Tujuan audit umum Tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi:
yang berkaitan dengan diterapkan di setiap kelas transaksi, dinyatakan dalam istilah
transaksi: diterapkan yang disesuaikan untuk kelas transaksi khusus
pada setiap kelas transaksi
dan dinyatakan dalam
istilah yang luas
Keterjadian Transaksi yang dicatat memang ada
Kelengkapan Transaksi yang terjadi telah dicatat
Keakuratan Transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar
Posting dan Transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam file induk dan
pengikhtisaran diikhtisarkan dengan benar
Klasifikasi Transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah
diklasifikasikan secara tepat
Penetapan waktu Transaksi dicatat pada tanggal yang benar
25. Halaman 192, gambar 6-7, pengujian substantif dilaksanakan pada proses audit fase II
26. Halaman 192, pertimbangan utama yang mempengaruhi pendekatan audit
1. Bukti audit yang mencukupi dan tepat harus dikumpulkan agar dapat memenuhi
tanggung jawab profesional auditor.
2. Biaya pengumpulan bukti audit ini harus ditekan serendah mungkin.
27. Halaman 193, keuntungan dari perencanaan audit
1. Memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya
2. Memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian
3. Menilai resiko salah saji yang material
28. Halaman 206, Instruksi rinci untuk mengumpulkan jenis bukti audit untuk mencapai
tujuan audit Prosedur Audit
29. Halaman 206, keputusan yang harus dibuat oleh auditor terkait bukti audit
Keputusan Bukti Audit. 4 keputusan mengenai bukti audit:
1. Prosedur audit yang akan digunakan
2. Berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut
3. Item-item mana yang akan dipilih dari populasi
4. Kapan melaksanakan prosedur tersebut
30. Halaman 208, penentu dari bukti audit yang persuasive yang harus dikumpulkan oleh
auditor ketepatan dan mencukupi
31. Halaman 208, program audit
Daftar prosedur audit untuk bidang audit tertentu atau untuk keseluruhan audit
32. Halaman 209, Bukti audit dikatakan tidak reliabel jika bukti tersebut dianggap tidak dapat
dipercaya
33. Halaman 209, karakteristik dari bukti audit yang reliabel
1. Independensi penyedia bukti
2. Efektifitas pengendalian internal klien
3. Pengetahuan langsung auditor
4. Kualifikasi individu yang menyediakan informasi
5. Tingkat objektivitas
6. Ketepatan bukti
34. Halaman 209, Relevansi bukti audit terkait dengan tujuan audit yang akan diuji oleh
auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat.
35. Halaman 209, semakin independen pihak yang memberikan informasi sebagai bukti audit
maka bukti tersebut semakin dipercaya dan dapat diandalkan
36. Halaman 210, kecukupan bukti audit kuantitas bukti yang diperoleh akan menentukan
kecukupannya dan diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor. Contoh:
sampel 100 lebih mencukupi daripada sampel sebanyak 50
37. Halaman 211, jika auditor suatu tindakan ilegal, maka tindakan yang dilakukan menuntut
partner kantor akuntan itu atas tindakannya
38. Halaman 212, membandingkan laporan keuangan termasuk jenis bukti audit inspeksi
39. Halaman 213 , pemeriksaan fisik adalah perhitungan yang dilakukan auditor atas aktiva
atau aset berwujud
40. Halaman 214, bukti audit konfirmasi menggambarkan penerimaan respons tertulis
langsung dari pihak ketiga yang independen yang memverifikasi keakuratan informasi
yang diminta oleh auditor
41. Halaman 216, tracing dilakukan oleh auditor untuk menelusuri dari laporan penerimaan
ke jurnal akuisisi untuk memenuhi tujuan kelengkapan
42. Halaman 216, Tujuan dari prosedur analitik
1. Memahami industri dan bisnis klien
2. Menilai kemampuan entitas untuk terus going concern
3. Menunjukkan adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
4. Mengurangi pengujian audit yang terinci
43. Halaman 216, vouching adalah penggunaan dokumentasi untuk mendukung pencatatan
transaksi atau jumlah dan menjamin pencatatan transaksi akuisisi
44. Halaman 218, contoh jenis bukti audit observation auditor dapat mengunjungi lokasi
pabrik untuk memperoleh kesan umum atas fasilitas klien atau mengamati individu yang
melaksanakan tugas-tugas akuntansi apakah sudah sesuai atau belum.
45. Halaman 221, tujuan dari dokumentasi audit untuk membantu auditor dalam memberikan
kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengan standar
audit.
46. Halaman 224, jangka waktu auditor menjaga file audit menurut Sarbanes Oxley 7 tahun
47. Halaman 226 , penyimpanan dokumen audit yang berisi data historis dan dapat digunakan
untuk jangka panjang File permanen
48. Halaman 226, dokumentasi yang tergolong current file
1. Program audit
2. Informasi umum
3. Neraca saldo berjalan
4. Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi
5. Skedul pendukung
49. Halaman 228, Supporting schedule disiapkan oleh klien atau auditor
50. Halaman 231, tick marks adalah simbol yang berdekatan dengan rincian skedul