Anda di halaman 1dari 11

Dosen Pembimbing : DR. Kartini S.Si.T, M.

Kes
PERTANYAAN UNTUK KELOMPOK VI
NAMA KELOMPOK:
Resky saputri
Sholehati Madani
Rifani Adelia
Rahmatia Melamba
Putri Althea Sesilia
Rismawaty
Selvianti

DARI KELOMPOK I
1. Pertanyaan dari Alvyanti Gracilya S.
Jelaskan pengertian duktus,dukturus, lobus, lobutus dan alveolus ….
Jawab: Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian Lobulus, yaitu
kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
2. Pertanyaan dari Atika Fatmala Sari
Sebutkan dan jelaskan hal yang perlu dipersiapkan seorang wanita untuk
menghadapi/menjalani proses kehamilan ….
Jawab:
1. Jadwalkan kunjungan pra-konsepsi
2. Konsumsi asam folat (dan berhati-hati terhadap vitamin A)
3. Hentikan minuman keras, merokok, dan obat-obatan.
4. Siapkan stok makanan sehat
5. Batasi kafein
6. Dapatkan berat badan ideal
7. Membuat dan mengikuti program latihan kebugaran
8. Pertimbangkan kesehatan mental Anda
9. Hindari infeksi
10. Waspadai faktor lingkungan
11. Pikirkan dan yakinkan ulang keputusan Anda
12. Ketahui kapan jadwal ovulasi Anda
13. Hentikan alat kontrasepsi sesegera mungkin
3. Pertanyaan dari Aprila Cantika Sari
Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis kanker payudara …..
Jawab:
Kanker payudara in situ (tidak ganas)
 Karsinoma duktal in situ (DCIS)
Karsinoma duktal in situ adalah jenis kanker payudara yang pertama kali bermula di
dalam jaringan saluran susu (duktus). Karsinoma duktal dianggap sebagai kondisi
prakanker yang paling umum. Karsinoma duktal in situ tidak mengancam jiwa dan sangat
bisa diobati. Namun jika terlambat mendapatkan pengobatan, dapat berkembang menjadi
kanker payudara invasif.
 Karsinoma lobular in situ
Karsinoma lobular in situ dikenal juga dengan nama neoplasia lobular. Sel karsinoma ini
sebenarnya tidak termasuk kanker, tapi terlihat seperti sel kanker yang tumbuh di lobulus
payudara (jaringan yang memproduksi susu).

Kanker payudara invasif (kanker ganas)


 Karsinoma duktal invasif
Karsinoma duktal invasif adalah jenis kanker payudara yang paling umum. Karsinoma
duktal invasif mencakup sekitar 80 persen kasus kanker payudara invasif.
Jenis kanker ini dimulai dari sel-sel kanker di saluran susu yang kemudian mengganas
sehingga menerobos dinding saluran tersebut dan akhirnya menyerang jaringan payudara
lain di dekatnya. Dari situ, sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui
sistem getah bening dan aliran darah.
 Karsinoma lobular invasif
Karsinoma lobular invasif adalah jenis kanker payudara yang paling umum kedua setelah
karsinoma duktal invasif. Kanker jenis ini mengacu pada kanker yang bermula di lobulus
payudara (jaringan produksi susu) dan kemudian menyerang jaringan payudara lain di
dekatnya. Jenis karsinoma lobular invasif lebih sering dialami oleh wanita berusia 55
tahun ke atas. Selain itu, 1 dari 5 wanita yang mengalami kanker jenis ini pada kedua
payudaranya. Kanker karsinoma lobular invasif juga dapat menyebar ke organ lain.
Karsinoma lobular invasif biasanya lebih sulit dideteksi melalui pemeriksaan fisik atau
pencitraan seperti mammografi dibandingkan dengan karsinoma duktal invasif.

Kanker payudara langka


 Kanker payudara inflamasi
Kanker payudara inflamasi menyebabkan payudara membengkak dan memerah. Jenis
kanker payudara ini terjadi akibat sel-sel kanker menghalangi pembuluh limfa di kulit.
Kanker payudara inflamasi cenderung tumbuh dan menyebar dengan cepat. Selain itu,
gejalanya juga bisa memburuk dalam hitungan hari bahkan jam. Selain bengkak dan
kemerahan, Anda juga akan mengalami penebalan kulit yang menyebabkan payudara
terlihat lebih tebal dan kasar.
 Penyakit Paget (kanker puting payudara)
Penyakit Paget adalah jenis kanker payudara langka yang secara spesifik hanya
menyerang puting dan areola (area cokelat di sekitar puting). Gejala penyakit Paget bisa
sangat mirip dengan ruam eksim karena mengakibatkan kulit sekitar puting menjadi
sangat kering. Selain itu, puting juga bisa mengeluarkan darah atau cairan kuning lengkap
dengan rasa gatal atau terbakar. Kanker Paget biasanya hanya memengaruhi satu puting
saja dan cenderung dikaitkan dengan karsinoma duktal in situ.
 Tumor Phyllodes
Phyllodes adalah tumor payudara langka yang berkembang di jaringan ikat payudara.
Sebagian besar tumor ini termasuk jinak, tapi 1 dari 4 kasusnya bisa bersifat kanker
ganas. Kondisi ini umumnya menyerang wanita di usia 40-an.
 Angiosarkoma payudara
Jenis kanker yang satu ini sangat langka. Angkanya hanya kurang dari 1 persen dari
semua kasus kanker payudara. Angiosarkoma muncul pertama pada sel yang melapisi
pembuluh darah atau pembuluh getah bening di payudara, dan menyerang jaringan atau
kulit payudara. Kanker angiosarkoma payudara biasanya terjadi akibat paparan radiasi
pada payudara.
Jenis kanker payudara berdasarkan subtipenya
Beberapa jenis kanker payudara dapat dipicu oleh kadar hormon estrogen dan/atau
progesteron yang berlebihan dalam tubuh. Maka selain melihat dari aspek potensi
penyebarannya, jenis kanker payudara juga dapat dikelompokkan menjadi 3 subtipe
utama berdasarkan tiga penanda genetik (reseptor estrogen, progesteron, dan protein)
yang muncul saat pemeriksaan biopsi. Penanda genetik ini disebut dengan HER2. B
 Kanker payudara hormone receptor positive (luminal)
Jennifer Specht, MD, seorang onkolog asal Seattle Cancer Care Alliance di Amerika
Serikat menyatakan bahwa kenaikan hormon estrogen bisa memicu pertumbuhan sel
kanker payudara. Jika hasil pemeriksaan biopsi melaporkan Anda positif memiliki
kelebihan hormon estrogen, maka jenis kanker yang Anda miliki diduga kuat adalah
kanker payudara hormone receptor positive (luminal) dan kemungkinan besar akan
diobati dengan terapi hormon.
 Kanker payudara HER2-positif
Kanker payudara HER2-positif adalah jenis kanker yang memiliki terlalu banyak salinan
protein bernama human epidermal growth factor receptor 2 (HER2). Kanker payudara
HER-2 termasuk yang paling banyak diidap oleh sebagian besar wanita. Kanker jenis ini
bisa termasuk kanker yang positif atau negatif reseptor hormon.
 Kanker payudara triple negatif
Kanker payudara triple negatif menjadi penyebab dari sekitar 17% kasus kanker payudara
secara total. Kanker payudara jenis ini paling agresif karena negatif dari estrogen,
progesteron, dan juga HER-2. Biasanya jenis kanker ini lebih umum terjadi pada wanita
