OLEH
MUH RUSDIN
NIM : 60400117016
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allaw SWT, karena berkat Rahmat dan
Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Penulis juga tidak
lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
kelancaran dalam proses pembuatan proposal, khususnya dosen mata kuliah.
Penulis juga berbesar hati jika para pembaca dan penyimak memberi kritik
dan saran pada proposal ini. Sehingga jika suatu saat berkesempatan lagi menulis
sebuah proposal, penulis dapat memperbaikinya. Penulis berharap semoga ini dapat
digunakan sebagai acuan untuk penelitian yang lebih lanjut. Akhir kata, apabila
Penulis,
MUH. RUSDIN
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang ...................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................
D. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
A. Tanaman Pepaya ................................................................................
B. Klasifikasi Buah Pepaya ....................................................................
C. Kandungan Aktif Biji Pepaya ............................................................
D. Senyawa triterpenoid ..........................................................................
E. Integrasi Ayat .....................................................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM ................................................................
A. Waktu dan Tempat penelitian ............................................................
B. Alat dan Bahan ..................................................................................
C. Prosedur Kerja ....................................................................................
D. Diagram Alir Penelitian .....................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara tropis yang memiliki beraneka ragam
pepaya. Pepaya adalah salah satu buah-buahan yang memiliki banyak fungsi dan
manfaat. Selain mengandung banyak nutrisi, juga harganya relatif murah jika
karena tanaman pepaya hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, mengandung nilai gizi yang mencukupi, dan bernilai ekonomis
tinggi (Warisno, 2003). Buah dan daun dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai
makanan yang lezat seperti manisan pepaya, saus pepaya, jeli pepaya, dan beraneka
obat cacingan, batu ginjal, obat luka, eksim (akar), obat demam, abortivum,
pembesaran hati dan limpa (biji), obat hepatitis (bunga), obat beri-beri, cacingan
(daun), sembelit (buah matang), gangguan lambung, sariawan, kekurangan ASI (buah
muda), getah dapat dimanfaatkan sebagai obat luka bakar, jerawat, dan penyakit kulit
kebal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh WHO, para ilmuwan di Eropa dan
Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah
tanaman pepaya (Carica papaya L.). Seluruh bagian pepaya dari akar sampai ujung
daunnya, termasuk bunga dan buahnya memiliki nilai medis yang tinggi (Tietze,
2002). Pada penelitian yang dilakukan oleh E.I Okoye (2011), telah dilakukan uji
aktivitas antibakteri dan antijamur dari ekstrak etanol dan ekstrak air biji pepaya.
Diperoleh hasil bahwa biji pepaya muda yang berwarna putih memiliki aktivitas
antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella
typhi, Escherichia coli dan anti jamur terhadap Asperigllus niger, Penicillium
1000 ppm (Sukadana, 2008). Selain itu, ekstrak etanol 70% biji pepaya yang
bioinsektisida bagi larva nyamuk Aedes aegypti (Wahyuni 2015). Oleh karenanya biji
pepaya sangat bermanfaat di bidang kesehatan, Sehingga penulis ingin menganalisis
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pnelitian ini adalah bagaimana efek toksisitas ekstrak
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak
bijih pepaya sehingga dapat digunakan untuk pengembangan produk obat berbasis
biji pepaya.
Ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah seputar tanaman
pepaya, klasifikasi buah pepaya, kandungan yang ada dalam bijih pepaya, senyawa
triterpenoid, dan integrasi ayat yang berkaitan dengan penelitian. Kemudian akan
dilakukan uji toksisitas terhadap sampel biji pepaya dengan menggunakan metode
BSLT dan fitolimia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Pepaya
Pepaya adalah tanaman yang berasal dari amerika tengah yang dapat tumbuh
dengan baik diwilayah yang beriklim tropis (warisno,2003). Tanaman ini termasuk
buah tropika sehingga sangat cocok untuk dikembangkan di Indonesia. Dalam upaya
Untuk memperoleh hasil produksi yang baik diperlukan peremajaan tanaman pepaya
Pohon pepaya ini dapat tumbuh setinggi 5-10 meter dan umumnya tidak memiliki
cabang. Bentuk daun yang menjari dengan bentuk buah yang bulat hingga
memanjang (Rukmana,2003). Pepaya ini dapat tumbuh pada tanah lembab yang
subur dan tidak tergenang air, ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 1.000
mdpl.
