Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DISASTER NURSING

MANAJEMEN LOGISTIK BENCANA

Dosen Pembimbing :

Nurmala Mamnunia, S. Kep., M.Si (Han)

Disusun oleh:

Aulia Rabiatul Adawiyah P07220118036


Sifa Imarianti P07220118027
Juwita Hafzari P07220118046
Indah Puspita Sari P07220118043
Muhammad Rezal P07220118022

PRODI D-III KEPERAWATAN TINGKAT 3


POLTEKKES KEMENKES KALTIM
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tugas mata kuliah Disater
Nursing yang berjudul “Manajemen Logistik Bencana” tepat waktu. Makalah ini tidak akan
selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Kami menyadari dalam pembuatan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Sehingga tugas
yang sederhana ini dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat demi peningkatan mutu
pendidikan. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada
kami. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan semua pihak yang membacanya.

Samarinda, 16 Januari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen Logistik Bencana.....................................................................3
2.2 Proses Manajemen Logistik...........................................................................................3
A. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan..........................................................................4
B. Pengadaan dan/atau Penerimaan..................................................................................4
C. Pergudangan dan/atau Penyimpanan............................................................................5
D. Pendistribusian.............................................................................................................6
E. Pengangkutan................................................................................................................6
F. Penerimaan di tujuan.....................................................................................................7
G. Penghapusan.................................................................................................................7
H. Pertanggung jawaban...................................................................................................8
2.3 Kasus
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTARPUSTAKA................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana, merupakan suatu
sistem yang menjelaskan tentang logistik dan peralatan yang dibutuhkan untuk
menanggulangi bencana pada masa pra bencana, pada saat terjadi bencana dan pada pasca
bencana. Sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana merupakan suatu
sistem yang memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut :
1. Dukunguan logistik dan peralatan yang dibutuhkan harus tepat waktu, tepat tempat,
tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran, berdasarkan skala prioritas
dan standar pelayanan.
2. Sistem transportasi memerlukan improvisasi dan kreatifitas di lapangan, baik melalui
darat, laut, sungai, danau maupun udara.
3. Distribusi logistik dan peralatan memerlukan cara-cara penyampaian yang khusus
(karena keterbatasan transportasi, penyebaran kejadian, keterisolasian ketika terjadi bencana).
4. Inventarisasi kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penyampaian sampai dengan
pertanggungan jawab logistik dan peralatan kepada yang terkena bencana memerlukan sistem
manajemen khusus.
5. Memperhatikan dinamika pergerakan masyarakat korban bencana.
6. Koordinasi dan prioritas penggunaan alat transportasi yang terbatas.
7. Kemungkinan bantuan dari pihak militer, kepolisian, badan usaha, lembaga swadaya
masyarakat maupun instansi terkait lainnya baik dari dalam maupun luar negeri, atas
komando yang berwenang.
8. Memperhatikan rantai pasokan yang efektif dan efisien.
Faktor utama yang dapat mendukung berjalannya sistem logistik dan peralatan untuk
penanggulangan bencana adalah : Kemampuan infrastruktur, ketersediaan dan jumlah alat
transportasi penanggulangan bencana baik secara nasional, regional, lokal maupun setempat.
Perlu dipertimbangkan faktor politis dan konflik di masyarakat. Efektifitas sistem logistik dan
peralatan ini sangat dipengaruhi oleh sistem informasi dan pengendaliannya. Rantai pasokan
dalam sistem manajemen logistik dan peralatan berdasar kepada:
1. Tempat atau titik masuknya logistik
2. Gudang utama
3. Gudang penyalur
4. Gudang penyimpanan terakhir di pos komando

1
Semuanya harus didukung oleh fasilitas pendukung dan peralatan yang memadai untuk
mengangkut atau memindahkan secara fisik logistik yang akan disampaikan ke lokasi
bencana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian manajemen logistik?
2. Apa saja proses manajemen logistik?

