Anda di halaman 1dari 15

SURAT PERJANJIAN PEMBORONG BANGUNAN

Pada hari ini, tanggal satu bulan dua tahun dua ribu dua belas (01-02-2012) di jakarta, yang
bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ……………
Jabatan : ……………
Alamat : ……………
No KTP : ……………

Bertindak untuk dan atas nama ……. dan beralamat di …., selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama.
Nama : ……………
Jabatan : ……………
Alamat : ……………
No KTP : ……………

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pihak
Kedua.

Para penandatangan dalam tindakan/jabatan tersebut di atas menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Pihak Pertama hendak memperbaiki lapangan tenis milik Pihak Pertama yang telah ada
dan membuat lapangan tennis baru di kompleks (tanah pekarangan) Pihak Pertama di Jl. kemang
II RT 09 RW 03 No. 10, Jakarta selatan, dengan suatu Pemborong bangunan

- Bahwa Pihak Pertama memerlukan tenaga dan keahlian Pihak Kedua untuk mengawasi seluruh
pekerjaan Pemborong bangunan termaksud hingga selesainya pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana dan diterima baik oleh Pihak Pertama;

- Bahwa Pihak Kedua bersedia dan mempunyai kesanggupan untuk membantu Pihak Pertama
dalam melakukan pengawasan terhadap semua pekerjaan dari Pemborong bangunan tersebut di
atas.
Berhubung dengan hal-hal tersebut di atas, maka kedua belah pihak telah bersepakat untuk
mengadakan perjanjian kerja dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

(1) Pihak Pertama memberikan tugas pekerjaan kepada Pihak Kedua, yang menerima baik tugas
pekerjaan berupa: Pengawasan pemborongan bangunan perbaikan dan pembuatan lapangan tenis
milik Pihak Pertama di kompleks (tanah pekarangan)nya, Jl. kemang II RT 09 RW 03 No. 10,
Jakarta selatan, secara rombongan dengan sesuatu Pemborong ban gunan,

(2) Pihak Kedua bersedia melaksanakan pekerjaan sesuai dengan uraian sebagai berikut:

a. Membantu Pihak Pertama menyelenggarakan pelelangan.


b. Membantu Pihak Pertama menentukan harga borongan
kepada pemborong bangunan.

c. Mengawasi pekerjaan – pelaksanaan supaya sesuai dengan gambar kerja, uraian dan syarat-
syarat pekerjaan
(bestek tertulis) serta risalah penjelasan pekerjaan.

d. Mengawasi kelancaran pekerjaan supaya sesuai dengan rencana kerja yang pekerjaan
pelaksanaannya dilakukan oleh Pemborong bangunan.

e. Berada di lapangan guna memberi rekomendasi kepada Pemborong bangunan setiap akan
mulai tahapan pekerjaan baru berdasarkan rencana kerja yang terkait.

f. Pengawasan angsuran pembayaran serta pembuatan berita acaranya.

g. Membantu Pihak Pertama menyelenggarakan pertemuan berkala antara Pihak Pertama, Pihak
Kedua (Pengawas) dan Pemborong bangunan serta badan/orang lain yang menurut pendapat
Pihak Pertama sangat berkepentingan dalam hal ini.

Pasal 2

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa imbalan jasa bagi Pihak Kedua adalah 15% (lima
belas persen) dari harga/biaya borongan, yang besarnya sesuai dengan besarnya kontrak
borongan antara Pihak Pertama dengan Pemborong bangunan yang bersangkutan.

Pasal 3

Apabila Pihak Pertama lalai dalam melakukan pembayaran imbalan jasa tersebut di atas, padahal
ia menerima baik penyerahan pertama pekerjaan borongan termaksud, maka Pihak Pertama
dikenakan denda/ganti kerugian sebesar 10% (sepuluh persen) dari besarnya imbalan jasa bagi
Pihak Kedua tersebut di atas.

Pasal 4

Pihak Kedua berjanji dan oleh karena itu mengikatkan diri untuk melakukan tugas kewajibannya
tersebut dalam Pasal 1 di atas sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya dan bertanggung jawab penuh
atas pengawasan pekerjaan pelaksanaannya, baik mengenai kuantitas, kualitas, ketetapan waktu,
maupun penyelesaian serta penyerahan pekerjaan-pekerjaan tersebut oleh Pemborong bangunan
kepada Pihak Pertama.

Pasal 5

Apabila Pihak Kedua lalai atau tidak/kurang melakukan tugas pekerjaannya tersebut
sebagaimana mestinya, maka Pihak Pertama berhak untuk memutuskan kontrak ini secara
sepihak, dan menunjuk badan/orang lain yang akan melanjutkan pekerjaan Pihak Kedua, atas
biaya dan ganti kerugian yang harus dipikul dan dibayar oleh Pihak Kedua sendiri.
Pasal 6

1. Terhadap pembatalan akibat Force Majeure, Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat
menanggung kerugiannya masing-masing.

2. Force Majeure yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah suatu keadaan memaksa di luar
batas kemampuan kedua belah pihak yang dapat mengganggu bahkan menggagalkan
terlaksananya perjanjian ini, seperti bencana alam, epidemik, peperangan, pemogokan, sabotase,
pemberontakan masyarakat, blokade, kebijaksanaan pemerintah khususnya di bidang moneter,
kecelakaan atau keterlambatan yang disebabkan oleh keadaan di luar kemampuan manusia.

Pasal 7

(1) Semua perselisihan yang mungkin timbul/terjadi antara pihak dalam (sebab) perjanjian ini,
baik yang bersifat teknis maupun nonteknis yang tidak dapat diselesaikan oleh para pihak sendiri
secara musyawarah, tidak akan diajukan ke Pengadilan, akan tetapi akan diurus dan
diselesaikan/diputuskan secara arbitrase (perdamaian) musyawarah oleh para pendamai.

(2) Tata cara (prosedur) perdamaian itu akan ditetapkan oleh para pendamai sendiri.

Pasal 8

Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan materai cukup, ditanda tangani
oleh para pihak dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani dan tanpa paksaan dari pihak
manapun.

Pihak I Pihak II

………………. …………………
SURAT PERJANJIAN KERJA
PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL
Antara
………………..
dengan
………………………….
_______________________________________________________________
Nomor :  ………………………..
Tanggal : ……………… Oktober 2012

Pada hari ini Jum’at, tanggal 8 Maret 2012 kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ………………………
Alamat : ………………………….
Jabatan : Pemilik
Dalam hal ini bertindak atas nama …………… sendiri dan selanjutnya disebut sebagai Pihak
Pertama
dan
Nama : ……………………….. CONTRACTOR
Alamat : ………………………….
Jabatan : …………………………..
Dalam hal ini bertindak atas ………………………………….. dan selanjutnya disebut sebagai Pihak
Kedua
Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan Rumah Tinggal Pihak Pertama yang terletak di Bintara Bekasi, dengan alamat
Jalan ………………………..
Pihak Kedua bersedia untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan rumah Pihak Pertama ,
yang pembiayaannya ditanggung oleh Pihak Pertama, dengan ketentuan yang disebutkan
dalam pasal pasal sebagai berikut.

Pasal 1
Tujuan Kontrak
Tujuan kontrak ini adalah bahwa Pihak Kedua melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
Pembangunan Rumah Tinggal Pihak Pertama yang berlokasi tersebut diatas.

Pasal 2
Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua adalah sebagai berikut :
1.      Pembuatan Gambar Kerja (arsitektur, denah, struktur, pondasi, potongan), Jadwal Kerja, dan
Rencana Anggaran Biaya dan Spesifikasi Material/Bahan
2.      Pengurusan IMB dan perijinan pembangunan rumah terkait lainnya
3.      Pembuatan sumur
4.      Pemasangan listrik
5.      Pekerjaan Pembangunan Rumah Tinggal sesuai dengan spesifikasi material dan bahan yang
akan dilampirkan oleh pihak kedua pada saat memulai pekerjaan , dan telah disetujui oleh
Pihak Pertama .
Ruang lingkup pekerjaan diatas dapat dikelompokkan menjadi tahapan sebagai berikut:
1.      Tahap Persiapan : pengurusun ijin, pembuatan gambar, RAB, Jadwal kerja, ………
2.      Tahap I: bedeng kontraktor, sumur, listrik, galian dan pemasangan pondasi ……….
3.      Tahap II: pembanguan struktur bangunan, ………
4.      Tahap III: pemasangan atap atap, ………
5.      Tahap IV: pemasangan dinding dan keramik, kloset kamar mandi, ……….
6.      Tahap V: pemasangan jaringan listrik, cat, finishing, ……….
7.      Tahap VI: ………………………………….
8.      Tahap Pemeliharaan
Secara detail tahap tersebut tertuang pada rencana jadwal kerja yang merupakan satu kesatuan
dari kontrak ini yang akan diselesaikan pada tahap persiapan oleh Pihak Kedua