premenopause dan wanita dengan mutasi gen BRCA1 (gen pembawa risiko kanker).
4. Pertanyaan dari Azizah Nur Widiyah Pratiwi
Coba jelaskan bagaimana proses terbentuknya air susu ibu ….
Jawab:
Refleks Prolaktin (Proses Pembentukan Air Susu Ibu)
Menjelang akhir dari kehamilan, hormon prolaktin memegang peran penting dalam
pembentukan kolostrum. Terbatasnya jumlah kolostrum pada payudara disebabkan
karena aktivitas dari prolaktin terhambat adanya hormon esterogen dan progesteron yang
tinggi dalam payudara ibu hamil. Kolostrum akan meningkat jumlahnya seiring dengan
proses melahirkan dan pada saat pemotongan tali pusar bayi. Selain itu, isapan bayi
terhadap puting susu ibu yang dilakukan segera setelah ibu melahirkan juga membuat
kolostrum dalam payudara meningkat. Hisapan yang dilakukan bayi terhadap puting susu
membuat sebuah rangsangan pada payudara dan selanjutnya akan merangsang ujung-
ujung syaraf sensorik yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan tersebut
kemudian dilanjutkan menuju hipotalamus melalui medula spinalis untuk menekan
pembentukan zat zat yang akan menghambat sekresi prolaktin. Sebaliknya, hipotalamus
ini akan menekan agar zat-zat yang berfungsi dalam pembentukan prolaktin ditingkatkan.
Faktor-faktor yang memicu keluarnya prolaktin selanjutnya akan merangsang
adenohipofise sehingga keluarlah prolaktin. Setelah prolaktin dapat terbentuk, kemudian
alveoli yang berfungsi sebagai penghasil air susu juga akan terangsang dengan adanya
hormon prolaktin tadi sehingga air susu dapat terbentuk dalam alveoli.
Pada ibu yang baru saja melahirkan, kadar prolaktin akan menjadi normal setelah 3 bulan
melahirkan sampai selesai masa menyusui atau pensapihan. Selama masa menyusui
tersebut, kadar prolaktin dalam payudara ibu menyusui tidak mengalami peningkatan
walaupun terjadi hisapan oleh bayi pada puting susu. Meskipun prolaktin tidak
mengalami peningkatan, akan tetapi air susu tetap bisa keluar saat terjadi hisapan pada
puting susu ibu. Untuk kasus ibu yang baru saja melahirkan akan tetapi tidak menyusui
bayinya, kadar prolaktin yang terkandung dalam payudara akan kembali normal setelah
2-3 minggu pasca melahirkan. Sedangkan bagi ibu menyusui, kadang prolaktin dalam
payudara seringkali menigkat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: pengaruh
psikis atau stres, anastesi, operasi, rangsangan puting susu, hubungan kelamin, dan
karena pengaruh obat-obatan.
5. Pertanyaan Dari Asty Olivia Yuliana Boonde
Jelaskan resiko yang dapat terjadi ketika seorang bayi tidak mendapat asi tetapi diberikan
susu formula…..
Jawab:
1. Obesitas
Bayi yang tidak di beri ASI otomatis akan di berikan susu formula untuk mengganti ASI
tersebut. Karena dalam susu formula mengandung lemak yang tinggi sehingga
mengakibatkan bayi yang mengkonsumsi susu formula bisa mengalami kegemukan atau
obesitas. Jika sudah kelebihan berat badan maka tumbuh kembang bayi akan terlambat
seperti tengkurap, merangkak dan lain sebagainya. Sebenarnya bayi yang gendut akan
lucu tapi apakah bagus jika berat badannya lebih dari standar. Sebenarnya pemberian ASI
itu masih di katakan baik jika takaran yang di berikan masih sesuai dengan nutrisi yang di
butuhkan bayi. Dengan kata lain tidak kebanyakan.
2. Manja dan Tidak Mandiri
Penggunaan dot secara terus menerus ternyata tidak hanya memeberi efek buruk terhadap
daya tahan tubuh bayi tapi juga memiliki efek jangka panjang yaitu menjadikan anak
manja dan tidak mandiri. Hal ini di sebabkan oleh jika anak mengkonsumsi susu melalui
dot, bayi akan selalu di belai dan di gendong yang mengakibatkan anak kurang mandiri,
manja, dan agresif. Contohnya saja jika seorang bayi minum ASI, otomatis dia akan
mencari puting sang ibu dengan sendirinya. Lain halnya jika menggunakan dot, bayi akan
selalu di beri dan di beri tanpa usaha sedikit pun dari sang bayi itu sendiri.
3. Kurang Gizi
Pemberian susu formula secara berlebihan telah di sebutkan di atas bahwa anak
kemungkinan akan mengalami kegemukan. Namun, hati-hati bunda jika bunda
memberikan susu formula terlalu sedikit dan encer dengan tujuan untuk irit. Ini akan
sangat berbahaya bagi bayi. Mengurangi jumlah takaran susu formula sama dengan
mengurangi jumlah nutrisi yang akan di berikan kepada sang anak. Jika hal ini di lakukan
secara terus menerus, bayi akan kekurangan gizi yang kemudian akan berefek mudahnya
terserang penyakit seperti diare.
4. Risiko kematian
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa di Amerika serikat banyak bayi yang tidak
minum ASI mengalami demam, takikardia, menurunnya aliran darah, dan kejang pada
usia 11 hari dan meninggal di usia 20 hari (Weir (2002) dalam Roesli, 2008). Hal ini
mungkin memang tidak akan terjadi jika takaran susu formula yang di berikan kepada
sang buah hati sesuai dan juga peralatan alat minum bayi yang di bersihkan dengan
teratur. Roesli (2008) juga menyebutkan bahwa bayi yang tidak di berikan ASI risiko
kematiannya akan meningkat 25% setelah kelahiran.
5. Kerusakan struktur gigi (karies gigi)
Bayi yang tidak di berikan ASI, akan terus menerus meminum susu formula. Di dalam
susu formula terdapat kandungan sukrosa yang cukup tinggi. Sukrosa merupakan
karbohidrat di dalam susu yang memberikan rasa manis pada susu formula. Jika anak
terus menerus mengkonsumsi susu formula dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sukrosa akan terus menumpuk dan dapat merusak struktur gigi bayi.
6. Risiko menjadi pemarah saat dewasa
Air Susu Ibu (ASI) mengandung serotonin atau zat anti stres yang di bentuk di 2 tahun
pertama pertumbuhan anak. Jika bayi tidak mengkonsumsi ASI maka anak tidak akan
mendapatkan zat ini dan akan lebih berisiko menjadi anak yang pemarah. Hal ini
mungkin tidak akan terlihat jika anak masih kecil karena anak masih bisa di kendalikan
oleh orang tua. Namun, jika sudah dewasa terkadang anak akan mudah depresi dan
pemarah. Hal ini juga di dukung dengan zat yang ada dalam susu formula, yaitu Mangan
(Mn). Zat ini bisa membuat anak menjadi lebih stress.
7. Menurunkan kecerdasan otak
Efek bayi tidak minum ASI yang perlu orang tua perhatikan selanjutnya adalah
menurunkan kecerdasan otak. Hasil ini merupakan hasil dari sebuah penelitian yang
dilakukan oleh smith dkk yang di dalam Roesli (2008), bayi yang tidak memperoleh ASI
dengan maksimal bahkan sama sekali tidak mendapatkan ASI kecerdasan otak (kognitif)