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui dan memahami apa pengertian manajemen logistik.
2. Agar mengetahui dan memahami apa proses manajemen logistik.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Logistik Bencana


Manajemen logistik penanggulangan bencana adalah suatu usaha pengaturan bahan baku
logistik dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terdiri atas serangkaian
proses, yaitu perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengangkutan,
dan penerimaan di tujuan. Usaha pencegahan dan penanggulangan bencana secara cepat dan
tepat wajib dilakukan, baik oleh warga dan pemerintah. Salah satu yang sangat penting, tetapi
sering diabaikan, perihal sistem manajemen logistik bencana.
Logistik dalam pengertian manajemen bencana berarti segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia, baik pangan, sandang, papan,
dan turunannya. Termasuk dalam kategori logistik ialah barang yang habis dikonsumsi,
misalnya sembako, obat-obatan, selimut, pakaian dan perlengkapannya, air, tenda, jas hujan,
dan sebagainya.
Pada tahap pra, saat, dan pasca bencana, ketersediaan logistik yang cukup merupakan
syarat mutlak karena berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup korban bencana.
Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui sistem dan manajemen logistik bencana.

2.2 Proses Manajemen Logistik


Proses Manajemen logistik dan peralatan dalam penanggulangan bencana ini meliputi
delapan tahapan terdiri dari:
A. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan
B. Pengadaan dan/atau Penerimaan
C. Pergudangan dan/atau Penyimpanan
D. Pendistribusian
E. Pengangkutan
F. Penerimaan di tujuan
G. Penghapusan
H. Pertanggung jawaban

Delapan tahapan Manajemen Logistik dan Peralatan tersebut dilaksanakan secara


keseluruhan menjadi satu sistem terpadu. Rincian kegiatan dan tujuan masing-masing
tahapan Manajemen Logistik dan Peralatan itu adalah sebagai berikut:

3
A. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan
1. Proses Inventarisasi Kebutuhan adalah langkah-langkah awal untuk mengetahui apa
yang dibutuhkan, siapa yang membutuhkan, di mana, kapan dan bagaimana cara
menyampaikan kebutuhannya.
2. Inventarisasi ini membutuhkan ketelitian dan keterampilan serta kemampuan untuk
mengetahui secara pasti kondisi korban bencana yang akan ditanggulangi.
3. Maksud dan Tujuan Perencanaan/Inventarisasi kebutuhan adalah :
a. Mengetahui seberapa banyak jumlah korban terkena bencana yang membutuhkan
bantuan logistik dan peralatan.
b. Mengetahui seberapa banyak bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan.
c. Mengetahui jenis kebutuhan (pangan, sandang, papan).
d. Mengetahui bagaimana cara menyampaikan bantuan.
e. Mengetahui penanggung jawab kelompok penerima bantuan.
f. Mengetahui kapan bantuan harus disampaikan.
4. Contoh formulir Inventarisasi pada Lampiran memberikan gambaran langkah-langkah
apa saja yang dibutuhkan dalam melaksanakan proses ini.
5. Inventarisasi kebutuhan dihimpun dari :
a. Laporan-Laporan;
b. Tim Reaksi Cepat;
c. Media Massa;
d. Instansi terkait;
e. Rapat koordinasi terhadap informasi mengenai antara lain jumlah korban, pengungsi,
kondisi kerusakan.
6. Perencanaan Inventarisasi kebutuhan terdiri dari :
a. Penyusunan standar kebutuhan minimal.
b. Penyusunan kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang.

B. Pengadaan dan/atau Penerimaan


1. Proses penerimaan dan/atau pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana
dimulai dari pencatatan atau inventarisasi termasuk kategori logistik atau peralatan, dari mana
bantuan diterima, kapan diterima, apa jenis bantuannya, seberapa banyak jumlahnya,
bagaimana cara menggunakan atau mengoperasikan logistik atau peralatan yang
disampaikan, apakah ada permintaan untuk siapa bantuan ini ditujukan.

4
2. Proses penerimaan atau pengadaan logistik dan peralatan untuk penanggulangan
bencana dilaksanakan oleh penyelenggara penanggulangan bencana dan harus diinventarisasi
atau dicatat. Pencatatan dilakukan sesuai dengan contoh formulir dalam lampiran.
3. Maksud dan Tujuan Penerimaan dan/atau Pengadaan:
a. Mengetahui jenis logistik dan peralatan yang diterima dari berbagai sumber.
b. Untuk mencocokkan antara kebutuhan dengan logistik dan peralatan yang ada.
c. Menginformasikan logistik dan peralatan sesuai skala prioritas kebutuhan.
d. Sebagai upaya pengendalian dan pengawasan penggunaan logistik dan peralatan.
e. Untuk menyesuaikan dalam hal penyimpanan.
4. Sumber Penerimaan dan/atau Pengadaan
a. Penerimaan dan atau Pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana
dapat berasal dari dalam negeri antara lain dari Pemerintah (APBN), masyarakat, badan
usaha dan lembaga swadaya masyarakat.
b. Penerimaan dan atau Pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana
dapat berasal dari luar negeri antara lain dari Pemerintah, masyarakat, badan usaha dan
lembaga swadaya masyarakat.
5. Proses Penerimaan dan/atau Pengadaan
a. Proses pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana dilaksanakan
secara terencana dengan memperhatikan jenis dan jumlah kebutuhan, yang dapat
dilakukan melalui pelelangan, pemilihan dan penunjukkan langsung sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Penerimaan logistik dan peralatan melalui hibah dilaksanakan berdasarkan peraturan
dan perundangan yang berlaku dengan memperhatikan kondisi pada keadaan darurat.