Pasal 3
Ruang Lingkup Pembiayaan
1.      Adapun biaya pembangunan rumah tinggal tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Pihak Pertama dengan total biaya sebesar Rp. ………………….. (…………………………), dengan
perincian secara umum adalah sebagai berikut:
a.      Perijinan : Rp. ………………….. , (……………………………………………………)
b.      Material : Rp. ………………….. , (……………………………………………………)
c.       Tukang : Rp. ………………….. , (……………………………………………………)
d.      Fee Jasa : Rp. ………………….. , (……………………………………………………)
TOTAL : Rp. ………………….. ,

2.      Khusus untuk harga perijinan, material, dan jasa (point a,b,c) masih dapat berubah sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan yang sebelumnya mendapatkan persetujuan dari kedua
belah pihak.

3.      Dalam hal pembiayaan Pihak Kedua tidak diwajibkan memberikan performance bond ataupun
jaminan pelaksanaan pekerjaan kepada Pihak Pertama .

Pasal 4
Sistem Pembayaran
Pembayaran atas pekerjaan pembangunan tersebut diatas dilakukan dalam beberapa tahap
yaitu :
TAHAP PERSIAPAN
Dibayarkan lumpsum sebesar = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan pada saat kontrak kerja di tandatangani bersama.
PEKERJAAN TAHAP I
a.      Pembayaran ke-1
Pembayaran 10 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah semua material yang diperlukan untuk pekerjaan tahap I sampai dilokasi
pembangunan pekerjaan.

b.      Pembayaran ke-2


Pembayaran 7.5 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah pekerjaan tahap I dianggap selesai dan disetujui oleh Pihak Pertama .

PEKERJAAN TAHAP II
c.       Pembayaran ke-3
Pembayaran 10 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah semua material yang diperlukan untuk pekerjaan tahap II sampai dilokasi
pembangunan pekerjaan.

d.      Pembayaran ke-4


Pembayaran 5 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah pekerjaan tahap II dianggap selesai dan disetujui oleh Pihak Pertama .
PEKERJAAN TAHAP III
a.      Pembayaran ke-5
Pembayaran 10 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah semua material yang diperlukan untuk pekerjaan tahap III sampai dilokasi
pembangunan pekerjaan.

b.      Pembayaran ke-6


Pembayaran 5 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah pekerjaan tahap III dianggap selesai dan disetujui oleh Pihak Pertama .

PEKERJAAN TAHAP IV
a.      Pembayaran ke-7
Pembayaran 10 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah semua material yang diperlukan untuk pekerjaan tahap IV sampai dilokasi
pembangunan pekerjaan.

b.      Pembayaran ke-8


Pembayaran 5 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah pekerjaan tahap IV dianggap selesai dan disetujui oleh Pihak Pertama .

PEKERJAAN TAHAP V
a.      Pembayaran ke-9
Pembayaran 10 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah semua material yang diperlukan untuk pekerjaan tahap V sampai dilokasi
pembangunan pekerjaan.

b.      Pembayaran ke-10


Pembayaran 5 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah pekerjaan tahap V dianggap selesai dan disetujui oleh Pihak Pertama .

PEKERJAAN TAHAP VI
a.      Pembayaran ke-11
Pembayaran 10 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah semua material yang diperlukan untuk pekerjaan tahap VI sampai dilokasi
pembangunan pekerjaan.

b.      Pembayaran ke-12


Pembayaran 5 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dibayarkan setelah pekerjaan tahap VI dianggap selesai dan disetujui oleh Pihak Pertama

TAHAP PEMELIHARAAN
Pembayaran 7,5 % x ………………………….. = Rp. ……………………..
(………………………………………………………………………………………………………………..)
Dikurangi biaya lumpsum pada tahap persiapan. Dibayarkan setelah pekerjaan tahap
pemeliharaan dianggap selesai dan disetujui oleh Pihak Pertama .

Pasal 5
Jangka Waktu Pengerjaan
Jangka waktu pengerjaan adalah 4 (Empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender,
terhitung setelah kontrak ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dan pembayaran tahap
pertama diterima oleh Pihak Kedua sesuai jadwal pembayaran pada Pasal 4

Pasal 6
Perubahan
Apabila pada waktu pengerjaan pelaksanaan konstruksi terdapat perubahan perubahan
terhadap luasan, posisi dan bentuk serta penambahan material bangunan, diluar dari perjanjian
yang telah disepakati oleh kedua belah Pihak, maka akan dimuswarahkan bersama seara
kekeluargaan.
Batas kenaikan hanya ada toleransi sampai dengan 3 % lebih dari itu Pihak Kedua berhak
mengajukan addendum harga, dan tidak merubah besaran fee jasa Pihak Kedua , sebagaimana
tertulis pada pasal

Pasal 7
Bencana Alam / Force Majeur
Bencana alam yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah kejadian gempa bumi. Dalam kejadian
gempa bumi terjadi setelah struktur bangunan terpasang yang kemudian mengakibatkan
kerusakan pada bangunan merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA karena pada dasarnya
bangunan yang dibikin haruslah bangunan tahan gempa.

Pasal 8
Masa Pemeliharaan
1.      Masa pemeliharaan berlaku selama 1 bulan, setelah selesai pekerjaan/serah terima hasil
pekerjaan yang diikuti dengan penandatanganan berita acara penyerahan pekerjaan.
2.      Apabila dalam masa pemeliharaan tersebut terdapat kerusakan yang disebabkan bukan dari
pekerjaan Pihak Kedua, maka Pihak Pertama tidak berhak menuntut Pihak Kedua untuk
mengerjakannya.
3.      Namun, Pihak Kedua dapat memperbaiki kerusakan tersebut sesuai dengan formulir perubahan
dengan biaya yang ditanggung oleh Pihak Pertama).

Pasal 9
Penyelesaian Perselisihan
Kedua belah pihak selalu berusaha untuk menyelesaikan perselisihan dengan cara musyawarah.
Apabila cara musyawarah dianggap tidak dapat menghasilkan penyelesaian maka penyelesaian
akan dibawa ke pengadilan Kotamadya Bekasi

Pasal 10
Pemutusan Kontrak Kerja
Pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan oleh kedua belah pihak dengan ketentuan sebagai
berikut:
1.      Pemutusan oleh Pihak Pertama
a.      Pihak Kedua tidak berhasil memenuhi progress kerja sebagaimana yang telah disepakati pada
rencana kerja (lihat lampiran jadwal kerja)
b.      Pihak Kedua menggunakan material yang tidak sesuai dengan direncanakan
c.       ….. (tambahkan)
2.      Pemutusan oleh Pihak Kedua
a.      Pihak Kedua tidak berhasil memenuhi kebutuhan dana yang dibutuhkan dalam waktu 7 hari
setelah.waktu yang disepakati.
b.      ….. (tambahkan)

3.      Pemutusan secara otomatis


Masa kontrak secara otomatis berakhir setelah masa pemeliharaan dianggap berakhir yang
disepakati oleh kedua belah pihak.

Pasal 11
Penalti
Apabila terjadi keterlambatan pengerjaan pembangunan dari waktu yang telah ditentukan,
maka Pihak Kedua wajib memberitahukan Pihak Pertama dan akibat waktu keterlambatan
menjadi tanggung jawab pihak kedua dan biaya keterlambatan sebesar 1/1000 atau satu permil
setiap harinya.
Apabila terjadi penggunaan spek barang yang tidak sesuai tanpa persetujuan dari pihak
pertama maka pihak kedua dikenakan penalty sebesar …. dan berkewajiban untuk mengganti
barang tersebut dengan barang yang telah disepakati dengan tanpa ada kompensasi biaya
apapun dari pihak pertama.

