Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


KEPERAWATAN KELUARGA
Yang dibina oleh Cahya Tri Bagus, S.Kep.Ners.M.Kes.

Disusun Oleh :

Nama : Ristanti nurin aqua rini


NIM : 1711011086
Kelas : 6B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
Juni, 2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Jl. Karimata No. 49 Telp.(0331) 336728 Fax. 337957 Kotak Pos 104 Jember 68121
Website : http://www.unmuhjember.ac.id, E-mail : Kantorpusat@unmuhjember.ac.id

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. IDENTITAS UMUM KELUARGA


1. Identitas Kepala Keluarga:
Nama : Tn. R Pendidikan : SMA
Umur : 50 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Alamat : Jln.Manggar RT O2 RW 16
Jember
Suku : Jawa dan Madura
Nomor Telp : -

2. Komposisi Keluarga:

Status Imunisasi
No Nama J Hub Umur Pend BCG Polio DPT Hepatitis Campa Ket
K k
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Tn.R L Orangtua 38 Th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ny.N P Orangtua 33 Th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. An.H L Anak 8,5 Th - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Genogram:

Tn
N
R
y.

Keterangan :
= Laki-laki = Perempuan

= Anggota keluarga yang sakit = Tingga serumah


= hubungan perkawinan

4. Type Keluarga:
a. Type Keluarga: jenis type keluarganya adalah the nuclear family: keluarga
yang terdiri dari suami, istri, dan anak (kandung ataupun angkat)
b. Masalah yang terjadi dengan type tersebut.
Tidak ada masalah dengan keluarga Tn.R, keluarganya sangat harmonis dan
terdiri dari ayah, ibu dan anak kandung.
5. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
Keluarga Tn. R berasal dari suku Madura dan Jawa atau Indonesia kebudayaan
yang di anut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari
yang digunakan yaitu bahasa Jawa dan Indonesia. Kegiatan-kegiatan yang rutin
dijalani oleh keluarga Tn. R yaitu mengikuti pengajian rutin setiap malam
jum’at dan mengikuti kerja bakti seminggu sekali di daerahnya.
6. Religius
Anggota keluarga Tn. R menganut agama islam, namun keluarga Tn. R jarang
beribadah di masjid hanya mengerjakan sholat di rumah, keluarga Tn. R sering
ikut pengajian atau arisan rutin warga-warga.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
Yang memenuhi kebutuhan keluarga adalah suaminya tetapi istrinya juga ikut
bekerja sebagai pedagang (toko), pendapatan keluarga hanya 2.000.000,-
/bulannya. Pendapatan dengan pengeluaran hampir imbang namun masih bisa
menabung untuk kebutuhan mendadak walaupun tidak banyak. Jika ada anggota
keluarga yang sakit mereka membawanya ke klinik karena biayanya yang masih
terjangkau. Pernah juga anaknya dibawa ke dokter spesealis anak biayanya pun
dari milik sendiri.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Jika ada waktu liburan digunakan untuk quality time bersama keluarga dan
nonton tv, kluarga Tn. R selalu menyempatkan waktu untuk berekreasi di
wisata setempat seperti pemandian kolam renang dan pantai, karena selain untuk
melepas penat sehabis kerja juga rekreasi sangat penting untuk tumbuh kembang
anaknya.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua):
Keluarga Tn. R baru mempunyai satu anak laki - laki yang berusia 8,5 tahun.
Dalam tahap tumbuh kembangnnya An. H mengalami masalah dalam usianya
yang sudah mencapai 8,5 tahun An.H badannya sangat kurus tidak sesuai
dengan tinggi, makan sehari hanyan 1 kali terkadang tidak mau makan karena
selalu bermain seharian dan jajan sembarangan, Hubungan antara dirinya
dengan suaminya serta anaknya sejauh ini baik. hanya saja Ny N sering
mendapat laporan dari sekolah maupun tempat TPA kalau An H kurang aktif
dan selalu bermain saat jam pelajaran dimulai. An. H berbicara dengan lancar,
Keluarga Tn. R termasuk dalam tipe keluarga produktif tahap perkembangan
anak usia dasar.

1. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya:


Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah masalah tumbuh kembang
anaknya, keluarga Tn. R khawatir karena badan anaknya sangat kurus dan susah
makan. Dulu pada waktu umur 4 tahun lebih anaknya pernah dibawa ke dinas
kesehatan Jember dan rumah gizi dan mendapatkan vitamin penambah nafsu
makan akan tetapi ketika obat sudah habis anaknya kembali tidak mau makan
yang teratur. Tn. R mengatakan pernah membawa anaknya ke dokter spesialis
anak, dari keterangan dokter anaknya menderita resiko kekurangan gizi.
2. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini:

No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi (BCG/ Masalah Tindakan yang


(Th) Kesehatan Polio/ DPT/ HB/ Kesehatan telah dilakukan
Campak)
1. Tn. R 38 Th 80 Kg Sehat Lengkap Batuk Memeriksakan
pilek, diri ke
demam pelayanan
kesehatan
terdekat
2. Ny. N 33 Th 60 Kg Sehat Lengkap Batuk Memeriksakan
pilek, diri ke
demam pelayanan
kesehatan
terdekat
3. An. H 8,5 6,3 Kg Sehat Lengkap Diare, Dibawa
Th demam, kerumah gizi
batuk pada umur 4
pilek tahun
b. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan:
Pelayanan kesehatan yang sering di gunakan oleh keluarga Tn. R biasanya
klinik ataupun tempat praktek dokter maupun rumah sakit terdekat.
3. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya:
Keluarga Tn. R tidak memiliki penyakit turunan maupun menular. Di dalam
keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit gizi buruk seperti yang di alami
oleh An. H