C. Pergudangan dan Penyimpanan


1. Proses penyimpanan dan pergudangan dimulai dari data penerimaan logistik dan
peralatan yang diserahkan kepada unit pergudangan dan penyimpanan disertai dengan berita
acara penerimaan dan bukti penerimaan logistik dan peralatan pada waktu itu.
2. Pencatatan data penerimaan antara lain meliputi jenis barang logistik dan peralatan apa
saja yang dimasukkan ke dalam gudang, berapa jumlahnya, bagaimana keadaannya, siapa
yang menyerahkan, siapa yang menerima, cara penyimpanan menggunakan metoda barang
yang masuk terdahulu dikeluarkan pertama kali (first-in first-out) dan atau menggunakan
metode last-in first-out.

5
3. Prosedur penyimpanan dan pergudangan, antara lain pemilihan tempat, tipe gudang,
kapasitas dan fasilitas penyimpanan, sistem pengamanan dan keselamatan, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Maksud dan Tujuan Penyimpanan dan Pergudangan adalah :
a. Melindungi logistik dan peralatan dari kerusakan dan kehilangan atau berkurangnya
standar mutu.
b. Memudahkan pendistribusian, dengan menggunakan system “first-in first-out”.
c. Mengetahui dan menjamin ketersediaan pada setiap waktu.

D. Pendistribusian
1. Berdasarkan data inventarisasi kebutuhan maka disusunlah perencanaan pendistribusian
logistik dan peralatan dengan disertai data pendukung: yaitu yang didasarkan kepada
permintaan dan mendapatkan persetujuan dari pejabat berwenang dalam penanggulangan
bencana.
2. Perencanaan pendistribusian terdiri dari data: siapa saja yang akan menerima bantuan,
prioritas bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan, kapan waktu penyampaian, lokasi,
cara penyampaian, alat transportasi yang digunakan, siapa yang bertanggung jawab atas
penyampaian tersebut.
3. Maksud dan Tujuan Pendistribusian adalah :
a. Mengetahui sasaran penerima bantuan dengan tepat.
b. Mengetahui jenis dan jumlah bantuan logistik dan peralatan yang harus disampaikan.
c. Merencanakan cara penyampaian atau pengangkutannya.

E. Pengangkutan
1. Berdasarkan data perencanaan pendistribusian, maka dilaksanakan pengangkutan.
2. Data yang dibutuhkan untuk pengangkutan adalah: jenis logistik dan peralatan yang
diangkut, jumlah, tujuan, siapa yang bertanggung jawab dalam perjalanan termasuk tanggung
jawab keamanannya, siapa yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penerima.
3. Penerimaan oleh penanggung jawab pengangkutan disertai dengan berita acara dan
bukti penerimaan logistik dan peralatan yang diangkut.
4. Maksud dan Tujuan Pengangkutan:
a. Mengangkut dan atau memindahkan logistik dan peralatan dari gudang penyimpanan ke
tujuan penerima
b. Menjamin keamanan, keselamatan dan keutuhan logistik dan dari gudang ke tujuan.

6
c. Mempercepat penyampaian.
5. Jenis Pengangkutan
a. Jenis pengangkutan terdiri dari angkutan darat, laut, sungai, danau dan udara, baik
secara komersial maupun non komersial yang berdasarkan kepada ketentuan yang
berlaku.
b. Pemilihan moda angkutan berdasarkan pertimbangan:
1) Situasi dan kondisi keadaan darurat;
2) Kecepatan distribusi;
3) Ketersediaan alat angkutan dan infrastruktur yang ada;
4) Kondisi wilayah asal dan tujuan;
5) Efektifitas dan efisiensi;
6) Keamanan dan keselamatan.

F. Penerimaan di Tempat Tujuan


1. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penerimaan di tempat tujuan adalah:
a. Mencocokkan antara data di manifest pengangkutan dengan jenis bantuan yang
diterima.
b. Men-check kembali, jenis, jumlah, berat dan kondisi barang.
c. Mencatat tempat pemberangkatan, tanggal waktu kedatangan, sarana transportasi,
pengirim dan penerima barang.
d. Membuat berita acara serah terima dan bukti penerimaan.
2. Maksud dan Tujuan Penerimaan di tempat tujuan adalah :
a. Logistik dan peralatan diterima dengan baik.
b. Logistik dan peralatan yang dikirim sesuai dengan yang diterima.

G. Penghapusan
1. Barang logistik dan peralatan yang dialihkan kepemilikannya atau tidak dapat
digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan atau hilang atau musnah dapat dilakukan
penghapusan.
2. Penghapusan harus dilakukan dengan permohonan penghapusan oleh pejabat yang
berwenang melalui proses penghapusan dan diakhiri dengan berita acara penghapusan.
3. Penghapusan didasarkan peraturan yang berlaku.
4. Maksud dan Tujuan Penghapusan adalah:
a. Untuk mengetahui barang logistik dan peralatan yang dihapuskan

7
b. Bentuk pertanggung jawaban atas amanat dari negara dan donatur
c. Mengurangi beban biaya penyimpanan dan pemeliharaan.

H. Pertanggung jawaban
1. Seluruh proses manajemen logistik dan peralatan yang telah dilaksanakan harus dibuat
pertanggung jawabannya.
2. Pertanggungjawaban penanggulangan bencana baik keuangan maupun kinerja,
dilakukan pada setiap tahapan proses dan secara paripurna untuk seluruh proses, dalam
bentuk laporan oleh setiap pemangku proses secara berjenjang dan berkala sesuai dengan
prinsip akuntabilitas dan transparansi.
3. Maksud dan Tujuan Pertanggung Jawaban adalah :
a. Mempertanggung jawabkan seluruh pekerjaan logistik dan peralatan kepada para
pemangku kepentingan.
b. Mempertanggung jawabkan kepada masyarakat.
c. Memudahkan pelacakan apabila terjadi kesalahan.

2.3 KASUS

Kota Tangerang Selatan menjadi salah satu daerah yang berada di Wilayah Provinsi Banten
yang rawan terjadi banjir pada musim penghujan setiap tahunnya, Seperti wilayah
perumahan Pesona Serpong, Citra Prima Serpong, Bukit Pamulang Indah, Puri Bintaro
Indah, Kampung Koceak Sengkol, Kampung Bulak, Lembah Pinus dan Jalan Raya Jombang
berdasarkan Observasi lapangan di Kecamatan Setu ditemukan informasi dari Ketua
organisasi (Komunitas Siaga Bencana) yang fokus dengan kebencanan di wilayah
Pesona Serpong sebagai berikut : “Bencana banjir di perumahan Pesona serpong pada
tanggal 26 April tahun 2019, diakibatkan curah hujan tinggi, intensitas air kiriman dari
hulu bogor cukup besar setinggi 5,2 m dan terjadinya Sampah TPA Cipecang longsor masuk
ke Sungai pada tanggal 24 April 2019 yang menyebabkan aliran sungai tersumbat sehingga
terjadi banjir ketinggian air 200-280 cm diwilayah pesona serpong dan keranggan”
Berdasarkan Informasi di atas, diketahui warga yang terendam 250 rumah
dengan korban yang dievakuasi sebanyak 460 jiwa diungsikan ke salah satu tempat yang
dijadikan lokasi pengungsian yang ditentukan oleh BPBD.

MANAJEMEN LOGISTIK

Penyaluran Logistik bencana yang dilakukan BPBD di fokuskan di Wilayah Perumahan


Pesona Serpong RW Kelurahan Kademangan dengan membuat Dapur Umum yang
ditentukan Tim Lapangan berada di RT 02/08 Pesona Serpong. BPBD mengirimkan
Mobil Logistik untuk melayani masyarakat yang terkena bencana dalam memenuhi
kebutuhan Dasar pangan dengan memberikan pelayanan logistik standby 24 jam

