Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI KOMUNIKASI EFEKTIF DI SEKOLAH

MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Komunikasi

Oleh Kelompok 4 (rombel 2 pukul 13.00) :


Ishak Rouf/1102419032
Desy AyuWulansari/1102419041
Linda Adkhiyah/1102419056

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu hal yang paling vital dalam dunia pendidikan adalah komunikasi.
Komunikasi seperti yang telah kita ketahui adalah suatu cara untuk
menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan. Dalam dunia
pendidikan guru adalah seorang komunikator dan tentunya siswa adalah si
komunikan.
Dalam berkomunikasi pun ada kalanya terdapat hambatan-hambatan yang
tidak bisa kita hindari. Seperti hambatan dari media komunikasi yang digunakan
higga terkait dengan hambatan dari diri pribadi komunikator dan komunikan
dalam meakukan komunikasi. Tentunya diperlukan kiat atau strategi yang harus
dimiliki oleh seorang guru atau tenaga didik agar tidak ada kesalahan persepsi
nantinya ketika satu informasi tersebut sampai kepada komunikan atau peserta
didik. Agar komunikasi dapat berjalan dengan efektif, ada strategi yang harus
dipahami dan dikuasai oleh seorang guru serta anggota tenaga pendidik lainnya
Strategi komunikasi yang tepat penerapannya akan memungkinkan
tercipatanya kondisi kelas yang kondusif yang memungkinkan tercapainya
informasi secara jelas dan terarah.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Mengapa perlu dibangun komunikasi efektif di sekolah?
1.2.2 Bagaimana strategi yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
komunikasi efektif di sekolah?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1.3.1 Mengetahui pentingnya komuikasi efektif di sekolah
1.3.2 Mengetahui strategi yang dapat dilakukan untuk membagun komunikasi
efektif di sekolah
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis untuk memberikan informasi terkait pentingnya
penyusunan strategi komunikasi di sekolah dan supaya dapat menjadi koreksi
terkait komunikasi yang terjadi dalam dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Membagun Komunikasi Efektif di Sekolah


Pendidikan dilihat dari segi proses merupakan suatu bentuk komunikasi. Guru
sebagai komunikator tentunya sebagai agen untuk meyalurkan ilmu pegetahuan
kepada siswa yang tak lain adalah komunikan. Komunikasi efektif diharapkan
dapat membantu pencapaian dari tujuan pendidikan nantinya. Tujuan pedidikan
akan tercapai jika terjadi proses pembelajaran yang komunikatif, berjalan lancar
dan efektif.
Bentuk komunikasi yang diharapkan disini untuk mencapai tujuan tersebut
adalah komunikasi dua arah dimana antara komunikator dan komunikan
menjalankan peran masing-masing secara baik. Peserta didik harus responsif,
mengetengahkan pendapat, mengajukan pertanyaan, diminta atau tidak diminta.
Pendidik pula harus bisa memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta
didik untuk membangun sendiri diskusi mereka yang komunikatif, inovatif dan
diamis. Agar suatu komunikasi bisa dikatakan efektif perlu ditekankan adanya
strategi yang harus disiapkan oleh pengajar.
Dengan semakin berkembangnya teknologi seperti sekarang ini bukan berarti
komunikasi secara langsung dengan tatap muka tidak dibutuhkan lagi.
Komunikasi adalah tentang interaksi antara pribadi dengan lingkungan.
Dibutuhkan persamaan persepsi untuk mencapai suatu komunikasi. Perbedaan
persepsi dapat menimbulkan adanya kegagalan komunikasi yang akan berakibat
pada gagalnya proses pencapaian tujuan dari komunikasi dalam hal ini adalah
tujuan dari pendidikan. Dalam hal ini, strategi komunikasi efektif juga punya
andil besar untuk mengatasi permasalahan seperti ini.
Kenyataan yang ada masih banyak guru yang kesulitan meerapkan strategi
komunikasi efektif di sekolah. Banyak faktor yang menimbulkan hal tersebut
seperti minimnya pengalaman belajar, pengetahuan guru tentang teori dan praktik
komunikasi yang efektif masih kurang, serta penguasaan guru terkait strategi
komunikasi yang baik dan efektif juga masih kurang. Jika hal ini dibiarkan terjadi,
dampaknya akan menimbulkan suasana kelas yang tidak kondusif karena banyak
peserta didik yang ribut sendiri di kelas. Minat belajar peserta didik pun menurun
serta informasi yang disampaikan tidak terserap dengan baik. Perlu penyusunan
strategi komunikasi yang tepat agar sebisa mugkin permasalahan-permasalahan
yang telah disebutka tidak terjadi di tengah proses pendidikan.

2.2 Strategi Mencapai Komunikasi Efektif di Sekolah

Dalam lingkungan sekolah terdapat kepala sekolah, guru, siswa,serta staf


karyawan. Dalam hal tersebut terjadi proses komunikasi yang di lakukan setiap
individu terhadap individu lain di sekolah. Strategi komunikasi merupakan
panduan perencanaan komunikasi dengan menajemen komunikasi untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan, strategi ini dilakukan tergantung pada
situasi dan kondisi serta evektifitas komunikasi antar pribadi warga sekolah sangat
tergantung pada pribadi penerima maupun pengirim pesan seperti yang dijelaskan
De Vito (dalam sutapa,2002) sebagi berikut:

1. Keterbukaan, mencakup aspek keinginan untuk terbuka bagi setiap orang


yang berinteraksi dengan orang lain, dan keinginan untuk menanggapi secara
jujur semua stimulus yang datang kepadanya. Misalnya, bagaimana sikap
keterbukaan yang dilakukan kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan
guru
2. Empati, yaitu merasakan sebagaimana yang dirasakan oleh orang lain atau
mencoba merasakan dalam cara yang sama dengan perasaan orang lain.
Misalnya, bagaimana guru melihat salah satu siswanya yang sedang
bermasalah dengan menjalin komunikasi dari hati ke hati
3. Dukungan, adakalanya diucapkan dan tidak diucapkan
4. Kepositifan, mencakup adanya perhatian yang positif terhadap diri seseorang,
suatu perasaan positif itu dikomunikasikan, dan mengefektifkan kerjasama
5. Kesamaan, mencakup kesamaan suasana dan kedudukan antara orang-orang
yang berkomunikasi. Misalnya, kepala sekolah sebagai supervisor tidak
memposisikan diri sebagai birokrat di hadapan guru, namun memposisikan
diri sebagai rekan sejawat.
Komunikasi efektif berkaitan dengan kemampuan (ability) komunikator dan
komunikannya. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan
kitaberusaha dengan diri sendiri. Aspek-aspek yang paling penting dalam
kemampuan komunikasi secara efektif yaitu komunikator, komunikan, media
yaitu alat untuk menyampaikan dan pesan sesuatu yang di sampaikan.
Sebagai pusat pengatur komunikasi, kepala sekolah harus bisa membangun
komunikasi efektif dengan menerapkan prinsip berikut:
a. Prinsip human relations, kepemimpinan kepala sekolah tidak terlepas dari
upaya membangun komunikasi efektif dan menjalin hubungan dengan
masyarakat, karena dalam keseharian kepala sekolah tidak akan terlepas dari
interaksi dengan orang lain, baik kepada guru, siswa, staf, maupun interaksi
dengan stakeholder terkait
b. Prinsip membina hubungan, kepala sekolah harus kreatif dan inovatif dalam
membina hubungan dengan guru, staf, siswa, terutama dalam memberikan
dorongan dan motivasi. Sedangkan dengan orang tua dan stakeholder, kepala
sekolah harus membina kerja sama saling menguntungkan seperti
menggalang beasiswa, bantuan sarana prasarana, maupun kegiatan belajar
mengajar
c. Prinsip informatif , kepala sekolah harus memiliki kemampuan mengelola
dan menyampaikan informasi yang strategis kepada warga sekolah secara
internal, dan eksternal sekolah dengan masyarakat
d. Prinsip partifipatif, kepala sekolah harus bisa menggali aspirasi dan saran dari
guru, staf, orang tua, dan masyarakat dalam menentukan dan mengambil
keputusan
e. Prinsip persuasif, kepala sekolah harus porfesional dan mempunyai
kemampuanmempengaruhi orang lain, bisa dipercaya, jujur, objektif, dan
memperhatikan pelayanan
f. Prinsip komunikasi interpersonal, kepala sekolah sebagai makhluk sosial
harus bias membangun komunikasi dialogis dengan warga sekolah.
Sebelum melakukan proses pembelajaran di kelas, seorang guru harus
mempersiapkan terlebih dahulu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
dikemukakan oleh Lasswell tersebut. Jawaban itu menyangkut pertanyaan: Who?
(siapa komunikatornya?). Tentunya pelaku komunikator tersebut adalah dirinya
sendiri sebagai pendidik; kemudian, says what (pesan apa yang disampaikan?).
Dalam hal ini pesan yang akan disampaikan guru kepada siswa adalah
menyangkut materi pelajaran dan muatan yang terkandung di dalamnya, yakni
meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik; in which channel ? (media
apa yang digunakan?). Media yang digunakan adalah media pembelajaran baik
berbentuk audio, visual maupun kombinasi audi-visual; to whom ? (siapa
komunikannya?) Dalam hal ini adalah siswa sebagai peserta didik; dan with what
effect ? (efek apa yang diharapkan?), yakni tumbuhnya pengetahuan, pemahaman,
pengalaman, dan ketrampilan hidup dalam diri siswa.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknik komunikasi merupakan cara komunikasi yang penting bagi seseorang.
Komunikasi seperti yang telah kita ketahui adalah suatu cara untuk
menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan.Metode yang tepat
pada komunikasi dalam lingkungan pendidikan atau sekolah adalah dengan
komunikasi secara langsung maupun tak langsung, disesuaikan dengan situasi dan
kondisi. Membangun komunikasi efektif di sekolah merupakan sebuah proses
membina hubungan yang harmonis antar warga sekolah. Melaluis trategi
komunikasi akan lebih mudah bagi seorang tenaga didik menerapkannya di
lingkungan sekolah agar tercipta tujuan yang hendak di capai.

3.2 Saran
Strategi komunikasi yang baik tentunya membutuhkan proses perencanaan
yang tepat. Dalam menyusun strategi komunikasi di sekolah hendakya analisis
terlebih dahulu sejauh mana kelayakan strategi komunikasi yang akan kita
gunakan kedepanya. Perhatikan tujuan, sasaran, sarana dan prasaran serta
pendukung lainnya untuk memaksimalkan strategi komunikasi yang akan
direncanakan.
Daftar Pustaka

Abidin, S.(2017). Strategi komunikasi guru dalam meningkatkan prestasi


belajar siswa. Ihyaul Arabiyah, 116-131
Sutapa, M. (2006). Membangun komunikasi efektif di sekolah. Jurnal
manajemen sekolah, 699-76

Anda mungkin juga menyukai