anak akan menurun. Hal ini di buktikan dengan test semua fungsi intelektual,
kemampuan verbal, dan motorik anak. Hasilnya adalah score yang di dapatkan oleh anak
yang tidak minum ASI lebih rendah daripada anak yang minum ASI.
8. Risiko penyakit dan infeksi
Selain membuat bayi obesitas, mengkonsumsi susu formula akan meningkatkan peluang
bayi mengalami alergi, asma, gangguan pencernaan, anemia dan sebagainya. Hal itu di
sebabkan oleh kandungan nutrisi yang ada dalam susu formula tidak sesuai dengan nutrisi
yang bayi butuhkan sesuai dengan umurnya. Selain hal itu faktor pendukung lainnya
adalah jika bayi tidak mengkonsumsi ASI otomatis dia akan mengkonsumsi susu formula
menggunakan dot. Dot yang terbuat dari karet dan plastik rentan sekali terhadap jamur
dan kuman yang mudah sekali berkembang sehingga jika di konsumsi bayi secara terus
menerus akan semakin menurunkan daya tahan tubuh yang berakhir pada mudahnya
tubuh bayi terkena infeksi atau penyakit.
6. Pertanyaan Dari Aisyah Fika Audia
Apa yang menyebabkan ukuran payudara wanita cenderung berbeda antara bagian kiri
dan kanan…..
Jawab:
Umumnya payudara sebelah kiri lebih besar dibanding yang kanan. Ini karena
keberadaan organ jantung di sebelah kiri. Tapi, bukan berarti bedanya jauh, Bisa juga
perbedaan itu karena tulang belakang yang bengkok (skoliosis), bentuk rongga toraks
yang tidak simetris karena bawaan dari lahir, dan sebagainya.
Namun, jika semakin hari perbedaan kiri dan kanan makin besar, sebaiknya dibawa ke
dokter. Yang perlu diketahui adalah sejak kapan payudara jadi besar sebelah dan makin
lama makin besar. Kalau baru-baru saja, pasti ada sesuatu di bawah puting.
Besar sebelah bisa juga karena tumor. Bisa tumor jinak atau tumor jinak yang cenderung
ke arah keganasan. “Kalau jadi besar sekali, bisa saja itu tumor filodes.”
7. Pertanyaan dari Ayu puspita
Mengapa payudara wanita menjadi lebih keras dan sakit saat menjelang menstruasi…..
Jawab:
Perempuan memiliki beberapa hormon yang penting untuk sistem reproduksinya, di
antaranya estrogen dan progesteron. Terjadinya menstruasi adalah karena tidak terjadi
pembuahan pada sel telur, sehingga dinding rahim akhirnya luruh. Pada siklus
menstruasi, hormon di tubuh Anda akan berfluktuasi. Peningkatan level hormon terjadi
sebelum sampai sesudah masa menstruasi. Estrogen memiliki peran penting dalam kasus
ini, sehingga menyebabkan saluran payudara membesar. Selain itu, produksi progesteron
juga membuat kelenjar susu membengkak. Karena kedua hal ini, akhirnya Anda
mengalami rasa nyeri pada payudara.
Estrogen dan progesteron biasanya mengalami peningkatan pada hari ke 14 sampai 28 –
jika siklus Anda sepanjang 28 hari. Estrogen akan meningkat pada pertengahan siklus,
sedangkan progesteron meningkat selama seminggu sebelum masa menstruasi.
Bengkak dan nyeri pada payudara adalah gejala utama dari premenstrual. Rasa nyeri
tersebut memang tak nyaman, Anda juga akan merasakan jaringan payudara menjadi
padat dan kasar. Namun, tidak semua perempuan mengalami rasa sakit pada payudara
menjelang menstruasi. contohnya, perubahan level hormon menjelang menstruasi akan
mengalami penurunan pada perempuan yang mendekati masa menopause.

