Anda di halaman 1dari 43

48

3. Intervensi Keperawatan
Tabel : 3

Diagnosa
No NOC NIC
Keperawatan
1 Nyeri akut b/d 1. Control Nyeri (1605) 1. Manajemen Nyeri

agen cidera Indikator: (1400)

biologis (00132) a. Mengenali kapan Aktivitas – aktivitas:

nyeri terjadi a. Lakukan pengkajian

b. Mengambarkan nyeri secara

factor penyebab komprehensif

c. Menggunakan termasuk lokasi,

tindakan karakteristik, durasi,

pengurangan nyeri frekuensi, kualitas

tanpa analgesik dan factor

d. Menggunakan presipitasi

analgesik yang b. Observasi reaksi

direkomendasikan non verbal dari

e. Melaporkan ketidak nyamanan

perubahan perubahan c. Pastikan perawatan

terhadap gejala nyeri analgesik bagi

pada professional pasien dilakukan

kesehatan dengan pemantauan

f. mengenali apa yang yang ketat

terkait dengan gejala d. Gunakan teknik


49

nyeri komunikasi

g. Melaporkan nyeri terapeutik untuk

yang terkontrol mengetahui

2. Tingkat nyeri (2102) pengalaman nyeri

Indikator: pasien

a. Nyeri yang di e. Gali pengetahuan

laporkan dan kepercayaan

b. Panjangnya episode pasien mengenai

nyeri nyeri

c. Ekspresi nyeri wajah f. Pertimbangkan

d. Tidak bisa pengaruh budaya

beristirahat terhadap respon

e. Mengiringit nyeri

f. Mengeluarkan g. Tentukan akibat dari

keringat pengalaman nyeri

g. Mengerang dan terhadap kualitas

menangis hidup pasien

h. Kehilangan nafsu (misalnya., tidur,

makan nafsu makan,

i. Tanda-tanda vital pengertian,

meningkat perasaan, hubungan,

peforma kerja,

tanggung jawab

peran)
50

h. Gali bersama pasien

faktor – faktor yang

dapat menurunkan

atau memperberat

nyeri

i. Evaluasi

pengalaman nyeri

masa lampau

j. Evaluasi bersama

pasien dan tim

kesehatan yang

lainnya, mengenai

efektititas tindakan

pengontrolan nyeri

yang pernah

digunakan

sebelumnya

k. Bantu keluarga

dalam mencari dan

menyediakan

dukungan

l. Gunakan metode

penilaian yang

sesuai dengan
51

tahapan

perkembangan yang

memungkinkan

untuk memonitor

perubahan nyeri dan

akan dapat

membantu

mengidentifikasi

faktor pencetus

aktual dan potensil

(misalnya., catatan

perkembangan,

catatan harian)

m. Berikan informasi

mengenai nyeri,

seperti penyebab

nyeri, berapa lama

nyeri akan

dirasakan, dan

antisipasi dari

ketidaknyamanan

akibat prosedur

n. Kendalikan factor

lingkungan yang
52

dapat

mempengaruhi nyeri

seperti: suhu

ruangan,

pencahayaan dan

kebisingan

o. Kurangi atau

eleminasi faktor –

faktor yang dapat

mencetuskan atau

meningkatkan nyeri

(misal., ketakutan,

kelelahan, keadaan

monoton dan kurang

pengetahuan)

p. Pilih dan lakukan

penanganan nyeri

(farmakologi, non

farmakologi, dan

interpersonal)

q. Ajarkan prinsip –

prinsip manajemen

nyeri

r. Pertimbangkan tipe
53

dan sumber nyeri

ketika memilih

strategi penurunan

nyeri

s. Ajarkan tentang

teknik non

farmakologi

(seperti.,

biofeedback, TENS,

hypnosis, relaksasi,

bimbingan

antisipatif, terapi

musik, terapi

bermain, terapi

aktivitas, akupessur,

aplikasi

panas/dingin dan

pijatan, sebelum,

sesudah dan jika

memungkinkan,

ketika melakukan

aktivitas yang

menimbulksn nyeri

sebelum nyeri
54

terjadi atau

meningkat; dan

bersaam dengan

tindakan penurun

rasa nyeri lainnya)

