5 24 32 39
5 24 32 38
JENDELA sosok dedikasi renungan
UTAMA Merubah “Rest
Area Ternak”
Motor Dai Kuat-
kan Dedikasi Dai
Sayangi, Hormati, dan
Cintailah Ibumu
Kalau Benar dalam Dakwah
Menjadi Sekarang Juga
Cinta Sayangilah
Pesantren
Anak Yatim
SUSUNAN REDAKSI
Penanggung Jawab: Marwan Mujahidin Pengarah: Supendi Pemimpin Redaksi: Imam Nawawi Sidang Redaksi:
Khairul Hibri, Cholis A, Imam N. Kontributor:Sahlah, Ibnu Sumari, Abu Falah Desain: Musta’in Al Haq Iklan: Akbar
Percetakan: Lentera Jaya Madina
Alamat Redaksi : Jakarta : Jl. Kalibata Office Park, Jl. Raya Pasar Minggu No. 21. Blok H. Kalibata, Jakarta Selatan,
Telp. 021.7975770 Fax. 021.7975614. Surabaya : Jl. Raya Kejawan Putih Tambak 110 A. Email : redaksi@bmh.or.id |
Iklan : email : majalahmulia@gmail.com SMS/WA. +62 822-3057-5647
www.bmh.or.id
TILAWAH
Cahaya
di Atas Cahaya
Beruntunglah orang-orang yang dalam 24 jam tidak lalai dari mengingat Allah
K
etika jiwa cahaya (kepada) yang banyak berkahnya,
terdorong langit dan bumi. (yaitu) pohon zaitun
untuk mendekai Perumpamaan cahaya- yang tumbuh tidak di
Al-Qur’an, lalu Nya adalah seperti sebelah timur (sesuatu)
mata, akal, dan hati sebuah lubang yang dan tidak pula di
serentak larut dalam tak tembus, yang di sebelah barat(nya), yang
nuansa kekhusyukan dalamnya ada pelita minyaknya (saja) hampir-
maka akan begitu terasa besar. Pelita itu di dalam hampir menerangi,
getaran-getaran wahyu kaca (dan) kaca itu walaupun tidak disentuh
yang menjadikan kita seakan-akan bintang api. Cahaya di atas
tertegun, takjub, dan (yang bercahaya) cahaya (berlapis-lapis),
mengakui bahwa Allah seperti mutiara, yang Allah membimbing
adalah Tuhan manusia. dinyalakan dengan kepada cahaya-Nya siapa
“Allah (Pemberi) minyak dari pohon yang Dia kehendaki,
Kuatkan Produktivitas
Ibu Hebat Depok
Produk yang dihasilkan para peserta “Program Ibu Hebat” Daerah Depok
meliputi makanan dengan bahan dasar ikan, seperti siomay, otak-otak, dan
bakso, kini semakin berkembang
P
endayagunaan up pembinaan secara senantiasa produktif,”
dana zakat berkala dan berkesn- kata Direktur Program
melalui program imabungan. dan Pemberdayaan
ekonomi, tepat- “Program ekonomi BMH, Zainal Abidin, Ka-
nya Program Ibu Hebat memang program yang mis (24/10).
yang diinisiasi oleh Laz- menuntut ketekunan Intinya, kata Zainal,
nas Baitul Maal Hidayat- BMH untuk tidak saja BMH berupaya sebaik
ullah (BMH) tidak ha- meningkatkan skill mungkin untuk men-
nya menekankan pada mereka dalam berpro- guatkan produktivitas
sisi pelatihan. Program duksi, tetapi juga men- ibu hebat. “Kunjungan
tersebut juga mencak- jaga semangat untuk dan pembinaan menjadi
Carilah Keberkahan
Ilmu, Kak!
