Anda di halaman 1dari 18

BAB 5

KONSEP DASAR SUMBER


ARUS BOLAK BALIK
Ir. Ali Nurdin, MT

CAPAIAN PEMBELAJARAN (Learning Outcome)


1. Capaian Pembelajaran Umum
Mahasiswa dapat mengetahui beberapa arus dan tegangan sinusoidal yang digunakan
untuk melakukan analisa rangkaian, dari rangkaian yang sederhana sampai dengan
rangkaian yang komplek sebagai penyelesaian dengan hukum Ohm dan Kirchoff.
Beberapa besaran arus dan tegangan maupun impedansi dalam bentuk persamaan
sinusoidal dikonversikan ke bentuk bilangan komplek. Hal ini akan sangat membantu
mahasiswa dalam melakukan kajian atau analisa rangkaian-rangkaian listrik dengan
sumber sumber tegangan AC.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


Mahasiswa dapat melakukan Konversi dari bentuk persamaan arus dan tegangan
sinusoidal kedalam bentuk bilangan komplek atau sebaliknya. analisa pada rangkaian-
rangkaian yang komplek dengan menggunakan kaidah hukum ohm, hukum Kirchoff
pada komponen resistor, induktor dan kapasitor yang terhubng seri atau paralel maupun
kombinasinya dengan sumber arus dan tegangan yang bersifat sinusoidal dimana
persamaan yang dihasilkan dapat dikonveriskan ke bilangan komplek atau sebaliknya.
Dengan kata lain metode-metode ini sangat mempermudah mahasiswa untuk melakukan
kajian ataupun analisa pada rangkaian yang tidak sederhana lagi terutama untuk sumber
tegangan dan arus AC..

A. PENDAHULUAN/ DESKRIPSI SINGKAT


Pemakaian hukum Ohm dan hukum kirchoff dalam bentuk persamaan bilangan komplek
digunakan untuk menyelesaikan rangkaian – rangkaian sederhana baik didalam
hubungan seri, paralel dan kombinasi keduanya. Bentuk bilangan komplek ini
merefresentasikan gabungan resistor induktor dan kapasitor dalam bentuk Impedansi
yang terdiri bialangan real dan bilangan komplek. Bentuk bilangan komplek juga ada
pada arus dan tegangan AC Bila rangkaian tersebut diberi sumber arus dan tegangan
yang bersifat sinusoidal atau AC.

B. POKOK-POKOK ISI
Bab ini akan dibahas pola perhitungan arus dan tegangan pada masing masig komponen
resistor induktor dan kapasitor yang diberikan sumber tegangan AC. Perhitungan ini
dilakukan pada komponen resistor induktor dan kapasitor yang terhubung secara seri,
terhubung secara paralel atau kombinasi seri dan paralel dimana persamaan
sinusoidal/AC dikonversikan kedalam bentuk bilangan komplek atau sumber
tegangannya sudah dalam bentuk persamaan bilangan komplek.
Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 106
Rangkaian listrik dengan sumber tegangan atau arus searah, dimana untuk selang waktu dari
nol detik sampai batas tak terhingga nilainya akan selalu tetap atau konstan, sedangkan
rangkaian listrik dengan sumber tegangan arus bolak balik dimana untuk waktu tertentu akan
didapatkan harga atau nilai yang berbeda.

5.1 BILANGAN KOMPLEKS


Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya yaitu sistem bilangan real, tetapi
sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk
persamaan. Oleh karena itu, perlu suatu jenis bilangan baru yang disebut bilangan kompleks.
Pengertian bilangan kompleks, bidang kompleks dan sifat aljabar bilangan kompleks yang
diuraikan dalam bab ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk mempelajari bab-bab
selanjutnya.
Mengapa perlu bilangan kompleks ?
 x 2  1  0 mempunyai penyelesaian dengan x   .
 x 2  1  0  x 2  1 tidak mempunyai penyelesaian jika x   .
Sehingga perlu mengidentifikasi suatu bilangan sehingga x 2  1  0 mempunyai
penyelesaian. Selanjutnya perlu dikembangkan suatu sistem bilangan yaitu bilangan
kompleks.
Definisi Bilangan kompleks z :
Bilangan  merupakan pasangan berurut x, y  dengan x , y   .
Kompleks Ditulis : z  x, y  .
 merupakan bilangan yang berbentuk x  iy dengan
x , y   dan i  0,1   1 .
Ditulis : z  x  jy .
Jika z  x, y   x  jy maka
x  Re z  = bagian riil z,
y  Im z  = bagian imajiner z,
j = satuan imajiner dan j 2  1 .
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bilangan kompleks yaitu
1. C = himpunan bilangan kompleks

