Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Nn. S DENGAN MASALAH UTAMA HARGA DIRI


RENDAH DI DESA DUKUH MENCEK, SUKORAMBI-
JEMBER
(PERIODE 15 NOVEMBER- 4 DESEMBER 2021)

Oleh :
Hesti Khotimatul Wakidah
NIM. 2101031049

FAKULTAS ILMU KESEATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER'
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan Pada Klien Nn. S Dengan Masalah Harga Diri Rendah Di
RT 003 RW 001 Dusun Ampo Desa Dukuh Mencek, Sukorambi-Jember Yang
Telah Dilaksanakan Pada Tanggal 15 November – 4 Desember 2021.
Dilaksanakan Oleh :
Nama : Hesti Khotimatul Wakidah
NIM : 2101031049
Diagnosis Keperawatan :
1. Harga diri rendah kronis b.d penguatan negtif berulang d.d menganggap
dirinya lemah dan tidak memiliki kemampuan apapun
2. Gangguan Interaksi Sosial b.d Retradasi Mental d.d Kurang responsive atau
tertarik pada oranglain
3. Gangguan Komunikasi Verbal b.d Autisme d.d sulit mempertahankan
komunikasi
Jember, 23 November 2021

HestiKhotimatul Wakidah
NIM. 2101031049
Mengetahui,
PJMK Departemen Keperawatan Jiwa Pembimbing Akademik
FIKES UM JEMBER

Ns. Komarudin, M.Kep., Sp.Kep. J Ns. Yeni Suryaningsih, S.Kep., M.Kep


NPK. 19681208.93.05.384 NPK. 19790391111203734

Menyetujui,

Ketua Prodi Profesi Ners


FIKES UM JEMBER

Ns. Susi Wahyuning Asih, S.Kep., M.Kep


NIP. 19750920010804491
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DI KOMUNITAS

Nama klien : Nn. S


Diagnosis Keperawatan : Harga Diri Rendah
Alamat : Dusun Ampo, Desa Dukuh
Mencek
Mulai dirawat :-

OLEH:

Hesti Khotimatul Wakidah


NIM. 2101031049

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
Form : Risiko
DETEKSI DINI KELUARGA

Nama KK : Tn. U
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek

DATA KEADAAN KELUARGA

KONDISI KESEHATAN
SEHAT RISIKO MASALAH/ GANGGUAN PENGOBATAN
NO NAMA L/P UMUR PENDIDIKAN PEKERJAA
PSIKOSOSIAL/ JIWA
N
PENYAKIT KRONIS
1. Umar Hadi L 28 tahun SMA Wiraswasta 
2. Faizah P 25 tahun SD IRT 
3. Silviatul Jannah P 16 tahun Belum Tamat SD Tidak Bekerja 
4. Safa Putri Hadi P 2 tahun Belum Sekolah Tidak Bekerja 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S DENGAN HARGA DIRI
RENDAH

Tanggal mulai dirawat :-

Tanggal pengkajian : 22 November 2021

Alamat : Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek

A. INFORMASI UMUM
Inisial klien :Nn. S

Usia : 16 Tahun

Jenis kelamin : □ perempuan □ laki-laki

Suku : Madura

Bahasa dominan : Madura

Status perkawinan : □ belum menikah □ menikah


□ janda/ duda

B. KELUHAN UTAMA (jika ada)

Ibu Nn. S mengatakan bahwa Nn. S suka berlarian, menangis ketika


keinginannya tidak dipenuhi, tidak suka bermain dengan teman sebayanya
dikarenakan pernah diejek oleh temannya
C. PENAMPILAN UMUM DAN PERILAKU MOTOR
1. Fisik
Berat badan :50 Kg

Tinggi badan : 150 cm

Tanda-tanda vital : TD: 120/80 RR: 20X/ Menit Nadi: 90X/


Menit S: 36,5

Riwayat pengobatan fisik


Tidak ada

Hasil pemeriksaan laboratorium/lain-lain (jika ada)