Jika pesan Ibu ibarat sebuah lilin, maka pesan Ayah adalah koreknya, korek yang
akan menjadikan lilin menyala
T
erkadang
memilih suatu
keputuasan
berdasarkan
asumsi, sebelum
mendiskusikan kepada
orangtua. Sama halnya
ketika memutuskan
untuk tidak menjutkan
ke perguruan tinggi,
karena merasa tidak
memiliki biaya, yang mengambil langkah itupun membuka
tentunya cukup besar yang salah. cakrawala berpikirku
dengan kalkulasi angka- Kemudian ayahpun dalam mengambil
angka. angkat bicara, “Kak, keputusan yang tepat,
Pada satu Bunda dan Ayah tidak walau sangat tahu
kesempatan kuutarakan mengharapkan kakak kalau ayah akan tetap
kepada kedua orang jadi seorang sarjana, mengizinkanku memilih
tua, bahwa saya lebih melainkan sebuah sesuai keinginanku tadi.
baik bekerja, sedikit keberkahan ilmu, yang Tetapi saya tidak ingin
ada rasa bosan belajar, kelak bermanfaat untuk mengecekan keduanya,
apalagi harus tinggal banyak orang, agar agar kelak tidak ada
berasrama. Seketika kami tidaklah merasa rasa penyesalan yang
bunda menghentikan gagal dalam mendidik membebaniku.
aktivitas menjahitnya anak, semoga kakak Merasakan sejarah
lalu terdiam lama, menjadi aset terbaik perubahan dalam hidup,
sedangkan ayah kami di akhirat kelak,” setelah dipertimbangkan,
menatap dengan sorot terangnya. keputusan itu jatuh pada
mata kekecewaan, Ayah cukup pilihan melanjutkan
akhirnya saya pun bijaksana dalam pendidikan di salah
menyadari telah segala hal, saat satu perguruan tinggi
S
ore itu, sengaja langsung menuju ke psikisnya. Apalagi sampai
saya duduk ditepi dapur, menyelesaikan melenakan jiwanya.
jendela, sambil pekerjaan yang sempat Semoga Al-Qur’an
mengayun si tertunda. Beberapa senantiasa mewarnai
kecil dalam buaian dzikir menit kemudian si Sulung hidupnya, hingga
petang. Sesekali saya sudah berpakaian rapi memberi keberkahan
melongok keluar, melihat dan pamit untuk lanjut tidak hanya untuk dirinya
aktiviitas bermain anak- mengaji. tapi untuk kami orang
anak yang lain. Langit Sedikit heran, saya tuanya.
senja mulai memerah, kembali bertanya, Tentu menjadi
ketika bayangan si sulung “Beneran mau ke TPA, suatu kebahagiaan
tampak dari kejauhan. gak capek? Sampai tersendiri, kala anak-
Langkah kakinya terlihat malam kah? Siapa yang anak kita tercinta
gontai menuju rumah. jemput? Ayah pulang bisa dekat dengan
Sorot matanya sayu. malam sekali, lho!” Al-Qur’an, berakhlak
Wajah kuyunya nampak “Iya, nanti pulang Al-Qur’an, apalagi
jelas menggambarkan sama teman-teman mampu menghafal ayat-
kelelahan fisiknya. aja. Sayang kalua gak ayat indah Al-Quran
“Assalamualaikum…, datang, nanti ketinggalan tersebut. Rasanya belum
Bunda, tolong ijinkan hafalan!” sahutnya lah lengkap sebuah
terlambat ke TPA, yaa! sambil tersenyum dan prestasi akademik jika
Mau mandi sebentar biar menjabat tangan. “Bagi tidak diimbangi dengan
segar,” ujarnya ketika uang dua ribu ya, Bunda!” kemampuan membaca
masuk rumah sambil sambungnya sambil Al-Qur’an dengan
melepas kaos kaki dan nyengir dan bergegas maksimal. Karenanya,
menggantung baju- keluar rumah. meski terkadang merasa
jilbabnya. MasyaaAllah, kasihan dengan rutinitas
Lho, sudah jam Alhamdulillah. Sembari anak yang cukup
berapa ini? Kok masih memasak, hati ini panjang, namun jika
mau ke TPA? Apa gak tak henti mengucap sudah menyangkut waktu
capek?” saya menimpali syukur. Kesyukuran untuk Al-Qur’an jadi tak
sambil menidurkan si atas kecintaannya ada kompromi dan selalu
kecil di kasurnya. Tak pada Al-Qur’an. Meski bersemangat.
ada jawaban lanjutan. padatnya kegiatan telah Sepulang TPA, dia
Hanya bunyi guyuran melelahkan fisiknya, terlihat sangat lelah.
air di kamar mandi yang tapi semoga tidak Mungkin karena seharian
terdengar. Saya pun sampai melelahkan beraktifitas dan jalan kaki
Survive Hidup
Bermodal Ilmu Naik Gunung
Oleh: Khairul Hibri
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan lain)”
S
yaikh ‘Araefi diri pada target yang internal muncul, bisa
dalam buku ingin dicapai. Hal ini dipengaruhi oleh
‘Enjoy Your Life,’ penting, karena akan beberapa sebab. Salah
menulis sebuah mendukung ketepatan satunya, turunnya
nasehat. Kurang-lebih dan kecepatan motivasi dalam diri,
isinya. “Bagi seorang seseorang dalam dan tidak berupaya
yang hendak mendaki mengejar impiannya. bersegera bangkit.
gunung. Fokuskanlah Sebaliknya, hilang fokus Sedangkan problem
pandangan kepada berpotensi berujung ekternal, salah satunya
puncaknya. Yakinkan diri pada kegagalan. bisa disebabkan
bisa mencapai. Jangan Soal fokus ini, ada terpengaruh imingan
terganggu oleh terjal baiknya kita belajar dari luar yang dianggap
jalan yang akan dilewati. kepada para pembalap lebih luar biasa. Padahal
Satu lagi. Melangkahlah motor GP. Fokus. belum menjamin.
setapak demi setapak. Konsentrasi. Menjadi Tapi sudah kadung
Sebab bila engkau salah satu kata kunci terbuai dengan janji-
loncat, kakimu bisa para pembalap itu, bisa janji. Jadilah seperti
terpeleset.” mencapai garis finish apa yang dikatakan
Dari nasehat beliau dengan baik. Bahkan pepatah; “Mengharap
ini, kita bisa menarik berpeluang keluar hujan turun dari
beberapa ‘anak tangga’ sebagai juara. Namun, langit. Air di tempayan
yang bisa kita jadikan ketika kefokusan itu ditumpahkan.”
titian dalam merengguh terganggu, dampaknya Bersamaan dengan
kesuksesan. Anggaplah luar biasa. Bisa terjatuh, menjaga kefokusan ini,
puncak gunung itu hingga gagal mencapai juga harus ditancapkan
adalah mimpi-mimpi garis finish. keyakinan bahwa akan
yang ingin kita gapai. Godaan untuk mampu menggapai
Maka, merujuk dari memalingkan diri apa yang tengah
nasehat di atas, hal- dari fokus ini banyak diperjuangkan. Boleh
hal berikut inilah yang sekali. Bisa dari dikata. Keyakinan
harus diperhatikan. internal. Bisa pula dari adalah separuh modal
Pertama fokuskan ekternal. Gangguan untuk sukses meraih
Nyalakan
OPTIMISMU
Dalam keadaan diri sadar kurang beruntung, iman harus dibangkitkan, amal
sholeh digalakkan, sampai-sampai kita tak peduli keadaan diri yang kata orang
mengenaskan
O
ptimis cukup akrab dide kar. Di dalam Gua Tsur, ia bersa
ngar oleh siapapun. ma jun jungannya, Muhammad
Namun, bukan perkara , bersembunyi dari kejaran orang-
mudah menjadi pribadi orang Quraiys. Dari dalam gua, ia
yang optimis. Jangankan manusia melihat beberapa pengejar dengan
biasa, sekelas Abu Bakar Ash-Shid pedang terhunus. Seandainya mer
diq pun pernah dihantam pesimis. eka melihat ke dalam lubang gua,
Kekhawatiran menerpa Abu Ba tentu Abu Bakar dan Muhammad
terlihat dan ditang
kap.
