PANDEMI COVID-19
Islam adalah agama yang telah menetapkan banyak hukum sosialistik. Persaudaraan
dalam Islam hakikatnya sangatlah kental dan indah. Dalam kondisi dan situasi apapun,
termasuk saat pandemi melanda, Islam menuntun agar para pemeluknya selalu menjaga
keeratan tali persaudaraan. Apalagi di zamam modern ini, yang hampir semua orang
dibekali smartphone. Silaturahmi dalam bingkai persaudaraan pun dapat terjalin melalui
daring.
Nabi Muhammad Saw. juga memaparkan bahwa sesama muslim itu bersaudara. Dan
sepatutnya seorang saudara harus saling menolong. Dalam sabdanya pun, beliau
menjelaskan tentang keutamaan bagi seseorang yang menolong saudaranya.
Dalam Islam, selain kasih sayang, konsep persaudaraan juga telah dikembangkan ke
dalam Trilogi Ukhuwah. Meskipun pada akhirnya, konsep ini juga bermuara pada konsep
kasih sayang. Awalnya konsep Trilogi Ukhuwah ini dikenalkan pada tahun 1989, tepatnya
sebelum Muktamar NU ke-28 di Krapyak, Yogyakarta, oleh tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH.
Ahmad Shiddiq (1926-1991). Konsep ini menyatukan antara persaudaraan sesama umat
Islam (Ukhuwah Islamiyah), persaudaraan dalam ikatan kebangsaan (Ukhuwah
Wathaniyah), dan persaudaraan sesama manusia (Ukhuwah Basyariyah/Insaniyah). Ketiga
prinsip ini dapat menjadikan hubungan persaudaraan lebih harmonis, dan bahkan mampu
menjadi sebuah kekuatan besar untuk bersama-sama melawan pandemi yang melanda saat
ini.
Ukhuwah Islamiyah merupakan sebuah ikatan, tidak saja secara emosional, namun
juga spiritual. Terkait pandemi, upaya paling dahsyat adalah doa. Kekuatan doa ibarat busur
panah melesat, meski tidak terlihat sang anak panah akan menancap pada sasaran.
Beberapa hari lalu memang para ulama di Indonesia bahkan mancanegara melakukan doa
bersama. Namun kembali, segala macam penyakit atau wabah adalah pemberian dari Allah.
Dan setiap penyakit pasti ada obatnya. Maka baik obat ataupun cara meredam
keganasannya pun dari Allah. Hematnya, pemerintah, para ulama, dan seluruh masyarakat
saat ini belum mencari jawaban, solusi atau petunjuk dari Allah, mengadakan shalat
istikhoroh serentak misalnya. Terkadang manusia lupa hal ini. Mereka berdoa agar pandemi
segera diangkat, tetapi tidak bertanya jalan keluarnya. Ibarat doa tanpa usaha adalah kesia-
siaan. Dan usaha (ikhtiar) haruslah berjalan selaras antara usaha dzohir dan usaha batin.
Menjalankan anjuran medis dan pemerintah sebagai salah satu bentuk ikhtiar dzohir, shalat
istikhoroh sebagai ikhtiar batin, dan doa sebagai pelicinnya. Insyaallah, dengan banyaknya
orang mengharap petunjuk, Allah segera memberitahu dan menurunkan obat wabah ini.
Meski terkadang jawaban tersebut datang melalui perantara para ilmuan atau tim medis.
Dan jika obat atau cara meredam wabah ini telah ditemukan, maka itulah musabab dan
tanda Allah akan segera mengangkat wabah dari muka bumi ini. Demikian salah satu cara
kerja ukhuwah islamiyah.
Jadi, meskipun program, agenda acara, atau kegiatan apapun (yang sifatnya tidak
mendesak) telah disusun jauh-jauh hari, baiknya dibatalkan atau diinisiasi sedemikian
kreatif, sehingga keselamatan bangsa dan negara tetap terjaga dari penularan Covid-19.
Karena perbuatan tersebut merupakan salah satu bentuk pengejawantahan ukhuwah
wathaniyah.
Sementara ukhuwah insaniyah adalah sebuah prinsip yang dilandasi bahwa sesama
manusia adalah bersaudara se-ayah dan se-ibu, yaitu Adam dan Hawa. Hubungan
persaudaraan ini merupakan kunci semua persaudaraan, terlepas dari status agama, suku
bangsa ataupun skat geografis, karena nilai utama dari persaudaraan ini adalah
kemanusiaan. Dan nilai kemanusiaan tidak mungkin lepas dari sikap kepedulian dan
solidaritas.
Kepedulian adalah sikap keberpihakan untuk melibatkan diri dalam situasi dan
persoalan yang terjadi di sekitar. Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil
membantu kesulitan, memberi kebaikan, inspirasi, dan perubahan kepada manusia dan
lingkungan sekitarnya.
Kemudian dalam Islam dikenal Trilogi Ukhuwah, yakni Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah
Wathoniyah Dan Ukhuwah Insaniyah. Saat pandemi terjadi, tiga elemen tersebut seperti
aliran sungai. Walau bertemu bebatuan besar, ia akan mencari celah agar tetap mengalir.
Yang kemudian aliran air tersebut mampu mengikis hingga menghancurkan bebatuan besar
yang menghadangnya. Di tengah pandemi ini, meskipun beberapa kebijakan pemerintah
menuntut masyarakat untuk membatasi jarak sosial/fisik, persaudaran umat manusia akan
tetap terjalin dengan menjalankan konsep tersebut. Ukhuwah Islamiyah dengan ikatan
emosional dan spiritual umat Islam. Ukhuwah Wathaniyah, kerja sama setiap warga negara
dalam menghentikan penyebaran Covid-19. Dan Ukhuwah Insaniyah dengan menjunjung
tinggi sikap peduli dan solider sesama manusia.
Daftar Referensi
Al-Ghalayayni, Musthafa. 1953. ‘Idzhotun Nasyiin: Kitabul Akhlaqi wal Adabi wal Ijtima’i.
Beirut: al-Kitabah al-‘Asriyyah lit-Tiba’ah wan-Nasyr.
Aziz, Aceng Abdul dkk. 2015. Islam Ahlusunah Waljama’ah: Sejarah, Pemikiran, dan
Dinamika NU di Indonesia. Jakarta: Pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif
Nahdlatul Ulama Pusat.
Bloktuban.com. (2018, 26 Mei). Kemaslahatan Umum. Diakses pada 3 Mei 2020, dari
http://bloktuban.com/2018/05/26/kemaslahatan-umum/?m=1
Hamid, Syamsul Rijal. 2015. Islam Utamakan Akhlak Terpuji. Bogor: Cahaya Islam.
Kodir, Faqihuddin Abdul dkk. 2018. Inspirasi Keadilan Relasi. Cirebon: Mubaadalah Media.
Kompas.com. (2010, 24 Agustus). Peduli Adalah…. Diakses pada 3 Mei 2020, dari
https://nasional.kompas.com/read/2010/08/24/01134533/Peduli.Adalah