t. Gali penggunaan

metode farmakologi

ysng dipakai pasien

untuk menurunkan

nyeri

u. Ajarkan metode

farmakologi untuk

menurunkan nyeri

v. Dorong pasien

untuk menggunakan

obat – obatna

penurun nyeri yang

adekuat

w. Kolaborasi pasien,

orang terdekat dan

tim kesehatan

lainnya untuk

memilih dan

mengimplementasia
55

n tindakan

penurunan nyeri

nonfarmakologi,

sesuai kebutuhan

x. Berikan individu

penurun nyeri yang

optimal dengan

peresepan analgesik

y. Implementasikan

penggunaan pasien

– terkontrol nalgesik

(PCA), jika sesuai

z. Gunakan tindakan

pengontrolan nyeri

sebelum nyeri

bertambah berat

aa. Berikan obat

sebelum melakukan

aktivitas untuk

meningkatkan

partisipasi, namun

[lakukan] evaluasi

[mengenai] bahaya

dari sedasi
56

bb. Pastikan pemberian

analgesik dan atau

strategi

nonfarmakologi

sebelum dilakukan

prosedur yang

menimbulkan nyeri

cc. Periksa tingkat

ketidaknyamanan

bersama pasien,

informasikan

petugas kesehatan

lainnya yang

merawat pasien

dd. Evaluasi keefektifan

dari tindakan

pengontrol nyeri

yang dipakai selama

pengkajian nyeri

dilakukan

ee. Mulai dan

modifikasi tindakan

pengontrol nyeri

berdasarkan respon
57

pasien

ff. Tingkatkan istirahat/

tidur yang adekuat

untuk membantu

penurunan nyeri

gg. Dorong pasien

untuk

mendiskusikan

pengalaman

nyerinya, sesuai

kebutuhan

hh. Kolaborasi dengan

dokter jika ada

keluhan dan

tindakan nyeri tidak

berhasil

ii. Informasikan tim

kesehatan lain/

anggota keluarga

mengenai strategi

nonfarmakologi

yang sedang

digunakan untuk

mendorong
58

prndekatan preventif

terkait dengan

manajemen nyeri

jj. Gunakan

pendekatan multi

disiplin untuk

manajemen nyeri,

jika sesuai

kk. Pertimbangkan

untuk merujuk

pasien, keluarga dan

orang terdekat pada

kelompok

pendukung dan

sumber – sumber

lainnya, sesuia

kebutuhan

ll. Berikan informasi

yang akurat untuk

meningkatkan

pengetahuan dan

respon keluarga

terhadap

pengalaman nyeri
59

mm. Libatkan keluarga

dalam modalitas

penurun nyeri, jika

memungkinkan

nn. Monitor kepuasan

pasien terhadap

manajemen nyeri

dalam interval yang

spesifik

2. Pemberian Analgesik

(2210)

Aktivitas – aktivitas:

a. Tentukan lokasi,

karakteristik,

kualitas, dan derajat

nyeri sebelum

pemberian obat

b. Cek instruksi dokter

tentang jenis obat,

dosis, dan frekuensi

c. Cek riwayat alergi

d. Evaluasi

kemampuan pasien
60

untuk berperan serta

dalam pemilihan

analgesik, rute,

dosis dan

keterlibatan pasien,

sesuai kebutuhan

e. Pilih analgesik yang

di perlukan atau

kombinasi dari

analgesik ketika

pemberian lebih dari

satu

f. Tentukan analgesik

pilihan , rute

pemberian, untuk

mencapai hasil

pengurangan nyeri

yang optimal

g. Pilih rute pemberian

secara IV, IM untuk

pengobatan nyeri

secara teratur

h. Tinggalkan narkotik

dan obat – obat lain


61

yang dibatasi, sesuai

dengan aturan

rumah sakit

i. Monitor vital sign

sebelum dan

sesudah pemberian

analgesik pertama

kali

j. Berikan kebutuhan

kenyamanan dan

aktivitas lain yang

dapat membantu

relaksasi untuk

memfasilitasi

penurunan nyeri

k. Berikan analgesik

tepat waktu

terutama saat nyeri

hebat

l. Susun harapan yang

positif mengenai

keefektifan

analgesik untuk

mengoptimalkan
62

respon pasien

m. Berikan analgesik

tambahan dan/atau

pengobatan jika

diperlukan untuk

meningkatkan efek

pengurangan nyeri

n. Evaluasi efektivitas

analgesik, tanda dan

gejala

2 Ketidakefektifan 1. Status pernafasan : 1. Manajemen jalan nafas

pola nafas b/d kepatenan jalan nafas (3140)

