Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

WS
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
DI PUSKESMAS TAMAN BALI BANGLI
4-6 DESEMBER 2023

OLEH:
NI PUTU EKA DHIANA PRATIWI
P07120323045
I / NERS A

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2023
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. WS
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
DI PUSKESMAS TAMAN BALI BANGLI
4-6 DESEMBER 2023

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. WS Tanggal Dirawat(MRS) : -
Umur : 54 tahun Tanggal Pengkajian : 4 Desember 2023
Alamat : Br. Gaga, Taman Bali, Bangli Ruang Rawat :-
Pendidikan : Tidak sekolah
Agama : Hindu
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Jenis Kel. : Laki-laki
No RM :-

II. ALASAN MASUK


Pada saat kunjungan pertama kali, keluarga pasien mengatakan pasien sudah
mengalami keterbelakangan mental sejak lahir. Pasien sempat menempuh
pendidikan SD tetapi hanya sampai 1 minggu pasien tidak mau datang ke
sekolah lagi, pasien pernah mengalami bullying saat SD yaitu pasien ditakut-
takuti dengan ulat dan saat itu pasien sempat kambuh, menutup diri serta tidak
mau berinteraksi sampai satu setengah tahun. Kemudian, pasien dibawa oleh
keluarga untuk berobat ke poli jiwa RSJ Provinsi Bali, pasien sempat
melakukan pengobatan rawat jalan di RSJ Provinsi Bali tetapi kambuh
kembali dikarenakan putus obat. Pasien kembali dibawa ke RSJ Provinsi Bali
dan diberikan obat untuk dilakukan rawat jalan.

II. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
 Ya
 Tidak
Jika Ya Jelaskan: Keluarga pasien mengatakan pasien masih rawat jalan ke Poli Jiwa
RSJ Provinsi Bali
2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan:
Keluarga pasien keluarga pasien mengatakan pasien tidak selalu meminum obat, jika dilihat ciri-
ciri akan kambuh baru di beri obat untuk mencegah kambuh.

3. RIWAYAT TRAUMA

Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia


Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan Tn.WS 7
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal

Jelaskan:
Keluarga pasien mengatakan saat pasien masih SD, pasien menerima perilaku bullying
dari teman-temannya dengan ditakut-takuti dengan ulat.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
2. Berduka antisipasi
3. Berduka disfungsional
4. Respon paska trauma
5. Sindroma trauma perkosaan
6. Resiko tinggi kekerasan
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
8. Lain-lain, jelaskan: Harga diri rendah √

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?

Ya Tidak √

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat


Pengobatan/perawatan
Masalah keperawatan : -
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Keluarga pasien mengatakan pasien sempat mengalami bullying saat SD dan setelah
itu pasien menolak untuk bersekolah kembali.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah situasional

IV. PEMERIKSAAAN FISIK

1. Ukuran Vital :
TD =110/70 mmHg
N= 100x/menit
S = 36,2⁰ C
P = 20x/menit
Asam urat = 5,1 mg/dl
GDS= 100 mg/dl

3. Ukuran : BB= 50 kg TB= 160 cm

Turun Naik

Jelaskan : Pasien mengatakan tidak mengalami penurunan maupun kenaikan


berat badan.
4. Keluhan fisik :

Ya Tidak √

Jelaskan: Tidak ada keluhan fisik

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


 Risiko tinggi perubahan suhu tubuh  Perubahan
 Defisit Volume Cairan Nutrisi:
 Kelebihan Volume Cairan Lebih
 Resiko Tinggi terhdap Infeksi darikebutuhanTubuh
 Risiko Tinggi terhadap Transmisi  Kerusakan Menelan
Infeksi  Perubahan Eliminasi faeses
 Perubahan Nutrisi: Kurang dari  Perubahan Eliminasi urine
kebutuhan  Kerusakan integritas kulit
 Tubuh  Lain-lain, jelaskan..................
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

Tn. WS
54 th

Keterangan:

= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Tinggal serumah
= Pasien

Jelaskan :
Tn. WS tinggal bersama ibu tiri, kakak laki-lakinya, iparnya, dan keponakannya.
Masalah keperawatan : -

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien memiliki kelainan pada jari tangan dan kakinya yaitu lebih pendek dan kecil. Keluarga
pasien mengatakan kelainan tersebut dialami pasien sejak lahir
b. Identitas :
Pasien hanya dapat menyebutkan nama dan alamat tinggalnya
c. Peran :
Pasien mengatakan saat ini posisinya sebagai anak pertama dalam
keluarganya. Pasien belum berkeluarga.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin sehat seperti orang lain disekitarnya.
e. Harga diri :
Pasien merasa malu karena keadaanya, ia cenderung pendiam dan
menutup diri.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
 Pengabaian unilateral  Harga diri rendah kronis
 Gangguan citra tubuh - Harga diri rendahsituasional
 Gangguan identitas pribadi  Lain-lain: Harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Pasien mengatakan orang terdekatnya adalah ayah, ibu, dan adiknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat:
Keluarga pasien mengatakan pasien jarang mengikuti kegiatan kelompok
dalam masyarakat, pasien hanya pernah mengikuti kegiatan
persembahyangan di pura dekat dengan rumahnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Pasien merasa malu ketika bertemu dengan orang baru. Pasien cenderung
pendiam dan menutup diri terutama pada oarng yang baru ia kenal. Pasien
mau berbicara ketika ditanya atau diajak berbicara.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : - Gangguan interaksi sosial
 Kerusakan komunikasi  Isolasi sosial
 Kerusakan komunikasi verbal  Lain-lain, jelaskan.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan dirinya beragama hindu
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan kegiatan ibadah di rumah dilakukan secara individu
dan pasien rajin bersembahyang dan berdoa di merajan rumah.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Distress spiritual
 Lain-lain,
Jelaskan: -

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Pasien tampak berpenampilan rapi, bersih, rambu tertata rapi, dan
menggunakan pakaian rumah sepertu pada umumnya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting,
instrumentasi)
 Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting,
instrumentasi)
 Lain-lain, Jelaskan : -
2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
- Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain
Jelaskan: Saat pengkajian dan selama observasi, pasien tidak mampu
memulai pembicaraan. Pasien hanya berbicara singkat ketika ditanya
atau diajak berbicara.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
- Gangguan interaksi sosial
 Kerusakan komunikasi verbal
 Lain-lain, jelaskan: -

3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia,hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitas serea
Jelaskan:
Keluarga pasien mengatakan pasien lebih banyak berdiam diri di kamar,
namun ketika dipanggil untuk keluar kamar, pasien langsung keluar.
Pasien mampu berkegiatan seperti mandi, makan, BAB, BAK secara
mandiri, kadang-kadang pasien melakukan pekerjaan rumah seperti
menyapu di halaman rumah.
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas  Grimace
 Gagap  Otomatisma
 Stereotipi  Negativisme 
 Gaduh Gelisah  Reaksi konversi
 Katatonik  Tremor
 Mannarism  Verbigerasi
 Katapleksi  Berjalan kaku/rigid
 Tik  Kompulsif
 Ekhopraxia
 Command automatism
Jelaskan: -
Masalah/ Diagnosa Keperawatan :

 Risiko tinggi cidera  Defisit aktivitas deversional


/hiburan
 Kerusakan mobilitas fisik
 Perilaku kekerasan
 Intoleransi aktivitas
 Risiko perilaku
kekerasan
 Lain-lain: Gangguan
Interaksi Sosial

4. Alam Perasaan
 Sedih
 Gembira berlebihan
- Putus asa
 Khawatir
 Marah
 Ketakutan
Jelaskan:
Pasien mengatakan dirinya sudah putus asa terhadap keadaannya saat ini.
Masalah Keperawatan : Koping Tidak Efektif