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
Data Objektif
Luas rumah 3×6 M² yang berada di RT 02 RW 16 keluraha Patrang, tipe rumah
semi permanen, lantai keramik dan tidak licin, status kepemilikan rumah adalah
rumah sendiri, jumlah kamar tidur 2, ventilasi dan penerangan cahaya udara
cukup, septic tank ada di belakang rumah, sumber air untuk kebutuhan sehari-
harinya berasal dari artetis, WC dan kamar mandi jadi satu, tidak ada tempat
sampah di depan rumah, terdapat got saluran pembuangan air, dalam keluarga
tidak ada yang merokok, tidak ada bau yang menyengat di dalam rumah.
Data Subjektif
Tn. R mengatakan dia dan istrinya tidak mengalami kesulitan dalam mengurus
kebersihan rumah, karena istrinya selalu membersihkan rumah di sela kerjanya
berdagang (toko).
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tempat tinggal kelurga Tn. R adalah di Kelurahan Patrang RW.16, jenis
huniannya adalah permanen, jalan dikelurahan terbuat dari aspal namun ada juga
sebagian yang masih berbentuk jalan setapak dari paving, sebagian besar
jalannya termasuk dalam kategori layak. Saluran pembuangan air limbah pada
lingkungan Tn. R jarang ada disepanjang jalan. Terkadang setiap seminggu
sekali warga sekitar gotong royong membersihkan selokan. Di RW.16 terdapat
satu balai RW yang digunakan untuk pertemuan warga-warga dan posyandu
baik balita, anak usia dasar ataupun lansia, terdapat satu klinik yang berada di
lingkungan yang sama dengan keluarga Tn. R
3. Mobilitas Geografis Keluarga:
Keluarga Tn. R tinggal disini semenjak 10 tahun yang lalu, Tn. R belum pernah
pindah-pindah tempat. Rumah ini adalah rumah sendiri yang di beli oleh Tn. R
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat:
Tn. R mengatakan bahwa bersosialisasi sangatlah penting namun karena dia
bekerja dari pagi sampai sore dia jarang ketemu dengan warga, Tn. R bisa
bertemu dengan warga hanya pada waktu jam pulang kerja/jam 17:00 WIB sore
dan hari libur (sabtu minggu).
5. Sistem pendukung keluarga
Yang menjaga An. H ketika kedua orang tuanya bekerja adalah neneknya (Ny.
N) ketika An. H sakitpun kadang yang mengantar dia. Tempat Ny.N
memeriksakan anggota keluarga yang sakit yaitu di rumah sakit. Terkadang dari
kader kesehatan kelurahan juga sering menyarankan agar An. H rutin
memeriksakan pada posyandu.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola/cara Komunikasi Keluarga:
Komunikasi berjalan dengan baik antar sesama angota keluarga namun
komunikasi kepada anaknya belum berjalan dengan baik karena An. H selalu
bermain dan pulang di sore hari saat akan pergi mengaji. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa jawa dan terkadang bahasa Indonesia.
2. Struktur Kekuatan Keluarga:
Yang berperan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah adalah Tn. R
dia lebih dominan tetapi dia juga bermusyawarah dengan istrinya sebelum
pengambilan keputusan tersebut. sedangkan yang mengatur keuangan keluarga
adalah Ny. N.
3. Struktur Peran (Peran Masing-masing Anggota Keluarga):
a. Peran formal
1) Tn. R sebagai kepala keluarga
2) Ny. N sebagai Ibu Rumah tangga
3) An. H anak pertama dan baru berusia 8,5 tahun.
4) Ny. N adalah nenek dari An. H dia yang mengasuh An. H ketika kedua
orang tuanya bekerja.
b. Peran informal
1) Menurut Ny. N, Tn. R adalah orang yang baik dia menjadi penutan
keluarganya
2) Ny. N adalah ibu yang selalu memberikan kasih sayang pada anaknya,
akan tetapi Ny. N terkadang sibuk mengurusi toko sampai lupa
menginngatkan anaknya untuk makan agar tidak jajan sembarangan,
nenek yang selalu setia menemani An. H dan menyuruh An. H untuk
pulang ataupun menyuruh makan.
c. Analisis model peran
Tn. R sebagai kepala keluarga mencontoh gaya kepemimpinan dari
orangtuanya, Ny. N mengikuti gaya orangtuanya dalam mendidik anaknya,
memberikan pendidikan agama yang baik serta memberikan pendidikan
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dalam keluarga Tn. R
tidak ada masalah dalam peran yang muncul. Semua menjalankan peran
sesuai dengan fungsinya dengan baik.
d. Variabel yang mempengaruhi struktur peran
Keluarga Tn. R sudah menjalankan fungsi perannya masaing-masing dengan
sangat baik, tidak ada anggota keluarga yang merasa peran anggota keluarga
lain tidak sesuai.
4. Nilai dan Norma Keluarga :
Keluarga Tn. R memegang erat norma-norma yang berlaku dimasyarakat,
seperti selalu menghormati yang lebih tua, tidak boleh berbohong dan selalu
berusaha menjaga kebersihan.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Sesama anggota keluarga saling menyayangi, ketika salah satu anggota keluarga
mereka ada yang sakit, maka perhatian lebih akan tertuju pada anggota yang
sakit tersebut. Orang tua Keluarga Tn. R juga selalu mensuport anak-anaknya
agar semangat dalam mendidik dan merawat anaknya.
2. Fungsi Sosialisasi
An.H adalah anak pertama yang baru berusia 8,5 Th tetapi kedua orang tuanya
juga sudah melatih anak agar anak bisa berteman dengan anak-anak yang lain
namun hal ini belum bisa berjalan baik karena An.H belum bisa berfikir secara
dewasa. Keluarga Tn.R mengatakan bahwa rumah yang dihuninya tidak begitu
besar jadi tempat bermain anaknya juga sempit.
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
a. Pengetahuan dan presesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya:
Keluarga Tn.R tidak mengerti tentang masalah kesehatan yang ada, ketika
ada anggota keluarga yang sakit keluarga Tn.R akan langsung membawa ke
klinik atau ke rumah sakit terdekat dan menyerahkan semua masalah
kesehatan kepada petugas yang menanganinya.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat:
Keluarga Tn.R tidak tahu apa yang harus dilakukan agar anaknya bisa sehat,
yang dilakukan keluarga adalah selalu membawa anggota keluarga yang
sakit ke klinik atau dokter terdekat.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Keluarga Tn.R memeriksakan terlebih dahulu pada klinik,membrikan gizi
seimbang dan menyarankan untuk meminum obat secara teratur dan tepat
waktu.
Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Tempat tinggal Tn.R adalah kelurahan yang tata letak rumahnya cukup
bagus yang berada di perkampungan, setiap seminggu sekali Tn.R ikut
warga sekitar kerja bakti membersihkan saluran got.
d. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat:
Setiap sebulan sekali An.H selalu rutin dibawa neneknya untuk mengikuti
posyandu.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn.R termasuk keluarga produktif, Keluarga Tn.R menginginkan ingin
punya dua anak nantinya, ketika terjadi menstruasi Ny.N tidak mengalami sakit
berlebih dan Tn.R juga tidak ada keluhan untuk masalah reproduksinya.
5. Fungsi ekonomi
Tn.R bekerja sebagai karyawan took grosir sepatu dan Ny.N bekerja berjualan
membuka toko kecil di rumahnya sendiri penghasilan yang didapatkan sudah
bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, setiap bulannya keluarga Tn.R
mengaku bisa menabung uang walapun cuma sedikit. Pengeluran dan
pendapatan masih seimbang dengan kebutuhan setiap bulannya.
F. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek:
Keluarga Tn. R saat ini tidak memiliki masalah.
2. Stressor jangka panjang:
Masalah yang sedang dihadapi keluarga Tn.R adalah berfokus pada anaknya
yang susah makan dan berbadan kurus, ini menjadi kekawatiran yang besar
karena Tn.R takut terjadi apa-apa dengan anaknya.
3. Respon keluarga terhadap stressor:
Ketika mengetahui anaknya terlalu kurus dan tidak sama berat badan dengan
teman seusianya Tn.R berusaha membawa anaknya ke balai kesehatan yang ada,
namun sampai saat ini belum bisa berjalan juga. Tn.R hanya bisa pasrah,
bersabar dan berharap anaknya bisa dapat tumbuh kembang secara normal.
4. Strategi koping:
Keluarga Tn.R biasanya bermusyawarah kepada istri untuk pengambilan
keputusan yang harus dilakukan Tn.R, namun terkadang jika masalahnya
mendadak dan penting Tn.R mengambil keputusan sendiri karena tidak ingin
masalahnya menjadi semakin parah jika tidak segera ditangani.
5. Adaptasi keluarga:
-
6. Strategi adaptasi disfungsional:
Ketika An.H sakit Tn.R tidak pernah memarahi istri atau mertuanya, tidak pernah
menggunakan kekerasan atau ancaman jika sedang ada masalah, yang terjadi
sekarang adalah karena orang tua mungkin kurang banyak waktu dengan
anaknya.

