Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dewi Paramita

NIM : P07220118038

KEPERAWATAN GERONTIK
Tugas Mandiri 1

Berikut ini ada sebuah pernyataan tentang kondisi lansia:

"Saat usia bertambah menjadi lanjut usia, kemampuan kognitif atau berpikir seseorang seringkali
menurun, bahkan tidak sedikit lansia yang mengalami demensia".

Dari pernyataan diatas, jelaskan secara rinci sesuai dengan konsep dan teori menua.

Jawab :

Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi didalam kehidupan manusia.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu,
tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini
berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami
kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut
memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, pengelihatan semakin memburuk,
gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2006).

Semakin bertambahnya umur manusia, terjadi proses penuaan secara degeneratif yang
akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri manusia, tidak hanya perubahan fisik,
tetapi juga kognitif, perasaan, sosial dan sexual (Azizah, 2011).

1. Perubahan Fisik
a. Sistem Indra
Sistem pendengaran; Prebiakusis (gangguan pada pendengaran) oleh karena hilangnya
kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau
nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi
pada usia diatas 60 tahun.
b. Sistem Integumen
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis kering dan berkerut. Kulit akan
kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan berbercak. Kekeringan kulit disebabkan
atropi glandula sebasea dan glandula sudoritera, timbul pigmen berwarna coklat pada
kulit dikenal dengan liver spot.(c)
c. Sistem Muskuloskeletal
Perubahan sistem muskuloskeletal pada lansia antara lain sebagai berikut : Jaringan
penghubung (kolagen dan elastin). Kolagen sebagai pendukung utama kulit, tendon,
tulang, kartilago dan jaringan pengikat mengalami perubahan menjadi bentangan yang
tidak teratur.
d. Kartilago: jaringan kartilago pada persendian lunak dan mengalami granulasi dan
akhirnya permukaan sendi menjadi rata, kemudian kemampuan kartilago untuk
regenerasi berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung kearah progresif,
konsekuensinya kartilago pada persendiaan menjadi rentan terhadap gesekan.
e. Tulang: berkurangnya kepadatan tualng setelah di observasi adalah bagian dari penuaan
fisiologi akan mengakibatkan osteoporosis lebih lanjut mengakibatkan nyeri, deformitas
dan fraktur.
f. Otot: perubahan struktur otot pada penuaan sangat berfariasi, penurunan jumlah dan
ukuran serabut otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan lemak pada otot
mengakibatkan efek negatif.
g. Sendi; pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligament dan fasia
mengalami penuaan elastisitas.

2. Perubahan Organ Tubuh


a) Sistem kardiovaskuler
Massa jantung bertambah, vertikel kiri mengalami hipertropi dan kemampuan
peregangan jantung berkurang karena perubahan pada jaringan ikat dan penumpukan
lipofusin dan klasifikasi Sa nude dan jaringan konduksi berubah menjadi jaringan ikat.
b) Sistem respirasi
Pada penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru tetap, tetapi
volume cadangan paru bertambah untuk mengompensasi kenaikan ruang rugi paru, udara
yang mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada otot, kartilago dan sendi torak
mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu dan kemampuan peregangan toraks
berkurang.
c) Pencernaan dan Metabolisme
Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan, seperti penurunan produksi sebagai
kemunduran fungsi yang nyata : (1). Kehilangan gigi, (2). Indra pengecap menurun, (3).
Rasa lapar menurun (sensitifitas lapar menurun), (4). Liver (hati) makin mengecil dan
menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran darah.
d) Sistem perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang signifikan. Banyak fungsi yang
mengalami kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorpsi oleh ginjal.
e) Sistem saraf
Sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan atropi yang progresif pada
serabut saraf lansia. Lansia mengalami penurunan koordinasi dan kemampuan dalam
melakukan aktifitas sehari-hari.
f) Sistem reproduksi
Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutnya ovary dan uterus. Terjadi
atropi payudara. Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun
adanya penurunan secara berangsur-angsur.

3. Perubahan Kognitif
Perubahan Kognitif pada lansia yaitu sebuah proses menua yang secara sehat atau
normal aging. Pengaruh pada beberapa aspek seperti menurunnya daya ingat, seperti memori
dalam kehidupan sehari – hari. Karena itu mengapa usia tua identik dengan kepikunan atau
lupa akan segala hal. Selain itu juga peran orak sebelah kanan mengalami kemunduran lebih
cepat dibanding dengan otak sebelah kiri.
Akibatnya akan mengalami gangguan fungsi kewaspadaan juga perhatian.
Penurunan kognitif pada lansia juga bergantung pada faktor usia juga jenis kelamin
khususnya pada wanita, dikarenakan pada wanita ada peranan hormon seks endogen dalam
perubahan fungsi kognitif serta fungsi reseptor esterogen di otak yang berperan dalam pada
fungsi belajar dan memori.
Pada umumnya kognitif pada lansia memiliki beberapa peranan, contohnya dalam
perubahan kognitif pada lansia. Berikut contohnya:
 Proses penuaan akibat kinerja otak, terdapat adanya perubahan pada otak yang
berhubungan dengan usia. Setiap tahun terjadi pengurangan volume pada masing –
masing area lobus frontalis juga lobus tempora. Hal inilah yang menjadi volume otak
disertai dengan menurunnya fungsi kognitif.
 Faktor usia, dengan bertambahnya usia seseorang maka semakin banyak terjadi
perubahan pada sistem tubuh dan organnya, salah satunya yaitu penurunan fungsi. Dalam
hal ini pengaruh pada fungsi kognitif yaitu menurunnya kemampuan intelektual,
kemampuan transmisi saraf otak menjadi lambat dan hilangnya memori juga informasi
yang ada.

Perubahan Kognitif pada lansia dapat diketahui dari beberapa fungsinya yaitu :
 Memori atau daya ingat, yaitu menurunnya daya ingat yang merupakan salah satu fungsi
kognitif. Ingatan jangka panjang tidak terlalu mangalami perubahan, namun untuk
ingatan jangka pendek mengalami penurunan.
 IQ, salah satu fungsi intelektual yang dapat mengalami penurunan dalam hal mengingat,
menyelesaikan masalah, kecepatan respon juga tidak fokus. Simak aspek perkembangan
kognitif pada masa kanak – kanak awal.
 Kemampuan belajar juga bisa menurun, karena menurunnya beberapa fungsi organ tubuh.
Hal ini mengapa banyak dianjurkan lansia banyak berlatih dan terapi dalam
meningkatkan kemampuan belajar walau butuh waktu.
 Kemampuan pemahaman juga pada lansia bisa menurun, hal ini yang menjadi salah satu
Perubahan Kognitif pada lansia yang mulai menurun. Seperti fokus dan daya ingat yang
mulai mengendur.
 Sulit memecahkan masalah, dalam hal memecahkan masalah, lansia juga agak sukar
untuk melakukan hal tersebut. Hal ini dikarenakan sistem fungsi organ yang menurun
sesuai dengan usia. Contoh metode penelitian dalam psikologi kognitif yang digunakan.
 Pengambilan keputusan juga begitu lambat, karena secara kognitif peranan yang mulai
menurun dan berkurang.
 Perubahan motivasi dalam diri, yang baik itu motivasi yang kognitif dan afektif dalam
memperoleh suatu yang cukup besar. Namun motivasi tersebut seringnya kurang
memperoleh dukungan karena kondisi fisik dan juga psikologis.

Anda mungkin juga menyukai