Anda di halaman 1dari 2

KPK Sita 28 Stempel Terkait Impor Daging

Priska Sari Pratiwi, CNN Indonesia


Senin, 30/01/2017 19:28 WIB

KPK menyita 28 stempel impor daging dari kantor milik tersangka yang diduga menyuap Patrialis Akbar.
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 28 stempel bertuliskan nama
sejumlah kementerian dari kantor penyuap Patrialis Akbar, Basuki Hariman, di kawasan Sunter, Jakarta
Utara. Selain stempel kementerian, KPK juga menyita stempel bertuliskan nama organisasi internasional
dari beberapa negara yang terkait dengan kegiatan impor daging. 

Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan, stempel dari kementerian itu di antaranya
bertuliskan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dan beberapa
label halal yang tertulis dari negara pengekspor daging seperti Australian Halal Food Services, Islamic
Coordinating Council of Victoria Queensland, Kanada, dan China. 

"KPK akan mempelajari cap atau stempel yang berasal dari kementerian dan organisasi yang bergerak
pada sertifikasi halal. Ada indikasi impor daging jadi lebih mudah masuk ke Indonesia (karena stempel
tersebut)," ujar Febri di gedung KPK, Jakarta, Senin (30/1). 

Febri berkata, tak menutup kemungkinan bagi penyidik KPK untuk memeriksa keterlibatan kementerian
maupun organisasi lain terkait stempel tersebut. Hingga saat ini KPK juga masih mendalami keterlibatan
perusahaan Basuki dalam penggunaan stempel. 

"Kami masih mendalami apakah stempel itu hanya untuk kepentingan perusahaan Basuki atau
kepentingan pihak lain," katanya. 

Selain menyita stempel di kantor Basuki, KPK juga menyita sejumlah barang dan dokumen lain di tiga
lokasi pada Jumat (27/1) lalu, yakni rumah Basuki di Pondok Indah, rumah Patrialis di Cipinang, dan
ruang kerja Patrialis di gedung MK. KPK juga turut menyita dokumen lain yang berkaitan dengan perkara
di ruang kerja hakim konstitusi I Dewa Gede Palguna dan Manahan Sitompul. 

"Kami juga menyita sejumlah dokumen transaksi keuangan dan bukti kepemilikan perusahaan dari tempat
Basuki," tuturnya. 

Patrialis terjaring operasi tangkap tangan saat bersama seorang wanita di mal Grand Indonesia, Jakarta
Pusat, 25 Januari lalu. Patrialis diduga menerima suap dari pengusaha Basuki Hariman terkait pengujian
UU Peternakan dan Kesehatan Hewan di MK. Selain Patrialis dan Basuki, KPK telah menetapkan dua
tersangka lain, yakni terduga perantara suap, Kamaludin dan sekretaris Basuki, Ng Fenny. (yul)

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20170130192249-12-190137/kpk-sita-28-stempel-terkait-impor-
daging/

Faktor 2: Impor daging illegal

Impor daging yang dilakukan Indonesia sebagai memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Namun
dalam impor ini dugaan terjadi secara illegal karena adanya dugaan penyuapan. Stempel yang digunakan
dalam impor daging ini berpotensi merugikian negara, pasalnya stempel ini mempermudah impor
daging sapi masuk ke Indonesia yang bersertifikat halah tersebut.

Analisis Artikel Berita :

Stempel mengenai impor daging disita oleh KPK dengan dugaan penyuapan kepada Patrialis Akbar.
Beberapa stempel disita beserta dengan beberapa dokumen yang berkaitan dengan perkara di ruang
kerja Patrialis gedung MK. Penyitaan beberapa barang bukti mengarah pada dugaan mempermudah
impor daging masuk ke Indonesia karena bersertifikatkan halal.

Anda mungkin juga menyukai