Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 4

USAHA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Fisika Dasa 1 Semester Antara Pada Program studi
Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2019/2020

Disusun oleh :
Nama : Rizki Purnama
NPM : 10070117113

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2020 M / 1441 H
RANGKUMAN
USAHA

A. Usaha
kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan dengan mengerahkan tenaga,
pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha dapat juga diartikan
sebagai pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam fisika, pengertian usaha
hampir sama dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari.
Kesamaannya adalah dalam hal kegiatan dengan mengerahkan tenaga.
Pengertian usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi. Apabila
sesuatu (manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang melakukan
usaha itu harus mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan perpindahan.
dalam fisika, usaha berkaitan dengan gerak sebuah benda. Jadi apabila kita
mengeluarkan sejumlah energi atau tenaga untuk memindahkan suatu benda, kita
perlu mendorong atau menarik benda itu. Saat 5 kita mendorong atau menarik
benda, kita mengeluarkan energi. Usaha yang kita lakukan tampak pada
perpindahan benda itu.Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar
kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain
adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa
permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien
gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang
kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi mikro (nano tepatnya)
pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan menjadi minimum, bahkan
cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus) pada permukaan daun
(misalnya setetes air di atas daun keladi).
Besarnya usaha yang bekerja pada sebuah benda bergantung pada :
a. Gaya normal (N)
“Gaya normal adalah gaya reaksi yang muncul ketika dua benda
bersentuhan dan arah selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Gaya
norma dapat berasal dari berat benda sendiri ditambah penaruh gaya luar”
(Amalia, 2004).
b. Koefisien gesekan (µ)
Koefisien gesekan suatu bidang bergantung pada halus atau kasarnya
permukaan benda tersebut. Besar gaya gesekan kinetis yang bekerja
pada suatu benda adalah tetap, Hubungan gaya gesek dan koefisien
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut.
fs = µs.N
fk = µk. N
dimana :
fk = gaya gesek kinetis (N)
mk = koefisien gesekan kinetis
N = gaya normal pada benda yang ditinjau gaya geseknya (N)
Nilai-nilai ms dan mk bergantung pada sifat antara kedua permukaan benda
yang bersentuhan, tetapi secara umum mk lebih kecil daripada ms.
Gaya gesek satuannya newton, sedangkan koefisien gesekan tidak
bersatuan dan harganya antara 0 dan 1 (0 ≤ µ ≤ 1). µ = 0 untuk bidang licin
sempurna µ = 1 untuk bidang yang sangat kasar.
Pengertian usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi.
Apabila sesuatu (manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang
melakukan usaha itu harus mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan
perpindahan. NurAzizah (2007:46) menyatakan ”usaha merupakan hasil kali
antara gaya dengan perpindahan yang dialami oleh gaya tadi. Jadi, jika suatu
benda diberi gaya namun benda tidak mengalami perpindahan, maka dikatakan
usaha pada benda tersebut nol”.
Bila gaya bekerja pada sebuah benda sehingga benda berpindah selama
gaya bekerja, maka gaya tersebut melakukan usaha. Rumusnya adalah:
W = F.s
Dimana:
W = usaha
F = gaya
S = perpindahan benda
Usaha dihasilkan oleh gaya yang dikerjakan pada suatu benda sehingga
benda itu berpindah tempat dan usaha tidak terlepas dari gaya dan perpindahan.

B. Usaha Yang Dilakukan Oleh Gaya Tetap


Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap (besar maupun arahnya) didefinisikan
sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen
gaya pada arah perpindahan tersebut.
gaya tarik orang pada sebuah benda yang terletak pada bidang horizontal, hingga
benda berpindah sejauh s sepanjang bidang. Untuk memindahkan sebuah benda yang
bermassa lebih besar, diperlukan usaha yang lebih besar pula. Juga, untuk memindahkan
suatu benda pada jarak yang lebih jauh, diperlukan pula usaha yang lebih besar. Dengan
berdasarkan pada kenyataan tersebut, usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan
perpindahan yang terjadi.
Bila usaha kata simbolkan dengan W, gaya F, dan perpindahan s, maka :
W = F . s F . sin θ F F θ F .
Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan
konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan cos θ s
G besaran skalar. Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s
adalah θ, maka besarnya usaha dapat dituliskan sebagai :
W = (F cos θ)
Komponen gaya F sin α dikatakan tidak melakukan usaha, sebab tidak ada
perpindahan ke arah komponen itu. Dari persamaan rumus usaha, dapat
dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu gaya :
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya;
b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda;
c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.
Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita mendapatkan
beberapa keadaan yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan
perpindahan benda yaitu sebagai berikut :
a. Apabila θ = 00 , berarti arah gaya sama atau berimpit dengan arah
perpindahan benda dan cos α = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh
gaya F dapat dinyatakan :
W = F . s cos θ
W=F.s.i
b. Apabila θ = 900 , berarti arah gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan
benda dan cos θ = 0, sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu
W=Fs
cos θ W = F . s
benda dan benda berpindah dengan arah tegak lurus pada arah gaya,
dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.
c. Apabila θ = 1800 , berarti arah gaya F berlawanan dengan arah perpindahan
benda dan cos θ = -1, sehingga W mempunyai nilai negatif. Hal itu dapat diartikan
bahwa gaya itu (atau benda) tidak melakukan usaha, benda tidak mengeluarkan
energi, melainkan mendapatkan energi. Sebagai contoh adalah sebuah benda
yang dilemparkan vertikal ke atas. Selama benda bergerak ke atas, arah gaya
berat benda berlawanan dengan pemindahan benda. Hal itu dapat dikatakan
bahwa gaya berat benda melakukan usaha yang negatif.

