Anda di halaman 1dari 100

DAFATAR ISI

5 24 32 39
5 24 32 38
JENDELA sosok dedikasi renungan
UTAMA Merubah “Rest
Area Ternak”
Motor Dai Kuat-
kan Dedikasi Dai
Sayangi, Hormati, dan
Cintailah Ibumu
Kalau Benar dalam Dakwah
Menjadi Sekarang Juga
Cinta Sayangilah
Pesantren
Anak Yatim

SUSUNAN REDAKSI
Penanggung Jawab: Marwan Mujahidin Pengarah: Supendi Pemimpin Redaksi: Imam Nawawi Sidang Redaksi:
Khairul Hibri, Cholis A, Imam N. Kontributor:Sahlah, Ibnu Sumari, Abu Falah Desain:  Musta’in Al Haq Iklan: Akbar
Percetakan: Lentera Jaya Madina

Alamat Redaksi : Jakarta : Jl. Kalibata Office Park, Jl. Raya Pasar Minggu No. 21. Blok H. Kalibata, Jakarta Selatan,
Telp. 021.7975770 Fax. 021.7975614. Surabaya : Jl. Raya Kejawan Putih Tambak 110 A. Email : redaksi@bmh.or.id |
Iklan : email : majalahmulia@gmail.com SMS/WA. +62 822-3057-5647

4 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


56 68 86 96
56 68 86 96
perwaki- Ruang tholabul cermin
lan Utama ilmi
Bismillah,
Dikemudikan
Sabar
Beasiswa Pen- Nyalakan Bahtera itu
didikan Kader Optimismu Saya Mau ke
Dakwah Pesantren

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


5
SURAT PEMBACA

STOP PERAYAAN TAHUN BARU


Sudah menjadi rahasia umum. Ketika memasuki pergantian tahun baru
masehi, tidak sedikit masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda,
menghabiskan waktu untuk kegiatan sia-sia. Seperti; begadang, pesta kembang
api, meniup terompet pada detik-detik bergantian tahun, dan seterusnya.
Tentu ini adalah fenomena yang memprihatinkan. Sebab, sebagai seorang
beriman, seharusnya menjauhi perilaku semisal ini. Karena praktik di dalamnya,
jauh dari nilai keluhuran. Umpama; terkandung perilaku boros. Campur antara
laki-laki dengan perempuan. Bahkan tidak sedikit yang terjerumus dalam
perbuatan zina. Na’udzubillah.
Selain itu. Dinilai dengan kaca mata aqidah. Peringatan tahun baru ini juga,
merupakan tradisi di luar Islam. Artinya bila kaum muslimin ikut merayakan,
berarti telah terjebak dalam mengikuti tradisi suatu kaum. Dan ini haram.
Terkait dengan hal ini. Jangankan ikut acara. Sekedar mengucapkan kalimat
‘selamat....” saja, itu sudah masuk kategori haram. Begitu keterangan yang ditulis
oleh Ibnu Qoyyim dalam kitabnya; ‘’Ahlidz Dzimmah.’
Mengingat begitu merugikan dan membahayakan merayakan tahun baru ini,
maka, sepatutnya kaum muslimin, khususnya anak muda menghindarinya.
Sebagai penutup. Semoga hadits dibawah ini, bisa menjadi pemantap untuk
tidak (lagi) memperingati pergantian tahun masehi.
’’Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dalam
golongan mereka’’(HR. Abu Daud).

Habib Abdul Mujib/Mahasiswa STAIL asal Kendari, Sultra

MENGOPTIMALKAN MASA MUDA


Bila kita perhatikan perilaku sebagian pemuda di masa kinisangat memprihatinkan.
Betapa tidak. Mereka lebih banyak mengisi waktu dengan hal hal yang negative.
Missal; Main game, narkoba, minum minuman keras dan lain sebagainya.
Di lain sisi, mereka menanggalkan urusan agama. Al-Qur’an yang sejatinya tuntunan
hidup seorang beriman, pun terpinggirkan. Jangankan untuk menelaah. Membacanya
pun enggan. Bahkan ada sebagian lagi, yang belum bisa mebaca.
Bila perilaku ini terus berlanjut. Tidak ada upaya untuk merubah. Sudah barang
tentu, akan terperosok pada golongan orang-orang yang merugi. Sebab, tidak piawai
dalam mengoptimalkan waktu, yang Allah berikan (Q.s. Al-‘Asr:1-3).
Praktik hidup macam inilah yang dilalui oleh generasi muda pada zaman Nabi.
Mereka gunakan waktu sebaik mungkin untuk beribadah. Seperti mengaji al-Qur’an.
Umpama, Nabi SAW pernah memerintahkan sahabatnya, Abdullah bin Amr Al-ash ra.
Beliau bersabda: “Bacalah al-Qur’an dalam tiga malam. Kemudian Abdullah bin
Amr Al-Ash ra. Berkata; “Sungguh aku sanggup membacanya lebih banyak dari pada
itu.”
Semoga kita bisa menapaki jejak orang-orang shalih, sehingga tidak terkategori
orang-orang yang merugi. Amiin.

Nandang Rizki/Anggota PENA, Panceng, Gresik

6 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


7
8
9
10
11
12
Kantor Pusat :
JL. H. Samali No 79B Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Telp. 021-79196500
ATAU HUBUNGI KANTOR BMH TERDEKAT DI KOTA ANDA

Find us on Subscribe Follow us on Follow us on


Baitul Maal Hidayatullah Baitul Maal Hidayatullah officialbmh @officialbmh

www.bmh.or.id
TILAWAH

Cahaya
di Atas Cahaya
Beruntunglah orang-orang yang dalam 24 jam tidak lalai dari mengingat Allah

K
etika jiwa cahaya (kepada) yang banyak berkahnya,
terdorong langit dan bumi. (yaitu) pohon zaitun
untuk mendekai Perumpamaan cahaya- yang tumbuh tidak di
Al-Qur’an, lalu Nya adalah seperti sebelah timur (sesuatu)
mata, akal, dan hati sebuah lubang yang dan tidak pula di
serentak larut dalam tak tembus, yang di sebelah barat(nya), yang
nuansa kekhusyukan dalamnya ada pelita minyaknya (saja) hampir-
maka akan begitu terasa besar. Pelita itu di dalam hampir menerangi,
getaran-getaran wahyu kaca (dan) kaca itu walaupun tidak disentuh
yang menjadikan kita seakan-akan bintang api. Cahaya di atas
tertegun, takjub, dan (yang bercahaya) cahaya (berlapis-lapis),
mengakui bahwa Allah seperti mutiara, yang Allah membimbing
adalah Tuhan manusia. dinyalakan dengan kepada cahaya-Nya siapa
“Allah (Pemberi) minyak dari pohon yang Dia kehendaki,

14 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


dan Allah membuat di bumi, mengatur adalah hati seorang
per­umpamaan- bintang-bintang, Mukmin, pelita dalam
perumpamaan bagi matahari, dan bulan.” hatinya adalah cahaya,
manusia, dan Allah Adapun terhadap qalbun aghlaf adalah
Mahamengetahui segala firman-Nya, “Cahaya hati orang kafir, qalbun
sesuatu.” (QS. An-Nur di atas cahaya,” As- mankuus adalah hati
[24]: 35). Suddi mengatakan, orang munafik, yang
Terus terang “Maksudnya adalah, mengetahui kemudian
bukan perkara mudah cahaya api dan cahaya mengingkari. Qalbun
memvisualisasikan minyak, apabila bersatu mushfah adalah hati
makna dari ayat akan bersinar, keduanya yang di dalamnya
tersebut, namun tidak akan bersinar bercampur iman dan
demikian, hati merasa dengan sendirinya jika nifak, iman yang ada
kagum, takjub, dan tidak berpasangan. di dalamnya seperti
tunduk kepada kuasa- Demikian pula cahaya tanaman yang disirami
Nya. al-Qur-an dan cahaya air yang segar dan
Secara prinsip Allah iman akan bersinar nifak yang ada di
semata yang mampu terang manakala dalamnya seperti bisul
menjadikan kehidupan bersatu, tidak akan yang disirami darah
ini hadir, cahaya eksis, bercahaya kecuali bila dan nanah, mana dari
sehingga mata manusia keduanya ber­satu.” dua unsur di atas
dapat berfungsi. Karena Dan, sungguh yang lebih dominan,
hakikatnya mata manusia manusia benar-benar maka itulah yang akan
bisa bekerja dengan baik membutuhkan cahaya, menguasai hatinya.”
manakala ada cahaya baik dalam pengertian Riwayat hadits
yang bersinar. dhohir maupun batin. tersebut memang dhaif
Dalam tafsir Ibn Imam Ahmad dan dalam sanadnya
Katsir dijelaskan, meriwayatkan dari Abu ada kelemahan dan
‘Ali bin Abi Thalhah Sa’id al-Khudri , bahwa ada yang terputus.
meriwayatkan perkataan Rasulullah bersabda; Namun demikian
‘Abdullah bin ‘Abbas “Hati itu ada empat dari mentadabburi ayat
tentang firman Allah: macam: Pertama, ini kita menjadi paham
“Allah (Pemberi) cahaya qalbun ajrad (hati yang dan sadar bahwa
(kepada) langit dan polos tak bernoda) di betapa tergantungnya
bumi,” yakni, Allah dalamnya seperti ada hati kita kepada
pemberi petunjuk bagi pelita yang bersinar. petunjuk (cahaya)
penduduk langit dan Kedua, qalbun aghlaf Allah. Beruntunglah
bumi. (hati yang tertutup) orang-orang yang
Ibnu Juraij berkata, yang terikat tutupnya. dalam 24 jam tidak
Mujahid dan ‘Abdullah Ketiga, qalbun lalai dari mengingat
bin ‘Abbas berkata mankuus (hati yang Allah, mengamalkan
tentang firman Allah : terbalik). kebaikan, dan menyeru
‘Allah (Pemberi) cahaya Keempat, qalbun manusia pada yang
(kepada) langit dan bumi.’ mushfah (hati yang makruf dan mencegah
Yaitu, yang mengatur terlapis). pada yang munkar.*/
urusan di langit dan Adapun qalbun ajrad Ibn Suradi

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


15
INSPIRASI ALAM

Tupai dan Kesadaran


Hakekat Diri
Oleh: Khairul Hibri

“Raja lompat.” Itulah mengejarnya. Karena keluarlah falsafah hidup


julukan tupai. Bukan pasti tertinggal. yang menyatakan;
tanpa alasan. Karena Meski demikian “Sepintar-pintar tupai
memang hewan berjenis mahir dalam lompat. melompat. Sekali-kali ia
insektivora (pemakan Tupai sebagai hewan jatuh juga.”
serangga) ini memiliki skil biasa, terkadang sesekali Falsafah ini
lompat yang luar biasa masih tetap terjatuh. memberikan pelajaran,
hebat. Ia mampu loncat Entah itu karena dahan akan hakekat makhluk.
dari dahan ke dahan, yang diloncati kering Khususnya manusia.
dengan begitu cepat. alias rapuh, hingga Bahwa tidak ada
Cekatan. Lincah. Penuh terpelanting. Licin, jadi kesempurnaan di
energik. ia terpeleset . Atau muka bumi ini. Yang
Lebih-lebih ketika karena genggamannya Maha Sempurna itu
mengatahui ia tengah yang kurang kuat, maka hanya Allah. Tiada cela
berada dalam incaran terjatuh. Yang pasti bagi-Nya. Sedangkan
pemburu. Sprint-nya fenomena ini menjadi makhluk, identik dengan
akan semakin menggila. hal yang menarik kekurangan.
Nampaknya akan sia- bagi mereka yang Kata insan yang artinya
sia saja bila pemburu mau berfikir secara manusia, mengandung
memaksakan diri untuk mendalam. Hingga arti pelupa. Jadi, sehebat-

16 MULIA | Rabiul Awal 1441/Desember 2019


INSPIRASI ALAM

hebat manusia dalam dicintai oleh orang lain. untuk memperbaiki.


mengingat sesuatu, Sebab ia tidak pernah Menambal apa yang
sekali waktu ia akan menyalah-nyalahkan kurang. Berjuang untuk
mengalami lupa pula. apalagi sampai sempurna, meski itu suatu
Dan ini merupakan meremehkan, akibat kemustahilan.
kelemahan yang tidak dari kesalahan yang tak Munculnya tekat
bisa di-delete. sengaja dibuat. untuk memperbaiki
Menyadari hakekat Sebaliknya. Bila diri inilah, yang akan
diri itu penting kesadaran ini tidak menjadikan seseorang
sebagai kontrol diri. terbangun, rawan mendapatkan inovasi-
Untuk tidak mudah sekali diri terbawa ke inovasi terbaru dalam
jemawa. Terutama arus ceroboh dalam kehidupan. Disebabkan
ketika posisi tengah bersikap. Kurang ia terus belajar, sehingga
‘naik daun.’ Dalam matang pertimbangan. mendapatkan ilmu-ilmu
segala bidang. Profesi Sebab landasanya kuat anyar.
maupun status sosial. pada penilaian berbasis Tak ubahnya Nabi
Bahwa, sekalipun karir pada subjektifitas Musa, yang mendapatkan
bertengger pada puncak semata. Diperparah pelajaran baru, setelah
tertinggi; kita adalah dengan disulut berguru langsung
makhluk yang penuh tuntutan sempurna, kepada Nabi Khidir. Dan
dengan kekurangan. tanpa mau menerima ketertarika beliau untuk
Jadi apa yang mau alasan rasional atau belajar, setelah diberi
disombongkan. kemanusiawian. tahu, bahwa ada seorang
Menggunakan “Pokoknya saya tidak yang memiliki ilmu
ungkapan yang sering mau tahu. Proyek itu tertentu. Di mana ilmu
dipakai oleh AA Gym, harus berjalan dengan itu belum dimiliki oleh
bahwa orang lain baik, bagaimanapun Nabi Musa. Sebelumnya,
menghormati kita, caranya!” itu ‘dalil’ yang Nabi Musa merasa
disebabkan Allah Maha acap diucap. Akibatnya, menjadi sosok yang paling
Baik, menutupi segala akan banyak yang hebat/tahu, selepas
keburukan kita. Andai tersakiti. Sehingga kita mengalahkan Fir’aun.
Allah bongkar, mustahil mendapati banyak Tapi langsung mendapat
ada yang menaruh berita, tidak sedikit teguran dari Allah, dengan
hormat. buruh menikam majikan ditunjukkan sosok yang
Di lain sisi. dari belakang, lantaran lebih alim daripada
Kesadaran ini pula akan sakit hati. dirinya.
membimbing seseorang Tertariklah Nabi
untuk berperilaku bijak Berjuang Musa untuk berguru.
kepada orang lain. ‘Menyempurnakan’ Dan memang benar.
Khususnya bawahan, Tupai ketika Dari perjalanannya itu, ia
ketika mereka melakukan jatuh atau terpeleset mendapatkan pelajaran
kekhilafan di luar akan segera bangkit. yang sangat berharga
pertimbangan. Bahwa Beberapa detik yang sebelumnya tidak
mereka manusia biasa. berselang, akan pernah didapati. Tentang
Prediksi bisa meleset, kembali melompat- hakekat diri yang sejatinya
meski mereka masuk lompat seperti sedia penuh kekurangan. Masih
kategori profesional. kala. Pelajarannya, banyak di luar sana,
Keuntungan yang ketika kita telah sosok-sosok yang Allah
diperoleh dari perilaku menemui kelemahan titipkan anugerah lebih
ini, ia akan semakin diri, bersegeralah dari apa yang kita terima.

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


17
PROGRAM

Kuatkan Produktivitas
Ibu Hebat Depok
Produk yang dihasilkan para peserta “Program Ibu Hebat” Daerah Depok
meliputi makanan dengan bahan dasar ikan, seperti siomay, otak-otak, dan
bakso, kini semakin berkembang

P
endayagunaan up pembinaan secara senantiasa produktif,”
dana zakat berkala dan berkesn- kata Direktur Program
melalui program imabungan. dan Pemberdayaan
ekonomi, tepat- “Program ekonomi BMH, Zainal Abidin, Ka-
nya Program Ibu Hebat memang program yang mis (24/10).
yang diinisiasi oleh Laz- menuntut ketekunan Intinya, kata Zainal,
nas Baitul Maal Hidayat- BMH untuk tidak saja BMH berupaya sebaik
ullah (BMH) tidak ha- meningkatkan skill mungkin untuk men-
nya menekankan pada mereka dalam berpro- guatkan produktivitas
sisi pelatihan. Program duksi, tetapi juga men- ibu hebat. “Kunjungan
tersebut juga mencak- jaga semangat untuk dan pembinaan menjadi

18 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


program lanjutan paling mendapatkan materi karang sudah mulai ada
penting dalam rangka pelatihan, modal dan label dan kemasan yang
sukses Porgram Ibu bimbingan, tetapi perlahan terus ditingkat-
Hebat ini,” ujarnya da- juga diajak melakukan kan,” tuturnya.
lam rilis yang diterima kunjungan berkala. Ia menyebutkan, pro-
Republika.co.id, Jumat Dengan cara demikian, duk yang dihasilkan para
(25/10). mereka mendapat- peserta Program Ibu He-
Mentor Program kan motivasi untuk bat Daerah Depok me-
Ibu Hebat untuk Daer- terus berproduksi dan liputi makanan dengan
ah Depok, Evi Riana meningkatkan kualitas bahan dasar ikan, seperti
menjelaskan lang- produksinya,” ujarnya siomay, otak-otak, dan
kah-langkah BMH da- dalam rilis yang diteri- bakso. Kemudian kian
lam Program Ibu Hebat ma Republika.co.id. berkembang.
menjadikan para pe- Aneka pangan yang “Ada produksi nug-
serta terus termotivasi diproduksi peserta get, kolang-kaling, kripik
berproduksi. Program Ibu Hebat bi- singkong, kripik pisang,
“Alhamdulillah, ibu- naan Laznas BMH. dan aneka ramuan kes-
ibu -- yang sebagian Ia menambahkan, ehatan, seperti kunyit
janda -- yang menjadi pada awalnya, hasil putih, kencur, temu
peserta Program Ibu olahan ikan dibuat dan lawak, dan jahe merah,”
Hebat tidak hanya dibungkus biasa. “Se- paparnya.

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


19
NASIHAT AYAH

Carilah Keberkahan
Ilmu, Kak!
Jika pesan Ibu ibarat sebuah lilin, maka pesan Ayah adalah koreknya, korek yang
akan menjadikan lilin menyala

T
erkadang
memilih suatu
keputuasan
berdasarkan
asumsi, sebelum
mendiskusikan kepada
orangtua. Sama halnya
ketika memutuskan
untuk tidak menjutkan
ke perguruan tinggi,
karena merasa tidak
memiliki biaya, yang mengambil langkah itupun membuka
tentunya cukup besar yang salah. cakrawala berpikirku
dengan kalkulasi angka- Kemudian ayahpun dalam mengambil
angka. angkat bicara, “Kak, keputusan yang tepat,
Pada satu Bunda dan Ayah tidak walau sangat tahu
kesempatan kuutarakan mengharapkan kakak kalau ayah akan tetap
kepada kedua orang jadi seorang sarjana, mengizinkanku memilih
tua, bahwa saya lebih melainkan sebuah sesuai keinginanku tadi.
baik bekerja, sedikit keberkahan ilmu, yang Tetapi saya tidak ingin
ada rasa bosan belajar, kelak bermanfaat untuk mengecekan keduanya,
apalagi harus tinggal banyak orang, agar agar kelak tidak ada
berasrama. Seketika kami tidaklah merasa rasa penyesalan yang
bunda menghentikan gagal dalam mendidik membebaniku.
aktivitas menjahitnya anak, semoga kakak Merasakan sejarah
lalu terdiam lama, menjadi aset terbaik perubahan dalam hidup,
sedangkan ayah kami di akhirat kelak,” setelah dipertimbangkan,
menatap dengan sorot terangnya. keputusan itu jatuh pada
mata kekecewaan, Ayah cukup pilihan melanjutkan
akhirnya saya pun bijaksana dalam pendidikan di salah
menyadari telah segala hal, saat satu perguruan tinggi

20 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


di ujung timur kota ia memberikan nasihat para ulama yang
Balikpapan, tempat panjang yang tidak mencari ilmu dan
yang akan menjadi saksi seperti biasanya yang mendapat berkah
perjuanganku. hanya berkata, “Kakak dari ilmunya, hormati
Hari pemberangkatan baik-baik di sini ya”, atau orang yang mengajar
pun tiba, segala “Jacaran”, tetapi kali ini Kakak, dan itu intinya,”
kebutuhan sudah suatu pesan berbeda, pesannya.
dipersiapkan mulai “Jangan mengharapkan Jika pesan Ibu ibarat
dari pakaian, tas, dan selain Allah, bunda tidak sebuah lilin, maka
lainnya. Ayah dan bisa lagi menjenguk, pesan Ayah adalah
bunda hanya mengantar membawakan keperluan koreknya, korek yang
sampai stasiun. Sebelum kakak, ingat tujuannya akan menjadikan lilin
melanjutkan perjalanan, untuk berjuang bukan menyala. Keduanya
bunda memberikan bermalas-malasan.” saling berkaitan untuk
sebuah buku berwarna Setelah melepas menghadirkan cahaya
coklat polos sambil pelukan Bunda, menjadi penerang.
berpesan, “Kak, jangan selanjutnya Insya Allah, akan
pernah berpikir kita menghampiri Ayah kutunjukkan kepada
tidak punya apa-apa, menyalami kedua mereka bahwa
kita masih punya satu tangannya juga pengorbanannya
harta yang tidak semua memeluknya, tangisku tidaklah sia-sia. Akan
orang memiliki, kakak pun kembali pecah, air kuperlihatkan kepada
tahu itu apa?”, Saya mata yang tidak bisa bunda akan impianku
hanya menggeleng, terbendung, dengan yang telah tercapai.
sebab tidak memahami perpisahan ini. “Sudah, Satu tahun telah
pembicaraannya. jangan menangis Ayah melewati setiap
“Impian, itulah di sini,” akh. Bukannya tahapan-tahapan awal,
harta yang harganya berhenti tetapi air mata beberapa impian yang
sangat mahal, bahkan makin meluap, kalimat kutuliskan pada buku
presiden sekalipun menenangkan yang pberian bunda telah
tidak bisa memiliki, setiap kali ananknya tercapai. Meskipun
apabila tidak memegang menangis, saat jatuh kami tidak sering
kuncinya, kuncinya dari sepeda, atau berkomunikasi melalui
adalah kemauan, berani dipatuk ayam. Kalimat telepon seluler, yang
memulai, makanya yang sudah cukup terkadang hanya sekali
bunda berikan buku ini, lama tidak terdengar. dalam dua bulan.
tulislah semua impian Tapi saya yakin ada hal Alhamdulillah, ayah
kakak, dan tuliskan lain yang akan beliau dan bunda selalu
target pencapaiannya, sampaikan. memahami apa yang
ingat! Impian menjadi “Keberkahan, saya butuhkan, serta
mahal karena ia adalah keberkahan yang dicari, selalu memberikan
penerang masa depan,” Kak. Ilmu bisa Kakak motifasi, untuk
Bunda melanjutkan. dapatkan di manapun mencapai harapan-
Saya pun memeluk tetapi keberkahannya harapan kedepannya.*/
Bunda dan menangis tidak, Kakak harus Umi Kalsum, mahasiswi
dalam pelukannya, dan berguru sebagaimana di kota Balikpapan

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


21
KOLOM IBU

Bunda, ijinkan aku


memberimu
mahkota!
Oleh: Asri Wulantini*

S
ore itu, sengaja langsung menuju ke psikisnya. Apalagi sampai
saya duduk ditepi dapur, menyelesaikan melenakan jiwanya.
jendela, sambil pekerjaan yang sempat Semoga Al-Qur’an
mengayun si tertunda. Beberapa senantiasa mewarnai
kecil dalam buaian dzikir menit kemudian si Sulung hidupnya, hingga
petang. Sesekali saya sudah berpakaian rapi memberi keberkahan
melongok keluar, melihat dan pamit untuk lanjut tidak hanya untuk dirinya
aktiviitas bermain anak- mengaji. tapi untuk kami orang
anak yang lain. Langit Sedikit heran, saya tuanya.
senja mulai memerah, kembali bertanya, Tentu menjadi
ketika bayangan si sulung “Beneran mau ke TPA, suatu kebahagiaan
tampak dari kejauhan. gak capek? Sampai tersendiri, kala anak-
Langkah kakinya terlihat malam kah? Siapa yang anak kita tercinta
gontai menuju rumah. jemput? Ayah pulang bisa dekat dengan
Sorot matanya sayu. malam sekali, lho!” Al-Qur’an, berakhlak
Wajah kuyunya nampak “Iya, nanti pulang Al-Qur’an, apalagi
jelas menggambarkan sama teman-teman mampu menghafal ayat-
kelelahan fisiknya. aja. Sayang kalua gak ayat indah Al-Quran
“Assalamualaikum…, datang, nanti ketinggalan tersebut. Rasanya belum
Bunda, tolong ijinkan hafalan!” sahutnya lah lengkap sebuah
terlambat ke TPA, yaa! sambil tersenyum dan prestasi akademik jika
Mau mandi sebentar biar menjabat tangan. “Bagi tidak diimbangi dengan
segar,” ujarnya ketika uang dua ribu ya, Bunda!” kemampuan membaca
masuk rumah sambil sambungnya sambil Al-Qur’an dengan
melepas kaos kaki dan nyengir dan bergegas maksimal. Karenanya,
menggantung baju- keluar rumah. meski terkadang merasa
jilbabnya. MasyaaAllah, kasihan dengan rutinitas
Lho, sudah jam Alhamdulillah. Sembari anak yang cukup
berapa ini? Kok masih memasak, hati ini panjang, namun jika
mau ke TPA? Apa gak tak henti mengucap sudah menyangkut waktu
capek?” saya menimpali syukur. Kesyukuran untuk Al-Qur’an jadi tak
sambil menidurkan si atas kecintaannya ada kompromi dan selalu
kecil di kasurnya. Tak pada Al-Qur’an. Meski bersemangat.
ada jawaban lanjutan. padatnya kegiatan telah Sepulang TPA, dia
Hanya bunyi guyuran melelahkan fisiknya, terlihat sangat lelah.
air di kamar mandi yang tapi semoga tidak Mungkin karena seharian
terdengar. Saya pun sampai melelahkan beraktifitas dan jalan kaki

