Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN AKHIR PENGOLAHAN DATA GEOLISTRIK DESA

LUNDAR, KECAMATAN PANTI


KABUPATEN SUMATERA BARAT PROVINSI SUMATERA
BARAT

Tugas 4 ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Kuliah Teknik Geofisika
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2019 / 2020

Disusun oleh :

Rizki Purnama
10070117113

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2020 M
DAFTAR PUSTAKA

1. Budiyanto, Satriyadi, 2014, “Visualisasi 3D Menggunakan Serial Section


dan Interpolasi Data Geolistrik”, academia.edu, diakses pada
tanggal 18 Meil 2020 pukul 10.00 WIB. (Referensi Internet)

2. Defiaryanto, 2015, “Pemodelan Litologi dari Data Geolistrik Konfigurasi


Schlumberger”, defriyanto.wordpress.com, diakses pada tanggal
17 Mei 2020 pukul 10.20 WIB. (Referensi Internet)

3. Dono. Guntoro 2020. Bahan Ajar Mata Kuliah Teknik Eskplorasi. Bandung
: Universitas Islam Bandung.

4. Rahim, Azhary, 2014, “Metode Eksplorasi Tidak Langsung”,


tambangunp.blogspot.com, diakses pada tanggal 18 Mei 2020
pukul 14.00 WIB. (Referensi Internet)

5. Setiawan, Tri Susanto, 2011. “Metode Geolistrik Resistivitas”,


trisusantosetiawan.wordpress.com, diakses pada tanggal 18 Mei
2020 pukul 12.20 WIB. (Referensi Internet)

6. Yadi, Andri, 2013, “Pengolahan Data Geolistrik”, andri-yadi-


p.blogspot.com, diakses pada tanggal 17 Mei 2020 pukul 13.10
WIB. (Referensi Internet).

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................ii


DAFTAR ISI ..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ..................................................................... 2
1.2.1 Maksud ............................................................................. 2
1.2.2 Tujuan .............................................................................. 2
BAB II PENGOLAHAN DATA ...................................................................3
2.1 Hasil Dan Pembahasan ............................................................... 3
BAB III INTERPRETASI DATA DAN VOLUMETRIC................................7
3.1 Interpretasi Data .......................................................................... 7
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................12
4.1 Kesimpulan ................................................................................ 12
4.2 Saran ......................................................................................... 12
BAB V LAMPIRAN ..................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan suatu daerah yang terdapat pada lingkaran api
pasifik (ring of fire), dimana sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi di bumi ini
sebesar 81% dari gempa bumi tersebut terjadi di sepanjang lingkaran api ini,
sehingga menyebabkan beberapa daerah yang terdapat pada lingkaran cincin
tersebut termasuk indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung
berapi. Dalam ilmu geologi, terjadinya gempa bumi pada suatu daerah akan
menyebabkan terbentuknya struktur-struktur geologi, dimana struktur ini akan
memengaruhi terjadinya deformasi dan bentuk dari permukaan bumi, sehingga
nantinya akan memengaruhi kondisi geologis suatu daerah.
Secara geologis indonesia merupakan suatu daerah yang terletak di antara
beberapa lempengan bumi dan beberapa dangkalan laut, sehingga hal inilah yang
menyebabkan kondisi geografis dan kondisi geologinya berbeda-beda setiap
daerahnya. Indonesia berada pada titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu
lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik, dimana ketiga
lempeng ini sering mengalami gesekan sehingga menyebabkan di Indonesia
banyak memiliki gunung api serta sering terjadi gempa bumi. Indonesia juga
terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu dangkalan sunda, dangkalan sahul, dan
daerah pertengahan Australia Asiatis, hal ini menyebabkan wilayah timur
Indonesia terdiri dari lautan yang dangkal dan daerah barat terdiri dari lautan yang
dalam sehingga dalam hal ini akan menyebabkan kondisi endapan bahan galian
di Indonesia juga memiliki keragaman.
Endapan bahan galian yang terdapat di Indonesia dapat dimanfaatkan
lebih lanjut apabila kondisi dari endapan bahan galian tersebut telah diketahui,
cara agar kondisi endapan bahan galian diketahui salah satunya ialah dengan
kegiatan eksplorasi. Kegiatan eksplorasi terdiri dari beberapa jenis salah satunya
ialah eksplorasi tidak langsung. Eksplorasi tidak langsung merupakan kegiatan
pengamatan yang dilakukan secara tidak langsung atau tidak terjadi kontak
langsung dengan endapan bahan galian yang akan dicari, melainkan melalui