Tidak

Masalah Keperawatan : -
2. Pengkajian Ansietas
Tingkat ansietas (lingkari tingkat ansietas dan chek list perilaku

yang ditampilkan) Ringan □ Sedang □ Berat□ Panik□

PERILAKU ☑ PERILAKU ☑
Tenang Menarik diri 
Ramah Bingung 
Pasif Disorientasi 
Waspada  Ketakutan
Merasa membenarkan lingkungan Hiperventilasi
Kooperatif Halusinasi/ delusi
Gangguan perhatian  Depersonalisasi
Gelisah Obsesi
Sulit berkonsentrasi  Kompulsi
Waspada berlebihan Keluhan somatik
Tremor Hiperaktivitas 
Bicara cepat Lainnya:
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah

D. KELUARGA
Genogram Keterangan genogram

Keterangan:
: garis keturunan
: perempuan : garis perkawinan
: laki-laki
: tinggal serumah dengan klien
: klien
// : cerai : meninggal

1. Tipe keluarga

 Nuclear Family □ diad family

□ extended family □ single parent


family

2. Pengambilan keputusan

□ kepala keluarga □ istri

 Orang tua □ bersama-sama

3. Hubungan klien dengan kepala keluarga

□ kepala keluarga □ istri


□ orang tua □ Anak

□ lain-lain, sebutkan:

4. Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga


Jelaskan:
Nn. S biasanya membantu ibunya menyiapkan tahu untuk berjualan cilok,
Nn. S juga sering ikut ibunya berbelanja membeli keperluan jualan.

5. Kegiatan yang dilakukan keluarga dalam masyarakat


Jelaskan:
Tidak ada

Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan

E. RIWAYAT SOSIAL
1. Pola sosial
Teman/ orang terdekat
Nn. S sering diejek oleh teman-temannya karena dia autis, setiap kali
diejek oleh temen-temennya Nn. S menangis dan memukul dirinya
sendiri bahkan menggaruk pipinya sendiri hingga berbekas. Nn.S hanya
memiliki 2 teman dekat yang ia percaya.

Peran serta dalam kelompok


Tidak ada, karena Nn. S jarang bersosialisasi dengan teman sebayanya

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Nn. S terkadang sulit mengerti apa yang dikatakan oleh orang lain,
sehingga sering asik sendiri dan acuh ketika diajak berbicara

2. Obat-obatan yang dikonsumsi


Adakah obat herbal/ obat lain yang dikonsumsi diluar resep
Tidak ada

Obat-obatan yang dikonsumsi klien saat ini


Tidak Ada
Apakah klien menggunakan obat-obatan dan alkohol untuk
mengatasi masalahnya
Dulu ketika kontrol ke dokter, dokter hanya memberi vitamin biasa dan
tidak memberikan obat untk mengatasi masalahnya

Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial

F. STATUS MENTAL DAN EMOSI


1. Penampilan
a. Cacat fisik

□ ada, jelaskan
□ tidak ada

b. Kontak mata

□ ada, tetapi tidak selalu

□ tidak ada

c. Pakaian

□rapi

□ penggunaan tdk sesuai

d. Perawatan diri

Jelaskan: Nn. S Melakukan perawatan diri mandi, menggosok gigi


secara mandiri, pernah sesekali Nn. S juga mencuci bajunya sendiri.
Tetapi Ketika Menstruasi Ny.S yakni ibunya membantu untuk
memasang pembalut dan membersihkannya.

Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh:
Klien tidak percaya diri dengan penampilan tubuhnya, tetapi klien
kadang juga acuh akan hal itu

b. Identitas:
Klien tidak mampu mengenali diri sendiri dan klien tampak baik-baik
saja dengan kondisinya saat ini

c. Peran:
Klien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, klien sering
membantu ibunya dan mengajak main adiknya di rumah

d. Ideal diri:
Klien tidak memiliki keinginan apapun dalam hidupnya

e. Harga diri:
Klien menggunakan pakaian rapi, klien tidak memperdulikan
penilaian terhadap dirinya, klien sering menghabiskan waktu di rumah
karena tidak mau bermain dengan teman-teman yang mengejeknya

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah


3. Tingkah Laku
Tingkah Laku ☑ Jelaskan
Resah
Agitasi
Letargi
Sikap Sering mencari perhatian pada orang yang baru
dikenal, seperti mondar-mandir dan memanggil
Ekspresi wajah Kadang klien tertawa terbahak-bahak kemudian
tiba-tiba menangis hanya karna hal kecil
Lain-lain