G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn.R berharap bisa mengetahui penyebab anaknya kurus, Ny.N juga
berharap ada bantuan kesehatan dari pemerintah dalam hal keringanan biaya dan
segera mendapatkan jalan keluar atas masalah yang terjadi pada anaknya.
H. PEMERIKSAAN FISIK
No Jenis Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
An.H
1. Kesadaran CM
2. TTV :
a. TD 120/80 mmhg
b. Suhu 36,3˚C
c. Nadi 84 ×/menit
d. Pernafasan 18 ×/menit

3. BB dan TB BB : 50 kg
TB : 168 cm

4. Kepala Sedikit lonjong


5. Mata Konjungtiva an anemis, sclera non ikterik
7. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
8. Telinga Bersih, bentuk simetris, fungsi pendengaran baik
9. Mulut Mukosa bibir lembab, gigi ompong pada bagian depan
10. Hidung fungsi penciuman baik
11. Paru-paru Inspeksi: bentuk simetris
palpasi: taktil fremitus sama
perkusi : sonor auskultasi : vesikuler
12. Jantung Inspeksi: kedua belah dada simetris,ictus kordis
tampak.
Palpasi: terdapat pulsasi, ictus kordis teraba
Perkusi: redup (pekak)
Auskultasi: tidak ada suara tambahan
13. Abdomen Inspeksi: tidak ada bekas luka
Auskultasi: bising usus 23x/menit
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: timpani
14. Kulit dan kuku Turgor kulit < 3 detik, CRT < 3 detik, kuku bersih dan
tidak panjang
15 Ekstremitas Edema (-), nyeri tekan (-), rentang gerak sempurna (+),
kekuatan otot: 5555 5555
5555 5555
16 Keadaan Umum Tumbuh kembang terganggu,
bisa berdiri tetapi belum bisa berjalan
ANALISIS DATA

NO HARI/TANGGAL DATA MASALAH ETIOLOGI


1. Minggu/12-07-2020 Ds : Perubahan Nutrisi tidak
- Ibu N mengatakan nutrisi : kurang adekuat
dalam kluarga, An. H dari kebutuhan
tubuh pada An.
(8,5th) yang tampak
H
paling kurus
- Ibu N mengatakan
An.H sulit makan
dirumah,
- makan hanya 1-2x
sehari , setiap makan
hanya 1 centong nasi
ditambah lauk.
- Ibu N mengatakan
An. S tidak pernah
menghabiskan
makanannya.
- Ibu N mengatakan
jarang masak
dirumah karna
bingung dengan
menu masakan.
- Ibu N mengatakan
meskipun An.H
tampak kurus, namun
An.H termasuk anak
yang aktif dan jarang
sakit
- Ibu N mengatakan
An.H sering jajan
diluar dan disekolah
- Ibu N mengatakan
selalu menuruti An.H
jika ingin jajan
- Ibu N mengatakan
meskipun An.H
kurus tapi tidak ada
massalah dalam
belajar
- An.N mengatakan
bosan makan
dirumah karna
lauknya itu – itu saja
- An. N mengatakan
senang jajan cilok,
chiki dan mie instan
dan es di warung.
Do :
- An.H tampak kurus
- Rambut An.H
tampak merah
- BB : 16Kg
- TB: 113 cm, IMT
12,5, LLA 15 cm.
- Antropometri
(IMT/U) An. H
tergolong kurus
dengan nilai standart
deviasi antara -3 SD
sampai -2SD
- Konjungtiva tidak
anemis, perut tidak
buncit
- Kedua kaki tidak
edema
2. Minggu/12-07-2020 Ds Defisit Penurunan
- Ibu N mengatakn perawatan diri : motifasi
masih mandi
memandikan An
H saat akan pergi
kesekolah
maupun mengaji.

Do
- An H tampak
acuh tak acuh
pada kebersihan
diri .
- An H sulit saat
hendak mandi
- An H tidak mau
menggosok gigi