5. Afek
- Datar
 Tumpul
Labil
 Tidak sesuai
Jelaskan :
Selama berinteraksi, ekspresi wajah pasien tampak datar, tidak ada
perubahan ekspresi wajah saat membicarakan hal-hal yang disenangi pasien.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah situasional

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
- Kontak mata kurang
 Tidak kooperatif
 Defensif
 Mudah tersinggung
 CurigaJelaskan :
Selama pengkajian dan observasi, saat diajak berbicara pasien tidak mau atau
enggan menatap mata lawan bicara.
Masalah Keperawatan : Gangguan interaksi sosial, harga diri rendah situasional
7. Persepsi
Halusinasi :
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu

Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

8. Proses pikir
 Sirkumstansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of ideas
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan :
Saat wawancara, pembicaraan sempat terhenti saat membahas alasan tidak mau
masuk sekolah saat pasien kecil.
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif

9. Isi Pikir
 Obsesi
 Depersonalisasi
 Fobia
 Idea yang terkait
 Hipokondria
 Pikiran magic

Waham
 Agama
 Nihilistik
 Somatik
 Sisip pikir
 Kebesaran
 Siar pikir
 Curiga
 Kontrol pikir

Jelaskan : -

Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat Kesadaran
 Bingung
 Sedasi
 Stupor
Disorientasi
- Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan:
Tingkat kesadaran pasien compos mentis dan pasien tidak ingat hari dan
tanggal hari ini, tetapi pasien dapat mengingat orang terdekatnya dan tempat
ia tinggal saat ini.
Masalah Keperawatan : -

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat saat ini
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Konfabulasi

Jelaskan : Pasien mampu mengingat identitas dirinya, orang terdekatnya, dan


tempat ia tinggal.
Masalah Keperawatan : -

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
- Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :
Pasien tidak mampu berhitung sederhana. Keluarga pasien mengatakan pasien
mengalami keterbelakangan sejak lahir. Pada saat menginjak SD pasien tidak
mampu berhitung dan ditertawakan teman, sehingga pasien tidak mau lagi
bersekolah.
Masalah Keperawatan : Koping tidak efektif

13. Kemampuan penilaian


- Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
Pasien mampu menentukan kegiatan mana yang didahulukan saat ditanya.
Masalah keperawatan : -
14. Daya tilik diri
 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
 Jelaskan :
Pasien tidak sadar dirinya sakit, kelurga pasien yang selama ini membawa
pasien berobat rawat jalan ke poli jiwa RSJ Provinsi Bali.
Masalah Keperawatan : Koping tidqk efektif

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
 Bantuan minimal
 Bantual total

2. Defekasi/berkemih
 Bantuan minimal
 Bantual total

3. Mandi
 Bantuan minimal
 Bantual total

4. Berpakaian/berhias
 Bantuan minimal
 Bantual total

5. Istirahat dan tidur


 Tidur siang lama : 12.30 s.d 14.00
 Tidur malam lama : 22.00 s.d 06.30
 Aktivitas sebelum/setelah tidur :-
6. Penggunaan obat
 Bantuan minimal
 Bantuan total (perlu pengawasan saat minum obat)
7. Pemeliharaan kesehatan

Ya Tidak
Perawatan lanjutan

Sistem pendukung

8. Aktivitas di dalam rumah Ya Tidak


Pasien kadang-kadang
membantu menyapu √
halamab rumah

9. Aktivitas di luar rumah

Belanja √

Transportasi √

Lain-lain √

Jelaskan : -

Masalah Keperawatan:-
VIII. MEKANISME KOPING

ADAPTIF MALADAPTIF
 Bicara dengan orang lain  Minum alcohol
 Mampu menyelesaikan  Reaksi lambat
masalah  Reaksi berlebih
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif √ Menghindar
 Olah raga  Mencederai diri
 Lainnya  Lainnya: merokok
Jelaskan : Pasien cenderung menghindar dengan masalah yang dialaminya
dan diam saat dirundung/bully oleh lingkungannya, pasien tidak dapat
memenuhi kebutuhannya sesuai dengan usianya, pasien merasa tidak
mampu meyelesaikan masalah yang dihadapinya, pasien mengatakan tidak
ada keluarga yang dekat dengannya.
Masalah Keperawatan : Koping Tidak Efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok
Uraikan :
Pasien mengatakan jarang bertemu dengan kelompoknya dan merasa
tidak ada masalah.