DARI KELOMPOK II
1. Pertanyaan Dari Danti Sari
Kenapa payudara seringkali merasa nyeri padahal tidak ada benjolan apapun yang
menunjukkan hal tersebut adalah Kanker payudara …..
2. Pertanyaan dari Erisa
Bisakah wanita tetap memberikan asi pada anak pada saat ia menderita kanker payudara
…..
3. Pertanyaan dari Fildayana Anci
Mengapa daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar mengalamirigmeatasi…..
4. Pertanyaan Dari Cici Selpi
Apa yang menyebabkan air ASI ibu tidak keluar pada saat menyusui ….
5. Pertanyaan Dari Endang Astuti
Mengapa payudara sering nyeri saat mengalami siklus menstruasi …..
6. Pertanyaan dari Dwi Gita Ramadani
Jelaskan cara mencegah agar tidak terjadi kanker payudara …..
7. Pertanyaan dari Eva Ramadani
Jelaskan dampak apa saja yang akan terjadi jika seorang ibu yang menyusui tidak
memberikan Asinya kepada anaknya melainkan dibiarkan saja…..

DARI KELOMPOK III


1. Pertanyaan Dari Indah Rosianti A.
Apa fungsi jaringan erektil pada putting susu …..
2. Pertanyaan dari Ilmalasari
Adakah penyakit yang menyerang korpus mamae sebutkan dan jelaskan penyakit tersebut
…..
3. Pertanyaan dari Fitra Aulia
Apakah air susu ibu yang tidak keluar setelah melahirkan itu sudah pasti terdapat masalah
atau tidak….

DARI KELOMPOK IV
1. Pertanyaan dari Israwati
Bisakah anda jelaskan apa itu kanker payudara Duktul Karsinoma dan apa penyebabnya
….
2. Pertanyaan dari Irna Febry Purnamasari
Mengapa wanita mengeluarkan ASI hanya pada saat baru melahirkan ….
3. Pertanyaan dari Indri Febrianti
Apa yang mempengaruhi air susu ibu terasa asin ….
4. Pertanyaan dari Mildayana
Apa yang harus dilakukan oleh ibu menyusui apabila asinya habis adakah cara agar
asinya dapat stabil kembali ….
5. Pertanyaan dari Marwa Ardianti Devi
Pada sebagian wanita memiliki bentuk payudara yang berbeda. Apa yang menyebabkan
hal tersebut ….
6. Pertanyaan dari Ira Haswinda
Bagaimana cara mengetahui bahwabayi telah mendapat suplai asi yang cukup …..

DARI KELOMPOK V
1. Pertanyaan dari Nuranah Yunus
Zat apa yang terkandung dalam air ASI ….
2. Pertanyaan dari Nenden Yolandari
Apa penyebab tidak seimbangnya ukuran payudara pada ibu menyusui…..
3. Pertanyaan dari Nur Sulistiawati
Jika seorang remaja mengeluarkan air susu apakah itu penyakit atau bukan. Jelaskan …..
4. Pertanyaan dari Ni Putu Eka Rustiani
Mengapa kanker payudara itu sangat berbahaya bahkan setelah seseorang dinyatakan
bebas kanker. (contohnya sering muncul kembali kanker yang lebih mematikan ) …..
5. Pertanyaan dari Nia Ramadhani
Hal –hal apa saja yang dapat menyebabkan kanker payudara ….
6. Pertanyaan dari Nur Azizah Ottoluwa
Sebutkan bagian-bagian payudara beserta fungsinya …..
7. Pertanyaan dari Nabila Laurensia Apriliana Amrun
Sebutkan masalah-masalah apa saja yang bisa terjadi pada payudara…..

DARI KELOMPOK VII


1. Pertanyaan dari Wulan Jisman Sahid
Jelaskan cirri-ciri bayi jika terjadi masalah seperti masalah pada reseptor tubuh bayi …..
2. Pertanyaan dari Susanti
Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak. Jelaskan
fungsi dari ketiga jaringan tersebut dan apa yang terjadi jika ketiga jaringan tersebut
rusak atau mengalami gangguan …..
3. Pertanyaan dari Siti Aisya
Jika asi ibu hamil keluar sebelum melahirkan apakah normal atau terkena penyakit.
Jelaskan !
4. Pertanyaan dari Waode Aprilia Ningsih palira
Apa perbedaan antara laktasi dan menyusui …..
5. Pertanyaan dari Wulan Nurhikmah
Jelaskan Proses pembentukan ASI dan kandungan apasaja yang terdapat di dalamnya …..
6. Pertanyaan dari Vika Miftahun Nisa
Sebut dan jelaskan apa yang dimaksud dengan membrane membrio …..

Anda mungkin juga menyukai