3 Minggu/12-07-2020 Ds : Ketidak Kurang sumber


- Ibu N mengatakan mampuan pengetahuan
An. H yang paling keluarga
mudah terserang merawat
penyakit batuk, pilek, anggota
panas. keluarga dengan
ISPA pada An.H
- Ibu N mengatakan
3 An. H mengalami
penyakit ISPA yang
muncul jika daya
tahan tubuh menurun.
- Ibu N mengatakan
selalu memberi obat
batuk yang dibeli
diapotik jika An. H
batuk, pilek dan
panas.
- Ibu N mengatakan
akan membawa An.
H ke klinik jika batuk
pilek dan panasnya
sudah 1 minggu tak
sembuh.
Do :
- RR : 21 ×/menit,
- Suhu : 36,2 °C
- Nadi : 100 ×/menit
- Ronchi -/- , suara
napas vesikuler, otot
bantu napas tidak
ada.
- Tak tampak
pengeluaran lendir
dari hidung.
SCORING/ PRIORITAS
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosis Keperawatan : Risiko Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh pada Keluarga Tn. R khususnya pada An. H
N Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
O
1 Sifat masalah 3/3x 1 = An. H
- Sejahtera/wellness 3 1 tampak
- Aktual 3 kurus,
- Risiko 2 rambut
- Potensial 1 tampak
kemerahan,
BB 16 kg,
TB 113cm,
IMT 12.5,
1
LLA 15 cm,
antropometri
(IMT/U) An.
Sa tergolong
kurus dengan
nilai standar
deviasi
antara -3SD
sampai - 2SD
2 Kemungkinan masalah dapat 2 2/2 x 2 = Keluarga
diubah 2 memiliki
- Mudah 2 jaminan
- Sebagian 1 kesehatan,
- Tidak dapat 0 perawat
memiliki
pengetahuan
mengenai
gizi
seimbang
dan memiliki
waktu untuk
memberikan
asuhan
keperawatan
kepada
keluarga, dan
tersedianya
pelayanan
kesehatan
dimasyarakat
yaitu
posyandu
dan
puskesmas.
3 Potensi masalah untuk dicegah 3/3x1 = Masalah gizi
- Tinggi 3 1 kurang pada
- Cukup 2 An.H masih
- Rendah 1 dapat
diceegah
untuk
menjadi gizi
buruk.
Karena
1 secara
antropometri
memang
An.H
tergolong
kurus, namun
secara fisik
An.H masih
tergolong
normal.
4 Menonjolnya masalah 1/2x1 = Menurut
- Masalah dirasakan dan 2 1/2 keluarga
harus segera ditangani masalah gizi
- Masalah dirasakan tapi 1 pada an.S
tidak perlu ditindak tidak terlalu
lanjuti dengan segera 0 berat, karena
- Masalah dirasakan tidak an.S masih
1
ada aktif dan
tidak ada
masalah
dalam
pelajaran.
An.H juga
jarang sakit.
Jumlah 41/2
Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri : mandi An H b.d penurunan motifasi
d.d ketidak mampuan bersihan tubuh
N Kriteria Skor bobot Skorin Pembenaran
o g
1. Sifat masalah 3 1 3/3x1=1 Defisit
- Sejahtera/wellness
3 perawatan
- Aktual
- Risiko 2 diri : mandi
- Potensial
1 Kurang sehat
karena
seharusnya
usia 8,5 tahun
dapat mandi
sendiri tanpa
bantuan
orang lain.
2. Kemungkinan masalah dapat 2 2 2/2x2 Defisit
diubah
1 =2 perawatan
- Mudah
- Sebagian 0 diri : mandi
- Tidak dapat
Kemungkinan
masalah
dapat diubah
karena
masalah
kebersihan
diri
memerlukan
penanganan
yang cepat.
3. Potensi masalah untuk 3 1 2/3x1 = Defisit
dicegah
2 2/3 perawatan
- Tinggi
- Cukup 1 diri : mandi
- Rendah potensi
masalah
untuk dicegah
cukup karean
umur An H
sangat muda
jadi masih
bisa di cegah,
4. Menonjolnya masalah 2 1 1/2x1 = Defisit
- Masalah dirasakan dan
1 1/2 perawatan
harus segera ditangani
- Masalah dirasakan tapi 0 diri : mandi
tidak perlu ditindak lanjuti
Menonjolnya
dengan segera
- Masalah dirasakan tidak masalah
ada
dirasakan tapi
tidak perlu
ditindak
lanjuti sega
mengingat
dalam umu
8,5 tahun
sudah bisa
melakukan
bersihan diri
secara
mandiri.
Jumlah 33/6

