TUBERCULOSIS PARU
I. KONSEP MEDIS
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
tebal 0,3 – 0,6 um. Sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak
sehingga disebut bakteri tahan asam. Sifat lain kuman ini adalah aerob
nya. Dalam hal ini tekanan O2pada bagian apikal paru-paru lebih
1
tinggi dari bagian lain sehingga bagian apikal ini merupakan tempat
Mereka yang paling beresiko tertular basil adalah mereka yang tinggal
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Demam
2. Batuk
yang pecah.
3. Sesak nafas
2
4. Nyeri dada
5. Maleise
makan, berat badan turun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, dan
keringat malam.
a. Tahap asimtomatis
lain-lain).
3
Pada anak manifestasi klinis TB Paru berupa:
2 minggu.
diagnosa TB anak
Parameter 0 1 2 3 skor
negativ atau
tidak tahu,
atau BTA
tidak jelas
Uji tuberkulin Negatif Positif
(>10mm,ata
u >5mm,
keadaan
imunosupres
4
i)
BB/keadaan gizi Gizi kurang: Gizi buruk :
sebab jelas
Batuk >3minggu
Pembesaran >1cm
inguinal
Pembengkakan Ada
tulang/sendi pembengkaka
panggul, n
lutut,falang
Foto dada Normal/tida Sugesti TB
k jelas
Jumla
skor
5
D. PATOFISIOLOGI
Karena respons yang hebat ini, akibat diperantarai oleh sel T, maka
6
hidup dapat memperoleh akses ke sistem trakeobronkus dan menyebar
primer.
diinhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga
reaksi peradangan.
7
E. PATHWAY
Resiko tinggi
Kurang informasi Imunitas tubuh menurun Infeksi
Iritasi Menyebabkan
infiltrasi pleura
8
Sesak napas
Peradangan
pada bronkus
Terjadi gesekan inspirasi
dan eksperasi
Malaise Batuk Pembuluh
darah pecah
Distres pernapasan
c. Bronkiektasis
d. Pneumotorak
G. PENATALAKSANAAN
a. Medis
9
OAT harus di berikan dalam kombinasi sedikitnya dua obat
10
Kategori 1 2)BTA (+) baru 2 HRZS (E) 4 RH
Keterangan:
4 HRZ : Tiap hari selama 2 bulan
b. Keperawatan
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Limfositosis)
11
Gambaran foto toraks yang menunjang diagnosis tuberculosis,
yaitu:
Adanya kalsifikasi.
kemudian.
Bayangan milier.
f. Tes Mantoux/Tuberkulin
12
Deteksi DNA kuman secara spesifik melalui amplifikasi dalam
j. Mycodot
Menurut Doengoes (2000 hal 240) data dasar pengkajian pasien antara
lain:
a. Aktivitas/istira
hat
Gejala:
13
Tanda:
b. Integritas Ego
Gejala:
Tanda:
1) Menyangkal
c. Makanan/cairan
Gejala:
Tanda:
d. Nyeri/kenyamanan
Gejala:
Tanda:
e. Pernafasan
Gejala
14
1) Batuk, produktif atau tak produktif.
2) nafas pendek
Tanda:
merah.
f. Keamanan
Gejala:
Tanda:
g. Interaksi sosial
Gejala:
h. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala:
15
Menurut NANDA diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada
b. Intervensi:
tissue.
infeksi.
bulan.
16
Rasional : Adanya anoreksia dan malnutrisi sebelumnya
mengganggu penyembuhan.
a. Kriteria hasil
b. Intervensi
kontra indikasi.
17
Rasional : Pemasukan tinggi cairan membantu mengencerkan
a. Kriteria hasil
b. Intervensi
kelemahan.
18
Rasional : Menurunkan konsumsi O2/kebutuhan selama periode
gejala.
a. Kriteria hasil
b. Intervensi
khusus.
dukungan cairan.
konsistensi feses.
pemasukan/penggunaan nutrien.
19
5) Dorong/berikan periode istirahat sering.
pernafasan.
pusat muntah.
dan karbohidrat.
a. Kriteria hasil
pengobatan.
20
4) Menggambarkan rencana untuk menerima perawatan kesehatan
adekuat
b. Intervensi
lanjut.
mengencerkan/mengeluarkan sekret.
kondisi pasien.
21
Rasional : Mencegah/menurunkan ketidaknyamanan sehubungan
Discharge Planning
luar rumah
melalui mulut
5. Selalu menjaga kebersihan mulut dan pelajari cara yang baik saat
8. Jalankan terapi obat dengan teratur dan jangan sampai putus tanpa
instruksi
10. Olah raga secara teratur, makan makanan yang bergizi serta
istirahat cukup.
22
Untuk penderita rawat jalan makan makanan yang bergizi, bila
Bila perlu dapat diberikan obat untuk mengatasi gejala batuk, sesak
DAFTAR PUSTAKA
Barbara Erickson. 2008. Bunyi Jantung & Murmur Dari Bayi Hingga Dewasa.
Edisi 4. Jakarta : EGC
23
Sodikin, 2011.Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Sistem Gastrointestinal Dan
Hepetobilier.Jakarta: Salemba Medika.
24