Anda di halaman 1dari 59

AKUNTANSI PEMERINTAH

PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PP 71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan
PP 24/2005 CTA Lampiran II
Menjadi
PP 71/2010

SAP Berbasis Akrual terdapat pada Lampiran


I dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
dapat segera diterapkan oleh setiap entitas
LAMPIRA Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
NI Pemerintah dan 12 PSAP
PP 71/2010
Tentang Berlaku sepenuhnya paling lambat TA
2015
Standar
Akuntansi
Pemerintaha SAP Berbasis Kas Menuju Akrual pada
n (SAP) Lampiran II berlaku selama masa transisi
LAMPIRA bagi entitas yang belum siap untuk
N II menerapkan SAP Berbasis Akrual
Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 11 PSAP
Tidak berlaku mulai TA 2015 2 2
TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL
Sebagai acuan bagi:
✓ Penyusun standar
✓ Penyusun laporan keuangan
✓ Pemeriksa
✓ Para pengguna laporan
POSISI KERANGKA KONSEPTUAL
● Kerangka Konseptual bukan standar
akuntansi
● Kerangka konseptual berfungsi sebagai
acuan jika terdapat masalah akuntansi yg
belum dinyatakan dalam SAP
● Jika terjadi pertentangan antara kerangka
konseptual dan standar akuntansi, maka
ketentuan standar akuntansi diunggulkan
relatif terhadap kerangka konseptual
LINGKUNGAN
OPERASIONAL
TUJUAN
AKUNTANSI

PELAPORAN
KEUANGAN
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
a. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan
■ Bentuk umum pemerintahan (NKRI berazas
demokrasi) dan pemisahan kekuasaaan (eksekutif,
legislatif, dan yudikatif)
■ Sistem pemerintahan otonomi dan transfer
pendapatan antar pemerintahan
■ Adanya pengaruh proses politik untuk
menyelaraskan berbagai kepentingan
■ Hub. Antara pembayar pajak dgn pelayanan
pemerintah
b. Ciri keuangan pemerintah
■ Anggaran sbg pernyatan publik, target fiskal dan
sebagai alat pengendalian
■ Investasi aset tidak langsung menghasilkan
pendapatan
■ Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
✓ Masyarakat;
✓ Para wakil rakyat, lembaga pengawas,
dan lembaga pemeriksa;
✓ Pihak yang memberi atau berperan
dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman, dan
✓ Pemerintah.
ENTITAS PELAPORAN
Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang
terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
berupa laporan keuangan, yang terdiri dari:
✓ Pemerintah pusat;
✓ Pemerintah daerah;
✓ kementerian negara atau lembaga di lingkungan
pemerintah pusat
✓ Satuan organisasi di lingkungan pemerintah
pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika menurut
peraturan perundang-undangan satuan organisasi
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan
PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
● Akuntabilitas
→ mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
sumber daya dalam mencapai tujuan
● Manajemen
→ memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian
atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah
● Transparansi
→ memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh
kepada stakeholders
● Keseimbangan Antargenerasi
→ memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan
pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi
y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran tersebut
● Evaluasi Kinerja (Par 25)
Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan sumber
daya ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang
direncanakan.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH

Menyajikan informasi yang bermanfaat


bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan
ekonomi, sosial maupun politik.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Menyediakan informasi mengenai :
● sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;
● kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai
seluruh pengeluaran;
● jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah
dicapai;
● bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya
dan mencukupi kebutuhan kasnya;
● posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan
dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari
pungutan pajak dan pinjaman;
● perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


2. Laporan Perubahan Saldo Aggaran Lebih (SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
ASUMSI DASAR
✓ Asumsi kemandirian entitas
✓ Asumsi kesinambungan entitas
✓ Asumsi keterukuran dalam satuan
uang (monetary measurement)
KARAKTERISTIK KUALITATIF
LAPORAN KEUANGAN

✓ Relevan;
✓ Andal;
✓ Dapat dibandingkan;
dan
✓ Dapat dipahami
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

✓ Basis akuntansi;
✓ Prinsip nilai historis;
✓ Prinsip realisasi;
✓ Prinsip substansi mengungguli bentuk
formal;
✓ Prinsip periodisitas;
✓ Prinsip konsistensi;
✓ Prinsip pengungkapan lengkap; dan
✓ Prinsip penyajian wajar.
BASIS AKUNTANSI
CASH TOWARDS
ACCRUAL (PP 71/2010)
ACCRUAL(PP24/2005)
Basis Akuntansi Basis Akuntansi

Basis kas untuk pengakuan pendapatan, Basis akrual untuk pengakuan


belanja dan pembiayaan dalam pendapatan-LO, beban, aset,
LRA kewajiban, dan ekuitas (Par 42)
Basis akrual untuk pengakuan aset, Dalam hal anggaran disusun dan
kewajiban, dan ekuitas dalam dilaksanakan berdasar basis kas,
Neraca (Par 39) maka LRA disusun berdasarkan
basis kas.
CASH TOWARDS ACCRUAL Bilamana anggaran disusun dan
dilaksanakan berdasarkan basis
akrual, maka LRA disusun
berdasarkan basis akrual. (Par 44)

16
PRINSIP NILAI HISTORIS
(HISTORICAL COST)

✓ Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas


yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk
memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
✓ Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas
yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban di masa yang akan datang.
✓ Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian
yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi.
PRINSIP REALISASI

● Pendapatan yang tersedia yang telah


diotorisasikan melalui anggaran pemerintah
selama suatu tahun fiskal akan digunakan
untuk membiayai belanja yang terjadi dalam
periode tersebut.
● Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak
mendapat penekanan seperti dalam akuntansi
komersial.
SUBSTANCE OVER FORM

Peristiwa harus dicatat dan


disajikan sesuai dengan substansi
dan realitas ekonomi, bukan hanya
mengikuti aspek formalitas.
PERIODISITAS

Kegiatan akuntansi dan pelaporan


keuangan entitas pemerintah perlu
dibagi menjadi periode-periode
pelaporan sehingga kinerja entitas
dapat diukur dan posisi sumber daya
yang dimilikinya dapat ditentukan
KONSISTENSI

● Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan


pada kejadian yang serupa dari periode ke periode
oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal).
● Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan
syarat metode yang baru diterapkan menunjukkan
hasil yang lebih baik dari metode yang lama.
● Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.
PENGUNGKAPAN LENGKAP
(FULL DISCLOSURE)

● Laporan keuangan harus menyajikan


secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
● Informasi tersebut dapat ditempatkan
pada lembar muka laporan keuangan atau
catatan atas laporan keuangan.
PENYAJIAN WAJAR
(FAIR PRESENTATION)

Dalam penyajian laporan keuangan diperlukan


pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur
kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam
kondisi ketidakpastian sehingga aset atau
pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan
kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
KENDALA INFORMASI
YANG RELEVAN

● MATERIALITAS
● PERTIMBANGAN BIAYA DAN
MANFAAT
● KESEIMBANGAN ANTAR
KARAKTERISTIK KUALITATIF
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
Laporan Pelaksanaan Anggaran
a. LRA a. LRA
- Pendapatan -Pendapatan-LRA
- Belanja -Belanja
- Transfer -Transfer
- Pembiayaan -Pembiayaan

b. Laporan Perubahan SAL

Laporan Finansial
b. Neraca a. Neraca
- Aset - Aset
- Kewajiban - Kewajiban
- Ekuitas Dana (Ekuitas dana lancar, - Ekuitas
investasi dan dana cadangan)
(Par 60-83)
(Par 57-77)
25
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

c. Laporan Kinerja Keuangan b. Laporan Operasional (LO)