22 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


tidak jelas.
Namun
sekarang,
bacaan Al-
Qur’annya
sudah semakin
baik.
“Bunda, coba
dengar! Bacaanku
sudah gak putus-
putus lagi. Sudah
berirama kan, ngajiku!”
ucap si abang sambil
melantunkan salah satu
surah yang ada di juz 29.
Alhamdulillah,
memberi lantunan suara
Bunda dan dengan langgam
Ayah mahkota teratur mengalun
cahaya, kelak di indah dari si abang.
pulang akhirat,” tambahnya “MasyaaAllah, mantap.
pergi. Saat saya dengan senyum manis Teruskan, Bang!” saya
menawarinya makan, terbaik miliknya. mengapresiasinya
dengan lemah dia MasyaaAllah, seketika dengan antusias.
menjawab, “Sebentar saya pun tak mampu Kemampuan anak-
Bunda, ngerjain PR berkata banyak. Saya anak memanglah tidak
dulu”. Karena merasa langsung memeluknya sama. Tapi setidaknya
kasihan reflek saya pun dengan segenap doa mereka punya semangat
mengomentari perihal dan pengharapan terbaik yang sama. Semangat
aktivitasnya. Saya untuknya. Semoga Allah dalam mencintai Al-
sarankan untuk mengaji senantiasa menjaganya Qur’an. Semangat dalam
di rumah saja jika merasa dalam kemuliaan Al- membaca, memahami
lelah. Muroja’ah di Qur’an dan mengamalkan
rumah agar tak keteteran Lain cerita kandungan Al-Qu’an.
menyelesaikan semua dengan si abang. Sebab, keutamaan bagi
tugas sekolahnya. “Gak Meski kemampuan para pembaca Al-Quran
mau. Mending gak menghafalnya belumlah jelas sangatlah banyak.
ngerjain PR daripada gak sekuat si sulung, namun Diantaranya adalah
ke TPA,” jawabnya cepat. semangatnya untuk terus mendapat kemuliaan
Saya sedikit kaget memperbaiki bacaan di dunia dan di akhirat,
sekaligus merasa bersalah. Al-Qur’annya cukuplah mendapat pahala
Salah karena secara kuat. Meski nafasnya berlipat, mendapat
tidak langsung saya telah masih sering terengah- pertolongan di hari
mengajarinya untuk engah saat membaca kiamat, dan senantiasa
tidak istiqomah belajar ayat-ayat panjang, ditempatkan bersama
mengaji ke TPA. Kaget namun dia tak pernah para malaikat. Semoga
karena tidak menyangka menyerah untuk belajar Allah senantiasaa
reaksinya akan begitu mengatur nafas hingga membimbing setiap
cepat, menolak untuk dapat mengalunkan hati-hati kami dan anak-
tidak mengaji. langgam bacaan Al- anak kami untuk terus
“Bunda, ijinkan aku Qur’an dengan indah. istiqomah bersama Al-
terus mengaji agar bisa Dulu saya sering gemes Quran. Aamiin/Guru Mts
lancar menghafal Al- saat mendengarnya RM Putri Hidayatullah,
Qur’an. Sebab aku ingin mengaji, sebab iramanya Balikpapan

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


23
24
25
26
KONSEP DIRI

Survive Hidup
Bermodal Ilmu Naik Gunung
Oleh: Khairul Hibri

“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan lain)”

S
yaikh ‘Araefi diri pada target yang internal muncul, bisa
dalam buku ingin dicapai. Hal ini dipengaruhi oleh
‘Enjoy Your Life,’ penting, karena akan beberapa sebab. Salah
menulis sebuah mendukung ketepatan satunya, turunnya
nasehat. Kurang-lebih dan kecepatan motivasi dalam diri,
isinya. “Bagi seorang seseorang dalam dan tidak berupaya
yang hendak mendaki mengejar impiannya. bersegera bangkit.
gunung. Fokuskanlah Sebaliknya, hilang fokus Sedangkan problem
pandangan kepada berpotensi berujung ekternal, salah satunya
puncaknya. Yakinkan diri pada kegagalan. bisa disebabkan
bisa mencapai. Jangan Soal fokus ini, ada terpengaruh imingan
terganggu oleh terjal baiknya kita belajar dari luar yang dianggap
jalan yang akan dilewati. kepada para pembalap lebih luar biasa. Padahal
Satu lagi. Melangkahlah motor GP. Fokus. belum menjamin.
setapak demi setapak. Konsentrasi. Menjadi Tapi sudah kadung
Sebab bila engkau salah satu kata kunci terbuai dengan janji-
loncat, kakimu bisa para pembalap itu, bisa janji. Jadilah seperti
terpeleset.” mencapai garis finish apa yang dikatakan
Dari nasehat beliau dengan baik. Bahkan pepatah; “Mengharap
ini, kita bisa menarik berpeluang keluar hujan turun dari
beberapa ‘anak tangga’ sebagai juara. Namun, langit. Air di tempayan
yang bisa kita jadikan ketika kefokusan itu ditumpahkan.”
titian dalam merengguh terganggu, dampaknya Bersamaan dengan
kesuksesan. Anggaplah luar biasa. Bisa terjatuh, menjaga kefokusan ini,
puncak gunung itu hingga gagal mencapai juga harus ditancapkan
adalah mimpi-mimpi garis finish. keyakinan bahwa akan
yang ingin kita gapai. Godaan untuk mampu menggapai
Maka, merujuk dari memalingkan diri apa yang tengah
nasehat di atas, hal- dari fokus ini banyak diperjuangkan. Boleh
hal berikut inilah yang sekali. Bisa dari dikata. Keyakinan
harus diperhatikan. internal. Bisa pula dari adalah separuh modal
Pertama fokuskan ekternal. Gangguan untuk sukses meraih

28 MULIA | Rabiul Awal 1441/Desember 2019


mimpi. Separuhnya mempekerjakan pekerja lama-lama akan menjadi
lagi adalah usaha dan tunanetra. bukit.
perjuangan. Sebelum ia memiliki Di zaman yang serba
Untuk orang beriman. usaha, yang kini instan ini. Tidak sedikit
Keyakinan lebih sekedar omzatnya milyaran orang yang kurang
dari peneguh dan rupiah, ia pernah bersabar mengikuti
penguat tekat diri. menjadi pengangguran. tahapan kesuksesan.
Namun juga merupakan Makan dan tempat Inginnya potong
doa kepada Allah. tinggalpun menumpang. kompas. Bahkan, ada
Sang Maha penentu Tidak ada pekerjaan. golongan yang tidak
dari setiap ketentuan. Karena menderita lagi mempedulikan cara
Karena Allah bersama tunadaksa. Tapi yang ditempuh; benar
prasangka hambanya. karena ada keinginan atau salah. Sikat saja.
Itulah pentingnya kuat untuk berubah. Yang penting cita-cita
membangun pikiran dan Tantangan itu pun tercapai.
keyakinan yang positif. kemudian bisa dilalui. Memang nampak
Guna mengundang Dan kini sukses. menggiurkan pola
bantuan dari langit. Jadi, langkah bijak ini. Singkat. Tapi
Langkah kedua yang harus disiapkan yakinlah, bahwa hal
adalah jangan takut adalah, upaya elegan itu tidak akan mampu
menghadapi tantangan. dalam menghadapi melanggengkan
Atau resiko. Sukses dan tantangan itu. Bukan kesuksesan. Karena
tantangan itu ibarat lari dari padanya. ia keluar dari ‘sunnah’
dua keping mata uang. Bersabar dan bersegera yang digariskan. Lambat
Menyatu. Melekat. untuk bangkit, menjadi laun. Bahkan tidak perlu
Tidak bisa dipisahkan. jurus ampuh untuk menunggu waktu lama.
Tidak ada dalam keluar dari ‘zona merah’. Kesuksesan itu akan
catatan sejarah, ada Orang yang menapaki hancur lebur. Tengoklah
orang berhasil merintis jalan ini, jaminannya karir dari para politisi
kesuksesan dari nol, akan berujung kepada perampok uang rakyat
tanpa terlebih dahulu kesuksesan. itu. Banyak mereka
mengalami ‘luka’ dan Janji Allah; “Dan harus mendekam di
‘darah.’ Mustahil. sampaikanlah kabar jeruji besi, di saat
Beberapa kali gembira kepada orang- mereka berada pada
penulis pernah orang yang bersabar.” puncak karir tertinggi.
berbincang dengan (al-Baqarah: 157). Tapi karena jalur
pegiat ekonomi. Langkah yang tempu salah, akhirnya
Semuanya mengalami ketiga, yang sekaligus terpeleset.
hal yang sama; yang terakhir dalam Inilah di antara
menghadapi tantangan kupasan kali ini; harus perkara yang
yang tidak ringan pada diikuti tahapannya. harus diindahkan,
awal-awal perjuangan. Step by step. Harus ikuti manakala kita hendak
Misal, apa yang dialami jalurnya dengan baik. meraih survive
oleh Muhammad Istilah jawanya ‘alon- yang berselimutkan
Sobik. Pemilik kafe alon seng penting klakon.’ kemuliaan. *Pengurus
‘Mbok Kom,’ yang Sedikit demi sedikit Syabab Jatim

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


29
FIGURA

30 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


“Alhamdulillah hari ini setelah roboh
akibat gempa Musholla Al-Ikhlas di Dusun
Mongal Atas Desa Genggelang Gangga
Lombok Utara dapat berdiri tegak dan
diresmikan untuk selanjutnya kembali
menjadi pusat pendidikan anak-anak
dan warga setempat,” terang Kepala
Divisi Program dan Pemberdayaan BMH
Perwakilan Nusa Tenggara Barat, Abdul
Kholiq (10/11).

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


31
FIGURA

Hidup bahagia saat satu sama


lain mau berbagi, peduli dan
memberikan yang terbaik
kepada sesama.

32 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA
33
34
35
36
37
38
40
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
RUANG UTAMA

Nyalakan
OPTIMISMU
Dalam keadaan diri sadar kurang beruntung, iman harus dibangkitkan, amal
sholeh digalakkan, sampai-sampai kita tak peduli keadaan diri yang kata orang
mengenaskan

O
ptimis cukup akrab dide­ kar. Di dalam Gua Tsur, ia bersa­
ngar oleh siapapun. ma jun jungannya, Muhammad
Namun, bukan perkara , bersembunyi dari kejaran orang-
mudah menjadi pribadi orang Quraiys. Dari dalam gua, ia
yang optimis. Jangankan manusia melihat beberapa pengejar dengan
biasa, sekelas Abu Bakar Ash-Shid­ pedang terhunus. Seandainya mer­
diq pun pernah dihantam pesimis. eka melihat ke dalam lubang gua,
Kekhawatiran menerpa Abu Ba­ tentu Abu Bakar dan Muhammad
terlihat dan ditang­
kap.
Abu Bakar tak
bisa menahan keri­
sauan dan men­
gungkapkannya
kepada sahabatn­
ya, Muhammad
. Namun, bukan
perasaan gentar
yang dilontarkan
utusan Allah
atas perasaan Abu
Bakar. Sebaliknya,
be­liau mene­
gaskan, “Abu Bakar,
ja­ngan takut dan
khawatir sesung­
guhnya Allah ber­
sama kita.”
Dari sini kita

68 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


dapat mencerna bahwa optimisme rah yang dijalani oleh Rasulullah .
harus dihadirkan di dalam diri kita. Beliau senantiasa menghadirkan op­
Peristiwa Gua Tsur telah menjadi timisme, menyalakan dan mengobar­
bukti bahwa Rasulullah menga­ kannya.
jarkan optimisme dalam ber­bagai Satu kasus menarik adalah kala
situasi. Sesulit apa pun kondisi yang umat Islam bersama Nabi mem­
dihadapi, seorang Muslim seharus­ persiapkan berlangsungnya Perang
nya optimistis. Tanpa sikap ini, co­ Khandaq.
baan kehidupan akan mengempas­ Tatkala menggali parit, dimana
kan Muslim ke dalam keputusasaan. umat Islam sudah kelelahan, batu
Sungguh, bagi orang beriman, yang keras tak bisa mereka pecah­
bersikap optimistis merupakan wu­ kan. Di tengah keletihan yang diikuti
jud keyakinan kepada Tuhannya oleh gelombang kekhawatiran atas
yang karena itu selalu dihidupkan kepungan pasukan musuh, mereka
dinyalakan dalam situasi dan kondisi melaporkan hal itu kepada Rasul .
bagaimanapun juga. Apalagi, Allah Pemimpin umat itu langsung menu­
mengatakan Dia adalah sebaik pe­ ju lokasi dan memukul batu tersebut
nolong dan pelindung. Jadi, untuk hingga terlihat percikan api.
apa berputus asa dari rahmat-Nya, Dalam kondisi kritis semacam itu,
dari pertolongan-Nya, dari kasih sa­ Muhammad berseru, “Allahu Ak­
yang-Nya. Rugi! bar, Romawi pasti dikuasai …’’ Para
Perhatikanlah sejarah demi seja­ sahabat memandang satu sama lain.