Pada benda itu bekerja dua gaya, yaitu gaya F dan gaya gesekan fk yang
arahnya berlawanan dengan arah perpindahan benda. Jika perpindahan
benda sejauh s maka gaya F melakukan usaha W = F . s, sedangkan gaya
gesekan fk melakukan usaha W = fk . s
d. Apabila s = 0, berarti gaya tidak menyebabkan benda berpindah. Hal itu
berarti W = 0. Jadi, meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu benda,
jika benda itu berpindah, dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.
Misalnya, Anda mendorong tembok, ternyata tembok tidak akan bergeser.
F F fk s Gambar 2.2. Sebuah benda dikenai gaya F pada permukaan kasar
8 Dalam hal itu, dikatakan bahwa Anda tidak melakukan usaha, meskipun
Anda mengeluarkan energi, sebab Anda tidak memindahkan tembok ke
arah gaya benda berikan.
C. Menghitung Usaha Dari Grafik Gaya dan Perpindahan
Apabila gaya yang bekerja pada suatu benda besar dan arahnya tetap maka
grafik antara F dan perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar dengan
sumbu mendatar s.

Dari persamaan rumus usaha, usaha dilakukan oleh gaya W = F . s. Dari grafik
F – s, usaha sama dengan luas bangun yang dibatasi oleh garis grafik dengan
sumbu mendatar s.

Dengan demikian, dapat disimpulkan dari diagram F – s bahwa usaha yang


dilakukan oleh gaya F sama dengan luas bangun yang dibatasi garis grafik dengan
sumbu mendatar s.

D. Usaha yang Dilakukan Oleh Beberapa gaya


Usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya dalam kehidupan nyata hampir
tidak pernah kita temukan kasus dimana pada suatu benda hanya bekerja sebuah
gaya tunggal. Misalnya, ketika Anda menarik sebuah balok sepanjang lantai,
selain gaya tarik Anda. Pada balok, juga bekerja gaya-gaya lain seperti : gaya
gesekan antara balok dan lantai, gaya hambatan angin, dan gaya normal.
Jadi usaha yang dilakukan oleh resultan beberapa gaya yang memiliki titik
tangkap sama adalah sama dengan jumlah aljabar usaha yang dilakukan oleh
masing-masing gaya. Jika pada sebuah benda bekerja dua gaya maka usaha
yang dilakukan adalah :
12 W = W1 + W2
Jika terdapat lebih dari dua gaya :
W = W1 + W2 + W3 + ...... + Wn
Atau
W = ∑Wn
Sesuai dengan hukum III Newton, dapat disimpulkan bahwa gaya yang
bekerja pada masingmasing benda dalam kasus ini sama besar tetapi berlawanan
arah, yaitu FAB = - FBA. Tanda negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Jika
usaha oleh tangan pada balok adalah usaha positif, karena searah dengan
perpindahan balok, maka usaha oleh balok pada tangan bernilai negatif.
FA pada B = -FB pada A

