Anda di halaman 1dari 3

PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/RT-Kebersihan/V/2018/007 00 1/3
RS MELANIA
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
Direktur,
STANDAR
PROSEDUR 09 Mei 2018
OPERASIONAL

dr. Oktavia Nurdiani, M.Kes

PENGERTIAN Adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya


kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan atau bahan di kamar
operasi yang dilakukan secara rutin dan periodik.
TUJUAN 1. Untuk mengurangi debu, kotoran penumpukan mikroorganisme.
2. Mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan
pada pasien, petugas, dan pengunjung kamar operasi sehingga
infeksi nosokomial dan kecelakaan kerja dapat tercegah.
3. Mempertahankan sterilitas ruangan.
KEBIJAKAN SK Direktur No.412/SK/DIR/RSMELANIA/V/2018 tentang
Pedoman Pelayanan Rumah Tangga
PROSEDUR 1. Pembersihan Rutin/Harian dilakukan sebelum dan sesudah
penggunaan kamar operasi.
Prosedur :
- Menggunakan APD (topi, masker, apron sepatu
boot)
- Menyiapkan perlengkapan untuk membersihkan
ruangan berupa cairan pembersih (clorin 0.5%
dalam 1 liter air)
- Menggunakan kanebo/kain lap untuk
membersihkan meja operasi. Meja instrumen,
meja alat-alat steril, lampu operasi, alat
penunjang (suction, mesin cauter, infan warm,
standar infus, kursi tmpat sampah dll) mesi
anestesi, monitor dan dinding setinggi setengah
dari dinding yang ada.
- Setelah selesai membersihkan kelengkapan
kamar operasi lantai di pel dengan menggunakan
cairan disinfektan.
- Bila pembersihan dilakukan setelah operasi maka
semua linen kotor di kumpulkan dan dimasukkan
kedalam plastik kuning. Tandai apabila linen
yang dikumpulkan adalah bekas operasi yang
terkontaminasi (HbsAg, HIV dll).
- Kumpulkan semua sampah bekas operasi,
pisahkan antara sampah infeksius dan no
infeksius.
- Rapihkan kembali ruangan dan kembalikan
peralatan ke tempat semula.
1. Pembersihan mingguan dilakukan secara teratur setiap
seminggu sekali.
Prosedur :
- Menggunakan APD (topi, masker, apron sepatu
boot)
- Menyiapkan perlengkapan untuk membersihkan
ruangan berupa cairan pembersih (clorin 0.5%
dalam 1 liter air)
- Mengeluarkan seluruh alat yang ada di kamar
operasi dan diletakkan di depan koridor.
- Pembersihan dilakukan seperti pembersihan rutin
mencakup seluruh kamar operasi, ruang
persiapan, ruang RR, koridor, ruang ganti, ruang
dokter, ruang CSSD.
- Membersihkan sandal atau sepatu khusus kamar
bedah
- Pembersihan mingguan dilakukan setiap hari
sabtu di akhir pekan setekah kegiatan operasi
selesai.
2. Pembersihan Sewaktu/bongkar besar dilakukan apabila
kamar operasi digunakan tindakan pembedahan pada kasus
infeksi. Pembersihan ini meliputi seluruh bagian yang ada di
kamar operasi secara menyeluruh dengan ketentuan sebagai
berikut :
- Dinding, meja operasi, meja instrumen dan
smeua peralatan yang ada di kamar operasi
- Instrumen dan alat bekas pakai harus
dipindahkan tidak boleh di campur dengan alat
lain sebelum di disinfektan
- Pemakaian kamar operasi untuk pasien berikut
diijinkan setelah pembersihan secara menyeluruh
dan di pel dengan cairan disinfektan
- Cara pembersihan sesuai dengan pembersihan
rutin atau pembersihan mingguan

Hal – hal yang harus diperhatikan :


a. Larutan, kain pel dan kain lap harus di ganti secara bertahap
b. Bersihkan kain pel dan kain pembersih setelah dipakai dan
biarkan kekring sebelum dipakai lagi
c. Kain pel yang dapat digunakan kembali harus di cuci dan di
keringkan kembali setelah digunakan dan di simpan
d. Kontak time yang diberikan setelah pengepelan sampai
dengan merapikan alat di kamar operasi adalah 10-15 menit
e. Jika terdapat percikan atau tumpahan cairan tubuh bersihkan
dahulu dengan menggunakan tisu atau kertas atau kain sekali
pakai yang dapat menyerap cairan hingga bersih kemudian
lakukan prosedur disinfektan.
f. Petugas memulai pembersihan mengepel) dari area p[usat
operasi hingga area terluar dan lakukan dengan menggunakan
gerakan satu arah

UNIT TERKAIT 1. Unit Kebersihan


2. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai