KELOMPOK IV
1. Himpunan Bagian
dari B). A subset B juga dapat ditulis sebagai B ⊃ A, dibaca B superset atau
himpunan, ditulis Ø ⊂ A.
A adalah {}, {a}, {b}, {c}, {d}, {a, b}, {a, c}, {a, d}, {b, c}, {b, d}, {c, d}, {a, b,
c}, {a, b, d}, {a, c, d}, {b, c, d}, {a, b, c, d} Banyaknya himpunan bagian dari
Contoh :
2. Himpunan Sama
diperhatikan.
Contoh :
1. Jika A = {empat huruf abjad latin yang terakhir} dan B = {w, x, y, z} maka
E = F.
3. Ditentukan himpunan P = {x I x 2 – 2x -3} dan Q ={-1, 3} dan R = {3, -1}.
3. Himpunan Berpotongan
ada anggota A yang juga anggota B, ada anggota A yang bukan anggota B, dan
Contoh :
1. Jika A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B ={4, 5, 6, 7, 8, 9}, maka A B karena ada
anggota persekutuan A dan B yaitu {4, 5}, ada anggota yang hanya terdapat
pada himpunan A saja yaitu {1, 2, 3} dan ada anggota yang hanya terdapat
Definisi : Dua himpunan A dan B dikatakan lepas (ditulis A // B) jika tidak ada
sama.
5. Himpunan Ekuivalen
Definisi : Dua himpunan finit A dan B dikatakan equivalen (ditulis A ≈ B) jika
Contoh :
B. Diagram Venn
Leonhard Euler (1707 - 1783) pertama kali mengembangkan ide diagram yang
Euler. John Venn (1834 - 1923) kemudian mengembangkan lebih lanjut sehingga
tercipta diagram seperti yang kita pakai yang disebut diagram Venn.
Perhatikan gambar
Diagram Venn
Elemen-elemen semesta pembicaraan yang menjadi anggota A ada di dalam
lingkaran A.
A B
A=B
b) Himpunan Berpotongan
A B
A B
c) Himpunan Lepas
A B
A // B
d) Himpunan Bagian
A B
A⊂B