Masalah Keperawatan: Gangguan Interaksi Sosial

4. Pola komunikasi
Pola Komunikasi ☑ Pola Komunikasi ☑
Jelas Aphasia
Koheren Perseverasi
Bicara kotor Rumination
Inkoheren Tangensial
Neologisme Banyak bicara/ dominan
Asosiasi longgar Bicara lambat
Flight of ideas Sukar berbicara:
Lainnya:

Masalah Keperawatan: Gangguan Komunikasi Verbal


5. Mood dan Afek
Perilaku ☑ Jelaskan
Senang  Klien senang ketika mendapatkan hal
yang ia mau
Sedih  Klien sedih ketika mainannya direbut
oleh adiknya
Patah hati
Putus asa
Gembira
Euporia
Curiga
Lesu
Marah/ Bermusuhan  Klien marah ketika teman-temannya
mengejeknya, Klien juga marah
ketika keinginannya tidak dituruti
bahkan sampai menangis

Masalah Keperawatan: -

6. Proses Pikir
PERILAKU ☑ Jelaskan
Jelas
Logis
Mudah diikuti
Relevan
Bingung  Sesekali ketka diajak berbicara Nn. S
kebingungan dalam menjawab
Bloking  Klien ketika sedang berbicara
terkadang tiba-tiba berhenti seperti
berpikir kemudian tidak melanjutkan
pembicaraannya
Delusi
Arus cepat
Asosiasi lambat
Curiga
Memori jangka pendek
Memori jangka panjang

Masalah Keperawatan: -

7. Persepsi
Jenis ☑ Jelaskan
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi

Halusinasi ☑ Jelaskan

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penghidu

Lain-lain:

Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan


8. Kognitif
a. Orientasi realita
Waktu : 22 November 2021 Pukul: 09.00

Tempat : Rumah Nn. S

Orang : Nn. S, Ibunya, Bibinya

Situasi : Aman, sunyi, terkendala Nn.S malu tidak mau diajak


berbicara

b. Memori
Gangguan ☑ Jelaskan
Gangguan daya ingat jangka
Panjang
Gangguan daya ingat jangka
Pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Paramnesia, sebutkan
Hipermnesia, sebutkan
Amnesia, sebutkan

c. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Tingkatan ☑ Jelaskan
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung
Sederhana

Masalah Keperawatan: -

G. IDE-IDE BUNUH DIRI


Ide-ide merusak diri sendiri/ orang lain

Ya □ Tidak □

Jelaskan:

Masalah Keperawatan:

H. KULTURAL DAN SPIRITUAL


1. Agama yang dianut
a. Bagaimana kebutuhan klien terhadap spiritual dan pelaksanaannya?
Klien terkadang ikut sholat berjamaah di musholla bersama bibi dan
kakeknya, sekarang sudah jarang sholat dikarenakan kakeknya sudah
pindah rumah
b. Apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan kegiatan
spiritualnya setelah mengalami kekerasan atau penganiayaan?
Tidak
c. Adakah pengaruh spiritual terhadap koping individu
-
2. Budaya yang diikuti
Apakah ada budaya klien yang mempengaruhi terjadinya masalah
-
Masalah Keperawatan: -
ANALISA DATA