Pasal 12
Lain – Lain
Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan bersama- sama mematuhi dengan baik dan bertanggung
jawab terhadap seluruh kesepakatan kerja yang telah disetujui.
Demikian Kontrak Kerja ini telah di setujui dan di tanda tangani bersama dan di atas materai
rangkap dua untuk dilaksanakan dengan sebagai mana mestinya tanpa adanya campur tangan
dari pihak lain.

Pihak Pertama Pihak Kedua

……………………. ………………..
KONTRAK

PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL

antara

CV. Maju jaya

dengan

…………………………………………………

_________________________________________________________________

Nomor : …………………….

Tanggal : …………………….

Pada hari ini ………, tanggal ……………kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………………………………………………………………………………

Alamat : ………………………………………………………………………………

Telepon : ………………………………………………………………………………

Jabatan : ………………………………………………………………………………

Dalam hal ini bertindak atas nama CV. Maju jaya dan selanjutnya disebut sebagai
Pihak Pertama.

dan

Nama : ………………………………………………………………………………

Alamat : ………………………………………………………………………………

Telepon : ………………………………………………………………………………

Jabatan : ………………………………………………………………………………
Dalam hal ini bertindak atas nama Pemilik atau Kuasa Pemilik dan selanjutnya disebut
sebagai Pihak Kedua.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan Kontrak Pelaksanaan
Pekerjaan Pembangunan Rumah Tinggal yang dimiliki oleh Pihak Kedua yang terletak
di ……………………………………………………………………………………

Pihak Pertama bersedia untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan, yang


pembiayaannya ditanggung oleh Pihak Kedua, dengan ketentuan yang disebutkan
dalam pasal pasal sebagai berikut :

Pasal 1

Tujuan Kontrak

Tujuan kontrak ini adalah bahwa Pihak Pertama melaksanakan dan, menyelesaikan
pekerjaan Pembangunan Rumah Tinggal yang berlokasi tersebut diatas.

Pasal 2

Bentuk Pekerjaan

Bentuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pihak Pertama adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Perencanaan ( gambar kerja, spesifikasi material dan bahan, serta


time schedule proyek ).

Terlampir Timeschedule Perencanaan no. bp/071009/2007, tertanggal 09


oktober 2007

2. Pekerjaan Bangunan ( pelaksanaan konstruksi bangunan, sesuai dengan


spesifikasi material dan bahan yang akan dilampirkan oleh pihak pertama pada
saat Pekerjaan Perencanaan selesai, dan telah disetujui oleh pihak kedua )

Pasal 3

Sistem Pekerjaan

Sistem pekerjaan yang disepakati oleh kedua belah pihak adalah sebagai berikut :

1. Pihak kedua menggunakan system penunjukan langsung dengan memberikan


anggaran biaya ( budget ).
Pihak Kedua memberikan anggaran biaya kepada Pihak Pertama sebesar Rp.
2.100.000.000 ( Dua Milyar Seratus Juta Rupiah ).

2. Anggaran Biaya sebesar Rp. 2.100.000.000 ( Dua Milyar Seratus Juta Rupiah )
termasuk rincian :

a. Pekerjaan Perencanaan

b. Pekerjaan Bangunan

Dan tidak termasuk :

a. Pajak – pajak yang di timbulkan atas pelaksanaan pembangunan termasuk


: Pajak kontraktor, pajak pribadi, pajak membangun sendiri dan lain-lain.

b. IMB ( Ijin mendirikan bangunan ) mulai dari tingkat klian banjar, lurah /
kepala desa, camat dan pihak ciptakarya badung.

3. Pihak pertama berhak menentukan luasan ruang bangunan, spesifikasi bahan


dan material bangunan, dan bentuk bangunan yang akan disesuaikan dengan
anggaran biaya ( budget ) yang di berikan oleh pihak kedua.

Pasal 4

Biaya

Adapun biaya pembangunan rumah tinggal tersebut adalah Rp. 2.100.000.000 ( Dua
Milyar Seratus Juta Rupiah ).

