Anda di halaman 1dari 19

Askep Anemia Sel Sabit

Oleh:
Furqon
Happy Hutama
Ika Tyas Adi S.
Shella Elselina P.
Definisi
• Anemia sel sabit adalah suatu gangguan
resesif otonom yang disebabkan oleh
pewarisan dua salinan gen hemoglobin
defektif, satu dari masing-masing orang tua.
Hemoglobin yang cacat tersebut yang diberi
nama hemoglobin S (HbS), menjadi kaku dan
membentuk konfigurasi seperti sabit apabila
terpampang oksigen berkadar rendah.
Etiologi
• Stress fisik
• Demam
• Trauma
• Infeksi
• Disfungsi jantung
• Disfungsi paru
• Anastesi umum
• Dataran tinggi
• Menyelam
Manifestasi Klinis
• Gejala-Gejala adalah sekunder akibat
hemolisis dan trombosis.
• Anemia dengan nilai hemoglobin dalam
rentang 7 sampai 10g/dl.
• Ikerik paling nyata pada sklera.
• Sumsum tulang menyebar pada masa kanak-
kanak
• Takirkardia
• Disritamia dan gagal jantung pada pasien
lansia
Patofisiologi
Pemeriksaan penunjang
• Radiografik tulang
• Rontgen
• Menghitung Retikulosit
• GDA
• Pewarnaan SDM
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang lazim pada
masalah ini adalah sebagai berikut :
1. Terjadi penurunan hematocrit, hemoglobin,
dan hitung sel darah merah (Erittrosit).
2. Pemeriksaan prenatal
Mengidentifikasi adanya status homozigot
pada janin
Penatalaksanaan
1. Obat pengobatan telah menunjukan
beberapa hasil yang menjanjikan.
2. Nasihatkan populasi beresiko.
3. Dengan segera atasi infeksi, yang
mempredisposisikan pada krisis.
4. Instruksikan pasien untuk menghindari
ketinggian tinggi, anestesia, dan kehilangan
cairan karena dehidrasi meningkatkan
sockling.
5. Berikan terapi asam folat setiap hari untuk
meningkatkan kebutuhan sumsum
Penatalaksanaan krisis sabit
1. Arus utama terapi adalah hidrasi dan
analgesia.
2. Ajarkan pasien untuk mengatasi krisis minor
di rumah.
3. Bedahkan krisis sabit dari infeksi, apendsitis,
atau kloesistisis.
4. Hidrasi dengan 3-5 L/H cairan intravena
(dewasa).
5. Berikan dosis adekuat analgesik narkotik
6. Gunakan obat anti-inflamasi non-steroid
untuk nyeri yang lebih ringan.
Komplikasi
Komplikasi anemia sel sabit meliputi:

• Infeksi
• Hipoksia
• Iskemia
• episode trombosis
• stroke
• gagal ginjal
• priapismus (nyeri abnormal dan ereksi penis
terus-menerus)
1.Pengkajian
a.Identitas
b.Riwayat Kesehatan
c.Keluhan Utama
d.Pemeriksaan Fisik (head to toe)

2.Diagnosa Keperawatan
a. Kurang pengetahuan
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan
c. Ketidakseimbangan nutrisi
Lanjutan…
3.Intervensi
a.Diagnosa
1:Kurang pengetahuan

b.Diagnosa
2 :Ketidakefektifan perfusi jaringan

c.Diagnosa
3 :Ketidakseimbangan nutrisi
Aplikasi kasus semu
• Kasus:
Anak B laki-laki (10 tahun) MRS 5 Juni 2016,
pasien datang dengan kondisi pucat dan
lemah. Diagnosa dokter Anemia Sel Sabit sejak
2 tahun yang lalu. Pernah dirawat di Rumah
sakit terakhir bulan oktober 2014. Orang tua
mengaku anak telah mendapatkan imunisasi
lengkap. TB : 110 cm, BB : 23 kg.
1. Pengkajian

Nama : An.B
TTL : 10 Juni 2006
Usia : 10 tahun
Nama Ayah : Tn. A
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : SMP
Nama ibu : Ny. R
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : JL. Sedap Malam, 10
Tanggal masuk : 5 Juni 2015
Tanggal pengkajian: 5 Juni 2015
Lanjutan…
• Riwayat kesehatan sekarang
Klien datang ke Poliklinik anak RS. Islam Blitar
dengan keluhan muka pucat dan badan terasa
lemah. Klien adalah penderita anemia sel sabit,
terdiagnosis 2 tahun yang lalu.

• Riwayat kesehatan masa lalu


Pemeriksaan fisik

Anda mungkin juga menyukai