X
DENGAN DIAGNOSA FRAKTUR FIBULA
1. Pengkajian
a. Identitas Mahasiswa
Nama MHS : Ferlina
NIM : 2019032031
Kelompok :
Tgl Praktek : Senin 23 November 2020
Tgl Pengkajian : Selasa, 24 November 2020
b. Identitas Klien
Nama : Tn. X
Umur : 23 Thn
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Diagnosa Medik : Fraktur Fibula
TRIAG P1 P2 √ P3 P4
E
1
1) Airway: Tidak ada sumbatan/obstruksi jalan napas
2) Breathing: R 20 x/m, retraksi otot nafas bantu tidak ada
3) Circulation: TD 120/80 MmHg, S 37oC, N 94x/m, R 20x/m
4) Disability: kesadaran composmentis
5) Eksposure/Environment/Event:
2
tidak bergerak
f. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
Rambut: Hitam bersih
Mata: Tampak simetris, pupil isokor
Telinga: Tampak bersih, tidak ada pengurangan pendengaran
Hidung: Tidak ada polip, tidak ada obstruksi, secret tidak ada,
tidak ada pernafasan cuping hidung, mulut tak tampak
stomatitis
Mulut: Mukosa bibir lembab, tidak memakai gigi palsu, tidak
ada peradangan pada mulut, warna lidah merah mudah, tidak
ada pembesaran pada tonsil.
2) Leher
Deviasi/simetris : Simetris
Tanda cidera servikal : Tidak ada cedera bagian servikal
JVP : Tidak tinggi
3) Dada
I : Bentuk dada simetris, retraksi otot bantu pernafasan, tampak
sesak, R 20x/m
P: Tidak ada nyeri tekan, massa, expansi paru simetris
P: Terdengar suara whezing di paru
A: Suara nafas vesikuler, Jantung S1-S2
4) Abdomen
I : Tampak Simetris, tak tampak jejas atau memar
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Timphani
A : Bising usus normal
5) Ekstermitas/musculoskeletal
Bengkak pada kaki kanan, tidak ada deformitas, terpasang gips.
3
6) Kulit/integumen
Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, warna kulit kecoklatan,
tekstur kasar, turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Foto Tungkai Bawah
h. Terapi Medis
Infus
Obat anti nyeri
2. Pengumpulan Data
a. Pasien mengeluh nyeri
b. Pasien mengeluh tidak dapat menggerakan kaki kanannya akibat nyeri
c. Pasien mengatakan nyeri timbul saat bergerak maupun tidak
d. Pasien mengatakan nyeri timbul dibagian kaki kanan dengan sensasi
terbakar atau seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berta.
e. Pasien mentakan skala nyeri 7
f. Pasien juga mengatakan sulit untuk melakukan aktifitas sendiri seperti
mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di tempat tidur maupun
berpindah.
g. Pasien tampak meringis
h. Bengkak pada kaki kanan
i. Foto tungkai bawah
j. Terpasangan gips
k. TD 120/80 MmHg, S 37oC, N 94x/m, R 20x/m.
3. Klasifikasi Data
a. Data Subjektif
Pasien mengeluh nyeri
4
Pasien mengeluh tidak dapat menggerakan kaki kanannya akibat
nyeri
Pasien mengatakan nyeri timbul saat bergerak maupun tidak
Pasien mengatakan nyeri timbul dibagian kaki kanan dengan
sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berta.
Pasien mengatakan skala nyeri 7
Pasien juga mengatakan sulit untuk melakukan aktifitas sendiri
seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di tempat tidur
maupun berpindah.
b. Data Objektif
Pasien tampak meringis
Bengkak pada kaki kanan
Foto tungkai bawah
Infus
Terpasangan gips
TD 120/80 MmHg, S 37oC, N 94x/m, R 20x/m
4. Analisa Data
5
DO:
Pasien tampak meringis
Infus
TD 120/80 MmHg, S 37oC,
N 94x/m, R 20x/m
DO:
Bengkak pada kaki kanan
Infus
Terpasangan gips
5. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis/fraktur femur
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
muskuloskeletal.
6
6. Perencanaan
Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan/ Rasional
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi
Nyeri akut berhubungan NOC : NIC : 1. Untuk mengetahui tingkat nyeri
dengan agen injury ❖ Pain Level, 1. Kaji PQRST dan TTV 2. Meminimalkan stimulasi meningkatkan
biologis/fraktur femur ❖ pain control, 2. Pertahankan tirah baring selama fase akut. relaksasi.