Laporan realisasi pendapatan (basis - Pendapatan-LO
akrual) & belanja (basis akrual) – - Beban
bersifat OPTIONAL - Transfer
- Pos Luar Biasa
c. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Kenaikan dan penurunan ekuitas
Kenaikan dan penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan tahun
tahun pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya
sebelumnya - bersifat OPTIONAL
e. Laporan Arus Kas d. Laporan Arus Kas
- Penerimaan Kas - Penerimaan Kas
- Pengeluaran Kas - Pengeluaran Kas

f. CaLK e. CalK

26
PENGAKUAN UNSUR LK
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Pengakuan Pendapatan (Par 88) Pengakuan Pendapatan (Par 95)


Pendapatan menurut basis akrual diakui Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya
pada saat timbulnya hak atas pendapatan hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran
tersebut atau ada aliran masuk sumber daya masuk sumber daya ekonomi.
ekonomi.
Pendapatan menurut basis kas diakui pada Pendapatan-LRA diakui pada saat kas
saat kas diterima di Rekening Kas Umum diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan. Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan
Pengakuan Belanja (Par 89) Pengakuan Belanja dan Beban (Par96-97)
Belanja menurut basis akrual diakui pada Beban diakui pada saat timbulnya
saat timbulnya kewajiban atau pada saat kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau
diperoleh manfaat. terjadinya penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa.
Belanja menurut basis kas diakui pada saat Belanja diakui berdasarkan terjadinya
terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan Negara/Daerah atau entitas pelaporan

27
PENGUKURAN UNSUR LK
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Menggunakan nilai perolehan Historis. Menggunakan nilai perolehan Historis.


Aset dicatat sebesar pengeluaran kas Aset dicatat sebesar pengeluaran/
dan setara kas atau sebesar nilai wajar penggunaan sumber daya ekonomi
dari imbalan yang diberikan untuk atau sebesar nilai wajar dari imbalan
memperoleh aset tersebut yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar
sumber daya ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk memenuhi kewajiban
yang bersangkutan.
(Par 90)
(Par 98)

28
PSAP 01 – PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN

29
DEFINISI
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Pendapatan: adalah semua penerimaan Pendapatan-LRA: semua penerimaan


Rekening Kas Umum Negara/Daerah Rekening Kas Umum Negara/Daerah
yang menambah ekuitas dana lancar yang menambah Saldo Anggaran Lebih
dalam periode tahun anggaran yang dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar pemerintah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah. kembali oleh pemerintah.

Pendapatan-LO: hak pemerintah


(Par 8)
pusat/daerah yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan dan tidak
perlu dibayar kembali.

(Par 8)

30
DEFINISI
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Belanja: semua pengeluaran dari Belanja: semua pengeluaran dari


Rekening Kas Umum Negara/Daerah Rekening Kas Umum Negara/Daerah
yang mengurangi ekuitas dana lancar yang mengurangi Saldo Anggaran
dalam periode tahun anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah. pemerintah.

(Par 8) Beban: penurunan manfaat ekonomi atau


potensi jasa dalam periode pelaporan
yang menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi aset
atau timbulnya kewajiban.

(Par 8)

31
DEFINISI
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Surplus/Defisit: selisih lebih/kurang Surplus/Defisit-LRA:selisih lebih/kurang


antara pendapatan dan belanja selama antara pendapatan-LRA dan belanja
satu periode pelaporan. selama satu periode pelaporan.
Surplus/Defisit-LO: selisih antara
pendapatan-LO dan beban selama satu
periode pelaporan, setelah diperhitungkan
surplus/ defisit dari kegiatan non
operasional dan pos luar biasa.

Penyusutan adalah penyesuaian nilai Penyusutan adalah alokasi yang


sehubungan dengan penurunan kapasitas sistematis atas nilai suatu aset tetap
dan manfaat dari suatu aset yang dapat disusutkan (depreciable
(Par 8) assets) selama masa manfaat aset yang
bersangkutan.

(Par 8)
32
DEFINISI
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

-- Pos luar biasa: pendapatan luar biasa/


beban luar biasa yg terjadi karena
kejadian atau transaksi yg bukan
merupakan operasi biasa, tidak
diharapkan sering atau rutin terjadi, dan
berada di luar kendali atau pengaruh
entitas bersangkutan.