= z z  x  jy , x, y   & j 2  1 . 
2. Jika Re z   0 dan Im z   0 maka z dinamakan bilangan imajiner murni.
3. Jika Re z   0 dan Im z   0 maka z merupakan bilangan riil.
4. Kesamaan bilangan kompleks.
Misalkan z1  x1  jy1 dan z 2  x2  jy 2 .
z1  z 2 jika dan hanya jika x1  x2 dan y1  y2 .
Contoh 1 a. z  10  2 j
Re z   10 dan Im z   2 .

b. z   j
Re z   0 dan Im z   1.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 107


Operasi aljabar pada bilangan kompleks sesuai dengan operasi aljabar pada bilangan riil.
Operasi Aljabar Misalkan z1  x1  jy1 dan z 2  x2  jy 2 .
pada bilangan a. Penjumlahan : z1  z 2  x1  x2   j  y1  y2 
Pengurangan : z1  z 2  x1  x2   j  y1  y 2 
kompleks
b.
c. Perkalian :
z1 z 2  x1  jy1  x 2  jy 2 
 x1 x 2  y1 y 2   j x1 y 2  x 2 y1 
d. Pembagian :
z1 x x  y1 y 2 x y  x1 y 2
 z1 z 21  1 22  j 2 21 , z2  0
x2  y 2 x2  y 2
2 2
z2
Perlu diperhatikan :
1.  z ( negatif z ).
Jika z  x  jy maka  z   x  jy .
1
2. z 1  ( kebalikan z )
z
x y
Jika z  x  jy maka z 1  2 j 2 .
x y 2
x  y2
Sifat Operasi a. Hukum komutatif
Aljabar z1  z 2  z 2  z1
z1 z 2  z 2 z1
b. Hukum asosiatif
z1  z 2   z3  z1  z 2  z3 
z1 z 2  z3  z1 z 2 z3 
c. Hukum distributif
z1 z 2  z 3   z1 z 2  z1 z 3
d. Elemen netral dalam penjumlahan ( 0  0  0 j )
z 0  0 z  z
e. Elemen netral dalam perkalian ( 1  1  0 j )
z .1  1. z  z
Penyajian bilangan kompleks sebagai vektor dapat digunakan untuk mengembangkan konsep
nilai mutlak bilangan riil pada bilangan kompleks.
Definisi  Modulus (nilai mutlak) z  x  iy didefinisikan sebagai
modulus
(nilai mutlak) bilangan riil non negatif x 2  y 2 dan ditulis sebagai
Modulus z = z = x 2  y 2 .
Secara geometri, z menyatakan jarak antara titik x, y  dan titik asal.
Misalkan z1  x1  jy1 dan z 2  x2  jy 2 . Jarak antara z1 dan z 2 didefinisikan dengan
z1  z 2  x1  x2 2   y1  y2 2 .

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 108


Selanjutnya, persamaan z  z 0  R menyatakan bilangan kompleks z yang bersesuaian
dengan titik-titik pada lingkaran dengan pusat z 0 dan jari-jari R.
Definisi bilangan  Bilangan kompleks sekawan dari z  x  jy
kompleks sekawan didefinisikan sebagai bilangan kompleks z  x  jy .

Secara geometri, bilangan kompleks sekawan z  x  iy dinyatakan dengan titik x, y  dan
merupakan pencerminan titik x, y  terhadap sumbu riil.
Contoh 2 a. 3  4 j  3 2  (4) 2  5 .
b. z  3  3 j  2 menyatakan lingkaran dengan pusat z 0  3,3
dan jari-jari R  2 .
c. Jika z  3  4 j maka z  3  4 j .

Sifat Modulus dan a. z1 z 2  z1 z2


Bilangan Kompleks
Sekawan b. Re z   Re z   z
c. Im z   Im z   z
z1 z
d.  1
z2 z2
e. zz
f. z  z
g. z1  z 2  z1  z 2
h. z1  z 2  z1  z 2
i. z1 z 2  z1 z 2
 z1  z1
j.   
 z2  z2
zz zz
k. Re z   , Im  z  
2 2i
zz  z
2
l.
m. Pertidaksamaan Segitiga : z1  z 2  z1  z 2
n. z1  z 2  z1  z 2
o. z1  z 2  z1  z 2
p. z1  z 2    z n  z1  z 2    z n .