❖ comfort level 3. Beri tindakan non farmakologi untuk 3. Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler
DS: Setelah dilakukan tinfakan keperawatan menghilangkan nyeri. serebral dengan menghambat/memblok
Pasien mengeluh nyeri selama …. Pasien tidak mengalami nyeri, 4. Minimalkan aktivitas vasokontriksi yang respon simpatik, efektif dalam
Pasien mengeluh tidak dengan kriteria hasil: dapat meningkatkan nyeri. menghilangkan nyeri dan komplikasinya
dapat menggerakan kaki 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu 5. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai 4. Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi
kanannya akibat nyeri penyebab nyeri, mampu menggunakan kebutuhan menyebabkan nyeri.
Pasien mengatakan nyeri tehnik nonfarmakologi untuk 6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian 5. Meminimalkan penggunaan oksigen dan
timbul saat bergerak mengurangi nyeri, mencari bantuan) obat analgetik, dll. aktivitas yang berlebihan yang memperberat
maupun tidak 2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang kondisi klien.
Pasien mengatakan nyeri dengan menggunakan manajemen 6. Analgetik menurunkan nyeri dan
timbul dibagian kaki nyeri menurunkan rangsangan saraf simpatis.
kanan dengan sensasi 3. Mampu mengenali nyeri (skala,
terbakar atau seperti intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
ditusuk-tusuk dan 4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
tertimpa beban berta. berkurang
Pasien mengatakan skala 5. Tanda vital dalam rentang normal
nyeri 7 6. Tidak mengalami gangguan tidur
7
DO:
Pasien tampak meringis
Infus
TD 120/80 MmHg, S
37oC, N 94x/m, R
20x/m
8
Diagnosa Rencana keperawatan
Keperawatan/ Rasional
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi
Gangguan mobilitas fisik NOC : NIC
berhubungan dengan ❖ Joint Movement : Active Latihan Kekuatan
kerusakan musculoskeletal ❖ Mobility Level Ajarkan dan berikan dorongan pada klien 1. Pasien dapat termotivasi untuk
❖ Self care : ADLs untuk melakukan program latihan secara rutin melakukan program latihan
DS: ❖ Transfer performance Latihan untuk ambulasi 2. Memudahkan pasien untuk
Pasien juga mengatakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Ajarkan teknik ambulasi & perpindahan melakukan mobilisasi
sulit untuk melakukan selama….gangguan mobilitas fisik yang aman kepada klien dan keluarga. 3. Pasien terus termotivasi untuk tetap
aktifitas sendiri seperti teratasi dengan kriteria hasil: 2. Sediakan alat bantu untuk klien seperti melakukan ambulasi
mandi, toileting, berpakaian, ❖ Klien meningkat dalam aktivitas fisik kruk, kursi roda, dan walker 4. Klien tidak akan mengalami
mobilitas di tempat tidur ❖ Mengerti tujuan dari peningkatan 3. Beri penguatan positif untuk berlatih kekakuan sendi dan keluarga dapat
maupun berpindah. mobilitas mandiri dalam batasan yang aman. membantu klien untuk mobilisasi
❖ Memverbalisasikan perasaan dalam
DO: meningkatkan kekuatan dan
Bengkak pada kaki kemampuan berpindah
kanan ❖ Memperagakan penggunaan alat
Infus Bantu untuk mobilisasi (walker)
Terpasangan gips
9
7. Implementasi
No Tanggal/
Implementasi Evaluasi Ttd
DK Jam
1 Selasa, 24 1. Mengkaji PQRST S:
November dan TTV Pasien masih mengeluh
2020 2. Pertahankan tirah nyeri, tidak dapat
baring selama fase
menggerakan kaki
akut.
3. Beri tindakan non kanannya akibat nyeri
farmakologi untuk Pasien mengatakan nyeri
menghilangkan timbul saat bergerak
nyeri. maupun tidak
4. Minimalkan Pasien mengatakan nyeri
aktivitas timbul dibagian kaki
vasokontriksi yang
kanan dengan sensasi
dapat meningkatkan
nyeri. terbakar atau seperti
5. Bantu pasien dalam ditusuk-tusuk dan
ambulasi sesuai tertimpa beban berta.
kebutuhan Pasien mengatakan skala
6. Kolaborasi dengan nyeri 7
dokter dalam
pemberian obat
O:
analgetik, dll.
Pasien tampak meringis
Infus
TD 120/80 MmHg, S
37oC, N 94x/m, R 20x/m
10