Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL MANAJEMEN KEPERAWATAN

SUPERVISI

Disusun Oleh:

1. Furqon (1611019)
2. Ika Tyas A.S (1611021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PATRIA HUSADA
BLITAR
2019

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Keperawatan Medikal Bedah
III ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan keluarga yang
membantu memberikan semangat dan dorongan.
Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan
masih kurang sempurna.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini.
Dan kami berharap, semoga makalah ini dapat di manfaatkan sebaik mungkin,
baik itu bagi diri sendiri maupun yang membaca makalah ini.

Blitar, 8 Oktober 2019

Penulis

iiii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
C. TUJUAN......................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
1.1 Pengertian Supervisi..................................................................................................3
1.2 Tujuan Supervisi.........................................................................................................3
1.3 Manfaat Supervisi........................................................................................................4
1.4 Syarat Supervisi.........................................................................................................4
1.5 Sasaran Supervisi……….……………………………………………………………………………………………4

1.6 Langkah Supervisi…………………………………………………………………………………………………….5

1.7 Teknik Supervisi……………………………………………………………………………………………………….5

BAB III DIALOG ROLE PLAY……………………………………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu dari fungsi manajemen, pengertian supervisi telah
berkembang secara khusus. Secara umum yang dimaksud dengan supervise
adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap
pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan
masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna
mengatasinya (Azwar, 1996).

Muninjaya (1999) menyatakan bahwa supervisi adalah salah satu bagian


proses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling).

Swanburg (1990) melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses kemudahan


sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu tugas ataupun
sekumpulan kegiatan pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan
perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dan informasi dari kepemimpinan
dan pengevaluasian setiap kinerja karyawan.

Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing pengarahan ( dalam fungsi


manajemen yang berperan untuk mempertahankan agar segala kegiatan yang telah
diprogram dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Supervisi secara langsung
memungkinkan manajer keperawatan menemukan berbagai hambatan atau
permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruangan dengan
mencoba memandang secara menyeluruh faktor-faktor yang mempengaruhi dan
bersama dengan staf keperawatan untuk mencari jalan pemecahannya. Sukar
seorang manajer keperawatan untuk mempertahankan mutu asuhan keperawatan
tanpa melakukan supervisi, karena masalah – masalah yang terjadi dapat
diketahui oleh manajer keperawatan melalui informasi yang diberikan oleh staff

1
keperawatan yang mungkin sangat terbatas tanpa melakukan supervisi
keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Apa yang di maksud supervisi keperawatan?
2. Bagaimana manfaat dan tujuan dari supervisi?
3. Bagaimana pelaksanaan supervisi keperawatan?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui supervisi keperawatan.
2. Mengetahui manfaat dan tujuan dari supervisi.
3. Mengetahui pelaksanaan supervisi keperawatan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian
Supervise merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
kemampuan pihak yang disupervisi agar dapat melaksanakan tugas kegiatan yang
telah ditetapkan secara efisien dan efektifn (Huber, 2000).
Supervise keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang
dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencangkup masalah
pelayanan ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang
bermutu setiap saat.

1.2 Tujuan Supervisi


Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara
langsung, sehingga bawahan memiliki bekal yang cukup untuk dapat
melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik.
Tujuan dari pengawasan adalah sebagai berikut :
a. Menjamin bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam tempo yang diberikan dengan menggunakan sumber daya
yang tersedia.
b. Memungkinkan pengawas menyadari kekurangan-kekurangan para petugas
kesehatan dalam hal kemampuan, pengetahuan, dan pemahaman, serta
mengatur pelatihan yang sesuai
c. Memungkinkan para pengawas mengenali dan member penghargaan atas
pekerjaaan yang baik dan mengenali staf yang layak diberikan kenaikan
jabatan dan pelatihan lebih lanjut.
d. Memungkinkan manajemen bahwa suber yang disediakan bagi petugas telah
cukup dan dipergunakan dengan baik.
e. Memungkinkan manajemen menentukan penyebab kekurangan pada kinerja
tersebut.

3
1.3 Manfaat Supervisi
Manfaat yang dimaksud apabila ditinjau dari sudut manajemen dapat dibedakan
atas dua macam.
a. Meningkatkan efektifitas kerja
Peningkatan efektivitas kerja ini erat hubungannya dengan makin
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan “bawahan”, serta makin
terbinannya hubungan dan suasana yang lebih harmonis antara “atasan”
dengan “bawahan”.
b. Meningkatkan efesiensi kerja
Peningkatan efesiensi kerja ini erat hubungannya dengan makin berkurangnya
kesalahan yang dilakukan oleh “bawahan”, sehingga pemakaian sumber daya
(tenaga, dana, dan sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.

1.4 Syarat Supervisi


Untuk dapat melaksakan supervise dengan baik diperlukan beberapa sarat atau
karakteristik yang harus dimiliki oleh pelaksana supervise atau supervisor
(Azwar, 1996) adalah sebagai berikut.
a. Sebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang supervisi,
atau apabila tidakmungkin, dapat ditunjuk staf khusus dengan batas-batas
wewenangan dan tanggung jawab yang jelas.
b. Pelaksana supervise harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
cukup untuk jenis pekerjaan yang disupervisi.
c. Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilan melakukan supervise,
artinya memahami prinsip-prinsip pokok serta teknik supervisi.
d. Pelaksana harus mempunyai waktu yang cukup, tidak tergesa-gesa, dan secara
sabar berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bawahan
yang disupervisi.
1.5 Sasaran Supervisi
Sasaran atau objek dari supervise adalah pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan
yang melakukan pekerjaan. Sasaran yang dilakukan oleh bawahan disebut sebagai
sasaran langsung.

4
1.6 Langkah Supervisi
Prasupervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b. Supervisor menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dinilai.

Pelaksanaan Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrument


yang telah disiapkan.
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerluakan pembinaan.
c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan.
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data
sekunder.
- Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
- Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat.

Pascasupervisi-3F

a. Supervisi memberikan penilaian supervise (F-Fair).


b. Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi (sesuai hasil laporan
supervisi).
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
1.7 Teknik Supervisi
a. Proses supervisi keperawatan terdiri atas tiga elemen kelompok, yaitu:
- Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
- Fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
- Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas
asuhan.
b. Area supervisi
- Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan kepada klien.
- Keterampialan yang dilakukan disesuaikan dengan standart.

5
- Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan empati.
Area supervisei keperawatan mencangkup aspek kognitif, sikapdan perilaku,
yang meliputi:
- Kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien.
- Pendokumentasian asuhan keperawatan.
- Penerimaan paien baru.
- Pendidikan kesehatan melalui perencanaan pulang.
- Pengelolaan logistik dan obat.
- Penerapan metode ronde keperawatan dalam menyelesaikan keperawatan
klien.
- Pelaksanaan timbang terima.
c. Cara supervise
Supervise dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut:
- Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, yaitu supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, umpan balik,
dan perbaikan. Proses supervise meliputi:
1. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2. Selama proses, supervisor dapat member dukungan, reinforcement,
dan petunjuk.
3. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi
yang bertujuan untukmenguatkan yang telah selaesai dan memperbaiki
yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat
penting dilakukan oleh supervisor.
- Supervise secara tidak langsung
Supervise dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsungapa yang terjadi di lapangan sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik diberikan secara tertulis.

6
BAB III
DIALOG ROLE PLAY SUPERVISI

Pemain:

1. Karu
2. PP
3. Pasien
4. Ibu Pasien

Diruang anak RS Patria Husada terdapat seorang pasien diare yang kondisinya lemah
dan memerlukan terapi cairan. Pada hari yang sama Kepala Ruangan akan melakukan
supervisi terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh Perawat Primer. Diruang keperawatan
Karu menyampaikan maksud dan tujuan supervisi kepada Perawat Primer.
Karu : Selamat pagi, Ners Ika?
PP : Selamat pagi Ners Furqon.
Karu : Pagi hari ini saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan yang
akan dilakukan oleh Ners Ika. Tujuan untuk dilakukannya supervisi
adalah untuk mempelajari dan memperbaiki tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien kita.
PP : Baik, Ners.
Karu :Hari ini, saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan
pemasangan infus.
PP : Baik Ners, kebetulan hari ini kita mempunyai pasien yang akan dilakukan
pemasangan infus.
Karu : Atas nama pasien?
PP : Atas nama pasien An.Shella, 10 tahun dengan diagnosa medis diare.
Kondisi pasien sedang mengalami dehidrasi berat, dan dari Dokter berpesan
agar dilakukan pemasangan infus RL.
Karu : Baik, untuk penilaian yang akan saya lakukan pada supervisi kali ini adalah
saya akan menilai ketepatan dalam pemberian tindakan, persiapan alat. Untuk
lebih jelasnya silahkan membaca format terlebih dahulu.
PP : Baik Ners.

7
Karu : Apakah ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian tersebut?
PP : Tidak ada Ners.
Karu : Baik kalau begitu langsung saja kepada Ners Ika untuk melakukan tindakan
tersebut.

Setelah itu PP mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk pemasangan infus.
Sedangkan Karu mengikuti dibelakangnya guna menilai tindakan yang dilakukan oleh PP.

PP : Ners Furqon peralatan yang dibutuhkan sudah saya siapkan semua.


Karu : Baik sekarang kita ke ruangan pasien.
PP : Baik, Ners.

Setelah itu Karu dan PP pergi keruangan pasien.


PP : Selamat pagi bu?
Ibu Pasien : Selamat pagi sus.
PP : Selamat pagi dek?
Pasien : Selamat pagi sus .
PP : Bagaimana kabarnya hari ini? Apa yang adek rasakan?
Pasien : Lemas sus, sama perut saya rasanya sakit.
PP : Baiklah. Bu hari ini saya akan memasang infus pada anak ibu, tujuannya
untuk menjaga asupan cairan pada anak ibu. Bagaimana apa ibu setuju?
Ibu Pasien : Iya sus, silahkan.
PP : Apakah ada yg ditanyakan sebelumnya bu???
Ibu Pasien : Tidak ada sus??
PP : Adek, kita pasang infusnya dulu ya??
Pasien : Iya sus.Sakit gak?
PP : Enggak kok cuman kayak digigt semut.
Pasien : Tapi saya takut.
Ibu Pasien : Sudah tidak apa-apa ibu ada disisni, tidak usah takut.
Pasien : iya dehh
Kemudian PP melakukan pemasangan infus kepada An. Shella.
Setelah melakukan pemasangan infuse.
PP : Baiklah bu, tindakan pemasangan infus yang saya lakukan sudah selelesai.
Apakah ada yang ingin ditanyakan??

8
Ibu Pasien :Begini sus, untuk anak saya kapan ya diperbolehkan pulang?
PP : Kalau untuk itu kita tunggu perkembangan dari hasil pemeriksaan dokter
dan hasil dari lab.
Ibu Psien : oww iya sus.
PP : Baiklah, tindakan saya lakukan sudah selesai saya aka kembali ke ruangan
saya. Jika ibu punya pertanyaan atau bantuan bisa menghubungi saya di
ruangan perawat.
Ibu Pasien : Baik sus, terima kasih.

Selanjutnya Kru dan PP kembali keruangan perawat.

Karu : Baiklah, tadi saya sudah melakukan penilaian terhadap hasil kerja
pemasangan infus pada hari ini. Untuk secara prosedur pemasangan infus
secara keseluruhan sudah baik, tapi tadi ada hal-hal yang perlu kita
perhatikan bersama.
PP : Apa itu Ners??
Karu : Dalam pemasangan infuse tadi kurangnya interksi kepada pasien jadi,
pasien merasa sedikit agak takut. Sepertinya hal itu yang perlu kita
perhatikan. Oke ada yg ingin di klarifikasi??
PP : Iya Ners, saya menyadari akan hal itu,, dan nanti akan saya perbaiki..,
Karu : Ya bagus sekali, interaksi dan komunikasi dalam hal ini komusikasi terputik
sangat penting dilakukan apalagi pasien kita anak-anak,.. dan untuk yang
lainnya semuanya sangat bagus sekali apa yang kalian lakukan pada hari ini
pertahankan terus,.. dan sepertinya hanya itu yang bisa saya sampaikan.,
untuk kurang dan lebihnya mohon maaf,, saya tutup pertamuan ini,
wasalammualaikum wr,wb.
PP : wasalammualaikum wr,wb. Baik Ners terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arwani & Heru Supriyatno. 2006. Manajemen Bangsal keperawatan. Jakarta: EGC

Cohen L. Elaine, Toni G. Cesta. 2005. Nursing Case Management From Essentials to
Advanced Practice Applications 4th edition. Missouri: Elsevier Mosby

Gillies.19VIII9. Manajemen Keperawatan suatu  pendekatan sistem. Edisi


Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta

Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional (Edisi2). Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2014. Manajemen keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan


professional (edisi 4). Jakarta: salemba medika

10

Anda mungkin juga menyukai