pencernaan, terutama perut dan usus. Thypoid sendiri merupakan penyakit infeksi
juga beragam, mulai dari usia balita, anak-anak, dan dewasa (Suratum &Lusianah,
2010).
2. Etiologi
salmonella typhi, termasuk dalam genus salmonella yang tergolong dalam famili
kimia, tahan beberapa hari/ minggu pada suhu kamar, bahan limbah, bahan
makanan kering, bahan farmasi dan tinja. Salmonela mati pada suhu 54.4º C
(stomatik), adalah komponen dinding sel dari lipopolisakarida yang stabil pada
panas, dan anti gen H (flagelum) adalah protein yang labil terhadap panas. Pada S.
typhi, juga pada S. Dublin dan S. hirschfeldii terdapat anti gen Vi yaitu poli
sakarida kapsul.
1.Hasil gram negatif yang bergerarak dengan bulu getar dan tidak berspora.
3. Patofisiologi
Infeksi didapat dengan cara menelan makanan atau minuman yang telah
terkontaminasi dan dapat juga melalui kontak langsung dari jari tangan yang
sudah terkontaminasi oleh tinja, urine, sekret saluran nafas atau dengan pus
penderita yang sudah terinfeksi. Pada fase awal thypoid biasanya penderita
Lidah tampak kotor tertutup selaput bewarna putih sampai kecoklatan yang
merupakan sisa makanan, sel epitel mati dan bakteri, kadang-kadang tepi lidah
tampak hiperemis.
sampai di usus halus. Sel yang sudah terinfeksi berjalan melalui nodus limfe
intestinal regional dan duktus thorasikus menuju sistem sirkulasi sistemik dan
berkembang biak di dalam kedua organ ini, di kelenjar getah bening mesentrika
pembuluh darah tersebut menyebut nekrosis lokal dan kerusakan jaringan. Secara
peyer menyebabkan penderita mengalami gejala intestinal yaitu nyeri perut, diare
atau konstipasi.
ujung saraf sehingga menimbulkan rasa nyeri. Selain itu rasa nyeri dapat
disebabkan karena kapsul yang membungkus hati dan limpa karena organ tersebut
membesar.
Pada minggu pertama sakit, terjadi hiperplasia plaks player. Ini terjadi
pada kelenjar limfoid usus halus. Minggu kedua terjadi nekrosis dan pada minggu
ketiga terjadi ulserasi plaks player. Pada minggu keempat terjadi penyembuhan
bahkan sampai perforasi usus. Selain itu hepar, kelenjar-kelenjar mesentrial dan
pada saluran pencernaan disebabkan oleh kelainan pada usus halus. (Suriadi &
daripada orang dewasa. Masa tunasnya 10-20 hari, tersingkat 4 hari jika infeksi
perasaan tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat,
ditemukan, yaitu:
1. Demam
Pada kasus yang khas demam berlangsung 4 minggu, bersifat febris remiten
Minggu ke-1
- Sakit kepala
- Anoreksia
- Batuk kering
- Diare
Minggu ke-2
- Sakit perut
- Diare
- Penurunan kesadaran
Minggu ke-3
Suhu tubuh menurun pada akhir minggu ketiga. Jika tidak ditangani,
- Perforasi usus
Minggu ke-4
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering, dan pecahpecah
(ragaden), lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan
terjadi supor, koma atau gelisah kecuali penyakitnya berat dan terlambat
kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler kulit, yang ditemukan pada
epistaksis.
4. Relaps
tetapi berlangsung ringan dan lebih singkat. Terjadi pada minggu kedua
teori relaps terjadi karena terdapatnya basil dalam organ-organ yang tidak
6. Pemeriksaan penunjang
thypoid adalah:
zat anti terhadap antigen O. Titer yang bernilai 1/200 atau lebih
7. Komplikasi
1) Perdarahan usus
2) Perforasi usus
3) Ilius Paralitik
1) Komplikasi kardiovaskuler :
Tromboflebitis.
2) Komplikasi darah :
hemolitik.
3) Komplikasi paru :
5) Komplikasi ginjal :
Glumerulonefritis, pyelonefritis, dan perinefritis.
6) Komplikasi tulang :
7) Komplikasi neuropsikiatrik :
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis:
1. Amoksisilin
2. Kotrimoksasol
3. Adrenalin
4. Kloramfenikol
5. Tiamfenikol
6. Antimikroba
2013).
b. Penatalaksanaan Keperawatan
sehari.
1. Identitas data
a. Identitas klien
b. Riwayat Kesehatan
gangguan saluran cerna seperti perut kembung atau tegang dan nyeri
pada perabaan, perasaan tidak enak badan, lesu, kepala pusing, nafsu
Biasanya anak mengalami sakit perut, diare yang diakibat oleh suka
makan makanan yang tidak sehat dan tidak mengatur pola makan
yang baik.
melalui darah.
c. Riwayat imunisasi
e. Riwayat nutrisi
1. Pemberian ASI
Jika umur anak sudah lebih dari 6 bulan beri makanan pendamping
asi.
f. Riwayat psikososial
g. Riwayat spiritual
Biasanya anak shalat dan sesudah selai shalat tidak lupa untuk
berdo’a.
h. Riwayat hospitalisasi
medis dan selalu ingin tahu alasan perawatan. Reaksi orang tua terhadap
hospitalisasi ini adalah cemas dan takut, perasaan sedih dan frustasi,
tindakkan keperawatan.
i. Aktifitas sehari-hari
sehat menyebabkan
berat badan
anak menurun
- Diet makanan
harus
mengandung
cukup cairan,
protein. Bahan
makanan tidak
boleh banyak
serat, tidak
merangsang dan
tidak
menimbulkan
gas. Susu 2
gelas sehari.
Apabila
kesadaran
pasien menurun
diberikan
makanan cair,
melalu sonde
lambung. Jika
kesadaran dan
nafsu makan
makanan lunak.
BAK mencret
keluhan.
BAK
Biasanya klien
warna urin
kuning, dan
frekuensi BAK
menurun.
3. Istirahat dan Tidur Biasanya isitrahat dan -Biasanya tidur
karena badan
nyaman;
- Istirahat
selama demam
sampai 2
minggu setelah
suhu normal
kembali
( istirahat total)
kemudian bolh
duduk, jika
boleh berdiri
kemudian
berjalan dalam
ruangan.
lumayan baik
j. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
(40º c).
(24-30 x/i).
tekanan darah.
2) Kepala
terasa pusing.
Wajah : Biasanya wajah pucat
5) Hidung
6) Mulut
7) Leher
bening.
8) Dada
9) Jantung
Inspeksi :Biasanya ictus cordis tidak telihat
10) Abdomen
dan limfe
13) Integumen
Diagnosa Keperawatan
gastrointestinal
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
NOC NIC
1. Hipertermi berhubungan Thermoregulation (0800) Fever treatment (3740)
dengan proses infeksi Indikator: Aktivitas-aktivitas:
1. (080018) 1. Monitor suhu sesering
Definisi: Suhu tubuh dalam mungkin
Suhu inti tubuh diatas kisaran rentang normal 2. Monitor warna dan suhu
normal diurnal karena 2. (080012) tubuh
kegagalan termoregulasi. Denyut nadi dalam 3. Monitor tekanan darah,
rentang normal nadi dan pernapasan
3. (080013) 4. Monitor intake dan
Pernapasan dalam output
rentang normal 5. Selimuti pasien
4. (080007) 6. Kompres pasien pada
Tidak ada perubahan lipat paha dan aksila
warna kulit 7. Berikan obat untuk
mengatasi penyebab
demam
8. Kolaboraikan dengan
dokter pemberian cairan
intravena
Temperature regulation
1. Monitor suhu minimal
tiap 2 jam
2. Rencanakan monitoring
suhu tubuhsecara
continue
3. Monitor tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
4. Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
5. Ajarkan pada pasien
caramencegah keletihan
akibat panas
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan
frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. .Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
5. Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
darianalgesik ketika
pemberian lebih dari satu
6. .Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
(efeksamping)
7. Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
8. Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
9. Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
10. .Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
11. Instrusikan pasien untuk
menginformasikan kepada
perawat jika peredaan nyeri
tidak dapat dicapai
12. Informasikan kepada klien
tentang prosedur yang dapat
meningkatkan nyeri dan
tawarkan strategi koping
yang disarankan.
13. Berikan informasi tentang
nyeri, seperti penyebab
nyeri, berapa lama akan
berlangsung, dan antisipasi
ketidaknyamanan akibat
prosedur
3. Ketidak seimbangan nutrisi Nutritional Status (1004) Nutrion Management (1100)
kurang dari kebutuhan tubuh, Indikator: Aktivitas-aktivitas:
berhubungan dengan intake 1. Food and fluid 1. Tentukan status gizi pasien
yang tidak adekuat, dan kemampuan pasien
intake
mual/muntah untuk memenuhi kebutuhan
2. Nutrient intake
gizi
Definisi: 3. Weight control 2. Identifikasi adanya alergi
Asupan nutrisi tidak cukup atau intoleransi makanan
untuk memenuhi kebutuhan yang dimiliki pasien
Kriteria Hasil :
metabolik. 3. Tentukan apa yang menjadi
1. Adanya peningkatan berat preferensi makanan bagi
pasien
badan sesuai dengan
4. Instruksikan pasien
tujuan
mengenai kebutuhan nutrisi
2. Berat badan ideal sesuai (yaitu, membahas pedoman
diet dan piramida makanan)
dengan tinggi badan
5. Bantu pasien dalam
3. Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi menentukan pedoman atau
piramida makanan yang
4. Tidak ada tanda tanda
cocok dalam memenuhi
malnutrisi
kebutuhan nutrisi
5. Tidak terjadi penurunan 6. Tentukan jumlah kalori dan
jenis nutrisi yang
berat badan yang berarti
dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi
7. Berikan pilihan makanan
sambil menawarkan
bimbingan terhadap pilihan
makanan yang lebih sehat,
jika diperlukan
8. Atur diet yang diperlukan
yaitu menyediakan makanan
protein tinggi, menyarankan
menggunakan bumbu dan
rempah-rempah sebagai
alternatif untuk garam
menyediakan pengganti
gula, menambah atau
mengurangi kalori,
menmabah atau mengurangi
vitamin mineral, atau
suplemen
9. Ciptakan lingkungan yang
optimal pada saat
mengkonsumsi makana
misalnya, bersih ventilasi,
santai dan bebas dari bau
yang menyengat
10. Lakukan atau bantu pasien
terkait dengan perawatan
mulut sebelum makan
11. Beriobat-obatan sebelum
makan misalnya, penghilang
rasa sakit, animetik jika
diperlukan
12. Anjurkan pasien untuk
duduk pada posisi tegak
dikursi, jika memungkinkan
13. Pastikan makanan disajikan
dengan cara yang menarik
dan pada suhu yang paling
cocok untuk mengkonsumsi
secara optimal
14. Anjurkan pasien mengenai
modifikasi diet yang
diperlukan misalnya, NOP,
cairan bening, cairan penuh,
lembut, atau diet sesuai
toleransi
15. Anjurkan pasien terkait
dengan kebutuhan diet
untuk kondisi sakit yaitu,
untuk pasien dengan
penyakit ginjal, pembatasan
natrium, kalium, protein dan
cairan
16. Anjurkan pasien terkait
dengan kebutuhan makanan
tertentu berdasarkan
perkembangan atau usia
misalnya, peningkatan
kalsium, protein, cairan dan
kalori
17. Tawarkan makanan ringan
yang padat gizi
18. Pastikan diet mencakup
makanan tinggi kandungan
serat untuk mencegah
konstipasi
19. Monitor kalori dan asupan
makanan
20. Anjurkan pasien untuk
vit. c
konstipasi
kebutuhan nutrisi
harian
kandungan kalori
25. Kolaborasi dengan ahli gizi
dibutuhkan pasien
terpilih (sudah
gizi)
4. Resiko kekurangan volume Keseimbangan Cairan (0601) Manajemen Cairan (4120)
cairan berhubungan dengan Indikator:
intake yang tidak adekuat dan 1. (060101) Tekanan darah Aktivitas-aktivitas:
peningkatan suhu tubuh. 2. (060122) Denyut nadi 1. Timbang berat badan setiap
radial hari dan monitor status
Definisi: 3. (060102) Tekanan arteri Pasien
Kerentanan mengalami rata-rata 2. Jaga intake/asupan yang
penurunan volume cairan 4. (060103) Tekanan vena akurat dan catat output
intra vaskular, interstisial, dan sentral pasien
intraselular, yang dapat 5. (060104) Tekanan baji 3. Hitung atau timbang pokok