-- Saldo Anggaran Lebih adalah


gunggungan saldo yang berasal dari
akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun
anggaran sebelumnya dan tahun
berjalan serta penyesuaian lain yang
diperkenankan

(Par 8)

33
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Laporan Keuangan Pokok Laporan Keuangan Pokok


- LRA Laporan Pelaksanaan Anggran
- Neraca - LRA
- LAK - Laporan Perubahan SAL
- CaLK (Par 14) Laporan Finansial
Laporan yang bersifat optional - Neraca
- Laporan Kinerja Keuangan (LKK) - Laporan Operasional (LO)
- Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) - LAK
(par 20) - Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
CaLK
(Par 14)

34
INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
Laporan keuangan menyediakan Laporan keuangan menyediakan
informasi mengenai entitas pelaporan informasi mengenai entitas pelaporan
dalam hal: dalam hal:
- Aset - Aset
- Kewajiban - Kewajiban
- Ekuitas dana - Ekuitas

- Pendapatan - Pendapatan-LRA
- Belanja - Belanja
- Transfer - Transfer
- Pembiayaan - Pembiayaan

- Saldo anggaran lebih

- Pendapatan-LO
- Beban

- Arus kas. - Arus kas.


35
(Par 11) (Par 11)
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Setiap entitas pelaporan menyajikan Setiap entitas pelaporan menyajikan


komponen-komponen laporan keuangan komponen-komponen laporan keuangan
tersebut kecuali: tersebut kecuali :

LAK yang hanya disajikan oleh unit yang • LAK yang hanya disajikan oleh entitas
mempunyai fungsi perbendaharaan yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum
• Laporan Perubahan SAL yang hanya
(Par 15)
disajikan oleh Bendahara Umum
Negara dan entitas pelaporan yang
menyusun laporan keuangan
konsolidasiannya.

(Par 15)

36
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

- Entitas pelaporan pemerintah pusat juga


menyajikan Saldo Anggaran Lebih
pemerintah yang mencakup Saldo
Anggaran Lebih tahun sebelumnya,
penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Sisa
Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
(SiLPA/SiKPA) tahun berjalan, dan
penyesuaian lain yang diperkenankan
(Par 18)

Entitas pelaporan menyajikan kekayaan


bersih pemerintah yang mencakup
ekuitas awal, surplus/defisit periode
bersangkutan, dan dampak kumulatif
akibat perubahan kebijakan dan
kesalahan mendasar (Par 22)
37
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Diperlukan dalam rangka memenuhi Tetap diperlukan untuk memenuhi


kewajiban pemerintah yang diatur dalam kewajiban pemerintah yang diatur dalam
peraturan perundangan (statutory) peraturan perundangan (statutory)

38
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN PERUBAHAN SAL LAPORAN PERUBAHAN SAL

Tidak ada laporan tersendiri Laporan Perubahan SAL menyajikan


secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos-pos berikut:
a. Saldo Anggaran Lebih awal
b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih
c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
Anggaran tahun berjalan;
d. Koreksi Kesalahan Pembukuan
tahun Sebelumnya; dan
e. Lain-lain;
f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.

(Par 41)

43
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
NERACA NERACA

Ekuitas Dana terbagi; Hanya Ekuitas, yaitu kekayaan


• Ekuitas Dana Lancar: aset lancar - bersih pemerintah :
kewajiban jangka pendek + sisa lebih
pembiayaan anggaran/saldo anggaran lebih aset – kewajiban
• Ekuitas Dana Investasi:
investasi jangka panjang, aset tetap, dan Saldo ekuitas di Neraca berasal dari
aset lainnya - kewajiban jangka panjang saldo akhir ekuitas pada Laporan
• Ekuitas Dana Cadangan: mencerminkan Perubahan Ekuitas
kekayaan pemerintah yang dicadangkan (Par 84-85)
untuk tujuan tertentu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(Par 78-81)

