DEMAM THYPOID
1. KONSEP TEORITIS
A. Definisi
halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan
(Rampengan,1990)
limfe usus dan peyer’s patch dan dapat menular pada orang lain
usus halus. Sinonim dari demam tifoid dan paratifoid adalah typhoid
1
penyakit infeksi yang disebabkan oleh sejumlah besar spesies yang
perut, dan sakit kepala (batuk). Hal ini terutama bila demam telah
berlangsung selam 7 hari atau lebih dan penyakit lain sudah disisihkan
(WHO, 2005).
B. Etiologi
fakultatif anaerob.
2
susunan antigen yang serupa, yaitu sekurang-kurangnya
sifat biokimia.
C. Patofisiologi
oleh asam lambung. Sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai
3
disebabkan karena salmonella typi dan endotoksinnya merangsang
sintesis dan penglepasan zat pirogen oleh zat leukosit pada jaringan
yang meradang.
D. Manifestasi Klinik
yang timbul amat bervariasi. Perbedaaan ini tidak saja antara berbagai
bagian dunia, tetapi juga di daerah yang sama dari waktu ke waktu.
lidah yang khas (kotor di tengah, tepi daan ujung merah dan tremor),
1. Gejala pada anak: inkubasi antara 5-40 hari dengan rata-rata 10-14
4
hari.
4. Ruam muncul pada hari ke 7-10 dan bertahan selama 2-3 hari.
8. Batuk.
9. Epistaksis.
10. Lidah yang berselaput (kotor ditengah, tepi dan ujung merah serta
tremor).
14. Dapat timbul dengan gejala yang tipikal terutama pada bayi muda
hipotermia.
5
Periode infeksi demam tifoid, gejala dan tanda menurut Sudoyo
Aru,dkk 2009:
Keluhan Dan Gejala Demam Tifoid
Minggu Keluhan Gejala Patologi
Minggu pertama Panas berlangsung Gangguan Bakteremia
insidious, tipe panas saluran cerna
stepladder yang
mencapai 39-40 0 C.
6
E. Pemeriksaan Penunjang
infeksi sekunder.
4. Kultur
Kultur feses : bisa positif dari minggu kedua hingga minggu ketiga
akut Salmonella typhi, karena antibodi IgM muncul pada hari ke-3
7
F. Penatalaksanaan
1. Non Farmakologi
- Bed rest
2. Farmakologi
fluoroquinolon.
8
Penatalaksanaan anak dengan demam tifoid menurut WHO (2005)
adalah :
spesifik;
IM/IV, sekali sehari, selama 5-7 hari) atau seiksim oral (20
komplikasi.
G. Komplikasi
jarang terjadi. Apabila komplikasi ini terjadi pada seorang anak, maka
1. Komplikasi intestinal:
a. Perdarahan usus;
9
perdarahan tersebut hanya dapat ditemukan jika
b. Perforasi usus;
c. Peritonitis;
d. Ileus paralitik
10
komplikasi:
tromboflebitis.
kolelitiasis.
perinefritis.
11
2. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
keperawatan.
A. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas klien
2) Keluhan utama
12
selama3 minggu, bersifatfebris remiten, dan suhunya tidak
dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Pada minggu
13
melitus.
b) Pola eliminasi
klien dibantu.
14
suhu tubuh.
keadaan sakitnya.
15
8) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
b) Tingkat kesadaran
c) Sistem respirasi
d) Sistem kardiovaskuler
hemoglobin rendah.
e) Sistem integumen
f) Sistem gastrointestinal
16
g) Sistem muskuloskeletal
kelainan.
h) Sistem abdomen
atau normal.
9) Pemeriksaan penunjang
meningkat.
b) Pemeriksaan urine
17
peningkatan lekosit dalam urine.
c) Pemeriksaan tinja
d) Pemeriksaan bakteriologis
e) Pemeriksaan serologis
f) Pemeriksaan radiologi
b. Analisa data
dilihat dari jenis data yang meliputi data subyek dan dan data
18
obyek. Data subyek adalah data yang diambil dari ungkapan
klien atau keluarga klien sedangkan data obyek adalah data yang
standart kriteria yang sudah ada. Untuk perawat harus jeli dan
B. Diagnosa keperawatan
19
intake kurang akibat mual, muntah, anoreksia, atau output yang
usus halus
C. Discharge Planning
merata
0 C untuk beberapa¿
57 ¿ menit atau dengan proses iodinasi/klorinasi
6. Gunakan air yang sudah direbus untuk minum atau sikat gigi
dari botol
20
12.Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan
21
DAFTAR PUSTAKA
Barbara Erickson. 2008. Bunyi Jantung & Murmur Dari Bayi Hingga Dewasa.
Edisi 4. Jakarta : EGC
22
23