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


69
RUANG UTAMA

“Romawi pasti dikuasai?” Muham­ bersedih, putus asa, karena melihat


mad kembali memukul batu keras keadaannya saat ini yang tidak be­
itu dan berkata, “Allahu Akbar, Per­ runtung dan lain sebagainya. Pada­
sia pasti dikuasai.” Pada pukulan ke­ hal dalam keadaan diri sadar kurang
tiga, batu itu pecah. beruntung, iman harus dibangkit­
Jadi optimisme itu memang ha­ kan, amal sholeh digalakkan, sam­
rus hadir dan menyala serta berko­ pai-sampai kita tidak peduli dengan
bar-kobar justru pada saat situasi keadaan diri yang kata orang men­
empiris mengatakan tidak mungkin. genaskan. Asalkan semua diniatkan
Seperti yang terjadi pada Abu Bakar ibadah, insya Allah akan datang
dan persiapan umat Islam menggali pertolongan-Nya.
parit dalam Perang Khandaq. Re­ Lihatlah bagaimana Abu Bakar
alitas dan situasinya menjelaskan bisa selamat dari kejaran orang kafir
mereka dalam kesulitan, tapi kala saat logikanya menyatakan bahwa
optimisme karena iman menyala da­ dirinya pasti akan tertangkap. Jika
lam hati, mereka bisa selamat, sur­ bukan karena iman yang melahir­
vive, bahkan mampu memenangkan kan optimisme, hal-hal menakjub­
peperangan. kan seperti itu tidak akan pernah
Sekarang betapa banyak orang terjadi.*/Ibn Suradi

70 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


Jadilah Pribadi
MUSLIM YANG
OPTIMIS

A
ku terjatuh dan tak bisa di bentangan masalah tanpa solusi
bangkit lagi yang melanda remaja dan pemuda
Aku tenggelam dalam saat ini.
lautan luka dalam Ironisnya, budaya Barat yang be­
Aku tersesat dan tak tau arah gitu kuat mengarus tak diimbangi
jalan pulang dengan membangun benteng kei­
Aku tanpamu butiran debu manan yang tangguh. Padahal nyaris
~Lirik dari Rumor “Butiran setiap waktu para pemuda tersebut
Debu”~ dicekoki dengan sihir-sihir dunia
Dunia hiburan adalah salah satu yang dibungkus rapi melalui tayan­
pintu yang dipakai untuk merusak gan hiburan. Sedikit demi sedikit,
generasi muda bangsa. Termasuk budaya hedonis materialistik itu bisa
lagu dan musik yang terus digan­ meracuni akal sehat dan menjauh­
drungi hingga kini. Tak sedikit lalu kan mereka dari ajaran agama.
yang menjadikan musik itu sebagai “Aku terjatuh dan tak bisa bangk­
pelarian dari masalah yang dihadapi. it lagi.” Ini salah satu lirik lagu meru­
Lahirlah kemudian kisah-kisah as­ sak di atas. Secara halus, kalimat ini
mara percintaan antara laki-laki dan ikut membentuk seseorang menjadi
perempuan, lirik tentang kegalauan mental pengecut. seseorang lalu
karena putus cinta dan persoalan jadi penakut, lemah, dan tak punya
lainnya. Termasuk lirik lagu di atas kreasi atau inovasi. Islam sebagai
yang tanpa sadar bisa menghipnotis agama rahmatan lil ‘alamin tentunya
para pendengarnya. Membuatnya tidak membenarkan umatnya memi­
terlena dan larut dalam nalar pikiran liki sikap mudah putus asa dan tidak
mereka. mau berusaha.
Tak heran jika sebagian pemuda Dalam Islam, Allah Subhanahu wa
zaman sekarang mengalami men­ Ta’ala mewajibkan adanya ikhtiar
tal dan adab yang tidak baik. Berb­ dan mujahadah. Yaitu all out melaku­
agai persoalan lalu timbul merebak. kan suatu kebaikan dan ketaatan di
Mulai perkelahian antar kelompok, jalan Allah.
tawuran pelajar, hingga narkoba Allah berfirman: “Dan katakanlah
dan pergaulan bebas seolah menja­ bekerjalah kamu, maka Allah akan

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


71
RUANG UTAMA

melihat pekerjaanmu, begitu juga ting dalam amalan. Tapi keyakinan


Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, itu membutuhkan perbuatan nyata
dan kamu akan dikembalikan kepada berupa amal shaleh di lapangan.
Allah. Yang Mengetahui yang ghaib Islam melarang umatnya ber­
dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya pangku tangan atau berleha-leha
kepada kamu apa yang telah kamu dalam suatu urusan. Di sana ada
kerjakan.” (QS. Surat at-Taubah [9]: perintah berikhtiar secara maksimal.
105). Seorang penulis, misalnya. Untuk
Menurut Sayyid Quthb dalam menjadi penulis yang baik, maka lati­
karyanya “Fi Zhilalil Qur’an”, Islam han berulang-ulang kali menjadi ke­
adalah manhaj akidah sedang amal niscayaan adanya. Dengannya ia lalu
yang diperbuat menjadi bukti akidah. bisa memperbaiki metode atau kes­
Amal shaleh akan membenarkan alahan yang ada. Sama halnya, orang
nuraninya selalu dan mendustai yang ingin menunaikan ibadah haji.
godaan muslihat yang dihasilkan dari Impian itu menjadi angan-angan be­
perasaan dan nafsunya. Islam adalah laka jika tak disertai dengan kesung­
manhaj kehidupan yang realistis, tak guhan dalam berusaha dan berdoa
cukup sekedar perasaan atau den­ kepada Allah. Bisa dengan menab­
gan niat baik saja yang niraksi. Sejat­ ung, memperbanyak sedekah, buka
inya, niat itu punya kedudukan pen­ bisnis wirausaha, dan sebagainya.

72 MULIA |Rabiul
| Muharram
Awal1441/Oktober
1441/Desember2019
2019
Rasulullah adalah teladan ter­ mendapatkan apa yang diinginkan
baik bagi seorang Muslim. Sesosok selama ini.
Allah befirman :
yang pantang menyerah dan tidak
َ َ َّ ّ َ ْ َ َ َ
‫َولا ت ْيأ ُسوا ِمن ّر ْو ِح الل ِه ِإن ُه لا يَ ْيأ ُس ِمن‬
pernah mengeluh atas amanah yang

َ ‫الل ِه إ ّلاَ الْقَوْ ُم الْكَاف ُِر‬


Allah berikan. Tak sedikit cobaan dan
ّ ْ َّ
rintangan mengiringi bahkan men­
ghalangi perjalanan dakwah Nabi.
‫ون‬ ِ ‫رو ِح‬
Namun semua itu dihadapi dengan “…Dan jangan kamu berputus
tegar. Sebab Nabi sadar ada janji asa dari rahmat Allah. Sesungguhn­
yang lebih baik yang Allah siapkan ya yang berputus asa dari rahmat
bagi hamba-Nya yang bisa melewati Allah, hanyalah orang-orang yang
ujian kehidupan tersebut. kafir.” (QS. Yusuf : 87).
Usai melakoni ikhtiar, hal positif Olehnya tak pantas seorang
berikutnya adalah tawakkal. Tawak­ Muslim berkata: “Aku terjatuh dan
kal adalah menyerahkan segala tak bisa bangkit lagi” tapi mari ka­
urusan yang telah dikerjakan hanya takan: “Aku terjatuh dan bisa ban­
kepada Allah Ta’ala. Tawakkal bukan gkit lagi.” Kegagalan adalah batu
bermakna pasrah. Jika pasrah iden­ loncatan bagi seseorang untuk
tik dengan pasif, tanpa usaha sama meraih kesuksesan. Muslim yang
sekali. Maka tawakkal bersikap ak­ baik adalah yang bisa mengambil
tif karena ada usaha maksimal yang hikmah dari kesalahan atau kegaga­
dikerjakan sebelumnya. lan yang pernah ia lakukan. Dihara­
Allah berfirman:
َ َّ َ
pkan dengan kesalahan itu, ia bisa
َ َ َ َ َ
‫َوشا ِو ْر ُه ْم فِي الأ ْمرِ ف ِإذا ع َز ْم َت ف َتوَك ْل َعلى‬ memperbaiki diri dan tak terjatuh di
ّ َّ ّ
َ ‫الل َه يُح ُّب ال ْ ُم َتوَ ِك ّ ِل‬
lubang yang sama selanjutnya.
‫ين‬ ِ ‫الل ِه ِإن‬ Selain itu, tak patut seorang
Muslim larut mendendangkan:
“…Kemudian apabila engkau tel­ “Aku tenggelam dan tak tahu arah
ah membulatkan tekad, maka bert­ jalan pulang” sedang di setiap
awakkalah kepada Allah. Sungguh, harinya dalam 17 raka’at, orang
Allah mencintai orang-orang yang itu memohon kepada Allah da­
bertawakkal.” (QS. Ali Imran [3]: 159). lam shalatnya, “ihdina ash-shiratal
Selanjutnya, hal positif bagi orang mustaqim” yaitu tunjukkanlah ke­
beriman adalah berdoa. Ikhtiar mak­ pada kami jalan yang lurus. Ter­
simal dan tawakkal berserah kepa­ akhir, mari sama-sama berazam,
da Allah menjadi sempurna dengan untuk selalu bersikap optimis da­
berdoa meminta yang terbaik dari lam menjalani kehidupan. Yaitu
Allah. Inilah puncak penghambaan berikhtiar, bertawakkal, dan ber­
seorang beriman kepada Allah ketika doa hanya kepada Allah Subhana­
melazimkan segala urusannya hanya hu Wata’ala. Semoga Allah berke­
kepada Allah Subhanahu Wata’ala. nan memberikan kegemilangan
Sebagaimana ia tak berputus asa hidup dunia dan akhirat kelak.*/
dan menyerah hanya karena belum Arsys Musyahadah

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


73
RUANG UTAMA

2 Langkah Membangun
SIKAP OPTIMIS

S
iang itu Dian dipanggil oleh nan waktu memberikannya ‘kejutan’
atasan tempatnya bekerja. yang sangat memukul hatinya. Pemi­
“Wow ada apa ya,” gumam lik perusahaan secara sepihak men­
Dian dalam hatinya. Setelah ganulir keputusan akan keberang­
mengetuk pintu dan bersalaman katan Dian. Dengan berbagai dalih,
dengan atasannya, Dian yang me­ intinya jangan Dian yang berangkat
mang dikenal berintegritas itu pelatihan dari perusahaannya.
dipercaya oleh atasannya sebagai Sahabat, mungkin ada di antara
karyawan perusahaan yang berhak kita yang mengalami nasib yang
untuk mengikuti pelatihan kerja se­ sama dengan Dian. Ditunjuk untuk
lama satu semester di luar negeri. ini dan itu, tiba-tiba dibatalkan tan­
Dian sangat bergembira. Segala pa alasan. Padahal, hati kita sudah
keperluan untuk keberangkatan pun mempersiapkan diri dan banyak hal
segera ia urus. Sanak famili pun su­ sudah dilakukan. Namun, inilah ke­
dah dikabari semua. Tetapi, perjala­ hidupan. Allah Maha Mengatur.

74 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


Sedih, Malu & Kecewa mengingat Allah Ta’ala, sehingga
Kita tentu bisa menebak, apa memuji dan bersyukur.
yang berkecamuk dalam hati Dian. Sedangkan, kesengsaraan itu ta­
Sedih, malu dan kecewa bercampur biatnya membuat manusia putus asa
aduk. Membuat hari-hari terasa sep­ dan pesimis selama manusia tidak
erti mendung kelabu. Dan, ini ada­ berhubungan kepada Allah. Teta­
lah hal yang wajar. Karena memang pi, kalau berhbungan dengan Allah,
manusia juga Allah ciptakan dengan mereka tetap bisa berharap dan
kelemahan. bercita-cita, tenang dengan rahmat
Dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala ber­ dan karunia-Nya, sehingga ia dapat
firman; bersikap optimis dan bergembira.
ََ َ ْ َ َ َ َ ْ ََْ َ َ
‫ان أع َرض َونأى‬ َ Tidak larut dalam masalah yang
ِ ‫نس‬ ‫الإ‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫و ِإذا أنعمنا ع‬
ً ُ َ َ َ ُّ َّ ِ ُ َّ َ َ َ
menimpa, kemudian kehilangan se­

‫ِب َجانِ ِب ِه و ِإذا مسه الشر كان يؤوسا‬


mangat dan berpikir buruk yang pada
akhirnya justru akan merugikan diri
sendiri. Dengan demikian, teranglah
bagi kita semua bahwa salah satu
“Apabila Kami berikan
langkah untuk tetap optimis adalah
kesenangan kepada manusia,
mengingat Allah. Namun bagaima­
niscaya berpalinglah ia dan
na perwujudan dari mengingat Allah
membelakang dengan sikap
yang harus kita upayakan?
sombong; dan apabila ia ditimpa
Pertama, husnudzon billah. Hus­
kesusahan, niscaya dia berputus
nudzon billah adalah manivestasi
asa.” (QS: Al-Isra [17]: 83).
dari mengingat Allah secara konkret.
Dalam menjelaskan makna ayat
Hal ini didasarkan pada apa yang dis­
tersebut, Sayyid Qutb dalam kary­
abdakan oleh Rasulullah Shallallahu
anya Fii Zhilalil Qur’an berpendapat
Alayhi Wasallam.
bahwa, kenikmatan, tabiatnya me­
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
mang menyesatkan dan menyom­
anhu, berkata, bersabda Rasulullah:
bongkan selama manusianya tidak
Allah berfirman: “Aku tergantung

“Apabila Kami berikan kesenangan


kepada manusia, niscaya berpalinglah
ia dan membelakang dengan sikap
sombong; dan apabila ia ditimpa
kesusahan, niscaya dia berputus asa.”
(QS: Al-Isra [17]: 83).