mengganggu kesehatan. paru-paru dengan baik
6. (060105) Denyut perifer 4. Monitor status hidrasi
7. (060107) Keseimbangan (misalnya, membran
intake dan output dalam mukosa lembab, denyut
24 jam nadi adekuat, dan tekanan
8. (060109) Berat badan darah ortostatik)
stabil 5. Monitor tanda tanda vital
9. (060116) Tugor kulit pasien
10. (060117) Kelembaban 6. Monitor indikasi kelebihan
membran mukosa cairan/retensi misalnya,
11. (060118) Serum crackles, elevasi CVP atau
elektrolit tekanan kapiler paru yang
12. (060119) Hematokrit terganjal, edema distensi
13. (060120) Berat jenis urin vina leher dan asites
14. (060113) Bola mata 7. Kaji lokasi dan luasnya
cekung dam lembek edema jika ada
15. (060124) Pusing 8. Monitor makanan/cairan
yang dikonsumsi dan hitung
asupan kalori harian
9. Berikan terapi IV, seperti
yang ditentukan
10. Monitor status gizi
11. Berikan cairan dengan tepat
12. Berikan diuretik yang
diresepkan
13. Berikan cairan IV sesuai
suhu kamar
14. Tingkatkan asupan oral
misalnya, memberikan
sedotan, menawarkan cairan
diantara waktu makan
15. Berikan pengganti
nasogastrik yang diresepkan
berdasarkan output pasien
16. Distribusikan asupan cairan
selama 24 jam
17. Dukung pasien dan keluarga
untuk membantu dalam
pemberian makan dengan
baik
18. Tawari makanan ringan
misalnya, minuman ringan
dan buah-buahan segar/jus
buah
19. Monitor reaksi pasien
terhadap terapi elektrolit
yang diresepkan
20. Konsultasi dengan dokter
jika tanda-tanda dan gejala
kelebihan volume cairan
menetap atau memburuk
5. Konstipasi berhubungan Eliminasi Usus (0501) Manajemen Saluran cerna (0430)
dengan penurunan motilitas Indikator: Aktivitas-aktivitas:
traktus gastrointestinal 1. (050101) Pola eleminasi 1. Catat tanggal buang air
2. (050102) Kontrol besar terakhir
Definisi: gerakan usus 2. Monitoring buang air besar
Penurunan frekuensi normal 3. (050103) Warna feses termasuk frekuensi,
defekasi yang disertai 4. (050104) Jumlah feses konsistensi, bentuk, volume,
kesulitan atau pengeluaran untuk diet dan warna dengan cara yang
feses tidak tuntas dan atau 5. (050105) Feses lembut tepat
feses yang keras, kering dan dan berbentuk 3. Monitoring bising usus
banyak. 6. (050112) Kemudahan 4. Lapor peningkatan
BAB frekuensi dan bising usus
7. (050118) Tekanan bernada tinggi
sfingter 5. Lapor berkurangnya bising
8. (050119) Otot untuk usus
mengeluarkan feses 6. Monitor adanya tanda dan
9. (050121) Pengeluaran gejala diare, konstipasi dan
feses tanpa bantuan impikasi
10. (050129) Suara bising 7. Evaluasi inkontinensia fekal
usus seperlunya
11. (050107) Lemak dalam 8. Catat masalah BAB yang
feses sudah ada sebelumnya,
12. (050108) Darah dalam BAB rutin, dan penggunaan
feses laksatif
13. (050109) Mukus dalam 9. Ajarkan pasien mengenai
feses makanan-makanan tertentu
14. (050110) Konstipasi yang membantu mendukung
15. (050111) Diare keteraturan aktivitas usus
16. (050128) Nyeri pada saat 10. Anjurkan anggota psien dan
keluarga untuk mencatat
BAB
warna, volume, frekuensi
dan konsistensi tinja
11. Masukkan supositoria
rektal, sesuai dengan
kebutuhan
12. Memulai program latihan
saluran cerna, dengan cara
yang tepat
13. Mendorong penurunan
asupan makanan pembentuk
gas, yang sesuai
14. Instruksikan pasien
mengenai makanan tinggi
serat, dengan cara yang
tepat
15. Berikan cairan hangat
setelah makan, dengan cara
yang tepat
16. Evaluasi profil medikasi
terkait dengan efek samping
gastrointestinal
17. Dapatkan guaiac untuk
melancarkan feses, dengan
cara yang tepat
18. Tahan diri dari melakukan
pemeriksaan vaginal/rektal
jika kondisi
mengkhawatirkan