Anda di halaman 1dari 6

PAPER

PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA TSUNAMI

Disusun oleh:

FIKRI RAMADHAN

MADRASAH ALIYAH NEGERI 01 KOTA BIMA

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
kepada kita semua. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya, dan orang-
orang yang senantiasa mengikuti jejak dan langkahnya.
Paper ini disusun untuk memenuhi tugas ulangan Semester mata pelajaran
Fisika Peminatan, dengan adanya tugas ini penulis berharap agar dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Seperti halnya sifat manusia yang tidak sempurna di mata manusia lain
ataupun di hadapan Allah SWT. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca.

Kota Bima ,06 Juni 2020

Fikri Ramadhan
MATERI TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Tsunami berasal dari bahasa jepang. Tsu artinya pelabuhan dan nami
artinya gelombang atau dengan kata lain disebut sebagai gelombang pasang.
Pandangan mengenai gelombang pasang ini mulai populer dikalangan
peneliti sehingga fenomena gelombang pasang yang tinggi kerap disebut
tsunami. Karena adanya perbedaan faktor penyebab antara gelombang
pasang dan tsunami, istilah tsunami kini lebih dikenal sebagai gelombang
yang sangat tinggi yang diakibatkan oleh kegiatan seismik.

B. Penyebab dan Proses Terjadinya Tsunami


Indonesia tergolong sering dilanda oleh tsunami. Penyebab tsunami di
Indonesia karena wilayah ini berada diantara tiga lempeng tektonik dan
cincin api pasifik. Penyebab tsunami dapat terjadi karena pergerakan tiba-
tiba di dasar laut yang menyebabkan perpindahan sejumlah air besar.
Namun penyebab tsunami yang paling sering terjadi adalah akibat gempa
bumi bawah laut. Apabila gempa berada dekat dengan permukaan air laut,
berada pada jarak 0 hingga 30 kilometer di bawah permukaan laut, tsunami
mungkin akan terjadi.
1. Gempa bumi di bawah laut
Hampir 90 persen peristiwa tsunami di dunia disebabkan oleh
gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Gempa bumi yang terjadi di
bawah laut akan menimbulkan banyak getaran yang akan mendorong
timbulnya gelombang tsunami. Gempa bumi yang terjadi di bawah laut
ini adalah jenis gempa tektonik yang timbul akibat adanya pertemuan
atau tubrukan dari lempeng tektonik. Namun, perlu di ketahui bahwa
tidak semua gempa bumi bawah laut akan menimbulkan tsunami.
Gempa bawah laut yang dapat menyebabkan tsunami hanya jika
pusat gempa kurang dari 30 km di bawah permukaan laut, gempa
minimal berkekuatan 6,5 skala richter, dan pola gempa adalah pola
sesar naik atau turun. Jika ciri-ciri ini muncul maka kamu sudah wajib
siaga akan datangnya tsunami.

2. Letusan gunung berapi


Letusan gunung berapi, baik itu di atas atau di bawah laut dapat
menjadi penyebab tsunami. Faktor inilah yang menjadi penyebab
tsunami. Erupsi dari Gunung menjadi penyebab tsunami yang
mengakibatkan gelombang air laut naik. Namun, gunung berapi yang
dapat menyebabkan tsunami hanya jika kekuatan getarannya cukup
besar. Efek getaran dari gunung berapi tersebut setara dengan gempa
tektonik di bawah laut,  Indonesia sendiri merupakan negara dengan
banyak gunung api sehingga dijuluki Ring of Fire.
3. Longsor bawah laut
Di dasar laut terdapat struktur yang mirip dengan daratan seperti
bukit, lembah, dan cekungan yang bisa longsor sewaktu-waktu.
Tsunami yang disebabkan oleh longsor di bawah laut
dinamakan Tsunamic Submarine Landslide. Longsor bawah laut ini
biasanya disebabkan oleh gempa bumi tektonik atau letusan gunung
bawa laut. Getaran kuat yang ditimbulkan oleh longsor kemudian bisa
menyebabkan terjadinya tsunami. Selain itu, tabrakan lempeng di
bawah laut ini juga bisa menyebabkan terjadinya longsor.
4. Hantaman meteor
Penyebab yang satu ini memang jarang sekali terjadi dan bahkan
belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami akibat
hantaman meteor. Sebuah simulasi dari komputer canggih
menampilkan bahwa apabila ada meteor besar dengan diameter lebih
dari 1 km, maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat.
Efeknya sama seperti saat bola atau benda berat menghantam air yang
berada di sebuah kolam atau bak air.
C. Cara Mengantisipasi Korban Jatuh Ketika Bencana Tsunami Terjadi
1. Sebelum tsunami
Kenalilah tanda-tanda terjadinya tsunami. Tsunami biasanya
didahului oleh gempa besar yang paling tidak berkekuatan 6,5 skala
richter. Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan surut
melewati garis pantai normal dan biasanya akan tercium juga aroma
garam yang menyengat.
Jika tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke tempat yang
aman jika tsunami terjadi. Seperti jalur tercepat ke tempat tinggi yang
tidak terjangkau oleh gelombang tsunami atau pilihlah gedung tinggi
(minimal 3 lantai) dengan kontruksi yang kuat. Waspadalah selalu
karena bencana tsunami akan datang secara tiba-tiba.
2. Saat tsunami datang
a. Jangan panik. harus bertindak cepat saat tsunami datang. Kepanikan
akan menghambat untuk berpikir dengan jernih dalam mencari jalan
keluar.
b. Bergeraklah sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika tidak
mengetahui jalur evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi
(ingat ketinggian genangan air akibat gelombang tsunami bisa
mencapai 24 meter).
c. Jika yakin bahwa tanda-tanda yang ditemui adalah tanda-tanda
terjadinya gelombang tsunami, peringatkan semua orang. Ajaklah
keluarga dan orang-orang sekitarmu ikut menyelamatkan diri
d. Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung yang
konstruksinya kuat. Paling tidak terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih
gedung yang kelihatan rapuh dan tua. Berlindunglah di lantai yang
aman, dan tunggu hingga keadaan membaik.
e. Jika gelombang tsunami menghanyutkan diri, carilah benda-benda
terapung yang dapat dijadikan rakit, misalnya batang pohon.
Usahakan tidak meminum air laut dan tetep di permukaan air untuk
bernapas.
f. Jika gelombang membawa diri ke tempat yang tinggi, misalnya atap
rumah, cobalah bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan
keadaan tenang.
3. Setelah gelombang tsunami
Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai sekitar kita setelah
tsunami melanda. Janganlah larut dalam suasana itu, usahakan untuk
tetap tenang dan kuatkan hati untuk menghadapi kenyataan.. Sesudah
bencana tsunami banyak orang yang mengalami tekanan fisik maupun
mental. Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman-teman terutama
yang mengalami banyak penderitaan, pengalaman mengerikan dan
kehilangan. Jagalah kesehatan sendiri dengan pola makan yang baik dan
istirahat yang cukup, sehingga dapat membantu orang lain.

Anda mungkin juga menyukai