No Data Diagnosa Keperawatan

1. DS: Harga Diri Rendah Kronis


- Nn. S mengatakan tidak mau bermain dengan
teman-temannya kecuali 2 orang yang ia
percayai
- Keluarga mengatakan Nn. S sering menangis
dan mengamuk ketika diejek oleh teman-
temannya
- Keluarga Nn. S mengatakan bahwa Nn. S
hanya bermain di rumah karena enggan diejek
oleh temannya
.
DO:
- Nn. S ketika ditemui oleh orang asing berlari
masuk ke rumah
- Nn. S tidak mau berbicara kepada orang asing
- Kontak mata Nn. S kurang
- Nn. S menundukkan pandangan ketika pertama
kali diajak berbicara
2. DS: Gangguan Interaksi Sosial
- Keluarga Nn. S mengatakan bahwa Nn. S
jarang bersosialisasi dengan teman
sebayanya
- Keluarga mengatakan bahwa Nn. S sering
bertengkar dengan adiknya karena
merebutkan mainan, Nn. S sulit
mengungkapkan kasih sayang
.
DO:
- Nn. S tidak kooperatif dalam bermain dan
berteman dengan teman sebayanya
- Nn. S menunjukkan perilaku tidak sesuai usia
- Ekspresi wajah Nn. S tidak responsive
- Kontak mata kurang
3. DS: - Gangguan Komunikasi Verbal
DO:
- Nn. S tidak mampu berbicara dengan
pelafalan yang jelas
- Nn. S terkadang menunjukkan respon yang
tidak sesuai
- Sulit memahami komunikasi
- Sulit mempertahankan komunikasi
- Nn. S pelo
- Sulit menyusun kalimat
- Verbalisasi tidak tepat
- Disorientasi orang, tempat, waktu

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Harga Diri Rendah
2. Gangguan Interaksi Sosial
3. Gangguan Komunikasi Verbal

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga diri rendah kronis b.d penguatan negtif berulang d.d


menganggap dirinya lemah dan tidak memiliki kemampuan apapun
2. Gangguan Interaksi Sosial b.d Retradasi Mental d.d Kurang responsive
atau tertarik pada oranglain
3. Gangguan Komunikasi Verbal b.d Autisme d.d sulit mempertahankan
komunikasi

Jember, Mahasiswa yang

mengkaji

Hesti Khotimatul Wakidah


NIM. 2101031049
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Tujuan dan Rencana Tindakan Rasional TTD


