TINJAUAN PUSTAKA
A. Menstruasi
1. Pengertian
Menstruasi merupakan aktivitas bersiklus yang melibatkan
peluruhan endometrium (Andrew, 2009). Perempuan yang sehat dan
tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat
kandungan yang disebut menstruasi (Syaifuddin, 2006).
Menstruasi merupakan perdarahan secara periodik dan siklik
dari uterus yang disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium
(Wiknjosastro, 2007). Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan
sampai perempuan mencapai usia 45-50 tahun (Kinanti, 2009).
Menstruasi merupakan pengeluaran darah secara teratur setiap
bulannya yang berasal dari dinding rahim perempuan. Menstruasi
terjadi karena luruhnya lapisan dinding rahim yang keluar melalui
vagina berupa darah yang dikenal dengan istilah darah menstruasi
(Fajaryati, 2011).
Berdasarkan uraian diatas maka menstruasi dapat didefinisikan
sebagai luruhnya lapisan dinding rahim (endometrium) berupa darah
yang keluar melalui vagina setiap bulannya secara periodik dengan
batas usia mencapai 45-50 tahun (Syaifuddin, 2006 ; Wiknjosastro,
2007 ; Andrew, 2009 ; Kinanti, 2009).
2. Siklus Menstruasi
Panjang siklus menstruasi ialah jarak antara tanggal mulainya
menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya. Panjang
siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai siklus menstruasi
yang klasik ialah 28 hari. Panjang siklus menstruasi dipengaruhi oleh
usia seseorang. Lama menstruasi biasanya antara 3-5 hari, ada yang
http://repository.unimus.ac.id
9
sampai 7-8 hari. Pada setiap perempuan biasanya lama menstruasi itu
tetap. Jumlah darah yang dikeluarkan rata-rata 33,2 kurang lebih 16 cc
(Wiknjosastro, 2007).
Pada siklus menstruasi, mukosa rahim disiapkan secara teratur
untuk menerima ovum yang dibuahi setelah terjadi ovulasi (Pudiastuti,
2010).
Menurut Bobak (2004), ada beberapa rangkaian dari siklus
menstruasi yaitu : Siklus Endometrium. Permukaan endometrium
secara lengkap kembali secara normal sekitar empat hari atau
menjelang perdarahan berhenti. Siklus endometrium menurut Bobak
(2004), terdiri dari empat fase yaitu :
a. Fase menstruasi
Pada fase ini endometrium terlepas dari dinding uterus dengan
disertai perdarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum
basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama 5 hari (rentang 3-6
hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH
(Luteinizing Hormone) menurun atau pada kadar terendahnya
selama siklus dan kadar FSH (Folikel Stimulating Hormone) baru
mulai meningkat.
b. Fase ploriferasi / folikuler
Fase ploriferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang
berlangsung sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus
menstruasi, misalnya hari ke-10 siklus 24, hari ke-15 siklus 28
hari, hari ke-18 siklus 32 hari menjadi setebal kurang lebih 3,5 mm
atau sekitar 8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat
ovulasi. Fase ploriferasi tergantung pada stimulasi estrogen yang
berasal dari folikel ovarium.
c. Fase sekresi / luteal
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari
sebelum periode menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi,
endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai
http://repository.unimus.ac.id
10
http://repository.unimus.ac.id
11
http://repository.unimus.ac.id
12
2) Oligomenorea
Disini siklus menstruasi lebih panjang, lebih dari 35 hari.
3) Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak adanya menstruasi untuk
sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
1) Perdarahan diluar menstruasi
2) Gangguan lain yang ada hubungan dengan mentruasi
1) Premenstrual tension (ketegangan pra menstruasi)
2) Mastodinia
3) Mittelschmers (rasa nyeri pada ovulasi)
4) Dysmenorrhea (nyeri menstruasi)
B. Nyeri Menstruasi
1. Pengertian
Nyeri menstruasi atau dysmenorrhea adalah nyeri menstruasi
yang memaksa perempuan untuk istirahat atau berakibat pada
menurunnya kinerja dan berkurangnya aktivitas sehari-hari. Istilah
Dysmenorrhea berasal dari bahasa “Greek” yaitu dys (gangguan atau
nyeri hebat/ abnormalitas), meno (bulan) dan rrhea yang artinya flow
(aliran). Jadi Dysmenorrhea adalah gangguan aliran darah menstruasi
atau nyeri menstruasi (Proverawati & Misaroh, 2009).
Nyeri menstruasi atau dysmenorrhea merupakan suatu rasa tidak
enak di perut bawah sebelum dan selama menstruasi dan sering kali
disertai rasa mual (Prawiroharjo, 2007).
Nyeri menstruasi atau dysmenorrhea dapat diartikan sebagai
suatu ketidaknyamanan tertentu selama hari-hari pertama atau kedua
menstruasi yang umum terjadi dan ditandai dengan kram perut, nyeri
abdomen, sakit punggung dan pegal pada kaki (Wong, 2008).