 Masalah berhubungan dengan lingkungan


Uraikan :
Pasien jarang berinteraksi di luar runahnya. Pasien mengatakan tidak ada
masalah dengab lingkungan tempat tinggalnya.

 Masalah dengan pekerjaan


Uraikan :
Pasien tidak berkerja.

 Masalah dengan perumahan


Uraikan :
Pasien mengatakan merasa tidak memiliki masalah dengan perumahan
 Masalah dengan ekonomi
Uraikan :
Pasien mengatakan merasa tidak memiliki masalah dengan ekonomi

 Masalah lainnya
Uraikan :
Pasien merasa putus asa atas keadaanbya saat ini.

Masalah keperawatan : Koping Tidak Efektif

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


 Penyakit jiwa
 Factor presipitasi
 Koping
 System pendukung
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lainnya : -

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medik
Skizofrenia
2. Terapi medik
Clozapine 25 mg 1x1
Stelosi 5 mg 2x1
Arkine (TXP) 2 mg 2x1
Efek
No Nama Obat Jenis Kegunaan Dosis
Samping
1 Clozapine Anti Psikotik Meredakan Mengantuk, 1x50 mg
gejala produksi air liur oral
skizofrenia meningkat,
gangguan
penglihatan
2 Stelosi Phenothiazine Untuk Kantuk, mulut 2x5mg
kering, sembelit
(Trifluoperazine) menenangkan oral
pikiran serta
mengatasi
marah dan
gelisah
berlebih

3 Arkine (TXP) Antimuskarinik Obat untuk Sakit mata hingga 2 mg x 1


mengatasi penglihatan seperti di
gejala penyakit dalam terowongan
Parkinson dan (tunnel vision), ruam
gejala kulit yang terasa
ekstrapiramidal panas dan kering,
akibat sembelit parah, buang
penggunaan air kecil yang sulit
obat antipsikoti dan menyakitkan,
k tertentu. gerakan tubuh
berulang kali yang
tidak terkendali
(tremor)
XII. ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Keperawatan
DS : Gangguan Interkasi Sosial
- Keluarga pasien mengatakan pasien jarang mengikuti
kegiatan kelompok dalam masyarakat, pasien hanya
pernah mengikuti kegiatan persembahyangan di pura
dekat dengan rumahnya.
- Keluarga pasien mengatakan merasa malu bertemu dengan
orang yang baru dia kenal.
- Keluarga pasien mengatakan pasien lebih banyak diam di
rumah dan jarang berinteraksi dengan orang lain di luar
rumah.
DO :
- Afek pasien datar saat diajak berbicara (ekspresi wajah
pasien tidak responsif)
- Pasien baru berbicara setelah ditanya (pasien tidak mampu
memulai pembicaraan).
- Saat diajak berbicara, pasien jarang melakukan kontak
mata
DS : Harga diri rendah
- Keluarga pasien mengatakan jika pasien orang yang rajin situasional
membantu pekerjaan rumah
- Pasien mengatakan jika dirinya merasa malu jika berbaur
dengan lingkungan sekitar
- Keluarga pasien mengatakan jika pasien memang memiliki
trauma dimasalalu yang mengakibatkan pasien gampang
merasa malu pada lingkungan sekitar
- Pasien mengatakan dirinya merasa tidak berguna karena tidak
mampu mengerjakan pekerjaan seperti orang lain seusianya.
DO :
- Kontak mata pasien tampak kurang dan lebih banyak
menunduk saat diajak berkomunikasi
- Pasien tampak menutup diri jika bertemu dengan orang
yang baru dikenal
- Pasien tampak menyangkal penilaian positif terhadap
dirinya
- Pasien tampak pelan dan lirih saat berbicara
DS : Koping tidak efektif
- Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang dekat dengan
pasien
- Pasien mengatakan lebih suka diam jika ada masalah

DO :
- Pasien tampak diam dan tidak banyak berbicara saat
diajak mengobrol
- Pasien tidak bisa menyelasaikan masalahnya
- Pasien lebih memilih diam dan menerima jika dirinya
dibully oleh lingkungan sekitar
- Pasien tidak mampu memenuhi peran sesuai dengan
usianya
- Pasien tidak mau berpartisipasi dengan lingkunganya
- Hasil tanda-tanda vital :
 TD : 100/70 mmHg
 N : 88x/mnt
 RR : 20x/mnt
 Asam Urat : 5,1 mg/dl
 GDS : 100 mg/dl
XIII. POHON MASALAH

Gangguan interaksi sosial, Harga diri Effect


rendah situasional

Koping Tidak Efektif Core

ketidakpercyaan terhadap kemampuan diri Causa


mengatasi masalah

XIV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Harga Diri Rendah
2. Koping Tidak Efektif
3. Gangguan Interaksi Sosial

XV. DIAGNOSIS KEPERAWATAN PRIORITAS


Koping Tidak Efektif

Mahasiswa yang mengkaji

Ni Putu Eka Dhiana Pratiwi


NIM: P07120323045
XVI. RENCANA KEPERAWATAN
Hari, Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
tanggal, Diagnosis Keperawatan (SDKI)
jam (SLKI) (SIKI)

Senin, 4 Koping Tidak Efektif (D.0096) Setelah dilakukan intervensi Promosi Koping (I.09312)
Des 2023 keperawatan selama 2 x 30 menit Observasi
10.00 maka status koping (L. 09086) 1. Identifikasi kemampuan yang dimiliki
wita membaik dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi metode penyelesaian masalah

1. Kemampuan memenuhi peran Terapeutik


3. Diskusikan perubahan peran yang dialami
sesuai usia meningkat (5)
4. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
2. Verbalisasi kemampuan
5. Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada
mengatasi masalah meningkat
diri sendiri
(5)
6. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
3. Partisipasi sosial meningkat
dibutuhkan
(5)
7. Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan
4. Minat mengikuti perawatan/
keputusan
pengobatan meningkat (5)
8. Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
5. Kemampuan membina
Edukasi
hubungan meningkat
9. Anjurkan penggunaan sumber spiritual
(5)
10. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
11. Latih penggunaan teknik relaksasi
12. Latih keterampilan sosial, yaitu rehabilitasi
psikososial
XVII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, No Dx
Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal, jam Keperawatan
Senin, 4 1 DS :
- Melakukan Bina Hubungan Saling Percaya
Desember
10.00 wita (BHSP) - Pasien mengatakan bernama Tn. W S berasal
dari dusun Gaga, Bangli
- Melakukan cek kesehatan pasien
- Hobi berjalan-jalan dan memberishkan rumah

DO :

- Pasien menjawab salam perawat dan mau diajak


bercakap-cakap.

- Kontak mata pasien sangat kurang

- Pasien menjawab pertanyaan dari perawat dengan


Eka
singkat, seolah ingin segera mengakhiri
pembicaraan.

- Hasil cek Kesehatan pasien :


- TD : 100/70 mmHg
- N : 88x/mnt
- RR : 20x/mnt
- Asam Urat : 5,1 mg/dl

- GDS : 100 mg/dl


Senin, 4 1 - Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki DS :
Desember
10.30 wita - Mengidentifikasi metode penyelesaian masalah - Pasien mengatakan bahwa dirinya suka
berjalan-jalan dan membersihkan rumah

- Pasien diam saja jika ada masalah dan tidak


dapat menyelesaikannya

DO :

- Pasien tidak mau menyampaikan apa saja


permasalahannya

- Pasien tampak menunduk dan lebih banyak Eka


diam

- Pasien hanya menjawab pertanyaan dengan


singkat

- Mendiskusikan perubahan peran yang DS :

dialami - Pasien mengatakan paham tentang risiko yang

- Menggunakan pendekatan yang tenang dan menimbulkan bahaya pada diri sendiri

meyakinkan - Pasien mengatakan jika rutin mengambil obat

- Mendiskusikan risiko yang menimbulkan dan control di RSJ Provinsi Bali

bahaya pada diri sendiri - Keluarga pasien mengtakan jika pasien setelah
Eka
- Memfasilitasi dalam memperoleh informasi dilakukan bully terhadap dirinya menyebabkan

yang dibutuhkan pasien tampak mengurung diri dan hanya


menangis selama berminggu-minggu
DO :
- Keluarga pasien mengetahui perubahan yang
terjadi terhadap pasien
- Keluarga pasien langsung mengajak pasien ke
RSJ Provinsi Bali saat pasien mengalami
perubahan peran
- Keluarga pasien dan pasien tampak mampu
memahami risiko apa yang menimbulkan bahaya
pada diri pasien
- Keluarga pasien tampak aktif bertanya mengenai
kesehatan pasien
Rabu, 6 1 - Meninjau kembali kemampuan dalam DS :
Desember pengambilan keputusan - Pasien mengatakan masih bingung mengambil
11.00 wita - Memotivasi terlibat dalam kegiatan sosial keputusan bagaimana baiknya
- Pasien mengatakan lebih baik diam

DO :
- Pasien tampak tidak mau belajar untuk Eka
mengambil keputusan untuk dirinya
- Pasien masih belum mau bersosialisasi dengan
lingkungannya
- Pasien hanya ingin berbicara dengan
keluarganya
Rabu, 6 1 DS :
- Menganjurkan mengungkapkan perasaan dan
Desember - Pasien mengatakan tidak suka bercerita dengan
persepsi
11.30 wita orang lain
- Pasien mengatakan mau hanya mengobrol
- Melatih keterampilan sosial, yaitu dengan keluarganya saja dahulu

rehabilitasi psikososial - Keluarga pasien mengatakan akan mengontrol


minum obat pasien

DO :
Eka
- Pasien mau memulai pembicaraan dengan
lingkungan keluarganya
- Pasien mau meminum obatnya jika sudah waktu
minum obat
- Keluarga pasien sangat kooperatif untuk
mengurus pasien
- Pasien sudah mulai mengungkapkan jika merasa
tidak nyaman atau ada yang tidak dirinya sukai
XVIII. EVALUASI
Hari, No Dx
Evaluasi Paraf/Nama
tanggal Keperawatan
1 S:
Rabu, 6
- Pasien mengatakan masih sulit
Desember
2023 mengambil keputusan
- Pasien mengatakan hanya mau
12.00 wita mengobrol dengan lingkungan
keluarganya
- Pasien mengatakan tidak suka bercerita
dengan orang lain
O:
- kemampuan pasien untuk memenuhi
peran sesuai usia belum meningkat (2)
- Pasien masih belajar mengambil
keputusan dibantu oleh keluarganya
(3)
- Pasien sudah mulai bersosialisasi (4) Eka
- Pasien mau meminum obat sesuai
dengan jam (5)
- Pasien sudah mulai membina hubungan
dengan keluarga dan lingkungan sekitar
(4)
A:
Koping Tidak Efektif teratasi Sebagian
P:
- Edukasi keluarga pasien untuk
meningkatkan kemampuan mengambil
keputusan pasien
- Edukasi pasien untuk mengontrol
minum obat pasien
- Edukasi pasien untuk bersosialisasi
dengan lingkungan sekitarnya
LEMBAR PENGESAHAN

Bangli, Desember 2023


Pembimbing Klinik/CI Mahasiswa

Ns.I Wayan Pujana,S.Kep Ni Putu Eka Dhiana Pratiwi


NIP 197508012005011012 NIM. P07120323045

Nama Pembimbing/CT

Ni Luh Gede Ari Kresna Dewi, S.Kep., Ns., M. Kep


NIP. 198310182006042001

Anda mungkin juga menyukai