1
2

anomali yang didapatkan dari pengukuran/pengamatan yang memanfaatkan sifat-


sifat yang dimiliki endapan bahan galian seperti sifat fisik (geolistrik & geomagnet)
dan sifat kimia (geokimia), sehingga nantinya akan diketahui kondisi sebaran
endapan bahan galian di bawah permukaan bumi.
Keragaman endapan bahan galian yang terdapat di Indonesia perlu
dilakukan pengkajian lagi agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut, salah satunya ialah
dengan cara melakukan eksplorasi tidak langsung. Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat dikatakan bahwa pengetahuan yang lebih luas tentang eksplorasi
khsusunya eksplorasi tidak langsung sangat dibutuhkan, sehingga nantinya
keragaman endapan bahan galian tersebut dapat ditambang sesuai dengan
kondisi dari endapan bahan galian tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum kali ini secara umum yaitu untuk
mengetahui mengenai eksplorasi tidak langsung dengan menggunakan metode
geolistrik sebaran endapan bahan galian baik yang terdapat di Indonesia maupun
di luar Indonesia.
1.2.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dari praktikum kali ini, di antaranya ialah sebagai
berikut :
1. Mengetahui litologi yang dihasilkan dari data geolistrik yang telah diukur
langsung di lapangan di daerah penelitian.
2. Mengetahui hal yang mempengaruhi pengukuran geolistrik langsung di
lapanagna di daerah penelitian..
3. Mengetahui litologi yang dihasilkan dari data geolistrik yang telah diberikan
yang terdapat di daerah penelitian.
3

BAB II
PENGOLAHAN DATA

2.1 Hasil Dan Pembahasan


Data – data ini berupa nilai – nilai resistivity suatu masing – masing material
yang menyatakan kondisi dibawah permukaan dengan pendekatan menggunakan
cara prinsip electric Disamping itu data geolistrik sendiri dapat menggambarkan
kondisi dibawah permukaan dari pendekatan berdasarkan sifat – sifat fisik
kelistrikan yang dimiliki masing – masing material atau batuan.
Tabel 2.1
Data Geolistrik Titik GL-19
AB/2 MN/2 K I V R ρ
(Meter) (Meter) (Meter) (mA) (mV) (ohm) (Ohm-
meter)
1.5 0.5 6.28 14 2.28 0.16 1.00
2.5 0.5 18.84 14 0.49 0.04 0.75
4 0.5 49.46 19 210.6 11.08 548.02
6 0.5 112.26 21 54 2.57 288.51
8 0.5 200.18 23 21.7 0.94 188.17
10 0.5 313.22 22 11.4 0.52 162.87
12 0.5 451.38 19 4.8 0.25 112.85
15 0.5 705.72 14 1.7 0.12 84.69
15 5 62.8 14 20.2 1.44 90.43
20 5 117.75 21 8.2 0.04 4.71
25 5 188.4 23 3.3 0.14 26.38
30 5 274.75 29 2.9 0.1 27.48
40 5 494.55 13 0.7 0.5 247.28
50 5 777.15 19 0.5 0.03 23.31
60 5 1122.55 16 0.3 0.02 22.45
60 10 549.5 17 7.2 0.42 230.79
75 10 867.43 14 0.6 0.04 34.70
100 10 1554.3 21 1 0.05 77.72
4

100 25 588.75 24 3.3 0.14 82.43


125 25 942 24 1.8 0.08 75.36
150 25 1373.75 14 5 0.36 494.55

Tabel 2.2
Data Geolistrik Titik GL-21
AB/2 MN/2 K I V R ρ
(Ohm-
(Meter) (Meter) (Meter) (mA) (mV) (ohm) meter)
1.5 0.5 6.28 18 1.6 0.09 0.56
2.5 0.5 18.84 15 0.4 0.03 0.5
4 0.5 49.46 21 0.1 0 0.24
6 0.5 112.26 16 7.6 0.48 53.32
8 0.5 200.18 14 9.5 0.68 135.83
10 0.5 313.22 14 9.6 0.69 214.78
12 0.5 451.38 15 7.5 0.5 225.69
15 0.5 705.72 16 5.4 0.34 238.18
15 5 62.8 16 5.3 0.33 20.8
20 5 117.75 13 5.6 0.43 50.72
25 5 188.4 15 7.9 0.53 99.22
30 5 274.75 12 7.6 0.63 174.01
40 5 494.55 11 4.7 0.43 211.31
50 5 777.15 14 7.2 0.51 399.68
60 5 1122.55 10 3.2 0.32 359.22
60 10 549.5 10 1.2 0.12 65.94
75 10 867.43 18 7.2 0.4 346.97
100 10 1554.3 8 9.9 1.24 1923.45
100 25 588.75 8 10 1.25 735.94
125 25 942 11 7.1 0.65 608.02
150 25 1373.75 6 14.2 2.37 3251.21
5

Tabel 2.3
Data Geolistrik Titik GL-44
AB/2 MN/2 K I V R ρ
(Ohm-
(Meter) (Meter) (Meter) (mA) (mV) (ohm) meter)
1.5 0.5 6.28 23.1 2.895 125.32 787.04
2.5 0.5 18.84 27 1.268 46.96 884.78
4 0.5 49.46 23 460 20 989.1
6 0.5 112.26 23.4 215 9.19 1031.4
8 0.5 200.18 17.4 84.4 4.85 970.96
10 0.5 313.22 18.5 45.7 2.47 773.73
12 0.5 451.38 10.7 54.5 5.09 2299.06
15 0.5 705.72 15.3 24.3 1.59 1120.84
20 0.5 1255.22 18.3 33.8 1.85 2318.38
25 0.5 1961.72 22.9 5.9 0.26 505.42
30 10 125.6 16.1 71 4.41 553.89
40 10 235.5 27.8 53.4 1.92 452.36
50 10 376.8 34.8 76.6 2.2 829.39
60 10 549.5 52.3 33.3 0.64 349.87
75 10 867.43 56.8 18.7 0.33 285.58
100 10 1554.3 49.5 9.1 0.18 285.74
125 10 2437.43 41.1 2.9 0.07 171.98
150 10 3516.8 26.7 1.1 0.04 144.89

Tabel 2.4
Data Geolistrik Titik GL-46
AB/2 MN/2 K I V R ρ
(Ohm-
(Meter) (Meter) (Meter) (mA) (mV) (ohm) meter)
1.5 0.5 6.28 3 0.74 0.25 1.55
2.5 0.5 18.84 4 0.4 0.1 1.88
4 0.5 49.46 4 189 47.25 2336.75
6 0.5 112.26 4 86.7 21.68 2433.13
8 0.5 200.18 3 42.7 14.23 2849.16
10 0.5 313.22 4 37.3 9.33 2920.73
12 0.5 451.38 4 24.8 6.2 2798.53
15 0.5 705.72 6 22.2 3.7 2611.15
15 5 62.8 6 163.1 27.18 1707.11
20 5 117.75 3 42.6 14.2 1672.05
25 5 188.4 4 30.7 7.68 1445.97
30 5 274.75 3 14.5 4.83 1327.96
40 5 494.55 6 10.7 1.78 881.95
6

50 5 777.15 5 5.5 1.1 854.87


60 5 1122.55 4 3 0.75 841.91
60 10 549.5 4 6.1 1.53 837.99
75 10 867.43 3 2.4 0.8 693.94
100 10 1554.3 14 5.6 0.4 621.72
100 25 588.75 14 14.1 1.01 592.96
125 25 942 12 6.6 0.55 518.1
150 25 1373.75 4 2.1 0.53 721.22

Log resistivity dibuat menggunakan software progress 3.0, di mana data


yang telah diolah kemudian dimasukan ke dalam software progress 3.0 berupa
AB/2 dan RHO, sehingga nantinya akan didapatkan hasil berupa resistivity yang
telah diolah di software 3.0. Berbeda halnya dengan log resistivity, log bor
didapatkan dari software rockwork 16, di mana data resistivity yang telah
didapatkan dari software progress 3.0 beserta litologinya menjadi data utama
dalam menentukan log bor di software rockwork 16. Resistivitas ditentukan dari
suatu tahanan jenis semu yang dihitung dari pengukuran perbedaan potensi antar
elektroda yang ditempatkan dibawah permukaan. Pengukuran suatu beda
potensial antara dua elektroda seperti pada gambar dibawah ini sebagai hasil dua
elektroda lain pada titik C yaitu tahanan jenis dibawah permukaan tanah dibawah
elektroda (Todd.D.K.1959).
BAB III
INTERPRETASI DATA DAN VOLUMETRIC

3.1 Interpretasi Data


Dari data pengukuran langsung di lapanagn, didapatkan data-data
resistivity yang di klasifikasikan menurut Telford sehingga menghasilkan batuan di
daerah tersebut, yakni terdapat top soil, lempung, granit, granodiorit dan diorit.
berdasarkan peta geologi di daerah tersebut terdapat pada formasi MPltd yang
apabila disesuaikan dengan nilai resistivity yang telah didapatkan sesuai dengan
klasifikasi Telford, maka nilai resistivity ini tidak ada yang masuk sesaui dengan
keterangan di peta geologi, hal ini disebabkan karena kegiatan pengukuran yang
dilakukan dalam keadaan diindikasikan diguyur hujan, sehingga batuan yang akan
diteliti terisi oleh air hujan dan akan memengaruhi nilai resistivity. Litologi yang
telah didapatkan dari hasil perhitungan seperti batulempung seharusnya tidak bisa
dimasukan karena tidak terdapat dalam peta geologi, tetapi lempung tersebut
dapat dibuktikan dari kegiatan pengukuran yang dilakukan dalam kondisi hujan
dan dengan nilai resistivity yang sesuai dengan air tanah, di mana air tanah di sini
terperangkap di dalam batuan yang memiliki porositas yang kecil seperti
batulempung.
Dari data geolistrik didapatkan data-data resistivity yang di klasifikasikan
menurut Telford sehingga menghasilkan batuan di daerah tersebut, Pada data
geolistrik yang telah diberikan didapatkan bahwa di data GL-19 terdapat top
soil.lempung, granit, GL-21terdapat top soil.lempung, granit, granodiorit, GL-44
dan GL-02 terdapat top granit serta diorit dan GL-46 terdapat granit. Dari data
tersebut didapatkan lempung yang mana data ini agak menjadi rancu, akan tetapi
terdapatnya lempung dapat dibuktikan dari peta geologi yang menyatakan bahwa
adanya batupasir.