Diagnosa Keperawatan : Defisit pengetahuan kluarga Tn R b.d kurang sumber


pengetahuan d.d kurangnya pengetahuan.
N Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
O
1 Sifat masalah 2/3x1 = Masalah ini
- Sejahtera/wellness 3 2/3 bersifat
- Aktual 3 resiko karena
- Risiko 2 saat ini An.H
- Potensial 1 tidak sedang
sakit ISPA.
1 Tapi
beresiko
terkena ISPA
jika terpapar
dengan
faktor
resikonya
2 Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 = Keluarga
diubah 2 memiliki
- Mudah 2 jaminan
- Sebagian 1 kesehatan,
- Tidak dapat 0 perawat
memiliki
pengetahuan
mengenai
ISPA dan
memiliki
waktu untuk
memberikan
2
asuhan
keperawatan
kepada
keluarga, dan
tersedianya
pelayanan
kesehatan
dimasyarakat
yaitu
posyandu
dan
puskesmas.
3 Potensi masalah untuk dicegah 3/3 x 1 = Masalah
- Tinggi 3 1 dapat
- Cukup 2 dicegah jika
1
- Rendah 1 An.H
menghindari
faktor resiko
4 Menonjolnya masalah 1 1/2 x 1 = Keluarga
- Masalah dirasakan dan 2 1/2 menyatakan
harus segera ditangani masalah ispa
- Masalah dirasakan tapi tidak 1 pada An.H
perlu ditindak lanjuti dengan sudah sering
segera 0 terjadi, jadi
- Masalah dirasakan tidak ada menganggap
itu adalah hal
yang biasa.
Jumlah 4 1/6

Diagnosis Keperawatan Sesuai Prioritas :


1. Risiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Keluarga Tn. R
khususnya pada An. H y.b.d nutrisi tidak adekuat
2. Defisit perawatan diri : mandi An H b.d penurunan motifasi d.d ketidak mampuan
bersihan tubuh.
3. Defisien pengetahuan Keluarga Tn. R b.d kurang sumber pengetahuan d.d
kurangnya pengetahuan
PERENCANAAN

NO HARI/ TANGGAL DIAGNOSIS TUJUAN KRITERIA RENCANA RASIONAL


KEPERAWAT HASIL TINDAKAN
AN

Ketidaksei Nutrisi pada Knowledge/


1 Minggu/12-07- Pengetahuan: 1. Lakukan 1. Pemantauan
mbangan keluarga Tn.R
2020
Keluarga Tn.R monitoring nutrisi
nutrisi : khususnya An.H
tahu tentang pemantauan secara
kurang dari tercukupi dalam
manajemen nutrisi continue
kebutuhan waktu 3 minggu
tubuh pada berat badan 2. Berikan membuat