Keperawatan Kriteria Hasil
Senin, Harga diri rendah Harga diri klien SP 1: Observasi
22-11- kronis b.d meningkat setelah 1. Bina hubungan saling percaya - Dengan
2021 penguatan negtif dilakukan tindakan dengan klien mengidentifikasi
berulang d.d keperawatan 3x harapan klien dapat
2. Bantu klien untuk mengenal masalah
menganggap pertemuan terjadi digunakan untuk
harga dirinya (penyebab, tanda dan
dirinya lemah peningkatan mengetahui
gejala, serta dampak dari hdr)
dan tidak terhadap perasaan seberapa besar
positif terhadap diri 3. Bantu klien untuk mengungkakan
memiliki harapan klien untuk
sendiri. perasaannya kepada orang lain
kemampuan mengendalikan
apapun Kriteria Hasil : 4. Bantu klien mengidentifikasi perilaku
kemampuan dan aspek positif yang
1. Penilaian diri Terapeutik
dimiliki klien
positif - Agar klien
meningkat 5. Bantu klien memilih satu kegiatan
memiliki rasa
yang akan dilatih sesuai dengan
2. Penerimaan tanggung jawab
kemampuannya
penilaian positif - Klien dapat
terhadap diri 6. Bantu klien menyusun jadwal
mengikuti kegiatan
sendiri kegiatannya
secara teratur
meningkat - Dengan
3. Perasaan malu SP 2 : meningkatkan
menurun 1. Evaluasi jadwal latihan SP 1 dan aktivitas klien dapat
4. Perasan tidak berikan pujian pada klien membut aktivitas
mampu 2. Anjurkan klien untuk memilih daftar dan memiliki
melakukan kegiatan lainnya yang dapat kegiatan
apapun menurun meningkatkan kemampuan - Dapat membuat
5. Perasaan positifnya klien lebih
memiliki 3. Anjurkan klien untuk semangat
kelebihan atau menambahkaan daftar kemampuan - Terciptanya
kemampuan atau aspek positifnya lingkungan dan
positif pada diri 4. Bantu klien dalam menyusun jadwal perawatan yng
sendiri kegiatannya konsisten, klien
meningkat dapat melakukan
6. Minat mencoba kegiatan dan
SP 3 perawatan yang
hal baru
meningkat 1. Mengcapkan salam nyaman dan teratur
2. Mengevaluasi jadwal latihan SP 1, - Dengan mengasah
SP 2 dan berikan pujian pada klien kemampuan dan
3. Menganjurkan klien untuk memilih hobi klien membuat
daftar kegiatan lainnya yang dapat dirinya merasa
meningkatkan aspek positif yang memiliki
dimilikinya kemampuan dan
4. Bantu klien dalm menyusun jadwal tidak rendah diri
latihannya Edukasi
- Dukungan keluarga
SP 4 memiliki peranan
penting dalam
1. Mengevaluasi jadwal latihan SP 1,
pembentukan
SP 2 dan SP 3
kognitif klien
2. Anjurkan pasien untuk memilih
daftar kegiatan lainnya yang dapat
meningkatkan kemampuan
positif/harga dirinya
3. Anjurkan klien untuk menambahkan
daftar kemampuan aspek positif
lainnya
4. Bantu klien menyusun jadwal
kegitan latihan
5. Lakukan latihan yang telah
dituliskan sampai semua kemmpuan
dapat dilatih dan terjadi perubahan
perilku yang dapat meningktkan
harga dirinya
Senin, Gangguan Interaksi social Observasi Observasi
Interaksi Sosial meningkat setelah
22-11- - Identifikasi penyebab kurangnya - Mengetahui
b.d Retradasi dilakukan tindakan
2021 ketrampilan interaksi social penyebab kurangnya
Mental d.d keperawatan selama Terapeutik ketrampilan
Kurang 3x pertemuan interaksi social
responsive atau - Motivasi untuk berlatih ketrampilan
Kriteria Hasil :
tertarik pada sosial
oranglain 1. Perasaan Terapeutik
- Beri umpan balik positif (misalnya
nyaman dengan pujian atau penghargaan) terhadap - Agar klien mengerti
situasi sosial kemampuan sosialisasi manfaat
2. Klien mampu bersosialisasi
- Libatkan keluarga selama latihan
menerima atau ketrampilan social, jika perlu - Agar klien lebih
mengkomunikas
Edukasi semangat dalam
ikan perasaan
- Anjurkan mengungkapkan perasaan melakukan
3. Klien mampu sosialisasi
akibat masalah yang dialami
responsive - Edukasi keluarga untuk mendukung - Keluarga berperan
terhadap ketrampillan social penting dalam
oranglain - Latih ketrampilan secara bertahap proses latihan
4. Klien
menunjukkan Edukasi
ketertarikan - Agar mudah
terhadap orang mengidentifikasi apa
lain yang dirasakan klien
5. Klien minat - Dukungan keluarga
melakukan sangat penting agar
kontak emosi latihan berjalan
6. Klien dengan baik
menunjukkan - Melatih kemampuan
rasa kasih saying secara bertahap
terhadap
adiknya
7. Klien mampu
melakukan
kontak mata
ketika berbicara
dengan
oranglain
Senin, Gangguan Gangguan Promosi Komunikasi: Defisit Bicara Observasi
Komunikasi komunikasi verbal
22-11- Observasi - Mengetahui
Verbal b.d meningkat setelah
2021 - Monitor Proses kognitif, anatomis perkembangan proses
Autisme d.d sulit dilakukan tindakan dan fisiologis yang berkaitan dengan kognitif, anatomis
mempertahankan nkeperawatan selama bicara dan fisiologis yang
komunikasi 2x pertemuan berkaitan dengan
Kriteria Hasil: bicara
- Klien mampu Terapeutik
berbicara - Gunakan metode komunikasi Terapeutik
dengan pelafalan alternatif - Agar memudahkan
yang jelas - Modifikasi lingkungan untuk dalam proses
- Klien meminimalkan bantuan komunikasi
memahami - Ulangi apa yang disampaikan klien - Lingkungan yang
komunikasi - Gunakan juru bicara jika perlu minim bantuan akan
dengan memacu klien untuk
oranglain banyak meminta
Edukasi tolong dan berlatih
- Klien mampu
- Anjurkan bicara perlahan bicara
menyusun
kalimat - Agar klien mengerti
- Klien mampu Kolaborasi apa yang dimaksud
orientasi orang, - Rujuk ke ahli patologi atau terapis
tempat, waktu Edukasi
- Bicara perlahan akan
lebih mudah untuk
dipahami

Kolaborasi
- Agar lebih ditangani
oleh ahli
TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/tgl Tindakan Keperawatan Evaluasi