Abu Bakar tak
bisa menahan keri
sauan dan men
gungkapkannya
kepada sahabatn
ya, Muhammad
. Namun, bukan
perasaan gentar
yang dilontarkan
utusan Allah
atas perasaan Abu
Bakar. Sebaliknya,
beliau mene
gaskan, “Abu Bakar,
jangan takut dan
khawatir sesung
guhnya Allah ber
sama kita.”
Dari sini kita
A
ku terjatuh dan tak bisa di bentangan masalah tanpa solusi
bangkit lagi yang melanda remaja dan pemuda
Aku tenggelam dalam saat ini.
lautan luka dalam Ironisnya, budaya Barat yang be
Aku tersesat dan tak tau arah gitu kuat mengarus tak diimbangi
jalan pulang dengan membangun benteng kei
Aku tanpamu butiran debu manan yang tangguh. Padahal nyaris
~Lirik dari Rumor “Butiran setiap waktu para pemuda tersebut
Debu”~ dicekoki dengan sihir-sihir dunia
Dunia hiburan adalah salah satu yang dibungkus rapi melalui tayan
pintu yang dipakai untuk merusak gan hiburan. Sedikit demi sedikit,
generasi muda bangsa. Termasuk budaya hedonis materialistik itu bisa
lagu dan musik yang terus digan meracuni akal sehat dan menjauh
drungi hingga kini. Tak sedikit lalu kan mereka dari ajaran agama.
yang menjadikan musik itu sebagai “Aku terjatuh dan tak bisa bangk
pelarian dari masalah yang dihadapi. it lagi.” Ini salah satu lirik lagu meru
Lahirlah kemudian kisah-kisah as sak di atas. Secara halus, kalimat ini
mara percintaan antara laki-laki dan ikut membentuk seseorang menjadi
perempuan, lirik tentang kegalauan mental pengecut. seseorang lalu
karena putus cinta dan persoalan jadi penakut, lemah, dan tak punya
lainnya. Termasuk lirik lagu di atas kreasi atau inovasi. Islam sebagai
yang tanpa sadar bisa menghipnotis agama rahmatan lil ‘alamin tentunya
para pendengarnya. Membuatnya tidak membenarkan umatnya memi
terlena dan larut dalam nalar pikiran liki sikap mudah putus asa dan tidak
mereka. mau berusaha.
Tak heran jika sebagian pemuda Dalam Islam, Allah Subhanahu wa
zaman sekarang mengalami men Ta’ala mewajibkan adanya ikhtiar
tal dan adab yang tidak baik. Berb dan mujahadah. Yaitu all out melaku
agai persoalan lalu timbul merebak. kan suatu kebaikan dan ketaatan di
Mulai perkelahian antar kelompok, jalan Allah.
tawuran pelajar, hingga narkoba Allah berfirman: “Dan katakanlah
dan pergaulan bebas seolah menja bekerjalah kamu, maka Allah akan
72 MULIA |Rabiul
| Muharram
Awal1441/Oktober
1441/Desember2019
2019
Rasulullah adalah teladan ter mendapatkan apa yang diinginkan
baik bagi seorang Muslim. Sesosok selama ini.
Allah befirman :
yang pantang menyerah dan tidak
َ َ َّ ّ َ ْ َ َ َ
َولا ت ْيأ ُسوا ِمن ّر ْو ِح الل ِه ِإن ُه لا يَ ْيأ ُس ِمن
pernah mengeluh atas amanah yang
2 Langkah Membangun
SIKAP OPTIMIS
S
iang itu Dian dipanggil oleh nan waktu memberikannya ‘kejutan’
atasan tempatnya bekerja. yang sangat memukul hatinya. Pemi
“Wow ada apa ya,” gumam lik perusahaan secara sepihak men
Dian dalam hatinya. Setelah ganulir keputusan akan keberang
mengetuk pintu dan bersalaman katan Dian. Dengan berbagai dalih,
dengan atasannya, Dian yang me intinya jangan Dian yang berangkat
mang dikenal berintegritas itu pelatihan dari perusahaannya.