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


75
RUANG UTAMA

pada prasangka hamba-Ku, dan Aku prasangka baik kepada-Nya (hus­


bersamanya jika ia mengingat-Ku; nudzon billah). Insya Allah hati akan
jika ia mengingat-Ku dalam jiwanya, tetap tenang dan jiwa akan terus
maka Aku mengingatnya dalam di­ optimis mengisi kehidupan fana ini.
ri-Ku; dan jika ia mengingat-Ku da­ Kalau merasa sulit untuk bisa
lam lintasan pikirannya, niscaya Aku menerima keadaan dengan tetap
akan mengingat-Nya dalam pikiran­ husnudzon billah, cobalah pikirkan
nya kebaikan darinya (amal-amaln­ makna bahwa Allah Maha Adil, Allah
ya); dan jika ia mendekat kepada-ku Maha Melihat, Allah Maha Menden­
setapak, maka aku akan mendekat­ gar, Allah Maha Mengetahui.
kannya kepada-Ku sehasta; jika ia Pertanyaannya, adakah Allah
mendekat kepada-ku sehasta, maka tidak tahu masalah buruk yang
aku akan mendekatkannya kepa­ menimpa kita? Jelas Allah menge­
da-ku sedepa; dan jika ia mendatan­ tahui. Karena itu, alasan apa yang
gi-Ku dengan berjalan, maka Aku membuat kita tidak mau husnudzon
akan menghampirinya dengan ber­ billah!
lari.” (HR. Bukhari-Muslim). Logikanya sederhana, bagaimana
Jadi, peristiwa apapun yang mungkin kamu mengharap kebaikan,
menimpa kita, terlebih hal-hal yang sementara cara berpikirmu bahkan
membuat kita malu, sedih dan ke­ prasangkamu sendiri tak pernah
cewa. Kembalikan saja semua ke­ positif? Nah….kan!
pada Allah Ta’ala dengan tetap ber­ Kedua, continous improvement.

FOTO: MUHAMMAD AFWAN/PIXABAY

76 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


Jadi, peristiwa apap-
un yang menimpa
kita, terlebih hal-hal
yang membuat kita
malu, sedih dan kece-
wa. Kembalikan saja
semua kepada Allah
Ta’ala dengan tetap
berprasangka baik ke-
pada-Nya
FOTO: MUHAMMAD AFWAN/PIXABAY

Istilah continous improvement (per­ na terlalu over, sampai perkataan


baikan diri terus menerus) sebenar­ tak patut pun dilontarkan. Padahal,
nya populer dalam dunia bisnis. ketika seseorang merespon ke­
Tetapi tidak salah jika spiritnya kita jelekan dengan cara yang tidak pa­
terapkan dalam kehidupan kita se­ tut, keduanya menjadi sama tidak
hari-hari. baiknya.
Langkah ini bisa kita lihat pada Jadi, daripada fokus dengan mas­
apa yang dilakukan Nabi Yusuf . alah buruk yang menimpa, atau pun
Ketika beliau dikucilkan, difitnah bah­ ucapan orang yang merendahkan
kan dipenjara tanpa alasan yang jelas, kita. Lebih baik kita gunakan wak­
beliau tidak sibuk menuntut ini dan itu tu dan energi kita untuk melakukan
kepada siapapun. Tetapi beliau fokus hal-hal yang memang perlu untuk
membina ‘hubungan baik’ dengan Al­ kita lakukan dan kembangkan. Bu­
lah Ta’ala. kankah kita sama-sama mengetahui
Beliau fokus mengasah ilmu yang bahwa pahitnya jamu itu menyehat­
dimiliki dari apa yang telah Allah kan hehe.
ajarkan. Setiap hari itu terus diasah So, mari kita isi hidup ini de­
dengan terus berdoa dan berusaha ngan ketaatan kepada Allah dan
agar Allah memberikan jalan keluar Rasul-Nya, kemudian kita hada­
dari masalah ketidakadilan yang me­ pi apapun yang terjadi dan akan
nerpa hidupnya. terjadi dengan senjata selalu hus­
Umumnya orang, begitu merasa nudzon billah dengan tekad terus
dirinya disalahkan, dikucilkan dan memperbaiki diri. insya Allah ke­
lainsebagainya, langsung teriak-te­ bahagiaan akan menjadi kenyata­
riak membela diri dengan beragam an. Aamiin. Wallahu a’lam.*/Imam
argumen. Bahkan kadang kala, kare­ Nawawi

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


77
SEJARAH

Ja’far At-Thay- pasukan musuh sudah begitu tampak


bersemangat, dengan alat canggih dan
persiapan yang sangat matang, serta

yar, Terbang mendapatkan dukungan kabilah-kabi-


lah Arab, seperti Lakham, Judzam,
Bilqain, Bahram, dan Baliyy.
Sesuka Hati Mereka datang seperti gelombang
besar, dari berbagai penjuru menuju
Mu’tah. Sebuah padang tandus yang
Dua tangan yang ditebas oleh musuh diganti tidak terdapat pepohonan, juga tidak
Allah dengan dua sayap indah, ia bisa ter- berbukit.
bang kemana pun di Surga, maka ia dijuluki Mungkin dari beberapa tentara
Ja’far Attayyar (Ja’far yang terbang) ada getar, dan mengusulkan untuk
mengirim kabar kepada Rasulullah
bahwa pasukan musuh lebih banyak,
“Terhentak, namun nyali tak ciut”. “Kita tulis surat pada Rasulullah ,
Ketika pasukan Muslimin menuju lalu kita kabarkan kepada beliau ten-
medan Perang Mu’tah, dengan men- tang jumlah musuh kita, maka Rasul
empuh perjalanan sejauh 1.100 km akan mengirimkan bala bantuan pa-
dari Madinah. Ketika tentara Muslim- sukan tambahan kepada kita atau be-
in berada di daerah Ma’aan (sebelum liau akan memerintahkan kita dengan
Mu’tah) pasukan dikejutkan dengan suatu perintah dan kita jalankan perin-
berita, pasukan musuh jauh lebih ban- tah tersebut,” demikian usul beberapa
yak, 200.000 pasukan Adidaya Roma- sahabat.
wi bergerak. Sedangkan pasukan Mus- Maka Abdullah bin Rowahah tampil
limin hanya 3000 orang. dan memotivasi para pasukan Muslim;
Antara percaya dan tidak, kaum “Wahai kaum sekalian, demi Al-
Muslimin merapatkan barisan dan lah sesungguhnya perkara yang ka-
berdiskusi di tempat tersebut selama lian benci tersebut itulah yang kalian
dua malam. Sedangkan gelombang keluar mencarinya, kalian mencari

78 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


mati syahid. Kita tidaklah berperang tampak darinya, ketika tangan kanan­
melawan musuh dengan mengandal- nya putus ditebas oleh musuh, ben-
kan jumlah, tidak juga kekuatan, dan dera yang dipegangnya ia genggam
jumlah yang banyak, akan tetapi kita dengan tangan kirinya, ketika tangan
memerangi mereka dengan agama ini kirinya putus, ia pun tak membiarkan
yang Allah telah memuliakan kita den- bendera perang Muslimin itu terge-
gannya, maka majulah kalian, karena letak, ia angkat dengan dua lengan
sesungguhnya kita akan meraih salah atasnya, sungguh ia sangat gagah,
satu dari dua kebaikan, menang atau namun kemudian ada yang menikam-
mati syahid.” nya bertubi-tubi, dan Malaikat men-
Motivasi tingkat tinggi, “menang jemputnya sebagai Syahid di medan
atau mati syahid”, itulah degup hati Perang Mu’tah.
yang sudah dipenuhi dengan iman Ja’far telah syahid dengan 90 bekas
yang kokoh. luka dengan tombak dan anak panah,
Tak ada tembok yang tak mampu kata Ibnu Umar; “Aku termasuk bagian
di panjat, tak ada samudera yang tak dalam pasukan perang tersebut, kami
mampu dilalui, sangatlah mudah bagi mencari jasad Ja’far bin Abi Tholib, dan
diri yang dipenuhi dengan cinta Ilahi. kami mendapatinya di tengah-tengah
1 orang muslim berbading 70 tentara mayat-mayat perang, dan di jasadnya
musuh, sungguh di luar perkiraan mer- terdapat 90 bekas tombak dan panah.”
eka. Namun anehnya, dari sekian
Pasukan Adidaya Romawi yang sayatan pedang dan lemparan anak
sudah berdiri ratusan tahun, dengan panah tak satupun yang mengenai
tentaranya yang cukup disegani dan punggung Ja’far bin Abi Thalib, ia
ditakuti, sedangkan kaum Muslimin seperti menghadang semua senjata
baru berdiri delapan tahun. musuh dengan dadanya, bertembur
Perangpun berkobar, dengan Zaid penuh baja berani, tak gentar.
bin Harisah sebagai pimpinan perang, Dalam suatu riwayat disebutkan,
ia tanpa lelah memainkan pedangnya, ada lima puluh bekas hujaman tombak
namun syahid menjemputnya. dan kilatan pedang, dan tidak ditemu-
Sebagaimana pesan Nabi, bila ben- kan bekas lukapun berada di belakang
dera terjatuh dari tangan Zaid (wafat), tubuhnya.
maka dilanjutkan oleh Ja’far bin Abi Dua tangan yang ditebas oleh pa-
Thalib. sukan musuh digantikan oleh Allah
Benarlah, Ja’far pun mengambil dengan dua sayap indah, sehingga ia
bendera itu dengan tangan kekarn- bisa terbang kemana pun di Surganya,
ya, ia ambil dari tangan Zaid dengan maka ia dijuluki Ja’far Attayyar (Ja’far
genggapan yang sangat kuat, sedang- yang terbang), sebagaimana Sabda
kan ngnya. “Demi Allah, saya seper- Nabi, “Aku dipersaksikan Ja’far bin Abi
ti menyaksikan Ja’far bin Abi Tholib Thalib menjadi malaikat yang terbang
turun dari kudanya yang pirang, dan dengan kedua sayapnya di Surga.”
membunuhnya lalu ia memerangi mu- Tidak cukup At-tayyar menjadi
suh hingga ia pun meninggal.” kata julukannya, ia juga diberi gelar Abu
seorang sahabat dari Bani Murroh. al-Masakin (Bapak orang-orang Mi-
Pasukan yang seperti gelombang skin), karena senang sekali bergumul
lautan itu datang bertubi-tubi, namun dengan mereka yang miskin, yang ti-
Ja’far dan pasukan Muslimin tidak ciut dak membeda-bedakan mana yang
dibuatnya, Ja’far semakin berseman- dan mana yang miskin, ia sangat ber-
gat, ia sebagai pemimpin masukan sahaja dalam hidupnya.*/ Artikel ditu-
perang, tak sedikipun ketakutan yang lis Dr Halimi Zuhdy diambil dari www.

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


79
TAZKIYATUN NAFS

Ilmu yang
Menyibukkan
Kata pepatah, ilmu tanpa kesibukan beramal ibarat sebatang pohon yang tidak
menghasilkan buah sama sekali

A
nehnya dunia yang saling mengikat. apa arti kesibukannya
ini, ada orang Semua berjalan padat selama ini? Entahlah.
merasa gulana merayap. Semua Jelasnya penyakit itu
karena tidak harapan orang banyak telah menimpa sebagian
punya kesibukan dalam telah dirasakannya. manusia dulu dan
hidupnya. Sehari-hari Tinggal satu mimpi yang sekarang.
hanya luntang-lantung tak sanggup digapainya. Konsep ilmu dalam
tanpa punya pekerjaan Kapan dia bisa rehat Islam merupakan
yang jelas. Berharap sejenak. Lari sembunyi solusi dalam mengurai
bisa terlihat sibuk juga. dari kesibukan. Sekadar persoalan tersebut.
Setidaknya seperti yang menikmati waktu Sekurangnya, itu
lalu lalang di depan senggang lalu tertawa tergambar dari
hidungnya setiap saat. bersama anak-anaknya. pemahaman “orang
Orang-orang berlari Lucunya lagi, sibuk” dalam al-
sampai berebut seperti ternyata sebagian Qur’an. Firman Allah:
dikejar waktu. Sedang manusia tak kunjung “Sesungguhnya
dia masih saja terpaku di menemukan dan penghuni surga pada
tempatnya. Tak mampu merasakan bahagia hari itu bersenang-
kemana-mana. Dia pun yang dikejarnya. senang dalam
galau karenanya. Padahal itulah tujuan kesibukan (mereka),”
Ada juga sebagian utama pekerjaan atau (QS. Yasin [36]: 55).
manusia begitu gundah kesibukan mereka Bahwa kesibukan atau
bukan karena tak selama ini. Mendekap amal shaleh apapun
punya kesibukan atau erat semua keinginan yang dilandasi iman
pekerjaan. Dia galau dunia yang bisa senantiasa diwarnai
justru karena mendapati digapainya. Namun, kebahagiaan.
dirinya setiap saat ibarat bayang-bayang, Puncak kebahagiaan
didera kesibukan yang acap dikejar materi itu, itu ketika amalan
tak berujung. Hari-hari kian kencang pula dunia seorang hamba diridhai
penuh dengan agenda berlari menjauh. Lalu Tuhannya. Allah