8
dilokasi bencana selama 4 hari. namun, kenyataannya masih ada makanan yang diberikan
perorangan atau organisasi tidak melalui Sherter yang telah ditentukan pemberian logistik
dengan mengikutsertakan Organisasi Masyarakat yang fokus di kebencanaan seperti
Tagana, KSB serta RT dan RW setempat, namun pemberian dilaksanakan secara
langsung kerumah rumah untuk nasi bungkus, padahal di dalam SOP BPBD jelas disebutkan
BPBD Sebagai Komando Bencana. Hasil dari kerjasama dan koordinasi antar unsur yang
terlibat dalam pendistribusian bantuan logistik pada Bencana Banjir di Kecamatan Setu
antara pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan
melalui Bidang Kewagawatdaruratan dan Logistik dengan aparatur yang ada di tingkat
kecamatan dan kelurahan dan masyarakat dapat membantu pihak Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang selatan dalam melakukan pemetaan untuk
memperoleh hal-hal sebagai berikut :
1. Diperolehnya data dan informasi yang akurat dan lengkap tentang potensi
sumber daya logistik, shelter dan jumlah personil untuk penanggulangan bencana
banjir di wilayah Kecamatan Setu
2. Diperolehnya acuan untuk penyampaian pemenuhan kebutuhan logistik
dalam penanggulangan bencana banjir di wilayah Kecamatan Setu
3. Membuat dan mengembangkan klaster logistik penanggulangan Bencana yang
bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Membangun koordinasi dan kolaborasi dari masyarakat, pemerintah
kecamatan, kelurahan dan pihak Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Tangerang Selatan untuk kesiapan dan ketersediaan
logistik dalam penanggulangan bencana banjir di wilayah Kecamatan Setu
b. Meningkatkan respon logistik pada status keadaan darurat di wilayah
Kecamatan Setu terjadi banjir pada skala besar Seperti pada tanggal 26 April
2019.

9
Tahapan proses yang dilakukan oleh Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota
Tangerang Selatan hingga bantuan logistik diterima oleh korban bencana banjir ada 9 tahapan
sebagai berikut :
1. Informasi datang dari organisasi kemasyarakatan RT dan RW serta Organisasi
Kebencanaan KSB di wilayah bencana, kepada pemerintah kelurahan kademangan
sebelum kejadian, melaporkan keadaan di wilayahnya.
2. Kepala Kelurahan melaporkan kejadian bencana banjir atas informasi dari
masyarakat, kemudian melaporkan Camat Setu, Laporan tersebut selambat-lambatnya
1 jam setelah kejadian tersebut dan dapat dilakukan melalui telepon yang selanjutnya
diikuti laporan tertulis.
3. Berdasarkan Laporan dari Kepala Kelurahan yang terkena bencana Camat Setu
bersama MUSPIKA mengadakan peninjauan lokasi kejadian dan mengambil langkah-
langkah seperlunya.
4. Camat melaporkan Kronologis kejadian bencana banjir dan langkah-langkah yang
telah diambil, serta saran dan usulan penangulangan bencana kepada Walikota.
Laporan tersebut dapat dilakukan melalui telepon yang selanjutnya diikuti
laporantertulis dengan tembusan kepada pelaksana BPBD.
5. Kepala BPBD menugaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) mendapat data kaji cepat dan
langkah-langkah yang perlu diambil.
6. Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Camat melaporkan permasalahan dan keadaan yang
terjadi dilapangan kepada kepala BPBD untuk mendapatkan petunjuk/langkah-
langkah strategis selanjutnya.

10
7. BPBD menindaklanjuti secara teknis dan Taktis, khusus pemberian Bantuan/santunan
dari BPBD melalu Nota Dinas kepada Walikota.
8. Diajukan pencairan (bantuan /santunan) kepadaBadan Pengelolaan Keuangan dan
Kekayaan Daerah (BPKKD).
9. Selanjutnya bantuan tersebut di distribusikan Korban Bencana yang ada di Wilayah
Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan bersama Unsur Kecamatan, Kelurahan dan
Organisasi Kemasyarakatan.

Distribusi bantuan logistik diwujudkan sebagai implementasi kesiapsiagaan pra bencana


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan dalam
memberikan pelayanan bidang kebencanaan kepada masyrakat yang terkena dampak banjir,
barang bantuan didistribusikan terlebih dahulu kepada wilayah yang terdampak banjir, akan
tetapi bukan logistik yang bersifat barang konsumsi tetapi logistik yang didistribusikan
bersifat non konsumsi seperti pakaian, tempat tidur berupa matras, tenda dan peralatan
lainnya. Tujuannya adalah agar logistik yang didistribusikan apabila ditimbun dengan jangka
waktu yang lama tidak berpengaruh terhadap ketidaklayakan penggunaan.
Pendistribusian bantuan yang lebih efektif membuat kebutuhan logistik korban
bencana banjir terpenuhi lebih cepat. Selanjutnya barulah pelaporan dan rapat untuk