dipercaya oleh atasannya sebagai Sahabat, mungkin ada di antara
karyawan perusahaan yang berhak kita yang mengalami nasib yang
untuk mengikuti pelatihan kerja se sama dengan Dian. Ditunjuk untuk
lama satu semester di luar negeri. ini dan itu, tiba-tiba dibatalkan tan
Dian sangat bergembira. Segala pa alasan. Padahal, hati kita sudah
keperluan untuk keberangkatan pun mempersiapkan diri dan banyak hal
segera ia urus. Sanak famili pun su sudah dilakukan. Namun, inilah ke
dah dikabari semua. Tetapi, perjala hidupan. Allah Maha Mengatur.
Ilmu yang
Menyibukkan
Kata pepatah, ilmu tanpa kesibukan beramal ibarat sebatang pohon yang tidak
menghasilkan buah sama sekali
A
nehnya dunia yang saling mengikat. apa arti kesibukannya
ini, ada orang Semua berjalan padat selama ini? Entahlah.
merasa gulana merayap. Semua Jelasnya penyakit itu
karena tidak harapan orang banyak telah menimpa sebagian
punya kesibukan dalam telah dirasakannya. manusia dulu dan
hidupnya. Sehari-hari Tinggal satu mimpi yang sekarang.
hanya luntang-lantung tak sanggup digapainya. Konsep ilmu dalam
tanpa punya pekerjaan Kapan dia bisa rehat Islam merupakan
yang jelas. Berharap sejenak. Lari sembunyi solusi dalam mengurai
bisa terlihat sibuk juga. dari kesibukan. Sekadar persoalan tersebut.
Setidaknya seperti yang menikmati waktu Sekurangnya, itu
lalu lalang di depan senggang lalu tertawa tergambar dari
hidungnya setiap saat. bersama anak-anaknya. pemahaman “orang
Orang-orang berlari Lucunya lagi, sibuk” dalam al-
sampai berebut seperti ternyata sebagian Qur’an. Firman Allah:
dikejar waktu. Sedang manusia tak kunjung “Sesungguhnya
dia masih saja terpaku di menemukan dan penghuni surga pada
tempatnya. Tak mampu merasakan bahagia hari itu bersenang-
kemana-mana. Dia pun yang dikejarnya. senang dalam
galau karenanya. Padahal itulah tujuan kesibukan (mereka),”
Ada juga sebagian utama pekerjaan atau (QS. Yasin [36]: 55).
manusia begitu gundah kesibukan mereka Bahwa kesibukan atau
bukan karena tak selama ini. Mendekap amal shaleh apapun
punya kesibukan atau erat semua keinginan yang dilandasi iman
pekerjaan. Dia galau dunia yang bisa senantiasa diwarnai
justru karena mendapati digapainya. Namun, kebahagiaan.
dirinya setiap saat ibarat bayang-bayang, Puncak kebahagiaan
didera kesibukan yang acap dikejar materi itu, itu ketika amalan
tak berujung. Hari-hari kian kencang pula dunia seorang hamba diridhai
penuh dengan agenda berlari menjauh. Lalu Tuhannya. Allah
َ ْ ال ْ َعز
N
abi Shallal-
pun, pagi-pagi beliau
sudah menyiagakan
يم
ِ يز الع ِل
ِ ِ
lahu ‘alaihi pasukannya. Dengan “Dia menyingsingkan
Wassal- kata lain, pagi adalah pagi dan menjadikan
lam selalu golden time untuk malam untuk
mendoakan umatn- setiap jiwa memulai beristirahat, dan
ya di pagi hari agar aktivitas mendapatkan (menjadikan) matahari
mendapatkan berkah. karunia-Nya. dan bulan untuk
“Ya Allah, berkahilah
الإ ْص َبا ِح َو َج َع َل ُ َفال
ِق
perhitungan. Itulah
َّ َ ً َ َ ِ َّ
umatku di waktu pagin-
ketentuan Allah Yang
َالش ْمس الل ْي َل سكنا و
ya.” (HR. Abu Daud).