Senin, SP 1 Klien: S:
22-11-2021 1. Bina hubungan saling 1. Nn. S mengatakan tidak mau
percaya dengan klien bermain dengan teman-temannya
2. Mengidentifikasi kecuali 2 orang yang ia percayai
kemampuan dan aspek 2. Keluarga mengatakan Nn. S sering
positif yang dimiliki klien menangis dan mengamuk ketika
3. Bantu klien menilai diejek oleh teman-temannya
kemampuan yang dapat 3. Keluarga Nn. S mengatakan
dilakukan bahwa Nn. S hanya bermain di
4. Bantu klien memilih rumah karena enggan diejek oleh
kegiatan yang akan dilatih temannya
sesuai dengan .
kemampuannya O:
5. Menganjurkan klien
1. Nn. S ketika ditemui oleh orang
memasukkan dalam jadwal
asing berlari masuk ke rumah
kegiatan harian
2. Nn. S tidak mau berbicara kepada
orang asing
3. Kontak mata Nn. S kurang
4. Nn. S menundukkan pandangan
ketika pertama kali diajak
berbicara

A:
1. Klien dan perawat mampu
membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu mengidentifikasi
kemampuan adan aspek positif
yang dimilikinya
3. Klien mampu memilih melakukan
kegiatan pertama yaitu
menggambar
4. Klien mampu memasukkan
kedalam jadwal harian

P:
1. Evaluasi SP 1 harga diri rendah
dan dilanjutkan ke SP 2 besok di
tempat yang sama
Rabu 24- SP 2 Klien: S:
11-2021 1. Bantu klien memilih 1. Klien tampak senang ketika
kegiatan yang akan didatangi
dilatih sesuai dengan
kemampuannya
2. Menganjurkan klien O:
memasukkan dalam 1. Klien sudah terbina hubungan
jadwal kegiatan harian saling percaya
3. Asah kemampuan klien 2. Klien sangat antusias ketika
dengan dibawakan buku gambar
mengembangkan
minat/hobi klien A
1. Klien dapat menilai kemampuan
yang dapat dilakukan
2. Klien dapat merencanakan
kegiatan dirumah sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
3. Klien dapat menggambar dan
mengikuti intruksi
4. Klien sudah tidak malu dan mau
bersosialisasi

P
1. Evaluasi SP 2 harga diri rendah
teratasi sebagian

SP2 (Keluarga) S:
1. Memberikan pendidikan 1. Keluarga mengatakan Nn. S
kesehatan tentang harga sering menangis dan mengamuk
diri rendah secara ketika diejek oleh teman-
lengkap temannya
2. Mengajarkan keluarga 2. Keluarga Nn. S mengatakan
cara perawatan klien bahwa Nn. S hanya bermain di
dengan harga diri rendah rumah karena enggan diejek oleh
3. Menganjurkan keluarga temannya
untuk membuat jadwal
kegiatan yang bisa O:
dilakukan oleh klien 1. Keluarga tidak mengetahui apa
untuk mengasah yang harus dilakukan untuk
kemampuan melakukan perawatan pada pasien
4. Menganjurkan keluarga harga diri rendah
untuk mendampingi
klien melatih A:
kemampuan 1. Keluarga sangat menerima dengan
baik kedatangan mahasiswa
2. Keluarga menerima materi
perawatan keluarga dengan harga
diri rendah

P: Intervensi dihentikan
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP1)
HARGA DIRI RENDAH
Senin, 22 November 2021

SP 1 KLIEN
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
1) Nn. S mengatakan tidak mau bermain dengan teman-temannya kecuali
2 orang yang ia percayai
2) Keluarga mengatakan Nn. S sering menangis dan mengamuk ketika
diejek oleh teman-temannya