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 109


Nilai argumen dari z (arg z) tidak tunggal tetapi merupakan kelipatan 2 (sesuai dengan
kuadran dimana titik z berada). Sedangkan, nilai utama (principal value) dari arg z ditulis
Arg z dengan    Arg z   adalah tunggal.
Jelas, arg z  Arg z  2n , n  0,  1,  2, . Perlu diperhatikan bahwa :
z  r cos  j sin   z  r cos  j sin  
 r cis  r cis   

arg z   arg z  
Operasi aljabar Misalkan z1  r1 cos1  j sin 1  dan z 2  r2 cos 2  j sin  2 
bentuk kutub dan dengan r1  z1 , r2  z 2 , arg z1   1 , arg z 2   2 .
sifat argumen a. Perkalian
z1 z 2  r1 r2 cis  1   2 
 z1 z 2 cis  1   2 
arg z1 z 2  arg z1  arg z 2 .
b. Pembagian z 2  0
z1 r1 z
 cis  1   2   1 cis  1   2  .
z 2 r2 z2
z1
arg  arg z1  arg z 2 .
z2
j
c. Invers sebarang bilangan kompleks z  r e yaitu
z 1   cis    .
1 1
z r
1
arg   arg z .
z

(1  j ) (1  j 3 )
Contoh 3 Diketahui z  . Tentukan bentuk kutub dari z dan z .
1 j
Penyelesaian :
Menggunakan sifat argumen diperoleh :
 
( 2 cis ) (2 cis )
z 4 3  2 cis      3   2 cis     .
   
3  4 3 4   6
2 cis
4
 
z  2 cis   .
6

Selain dalam bentuk umum z  x  jy dan bentuk kutub z  r cos  j sin   , bilangan
kompleks z juga dapat dinyatakan dalam bentuk eksponen.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 110


Bentuk Bentuk eksponen bilangan kompleks z  x  jy yaitu
eksponen j
z  re
j
dengan e  cos  j sin  dinamakan rumus Euler.
Operasi j j
Misalkan z1  r1 e 1 dan z 2  r2 e 2 .
aljabar
bentuk a. Perkalian
j j  j (1   2 )
eksponen z1 z 2  r1 r2 e 1 e 2  r1 r2 e
b. Pembagian
z1 r1 j (1   2 )
 e
z 2 r2
j
c. Invers sebarang bilangan kompleks z  r e yaitu
1 1  j
z 1   e
z r
j
Misalkan z  r e , maka menggunakan aturan pangkat seperti pada
Bentuk
pangkat bilangan riil diperoleh
j jn 
z n  (r e ) n  r n e , n  0,  1,  2, 

j j n
Jika r  1 , maka bentuk pangkat di atas menjadi z n  ( e ) n  e ,
Rumus
j j n
Moivre atau ( e ) n  e , n  0,  1,  2,  . Selanjutnya dapat ditulis dalam
bentuk (cos  j sin  ) n  cos n  j sin n yang disebut Rumus Moivre
.
C. RANGKUMAN

Resistor, induktor dan kapasitor yang terkoneksi satu sama lain berupa seri, paralel atau
kompon kemudian diberi sumber tegangan dan arus sinusoidal dapat dilakukan
penerapan hukum Ohm dan Hukum Kirchoff tentang arus/KCL atau hukum kirchoff
tentang tegangan/KVL. Persamaan yang masih dalam bentuk sinusoidal itu bisa
dikonversikan kedalam berbagai bentuk bilangan komplek sehingga penyelesaian
perhitungan tersebut lebih mudah dibanding persamaan sinusoidal. Analisa rangkaian
listrik dengan sumber tegangan AC akan selalu menggunakan operasi bilangan komplek
dalam berbagai analisanya. Berbagai perhitungan akan menggunakan operasi
matematika berupa diferensial dan integral sebagai penerapan besarnya arus dan
tegangan yang dirasakan induktor dan kapasitor kemudian persamaan tersebut
dikonversikan ke bilangan komplek.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 111


5.2 Soal Penyelesaian Bab 5.
1. Konverskan 4+j3 ke dalam bentuk Polar.
Penyelesaiannya:
3
4 2  32  tan 1  536,9 0
4
2. Konversikan 100   120 0 kebentuk rectangular
Penyelesaiannya:
100(Cos-120+Jsin-120) = -50-J86,6

3. Konversikanlah kebentuk yang diinginkan.

4. Lakukan penambahan dan pengurangan bentuk rectangular

5. Lakukan proses pembagian bilangan komplek dibawah ini.

6. Jika z1 = 2 + 3J dan z2 = 3 – J, tentukan bilangan kompleks z1 + z2, z1 – z2, z1 .z2, dan


z1/z2.
Penyelesaian :
z1 + z2 = (2 + 3J) + (3 – J) = (2 + 3) + (3 – 1)J= 5 + 2J
z1 – z2 = (2 + 3J) + (3 – J) = (2 - 3) + (3 + 1)J = -1 + 4J
z1 .z2 = (2 + 3J) (3 – J) = 6 – 2J + 9J -3J2 = 9 + 7J