Maha Perkasa lagi
Tentu ini adalah
motivasi penting bagi ً َ ْ ُ َََْ َ
ُانا َذل َِك تَ ْق ِدير
Maha Mengetahui.” (QS.
seluruh kaum Muslim- والقمر حسب Al-An’am [6]: 96).
in untuk benar-benar
siap mengisi pagi hari
dengan beragam ke-
baikan-kebaikan yang
Allah Subhanahu Wa-
ta’ala dan Rasul-Nya
ridhoi, termasuk dalam
hal beraktivitas untuk
mendapatkan karunia-
Nya (rizki) dengan
bekerja, berdagang,
mengajar dan profesi
lainnya.
Kalau kita meli-
hat bagaimana Nabi
mengisi pagi hari, da-
lam keadaan perang
َ ُ ْ َ َّ َ َ ْ َ
terang, hingga len- tertawa. Sedangkan
yaplah kegelapan,
أ ِو الغ َداة َحتى تطلع beliau shallallahu
malam pun pergi den-
َ َ َ َ َ ُ ْ َّ ‘alaihi wa sallam hanya
gan kegelapannya, lalu الشمس ف ِإذا طلع ِت tersenyum saja.” (HR.
datang siang dengan
ُ َ َ َ ُ ْ َّ Muslim).
cahaya yang terang.” ام َوكانوا الشمس ق Mungkin ini sedikit
Dengan kata lain,
َ ون َف َيأ ُخ ُذ ْ َ ُيَ َت َح َّدث sulit diamalkan, teruta-
amat tidak elok, jika ون فِى ma bagi warga ibu kota
pagi diisi dengan hal- َ أَ ْمر ال ْ َجاه ِل َّي ِة َف َي ْض َح ُك
ون
yang pagi hari mesti
hal yang tidak memiliki ِ ِ berjibaku dengan ke-
َ
َويَ َت َب ّس ُم
signifikansi bagi ke- macetan. Biasanya usai
hidupan secara utuh Shubuh sudah ada yang
P
asca lulus dari saya hidup? Pengem dar, bahwa nafas yang
SMK, saya baraan apa yang ingin masih di berikan adalah
diberikan dua saya dapatkan di dunia sebuah kesempatan
pilihan untuk ini? apakah hidup ha untuk berubah. Allah
melanjutkan pendidikan, nya begini-begini saja, masih cinta dengan
antara perguruan tinggi tanpa ada manfaat sama memberikan kesempa
yang ada di salah satu sekali? selain itu setiap tan terbuka lebar pada
pesantren di Kota Balik perkara yang ada di setiap hamba untuk
papan atau perguruan dunia ini akan di mintai menjadi lebih baik. saya
tinggi di Kota Mataram. pertanggungjawaban memutuskan untuk
Saya meminta waktu nya, siapkah kita meng melanjutkan pendidikan
untuk menjawab per hadapi semuanya? ke STIS sebelumnya
tanyaan bapak, ia pun Saya ada perasaan saya
memberikan waktu tiga takut, merasa hidup Oleh karena itu, saya
hari. Setiap saat saya yang tiada artinya. Bah ingin hijrah, yang kelam
memikirkan jawaban kan terkesan hura-hura bisa menebarkan man
atas pertanyaan bapak tanpa ada tujuan di faat. Waktu tiga hari
dan mencoba mere hari yang akan datang. cukup untuk memutus
nungkannya. Bagaimana nanti saya kan pilihan. “Bismillah,
Beberapa perenu menjawab segala tanya? Pak, saya mau lanjut
ngan seperti untuk apa Sampai akhirnya tersa ke pesantrena, saya
Membangun
kemakmuran
Pendakwah, dai, guru, ulama adalah sosok yang amat penting di dalam
upaya negeri ini mewujudkan kemakmuran
B
egitu banyak salah satu tausiyahnya menyadarkan penguasa
orang berbicara bahwa yang patut Mesir yang zalim,
tentang diberikan santunan Fir’aun.