E. Hubungan antara Usaha dan Energi


usaha memiliki kaitan yang erat dengan energi. Ketika anda mendorong
sebuah peti diatas lantai yang datar dan licin, hanya gaya dorong anda yang
melakukan usaha ada peti, dan ternyata kelajuan peti bertambah. Kelajuan peti
bertambah berarti energi kinetik pada peti juga bertambah. Tentu saja
pertambahan energi kinetik berasal dari usaha yan dilakukan oleh gaya dorong.
Dengan demikian, besarnya usaha sama dengan perubahan energi kinetik
benda. Secara matematis ditulis sebagai berikut:
W = Δ Ek; W = Ek2 – Ek1
Dimana:
W = usaha (Joule)
Ek = perubahan energi kinetik (Joule)
Ek2 = energi kinetik akhir (Joule)
Ek1 = energi kinetik awal (Joule)
Ketika mengangkat sebuah balok, maka akan memberikan gaya dorong
terhadap balok.Pada saat ke atas, berlaku:
Wtangan = Ftangan . s = m g h
Saat ke bawah:
Wgravitasi = Fgravitasi . s = –m g h
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi bumi (benda yang bergerak vertikal)
sama dengan perubahan energi potensial gravitasi.
Secara matematis ditulis sebagai berikut.
W = Δ Ep; W = Ep2 – Ep1;W = m g (h2 – h1
Dimana:
W = usaha (J)
ΔEp = perubahan energi potensial (J)
Ep1 = energi potensial awal (J)
Ep2 = energi potensial akhir (J)
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Sebuah
benda dapat dikatakan mempunyai energi bila benda itu menghasilkan gaya yang
dapat melakukan usaha. Dalam kegiatan sehari-hari kita sering mendengar istilah
energi atau tenaga yang merupakan suatu besaran turunan yang memiliki satuan
joule. Menurut para ahli sains, energi didefinisikan sebagai kemampuan
melakukan usaha.
Setiap energi pasti mengalami perubahan, dengan demikian setiap materi
mengandung dan terkait dengan energi. Bila materi berubah akan disertai
perubahan energi, maka energi adalah sesuatu yang menyertai perubahan materi.
Jika energi yang dikandung materi sebelum perubahan lebih besar dari
sesudahnya, maka akan keluar sejumlah energi dan peristiwa tersebut disebut
eksotermik. Sebaliknya jika energi materi sebelum perubahan lebih kecil dari
sesudahnya, maka akan diserap sejumlah energi dan peristiwa itu disebut
endotermik.
Energi berasal dari suatu sumber energi, energi panas bisa berasal dari
matahari, api, nyala lilin. Matahari merupakan sumber energi yang paling utama
bagi kehidupan di bumi. Misalnya, matahari (energi cahaya) berperan pada
pembuatan makanan bagi kehidupan mahluk hidup lainnya.
“energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan dan energi bisa
berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya”. Ini merupakan bunyi hukum
kekekalan energi. yang terjadi di alam hanya perubahan energi dari satu bentuk
kebentuk yang lainnya. Perubahan yang menyertai materi sebenarnya
menjelaskan esensi energi sebagi kemampuan melakukan kerja atau usaha.
Melakukan usaha artinya melakukan perubahan antara lain perubahan posisi,
perubahan bentuk, perubahan ukuran, perubahan suhu, perubahan gerak,
perubahan wujud, dan perubahan struktur kimia suatu saat. Pada dasarnya ada 2
macam bentuk energi, yaitu energi potensial dan energi kinetik. Kedua energi
tersebut merupakan energi mekanik.
a. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang bergerak. Anak
panah yang lepas dari busurnyamemiliki energi kinetiksehingga anak panah
dapatmelakukan usaha, yaitu menancap pada target. Besarnya energi kinetik
suatu benda bergantung pada massa dan kelajuan benda.
Sebuah benda yang bermassa m yang diam pada permukaan licin (tanpa
gesekan). Ketika gaya konstan F diberikan selamamenempuh jarak benda akan
bergerak pada percepatan yang sama a sampai mencapai kecepatn akhir v.
Usaha yang dilakukan pada benda W = F seluruhnya dubah menjadi energi kinetik
benda pada keadaan akhir jadi,
EK = W atau W = F.
Rumus energi Kinetik EK= m.v2
Jadi,energi kinetik (EK) sebanding massa benda m dan kuadrat
kecepatannya (v2). Jika massa dilipatgandakan, energikinetik meningkat 2 kali
lipat. Akan tetepi, jika kecepatan dilipatgandakan, energi kinetik meningkat 4 kali
lipat.
Selain energi kinetik gravitasi juga dikenal energi kinetik pegas. Energi ini
dimiliki oleh benda yang dapat melentur seperti pegas atau busur panah. Pegas
dan busur panah harta benda sejenis akan memiliki energi potensial jika benda itu
direntangkan atau diciutkan. Jika sebuah pegas direnggangkan oleh gaya F sejauh
X, maka pegas tersebut akan memiliki energi potensial sebesar :
EP= k.x2 , atau EP= F.x
Dengan :
F= gaya pegas (Newton),
k= konstanta pegas (N/m),
x=pertambahan panjang pegas (meter)
Sebuah benda yang massanya m bergerak dengan kecepatan V1, saat
kedudukan benda di A, bekerja gaya tetap F, searah dengan geraknya. Setelah t
