Kasus
Klien Tn. K (33 Tahun) agama Islam, suku Jakarta, pendidikan SMA, bahasa yang digunakan
Indonesia, klien bekerja sebagai Hansip (Penjaga Keamanan). Klien masuk RS M. Djamil pada
tanggal 29 Maret 2011 karena keadaan klien semakin parah dan disarankan untuk rawat inap.
Klien mengatakan sebelum dirawat di RS, klien mengalami kecelakaan dan pernah di operasi
bagian dada sebelah kiri. Klien tidak pernah mengeluh sakit, tetapi tiba-tiba klien menderita
batuk dan sesak selama ± 3 minggu. Ketika dilakukan pengkajian S : 36,10C, N : 84 x / mnt,
RR : 22 x / mnt, TD : 110 / 70 mmHg, Kesadaran : CM terdapat luka bekas operasi di bagian
dada sebelah kiri, badan klien kurus, batuk produktif, pernafasan kausmul, perkusi dada : Kanan
redup dari sela iga 1-3 : kiri, redup dari sela iga 1-6. Terdapat ronhi, batuk produktif, batuk
berdarah (-), sputum kental berwarna putih, penggunaan otot batu napas (-), pernapasan kasmaul,
kedalaman dangkal, fremitus kiri.
Sebelumnya klien pernah berobat ke Puskesmas terdekat. Tapi karena di Puskesmas tersebut
tidak memadai alat-alat dan obatnya maka klien dirujuk ke RS M. Djamil . Klien mendapat
terapi amoxicyllin 3 x (gr IV selama 7 hari dari tanggal 20-27 Maret 2011 (terakhir hari ini)
sebagai antibiotik, inhalasi dengan ventolin : bisolvon : NaCl = 1:1:1 untuk mengurangi sesak
dan sekret mudah keluar. Rencana streptomicyin 1 x 550 mg IM (menunggu evaluasi THT)
sebagai antibiotik dan diet TKTP 2300 KKal + ekstra putih telur 3 x 2 butir / hari untuk
mengurangi terjadi edema. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 29 Maret 2011
didapatkan :
Anemia
Leukosit : 11.600 (N : 5.000 – 10.000)
Na : 132 mmol / l (N : 135 – 1147)
Kalium : 2,9 mmo; / l (N : 3,10 – 5,10)
Cl : 91 mmol / l (N : 95 – 108)
B. Pengkajian :
- Identitas Klien
Nama : Tn.K
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Hansip
- Keluhan Utama
Klien mengeluh tidak pernah sakit, tetapi tiba-tiba klien menderita batuk dan sesak selama ± 3
minggu.
- Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya klien pernah dioperasi terkait dengan penyakit.
- Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk RS M. Djamil pada tanggal 29 Maret 2011 karena keadaan klien semakin parah dan
disarankan untuk rawat inap akibat kecelakaan yang dialami pada dada sebelah kiri.
- Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji apakah klien memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien?
Biasanya klien tidak mengetahui tentang factor resiko yang menyebabkan klien menderita suatu
penyakit pneumothoraks. Perlu dikaji juga bagaimana prilaku sehat klien sehari-hari dan seperti
apa pencegahan penyakit yang diderita?
Biasanya klien tidak mengalami gangguan dalam pola eliminasi baik itu BAB dan BAK masih
dalam keadaan normal. Perlu dikaji juga bagaimana frekurnsi, konsistensi dari eliminasi klien.
Biasanya klien akan mengalami gangguan tidur akibat sesak napas dan batuk produktif disertai
dengan sputum yang dialaminya. Biasanya klien akan sering terbangun di malam hari. Selain itu.
Tanyakan berapa jam klien tidur dan beristirahat efektif dalam sehari.
Biasanya klien tidak begitu mengalami gangguan dalam konsep dirinya. Ketika ditanyakan
mengenai penyakitnya,klien hanya menjawab seperlunya saja. Tanyakan pandangan klien
terhadap dirinya.
Biasanya klien tidak mampu menjalankan perannya khususnya di keluarga. Klien juga
mengalami gangguan interaksi social dengan sesama.
Biasanya klien mengalami gangguan seksualitas akibat kondisi klien yang lemah sehingga terjadi
penurunan hubungan seksualitas.
Biasanya klien lebih mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa untuk kesembuhan penyakit.
Perlu dikaji juga bagaimana pendekatan spiritual klien.
Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru yang tidak maksimal karena
akumulasi udara/cairan.
2. Inefektif bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi sekret dan penurunan
batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan.
3. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme
otot sekunder.
4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakcukupan kekuatan dan ketahanan untuk
ambulasi dengan alat eksternal.
5. Resiko Kolaboratif : Akteletasis dan Pergeseran Mediatinum.
6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma mekanik terpasang bullow drainage.
7. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder terhadap
trauma.
Diagnosa 1:Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d berhubungan dengan ekpansi paru yang
tidak maksimal karena akumulasi udara/cairan. (p. 308)
Defenisi : Ketidakmampuan untuk sekresi jelas atau penghalang dari saluran pernafasan
untuk mempertahankan jalan napas yang jelas
Data subjektif:
Klien mengatakan lemas, batuk sejak 3 minggu.
Data objektif :
Kulit pucat, batuk produktif, sputum kental berwarna putih, leukosit : 11.600 (N : 5.000 –
10.000). Terdapat ronhi, batuk produktif, sputum kental berwarna putih
Batasan karakteristik:
Suara napas yang tidak disengaja
Perubahan laju pernapasan
Perubahan irama pernapasan
Dyspnea
Sputum berlebih
Diagnosa 2:pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan sekresi sekret dan
penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan. (p. 138)
Defenisi: inspirasi dan / atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang cukup.
Data subjektif:
Klien mengatakan sesak napas sejak 3 bulan yang lalu. klien mengatakan sulit bernapas dan saat
bernapas terasa berat.
Data objektif:
Pernapasan kasmaul, kedalaman dangkal. Klien mendapat terapi amoxicyllin 3 x (gr IV selama 7
hari dari tanggal 20-27 Maret 2011 (terakhir hari ini) sebagai antibiotik, inhalasi dengan ventolin
: bisolvon : NaCl = 1:1:1 untuk mengurangi sesak dan sekret mudah keluar.
Batasan karakteristik :
Perubahan kedalaman pernapasan
Dispnea
Takipnea
Faktor yang berhubungan:
Sindrom hipoventilasi