80 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


berkenan merahmatinya di dunia ini. Rasulullah dan perkataannya
dan memasukkannya ke yang dijamin surga yang memesonakan
dalam surga. pun masih saja sibuk kini berbalik menjadi
Bagi orang beriman, beribadah dan beramal cemoohan. Bahkan
demikian itu bukan shaleh. Salahkah kalau bisa berubah menjadi
lagi sebagai kewajiban aku berusaha menjadi ancaman bagi dirinya
yang memberatkan. hamba yang bersyukur? (hujjatun alaihi).
Bahkan andai pekerjaan Tanya Nabi Muhammad
tersebut membutuhkan kepada Ibunda Aisyah, Lebih jauh sifat
pengorbanan sekalipun, Ummul Mukminin suatu demikan adalah ciri
tetap saja ada rona saat. manusia hipokrit. Sebab
bahagia yang dirasakan. Tak heran, Nabi perkataannya tak sesuai
Sudah menjadi ‫ ﷺ‬memotivasi para dengan tindakannya.
kesadaran sekaligus Sahabatnya. Al-ajru ala Apa-apa yang orang
ukuran keimanan yang qadri al-masyaqqah lain dilarangnya
dimiliki. Bahwa iman (ganjaran itu setimbang justru dilanggarnya
itu memang perlu dengan kesusahan yang sendiri. Apa-apa yang
dibuktikan. Makin tinggi dilalui). Demikian pesan diperintahkan ternyata
level iman yang ingin penuh makna itu. Bahwa dia sendiri enggan
digapai, kian banyak pula apapun kesibukan dan mengerjakannya.
amal shaleh yang mesti kepayahannya, sungguh Kalaupun dirinya
ditunaikan. tak ada alasan untuk tampak sibuk dengan
Sebagian lagi mengeluh kesah. Sebab amalannya, orang
mengartikan kesibukan semua itu ternyata lain kadang terlanjur
beramal shaleh sebagai bernilai ganda di sisi tidak percaya. Boleh
bukti cinta. Disebutkan Allah. jadi semuanya hanya
dalam satu ungkapan, Ilmu dan amal lipstik semata untuk
seseorang selalu tersebut bukan sekadar mengelabui orang lain.
bersama dengan yang anak tangga formalitas Sungguh trik-trik
dicintainya. Mulai dari yang dilewati setiap pencitraan seperti ini
seringnya Dia diingat, waktu. Tapi setiap tetes hanya berujung kepada
disebut, hingga dipatuhi keringat yang menyertai keletihan yang benar-
segala perintah dan langkah itu terhitung benar melelahkan.
dijauhi setiap larangan- sebagai moodbooster Kalaupun mengaku
Nya. Semakin dalam yang menguatkan bahagia dengan
cintanya, kian asyik semangat anti galau. kesibukannya bekerja,
pula manusia berkorban Kata pepatah, ilmu maka kebahagiaannya
dan tenggelam dalam tanpa kesibukan beramal bermakna semu.
kesibukannya bercinta. ibarat sebatang pohon Hanya sesingkat umur
Giat bekerja atau yang tidak menghasilkan manusia di dunia saja.
sibuk beramal shaleh buah sama sekali. Setelah itu putus
juga indikasi rasa syukur Sepintas, orang lain bisa tak berarti apa-apa.
yang dipunyai. Diakui, saja terpesona dengan Sebab kesibukan
tidak ada manusia keindahan tumbuhan itu. yang membahagiakan
yang tak punya alasan Namun ketika didekati, hanyalah bisa diraih
untuk bersyukur kepada pohon itu ternyata setelah semuanya
Sang Pencipta. Dialah nyaris nirmanfaat. terkoneksi dengan
yang Mengatur segala Seperti ada yang hilang keyakinan pada Allah
urusan. Zat Pemberi di balik penampilannya dan beriman kepada
rezeki dan jatah umur yang anggun. Nasihat Hari Akhir.*/Masykur

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


81
GAYA HIDUP

3 Kebiasaan Pagi Hari


Ulama Salaf
Apapun permasalahan hidup kita, sungguh hanya dengan taqwa solusi akan
kita temukan

َ ْ ‫ال ْ َعز‬

N
abi Shallal-
pun, pagi-pagi beliau
sudah menyiagakan
‫يم‬
ِ ‫يز الع ِل‬
ِ ِ
lahu ‘alaihi pasukannya. Dengan “Dia menyingsingkan
Wassal- kata lain, pagi adalah pagi dan menjadikan
lam selalu golden time untuk malam untuk
mendoakan umatn- setiap jiwa memulai beristirahat, dan
ya di pagi hari agar aktivitas mendapatkan (menjadikan) matahari
mendapatkan berkah. karunia-Nya. dan bulan untuk
“Ya Allah, berkahilah
‫الإ ْص َبا ِح َو َج َع َل‬ ُ ‫َفال‬
‫ِق‬
perhitungan. Itulah
َّ َ ً َ َ ِ َّ
umatku di waktu pagin-
ketentuan Allah Yang
َ‫الش ْمس‬ ‫الل ْي َل سكنا و‬
ya.” (HR. Abu Daud).
Maha Perkasa lagi
Tentu ini adalah
motivasi penting bagi ً َ ْ ُ َََْ َ
ُ‫انا َذل َِك تَ ْق ِدير‬
Maha Mengetahui.” (QS.
seluruh kaum Muslim- ‫والقمر حسب‬ Al-An’am [6]: 96).
in untuk benar-benar
siap mengisi pagi hari
dengan beragam ke-
baikan-kebaikan yang
Allah Subhanahu Wa-
ta’ala dan Rasul-Nya
ridhoi, termasuk dalam
hal beraktivitas untuk
mendapatkan karunia-
Nya (rizki) dengan
bekerja, berdagang,
mengajar dan profesi
lainnya.
Kalau kita meli-
hat bagaimana Nabi
mengisi pagi hari, da-
lam keadaan perang

82 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


Menafsirkan ayat duniawi-ukhrowi. Agar “Nabi shallallahu
tersebut, Ibn Katsir kerugian ini bisa di- ‘alaihi wa sallam
memaparkan bahwa jauhkan, maka menen- biasanya tidak beranjak
itu adalah tanda beta- gok apa yang dilakukan dari tempat duduknya
pa Allah Maha Kuasa Nabi, ulama salaf dan setelah shalat shubuh
mengendalikan waktu. orang-orang sholeh hingga terbit matahari.
“Allah lah yang amat patut untuk di- Apabila matahari
menciptakan terang indahkan. terbit, beliau shallallahu
dan gelap. Allah-lah ‘alaihi wa sallam
yang menggantikan Pertama, Menetap berdiri (meninggalkan
kegelapan malam men- di Masjid hingga terbit tempat shalat). Dulu
jadi terbitnya waktu matahari para sahabat biasa
َّ ُ ُ‫َان لاَ يَق‬
‫وم ِم ْن ُم َصلا ُه‬ َ
pagi lalu menyinari berbincang-bincang
semua yang ada, dan (gurau) mengenai perkara
ُّ ّ َّ
‫الص ْب َح‬ ‫ال ِذى يُ َص ِلى فِي ِه‬
ufuk pun bersinar jahiliyah, lalu mereka

َ ُ ْ َ َّ َ َ ْ َ
terang, hingga len- tertawa. Sedangkan
yaplah kegelapan,
‫أ ِو الغ َداة َحتى تطلع‬ beliau shallallahu
malam pun pergi den-
َ َ َ َ َ ُ ْ َّ ‘alaihi wa sallam hanya
gan kegelapannya, lalu ‫الشمس ف ِإذا طلع ِت‬ tersenyum saja.” (HR.
datang siang dengan
ُ َ َ َ ُ ْ َّ Muslim).
cahaya yang terang.” ‫ام َوكانوا‬ ‫الشمس ق‬ Mungkin ini sedikit
Dengan kata lain,
َ ‫ون َف َيأ ُخ ُذ‬ ْ َ ُ‫يَ َت َح َّدث‬ sulit diamalkan, teruta-
amat tidak elok, jika ‫ون فِى‬ ma bagi warga ibu kota
pagi diisi dengan hal- َ ‫أَ ْمر ال ْ َجاه ِل َّي ِة َف َي ْض َح ُك‬
‫ون‬
yang pagi hari mesti
hal yang tidak memiliki ِ ِ berjibaku dengan ke-
َ
‫َويَ َت َب ّس ُم‬
signifikansi bagi ke- macetan. Biasanya usai
hidupan secara utuh Shubuh sudah ada yang

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


83
GAYA HIDUP

langsung berangkat ke Sedangkan Al Qadhi Kalimat tersebut


tempat bekerja untuk mengatakan “Inilah sun- tentu menekankan
menghindari kemacetan. nah yang biasa dilaku- betapa pentingnya
Andai pun ini terjadi, dz- kan oleh salaf dan para mengisi pagi dengan
ikir sepanjang jalan bisa ulama. Mereka biasa bersegera melantaskan
menjadi pilihan yang memanfaatkan waktu kebaikan-kebaikan.
diutamakan. tersebut untuk berdzikir Terkait hal ini ada ki-
Imam Nawawi, ulama dan berdo’a hingga terbit sah menarik. Suatu wak-
yang populer dengan matahari.” tu Amir bin Abdul Qais
kitab Arba’in Nawawin- Kedua, menyibakkan melewati orang orang
ya, mengatakan, “Dalam kemalasan pemalas dan pengang-
hadits ini terdapat an- Ibnul Qayyim rahi- guran. Mereka duduk
juran berdzikir setelah mahullah berkata, “Pagi berbincang bincang
shubuh dan mengonti- hari bagi seseorang itu tanpa arah. Mereka pun
nukan duduk di tempat seperti waktu muda dan berkata kepada Amir,
shalat jika tidak memili- akhir harinya seperti “Kemarilah! Duduklah
ki z(halangan). waktu tuanya.” bersama kami”

84 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


Amir menjawab,” jar. tif. Baik dalam hal
Tahanlah matahari agar Ibnu Abbas pernah membaca, menghafal,
ia tidak bergerak, baru mendapati putranya menulis dan merang-
saya akan nimbrung tidur pada pagi hari, kum kitab atau buku-
berbincang-bincang lantas ia berkata buku.
dengan kalian.” kepadanya,”Ban- Dan, ini telah dib-
Sedangkan Ibn gunlah, apakah engkau uktikan oleh seorang
‘Uqail Al-Hambali tidur pada saat rizki ulama, yang beliau
berkata, “Tidak halal dibagikan?” mampu menulis se-
bagiku untuk meny- Ibnu Hajar Al-‘Asqa- banyak empat puluh
ia-nyiakan sesaat saja lani mengatakan, “Se- halaman setiap hari
dari umurku, sehingga sungguhnya dikhusus- selama empat puluh
apabila lisanku telah kan waktu pagi dengan tahun terakhir masa
lelah membaca dan keberkahan karena usianya, yakni Ibnu
berdiskusi, mataku waktu pagi adalah Jarir ath-Thabari, yang
lelah membaca, maka waktu (untuk melaku- beliau melakukan mu-
aku menggunakan kan) kegiatan.” rajaah (menghafal)
pikiranku dalam akan ilmu dan ide-ide
keadaan beristirahat Ketiga, mencapai yang akan dituangkan
(berbaring diatas tem- produktivitas kebaikan dalam tulisannya di
pat tidur). Aku tidak Waktu pagi, jika awal-awal subuh.
berdiri, kecuali telah diisi dengan amalan- Dengan demikian,
terlintas di benakku amalan sholeh tentu masihkah kita akan
apa yang akan aku tu- akan menjadikan sang menganggap pagi
lis. Dan aku mendapati pengamalnya menjadi dengan sebelah
kesungguhanku bela- insan yang produk- mata?.*/Imam Nawawi

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


85
THOLABUL ILMI

Bismillah, Saya Mau


ke Pesantren
Kemuliaan tak diperoleh dari tingginya pangkat, apalagi dengan kekayaan yang
kita punya. Tapi kemuliaan datang dari keberkahan ilmu yang kita dapat

P
asca lulus dari saya hidup? Pengem­ dar, bahwa nafas yang
SMK, saya baraan apa yang ingin masih di berikan adalah
diberikan dua saya dapatkan di dunia sebuah kesempatan
pilihan untuk ini? apakah hidup ha­ untuk berubah. Allah
melanjutkan pendidikan, nya begini-begini saja, masih cinta dengan
antara perguruan tinggi tanpa ada manfaat sama memberikan kesempa­
yang ada di salah satu sekali? selain itu setiap tan terbuka lebar pada
pesantren di Kota Balik­ perkara yang ada di setiap hamba untuk
papan atau perguruan dunia ini akan di mintai menjadi lebih baik. saya
tinggi di Kota Mataram. pertanggungjawaban­ memutuskan untuk
Saya meminta waktu nya, siapkah kita meng­ melanjutkan pendidikan
untuk menjawab per­ hadapi semuanya? ke STIS sebelumnya
tanyaan bapak, ia pun Saya ada perasaan saya
memberikan waktu tiga takut, merasa hidup Oleh karena itu, saya
hari. Setiap saat saya yang tiada artinya. Bah­ ingin hijrah, yang kelam
memikirkan jawaban kan terkesan hura-hura bisa menebarkan man­
atas pertanyaan bapak tanpa ada tujuan di faat. Waktu tiga hari
dan mencoba mere­ hari yang akan datang. cukup untuk memutus­
nungkannya. Bagaimana nanti saya kan pilihan. “Bismillah,
Beberapa perenu­ menjawab segala tanya? Pak, saya mau lanjut
ngan seperti untuk apa Sampai akhirnya tersa­ ke pesantrena, saya

86 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


mau hijrah, jawabku. gatur keuangan karna pu, karena bersyukur
Alhamdulillah, keduanya tidak ada pengontrol juga butuh waktu yang
terlihat bahagia, karena keuangan seperti saat panjang seiring dengan
anaknya sudah me­ saya di sekolah sebel­ berjalannya waktu dan
ngambil keputusan tan­ umnya, ada orang tua keadaan, tak bisa di
pa dipaksaan. yang mengontrol keuan­ patok dengan harian
Hidayah merupakan gan. Dan yang lebih ataupun mingguan bah­
karunia Allah, Dia mem­ penting,di pesantren ini kan syukur bisa hilang
berikan kepada siapa saya belajar untuk lebih karena faktor waktu dan
saja yang di kehenda­ banyak bersyukur. keadaan itu sendiri.
ki-Nya termasuk pada Pesantren adalah Kemuliaan tidak di­
rasa yang saya alami tempat penuh keter­ peroleh dari tingginya
saat ini. Hijrah adalah batasan secara kasat pangkat dan jabatan
perjalanan belajar untuk mata. Di pesantren apalagi dengan kekayaan
merubah diri dari ba­ tidak semua yang kita yang kita punya. Tapi
nyak hal sia-sia menjadi inginkan tersedia layak­ kemuliaan datang dari
pribadi yang senantiasa nya di rumah. Tidak lel­ keberkahan ilmu yang
mengisi hari-hari de­ uasa menikmati fasilitas kita dapat. Semoga
ngan kebaikan. seperti alat elektronik ilmu kita bermanfaat
Jika ada yang ber­ semacam televisi dan dan memudahkan jalan
tanya kapan saya mem­ handpone sebab tidak hijrah kita terutama diri
ulai hijrah? Jawabnnya, perbolehkan, belum lagi saya pribadi yang dalam
“sejak memutuskan tentang menu makanan meniti jalan keistiqoma­
untuk belajar di pondok yang sangat jauh ber­ han dalam menjalankan
pesantren.” Hijrah yang beda bagai langit dan ketaatan pada-Nya.
saya jalani bukan ha­ bumi dengan menu Sebagai seorang muslim
nya tentang perubahan yang ada di rumah, ser­ harus terus memper­
penampilan apalagi ba segala keterbatasan baiki diri, agar menjadi
hanya pindah tempat rasa. Namun anehnya muslim yang berkualitas,
namun, hijrah untuk kenikmatan makan bisa maka saya harus terus
saya lebih memahami saya dapatkan di pe­ belajar.
tentang jati diri saya santren. Semoga menjadi
sebagai seorang hamba Kemudian saya salah satu insan, seperti
dan lebih dalam lagi, menyimpulkannya bah­ yang dijanjikan oleh
hakikatnya keterjagaan wa syukur adalah kunci­ Allah, yaitu “Allah akan
diri sebagai muslimah. nya. Dengan syukur meninggikan derajat
Di pesantren saya menu seadanya di pe­ orang-orang yang beri-
belajar bersosialisasi santren sama nikmatnya man di antaramu dan
dengan santri yang lain. dengan sajian layaknya orang-orang yang diberi
Setiap orang punya latar restoran mahal. Tapi ti­ ilmu pengetahuan be-
belakang dan karakter dak semua orang mam­ berapa derajat, dan Allah
yang berbeda-beda, di pu bersyukur, hanya Maha Mengetahui apa
sinilah saya belajar un­ mereka yang menyer­ yang kamu kerjakan”. (QS:
tuk memahami karakter ahkan diri seutuhnya Al Mujadalah;11). *Juita,
berbeda. Di pesantren untuk berlomba dalam mahasiswi asal Lombok,
saya mulai belajar men­ kebaikanlah yang mam­ NTB

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


87
WACANA

Membangun
kemakmuran
Pendakwah, dai, guru, ulama adalah sosok yang amat penting di dalam
upaya negeri ini mewujudkan kemakmuran

B
egitu banyak salah satu tausiyahnya menyadarkan penguasa
orang berbicara bahwa yang patut Mesir yang zalim,
tentang diberikan santunan Fir’aun.
kesejahteraan dan pertolongan bukan Untuk menyadarkan
tapi hingga kini semata raga yang lapar, Firaun, Allah mengutus
belum semua rakyat tetapi juga ruhani yang Nabi Musa dan
tertolong dari kubangan terkapar dan kelaparan. saudaranya, Nabi
kebodohan dan Ungkapan tersebut Harun. Keduanya
kemiskinan. menjadi semacam diperintahkan untuk
Padahal konstitusi, penjelas mengapa Allah mengingatkan
moral, bahkan ayat suci justru mengirim Nabi pemimpin itu agar sadar
senantiasa mendorong dan Rasul kepada suatu diri.
agar umat manusia negeri yang bukan Perintah-Nya
bergerak serentak pada semata mencerdaskan bukan untuk semisal
kebaikan-kebaikan lahir rakyat biasa, tetapi memerangi atau
dan batin. Pada saat juga mengajak para membunuh Firaun. Para
yang sama juga tidak penguasanya untuk nabi itu hanya disuruh-
sedikit orang yang telah beriman kepada Allah Nya untuk
rajin beribadah. Ta’ala.
Namun, seperti Biasanya penguasa
sama-sama kita sadari, yang dihadapi tidak saja
belum banyak yang beringas dan kejam,
berubah, masih banyak namun telah kehilangan
yang harus ditolong. kemanusiaannya,
Bahkan bukan saja sehingga kebijakan-
orang yang miskin kebijakan yang dibuat
secara materi, mereka kerapkali menegasikan
yang kaya secara harta moral, nurani, dan
pun ternyata mengalami akal sehat.
penyakit batin yang Itulah yang di
amat berat. antaranya menjadi
KH Abdullah Said tugas utama
menyatakan dalam Nabi Musa ,

88 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


mendakwahi pemimpin
Mesir itu.
“Pergilah kamu Ungkapan tersebut menjadi
berdua kepada Fir’aun,
sesungguhnya dia telah semacam penjelas mengapa Allah
melampaui batas. Maka justru mengirim Nabi dan Rasul
berbicaralah kamu
berdua kepadanya
kepada suatu negeri yang bukan
dengan kata-kata yang semata mencerdaskan rakyat
lemah lembut, mudah- biasa, tetapi juga mengajak para
mudahan dia ingat atau
takut.” (QS: Taha: 43- penguasanya untuk beriman
44). kepada Allah Ta’ala.
Firaun adalah
representasi yang
sempurna dari
rezim yang lalim.
Kejahatannya terhadap sekarang, dia tidak dilindungi dan penguasa
rakyat amat sangat memberi tenggang sebagai kelompok
keras. hingga suatu generasi yang harus dicerahkan,
Untuk menyebut memunculkan kalangan dicerdaskan atau disantuni
satu contoh, dia aktivis yang berani ruhaninya, sehingga
membunuh semua bayi menyuarakan protes. kecerdasan, kekuasaan,
laki-laki di wilayahnya Firaun tak segan-segan dan kewenangannya tidak
hanya karena informasi membasmi mereka digunakan untuk hal-
ahli ramal, kelak akan seluruhnya bahkan hal yang menyebabkan
ada laki-laki yang ketika masih berusia kerusakan dan
menjungkalkannya dari bayi. mengundang kemurkaan
tampuk kekuasaan. Bagaimanapun, Allah Ta’ala.
Firaun tidak mau Allah Maha Kuasa atas Dalam kata yang
menunggu lama. segala sesuatu. Justru lain, pendakwah, dai,
Dalam bayi laki-laki yang kelak guru, ulama adalah
bahasa menjadi lawannya sosok yang amat
diasuh di istananya penting di dalam upaya
sendiri. Bayi itu ialah negeri ini mewujudkan
Nabi Musa, yang kini kemakmuran.
diutus oleh Allah Kemakmuran yang
untuk mendakwahi tak sebatas statistik,
Firaun. tapi kemakmuran yang
Dengan demikian, memang realistis dan
kemakmuran dapat dinikmati oleh
sejatinya pergerakan masyarakat secara lebih
dua kutub sekaligus, luas hari ini dan dimasa
yakni rakyat sebagai mendatang.*/Imam
manusia yang harus Nawawi

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


89
JENDELA KELUARGA

Bolehnya Menolak Lamaran


dari Orang yang Baik Agamanya
Tertolaknya suatu lamaran tidak harus disebabkan buruknya agama dan akhlak
pelamar. Wali perempuan atau seorang perempuan boleh menolak lamaran

A
bu Bakar tahun. Adapun saat tuduhan dusta kepada
Ash Shiddiq itu usia Abu Bakar Ash Sahabat yang dijamin
dan Umar Shiddiq 52 tahun dan Allah,
bin Khathab usia Umar 42 tahun. “Radhiallahu anhum
radhiallahu anhuma Dari Abu Hurairah wa radhuu anhu” (Allah
pernah melamar radhiallahu anhu bahwa ridha kepada mereka
Fathimah radhiallahu Rasulullah bersabda: dan mereka pun ridha
anha putri Rasulullah . “Apabila seseorang kepada Allah) (Surat At
Dari Buraidah yang kalian ridhai agama Taubah 100)
radhiallahu anhu, beliau dan akhlaknya datang Rasulullah telah
menceritakan, kepada kalian untuk menegaskan dalam
“Abu Bakar dan melamar (wanita kalian), banyak hadits bahwa
Umar pernah melamar maka hendaknya kalian Abu Bakar Ash Shiddiq
Fathimah. Namun Nabi menikahkan orang dan Umar bin Khathab
mengatakan, ‘Dia tersebut (dengan wanita radhiallahu anhuma
masih kecil.’ Kemudian kalian). Bila kalian tidak sebagai orang-orang
Fathimah dilamar Ali, lalu melakukannya niscaya yang diridhai agama dan
Nabi menikahkannya akan terjadi fitnah di akhlak mereka.
dengan Ali.” (HR. Nasai, bumi dan kerusakan Di antaranya ketika
Ibnu Hibban, Al Hakim) yang besar.” (HR. Rasulullah ditanya,
Abu Bakar Ash Tirmidzi) “Siapakah di antara
Shiddiq dan Umar bin Dari Hadits Abu manusia yang paling
Khathab radhiallahu Hurairah di atas, mereka engkau cintai wahai
anhuma, masing masing yang memiliki penyakit Rasulullah?”
datang menemui Nabi di dalam hati telah Rasulullah
hendak melamar bersangka buruk kepada menjawab, “Aisyah.”
Fathimah. Nabi Sahabat Nabi . Ia Beliau ditanya lagi,
menolak lamaran menyimpulkan bahwa “Kalau dari pria?”
keduanya dengan penolakan Nabi Beliau menjawab,
mengatakan bahwa atas lamaran keduanya “Ayahnya.” (HR. Bukhari
Fathimah masih kecil. menunjukkan bahwa dan Muslim)
Saat itu (tahun kedua pelamar tersebut buruk Rasulullah
Hijriyah) usia Fathimah agama dan akhlaknya. bersabda: “Seandainya
sekitar 15 tahun. Ini merupakan kesalahan ada Nabi setelahku maka
Ada pula ahli sejarah fatal dalam memahami Umar lah orangnya.”
yang mengatakan usia hadits di atas. (Hadits Hasan riwayat
Fathimah saat itu 20 Ini merupakan Tirmidzi).

90 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


Silakan pembaca Allah akan tetap dikhawatirkan akan
membaca biografi kedua langgeng dengan terjadi fitnah dan
Sahabat Abu Bakar Ash saling bersangka baik kerusakan yang besar.
Shiddiq dan Umar bin kepada saudaranya dan Jika anak perempuan
Khathab radhiallahu meyakini bahwa Allah menolak dengan alasan
anhuma. akan memberikan yang calon suaminya bukan
terbaik untuk semuanya. dari kerabat atau tidak
Menolak Lamaran Hubungan Nabi cocok dari wajah atau
Tertolaknya dengan Abu Bakar penampilan fisik maka
suatu lamaran tidak dan Umar radhiallahu wali perempuan tidak
harus disebabkan anhuma sangat kuat boleh memaksanya. Para
buruknya agama dan sampai akhir hayat ulama kita menganjurkan
akhlak pelamar. Wali Nabi . Ketika Nabi wali untuk menjelaskan
perempuan atau seorang Muhammad wafat, kepada anak perempuan
perempuan boleh beliau ridha kepada tersebut dengan lemah
menolak lamaran dari keduanya. lembut tapi tidak dengan
orang yang baik agama Abu Bakar Ash memaksanya.
dan akhlaknya dengan Shiddiq dan Umar bin Rasulullah sangat
alasan yang tidak Khathab radhiallahu mencintai Abu Bakar
bertentangan dengan anhuma melamar Ash Shiddiq, Umar bin
syariah. Fathimah radhiallahu Khathab, Utsman bin
Ummu Hani binti anha dengan harapan Affan, dan Ali bin Abi
Abu Thalib radhiallahu mendapatkan tambahan Thalib serta semua
anha menolak lamaran kemuliaan menjadi Sahabat radhiallahu
Rasulullah dengan menantu Rasulullah anhum.
alasan usianya telah tua . Mereka berdua ingin Rasulullah
dan memiliki banyak lebih dekat lagi dalam menikah dengan
anak. hubungan kekeluargaan Aisyah putri Abu Bakar.
Ummu Hani dengan Nabi . Rasulullah menikah
khawatir jika menikah Mereka berdua dengan Hafshah putri
dengan Nabi akan melamar bukan Umar.
mengakibatkannya semata-mata hendak Rasulullah
menelantarkan menjaga kesucian diri menikahkan putrinya
anak-anaknya dan supaya terhindar dari Ruqayyah dengan
atau menelantarkan perbuatan keji dan Utsman bin Affan.
Rasulullah . munkar. Sehingga ketika Setelah Ruqayyah
Bisa jadi wali keduanya ditolak tidak wafat, Rasulullah
perempuan memiliki dikhawatirkan terjadi menikahkan putrinya
firasat bahwa ada sifat- fitnah dan kerusakan Ummu Kultsum
sifat pada anaknya yang yang besar. dengan Utsman lagi.
tidak cocok dengan Jika seorang anak Terakhir Rasulullah
sifat-sifat laki-laki yang perempuan suka menikahkan putri
melamarnya. dengan laki-laki shalih bungsunya yaitu
Tidak diterima yang melamarnya tapi Fathimah dengan Ali
lamaran seseorang tidak orangtua perempuan bin Abi Thalib. Dengan
boleh menjadikan putus melarangnya karena demikian sempurnalah
hubungan persaudaraan laki-laki itu bukan kedekatan Rasulullah
dan persahabatan. dari kerabatnya, atau dengan keempat
Persaudaraan dan tidak bergelar sarjana Khulafaur Rasyidin
persahabatan yang atau belum mapan radhiallahu anhum.*/
dibangun ikhlas karena dalam ekonomi maka Ustad Fariq Gasim Anuz