detik, kedudukan benda di B sejauh s dari A dan kecepatan benda berubah
menjadi V2.
Karena gaya F, benda bergerak dipercepat beraturan, sehingga berlaku
hubungan :
s = V1 . t = ½ a . t2
Karena V2 = V1 + a . t, maka :
tVVa21
½ m . V2 2 disebut Ek2 yaitu energi kinetik saat kedudukan benda di B dan
½ m . V1 2 disebut Ek1, yaitu energi kinetik benda pada saat kedudukannya masih
di A, sehingga :
W=E
k2 – Ek1
Jadi, usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap sebuah benda sama
dengan penambahan energi kinetik benda itu. Usaha dapat bernilai positif dan
dapat pula bernilai negatif. Oleh karena itu, energi kinetik dapat juga bernilai positif
ataupun negatif. Jadi ada dua kemungkinan berikut :
1) Jika W > 0 maka ∆ Ek > 0 Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan oleh
gaya sama dengan penambahan energi kinetik benda.
2) Jika W < 0 maka ∆ Ek < 0 Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan oleh
gaya sama dengan pengurangan energi kinetik benda.
b. Energi Potensial
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dikandung suatu materi
berdasarka tinggi rendahnya kedudukannya. Besarnya energi potensial
bergantung pada massa dan ketinggian.
Secara matematis hubungan tersebut ditulis:
EP = m g h
Keterangan:
Ep = energi potensial (joule)
M = massa materi (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h= ketinggian dari bumi (meter)
c. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetik.
Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal, tidak dapat
dimusnahkan, namun dapat berubah wujud, sehingga berlakulah hukum
kekekalan energi yang dirumuskan:
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
d. Energi Panas (Kalor)
Energi Panas adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu.
Satuan SI untuk panas adalah joule. Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi
ke daerah bersuhu rendah. Energi Panas ini berbanding lurus terhadap suhu
benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda bergandengan, mereka akan
bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah
energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar.
Perpindahan Energi Panas, terjadi contohnya jika kamu akan merasa hangat
berada di dekat api unggun. Hal ini disebabkan tubuhmu menerima energi panas
dari api unggun tersebut. Panas yang berpindah disebut kalor. Api kompor dapat
mematangkan makanan karena terdapat energi panas yang berpindah dari api ke
makanan. Manfaat Energi Panas (Kalor) dalam kehidupan sehari-hari tentunya
sangat banyak, contoh penjemuran pakaian saat siang hari.
d. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dimiliki oleh gerakan foton dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Gelombang cahaya mempunyai frekuensi dan
panjang gelombang tertentu, dengan kecepatan yang sama. Makin besar nilai
panjang gelombang maka makin kecil frekuensi dan sebaliknya.
atom-atom dan molekul dapat memancarkan atau menyerap energi hanya
dalam jumlah tertentu. Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan
atau diserap oleh atom atau molekul dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut
kuantum. Planck menemukan bahwa energi foton (kuantum) berbanding lurus
dengan frekuensi cahaya.
E = h . ʋ atau E = c / λ
dengan:
h = tetapan Planck (6,626 × 10–34 J. dt)
ʋ = frekuensi (Hz)
c = kecepatan cahaya dalam vakum (3 × 108 m det–1)
λ = panjang gelombang (m)
e. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang diakibatkan oleh gerakan partikel
bermuatan dalam suatu media (konduktor), karena adanya beda potensial antara
kedua ujung konduktor. Besarnya energi listrik bergantung pada beda potensial
dan jumlah muatan yang mengalir.
W = q.E
Dengan: W= energi listrik (J)
q = muatan yang mengalir (C)
E = beda potensial listrik (V)
f. Energi Kimia
Energi kimia adalah energi yang dikandung suatu senyawa dalam bentuk
energi ikatan antara atom-atomnya. Besarnya energi bergantung pada jenis dan
jumlah pereaksi serta suhu dan tekanan. Contoh penggunaan energi kimia yaitu
pada aki motor
g. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom. Energi nuklir
akan keluar bila suatu inti akan berubah menjadi inti lain. Besarnya energi nuklir
bergantung pada jenis dan jumlah inti.
DAFTAR PUSTAKA

1. Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

2. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit


Erlangga.

3. Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (Terjemahan).Jakarta :


Penebit Erlangga.

4. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan).


Jakarta : Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai