SKENARIO KLINIK:
1. Perkenalkan diri
2. Melakukan Informed Consent dan penjelasan prosedur pemeriksaan.
a. Jelaskan indikasi Colok Dubur
(Jadi, Pak berdasarkan hasil anamnesis keluhan yang bapak alami dan hasil
pemeriksaan fisis yang telah dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan colok
dubur untuk mengetahui penykit yang bapak alami)
b. Prosedur Colok Dubur
(Jadi, nanti saya akan memasukkan jari telunjuk saya ke dalam
anus/pantatnya bapak, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
massa atau struktur yang tidak normal pada lumen/lubang anus/pantatnya
bapak, serta untuk menilai keadaan prostatnya bapak)
c. Minta Persetujuan Pasien
(Nanti Bapak merasa kurang nyaman, tetapi bapak tidak perlu khawatir
karena saya akan melakukan sebaik mungkin sesuai dengan prosedur yang
ada. Bapak berhak menolak, berhak menerima. Tetapi saya sarankan untuk
menerima agar kita dapat mengetahui penyakit yang bapak alami.
Bagaimana, apakah bapak bersedia ? atau ada yang mau ditanyakan
sebelum dilakukan pemeriksaan pak ?
3. Periapan Alat dan Bahan
Handshoen
K-Y Jelly/Silokain Jel
4. Melakukan cuci tangan dan memakai Handscoen.
5. Pasien diperintahkan untuk ke tempat pemeriksaan (Tempat tidur)
6. Memerhatikan
Meminta pasien untuk berkemih
Posisi pemeriksa: Berdiri disebelah kanan pasien.
Meminta pasien membuka celana
Posisi pasien: Memposisikan pasien dalam posisi Lithotomi (Berbaring
terlentang dalam keadaan rileks, lutut ditekuk 600)
6. Pemeriksaan dimulai dengan melakukan inspeksi perianal dan perineum
dibawah penerangan yang baik (jika ada hemoroid grade 4, tidak dilakukan
RT).
Pada pemeriksaan perianal dapat dilihat adanya fistula perianal, skin tag,
fissura, tumor anus dan hemorrhoid. Dinilai juga keadaan perineum, apakah
meradang atau tidak.
7. Pemeriksaan keadaan tonus sfingter ani diobservasi pada saat istirahat dan
kontraksi volunter.
8. Penderita diminta untuk “mengejan” seperti pada saat defekasi, untuk
memperlihatkan desensus perineal, prolapsus hemoroid atau lesi-lesi yang
menonjol seperti prolaps rekti dan tumor.
9. Melakukan lubrikasi pada jari telunjuk tangan kanan dengan K-Y jelly dan
menyentuh perlahan pinggir anus.
10. Memberikan tekanan yang lembut sampai sfingter terbuka kemudian jari
dimasukkan lurus ke dalam anus, sambil menilai tonus sfingter ani.
11. Mengevaluasi keadaan ampula rekti, apakah normal, dilatasi atau kolaps
12. Mengevaluasi mukosa rekti dengan cara memutar jari secara sirkuler,
apakah mukosa licin atau berbenjol-benjol, adakah teraba massa tumor atau
penonjolan prostat kearah rektum.
Apabila teraba tumor, maka deskripsikan massa tumor tersebut : intra atau
ekstralumen, letak berapa centi dari anal verge, letak pada anterior/posterior
atau sirkuler, dan konsistensi tumor.
Apabila teraba penonjolan prostat: deskripsikan berapa cm penonjolan
tersebut, konsistensi, permukaan, sulcus medianus teraba/tidak, pole
superior dapat dicapai/tidak.
13. Melakukan evaluasi apakah terasa nyeri, kalau terasa nyeri sebutkan
posisinya.
14. Melepaskan jari telunjuk dari anus
15. Memeriksa handscone: apakah ada feses, darah atau lendir?
16. Melepaskan handschoen dan membuang ke tempat sampah medis
17. Mengintruksikan pasien untuk ke meja dokter
18. Melakukan cuci tangan dan melepaskan handscoen
19. Memberikan edukasi (Istirahat yang cukup, Pola makan yang teratur,
kurangi/hentikan merokok, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk
mengetahu lebih pasti penyakit yang bapak derita)
20. Penutup