kesejahteraan dan pertolongan bukan Untuk menyadarkan
tapi hingga kini semata raga yang lapar, Firaun, Allah mengutus
belum semua rakyat tetapi juga ruhani yang Nabi Musa dan
tertolong dari kubangan terkapar dan kelaparan. saudaranya, Nabi
kebodohan dan Ungkapan tersebut Harun. Keduanya
kemiskinan. menjadi semacam diperintahkan untuk
Padahal konstitusi, penjelas mengapa Allah mengingatkan
moral, bahkan ayat suci justru mengirim Nabi pemimpin itu agar sadar
senantiasa mendorong dan Rasul kepada suatu diri.
agar umat manusia negeri yang bukan Perintah-Nya
bergerak serentak pada semata mencerdaskan bukan untuk semisal
kebaikan-kebaikan lahir rakyat biasa, tetapi memerangi atau
dan batin. Pada saat juga mengajak para membunuh Firaun. Para
yang sama juga tidak penguasanya untuk nabi itu hanya disuruh-
sedikit orang yang telah beriman kepada Allah Nya untuk
rajin beribadah. Ta’ala.
Namun, seperti Biasanya penguasa
sama-sama kita sadari, yang dihadapi tidak saja
belum banyak yang beringas dan kejam,
berubah, masih banyak namun telah kehilangan
yang harus ditolong. kemanusiaannya,
Bahkan bukan saja sehingga kebijakan-
orang yang miskin kebijakan yang dibuat
secara materi, mereka kerapkali menegasikan
yang kaya secara harta moral, nurani, dan
pun ternyata mengalami akal sehat.
penyakit batin yang Itulah yang di
amat berat. antaranya menjadi
KH Abdullah Said tugas utama
menyatakan dalam Nabi Musa ,
A
bu Bakar tahun. Adapun saat tuduhan dusta kepada
Ash Shiddiq itu usia Abu Bakar Ash Sahabat yang dijamin
dan Umar Shiddiq 52 tahun dan Allah,
bin Khathab usia Umar 42 tahun. “Radhiallahu anhum
radhiallahu anhuma Dari Abu Hurairah wa radhuu anhu” (Allah
pernah melamar radhiallahu anhu bahwa ridha kepada mereka
Fathimah radhiallahu Rasulullah bersabda: dan mereka pun ridha
anha putri Rasulullah . “Apabila seseorang kepada Allah) (Surat At
Dari Buraidah yang kalian ridhai agama Taubah 100)
radhiallahu anhu, beliau dan akhlaknya datang Rasulullah telah
menceritakan, kepada kalian untuk menegaskan dalam
“Abu Bakar dan melamar (wanita kalian), banyak hadits bahwa
Umar pernah melamar maka hendaknya kalian Abu Bakar Ash Shiddiq
Fathimah. Namun Nabi menikahkan orang dan Umar bin Khathab
mengatakan, ‘Dia tersebut (dengan wanita radhiallahu anhuma
masih kecil.’ Kemudian kalian). Bila kalian tidak sebagai orang-orang
Fathimah dilamar Ali, lalu melakukannya niscaya yang diridhai agama dan
Nabi menikahkannya akan terjadi fitnah di akhlak mereka.
dengan Ali.” (HR. Nasai, bumi dan kerusakan Di antaranya ketika
Ibnu Hibban, Al Hakim) yang besar.” (HR. Rasulullah ditanya,
Abu Bakar Ash Tirmidzi) “Siapakah di antara
Shiddiq dan Umar bin Dari Hadits Abu manusia yang paling
Khathab radhiallahu Hurairah di atas, mereka engkau cintai wahai
anhuma, masing masing yang memiliki penyakit Rasulullah?”
datang menemui Nabi di dalam hati telah Rasulullah
hendak melamar bersangka buruk kepada menjawab, “Aisyah.”