sesuai dengan makanan nutrisi


An.H
perkembangan sedikit tapi menjadi

usia anak 7-12 sering sesuai seimbang

tahun kebutuhannya 2. Makanan


3. Ajarkan cara dengan

Afektif/Sikap: perawatan volume


mulut sebelum besar

keluarga Tn.R makan (oral cenderun

selalu hygiene) menyebabka

memasak Anjurkan n distensi

makanan keluarga lambung an

kesukaan membuat muntah

untuk makanan faovorit 3. Kebersihan

meninkatkan pasien mulut

nafsu makan mendorong

anak nafsu makan


Makanan

Psikomotor/ favorite

Keterampilan menunjang

: nafsu makan

keluarga Tn.A
bisa membuat
menu makanan
yang menarik
untuk anaknya
2. Minggu/12-07- Defisit Perawatan diri :
2020 1.Kebersihan
perawatan mandi Knowledge/ 1.Lakukan
diri sangat
diri : mandi Pada An. H Pengetahuan:
manajemen
penting untuk
dapat teratasi 2x Keluarga Tn.
kebersihan diri
kesehatan
24 jam R mengetahui 2. Berikan
tubuh
cara merawat pengetahuan
2.pengetahuan
diri dengan tentang
tentang
baik pentingnya
kebersihan diri
menjaga
sangat penting
Afektif/Sikap: kebersihan diri
bagi perawatan
An H 3.Berikan edukasi
kebersihan
mengetahui tentang perawatan
tubuh.
pentingnya diri.
3.Edukasi yang
kebersihan diri 4.Anjurkan An H
adekuat dapat
untuk rajin
meningkatkan
Psikomotor/ membersihkan
pengetahuan.
Keterampilan diri.
4.Kebersihan
:
diri merupakan
Kluarga Tn R
cara menjaga
mempunyai
kesehatan
cara sendiri
tubuh.
untuk
membujuk
anaknya agar
mau mandi

Defisien Pengetahuan
3. Minggu/12-07- pengetahua tentang 1. Pengetahuan
2020
n pada informasi Knowledge/ 1. Kaji keluaga
Keluarga kesehatan pada Pengetahuan: pengetahuan tentang
Tn. R keluarga Tn.R Keluarga Tn.R klien dan masalah
meningkat mengetahui diskusi bersama kesehatan
dalam waku 8x2 tentang nutrisi tentang masalah yang baik
jam yang baik,cara kesehatan yang merupakan
meningkatkan sedang ciri
gizi, akibat dialaminya. keberhasilan
kurang gizi. 2. Berikan edukasi.
pengetahuan 2. Pengetahuan
Afektif/Sikap: kesehatan yang baik
Keluarga Tn.R tentang nutrisi membantu
mengerti yang baik untuk pengetahuan
standar anak sekolah lebih
tumbuh dasar adekuat
kembang yang 3. Jelaskan kepada 3. Edukasi
normal. keluarga yang baik
Psikomotor/ tahapan tumbuh membantu
Keterampilan kembang pada pengetahuan
: Keluarga An.H lebih
Tn.R tahu cara seharusnya adekuat
menstimulasi dicapai oleh Pengetahuan
kesehatan dan An. H yang adekuat
nutrisi An H. Ajarkan keluarga mencerminkan
tentang cara keberhasilan
menstimulasi edukasi
kesehatan dan
nutrisi yang harus
di dapat pada An
H saat sekolah
dasar.
IMPLEMENTASI

NO HARI/ DIAGNOSIS IMPLEMETASI LAMPIRAN


TANGGAL KEPERAWATAN
1. Minggu/12- Ketidak seimbangan - Melakukan Lampirkan
2 07-2020 edukasi dokumen
nutrisi
keperawatan pendukung
pada kluarga kegiatan
tentang implementasi
kebutuhan
nutrisi anak
sekolah dasar
- Anjurkan pasien
tentang
manajemen
nutrisi
- Anjurkan pasien
makan dikit tapi
sering
- Mengkaji
pengetahuan
klien tentang
pentingnya
nutrisi bagi
tubuh
- Menganjurkan
klien
membiasakan
makan pagi
- Memantau berat
bada klien 2 kali
sehari
- Bekerjasama
dengan ahli gizi

Minggu/12- Defisit perawatan diri - Mengevaluasi


2. 07-2020 jadwal kegiatan
harian kluarga

- Menjeklas cara
merawat diri
dengan benar

- Membantu
kluarga cara
merawat diri
yang benar

- Menganjurkan
untuk
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan

Minggu/12- Defisien pengetahuan - Menjelakan pada


3. 07-2020 kluarga tentang
pentingnya
nutrisi yang
seimbang

- Menjelaskan
penyebab
terjadinya anak
kurus.

- Menjelaskan
tentang
penatalaksanaan
nutrisi

- Memberikan
dukungan positif
pada kluarga
EVALUASI

NO HARI/ DIAGNOSIS EVALUASI


TANGGAL KEPERAWATAN
S & O:
Knowledge/ Pengetahuan:

Afektif/Sikap:

Psikomotor/ Keterampilan:

A:

P:

Anda mungkin juga menyukai