Pasal 5

Sistem Pembayaran
Pembayaran atas pekerjaan pembangunan tersebut diatas dilakukan dalam beberapa
tahap yaitu :

Tanda Jadi :Tanda jadi sebesar Rp. 10.000.000 ( sepuluh juta rupiah ) yang harus
dibayarkan pada saat pekerjaan perencanaan ( Pasal 2 ayat 1 ) mulai
dikerjakan, yaitu pada tanggal ……………………

Downpayment :Pembayaran 30 % x Rp 2.100.000.000 = Rp. 630.000.000 (enam ratus


tiga puluh juta rupiah) yang harus dibayarkan pada saat pekerjaan
bangunan ( Pasal 2 ayat 2 ) mulai dikerjakan, yaitu pada tanggal
………..
Tahap I :Pembayaran 25 % x Rp 2.100.000.000 = Rp. 525.000.000 (lima ratus dua
puluh lima juta rupiah) setelah pekerjaan dinding dimulai, yang harus
dibayarkan pada tanggal ………..

Tahap II :Pembayaran 20 % x Rp 2.100.000.000 = Rp. 420.000.000 (empat ratus dua


puluh juta rupiah) setelah pekerjaan atap dimulai, yang harus
dibayarkan pada tanggal ………..

Tahap III :Pembayaran 20 % x Rp 2.100.000.000 = Rp. 420.000.000 (empat ratus dua


puluh juta rupiah) setelah pekerjaan lantai dimulai, yang harus
dibayarkan pada tanggal ………..

Pelunasan :Pembayaran 5% x Rp 2.100.000.000 = Rp. 105.000.000 dikurangi tanda


jadi Rp. 10.000.000 menjadi Rp. 95.000.000 (sembilan puluh lima juta
rupiah) setelah pekerjaan selesai.

yang harus dibayarkan pada tanggal ………..

Pembayaran tersebut harus dilakukan melalui transfer ke rekening :

Penerima : CV Maju jaya

Bank : ………………………………………………………………………………

No rekening : ………………………………………………………………………………

Pasal 6

Jangka Waktu Pengerjaan


Jangka waktu pengerjaan adalah ……………… bulan, terhitung setelah kontrak ini
ditandatangani oleh kedua belah pihak dan pembayaran tahap pertama diterima oleh
Pihak Pertama pada tanggal ……………………………………………………….

Apabila terjadi keterlambatan pengerjaan pembangunan dari waktu yang telah


ditentukan, maka Pihak Pertama wajib membayar denda kepada Pihak Kedua sebesar
Rp. 10.000/hari. ( Sepuluh ribu rupiah perhari ).

Pasal 7

Perubahan
Apabila pada waktu pengerjaan pelaksanaan konstruksi terdapat perubahan perubahan
terhadap luasan, posisi dan bentuk serta penambahan material bangunan, diluar dari
perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah Pihak, maka Pihak Kedua wajib
membayar setiap perubahan pembongkaran dan pemasangan kembali yakni sebesar
Rp. 100.000/M2. ( seratus ribu rupiah permeter persegi )

Pasal 8

Masa Pemeliharaan
1. Masa pemeliharaan berlaku selama 3 bulan, setelah selesai

pekerjaan/serah terima hasil pekerjaan yang diikuti dengan penandatanganan


berita acara penyerahan bangunan.

1. Apabila dalam masa pemeliharaan tersebut terdapat kerusakan yang disebabkan


bukan dari pekerjaan Pihak Pertama, maka Pihak Kedua tidak berhak menuntut
Pihak Pertama untuk mengerjakannya.

Namun, Pihak Pertama dapat memperbaiki kerusakan tersebut sesuai dengan


formulir perubahan dengan biaya yang ditanggung oleh Pihak Kedua sebesar
Rp. 100.000/M2 ( termasuk biaya upah tukang & material ).

Pasal 9

Lain – Lain

Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan bersama- sama mematuhi dengan baik dan
bertanggung jawab terhadap seluruh kesepakatan kerja yang telah disetujui.

Demikian Kontrak Kerja ini telah di setujui dan di tanda tangani untuk
dilaksanakan dengan sebagai mana mestinya tanpa adanya campur tangan dari pihak
lain.

Pihak Pertama Pihak Kedua

( …………………. ) (…………………… )

CV. Maju jaya

Anda mungkin juga menyukai