Anda di halaman 1dari 10

RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA Tn.

X
DENGAN DIAGNOSA FRAKTUR FIBULA

1. Pengkajian
a. Identitas Mahasiswa
Nama MHS : Ferlina
NIM : 2019032031
Kelompok :
Tgl Praktek : Senin 23 November 2020
Tgl Pengkajian : Selasa, 24 November 2020

b. Identitas Klien
Nama : Tn. X
Umur : 23 Thn
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Diagnosa Medik : Fraktur Fibula

TRIAG P1 P2 √ P3 P4
E

c. Keluhan Utama Alasan Masuk RS


Pasien mengeluh nyeri dan bengkak pada kaki kanannya, serta tidak dapat
menggerakan kaki kanannya akibat nyeri.
 P: Kecelakaan lalu lintas
 Q: Seperti sensasi terbakar/seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban
berat.
 R: Kaki kanan
 S: 7
 T: Neri saat bergerak maupun tidak bergerak
d. Pengkajian Primer

1
1) Airway: Tidak ada sumbatan/obstruksi jalan napas
2) Breathing: R 20 x/m, retraksi otot nafas bantu tidak ada
3) Circulation: TD 120/80 MmHg, S 37oC, N 94x/m, R 20x/m
4) Disability: kesadaran composmentis
5) Eksposure/Environment/Event:

Deformitas: Tidak ada


Contusio: Tidak ada
Abrasi: Tidak ada
Penetrasi: Tidak ada
Laserasi: Tidak ada
Edema: Kaki kanan bagian
bawah
e. Pengkajian Sekunder
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh nyeri dan bengkak pada kaki kanannya, serta tidak
dapat menggerakan kaki kanannya akibat nyeri setelah jatuh
mengendarai sepeda motor saat mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pasien mengatakan nyeri timbul saat bergerak maupun tidak. Nyeri
timbul dibagian kaki kanan dengan sensasi terbakar atau seperti
ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berat. Pasien juga mengatakan sulit
untuk melakukan aktifitas sendiri seperti mandi, toileting, berpakaian,
mobilitas di tempat tidur maupun berpindah.
2) Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak memiliki riwayat penyakit apapun
3) Anamnese Singkat (AMPLE)
 Alergi : Tidak ada
 Medication : Infus, Obat anti nyeri
 Post illness : Tidak ada
 Last meal : Tidak ada
 Event : Klien mengatakan nyeri jika bergerak ataupun

2
tidak bergerak
f. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
 Rambut: Hitam bersih
 Mata: Tampak simetris, pupil isokor
 Telinga: Tampak bersih, tidak ada pengurangan pendengaran
 Hidung: Tidak ada polip, tidak ada obstruksi, secret tidak ada,
tidak ada pernafasan cuping hidung, mulut tak tampak
stomatitis
 Mulut: Mukosa bibir lembab, tidak memakai gigi palsu, tidak
ada peradangan pada mulut, warna lidah merah mudah, tidak
ada pembesaran pada tonsil.
2) Leher
 Deviasi/simetris : Simetris
 Tanda cidera servikal : Tidak ada cedera bagian servikal
 JVP : Tidak tinggi
3) Dada
 I : Bentuk dada simetris, retraksi otot bantu pernafasan, tampak
sesak, R 20x/m
 P: Tidak ada nyeri tekan, massa, expansi paru simetris
 P: Terdengar suara whezing di paru
 A: Suara nafas vesikuler, Jantung S1-S2
4) Abdomen
 I : Tampak Simetris, tak tampak jejas atau memar
 P : Tidak ada nyeri tekan
 P : Timphani
 A : Bising usus normal
5) Ekstermitas/musculoskeletal
Bengkak pada kaki kanan, tidak ada deformitas, terpasang gips.

3
6) Kulit/integumen
Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, warna kulit kecoklatan,
tekstur kasar, turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Foto Tungkai Bawah
h. Terapi Medis
 Infus
 Obat anti nyeri

2. Pengumpulan Data
a. Pasien mengeluh nyeri
b. Pasien mengeluh tidak dapat menggerakan kaki kanannya akibat nyeri
c. Pasien mengatakan nyeri timbul saat bergerak maupun tidak
d. Pasien mengatakan nyeri timbul dibagian kaki kanan dengan sensasi
terbakar atau seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berta.
e. Pasien mentakan skala nyeri 7
f. Pasien juga mengatakan sulit untuk melakukan aktifitas sendiri seperti
mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di tempat tidur maupun
berpindah.
g. Pasien tampak meringis
h. Bengkak pada kaki kanan
i. Foto tungkai bawah
j. Terpasangan gips
k. TD 120/80 MmHg, S 37oC, N 94x/m, R 20x/m.

3. Klasifikasi Data
a. Data Subjektif
 Pasien mengeluh nyeri

4
 Pasien mengeluh tidak dapat menggerakan kaki kanannya akibat
nyeri
 Pasien mengatakan nyeri timbul saat bergerak maupun tidak
 Pasien mengatakan nyeri timbul dibagian kaki kanan dengan
sensasi terbakar atau seperti ditusuk-tusuk dan tertimpa beban berta.
 Pasien mengatakan skala nyeri 7
 Pasien juga mengatakan sulit untuk melakukan aktifitas sendiri
seperti mandi, toileting, berpakaian, mobilitas di tempat tidur
maupun berpindah.
b. Data Objektif
 Pasien tampak meringis
 Bengkak pada kaki kanan
 Foto tungkai bawah
 Infus
 Terpasangan gips
 TD 120/80 MmHg, S 37oC, N 94x/m, R 20x/m

4. Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Masalah


1 DS: Agen injury Nyeri
 Pasien mengeluh nyeri biologis
 Pasien mengeluh tidak
dapat menggerakan kaki
kanannya akibat nyeri
 Pasien mengatakan nyeri
timbul saat bergerak
maupun tidak
 Pasien mengatakan nyeri
timbul dibagian kaki kanan
dengan sensasi terbakar
atau seperti ditusuk-tusuk
dan tertimpa beban berta.
 Pasien mengatakan skala
nyeri 7

5
DO:
 Pasien tampak meringis
 Infus
 TD 120/80 MmHg, S 37oC,
N 94x/m, R 20x/m

2 DS: Kerusakan Gangguan


Pasien juga mengatakan sulit muskuloskeletal mobilitas fisik
untuk melakukan aktifitas
sendiri seperti mandi, toileting,
berpakaian, mobilitas di tempat
tidur maupun berpindah.

DO:
 Bengkak pada kaki kanan
 Infus
 Terpasangan gips

5. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis/fraktur femur
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
muskuloskeletal.

6
6. Perencanaan
Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan/ Rasional
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi
Nyeri akut berhubungan NOC : NIC : 1. Untuk mengetahui tingkat nyeri
dengan agen injury ❖ Pain Level, 1. Kaji PQRST dan TTV 2. Meminimalkan stimulasi meningkatkan
biologis/fraktur femur ❖ pain control, 2. Pertahankan tirah baring selama fase akut. relaksasi.
❖ comfort level 3. Beri tindakan non farmakologi untuk 3. Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler
DS: Setelah dilakukan tinfakan keperawatan menghilangkan nyeri. serebral dengan menghambat/memblok
 Pasien mengeluh nyeri selama …. Pasien tidak mengalami nyeri, 4. Minimalkan aktivitas vasokontriksi yang respon simpatik, efektif dalam
 Pasien mengeluh tidak dengan kriteria hasil: dapat meningkatkan nyeri. menghilangkan nyeri dan komplikasinya
dapat menggerakan kaki 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu 5. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai 4. Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi
kanannya akibat nyeri penyebab nyeri, mampu menggunakan kebutuhan menyebabkan nyeri.
 Pasien mengatakan nyeri tehnik nonfarmakologi untuk 6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian 5. Meminimalkan penggunaan oksigen dan
timbul saat bergerak mengurangi nyeri, mencari bantuan) obat analgetik, dll. aktivitas yang berlebihan yang memperberat
maupun tidak 2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang kondisi klien.
 Pasien mengatakan nyeri dengan menggunakan manajemen 6. Analgetik menurunkan nyeri dan
timbul dibagian kaki nyeri menurunkan rangsangan saraf simpatis.
kanan dengan sensasi 3. Mampu mengenali nyeri (skala,
terbakar atau seperti intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
ditusuk-tusuk dan 4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
tertimpa beban berta. berkurang
 Pasien mengatakan skala 5. Tanda vital dalam rentang normal
nyeri 7 6. Tidak mengalami gangguan tidur

