Anda di halaman 1dari 5

Pengetian Paradigma Kebidanan

Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap suatu objek. Dikaitkan dengan kebidanan,
Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Perlu
diketahui bahawa keberhasilan pelayanan kebidanan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan
keterampilan bidan serta cara pandang bidan dalam kiatan atau hubungan timbal balik antara manusia.

Komponen paradigma kebidanan

Dalam paradigma kebidanan terdapat 5 komponen yaitu :

a) Wanita

Seorang bidan harus mempunyai pandangan bahwa seorang wanita adalah seorang manusia, sedangkan
manusia adalah makhluk bio – psiko – cultural – spiritual yang utuh dan unik.

• Bio artinya wanita adalah makhluk biologis yang memerlukan kebutuhan sesuai dengan tingkat
perkembangannya untuk kelangsungan hidup.

• Psiko artinya wanita mempunyai sisi kejiwaan harus diperhatikan dalam setiap memberikan
pelayanan.

• Sosio artinya wanita adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain dan membutuhkan
orang lain.

• Kultural artinya wanita adalah makhluk yang berbudaya atau memiliki kebiasaan – kebiasaan tertentu.

• Spiritual artinya wanita adalah makhluk yang secara fitrah akan selalu membutuhkan tuhan sebagai
sandaran.

• Utuh artinya pandangan kita kepada seorang wanita sebagai makhluk bio – psiko – sosio – cultural dan
spiritual etrsebut harus dipandang secara menyeluruh, tidak bias hanya dipandang dari segi biologisnya
saja, atau psikologisnya saja karena sisi tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

• Unik artinya wanita adalah makhluk yang berbeda antara satu dengan yang lain, baik dari segi bio,
psiko, sosio, cultural maupun spiritualnya.

Menurut Abdul Rachman Husein, Wanita adalah seorang ibu sekaligus pendidik yang luar biasa.Menurut
Abdurrahman Umairah, wanita adalah manusia yang mulia dan bernilai karena memiliki sifat
kemanusiaan yang tinggi. Selain itu bidan harus punya pandangan bahwa wanita khususnya ibu adalah
seorang yang akan melahirkan penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang
sehat jasmani dan rohani serta social sangat diperlukan. Wanita juga seorang pendidik pertama dan
utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi dari wanita/ibu
dalam keluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan
keluarga.
b. Lingkungan

Lingkungan adalah semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu
melakukan aktivitasnya. Menurut Prof.Dr.St.Munadjat Danusaputro,SH , Lingkungan hidup sebagai
semua benda dan kondisi, termasuk didalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat
dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad
hidup lainnya. Menurut Jonny Purba, Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat
berlangsungnya bermacam-macam interaksi

sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.Bidan harus berpandangan
bahwa lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya wanita sangat berpengaruh terhadap
kesehatan reproduksi baik lingkungan fisik, lingkungan psiko social, lingkungan biologis dan lingkungan
budaya. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah :

Lingkungan fisik adalah Tempat tinggal, kendaraan dll

Lingkungan Psiko sosial : Keluarga, kelompok, masyarakat

Lingkungan Biologi : Hewan dan Tumbuh-tumbuhan

Lingkungan Budaya : Adat istiadat

c. Perilaku

Perilaku merupakan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan ligkungannya, yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku manusia ini bersipafat holistic atau
menyeluruh. Menurut Soekidjo Notoadmodjo, 1987:1 , perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan
yang dilakukan oleh makhluk hidup. Menurut Ensiklopedia Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi
dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila
ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian
maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.

Bidan harus punya pandangan bahwa perilaku ibu akan mempengaruhi kehamilan, perilaku ibu dalam
mencari pertolongan persalinan yang akan berpengaruh pada kesejahteraan ibu dan janin yang
dilahirkan. Demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya.

Adapun perilaku propesional dari bidan mencakup ;

Dalam melaksanakan tugasnya berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal

Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis yang dibuatnya

Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala


Menggunakan cara pencegahan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi
pengendalian infeksi

Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberikan asuhan kebidanan

Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat sehubungan dengan praktek kesehatan, kehamilan,
kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak

Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu agar mereka dapat
menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua aspek asuhan, meminta persetujuan
secara tertulis supaya mereka bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri

Menggunakan keterampilan komunikasi

Bekerjasama dengan petugas kesehatan lainnya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan
keluarga

Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan

d. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang
diberikannya dengan maksud meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mencapai
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Pelayanan kebidanan juga disebutkan sebagai keseluruhan tugas yang menjadi tanggungjawab praktik
bidan dalam system pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, dengan sasaran : individu,
keluarga dan masayrakat, yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :

Layanan Kebidanan Primer adalah Layanan yang menjadi tanggung jawab langsung bidan, misalnya :
Pemeriksaan Kehamilan normal, pemberian imunisasi, dll

Layanan Kebidanan Kolaborasi adalah Layanan dengan bidan sebagai tim yang kegiatannya dilakukan
secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kebidanan.
Contoh : Bidan turut dalam penanganan bulin di RS.

Layanan Kebidanan Rujukan adalah Layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka pelimpahan
penanganan pasien ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.Contoh pasien melahirkan
dengan perdarahan di kirim ke RS.

d. Keturunan
Bidan harus berpandangan bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia
yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut kesiapan wanita sebelum perkawinan,
masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.

Walaupun kehamilan, kelahiran dan nifas adalah proses fisiologis namun bisa ditangani secara akurat
dan benar, keadaan fisiologis akan menjadi patologis. Hal ini akan berpengaruh dengan bayi yang
dilahirkannya. Oleh karena itu layanan pra perkawinan, kehamilan, kelahiran dan nifas adalah sangat
penting dan mempunyai keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan.

Manfaat paragidma kebidanan

Manfaat Paradigma Kebidanan Dalam Asuhan Kebidanan

Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
memebrikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu
pada masa hamil, masa bersalin, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.

Paradigma kebidanan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan antara lain :

a. Manfaat Bagi Bidan

• Membantu bidan dalam mengkaji kondisi klien

• Membantu bidan dalam memahami masalah dan kebutuhan klien

• Memudahkan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai dengan kondisi
klien

b. Manfaat Bagi Pasien

• Membantu klien untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman dalam menerima asuhan kebidanan

• Membantu klien dalam meningkatkan kemampuan berperan serta sebagai individu yang
bertanggungjawab atas kesehatannya

• Meningkatkan perilaku positif klien yang akan meningkatkan kesehatan ibu dan anak

Kesimpulan

Paradigma kebidanan adalah cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.

Komponen dalam pelayanan kebidanan adalah wanita, lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan
kesehatan.

Bidan harus mempunyai paradigma bahwa wanita adalah makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang utuh
dan unik.
Bidan harus mempunyai paradigma bahwa lingkungan yang ada disekitar manusia khususnya wanita
sangat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Bidan harus mempunyai paradigma bahwa perilaku manusia khususnya wanita sangat berpengaruh
terhadap kesehatan reproduksi.

Bidan harus mempunyai paradigma bahwa kualitas manusia diantaranya ditentukan oleh keturunan,
sehingga perlu persiapan pada masa pra perkawinan, pra kehamilan, kehamilan dan melahirkan.

Paradigma kebidanan yang tepat akan bermanfaat bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

a. Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu, Jakarta, 2007

b. Sarwono P. Ilmu Kebidanan, Jakarta, 2007.

c. Syofyan,Mustika,et all. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP
IBI.2004

d. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995

bidanshop

Anda mungkin juga menyukai