Prodi : D3 Keperawatan
Kelas/tingkat : 2B
Perencanaan adalah suatu kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan berpusat
pada klien dan hasil yang di perkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan tersebut (Potter & Perry, 2005).
1. Fisiologi
Kategori intervensi keperawatan ditujukan untuk mendukung fungsi fisik dan
regulasi hemoistastis yang terdiri atas
a. Respirasi: memuat kelompok intervensi yang memulihkan sistem pernafasan
dan oksigenasi
b. Sirkulasi: memuat intervensi tentang jantung dan pembuluh darah
c. Nutrisi dan Cairan: intevensi tentang pemulihan gastrointestinal,
metabolisme, dan cairan/elektrolit
d. Eliminasi: intervensi untuk pemulihan fungsi eliminasi (fekal dan urinari)
e. Aktivitas dan Istirahat: intervensi untuk pemulihan fungsi muskuloskeletal,
penggunaan energi serta istirahat/tidur
f. Neurosensori: intervensi memulihkan fungsi otak dan saraf
g. Reproduksi dan seksualitas: kelompok intervensi yang melibatkan fungsi
reproduksi dan seksualitas
2. Psikologis
Kategori intervensi keperawatan ditujukan untuk mendukung fungsi dan proses
mental , yang terdiri atas
a. Nyeri dan Kenyamanan: intervensi yang meredakan nyeri dan
meningkatkan kenyamanan
b. Integritas Ego: intervensi yang memulihkan kesejahteraan diri sendiri secara
emosional
c. Pertumbuhan dan Perkembangan: intervensi memulihkan fungsi
pertumbuhan dan perkembangan
3. Prilaku
Kategori intervensi keperawatan ditujukan untuk mendukung perubahan prilaku
atau pola hidup sehat ,yang terdiiri atas
a. Kebersihan diri: intervensi yang memulihkan perilaku sehat dan merawat
diri
b. Penyuluhan dan pembelajaran: intervensi yang meningkatkan pengetahuan
dan perubahan perilaku sehat
4. Relasional
Kategori intervensi keperawatan ditujukan untuk mendukung hubungan
interpersonal atau interaksi sosial ,yang terdiiri atas
a. Interaksi sosial: intervensi untuk pemulihan hubungan antara individu
dengan individu lainnya
5. Lingkungan
Kategori intervensi keperawatan ditujukan untuk mendukung keamanan
lingkungan dan menurunkan resiko kesehatan ,yang terdiri atas
a. Keamanan dan Proteksi: kelompok intervensi yang meningkatkan
keamanan dan menurunkan risiko cedera akibat ancaman dari lingkungan
internal maupun eksternal.
Metode Pengklasifikasian
1. Pengklasifikasian dilakukan berdasarkan similarity analysis dan clinical
judgment
2. Label intervensi yang multikategori, diklasifikasikan berdasarkan kecenderungan
dominan pada salah satu kategori/subkategori.
3. Hindari cross-referencing. • Setiap label intervensi hanya diklasifikasi dalam satu
kategori/subkategori. • Kalsifikasi label intevensi tidak boleh lebih dari satu
katogeri/subkatergori
C. Komponen Intervensi Keperawatan
1. Label
Nama dari intervensi yang merupakan kata kunci untuk memperoleh informasi
tentang intervensi tersebut. Label intervensi keperawatan terdiri atas satu atau
beberapa kata yang di awali dengan kata benda (nomina), bukan kata kerja (verba)
yang berfungsi sebagai deskriptor atau memperjelas dari intervensi keperawatan.
Tersapat sekitar 18 deskriptor pada label intervensi keperawatan yaitu:
No Deskriptor Definisi
1. Dukungan Memfasilitasi, memudahkan, atau melancarkan
2. Edukasi Mengajarkan atau memberikan informasi
3. Kolaborasi Melakukan kerjasama atau interaksi
4. Konseling Memberikan bimbingan
5. konsultasi Memberikan informasi tambahan atau pertimbangan
6. Latihan Mengajarkan suatu keterampilan atau kemampuan
7. Manajemen Mengidentifikasi dan mengelola
8. Pemantauan Mengumpulkan dan menganalisis data
9. Pemberian Menyiapkan dan memberikan
10. Pemeriksaan Mengobservasi dengan teliti
11. Pencegahan Meminimalkan risiko atau komplikasi
12. Pengontrolan Mengendalikan
13. Perawatan Mengindentifikasi dan merawat
14. Promosi Meningkatkan
15. Rujukan Menyusun penatalaksanaan lebih lanjut
16. Resusitasi Memberikan tindakan secara tepat untuk mempertahankan
kehidupan
17. Skrining Mendeteksi secara dini
18. Terapi Memulihkan kesehatan dan/atau menurunkan resiko
2. Definisi
Makna dari label intervensi berupa perilaku yang dilakukan oleh perawat
3. Tindakan
Rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh perawat untuk mengimplementasikan
intervensi keperawatan. Tindakan-tindakan pada intervensi keperawatan menurut
(Berman et al, 2015: Potter & Perry, 2013; Saba, 2007; Wilkinson et al, 2016) terdiri
atas:
a. Tindakan Observasi
Tindakan yang ditujukkan untuk mengumpulkan dan menganalisis data
status kesehatan pasien. Tindakan ini umumnya menggunakan kata-kata
‘periksa’, ‘identifikasi’ atau ‘monitor’ . Dianjurkan menghindari penggunaan kata
‘kaji’ karena serupa dengan tahap awal pada proses keperawatan dan agar tidak
rancu dengan tindakan keperawatan yang merupakan tahap pasca diagnosis,
sementara pengkajian merupakan tahap prediagnosis.
b. Tindakan Terapeutik
Tindakan yang secara langsung dapat berefek memulihkan status
kesehatan pasien atau dapat mencegah perburukan masalah kesehatan pasien.
Tindakan ini umumnya menggunakan kata-kata ‘berikan’, ‘Lakukan’. Dan kata-
kata lainnya.
c. Tindakan edukasi
Tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pasien
merawat dirinya dengan membantu pasien memperoleh perilaku baru yang dapat
mengatasi masalah. Tindakan ini umumnya menggunakan kata ‘ajarkan’,
‘anjurkan’ atau ‘latih’.
d. Tindakan Kolaborasi
Tindakan yang membutuhkan kerjasama baik dengan perawat lainnya
maupun dengan profesi kesehatan lainnya. Tindakan ini membutuhkan gabungan
antar instalasi kesehatan lainya.
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
a. Konsultasikan jenis dan dosis minyak esensial yang tepat dan aman
F. KESIMPULAN