Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH DI DESA TELAGAJAYA

Disusun oleh :
Putri Suci Wahyuni
NIM : 0433131420118032

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN HORIZON KARAWANG
Jl. Pangkal Perjuangan KM. 1 By Pass Karawang Barat
Teip. (0267) 412480, Fax: (0267) 4108
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
MASALAH PSIKOSOSIAL

I. INFORMASI UMUM
Inisial klien : Tn. M
Usia : 55(tahun)
Jenis kelamin :  perempuan  laki-laki
Suku : Sunda
Bahasa dominan : Sunda
Status perkawinan:  belum menikah  menikah  janda/ duda
Alamat : dusun telagajaya Rt.02/01

II. KELUHAN UTAMA


Tn.M mengatakan dirinya tidak pantas untuk orang lain klien merasa gagal dalam
percintaan, klien mengatakan 7 tahun yang lalu ditinggal menikah dengan kekasihnya,
sampai saat ini klien belum menikah dan tinggal seorang diri klien merasa sedih jika
mengingat kekasihnya yg dulu,ia selalu merenung terhadap dirinya, klien merasa
pasrah dengan keadaannya sekarang, klien mengatakan orangtuanya sudah tiada dan
saudara-saudaranya sudah berkeluarga, klien mengatakan pernah mengurusi anak dari
adik kandungnya tetapi setelah pada sukses saudaranya mengasingkannya, klien juga
mengatakan waktu itu mempunyai ruko perabotan lalu ia mengalami kebangkrutan,
pada saat di kaji klien tampak sedih dan tidak ada kontak mata pada saat
berkomunikasi .

III. PENAMPILAN UMUM


a. Fisik
Oksigenasi
Tanda-tanda vital : TD 130/80 mmHg, RR : 24x/menit, N : 85x/menit, S:
36,5 c
Ritme : normal
Kedalaman :-

Nutrisi
Berat badan : 59kg
Tinggi badan : 159cm
Pola makan :  satu kali sehari  dua kali sehari
 tiga kali sehari  > 3 kali sehari
Alergi :  tidak ada  ada, ____________

Eliminasi
Pola BAB/ BAK :  baik  terganggu
Nyeri :  ada  tidak ada

Aktivitas dan Istirahat


Pelaksanaan ADL :  total  parsial  suportif
Pola tidur :  baik  terganggu,___________
Kebiasaan sebelum tidur:  baca  mematikan lampu
 lain-lain, membaca doa

Proteksi
Status imunisasi :  lengkap  tidak lengkap

Riwayat pengobatan fisik


Tidak ada
Hasil pemeriksaan laboratorium/ visum/ dll
Tidak ada

Diagnosa Keperawatan:
Harga diri rendah

b. Penampilan
1. Cacat fisik
 ada, jelaskan : -
 tidak ada, jelaskan : klien tidak ada cacat fisik, dalam keadaan bersih, wangi.

2. Kontak mata
 ada, jelaskan : klien berespon dengan baik pada saat di ajak berbicara dan
menggunakan kontak mata pada saat dilakukan pengkajian.
 tidak ada, jelaskan : -

3. Pakaian
 tidak rapi, jelaskan : klien berpakaian rapi, dan bersih.
 penggunaan tdk sesuai : -

4. Perawatan
diri Jelaskan:
Klien mandi 2x sehari, tampak bersih dan wangi.

Diagnosa Keperawatan:
Harga diri rendah
IV. KELUARGA
a. Genogram

Ket :
: perempuan
: laki-laki
: meninggal
: garis perkawinan
: garis keturunan
: pasien

b. Tipe keluarga

 nuclear family  diad family

 extended family  single parent


family

c. Pengambilan keputusan
 kepala keluarga  istri
 orang tua  bersama-sama

d. Hubungan klien dengan kepala keluarga


 kepala keluarga
istri
 orang tua
 anak
 lain-lain, sebutkan: klien tinggal sendiri

e. Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga


Jelaskan: klien hidup sendiri tidak memiliki keluarga
f. Kegiatan yang dilakukan keluarga dalam masyarakat
Jelaskan: klien kurang berinteraksi dan mengikuti kegiatan yang ada
dimasyarakat
Diagnosa Keperawatan:
Harga diri rendah

V. RIWAYAT SOSIAL
1. Pola sosial
a. Teman/ orang terdekat
Teman dekatnya
b. Peran serta dalam kelompok
Klien kurang ikut serta dalam kegiatan klompok
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien merasa malu karena sering ditanya tentang menikah dengan
tetangganya

2. Obat-obatan yang dikonsumsi


a. Adakah obat herbal/ obat lain yang dikonsumsi diluar resep
Tidak ada obat yang dikonsumsi
b. Obat-obatan yang dikonsumsi klien saat ini
Tidak ada
c. Apakah klien menggunakan obat-obatan dan alkohol untuk mengatasi
masalahnya
Tidak ada
Agama yang dianut
a. Bagaimana kebutuhan klien terhadap spiritual dan pelaksanaannya?
Klien selalu melaksanakan kewajiabannya sebagai seorang muslim
b. Apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan kegiatan spiritualnya
setelah mengalami kekerasan atau penganiayaan?
Tidak ada, karena klien selau melakukan sholat
c. Adakah pengaruh spiritual terhadap koping individu
Tidak ada
2. Budaya yang diikuti
Komunikasi
Non verbal
Perilaku  Perilaku  Perilaku 
Kontak Ya mencegah kontak Penuh kasih sayang
mata mata
Merangkul Sentuhan Ekspresif Ya
Hangat Orientasi pada orang Pemalu Ya
lain
Sopan Y Pendiam Senyum dan
a amggukan

Nada
Nada  Nada  Nada 
Keras Animated Tenang Y
a
Muluk- Keras pada pesan Ekspresif Ya
muluk penting
Berubah Lembut Hormat Ya
sesuai
emosi

Jarak fisik
 2-3 jengkal tangan  lebih dari 2-3 jengkal tangan
Jelaskan:
Klien interaktif dalam menjawab pertanyaan
Diagnosa Keperawatan:
Harga diri remdah

Pengkajian dengan Kehilangan dan Berduka


1. kehilangan yang pernah dialami
kehilangan orang yang disayang
2. respon terhadap kehilangan
 mengingkari  depresi
 marah  penerimaan
Tawar-menawar

3. mekanisme koping
Adaptif  Mal adaptif 
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Ya
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/ cepat
Ya
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Ya
Olah raga Mencederai diri
Lain-lain: Lain-lain:

Diagnosa Keperawatan:

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. M


DENGAN MASALAH HARGA DIRI RENDAH

A. ANALISA DATA
No Data focus Masalah
1. Ds : Harga diri rendah
 Klien mengatakan dirinya tidak
pantas untuk orang lain, karena ia
pernah di tinggalkan kekasihnya
10 tahun yang lalu
 Merasa jelek
 Klien sampai saat ini belum
menikah dan tinggal seorang diri
Do :
 Klien tampak tidak percaya diri
 Klien terlihat malu ketika
berinteraksi keluar
2. Ds : Kehilangan
 Klien mengatakan sedih jika
teringat kekasihnya
 Klien juga sedih saat teringat
keluarganya
 Klien mengeluh karna sudah
kehilangan usahanya
 Klien mengatakan kenapa orang
yang disayang pergi
meninggalkannya.
Do :
 Klien tampak sedih pada saat
dikaji
 Klien tampak murung
3. Ds : Ketidakberdayaan
 klien menyatakan rasa malu
dengan keadaannya saat ini
 klien mengatakan merasa tertekan
 klien mengatakan pasrah dengan
keadaannya

Do :
 tidak berpartisipasi dalam
berkomunikasi

B. POHON MASALAH

Ketidakberdayaan
Harga diri rendah

Harga diri rendah

Kehilangan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah
2. Kehilangan
3. Ketidak berdayaan

D. RENCANA KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH


DIAGNO PERENCANAAN
SA
KEPERA Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
WATAN (Tuk/Tum)
Gangguan TUM : Setelah dilakukan Bina hubungan saling Kepercayaan
konsep Kien dan tindakan percaya dengan dari klien
diri : keluarga keperawatan mengemukakan prinsip merupakan
harga diri mampu diharapkan komunikasi terapeutik : hal yang akan
rendah mengatasi Klien  Mengungkapkan memudahkan
kronis harga diri menunjukan salam terapeutik perawat
rendah kronis tanda –tanda sapa klien dengan dalam
yang dialami percaya kepada ramah baik verbal melakukan
klien. perawat melalui: maupun non pendekatan
 Ekspresi verbal. keperawatan
TUK 1 : wajah cerah  Berjabat tangan atau
Klien dapat tersenyum dengan klien intervensi
membina  Mau  Perkanalkan diri selanjutnya
hubungan berkenalan dengan sopan terhadap klien
saling  Ada kontak  Tanyakan nama
percaya mata lengap klien dan
 Bersedia nama panggilan
menceritakan yang disukai klien
perasaanya  Jelaskan tujuan
 Bersedia pertemuan
mengungkapk  Membuat kontrak
an masalah topik, waktu dan
tempat setiap kali
pertemuan klien
 Tunjukan sipat
empati dan
menerima klien
apa adanya
 Beri perhatian
kepada klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
pasien
TUK : 2 Kriteria evaluasi :  Diskusikan dengan Diskusikan
Mengidentifi Setelah 2x klien bahwa klien mengenai
kasi interaksi, klien masih memiliki tingkat
kemampuan menyebutkan sejumlah kemampuan
dan aspek aspek positif yang kemampuan yang klien, seperti
positif yang dimiliki klien, dimiliki klien menilai
masih seperti kegiatan  Bersama klien buat realistis,
dimiliki klien dirumah, daftar tentang kontrol diri
klien. adanya keluarga, aspek positif yang atau integritas
dan lingkungan dimiliki klien, ego
terdekat seperti kegiatan diperlukan
lingkungan klien. klien dirumah, sebagai dasar
adanya keluarga , asuhan
dan lingkungan keperawatan
terdekat klien
 Hindarkan Penguatan
memberi penilaian ( reinforceme
negatif nt)positif
 Beri pujian yang akan
realistis atas meningkatkan
kemampuan klien. harga diei
klien.
Pujian yang
realistis tidak
menyebabkan
klien
melakukan
kegiatan
hanya karena
ingin
mendapat
pujian.
TUK 3 : Kriteria  Diskusikan dengan Keterbukaan
Klien dapat Evaluasi : klien tentang dan
menilai Setelah 2x kemampuan yang pengertian
kemampuan interaksi klien masih dapat tentang
yang dimiliki menyebutkan digunakan selama kemampuan
untuk kemampuan yang sakit yang dimiliki
dilaksanakan dimilikinya yang  Bantu klien adalah
dapat menyebutkannya persyaratan
dilaksanakan dan beri penguatan untuk b
terhadap erubah.
kemampuan diri Pengertian
yang diungkapkan tentang
klien kemampuan
 Perlihatkan yang dimiliki
respons yang diri,
kondusif serta memotivasi
dijadikan klien untuk
pendengaran yang tetap
aktif mempertahan
kan
penggunaany
a.
TUK 4 : Kriteria evaluasi :  Tingkatkan Klien dapat
Membantu Setelah 1x kegiatan yang berpikir
klien memilih interaksi, klien sesuai dengan positif,
kegiatan yang dapat toleransi dan sehingga bisa
akan dilatih merencanakan kondisi membuat
sesuai dengan kegiatan yang  Rencanakan klien percaya
kemampuann sesuai dengan bersama klien diri
ya kemampuan yang suatu aktifitas yang Contohnya
dimilikinya. dapat dilakukan peran yang
setiap hari sesuai dilihat klien
dengan akan
kemampuan klien ( memotivasi
kegiatan mandiri klien untuk
dengan bantuan ) melaksanakan
 Beri contoh kegiatan
kegiatan yang
boleh digunakan
TUK 5 : Kriteria evaluasi :  Berdiskusikan Klien
Melatih klien Setelah 1x dengan klien untuk merupakan
sesuai dengan interaksi, klien menetapkan urutan individu yang
kegiatan yang dapat melakukan kegiatan ( yang bertanggung
dipilih kegiatan sesuai telah dipilih klien ) jawab
berdasarkan jadwal yang yang akan terhadap
rencana yang dibuat. dilatihkan dirinya.
dibuat  Anjurkan klien
untuk Klien perlu
melaksanakan bertindak
kegiatan yang telah secara
direncanakan realistis
 Pantau kegiatan dalam
yang telah kehidupannya
dilaksanakan
 Diskusikan Klien terbiasa
kemungkinan melakukan
pelaksanaan kegiatan yang
kegiatan setelah dipilihnya
pulang tersebut
 Memotivasi klien
untuk memasukkan
kegiatan yang telah
dilakuakan
kedalam jadwal
kegiatan harian

TUK 6 : Klien Evaluasi :  Beri pendidikan Mendorong


Keluarga Klien kesehatan pada keluarga
menjadi memanfaatkan keluarga tentang untuk mampu
sistem sistem yang ada cara merawat klien merawat klien
pendukung dikeluarga dengan harga diri secara
yang efektif rendah kronis mandiri di
bagiklien  Diskusikan dengan rumah.
keluarga tentang
kemampuan yang Keluarga
dimiliki klien dan sebagai
anjurkan memuji support
klien atas sistem
kemampuan nya ( sistem
secara realistis pendukung )
 Bantu keluarga akan sangat
memberikan berpengaruh
dukungan dan dalam
motivasi klien mempercepat
dalam melakuakan proses
kegiatan yang penyembuhan
sudah dilatihkan klien.
klien selama klien
dirawat Meningkatka
 Bantu keluarga n peran
menyiapkan keluarga
lingkungaan dalam
dirumah merawat klien
 Anjurkan keluarga dirumah.
untuk mengamati
perkembangan
perubahan perilaku
klien
RENCANA KEPERAWATAN KEHILANGAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi


1 Kehilangan Setelah - identifikasi hal yang - Mengidentifikasi hal
dilakukan telah memicu emosi yang telah memicu emosi
tindakan - fasilitasi mengungkapkan - Memfasilitasi
keperawatan perasaan cemas marah mengungkapkan
jiwa 1x24 jam atau sedih perasaan cemas marah
klien dapat - jelaskan konsekuensi atau sedih
tidak menghadapi rasa - Menjelaskan konsekuensi
bersalah dan malu tidak menghadapi rasa
- bina hubungan saling bersalah dan malu
percaya dengan klien, - Membina hubungan
perlihatkan sikap empati saling percaya dengan
dan perhatitian kepada klien, perlihatkan sikap
klien empati dan perhatitian
- berikan motivasi pada kepada klien
klien untuk - Memberikan motivasi
mendiskusikan pikiran pada klien untuk
dan prasaan mendiskusikan pikiran
- dengarkan klien dengan dan prasaan
penuh empati. berikan - Mendengarkan klien
respon dan tidak dengan penuh empati.
menghakimi berikan respon dan tidak
menghakimi
RENCANA KEPERWATAN KETIDAKBERDAYAAN

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN HASIL
ketidakberdayaan TUM : Pasien 1.1 bina Kepercayaan
pasien menunjukan hubungan dari pasien
menunjuk tanda-tanda saling merupakan
an percaya percaya hal yang akan
kepercaya kepada dengan memudah
an perawat mengemuka perawat
kesehatan melalui : kan prinsip melakukan
dengan a.Ekspresi komunikasi pendekatan
kriteria : wajah cerah, terapeutik : keperawatan
merasa tersenyum a.mengucapkan atau
memiliki b.Mau salam intervensi
harapan, berkenalan terapeutik. Sapa selanjutnya
mampu c.Ada kontak pasien dengan terhadap
melakukan mata ramah, baik pasien.
, merasa d.Bersedia verbal maupun
dapat menceritakan non verbal.
mengendal perasaanya b.Berjabat
ikan, dan e.Bersedia tangan dengan
merasakan mengungkap pasien
kualitas kan masalah c.Perkenalkan
hidup diri dengan
yang sopan
positif. d.Tanyakan
nama lengkap
TUK : pasien dan nama
Pasien panggilan yang
dapat disukai pasien.
membina e.Jelaskan
hubungan tujuan
saling pertemuan
percaya f.Membuat
kontrak topik,
waktu, dan
tempat setiap
kali bertemu
pasien.
g.Tunjukan
sikap empati dan
menerima
pasien apa
adanya
h.Beri perhatian
kepada pasien
dan perhatian
dan kebutuhan
dasar pasien.
TUK : Kriteria 2.1 dengarkan Intervensi
Membantu evaluasi : pengungkapan penuh
pasien Pasien dapat perasaan pasien harapan
mengident mengidentifi secara aktif, (hope full
ifikasi dan kasi dan perlakukan intervention)
mengungk mengekspresi pasien sebagai ini
apkan kan perasaan individu, dan memberikan
tentang yang terima ijin kepada
segala berhubungan perasaannya. pasien untuk
perasaan dengan 2.2 sampaikan berbicara dan
ketidakber perasaan empati atas mengekplora
dayaan ketidakberda pengakuan si hidupnya
yaan verbal pasien (kylmada-
mengenai lam
keraguan, carpenito-
ketakutan dan moyet, 2009).
kekhawatiranny Keputusasaan
a dapat
2.3 validasi dan menuntun
reflekasikan manusia pada
kesan dengan penemuan
orang tersebut. diri (self-
Penting untuk discofery).
disadari bahwa
pasien dengan
kanker,
misalnya, sering
memiliki realitas
mereka sendiri,
yang mungkin
berbeda dari
perawat.
2.4 dorong
pasien untuk
mengungkapkan
bagaimana
harapan tersebut
tidak pastidan
bagian dimana
harapan tersebut
telah
mengecewakan
pasien.
2.5 membantu
pasien dalam
mengenali
bahwa
keputusasaan
adalah bagian
dari kehidupan
setiap orang dan
menuntut
pengakuan.
Pasien bisa
nggunakannya
sebagai sumber
energi,
imajinasi, dan
kebebasan untuk
mempertimbang
kan suatu
alternative.
2,6 bantu pasien
untuk
memahami
bahwa dia dapat
mengatasi aspek
ketidakberdayaa
n dengan
memisahkannya
dari aspek penuh
harapan dan
berdayaan.
a.Bantu pasien
untuk
mengidentifikasi
dan mengenali
aspek
ketidakberdayaa
n
b.Bantu pasien
untuk
membedakan
antara yang
mungkin dan
yang tidak
mungkin
2.7 perawat
memobilisasi
sumber daya
internal dan
eksternal pasien
untuk
mempromosikan
harapan. Bantu
pasien untuk
mengidentifikasi
alasan pribadi
mereka untuk
hidup yang
memberikan
makna dan
tujuan hidup
mereka.
TUK 3 : Kriteria 3.1 bantu pasien Faktor-faktor
Menilai evaluasi : untuk tersebut dapat
dan Pasien mengidentifikasi digunakan
memobilis menyebutkan faktor-faktor untuk
asi sumber aspek positif maupaun situasi mengidentifi
daya yang dimiliki yang dapat kasi hal-hal
internal pasien dan berpengaruh yang
pasien tindakan pada berpotensi
atau yang berada ketidakberdayaa dapat
mengident dalam n (misalnya: dikendalikan
ifikasi kendali pekerjaan, dan dapat
tindakan pasien aktivitas digunakan
yang hiburan, sebagai
berada tanggung jawab sumber
dalam peran, hubungan kekuatan bagi
kendali antar pribadi). pasien.
pasien 3.2 menekankan
kekuatan dan Penting untuk
bukan mengenali
kelemahan kemungkinan
pasien konstruktif
3.3 Pujilah pada orang
pasien pada dewasa yang
upayanya yang hidup dengan
sesuai HIV/AIDS
3.4 dorong untuk
pasien untuk mempromosi
mengenali kan
alasan hidup kehidupan
untuk yang layak
menumbuhkan dan pasien
harapan. mengenali
3.5 identifikasi adanya
bidang secerecah
kesuksesan dan harapan. Jika
kegunaan, tidak,
seperti dengan seseorang
menekankan menjadi
prestasi masa terjebak dan
lalu. Gunakan tenggelam
informasi ini kedalam
untuk mencapai eksitensi
tujuan bersama yang sempit,
dengan pasien. pusat
3.6 bantu pasien perhatian
untuk pada hal yang
mengidentifikasi tidak
hal-hal yang dia mungkin, dan
sukai dan kehilangan
anggap sebagai prespektif
humor. Aktivitas masa depan
seperti itu dapat (kylma dalam
berfungsi carpenito-
sebagai moyet,2009)
penggangu
terhadap adanya Kegembiraan
ketidaknyamana , humor dan
n dan kenangan
memungkinkan menggairahk
pasien untuk an digunakan
mencapai untuk
kenyamanan menumbuhka
kognitif (hinds, n harapan
martin dan vogel pada orang-
dalam carpenito- orang yang
moyet, 2009). sakit parah.
3.7 bantu pasien
untuk
mengidentifikasi
sumber harapan
(misalnya,
hubungan, iman,
hal-hal yang
harus dilakukan)
3.8 bantu pasien
dalam
menyesuaikan
dan
mengembangka
n tujuan jangka
pendek dan
jangka pendek
yang realistis
(berjalan dari
yang sederhana
ke yang lebih
kompleks
3.9 ajarkan
pasien untuk
memantau tanda
perkembangan
tertentu yang
digunakan
sebagai
penguatan diri
3.10 dorong
pemikiran
“akhir yang
bermakna”
(meansend)
secara positif
(yaitu: “jika
saya melakukan
ini , maka saya
akan dapat …”).
3.11 tingkatkan
kegembiraan
dan berbagi
kenangan yang
menggembiraka
n.
TUK 4 : Kriteria 4.1 bantu pasien Mendorong
Mengident evaluasi : mengidentifikasi pasien untuk
ifikasi Pasien dapat situasi mengungkap
tindakan menyebutkan kehidupan yang kan rasa yang
yang tindakan tidak dapat ia berhubungan
berada yang berada kendalikan dengan
diluar di luar 4.2 diskusikan ketidakmamp
kendali kendalinya dan ajarkan cara uan sebagai
pasien melakukan upaya
manipulasi mengatasi
untuk masalah yang
mengendaikan tidak dapat
keadaan yang terselesaikan.
sulit
dikendalikan.
TUK 5 : Kriteria 5.1 Jika
Membantu evaluasi : menghormati seseorang
pasien Pasien dapat pasien sebagai dapat
dengan menunjukan pembuat mengenali
pemecaha inisiati, keputusanyang dan
n masalah pengarahan kompeten : menangani
(problem diri sendiri, perlakuan keputusasaan
solving)da otonomi keputusan dan secara
n dalam keinginan yang imajinatif,
pembuatan pengambilan hormat maka
keputusan keputusan, 5.2 dorong pergerakan,
(decision- serta strategi verbalisasi pertumbuhan
making). pemecahan untuk dan akal bisa
masalah yang menentukan memunculka
efektif. persepsi pilihan n suatu hasil.
pasien. Kekakuan
5.3 memperjelas tidak akan
nilai-nilai pasien pernah
untuk mengatasi
menentukan apa keputusasaan.
yang penting
darinya. Motivasi
5.4 membantu sangat
pasien dalam penting untuk
mengidentifikasi memulihkan
masalah yang pasien dari
tidak dapat dia keputusasaan
hingga, masalah pasien harus
yang bisa dia menentukan
dihadapi. tujuan,
Dengan kata bahkan jia
lain, membantu dia memiliki
pasien untuk harapan
menjauhkannya rendah untuk
dari pandangan mencapainya.
ketidakmungkin Perawat
an dan adalah
keputusasaan katalisator
dan mulai yang
menghadapi hal- mendorong
hal yang realistis pasien untuk
dan penuh mengambil
harapan. langkah
5.5 menilai pertama
presepsi pasien untuk
terhadap diri mengidentifi
sendiri dan kasi tujuan.
orang lain Kemudian
sehubungan pasien harus
dengan ukuran. menciptakan
(orang dengan tujuan lain.
keputusasaan
dan
ketidakberdayaa
n sering melihat
orang lain
sebagai sosok
yang besar dan
menilai diri
mereka sendiri
sebagai sosok
yang kecil).
5.6 jika persepsi
tidak realistis,
bantu pasien
untuk menilai
ulang mereka
unutk
mengembalikan
nya kedalam
skala yang tepat,
5.7 promosikan
fleksibilitas
dorong pasien
untuk mencoba
suatu alternatif
dan mengambil
resiko.
TUK 6 : Kriteria 6.1 bantu pasien Laporan
Membantu evaluasi : dengan pribadi
pasien Pasien dapat menetapkan mengenai
untuk mengatasi tujuan jangka kesejahteraan
mempelaja ketidakberda pendek dan mental pada
ri yaan dengan jangka panjang 914
kemampua koping yang yang realistis narapidana
n koping adaptif dan dapat mengungkap
yang dicapai. kan bahwa
efektif 6.2 ajarkan penurunan
pentingnya rasa
saling berbagi keputusasaan
dalam berbagai berakibat
keprihatinan pada
6.3 ajari nilai- meningkatnn
nilai untuk ya latihan
menghadapi (Cashin,
masalah Potter &
6.4 berikan Butler dalam
pasien waktu carpenito-
untuk Moyet, 2009)
mengenang
kembali Terapi musik,
wawasan aroma terapi,
pengalaman dan pijat
masalalu dengan
6.5 jelaskan minyak
manfaat dari esensial
distraksi ditemukan
terhadap dapat
kejadian negatif membantu
6.6 ajarkan dan pasien belajar
bantu teknik mengekspresi
relaksasi kan perasaan
sebelum untuk
mengantisipasi beradaptasi
kejadian stress dengan
6.7 dorong citra kehidupan
mental unutk saat ini dan
mempromosikan menghadapi
proses berpikir dampak
positif penyakit
6.8 ajarkan dengan sikap
pasien untuk positif (Ye &
“berharap Yeh dalam
menjadi” orang Carpenito-
terbaik saat ini Moyet,
dan menghargai 2009).
setiap momen.
6.9 ajarkan Orang
pasien untuk bisanya
memaksimalkan dapata
pengalaman mengatasi
estetika sebagian dari
(misalnya: kehidupan
aroma kopi, yang mereka
gosokan anggap tidak
punggung, berdaya jika
rasakan mereka
kehangatan menyadari
matahari atau bahwa ada
angina sepoi- faktor-faktor
sepoi) yang bisa lain dalam
menginspirasi kehidupan
harapan. yang
6.10 ajarkan berharga.
pasien untuk Oleh karena
mengantasipasi itu
pengalaman keputusasaan
yang dia suka bisa
setiap hari menimbulaka
(misalnya: n penemuan
berjalan, alternative
membaca buku yang
favorit, atau memberi
menulis surat). makna dan
6.11 bantu tujuan hidup.
pasien untuk Hal ini
mengungkapkan penting untuk
keyakinan mencegah
spiritual keputusasaan.
( Jennings dalam
Cerpenito- Hilanggnya
Moyet, 2009) control
6.12 ajarkan terhadap
pasien cara hidup dalam
untuk penyakit
melestarikan seperti
dan epilepsy,
menghasilakn dapat
energi melalui mengakibatk
latihan fisik an pikiran
moderat
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN SP I
Harga Diri Rendah

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds :
 klien mengatakan pernah mengalami depresi karena di tinggal nikah oleh kekasihnya
 Klien mengatakan merasa dirinya tidak pantas untuk orang lain
 Klien mengatakan dirinya hanya orang tidak punya apa-apa
 Klien juga mengatakan sering terbayang wajah kekasihnya yang dulu
Do :
 Kontak mata klien kurang
 Klien nampak kooperatif saat dilakukan pengkajian hanya saja klien menjawab
dengan komunikasi tertutup
 Klien nampak sedih pada saat di kaji.
2. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Situasional
3. Tujuan Khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2) Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
3) Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
4) Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat
6) Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
4. Tindakan Keperawatan
1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2) Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
3) Membantu klien memilih kegiatan yang akan di latih sesuai dengan kemampuan kita
4) Melatih klien sesuai kemampuan yang dipilih
5) Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
6) Menganjurkan klien memasukan dalam jadwak kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya perawat putri suci wahyuni, bapak bisa
panggil saya putri, saya mahasiswa STIKes Horizon Karawang yang bertugas disini
selama 3 hari kedepan. Saya bertugas dari pukul 07.00-14.00 WIB. Nama bapak
siapa? Senang dipanggil apa? bapak asalnya dari mana ? Baik, tujuan saya disini
agar saya dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang bapak hadapi.

b. Evaluasi/Validasi data
Bagaimana perasaan bapak sekarang? bapak sudah makan? Bagaimana tidurnya
semalam?
c. Kontrak
1. Topik :
“Apa yang ingin kita bicarakan? Bagaimana kalau kita berbincamg-bincang
tentang kemampuan yang bapak miliki dan kita akan masukan dalam kegiatan
harian bapak ya pak?”
2. Tempat :
“ Dimana kita akan bicara pak ?” “Bagaimana kalau disini saja pak?”
3. Waktu :
“Berapa lama kita akan bicara?” “Bagaimana kalau 15 menit?” “bapak setuju?”
d. Tujuan
Tujuan pembicaraan kita adalah mengetahui kemampuan yang bapak miliki dan
memasukannya kedalam kegiatan bapak sehari-hari, sehingga bapak tidak merasa
putus asa dan megeluh dengan hidup bapak, yang ternyata kehidupan bapak sangat
berarti bagi keluarga, lingkungan, terutama untuk bapak sendiri.

2. Fase Kerja
“Sekarang saya mau tanya kegiatan apa saja yang dapat melupakan masa lalu bapak?
Bagus sekali, selain itu apa lagi pak?”
“Kegiatan apa saja yang sudah bapak lakukan saat ini? bagus sekali”
“Apa rencana kegiatan yang akan bapak lakukan?”
“Baik kegiatan tersebut akan saya masukan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari bapak
ya pak”
3. Fase Terminal
a. Evaluasi
1) Subjektif
“bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya?”
2) Objektif
“sekarang saya tanya lagi kegiatan apa saja yang sudah bapak rencanakan?”
“kemudian kegiatan yang sudah bapak kerjakan apa saja?”
a. Rencana Tindak Lanjut
“bapak, selama kita tidak bertemu silahkan bapak melakukan kegiatan yang
telah bapak rencanakan tadi, kemudian masukkan ke dalam jadwal harian bapak
ya pak ?”
b. Kontrak Yang Akan Datang
“Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi, dimana? Disini lagi?
Berapa lama pak? Bagaimana kalau 15 menit? Pukul 11.00-11.15 WIB

STRATEGI PELAKSANAA ( SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN
SPII
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS:
 Klien mengeluh hidup tidak bermakna
 Klien merasa jelek
 Klien mengatakan putus asa karena pernah di kecewakan

DO:
 Kontak mata kurang
 Tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain
 Produktivitas menurun
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

3. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Klien dapat melatih kemampuan kedua
3) Klien dapat memasukan dalam jadwal kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan
1) Mengevaluasi / observasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Anjurkan melatih kemampuan kedua
3) Anjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, bapak terlihat lebih segar”.

b. Evaluasi / Validasi Data


“Bagaimana perasaan bapak pagi ini?”, Bagaimana tidur bapak semalam?”

c. Kontrak
1) Topik : “bagaimana kalau bapak kembali menyebutkan apa saja kegiatan
yang bapak dapat lakukan? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang kelebihan atau keahlian yang bapak miliki yang lain”
2) Tempat : “ Dimana kita akan biacara pak?”, bagaimana kalau dikursi
disana pak ?”
3) Waktu : “bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 15 menit pak,
apakah bapak setuju?”
d. Tujuan
“Tujuan pembicaraan kita adalah agar bapak dapat mengevaluasi jadwal
kegiatan harian bapak, dan bapak dapat melatih kemampuan kedua serta bapak
dapat memasukan dalam jadwal harian bapak”.

2. Fase Kerja
“menurut bapak kita akan melatih kegiatan mana dulu, bagaimana kalau bapak
menyebutkan dan saya membantu mencatatnya ? baik ternyata cukup banyak
langkah-langkah kegiatan yang bapak masih ingat”.
“Coba bagaimana kalau bapak mendemonstrasikan kegiatan pertama ini ! Bagus,
sudah baik apa yang sudah bapak lakukan, Bagaimana kalau dicoba latihan
kegiatan kedua?
Bagaimana bapak perasaanya setelah melakukan kegiatan tadi? Bagaimana
kegiatan ini bapak masukan kedalam catatan harian bapak ?, agar bapak dapat
menginagt kegiatan-kegiatan yang telah ibu kerjakan bagaimna kalau bapak yang
mencatat kegiatan kegiatan bapak”.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan kegiatan kedua ini? Saya
senang, karena bapak dapat melakukannya dengan baik”.
2) Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan kembali kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan hari
ini”.
“Cobalah melakukan kegiatan sebutkan kembali kegiatan yang ibu catat”.
b. Rencana Tindakan Lanjut ( RTL )
“Bagaimana kalau bapak menggali lagi kegiatan ibu yang lainya? Nanti
selama kita tidak bertemu, silahkan bapak melakukan kegiatan yang telah
bapak lakukan tadi yang telah bapak catat, kemudian bapak masukan ke dalam
jadwal kegiatan harian bapak ya, nanti akan saya periksa jadwal kegitan
bapak.”

c. Kontrak Yang Akan Datang


“Pembicaraan kita sudah selesai, Bagaimana jika nanti kita lanjutkan lagi,
berapa lama kita akan bicara?”, bagaimana jika 15 menit, ngobrolnya kita mau
dimana bapak, bagaimana kalau disini lagi?, apakah bapak setuju?, baiklah
bapak saya permisi selamat siang.”

Strategi Pelaksanaan Keperawatan pada Klien Kehilangan dan Berduka


(SP 1)

Pertemuan :1
Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
bapa M sering melamun dan selalu mengatakan jika suaminya belum meninggal. Selain
itu, bapa M juga tidak mau berinteraksi dengan orang lain dan merasa gelisah sehingga
susah tidur.
2. Diagnosa keperawatan
kehilangan
Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
3. Tindakan Keperawatan
a. BHSP: Salam terapiutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan, lingkungan yang
terapiutik, kontrak yang jelas
b. Dorong dan beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya
c. Dengarkan ungkapan klien dengan empati
d. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaanya

Proses Pelaksanaan Tindakan

A. Orientasi
1. Salam terapiutik
“Selamat pagi bapa.”
“Perkenalkan saya putri suci wahyuni, bisa di panggil putri mahasiswi dari stikes
horizon karawang yang bertugas hari ini,, nama bapa siapa?”
“bapa senang di panggil siapa?
2. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini, apa yang bapa rasakan saat ini?
3. Kontrak
“bapa, saya bertugas di sini untuk merawat bapa dari hari Kamis sampai sabtu mulai
dari jam 07.00 sampai dengan 14.00 WIB saya harap selama saya merawat bapak
saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi bapak. bapa sekarang saya ingin
berbincang-bincang dengan bapa untuk mengetahui keadaan bapa saat ini, apakah
bapak bersedia? Bapak ingin kita bicara di mana? Hmm,, bagaimana kalau di taman ?
baiklah pak. Berapa lama ingin bincang-bincangnya pak? Bagaimana kalau kita
berbincang selama 15 menit?
B. Kerja
1. bapa, tadi bapa sudah menyebutkan nama bapa, lalu boleh saya tahu berapa umur
bapa sekarang?
2. Boleh saya tahu bapa berasal dari mana?
3. Bagaimana perasaan bapa saat melakukan kegiatan tersebut?
4. Boleh saya tahu apakah hobi bapa? Bagaimana kalau sekarang bapa bercerita tentang
hobi bapa?
5. Wah….ternyata bagus sekali hobi bapa. Boleh saya tahu apa pekerjaan bapa sebelum
disini? Bisa bapa ceritakan tentang pekerjaan bapa?
6. Wah, ternyata pekerjaan bapa bagus sekali.
C. Terminasi
1. Evaluasi
(Subyektif) : Setelah kita ngobrol tadi,bagaimana perasaan bapa saat ini?
(obyektif) : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat
perawat.
2. Tindak lanjut
Nah pak, ini sudah 15 menit. Jadi kita cukupkan saja dulu perbincangan kita.
Sekarang bapa istirahat dulu. Kalau nanti ada yang ingin bapa ceritakan atau tanyakan
kepada saya, bapa bisa sampaikan saat pertemuan kita berikutnya.

3. Kontrak yang akan datang


Bagaimana kalau nanti siang sesudah makan siang kita ngobrol-ngobrol lagi sekitar
pukul 14.00 wita? Dan bagaimana kalau nanti kita membicarakan tentang kondisi
bapa? Apakah bapa bersedia? bapa nanti ingin mengobrol dimana? Apakah di tempat
ini lagi? Baik bapa nanti kita berbincang-bincang lagi, kalau begitu saya permisi dulu
bapa, terima kasih karena bapa sudah mau berbincang-bincang dengan saya.
STRATEGI PELAKSANAAN
KETIDAKBERDAYAAN (KLIEN)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tampak diam murung dan terlihat sedih mengurung diri tidak kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Tindakan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengenal masalah yang dialami
c. Mengidentifikasi kemampuan/ aspek positif
d. Melakukan kegiatan aspek positif yang telah disetujui
e. Memasukkan dalam jadwal kegiatan
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan
ketidakberdayaan
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, serta
memperluas kesadaran diri.
c. Membantu klien menilai kemampuan klien yang dapat dilakukan saat ini
d. Membantu klien memilih kegiatan saat ini yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien.
e. Melatih kegiatan yang dipilih
f. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi bapa. Perkenalkan, nama saya putri suci
wahyuni. Boleh dipanggil putri. Saya mahasiswa stikes horizon karawang yang
sedang praktik di kelurahan ini pa. Nama bapa siapa? Lebih senang dipanggil
bagaimana?.”

b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan bapa hari ini?”

c) Kontrak
“baiklah selama 1 jam ke depan kita akan berbincang-bincang tentang apa yang
dirasakan bapa agar kita saling mengenal. Bagaimana bapa bersedia? Tempatnya
disini saja ya?”

2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi bapa terlihat sedih dan merenung, memangnya apa yang
dirasakan bapa saat ini? O gitu pak jadi bapa merasa tidak mampu. Pada saat apa
biasanya bapa merasa tidak mampu dengan diri sendiri? Bagaimana dengan
lingkungan sekitar bapa, misalnya dari keluarga bapa, adakah hal-hal yang bapa sukai
dari mereka? Baiklah kalau begitu, sekarang bisakah bapa sebutkan kepada saya hal
apa saja yang bapa sukai dalam diri bapa? Coba bapa ingat-ingat kembali kemampuan
apa saja yang dapat bapa lakukan?
Sekarang bagaimana kalau saya membantu bapa untuk membuat daftar hal-hal positif
dan kemampuan apa saja yang Ibu miliki. Baiklah, tadi bapa sudah menuliskan dan
menyebutkan hal positif dan kemampuan yang dimiliki. Iya bagus sekali pak. Disini,
bapa dapat melihat sendiri bapa memiliki kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung
bapa juga, apakah ingin mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak. Menurut
bapa kemampuan-kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau tidak?
Nah, setelah tadi kita menuliskan hal positif dan kemampuan yang bapa miliki,
menurut bapa kemampuan yang mana yang mampu untuk bapa lakukan saat ini?.
Wah iya bagus sekali merapikan taman.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapa setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b) Rencana Tindak Lanjut
“nanti bapa dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang sudah bapa
tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ya pa?”
c) Kontrak yang akan datang
“nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi dan
membicarakan tentang kemampuan positif lain yang bapa miliki.saya pamit dulu.
Assalamu alaikum”

Anda mungkin juga menyukai