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


91
DOA

Tergolong
Orang Beriman
َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ َ َ َّ َ
َ ‫ربنا آمنا فاكتبنا مع الشا ِه ِد‬
‫ين‬
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah
kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas
kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad)”

NB: Iman adalah hal yang paling berharga bagi


kehidupan manusia. Hanya dengannya, manusia
akan beruntung di dunia dan akhirat. Sebaliknya.
Tanpa iman, maka apapun yang dimiliki menjadi
tidak berharga. Maka, memohon agar iman ini
terus tertancap mendalam di hati, hingga akhir
hayat menjadi keniscayaan. Doa yang tertera
dalam surat al-Maidah: 83 ini, bisa terus kita
dawamkan. Khairul Hibri/Mulia

92 MULIA | Muharram 1441/Oktober 2019


DAKWAH

Dakwah itu Perlu


Kesungguhan,
Kerja Keras dan Munajat
Pusat Dakwah Hidayatullah telah menetapkan kegiatan dakwah dan pendidikan
sebagai program arus utama organisasi

D
akwah dalam Peresmian bantuan Allah tidak
bukanlah Gedung Pusat Dakwah akan pernah datang
persoalan Hidayatullah yang juga terlambat,” tegasnya di
mudah, turut dihadiri oleh Wakil hadapan ratusan hadirin
menekuninya tak cukup Presiden Muhammad dan hadirat.
hanya berbekal ilmu Jusuf Kalla, Jum’st Kemudian, pria yang
agama atau kemampuan (11/10/2019) juga anggota Dewan
retorika. “Kami dalam Pertimbangan MUI
Hal tersebut dakwah memegang itu mengutip sebuah
dijelaskan secara doktrin dari para pepatah Bugis seraya
gamblang oleh perintis Hidayatullah, melanjutkannya dengan
Ketua Umum DPP yang penting ada menukil firman Allah
Hidayatullah Dr. kesungguhan, kerja Ta’ala di dalam Al-
Nashirul Haq, MA saat keras, munajat kepada Qur’an.
memberikan sambutan Allah Ta’ala. Insya Allah “Reso temmangingi

94 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


namalomo naletei
pammase dewata,” kata
Nashirul. Artinya, kerja
keras dengan penuh
keikhlasan dan tak lupa
berdoa agar tujuan kita
dapat tercapai.
“Dan orang-orang
yang berjihad untuk
(mencari keridhaan)
Kami, benar-benar akan
Kami tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan Kami. membicarakan solusi Nashirul Haq.
Dan sesungguhnya Allah atas persoalan umat. Hadir pula
benar-benar beserta Ia menambahkan, perwakilan keluarga
orang-orang yang Pusat Dakwah besar pewakaf Haji
berbuat baik.” (QS. Al- Hidayatullah telah Abdul Karim Loebis,
Ankabut [29]: 69). menetapkan kegiatan sesepuh Hidayatullah
Hidayatullah sebagai dakwah dan pendidikan H. Susilo dan H.
ormas memiliki program sebagai program arus Fuad Hasan Masyhur,
utama (mainstream) utama organisasi. para ulama dan
yakni dakwah dan Program dakwah tokoh masyarakat,
tarbiyah (pendidikan). dilakukan oleh para pimpinan ormas Islam
“Kami ingin hadir dai yang tersebar di tingkat pusat, serta
bersama pemerintah 352 Dewan Pengurus seluruh ketua DPW
dan seluruh komponen Daerah (DPD) Hidayatullah dari 34
umat ikut serta Hidayatullah, sedang provinsi di Indonesia.
mencerdaskan program pendidikan Sementara Wapres
kehidupan bangsa telah dijalankan oleh didampingi Kepala
dan meningkatkan seluruh penyelenggara Sekretariat Wapres
kesejahteraan umat,” pendidikan Mohamad Oemar,
tutupnya kepada para Hidayatullah, dari Deputi Bidang
insan media selepas tingkat SD hingga Dukungan Kebijakan
acara. perguruan tinggi. Pembangunan Manusia
Menurut Nashirul, Hadir dalam dan Pemerataan
gedung ini akan kesempatan tersebut Pembangunan
difungsikan untuk Ketua MPR Bambang Bambang Widianto,
kegiatan dakwah, Soesatyo, Wali Kota Staf Khusus Wapres
seperti belajar dan Jakarta Timur M. Bidang Ekonomi dan
mengajar Alquran, Anwar, Pimpinan Keuangan Wijayanto
pelayanan konsultasi Umum Hidayatullah Samirin serta Staf
keluarga, kajian KH Abdurrahman Khusus Wapres Bidang
keislaman, pelatihan Muhammad, Ketua Penanggulangan
para dai, dan tempat DPPUH KH DR Abdul Kemiskinan dan
pertemuan para Mannan, Ketua Umum Otonomi Daerah.*/
tokoh Islam guna DPP Hidayatullah KH hidayatullah.or.id

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


95
CERMIN

Bahtera itu
Dikemudikan Sabar

S
ejak lahir ia pernah terlambat, taat menulis. Kadang kala
menjadi pusat sama orang tua dan saat ada guru datang ia
perhatian guru, serta tidak terlalu kerap dipanggil untuk
masyarakat, lama bermain,” itulah membantu beberapa
maklum masa kalimat dari sang ibu pekerjaan. Mulai dari
kelahirannya tak biasa yang selalu diingatnya. menyiapkan bangku,
dan saat lahir pun tidak Setiap pulang memfoto copy, membeli
lazim. Tubuhnya sangat sekolah formal di kapur hingga tugas-
mungil, namun entah sebuah SD segera ia tugas lainnya.
mengapa di era yang ganti pakaian, mandi Sabar memang
kala itu smartphone dan makan siang. Lalu dikenal cerdas oleh
belum dikenal begitu sholat Dzuhur dan teman-temannya.
banyak orang datang bergegas belajar diniyah Semuanya hormat,
untuk memandang di madrasah yang ada sopan dan begitu
langsung. di sebuah pesantren di sayang kepadanya.
Seperti anak pada desanya. Maklum selain cerdas
umumnya, ia yang Ia datang selalu ia tak pernah enggan
diberi nama sabar oleh pertama, saat keadaan membantu teman-
kedua orangtuanya masih sepi. Dalam temannya. Diajak
diajarkan bagaimana keadaan menunggu bermain pun juga
mengamalkan sabar. bel belajar berbunyi ia selalu mau. Meski kala
“Sabar itu kamu kerapkali menghabiskan terdengar suara adzan
tekun, disiplin, tidak waktu membaca dan atau beberapa saat

96 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


matahari akan terbenam yang mempersekutukan lelaki! Apa yang engkau
ia kerap menghentikan Allah, gangguan katakan bukanlah
permainan. “Sudah yang banyak yang sesuatu yang bagus.
mainnya, ayo ke masjid. menyakitkan hati. Jika itu adalah
Ini sudah mau Maghrib,” Jika kamu bersabar sesuatu yang haq,
ucapnya. dan bertakwa, maka maka janganlah kamu
Teman-temannya sesungguhnya yang mengganggu kami
tidak ada yang kesal, demikian itu termasuk dengan perkataan itu!
justru sangat senang urusan yang patut Kembalilah ke hewan
dan semakin hormat diutamakan.” (QS. Ali tungganganmu! Barang
dan bangga memiliki ‘Imran [3[ : 186). siapa mendatangimu,
teman seperti sabar. Sabar menyimak maka ceritakanlah
betul uraian dari perkataan itu!”
Tegar Menghadapi gurunya, sehingga ia Perkataan itu sangat
Ujian benar-benar meresapi menyakitkan hati kaum
Meski demikian ayat tersebut pada saat Muslimin, sehingga
Sabar bukan berarti usianya masih sangat terjadilah pertengkaran
tidak menghadapi belia. di majlis itu antara
ujian dalam hidup. Ia Ayat ini diturunkan mereka dengan orang-
kerapkali menjadi bulan- berhubungan dengan orang kafir.
bulanan orang-orang kisah yang terjadi di Akhirnya, Rasulullah
yang dengki kepadanya. pemukiman al-Hârits menenangkan
Sebab sekalipun cerdas bin al-Khazraj (Madinah) mereka. Tidak lama
dan dibanggakan sebelum perang Badar. kemudian, Allah Azza wa
teman-temannya ada Kaum Muslimin Jalla menurunkan ayat
kekurangan dari segi ketika itu sedang ini yang berisi perintah
fisik pada dirinya yang berkumpul dengan untuk bersabar atas
menjadikan orang kaum musyrikin dan gangguan-gangguan
begitu mudah meledek orang-orang Yahudi. orang-orang kafir.
dan melecehkannya. Datanglah Rasûlullâh Maka setiap kali
Beruntung Sabar Shallallahu ‘alaihi wa ia mendapati orang
ingat penjelasan sallam ke tempat itu meremehkan dan
gurunya bahwa setiap dan memberi salam. mengolok-oloknya, Sabar
manusia yang hidup Di majlis tersebut, balas dengan senyum.
di dunia ini pasti akan ada ‘Abdullâh bin Bukan tak sakit hatinya
diperhadakan dengan Ubai bin Salûl, dia tapi karena ia sadar itu
ujian. berkata, “Janganlah adalah bagian dari ujian
“Kamu sungguh- kalian mengotori kami!” yang harus dihadapi.
sungguh akan diuji Rasûlullâh Shallallahu “Harus tegar,” gumamnya
terhadap hartamu ‘alaihi wa sallam pun dalam hati.
dan dirimu. Dan (juga) mengajak mereka untuk
kamu benar-benar masuk ke dalam Islam Terinspirasi Abdullah
akan mendengar dari dan membacakan al- bin Hudzaifah bin Qais
orang-orang yang diberi Qur’ân kepada mereka. Umar bin Khattab
al-Kitab sebelum kamu ‘Abdullâh bin Ubai radhiayallahu ‘anhu
dan dari orang-orang menyahut, “Wahai memberangkatkan

Rabiul Awal 1441/Desember 2019 | MULIA


97
CERMIN

tentaranya menuju badannya.” Lalu berkata,


Romawi. Kemudian Sementara dia tetap “Mengapa engkau
tentara Romawi berhasil berpaling, enggan, menangis?” Jawabnya,
menawan Abdullah dan tidak takut. Maka “Aku menangisi
bin Hudzafah dan raja Romawi pun nyawaku yang hanya
membawanya pulang menurunkannya dari satu yang jika engkau
ke negeri mereka. tiang salib. lemparkan ke dalamnya
Kemudian mereka Dia perintahkan maka akan segera
berkata, kepada pengawalnya pergi. Aku berharap
“Sesungguhnya ia untuk menyiapkan seandainya nyawaku
adalah salah seorang belanga (kuali) yang sebanyak rambut
sahabat Muhammad.” diisi dengan air yang ada di kepalaku
Raja Romawi berkata, dan direbus hingga kemudian engkau
“Apakah kamu mau mendidih. Kemudian lemparkan satu per satu
memeluk agama ia perintahkan untuk ke dalam api karena
Nashrani dan aku memanggil tawanan- Allah.”
hadiahkan kepadamu tawanan dari kaum Maka, Raja
setengah dari muslimin. Kemudian tersebut heran dengan
kerajaanku?” ia lemparkan salah jawabannya. Kemudian
Abdullah bin seorang dari mereka ia berkata, “Apakah
Hudzafah menjawab, ke dalam belanga tadi engkau mau mencium
“Seandainya engkau hingga tinggal tulang keningku, kemudian
serahkan seluruh belulangnya. akan kubebaskan
kerajaanmu dan seluruh Namun, Abdullah engkau?” Abdullah
kerajaan Arab, aku tidak bin Hudzafah tetap menjawab, “Beserta
akan meninggalkan berpaling dan enggan seluruh tawanan
agama Muhammad untuk masuk agama kaum muslimin ?” Ia
shalallahu ‘alaihi Nashrani. Kemudian menjawab, “Ya.”
wasallam sekejap mata Raja memerintahkan Maka ia pun
pun.” pengawalnya untuk mencium kening
Raja Romawi melemparkan Abdullah raja tersebut dan
berkata, “Kalau bin Hudzafah ke dalam bebaslah ia beserta
begitu, aku akan belanga jika ia tidak seluruh tawanan kaum
membunuhmu.” Ia mau memeluk agama Muslimin. Para tawanan
menjawab, “Silahkan Nashrani. menceritakan kejadian
saja!” Ketika ini kepada Umar bin
Maka Raja mereka hendak Khattab.
memerintahkan melemparkannya beliau Berkatalah Umar, “Wajib
prajuritnya untuk menangis. Kemudian bagi setiap muslim untuk
menyalibnya dan mereka melapor kepada mencium kening Abdullah
berseru kepada pasukan Raja, “Sesungguhnya dia bin Hudzafah. Aku yang
pemanah, “Panahlah menangis.” Raja mengira akan memulainya.”
ia, arahkan sasarannya bahwasanya beliau Kemudian Umar
pada tempat-tempat takut, maka ia berkata, mencium keningnya.*/Ibn
yang terdekat dengan “Bawa dia kemari!” Suradi

98 MULIA |Rabiul Awal 1441/Desember 2019


PEDULI BENCANA
NUSANTARA

RAIH KEMULIAAN
DENGAN TERUS PEDULI
SESAMA YANG
DITIMPA BENCANA

Kantor Pusat :
JL. H. Samali No 79B Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Telp. 021-79196500
ATAU HUBUNGI KANTOR BMH TERDEKAT DI KOTA ANDA
Find us on Subscribe Follow us on Follow us on
Baitul Maal Hidayatullah Baitul Maal Hidayatullah officialbmh @officialbmh

www.bmh.or.id

Anda mungkin juga menyukai