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa nyeri
menstruasi adalah suatu ketidaknyamanan yang dirasakan perempuan
pada saat mengalami menstruasi yang ditandai dengan adanya nyeri
http://repository.unimus.ac.id
13
http://repository.unimus.ac.id
14
http://repository.unimus.ac.id
15
http://repository.unimus.ac.id
16
http://repository.unimus.ac.id
17
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
http://repository.unimus.ac.id
18
http://repository.unimus.ac.id
19
3) Olahraga
Berolahraga secara teratur dapat mengurangi stres yang timbul
ketika PMS (Pre Menstruasi Syndrome) ataupun saat
menstruasi. Selain itu berolahraga juga dapat meningkatkan
produksi hormone endorphin otak yang merupakan penawar
rasa sakit yang alami dalam tubuh.
4) Minum air putih
Minum air putih sebanyak 8 gelas sehari mampu mengurangi
rasa nyeri saat menstruasi. Minum air putih saat menstruasi
dilakukan untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah dan
melancarkan peredaran darah.
5) Melakukan pemijatan
Pemijatan dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan. Pemijatan dilakukan dengan ringan dengan jari
telunjuk membuat gerakan melingkar pada perut bagian bawah.
6) Melakukan yoga
Yoga merupakan salah satu tradisi India kuno yang telah lama
dikenal dan mampu memberikan efek yang baik untuk
kesehatan terutama asana yoga yang identik dengan
pengaktifan seluruh bagian tubuh. Asana yoga mampu
mempercepat dan menstimulasi sistem pertahanan tubuh, serta
mengubah pola penerimaan rasa sakit ke fase yang lebih
menenangkan.
7) Teknik relaksasi
Relaksasi merupakan metode alami dalam mengatasi nyeri.
Cara melakukannya pun mudah yaitu dengan menenangkan
pikiran lalu mengambil nafas dalam-dalam selama 5 detik
kemudian menghembuskan secara perlahan-lahan. Dengan
demikian tubuh menjadi lebih rileks. Dalam kondisi rileks,
tubuh akan menghentikan produksi hormon adrenalin dan
hormon-hormon yang menyebabkan stress. Karena hormon
http://repository.unimus.ac.id
20
C. Akupresur
1. Pengertian
Akupresur merupakan ilmu penyembuhan yang berasal dari
Tionghoa sejak lebih dari 500 tahun yang lalu. Akupresur sebagai seni
dan ilmu penyembuhan berdasarkan pada teori keseimbangan yang
bersumber dari ajaran Taoisme. Taoisme mengajarkan bahwa semua isi
alam raya dan sifat-sifatnya dapat dikelompokkan kedalam 2
kelompok, yang disebut kelompok Yin dan kelompok Yang. Akupresur
adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan
stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh (garis aliran energi atau
meridian) untuk menurunkan nyeri atau mengubah fungsi organ
(Widyaningrum, 2013).
http://repository.unimus.ac.id
21
2. Manfaat Akupresur
Akupresur terbukti bermanfaat untuk pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, rehabilitasi (pemulihan) serta meningkatkan
daya tahan tubuh. Melalui terapi akupresur penyakit pasien dapat
disembuhkan karena akupresur dapat digunakan untuk menyembuhkan
keluhan sakit, dan dipraktekkan ketika dalam keadaan sakit. Selain itu,
akupresur juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
walaupun tidak sedang dalam keadaan sakit (Fengge, 2012).
http://repository.unimus.ac.id
22
seluruh tubuh. Fungsi dari meridian adalah media dimana chi, jin-
ye, darah (xue) mengalir dan bersirkulasi. Meridian yang berperan
penting pada dysmenorrhea yaitu meridian Ren Mai yaitu meridian
yang memelihara rahim dan segala organ dalam perut, meridian
Chong yaitu meridian yang memelihara rahim, otot perut dan otot
pinggul, serta meridian Dai yang mengikat semua meridian dengan
mengelilingi pinggul, masalah perut dan punggung (Hartono,
2012).
b. Acupoint (Akupresur Point)
Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit
dan terhubung satu sama lain melalui jaringan yang komplek dari
meridian. Setiap acupoint mempunyai efek khusus pada sistem
tubuh, atau organ tertentu. Menstimulasi dan memijat secara
lembut titik tersebut akan terjadi perubahan fisiologis tubuh dan
akan mempengaruhi keadaan mental dan emosional. Acupoint ini
merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek tertentu yang
terletak di sepanjang meridian akupuntur. Kebanyakan acupoint ini
terletak bilateral atau di dua sisi tubuh, oleh sebab itu akupresur
dilakukan pada kedua sisi tubuh kecuali acupoint yang terletak di
bagian tengah tubuh (Turana, 2004).
http://repository.unimus.ac.id
23
dan Yang, darah, hati, serta ginjal dan memperlancar peredaran darah
serta suplai darah (Wong, 2010).