7
8

Gambar 3.1
Hasil Interpretasi Data Geolistrik Titik GL-19
Tabel 3.1
Tabel Hasil Interpretasi Data Geolistrik Titik GL-19
h
ρ d(kedalaman) Litologi
(Ketebalan)
213 8 8 Top Soil
1.24 0.849 8.85 Lempung
1.24 1.27 10.1 Lempung
1198 15.2 25.3 Granit
1.94 Lempung
9

Gambar 3.2
Hasil Interpretasi Data Geolistrik Titik GL-21

Tabel 3.2
Tabel Hasil Interpretasi Data Geolistrik Titik GL-21
h
ρ d(kedalaman) Litologi
(Ketebalan)
215 10 10 Top Soil
320 3.79 13.8 Lempung
320 1.19 15 Lempung
320 1.78 16.8 Lempung
82.4 6.45 23.2 Lempung
82.4 9.68 32.9 Lempung
1725 49.3 82.2 Granit
87.3 Lempung
10

Gambar 3.3
Hasil Interpretasi Data Geolistrik Titik GL-44

Tabel 3.3
Tabel Hasil Interpretasi Data Geolistrik Titik GL-44
h
ρ d(kedalaman) Litologi
(Ketebalan)
787 1.5 1.5 Top Soil
1304 2.25 3.75 Granit
688 5.63 9.38 Granodiorit
441 14.1 23.4 Granodiorit
528 11.5 34.9 Granodiorit
528 17.2 52.2 Granodiorit
49.1 Lempung
11

Gambar 3.4
Hasil Interpretasi Data Geolistrik Titik GL-46

Tabel 3.4
Tabel Hasil Interpretasi Data Geolistrik Titik GL-46
h
ρ d(kedalaman) Litologi
(Ketebalan)
1450 4 4 Granit
2623 3.02 7.02 Granit
1170 21.9 28.9 Granit
610 43.3 72.2 Diorit
503 Diorit
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Pada data geolistrik yang telah diukur langsung di lapangan didapatkan
bahwa terdapat litologi top soil (0 – 8.1 m), granit (8.1 – 17.4 m), dan diorit
(>40 m).
2. Dalam pengukuran langsung di lapangan, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi seperti terjadinya hujan akan mempengaruhi nilai resistivity
yang disebabkan karena masuknya air ke dalam batuan yang akan diukur.
Selain itu pengukuran yang dilakukan pada topografi yang tidak sama juga
dapat menyebabkan terjadinya miss pada data yang akan diperoleh.
3. Pada data geolistrik yang telah diberikan didapatkan bahwa di data GL-19
terdapat top soil.lempung, granit, GL-21terdapat top soil.lempung, granit,
granodiorit, GL-44 dan GL-02 terdapat top granit serta diorit dan GL-46
terdapat granit.

4.2 Saran
Sebaiknya dalam pengukuran dilakukan langsung oleh orang yang
mengolah data agar dapat menginterpretasikan dengan data yang dialapangan
secara langsung.

12
BAB V
LAMPIRAN

Gambar 5.1
Peta Geologi Regional

13
Gambar 5.2
Lampiran Log GL-19

14
Gambar 5.3
Lampiran Log GL-21

15
Gambar 5.4
Lampiran Log GL-44

16
Gambar 5.5
Lampiran Log GL-46

17
1. Pemprossen Data Pada Software Ip2win
Data yang telah lengkap meliputi nilai – nilai variabel pada tabel
pengukuran geolistrik diproses input kedalam software ip2win.

Gambar 5.6

Gambar 5.7

18
8

Gambar 5.8

Gambar 5.9

19
Gambar 5.10

2. Input Data Pada Software Proggres

Gambar 5.11

20
Gambar 5.12

Gambar 5.13

21
Gambar 5.14

Gambar 5.15

22
Gambar 5.16

23
3. Input Data Pada Software Logplot

Gambar 5.17

Gambar 5.18
Gambar 5.19

Gambar 5.20
Gambar 5.21

Gambar 5.22
Gambar 5.24

Gambar 5.25

Anda mungkin juga menyukai