7
DO:
 Pasien tampak meringis
 Infus
 TD 120/80 MmHg, S
37oC, N 94x/m, R
20x/m

8
Diagnosa Rencana keperawatan
Keperawatan/ Rasional
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi
Gangguan mobilitas fisik NOC : NIC
berhubungan dengan ❖ Joint Movement : Active Latihan Kekuatan
kerusakan musculoskeletal ❖ Mobility Level Ajarkan dan berikan dorongan pada klien 1. Pasien dapat termotivasi untuk
❖ Self care : ADLs untuk melakukan program latihan secara rutin melakukan program latihan
DS: ❖ Transfer performance Latihan untuk ambulasi 2. Memudahkan pasien untuk
Pasien juga mengatakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Ajarkan teknik ambulasi & perpindahan melakukan mobilisasi
sulit untuk melakukan selama….gangguan mobilitas fisik yang aman kepada klien dan keluarga. 3. Pasien terus termotivasi untuk tetap
aktifitas sendiri seperti teratasi dengan kriteria hasil: 2. Sediakan alat bantu untuk klien seperti melakukan ambulasi
mandi, toileting, berpakaian, ❖ Klien meningkat dalam aktivitas fisik kruk, kursi roda, dan walker 4. Klien tidak akan mengalami
mobilitas di tempat tidur ❖ Mengerti tujuan dari peningkatan 3. Beri penguatan positif untuk berlatih kekakuan sendi dan keluarga dapat
maupun berpindah. mobilitas mandiri dalam batasan yang aman. membantu klien untuk mobilisasi
❖ Memverbalisasikan perasaan dalam
DO: meningkatkan kekuatan dan
 Bengkak pada kaki kemampuan berpindah
kanan ❖ Memperagakan penggunaan alat
 Infus Bantu untuk mobilisasi (walker)
 Terpasangan gips

9
7. Implementasi
No Tanggal/
Implementasi Evaluasi Ttd
DK Jam
1 Selasa, 24 1. Mengkaji PQRST S:
November dan TTV  Pasien masih mengeluh
2020 2. Pertahankan tirah nyeri, tidak dapat
baring selama fase
menggerakan kaki
akut.
3. Beri tindakan non kanannya akibat nyeri
farmakologi untuk  Pasien mengatakan nyeri
menghilangkan timbul saat bergerak
nyeri. maupun tidak
4. Minimalkan  Pasien mengatakan nyeri
aktivitas timbul dibagian kaki
vasokontriksi yang
kanan dengan sensasi
dapat meningkatkan
nyeri. terbakar atau seperti
5. Bantu pasien dalam ditusuk-tusuk dan
ambulasi sesuai tertimpa beban berta.
kebutuhan  Pasien mengatakan skala
6. Kolaborasi dengan nyeri 7
dokter dalam
pemberian obat
O:
analgetik, dll.
 Pasien tampak meringis
 Infus
 TD 120/80 MmHg, S
37oC, N 94x/m, R 20x/m

2 Selasa, 24 1. Mengajarkan dan S:


November berikan dorongan Pasien juga mengatakan
2020 sulit untuk melakukan
pada klien untuk
aktifitas sendiri seperti
melakukan program mandi, toileting, berpakaian,
latihan secara rutin mobilitas di tempat tidur
2. Mengajarkan teknik maupun berpindah.
ambulasi &
perpindahan yang O:
aman kepada klien  Bengkak pada kaki
kanan
dan keluarga.
 Infus
3. Menyediakan alat  Terpasangan gips
bantu untuk klien
seperti kruk, kursi
roda, dan walker
4. Memberikan
penguatan positif
untuk berlatih
mandiri dalam
batasan yang aman

10

Anda mungkin juga menyukai