Menurut Gendo (2010) lokasi titik meridian PMS Xuehai ini
terletak 2 cun di atas sudut medio-superior dari patella, di atas tonjolan
bagian medial dari M.Quadrcep femoris. Indikasi penyakit yang paling
cocok dengan titik ini adalah menyembuhkan menstruasi tidak teratur,
kencing darah, sakit di dalam paha, kulit gatal-gatal yang seringkali
terkait dengan asma atau alergi (ezcema).
Gambar 2.2
Letak titik SP 10
http://repository.unimus.ac.id
24
daerah pengindra nyeri di otak dengan cara yang serupa dengan obat
opiat seperti morfin. Pelepasan endorphin di kontrol oleh sistem saraf.
Jaringan saraf sensitif terhadap nyeri dan rangsangan dari luar, dan jika
dipicu dengan menggunakan teknik akupresur akan menginstruksikan
sistem endokrin untuk melepaskan sejumlah endorphin sesuai
kebutuhan tubuh (Ridwan, 2015).
6. Cara Penekanan
Penekanan yang dilakukan adalah searah jarum jam sebanyak 30
putaran selama 3-5 menit. Dalam penekanan, sebaiknya jangan terlalu
keras dan membuat pasien kesakitan. Penekanan yang benar harus
dapat menciptakan sensasi rasa (nyaman, pegal, panas, gatal, perih,
kesemutan dan lainnya). Apabila sensasi rasa dapat tercapai maka di
samping sirkulasi chi (energi) dan xue (darah) lancar, juga dapat
merangsang keluarnya hormon endorphin yaitu hormon sejenis morfin
yang dihasilkan dari dalam tubuh untuk memberikan rasa tenang
(Hartono, 2012).
Penekanan dilakukan dengan ujung jari, pada saat awal harus
dilakukan dengan lembut kemudian secara bertahap kekuatan
penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan tetapi tidak
sakit (Turana, 2004).
7. Ukuran
Pada akupresur satuan hitung yang digunakan adalah cun. Cun
merupakan satuan hitung untuk panjang atau lebar jarak antara titik
akupuntur dengan titik acuannya yang digunakan dalam penentuan
titik akupuntur ataupun ilmu pijat turunannya seperti akupresur.
Berbeda dengan centimeter, cun lebih fleksibel karena dalam
perhitungan panjang atau kebar karena karena yang digunakan adalah
tangan pasien sendiri. Lokasi titik meridian PMS xuehai (SP10) ini
terletak 2 cun di atas patella bagian dalam (Dharmojono, 2001).
http://repository.unimus.ac.id
25
http://repository.unimus.ac.id
26
http://repository.unimus.ac.id
27
D. Kerangka Teori
Dysmenorrhea primer
1. Pengaruh hormon
2. Sosial budaya
3. Lingkungan dan dukungan
orang terdekat
4. Kecemasan
5. Nilai agama
Nyeri menstruasi
Fase iskemi / premenstrual
/ dysmenorhhea
Terapi farmakologi
Penanganan non-farmakologis :
1. Kompres hangat
2. Istirahat
3. Olahraga
4. Minum air putih
5. Melakukan pemijatan
6. Melakukan yoga
7. Teknik relaksasi
8. Counterpressure
9. Akupresur
http://repository.unimus.ac.id
28
E. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep pada penelitian tentang efektifitas
akupresur di titik meridian PMS xuehai (SP10) terhadap tingkat nyeri
menstruasi (dysmenorrhea) pada mahasantri di Pondok Pesantren K. H.
Sahlan Rosjidi Universitas Muhammadiyah Semarang tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
Gambar 2.3
Kerangka Konsep
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu ciri atau ukuran yang dimiliki oleh
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain (Notoatmojo, 2014).
1. Variabel Independen (variabel bebas)
Menurut Sugiyana (2008) dalam bahasa indonesia variabel ini disebut
dengan variabel bebas. Variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau disebut juga variabel yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
independen didalam penelitian ini adalah akupresur di titik xuehai
(SP10).
2. Variabel Dependen (variabel terikat)
Variabel dependen atau yang sering disebut variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
http://repository.unimus.ac.id
29
G. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dalam
pembuktian upaya hipotesis, peneliti dapat melakukan percobaan atau
eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori
(Sugiyono, 2008).
Hipotesis yang diharapkan pada penelitian ini adalah “Ada
keefektifan antara akupresur di titik meridian PMS xuehai (S10) terhadap
tingkat nyeri menstruasi (dysmenorrhea) pada mahasantri di Pondok
Pesantren K.H. Sahlan Rosjidi Universitas Muhammadiyah Semarang”.
http://repository.unimus.ac.id