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 112


z1 2  3J 3  J 6  2 J  9 J  3J 2 6  3  11J 3  11J 3 11
  = =    J
z2 3 J 3 J 9 J 2
9 1 10 10 10
7. Nyatakan dalam bentuk a + bJ :
a. (2  4 J ) 2 =  b. (2  3J )(3  5 J ) = 
c. (1  J ) /(3  2 J ) = 
Penyelesaian:
a. (2 + 4J) (2 + 4J) = 4 + 8J + 8J + 16J2 = 4 – 16 + 16Ji = -12 + 16J
b. (2  3iJ )(3  5J ) = 6 – 10J + 9J – 15J2 = 6 + 15 – J = 21 – J
1  J 3  2 J 3  2 J  3J  2 J 2 3  2  J 5  J 5 1
c.       J
3  2J 3  2J 9  4J 2
94 13 13 13

8. Jika z1 = 3 + 2j dan z2 = 3 + 4j, tentukan :


1
a. 2z1 + 3z2 b.
z1  z 2
Penyelesaian:
a. 2(3  2 j )  3(3  4 j )  6  4 j  9  12 j  15  16 j
1 1 1 66j 66j 66j
b.  =   
(3  2 j )(3  4 j ) 6  6 j 6  6 j 6  6 j 36  36 j 2
36  36
66j 1 1
   j
72 12 12
9. Selesaikan bilangan kompleks berikut :
1 3 1 3
a. (  j )(  j) =  b. ( a + bj )(a – bj) = 
2 2 2 2
Penyelesaian :
1 3 1 3 1 3 3 3 1 3
a. (  j )(  j)   j j  j2   1
2 2 2 2 4 4 4 4 4 4
b. (a  bj)(a  bj)  a 2  abj  abj  b 2 j 2  a 2  b 2 (1)  a 2  b 2
10. Tentukanlah bagian real dan imajiner dari :
52j
a. =
2 j
b. (5 – 2j)(1 – j)(2 + 3j) = 
Penyelesaian:
5  2 j 2  j 10  5 j  4 j  2 j 2 10  2  9 j 8  9 j 8 9
a.       j
2 j 2 j 4  j2 4 1 5 5 5

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 113


Real = x = 8/5 Imajiner = y = 9/5
a. (5 – 2j)(1 – j)(2 + 3j) = (5 – 2j)(2 + 3j – 2j – 3j2)

= (5 – 2j)(2 + 3 + j)= (5 – 2j)(5 + j)


= 25 + 5j – 10j – 2j2 = 25 + 2 – 5j= 27 – 5j
Real = x = 27 Imajiner = y = -5
11. Tentukan nilai x dan y sehingga memenuhi persamaan :
a. (3 + 5j)(2 – j) = x + jy
b. (4 – j)(3 – 2j) = 2x + jy
Penyelesaian:
a. (3 + 5j)(2 – j) = x + jy  6 – 3j + 10j – 5j2 = x + jy
6 + 5 + 7j = x + jy  11 + 7j = x + jy
Maka : x = 11, y = 7
b. (4 – j)(3 – 2j) = 2x + jy  12 – 8j – 3j + 2i2 = 2x + jy
12 – 2 – 11j = 2x + jy  10 – 11j = 2x + jy
Maka : 2x = 10, x = 5 dan y = -11
12. Sebuah resistor 5 ohm dan induktor 2 mH terhubung dengan tegangan v=150 Sin
5000t
Penyelesaiannya:
XL=ωL = 5000(2x10-3) = 10 ohm sehingga z=5+J10

13. Tahanan 20 ohm dan kapasitor 5µF terhubung dengan tegangan v=150 Cos 10000t
Penyelesaiannya:
XC=1/ωC =1/10000(5x10-6) = 20 ohm sehingga Z = 20-J20

14. Hitunglah impedansi jika V=150 Sin(5000t+450) dan i=3 Sin(5000t-150).


Penyelesaiannya:

L=XL/ω=43,3/5000 = 8,66 mH dan harga R = 25 Ohm.