11
dilakukan pembahasan mengenai laporan pertanggungjawaban anggaran dan penyaluran
distribusi bantuan logistik pada bencana banjir di wilayah Kecamatan Setu Kota Tangerang
Selatan. Laporan pertanggungjawaban distribusi bantuan logistik dilaporkan dengan diadakan
rapat guna membahas pertanggungjawaban dana dan penyaluran bantuan bencana alam.
pertanggungjawaban tersebut diikuti dengan adanya dokumentasi, berita acara dan tanda
terima baik dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan pihak
pemerintah Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan maupun dengan unsur masyarakat yang
terlibat dalam proses pendistribusian bantuan logistik di wilayah Kecamatan Setu Kota
Tangerang Selatan.
Tahapan proses yang dilakukan oleh Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota
Tangerang Selatan hingga bantuan logistik diterima oleh korban bencana banjir. Pemantauan
yang terkoordinasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan pemberian bantuan logistik kepada
korban banjir agar dapat sampai dengan cepat, tepat sasaran, serta barang yang diberikan
sesuai dengan kebutuhan vital para korban pasca bencana.
.Logistik berupa makanan atau yang bersifat konsumsi harus dapat dikelola secara
baik, agar tidak terjadinya penimbunan logistik terlalu lama yang dapat berpengaruh terhadap
kelayakan makanan atau tidak kadaluarsa. Oleh karena itu dalam pengelolaan logistik yang
bersifat barang konsumsi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota
Tangerang harus bisa bekerjasama dengan dunia usaha atau toko-toko yang menjual barang
konsumsi atau toko sembako yang berada di wilayah Kecamatan Setu Kota Tangerang
Selatan dengan payung hukum yang kuat sesuai dengan peraturan perundang yang berlaku
agar tidak terjadinya penyimpangan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Manajemen logistik penanggulangan bencana adalah suatu usaha pengaturan bahan
baku logistik dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terdiri atas
serangkaian proses, yaitu perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengangkutan, dan penerimaan di tujuan.
2. Proses Manajemen logistik dan peralatan dalam penanggulangan bencana ini meliputi
delapan tahapan terdiri dari Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan, Pengadaan dan/atau
Penerimaan, Pergudangan dan/atau Penyimpanan, Pendistribusian, Pengangkutan,
Penerimaan di tujuan, Penghapusan, Pertanggung jawaban.

3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta dapat
dijadikan saah satu referensi sebagai tugas maupun bahan praktikum.

13
DAFTAR PUSTAKA

Iskaputri, A., Razak, A., & Arifin, M. A. (2020). ”Manajemen Logistik Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Hasanuddin Journal of
Public Health, 1(1), 41-50. https://journal.unhas.ac.id/index.php/hjph/article/view/95 .
Diakses pada Minggu 24 Januari 2021 pukul 13.00 WITA.
Bencana, Badan Nasional Penanggulangan. "Peraturan Kepala BNPB Nomor 13." (2008).
http://bpbd.jogjaprov.go.id/assets/public/10-PerkaBNPB-13-2008-Pedoman
%20Manajemen%20Logistik%20dan%20Peralatan%20PB.pdf. Diakses pada Minggu
24 Januari 2021 pukul 13.20 WITA.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke-Empat.


Jakarta.
GramediaMoleong. Lexy J. 2007.Metode Penelitian Kualitatif.Bandung. Remaja Rosdakarya.
Purnomo, Hadi dan Sugiantoro, Ronny. 2010.Manajemen Bencana: Respons dan Tindakan
Terhadap Bencana. Yogyakarta: Media Pressindo.

Pasolong, Herbani. 2012. Metode penelitian administrasi publik. Bandung: Alfabeta


Santosa, Pandji. 2015.Administrasi Publik : Teori dan Aplikasi Good Governance. Bandung.
Reflika Aditama.Subagya MS. 2010. Manajemen Logistik.Jakarta.

Haji Masagung.Sugiyanto dan Kadoatie. 2002. Banjir, Beberapa Masalah dan Metode
Pengendaliannya dalam Prespektif Lingkungan. Yogyakarta.

Pustaka Pelajar. Sugiyono.2007. Memahami Metode Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung.


Alfabeta
https://ijc.ilearning.co/index.php/mozaik/article/view/1480

14

Anda mungkin juga menyukai