Pepaya ini termasuk buah yang digemari selain dari daging buahnya yang
lunak, juga rasanya yang manis dan menyegarkan. Pepaya sangatlah cocok bagi orang
yang sedang diet karena memiliki kadar lemak yang relatif kecil yaitu sekitar 0,1 %
dengan karbohidrat 7-13% serta kalori 35-59 kkal/100 g (Balai Penelitian Tanaman
penelitian di Nigeria, diperoleh bahwa kandungan yang ada dalam buah pepaya yaitu
saponin, alkaloid, kardenolid, pati (43,28%), gula (15,15%), protein (13,63%), lemak
(1,29%), keembanan (10,65%), serat (1,88%). Selain itu pepaya juga dapat dijadikan
sebagai obat, sebagai olahan sayur, dan juga mengandung b anyak vitamin (C, A, B,
dan E). hal ini menunjukkan bahwa pepaya kaya akan nutrisi dan bermanfaat dalam
banyak pengobatan (Oloyede, 2005).
Pepaya merupakan tanaman yang berasal dari suku Caricaceae dengan marga
carica. Dalam marga carica terdapat 40 jenis tanaman, namun dari sekian banyaknya
jenis dalam marga carica hanya tujuh spesies yang dapat dikomsumsi, salah satunya
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisio :Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica L.
C. Kandungan Aktif Biji Pepaya
Dalam satu buah pepaya terdapat kandungan biji sekitar 14,3% yang
berupa asam lemak tak jenuh (asam oleat dan palmitat). Bijih pepaya juga
mengandung senyawa kimia yang lain seperti fenol, saponin, alkaloid, dan terpenoid
yang mempunyai efek sitotoksit, estrogenik ((Lohiya et al., 2002 dalam Satriyasa,
2007).
Dari hasil uji fitokimia diperoleh bahwa biji pepaya mengandung senyawa
disebabkan karena kerusakan yang terjadi pada komponen struktural membran sel
bakteri. Senyawa golongan terpenoid dapat berikatan dengan protein dan lipid yang
terdapat pada membrane sel dan bahkan dapat menimbulkan lisis pada sel (Sukadana,
2008:16).
D. Senyawa Triterpenoid
dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan sebagai minyak atsiri (Lenny,
2006). Senyawa ini paling umum ditemukan pada tumbuhan berbiji dan sebagai
Triterpenoid biasanya terdapat dalam daun dan buah, seperti apel dan buah
pir, yang berfungsi sebagai pelindung untuk menolak serangga dan serangan
mikrobia. Triterpenoid juga terdapat dalam damar, kulit batang, dan getah.
terpenoid dapat dideteksi dengan pereaksi vanilin asam sulfat dengan mekanisme
Ikatan rangkap dua pada struktur kimia terpenoid memiliki spectrum serapan pada
sinar ultraviolet dan sinar visibel, sehingga deteksi di daerah cahaya tampak terlihat
isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik yaitu
alkohol, aldehid atau asam karboksilat dan berupa senyawa tanpa warna, berbentuk
1995). Triterpenoid asiklik yang penting hanya hidrokarbon skualena, yang pertama
kali diisolasi untuk pertama kali dari minyak hati ikan hiu (Robinson, 1995).
triterpenoid tetrasiklik adalah alkohol eufol dari Euphorbia sp dan asam elemi dari
menenangkan dan meningkatkan fungsi mental menjadi lebih baik (Annisa, 2006).
E. Integrasi Ayat
Selesai
DAFTAR PUSTAKA
Balai Penelitian Tanaman Buah. 2001. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian
Green J, 2005. Terapi Herbal Pengobatan Alami Mengatasi Bakteri. Prestasi Pustaka
Dormansi Benih Pepaya (Carica papaya L.).Bul. Agron. (33) (2) 23 – 30.
Satriyasa, B. K. & Pangkahila, W. I. 2010. Fraksi Heksan dan fraksi Metanol Ekstrak
Tietze HW, 2002. Terapi Pepaya: Sebuah Bentuk Terapi Makanan Yang Aman dan