Fathimah. Nabi Sahabat Nabi . Ia Beliau ditanya lagi,
menolak lamaran menyimpulkan bahwa “Kalau dari pria?”
keduanya dengan penolakan Nabi Beliau menjawab,
mengatakan bahwa atas lamaran keduanya “Ayahnya.” (HR. Bukhari
Fathimah masih kecil. menunjukkan bahwa dan Muslim)
Saat itu (tahun kedua pelamar tersebut buruk Rasulullah
Hijriyah) usia Fathimah agama dan akhlaknya. bersabda: “Seandainya
sekitar 15 tahun. Ini merupakan kesalahan ada Nabi setelahku maka
Ada pula ahli sejarah fatal dalam memahami Umar lah orangnya.”
yang mengatakan usia hadits di atas. (Hadits Hasan riwayat
Fathimah saat itu 20 Ini merupakan Tirmidzi).
Tergolong
Orang Beriman
َّ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ َ َ َّ َ
َ ربنا آمنا فاكتبنا مع الشا ِه ِد
ين
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah
kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas
kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad)”
D
akwah dalam Peresmian bantuan Allah tidak
bukanlah Gedung Pusat Dakwah akan pernah datang
persoalan Hidayatullah yang juga terlambat,” tegasnya di
mudah, turut dihadiri oleh Wakil hadapan ratusan hadirin
menekuninya tak cukup Presiden Muhammad dan hadirat.
hanya berbekal ilmu Jusuf Kalla, Jum’st Kemudian, pria yang
agama atau kemampuan (11/10/2019) juga anggota Dewan
retorika. “Kami dalam Pertimbangan MUI
Hal tersebut dakwah memegang itu mengutip sebuah
dijelaskan secara doktrin dari para pepatah Bugis seraya
gamblang oleh perintis Hidayatullah, melanjutkannya dengan
Ketua Umum DPP yang penting ada menukil firman Allah
Hidayatullah Dr. kesungguhan, kerja Ta’ala di dalam Al-
Nashirul Haq, MA saat keras, munajat kepada Qur’an.
memberikan sambutan Allah Ta’ala. Insya Allah “Reso temmangingi
Bahtera itu
Dikemudikan Sabar
S
ejak lahir ia pernah terlambat, taat menulis. Kadang kala
menjadi pusat sama orang tua dan saat ada guru datang ia
perhatian guru, serta tidak terlalu kerap dipanggil untuk
masyarakat, lama bermain,” itulah membantu beberapa
maklum masa kalimat dari sang ibu pekerjaan. Mulai dari
kelahirannya tak biasa yang selalu diingatnya. menyiapkan bangku,
dan saat lahir pun tidak Setiap pulang memfoto copy, membeli
lazim. Tubuhnya sangat sekolah formal di kapur hingga tugas-
mungil, namun entah sebuah SD segera ia tugas lainnya.
mengapa di era yang ganti pakaian, mandi Sabar memang
kala itu smartphone dan makan siang. Lalu dikenal cerdas oleh
belum dikenal begitu sholat Dzuhur dan teman-temannya.
banyak orang datang bergegas belajar diniyah Semuanya hormat,
untuk memandang di madrasah yang ada sopan dan begitu
langsung. di sebuah pesantren di sayang kepadanya.
Seperti anak pada desanya. Maklum selain cerdas
umumnya, ia yang Ia datang selalu ia tak pernah enggan
diberi nama sabar oleh pertama, saat keadaan membantu teman-
kedua orangtuanya masih sepi. Dalam temannya. Diajak
diajarkan bagaimana keadaan menunggu bermain pun juga
mengamalkan sabar. bel belajar berbunyi ia selalu mau. Meski kala
“Sabar itu kamu kerapkali menghabiskan terdengar suara adzan
tekun, disiplin, tidak waktu membaca dan atau beberapa saat
RAIH KEMULIAAN
DENGAN TERUS PEDULI
SESAMA YANG
DITIMPA BENCANA
Kantor Pusat :
JL. H. Samali No 79B Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Telp. 021-79196500
ATAU HUBUNGI KANTOR BMH TERDEKAT DI KOTA ANDA
Find us on Subscribe Follow us on Follow us on
Baitul Maal Hidayatullah Baitul Maal Hidayatullah officialbmh @officialbmh
www.bmh.or.id