15. Hitunglah impedansi jika V=311 Sin(2500t+1700) dan i=15,5 Sin(2500t-1450).


Penyelesaiannya:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 114


Harga R sebesar 14,14 ohm dan C =1/ω.Xc =1/2500.14.14 = 28,3µF
16. Hitunglah besarnya frekuensi dan impedansi induktif bila z=40  resistor 20 ohm
dan L sebesar 0,02Hendry
Penyelesaiannya:

17. Resistor 10 ohm dan kapasitor 40µF diberikan tegangan sebesar v=500 Cos(2500t-
200) kemudian hitunglah arusnya.
Penyelesaiannya:

18. Resistor 8 ohm dan induktor 0,02Hendry diberikan tegangan sebesar v=283 Sin(300t-
900) kemudian hitunglah arusnya.
Penyelesaiannya:

19. Resistor 8 ohm dan induktor 0,06Hendry diberikan tegangan sebesar v1=70,7
Sin(200t+300) berikutnya diberikan tegangan v2=70,7 Sin(300t+300) kemudian
hitunglah arusnya.
Penyelesaiannya:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 115


Untuk V1

Untuk V2

20. Hitunglah jumlah total kedua arus ini i 1=14,14 Sin(ωt+13,20) dan
i2=8,95Sin(ωt+121,60).
Penyelesaiannya:

21. Hitunglah pengurangan kedua arus ini jika i 1= 50 Cos(ωt+750) dan


i2=35,4Sin(ωt+1200).
Penyelesaiannya:

22. Selesaikanlah proses aritmatika persamaan dibawah ini:

Penyelesaiannya:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 116


23. Hitunglah arus dan tegangan total pada gambar rangkaian dibawah ini.

Penyelesaiannya

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 117


24. Konversikan ke bentuk polar persamaaan dibawah ini:

Penyelesaiannya:

25. Carilah penjumlahan dua buah arus berbentuk sinusoidal dibawah ini:

Penyelesaiannya:

i2 dari dibuat dalam bentuk cosinus biar bias dijumlahkan

26. Carilah bentuk dibawah kebentuk sinusoidal.

Penyelesaiannya:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 118


27. Carilah bentuk pashor dari bentuk sinusoidal dibawah ini:

Penyelesaiannya:

28. Hitunglah arus total bila sebuah rangkaian listrik mempunyai persamaan sebagai
berikut:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 119


29. Hitunglah arus I3 pada gambar dibawah ini.

Penyelesaiannya:

5.3 Soal Bab 5 yang harus dikerjakan.


1. selesaikanlah operasi dibawah ini:

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 120


2. hitunglah arus dan tegangan total rangkaian dibawah ini.

3. Selesaikanlah operasi aritmatika persamaan dibawah ini.

4. Selesaikan operasi dibawah ini, jika z1 = 2 + 4j dan z2 = 3 – 2j.


3 z2
a. b. 3z1(z2 – 2 z1)
z1  z2
z1.z2 z1 z2
c. d. 
z1  z2 z1  z2 z1  z2
3z1  z2 z1
e. f. z1.z2 
2 z1  4 z2 2 z1  z2
5. Suatu kesamaan bilangan kompleks 2z1 – z2 = 5 – 2j. Jika z2 = 3 + 4j, tentukan z1.z2
6. Suatu kesamaan bilangan kompleks z1 + z2 = 1 + 4j. Jika z2 = 2 + 5j, tentukan z1.z2
5j
7. Buktikan bahwa :  1 2 j !
2 j
3 j 2
8. Jika z  , tentukan bagian real, imajiner, dan  dari bilangan kompleks z  .
1 j z
9. Tentukan nilai a dan b, jika diketahui (a  b)  (a  b) j  (5  2 j )  (2  3 j ) j !
10. Jika z1 dan z2 adalah dua bilangan kompleks, buktikan bahwa :
a. z 1 z 2  z 1 . z 2 b. z1  z2  z1  z2
11. Lakukanlah operasi yang ditunjukkan :
j  j2  j3  j4  j5
a. b. 3  4 j 4  3j
1 j
1 1 2 2 1
c.  d.  
1 3 j 1 3 j 3  4 j 3  4 j 1 j

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 121


12. Selesaikanlah operasi aritmatika persamaan dibawah ini.

13. Selesaikanlah konversi bilangan komplek dibawah ini.

14. Selesaikanlah konversi bilangan komplek dibawah ini.

15. Selesaiankanlah konversi aritmatika bilangan komplek dibawah ini.

16. Selesaiankanlah konversi aritmatika bilangan komplek dibawah ini.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 122


17. Selesaiankanlah konversi aritmatika bilangan komplek dibawah ini.

18. Hitunglah arus dan tegangan total gambar rangkaian dibawah ini.

19. Hitunglah komponen rangkaian berupa resistor inductor dan kapasitor pada soal
dibawah ini.

Ir. Ali Nurdin, MT | Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya 123

Anda mungkin juga menyukai