penurunan (0410) Aktivitas – aktivitas:

suplai oksigen Indikator: a. Buka jalan nafas

(00032) a. Frekuensi pernafasan dengan teknik chin

b. Irama pernafasan lift atau jaw thrust

c. Kedalaman inspirasi bila perlu

d. Kemampuan dalam b. Posisikan pasien

mengeluarkan sekret untuk

e. Suara nafas tambahan memaksimalkan

f. Pernafasan cuping ventilasi

hidung c. Identifikasi

g. Mendesah kebutuhan

h. Dispnea saat istirahat actual/potensial


63

i. Dispnea dengan pasien untuk

aktivitas ringan memasukkan alat

j. Penggunaan otot membuka jalan

bantu nafas nafas

k. Batuk d. Masukkan alat

l. Akumulasi sputum nasopharyngeal

airway (NPA) atau

oropharyngeal

airway (OPA),

sebagaimana

mestinya

e. Lakukan fisioterapi

dada bila perlu

f. Buang secret

dengan memotifasi

pasien untuk

melakukan batuk

atau menyedot

lender

g. Motivasi pasien

untuk bernafas

pelan dalam,

berputar dan batuk

h. Instruksikan
64

bagaimana agar bisa

batuk efektif

i. Bantu dengan

dorongan

spirometer,

sebagaimana

mestinya

j. Auskultasi suara

nafas, catat area

yang ventilasinya

menurun atau tidak

ada dan adanya

suara tambahan

k. Lakukan

penyedotan melalui

endotrakea atau

nasotrakea,

sebagaimana

mestinya

l. Kelola pemberian

bronkodilator,

sebagaimana

mestinya

m. Ajarkan pasien
65

bagaimana

menggunakan

inhaler sesuai resep,

sebagaimana

mestinya

n. Kelola pengobatan

aerosol,

sebagaimana

mestinya

o. Kelola nebulizer

ultrasonik,

sebagaimana

mestinya

p. Kelola udara atau

oksigen yang

dilembabkan,

sebagaimana

mestinya

q. Ambil benda asing

dengan forcep

McGill,

sebagaimana

mestinya

r. Regulasi asupan
66

cairan untuk

mengoptimalkan

keseimbangan

cairan

s. Posisikan pasien

untuk meringankan

sesak nafas

t. Monitor status

pernafasan dan

oksigenasi bila perlu

2. Monitor pernafasan

(3350)

Aktivitas – aktivitas:

a. Monitor kecepatan,

kedalaman dan

kesulitan bernafas

b. Catat pergerakan

dada, catat ketidak

simetrisan

c. Monitor suara nafas

tambahan

d. Monitor pola nafas

e. Auskultasi suara

nafas
67

f. Monitor

kemampuan batuk

efektifan pasien

3. Terapi oksigen (3320)

Aktivitas – aktivitas:

a. Bersihkan mulut,

hidung dan sekresi

trakea dengan tepat

b. Batasi aktivitas

merokok

c. Pertahankan

kepatenan jalan

nafas

d. Siapkan peralatan

oksigen dan berikan

melalui sistem

humidifier

e. Berikan oksigen

tambahan seperti

yang diperintahkan

f. Monitor aliran

oksigen

g. Monitor posisi

perangkat alat
68

pemberian oksigen

h. Anjurkan pasien

mengenai

pentingnya

meninggalkan

perangkat alat dalam

keadaan setiap pakai

i. Periksa peragkat alat

pemberian oksigen

secara berkala untuk

memastikan bahwa

konsentrasi telah

ditentukan sedang

diberikan

j. Monitor efektifitas

terapi oksigen

k. Pastikan pemberian

masker oksigen/

kanul nasal setiap

kali perangkat

diganti

l. Monitor kemampuan

pasien untuk

mentolerir
69

pengangkatan

oksigen ketika

makan

m. Rubah perangkat

pemberian oksigen

dari masker ke kanul

nasal saat makan

n. Amati adanya tanda

– tanda hipoventilasi

induksi oksigen

o. Pantau adanya tanda

– tanda keracunan

oksigen dan kejadian

atelektasis

p. Monitor peralatan

oksigen untuk

memastikan bahwa

alat tersebut tidak

menggangu pasien

upaya pasien untuk

bernafas

q. Monitor kecemasan

pasien yang

berkaitan dengan
70

kebutuhan

mendapatkan terapi

oksigen

r. Monitor kerusakan

kulit terhadap

adanya gesekan

perangkat oksigen

s. Sediakan oksigen

ketika pasien

dibawa/dipindahkan

t. Anjurkan pasien

untuk mendapatkan

oksigen tambahan

sebelum perjalan

udara atau perjalana

ke daratan tinggi

dengan cara yang

tepat

u. Konsultasi tenaga

kesehatan lain

mengenai

penggunaan oksigen

tambahan selama

kegiatan dan/atau
71

tidur

v. Ajurkan pasien dan

keluarga mengenai

penggunaan oksigen

dirumah

w. Atur dan ajarkan

pasien mengenai

penggunaan

perangkat oksigen

yang memudahkan

mobilitas

x. Rubah kepada

pilihan peralatan

pemberian oksigen

lainnya untuk

meningkatkan

kenyamanan yang

tepat

3 Penurunan curah 1. Keefektifan pompa 1. Perawatan jantung:

jantung b/d jantung (0400) Akut (4044)

hilangnya Indikator: Aktivitas – aktivitas:

kontraktilitas a. Tekanan darah a. Evaluasi nyeri dada

miokard (00029) normal (intensitas, lokasi,


72

b. Denyut jantung radiasi, durasi,

apical faktor pemicu dan

c. Denyut nadi perifer yang mengurangi)

d. Urin output b. Intruksikan pada

e. Keseimbangan intake pasien pentingnya

dan output dalam 24 melaporkan segera

jam merasakan

f. Irama jantung ketidaknyamanan di

(Distrimia) bagian dada

g. Suara jantung c. Sediakan alat yang

abnormal segera dan secara

h. Edema perifer kontinu dapat

i. Dyspenea pada saat memanggil perawat

istirahat dan bisa

j. Dyspnea dengan memberitahu

aktivitas ringan keluarga bahwa

k. Peningkatan berat panggila akan

badan dijawab dengan

l. Intoleransi aktivitas segera

m. Pucat d. Monitor EKG

2. Status sirkulasi (0401) sebagaimana

Indikator: mestinya, apakah

a. Tekanan darah terdapat perubahan

normal segmen ST
73

b. Kekuatan nadi e. Lakukan penilaian

normal secara komprehensif

c. Tekanan parsial terhadap status

oksigen dalam darah jantung termasuk di

arteri dalamnya adalah

d. Tekanan parsial sirkulasi perifer

karbondioksida f. Monitor irama

dalam darah arteri jantung dan

e. Saturasi oksigen kecepatan denyut

f. Perbedaan oksigen jantung

arteri-vena g. Auskultasi suara

g. Urin output jantung

h. Suara nafas tambahan h. Kenali adanya

i. Edema perifer frustasi dan

j. Kelelahan ketakutan karena

k. Wajah pucat ketidakmampuan

berkomunikasi dan

adanya paparan

mesin/alat dan

lingkungan yang

asing

i. Auskultasi paru –

paru, adakah ronkhi

atau suara tambahan


74

lainnya

j. Monitor efektivitas

terapi oksigen

sebagaimana

mestinya

k. Monitor penentu

pengantar oksigen

dan kadar Hb dan

curah jantung

sebagaimana

mestinya

l. Monitor cairan

masuk dan keluar,

urin output, timbang

berat badan harian,

sebagaimana

mestinya

m. Pilih lead EKG yang

terbaik dalam

rangka untuk

memonitor secara

terus – menerus

n. Rekam EKG 12 lead

sebagaimana
75

mestinya

o. Tuliskan nilai SK,

LDH, dan AST

serum, sebagaimana

mestinya

p. Monitor nilai

laboratorium

elektrolit yang dapat

meningkatkan

resiko disritmia

q. Dapatkan foto

thoraks

2. Pengaturan

Hemodinamika (4150)

Aktivitas – aktivitas:

a. Lakukan penilaian

komprehensif status

termodinamika

(yaitu, memeriksa

tekanan darah,

denyut jantung,

denyut nadi, tekanan

vena jugularis,

tekanan vena
76

sentral, atrium kiri

dan kanan, tekanan

ventrikel dan

tekanan arteri

pulmonalis dengan

tepat

b. Gunakan beberapa

parameter untuk

menemukan status

klinis pasien (yaitu,

tekanan nadi

proporsional

dianggap sebagai

parameter definitif)

c. Berikan

pemeriksaan fisik

berkala pada

populais berisiko

(misalnya, pasien

gagal jantung)

d. Kurangi kecemasan

dengan memberikan

informasi yang

akurat
77

e. Arahkan pasien dan

keluarga mengenai

pemantauan

hemodinamik

f. Identifikasi adanya

tenda dan gejala

peringatan dini

sitem hemodinamik

yang

dikompromikan

(misal, dyspnea,

penurunan

kemampuan untuk

berolahraga,

orthopea, sangat

kelelahan, pusing,

melamun, edema,

palpitasi, perubahan

berat badan secaa

tiba – tiba)

g. Pertimbangkan

status voluma

(yaitu, apakah

pasien hipovelemik,
78

hipovelemik berada

pada rentang cairan

yang seimbang)

h. Tentukan status

perfusi (yaitu,

apakah pasien terasa

dingin. Sam – suan

kuku, atau hangat)

i. Lakukan auskultasi

pada paru untuk

mencari tahu apa

ada tanda bunyi

suara tambahan
4 Intoleransi 1. Toleransi terhadap 1. Manajemen Energi

aktifitas b/d aktivitas (0005) (0108)

ketidakseimbang Indikator: Aktivitas – aktivitas:

an antara suplay a. Saturasi oksigen a. Kaji status fisiologi

oksigen dan ketika beraktivitas pasien yang

kebutuhan b. Frekuensi nadi ketika menyebabkan

oksigen akibat beraktivitas kelelahan sesuai

iskemia jantung c. Frekuensi pernapasan dengan konteks usia

beraktivitas dan perkembangan

d. Kemudahan bernafas b. Anjurkan pasien

ketika beraktivitas untuk

e. Tekanan darah ketika mengungkapkan


79

beraktivitas perasaan secara

f. Hasil EKG verbal mengenai

g. Kemudahan dalam keterbatasan yang

melakukan aktivitas dialami

2. Daya tahan (0001) c. Gunakan instrumen

Indikator: yang valid untuk

a. Melakukan aktivitas mengukur kelelahan

rutin d. Tentukan persepsi

b. Aktivitas fisik pasien/ orang

c. Konsentrasi terdekat dengan

d. Daya tahan otot pasien mengenai

e. Pemulihan energy penyebab kelelahan

setelah istirahat e. Perbaiki defisit

f. Oksigen darah ketika status fisiologis

beraktivitas (misalnya.,

g. Hemoglobin kemoterapi yang

h. Glukosa darah menyebabkan

i. Serum elektrolit anemia) sebagai

darah prioritas utama

f. Pilih intervensi

untuk mengurangi

kelelahan baik

secara farmakologis

maupun non
80

farmakologis,

dengan tepat

g. Tentukan jenis dan

banyaknya aktivitas

yang dibutuhkan

untuk menjaga

ketahanan

h. Monitor

intake/asupan nutrisi

untuk mengetahui

sumber enegi yang

adekuat

i. Konsultasi dengan

ahli gizi mengenai

cara meningkatkan

asupan energi dari

makanan

j. Negosiasikan waktu

makan yang sesuai

dan tidak sesuai

dengan jadwal

dirumah sakit

k. Monitor sumber

kegiatan olahraga
81

dan kelelahan

emosional yang

dialami pasien

l. Monitor sistem

kardiorespirasi

pasien selama

kegiatan (misalnya.,

takikardi, disritmia

yang lain, dyspnea,

diaphoresis, pucat,

tekanan

hemodinamik,

frekuensi

pernafasan)

m. Monitor/catat waktu

dan lama

istirahat/tidur pasien

n. Monitor lokasi dan

sumber

ketidaknyamanan

nyeri yang pasien

selama aktivitas

o. Kurangi

keidaknyamanan
82

fisik yang dialami

pasien yang bisa

mempengaruhi

fungsi kognitif,

pemantauan diri dan

pengaturan aktivitas

pasien

p. Buat batasan untuk

aktivitas hiperaktif

klien saat

mengganggu orang

lain atau diri sendiri

q. Bantu pasien untuk

memahami prisip

konservasi energi

misal kebutuhan

untuk membatasi

aktivitas dan tirah

baring

r. Ajarkan pasien

mengenai

pengelolaan

kegiatan untuk

mengakomodasi
83

energi yang

diperlukan

s. Bantu pasien untuk

memahami prinsip

konservasi energi

(misalnya.,

kebutuhan untuk

membatasi aktivitas

dan tirah baring)

t. Ajarkan pasien

mengenai

pengelolaan

kegiatan dan teknik

manajemen waktu

untuk mencegah

kelelahan

u. Bantu pasien untuk

memprioritaskan

kegiatan untuk

mengakomodasi

energi yang

diperlukan

v. Bantu pasien untuk

menetapkan tujuan
84

aktivitas: akan

dicapai secara

realistis

w. Bantu pasien

identifikasi pilihan

aktivitas – aktivitas

yang akan dilakukan

x. Anjurkan pasien

untuk memilih

aktivitas – aktivitas

yang membangun

ketahanan

y. Sediakan akses

komunikasi yang

tepat bagi pasien

(mialnya., email

atau pesan singkat)

untuk menjaga

komunikasi dengan

teman pada saat

kunjungan tidak

dapat dilakukan atau

tidak disarankan

z. Bantu pasien untuk


85

membatasi tidur

siang dengan

menyediakan

kegiatan yang

mendorong pasien

untuk terjaga,

dengan cara yang

tepat

aa. Tingkatkan tirah

baring/pembatasan

kegiatan (misalnya.,

meningkatkan

jumlah waktu

istirahat pasien)

dengan cakupannya

yaitu pada waktu

istirahat yang dipilih

bb. Susun kegiatan fisik

untuk mengurangi

penggunaan

cadangan oksigen

untuk fungsi organ

vital (misalnya.,

menghindari
86

aktivitas segera

setelah makan)

cc. Lakukan ROM

aktif/pasif untuk

menghilangkan

ketegangan otot

dd. Berikan kegiatan

yang menenangkan

untuk meningkatkan

relaksasi

ee. Tawaran bantuan

untuk meningkatkan

tidur (misalnya.,

musik, atau obat)

ff. Ajurkan tidur siang

bila diperlukan

gg. Bantu pasien untuk

menjadwalkan

periode istirahat

hh. Bantu pasien untuk

menjadwalkan

periode istirahat

ii. Hindari kegiatan

perawatan selama
87

jadwal istirahat

pasien

jj. Rencanakan

kegiatan pada saat

pasien memiliki

banyak energi tidak

memungkinkan

untuk beepindah

atau berjalan

kk. Bantu pasien dalam

aktivitas sehari –

hari yang teratur

sesuai kebutuhan

(ambulasi,

berpindah, bergerak,

perawatan diri)

ll. Bantu pasien untuk

memantau secara

mandiri dengan

mencatat intake/

asupan kalori dan

energi yang

digunakan sesuai

kebutuhan
88

mm. Intruksikan

pasien/orang yang

dekat dengan pasien

mengenai kelelahan

(gejala yang

mungkin muncul

dan kekambuhan

yang mungkin nanti

akan muncul

kembali)

nn. Intruksikan

pasien/orang yang

dekat dengan pasien

mengenai teknik

perawatan diri yang

memungkinkan

penggunaan energi

sehemat mungkin

5 Ansietas b/d 1. Kontrol kecemasan diri 1. Pengurangan

situasi yang (1402) kecemasan (5820)

tidak dikenal Indikator: Aktivitas – aktivitas:

yang tidak dapat a. Memantau intensitas a. Gunakan

diperkirakan, kecemasan pendekatan yang

takut akan b. Mengurangi tenang dan


89

kematian penyebab kecemasan menyakinkan

(00146) c. Mengurangi rangsang b. Nyatakan dengan

lingkungan ketika jelas harapan

cemas terhadap perilaku

d. Mencari informasi pasien

untuk mengurangi c. Jelaskan semua

kecemasan prosedur dan apa

e. Merencanakan yang dirasakan

strategi kopling d. Pahami situasi krisis

untuk situasi yang yang terjadi dari

menimbulkan stress perspektif klien

f. Menggunakan e. Berada di sisi klien

strategi kopling yang untuk meningkatkan

efektif rasa aman

g. Menggunakan teknik mengurangi

frelaksasi untuk ketakutan

mengurangi f. Dorong keluarga

kecemasan untuk mendampingi

klien

g. Dengarkan klien

h. Identifikasi tingkat

kecemasan

i. Bantu pasien

mengenal situasi
90

yang menimbulkan

kecemasan

j. Dorong pasien

untuk

mengungkapkan

perasaan, ketakutan,

persepsi

k. Instruksikan pasien

menggunakan

teknik relaksasi

l. Atur penggunaan

obat – obatan untuk

mengurangi

kecemasan

Anda mungkin juga menyukai