3) Keluarga Nn. S mengatakan bahwa Nn. S hanya bermain di rumah


karena enggan diejek oleh temannya

4) Ekspresi wajah klien tampak malu

5) Nn. S menundukkan pandangan ketika pertama kali diajak berbicara

6) Kontak mata klien kurang


7) Nn. S ketika ditemui oleh orang asing berlari masuk ke rumah

b. Diagnosis Keperawatan
Harga diri rendah kronis b.d penguatan negtif berulang d.d menganggap
dirinya lemah dan tidak memiliki kemampuan apapun
c. Tujuan Khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapa mengidentifikasi kemmpuan dan aspek positif yang
dimiliki
3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
4) Klien dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemmpunnya
d. Tindakan Keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya dengan komunikasi terapeutik
a) Sapa klien dengan ramah
b) Perkenalkan diri dengan sopam
c) Tanyakan nama lengap dan panggilan klien
d) Jelaskan tujuan pertemuan
e) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien
f) Berikan perhatian pada klien dan perhatikam kebutuhan dasar
klien
2) Bantu klien mengidentifikasi kemampuannya dan aspek positif yang
dimiliki
3) Bantu klien dalam menilai kemampuan yang dapat dilakukan klien
4) Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuannya
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan harian

2. Strategi Pelaksanan
a. Fase Orientasi
1) Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu, saya Hesti, saya Mahasiswa
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember yang sedang
praktek di desa Dukuhmencek ”,
“”Nama ibu siapa?”. “Faizah”
“Ibu lebih senang dipanggil siapa?”“o o o mbak fais nggih “kali
ini saya mau tanya-tanya ke njenengan nggeh bu, barusan saya
datang adik silvinya lari masuk ke rumah, apakah bisa
dipanggilkan nggih bu, sepertinya adiknya malu-malu”
2) Evaluasi/ Validasi
"Hallo dek, namanya siapa?, sini main sama mbak hesti,
3) Kontrak
a) Topik
“Mau ndak main sini sama mbak hesti, jangan malu”
b) Tempat
“adek mau main dimana? Iyasudah kalau main didepan saja"
c) Waktu
“Kita mau main sambil ngobrol berapa lama?, sebentar aja wes
yaa 15 menit”
b. Fase Kerja
“adek biasanya di rumah ngapain aja selain main dan tidur?”.........
“Selain main dan tidur, kegiatan biasanya ngapain?” “kalau tidak
salah adek suka menggambar ya?”,
“oh iya bu, adek biasanya ngapain aja ya di rumah? Apakah ?”
kemudian apa lagi.
Wah pinter sekali! Adek masih bisa bantuin ibuk buat jualan yaa, wah
pinter.
“Gimana teman-teman dek silvi bu, apakah mereka mau berteman
dengan dek silvi?”
c. Fase Terminasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan dek silvi habis ngobrol dan main sama mbak
hesti?”,
“Alhamdulillah kalo seneng, nanti mbak hesti main lagi ke sini ya”
2) Evaluasi Obyektif
“Dek cerita dong gimana kalo adek main sama temennya? ........
Bagus”, “terus adek suka menggambar sama temannya?”
3) Rencana Tindak Lanjut
“iyasudah dek besok mbak hesti kesini lagi yaa bawa buku gambar
yaaa, besok kita ketemu lagi”.
4) Kontrak
a) Topik
“Bagaimana kalau besok mbak hesti bawa buku gambar, nanti
ajari mbak hesti nggambar yaa"
b) Tempat
“ besok mau nggambar dimana? Disini lagi ya?
5) Waktu
“Berapa lama kita menggambar ya? 15 menit yaa”
“Setuju!”
“Sampai ketemu lagi besok ya dek”
Assalamualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP2)
HARGA DIRI RENDAH
Rabu, 24 November 2021
SP 2 KLIEN
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
1) Klien telah terbina hubungan saling percaya dengan mahasiswa
2) Klien telah mengetahui/dapat mengenali beberapa kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
3) Klien terlihat mau mencoba hal baru
4) Klien terlihat sangat
b. Diagnosis Keperawatan
Harga diri rendah kronis b.d penguatan negtif berulang d.d menganggap
dirinya lemah dan tidak memiliki kemampuan apapun
c. Tujuan Khusus
1) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat dilakukan
2) Klien dapat merencanakan kegiatan dirumah sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
2. Strategi Pelaksanan
a. Fase Orientasi
1) Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, hallo dek silvi, masih ingat dengan mbak?
2) Evaluasi/ Validasi
"Bagaimana perasaannya hari ini?" Alhamdulillah kalau baik
3) Kontrak
a) Topik
“Apakah sudah siap untuk belajar menggambar hari ini? Lihat
mbak sudah bawakan buku gambar”
b) Tempat
“Kalau tidak salah, kemarin kita mau gambar dimana??"
c) Waktu
“Kita menggambar 15 menit yaa, atau mau lebih lama?”
b. Fase Kerja
“adek mau nggambar apa itu? Oh menggambar cacing? Wahhh pinter
sekali bagus sekali!
"Nah dari kegiatan menggambar ini, nanti dek silvi kasih tau ke
temannya yaa kalok dek silvi punya buku gambar dan bisa menggambar,
jangan malu lagi ya”
c. Fase Terminasi
1) Evaluasi Subjektif
“gimana? Seneng ndak punya buku gambar baru dan bisa
menggambar?"
2) Evaluasi Obyektif
“Nanti kalau sudah bisa menggambar dek silvi kasih tau teman-
temannya ya?
Wah, Sip baguss pinter”.
3) Rencana Tindak Lanjut
“iyasudah kalau begitu, nanti kalau mbak hesti kesini lagi, nanti kita
belajar menggambar lagi yaa”.
4) Kontrak
a) Topik
“besok menggambar lagi ya, besok diajari menggambar kupu-kupu
ya sama mbak hesti"
b) Tempat
“nanti menggambarnya disini lagi yaaa”
c) Waktu
“nanti menggambarnya lebih lama lagi yaa mbak hesti kesini lagi”
“Sampai bertemu beso, dadaaaaa”
Assalamualaikum
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA KELUARGA KLIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH

SP1 KELUARGA
STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Proses Keperawatan

a. Kondisi Keluarga

DS :

- Keluarga mengatakan klien sering menangis ketika diejek oleh


teman-temannya

- Keluarga mengatakan ketika menangis hanya membiarkan


sampai berhenti sendiri karena sudah lelah tidak pernah
didengarkan oleh klien
b. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah kronis b.d penguatan negtif berulang d.d
menganggap dirinya lemah dan tidak memiliki kemampuan apapun
c. Tujuan

1) Keluarga mampu melakukan perawatan pada klien

2) Keluarga dapat menjadi sistem pendukung pada klien

d. Tindakan Keperawatan

1) Memberikan pendidikan kesehatan tentang harga diri rendah


secara lengkap

2) Mengajarkan keluarga cara perawatan klien dengan harga diri


rendah

2. Strategi Pelaksanaan

a. Fase Orientasi

1) Salam Terapeutik
Assalamualaikum bu, saya hesti mahasiswi keperawatan yang
praktek di Balai Desa Dukuhmencek, ibu dengan ibu siapa ya.

2) Evaluasi/validasi
“ibu biasanya sering dipanggil siapa? Oh mbak fais”

3) Kontrak

a) Topik : Perawatan klien oleh keluarga

b) Waktu : 12.00 – selesai

c) Tempat : Ruang tamu

b. Fase Kerja

“pripun dek silvi bu?”

“kita latihan untuk adek silvi nggih bu, jadi nanti misalkan adek
tidak mau bermain dengan temannya atau bahkan diejek oleh
temannya, coba ibu bicara baik-baik kepada dek silvi, tunggu dek
silvi selesai menangis bu. Berikan pengertian bahwa masih ada ibu
dan adiknya yang bisa diajak bermain”

“oh iya bu, ajari juga dek silvi melakukan apa yang dia mau,
seperti menggambar, menyanyi, biarkan ia melakukan hobi atau hal
yang disukai”
c. Fase Terminasi

1) Evaluasi Subyektif

“bagaimana perasaannya bu setelah setelah kita berdiskusi


tentang harga diri rendah dan perawatannya?”
2) Evaluasi Obyektif
“sekarang coba ibu sebutkan cara tadi untuk merawat dek
silvi”

3) Kontrak

“baiklah bu, bagaimana kalo 2 hari lagi saya kesini lagi nggeh
bu, saya ingin mengajari dek silvi untuk menggambar”
4) Rencana tindak lanjut
“ibu tetep diingat-ingat nggeh yang saya sampaikan barusan
dan boleh dipraktekkan”

Anda mungkin juga menyukai