diisi, perlu disiapin kalo pasien mau rawat,
atau mau rawat jalan a.k.a pulang!
 Periksa pasien yang bener, kalo ragu, mending tanya jangan sotoy
 Sering-sering menawarkan diri, “dok aku dibantu apa?”
 Gercep!! Pasien banyak, jangan sampe pasien yang dipegang sama dokter
umumnya lebih banyak dari yang internship pegang.
 Kalo pada sibuk, cari kesibukan juga, jangan asik main hp sendiri
 Kalo gabut, ngobrol sama kakak perawat, sama dokter umumnya, semuanya baik-
baik dan seru-seru
 Ikhlas aja kerjanya, kalo diminta tolong ekg, gds, atau apapun yang masih masuk
akal dan terkait pemeriksaaan pasien, iya ajaaa. Ga sebabu itu kok, kakak
perawatnya juga segen nyuruh internship.
 Untuk jaga malem, biasanya dokter umumnya yang nyuruh kita tidur. Kalo udah
disuruh tidur, ya tidur aja. Bisa tidur di lt.6 atau di ruang diklat igd (tanya aja
sama dok anita dimana posisi pastinya)
 Sebisa mungkin mandiri nanganin pasiennya, tapi kalo kakak perawatnya gabut,
minta tolong injeksi atau pemeriksaan nya juga gapapa, banyak perawat kecil
(yang masih sekolah) sangat amat bisa disuruh2, ada koass juga. Tapi yaa jangan
ngebabuin juga, tau diri aja.
 Untuk obat-obatan yang mau diberikan pasien selama di IGD (obat buat diinjeksi,
obat inhalasi, dan obat apapun yang mau diberikan ke pasien selama di IGD)
ambil sendiri ke APOTIK IGD. Pelajarin juga mulai dari posisi obat nya dimana,
karena ga selalu ada kakak yang jaga di apotik dan ngambilin buat kita. Kenalan
juga sama kakak2 apotik, baik semua!

2. BANGSAL
Bangsal yang dipegang yaitu:
 Flamboyan (bangsal penyakit dalam) lantai 4
 Cempaka (bangsal bedah) lantai 5
 Mawar (bangsal anak) (hati-hati kakaknya nyinyir mampus) lantai 6
 Melati (bangsal paru) lantai 7
Internship diwajibkan meninggalkan nomor telfon disetiap bangsal (peraturan baru),
sehingga apabila ada pasien jelek, internship akan dihubungi oleh perawat.
Dinas bangsal senin-sabtu, termasuk tanggal merah. Dinas dari pukul 08.00- 14.00
(senin-jumat), dan 08.00-12.00 (sabtu). Diharapkan untuk selalu standby di rumah sakit.
Untuk jobdesknya sendiri tidak jelas. Sejauh ini, hanya melakukan pendataan dan ditulis di
buku “data pasien bangsal” yang disediakan oleh internship. (hanya sensus saja). Meskipun
jobdesk tidak jelas, internship diwajibkan untuk stor muka setiap harinya di setiap bangsal
yang tertera diatas. Apabila saat visit bangsal ada konsulen yang sedang visit, diharapkan
internship mengikuti konsulen tersebut, untuk bisa berdiskusi terkait pasein.

Anda mungkin juga menyukai