45
46
47
48
49
50
PERBEDAAN PADA EKUITAS
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN ARUS KAS LAPORAN ARUS KAS

• Disajikan oleh unit yang mempunyai • Disajikan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan (Par 15) fungsi perbendaharaan umum (Par 15)

• Arus masuk dan keluar kas • Arus masuk dan keluar kas
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi aset non operasi, investasi, pendanaan, dan
keuangan, pembiayaan, dan non transitoris (Par 90)
anggaran (Par 86)

53
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN KINERJA KEUANGAN LAPORAN OPERASIONAL

• Bersifat optional • Merupakan Laporan Keuangan Pokok


• Disusun oleh entitas pelaporan yang • Menyajikan pos-pos sebagai berikut:
menyajikan laporan berbasis akrual a) Pendapatan-LO dari kegiatan
• Sekurang-kurangnya menyajikan operasional;
pos-pos : b) Beban dari kegiatan operasional ;
a) Pendapatan dari kegiatan c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non
operasional; Operasional, bila ada;
b) Beban berdasarkan klasifikasi d) Pos luar biasa, bila ada;
fungsional dan klasifikasi ekonomi; e) Surplus/defisit-LO.
c) Surplus atau defisit.
(Par 14 & 92)
(Par 20 & 86)

54
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

• Bersifat optional • Merupakan Laporan Keuangan Pokok


• Sekurang-kurangnya menyajikan • Sekurang-kurangnya menyajikan
pos-pos: pos-pos:
a) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan a) Ekuitas awal;
Anggaran; b) Surplus/defisit-LO pada periode
b) Setiap pos pendapatan dan belanja bersangkutan;
beserta totalnya seperti diisyaratkan c) Koreksi-koreksi yang langsung
dalam standar-standar lainnya, yang menambah/mengurangi ekuitas,
diakui secara langsung dalam misalnya: koreksi kesalahan
ekuitas; mendasar dari persediaan yang
e) Efek kumulatif atas perubahan terjadi pada periode-periode
kebijakan akuntansi dan koreksi sebelumnya dan perubahan nilai
kesalahan yang mendasar diatur aset tetap karena revaluasi aset
dalam suatu standar terpisah . tetap.
d) Ekuitas akhir.
(Par 20 & 95) (Par 14 & 101)
55
CaLK
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KEUANGAN

• Disajikan secara sistematis. Setiap pos • Disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam LRA, Neraca, LAK harus dalam LRA, Laporan Perubahan SAL,
mempunyai referensi silang dengan Neraca, LO, LAK, dan LPE harus
informasi terkait dalam Catatan atas mempunyai referensi silang dengan
Laporan Keuangan. informasi terkait dalam Catatan atas
• CaLK meliputi penjelasan atau daftar Laporan Keuangan.
terinci atau analisis atas nilai suatu pos • Catatan atas Laporan Keuangan
yang disajikan dalam LRA, Neraca, dan meliputi penjelasan atau daftar terinci
LAK atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam LRA, Laporan
(Par 98 & 99) Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK,
dan LPE.

(Par 105 & 106)


57
NERACA
PEMERINTAH KOTA XYZ
PER 31 DES 2012
Aset Lancar Hutang Jangka Pendek
Kas Daerah 50 PFK 5
Persediaan 45 Utang Jangka Pendek Lainnya 30 35
Piutang Pajak 60 155 Utang Jangka Panjang 150

Investasi Jangka Panjang 100 Ekuitas Dana Lancar


SiLPA 45
Aset Tetap Cad Piutang 60
AseTetap 200 Cad Persediaan 45
Aset Lainnya 85 285 DYHD Utang Jangka Pendek -30 120

Dana Cadangan 300 EDI


Diinvestasikan dalam Inv Jk Panjang 100
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 200
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 85
DYHD Utang Jangka Panjang -150 235

Dana Cadangan 300


Saldo 840 Saldo 840
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai