Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

FASILITASI DAN KEMITRAAN


PELESTARIAN NILAI BUDAYA TAHUN 2020

KOMUNITAS SENI WAI SAPALELEAN


Alamat : Salukodo, Desa Osango, Kecamatan Mamasa
Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat
TAHUN 2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………….. 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………… 2
B. Maksud ………………………………………………………………………………………… 3
C. Manfaat ……………………………………………………………………………………….. 3
D. Dampak ……………………………………………………………………………………….. 4

BAB II PERSIAPAN
A. Konsep Kegiatan ………………………………………………………………………… 5
B. Jadwal Kegiatan ………………………………………………………………………….. 5

BAB III PELAKSANAAN


A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan …………………………………………………. 6
B. Pengunjung yang Hadir ……………………………………………………………….. 6

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………… 7
B. Saran ………………………………………………………………………………………….. 7

LAMPIRAN :
1. Video (dikiirim ke: https://bit.ly/videofasilitasi
2. Pertanggungjawaban keuangan
KOMUNITAS SENI WAI SAPALELEAN
KABUPATEN MAMASA
Alamat : Salukodo, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebudayaan memiliki fungsi yang sangat mendasar sebagai landasan utama


dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
suatu bangsa yang besar harus memajukan kebudayaannya. Indonesia memiliki
keanekaragaman budaya yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara.
Keanekaragaman budaya tersebut terakomodasi ke dalam 10 Objek Pemajuan
Kebudayaan (OPK), sesuai yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun
2017 Tentan Pemajuan Kebudayaan. Salah satu unsur objek pemajuan kebudayaan itu
adalah seni. Seni memiliki pengertian yang cukup luas, yaitu merupakan ekspresi
artistik individu, kolektif, atau komunal, yang berbasis warisan budaya maupun
berbasis kreativitas penciptaan baru yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan
dan/atau medium. Seni terdiri atas seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, film, dan
seni media. Seni pertunjukan antara lain seni tari, seni teater atau seni musik.
sedangkan seni sastra bentuknya berupa lukisan, patung, atau keramik, dan
sebagainya.
Pemajuan kebudayaan dalam OPK seni, mau tidak mau harus melibatkan
sebagian besar (semuanya) pelaku seni. Oleh karena “ditangan” beliaulah seni itu lahir
dan dilestarikan. Imajinasi dan kreativitas mereka lahir sesuai dengan kearifan lokal
dan lingkungan alam dimana mereka berada. Atas dasar itu, karya seni yang diciptakan
akan selalu berbed antara satu daerah dengan daerah lain.
Upaya mengoptimalkan kegiatan pelaku seni, baik dalam kegiatan berkarya
maupun dalam kegiatan pelestarian, hendaknya mendapat perhatian dari pemerintah,
baik dari pemerintah daerah maupun pusat. Hal ini penting, karena terkait eksistensi
dan jati diri seniman itu sendiri. Adanya perhatian dari pemerintah dengan sendirinya
akan memberi motivasi dan dorongan bagi mereka untuk menunjukkan eksistensi
mereka. Perhatian pemerintah tidak selamanya dalam bentuk bantuan fasilitasi,
memberi ruang untuk untuk berkreasi atau beraktivitas juga merupakan salah satu
bentuk perhatian pemerintah. Demikian juga melibatkan mereka dalam suatu even
atau festival untuk menunjukkan kreativitas mereka adalah suatu apresiasi yang sangat
menggembirakan bagi pelaku seni.

B. Maksud

Adapun maksud program Fasilitasi dan Kemitraan ini adalah untuk menyediakan
ruang ekspresi pelaku seni (komunitas budaya) untuk bekerja sama dengan Balai
Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan dalam memajukan kebudayaan, terutama
objek seni. Hubungan kemitraan itu, bukan hanya sekedar menyediakan ruang
berekspresi, tetapi juga mendorong interaksi untuk memperkuat kebudayaan yang
inklusif, serta membangun ekosistem budaya yang lebih luas. Di sisi lain, komunitas
budaya mendapat spirit dan motivasi untuk mengembangkan kreativitasnya dalam
kegiatan kesenian.
Pertunjukan seni yang dilakukan oleh pelaku seni (komunitas budaya) umumnya
hanya bersifat lokal dan kurang melibatkan seniman yang lain, sehingga kurang
tercipta kolaborasi atau hubungan sosial antara sesama seniman. Melalui program
fasilitasi kemitraan ini, walaupun tidak secara langsung berinteraksi anatara satu
seniman atau komuniitas budaya dengan seniman yang lainnya, tetapi kita disatukan
dalam grup WhatshApp (WA) dan semua karya kita akan diposting bersama dalam satu
media, maka dengan sendirinya kita akan saling kenal satu sama lain. Hal ini sesuai
dengan strategi kebudayaan nasional, yaitu menciptakan iklim yang kondusif bagi
ekspresi budaya yang beragam agar dapat berkembang dan berinteraksi secara bebas
untuk saling memperkaya dan memperkuat kebudayaan yang inklusif.

C. Manfaat

Manfaat yang kami dapatkan dari program Fasilitasi dan Kemitraan ini adalah
sebagai berikut:
1. Menyediakan ruang berekspresi bagi pelaku seni atau komunitas budaya untuk
menunjukkan kreativitasnya yang ditunjukkan dalam video.
2. Memberikan perhatian bagi pelaku seni atau komunitas budaya agar tetap eksis
berkarya.
3. Memberikan harapan bagi pelaku seni atau komunitas budaya untuk melewati
masa-masa sulit akibat pandemi covid-19.

D. Dampak

Sejumlah kegiatan yang telah kami programkan untuk tahun 2020, terpaksa
harus ditunda atau dibatalkan karena pandemi covid-19. Akibatnya, para pelaku seni
termasuk komunitas budaya tidak lagi melakukan pertunjukan yang berinplikasi pada
tidak adanya penghasilan. Selama ini, kehidupan ekonomi keluarga sangat tergantung
pada kegiatan seni melalui pertunjukan. Melalui programfasilitasi dan kemitraan,
sedikit membantu ekonomi keluarga dalam suasana masa sulit sekarang.
Selain itu, adanya pandemi covid-19 akan berdampak pada pengembangan
kreativitas pelaku seni dan komunitas budaya. Sbelum adanya covid-19, kegiatan
kebudayaan yang kami lakukan selalu berbentuk pameran atau pertunjukan di
panggung dengan lapangan terbuka, disaksikan banyak orang. Namun, situasi dan
kondisi yang berbeda mengharuskan pentas dengan jaga jarak. Suatu inovasi dan
kreativitas untuk melakukannya, yang dapat memberi inspirasi untuk pertunjukan di
masa akan datang.

KOMUNITAS SENI WAI SAPALELEAN


KABUPATEN MAMASA
Alamat : Salukodo, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa

BAB II
PERSIAPAN

A. Konsep Kegiatan
Pertama-tama, kami membentuk panitia pelaksana kegiatan termasuk
didalamnya pelaku seni dan kameramen. Setelah itu, kami rapat untuk menentukan
konten yang kami akan pentaskan dalam bentuk video. Hasil rapat tersebut, kami
menentukan konten pertunjukan seni dalam bentuk sebuah Pelatihan pembuatan
karya tari.
Langkah selanjutnya adalah latihan untuk memantapkan pelaksanaan kegiatan.
Dalam pelaksanaan latihan tetap mengikuti aturan protokoler kesehatan, yaitu jaga
jarak. Adapun tahapan kegiatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
a. Penyajian materi/teori
b. Pementasan karya tari yang telah digarap bersama.
B. Jadwal Kegiatan
Sesuai dengan konsep kegiatan yang hanya melakukan pertunjukan untuk
kepentingan pembuatan video, maka jadwal kegiatannya hanya dilakukan satu hari
tanpa ada rundown acara. Tentu sangat berbeda dengan kegiatan pertunjukan yang
dilakukan di panggung terbuka dengan melibatkan banyak orang. Kegiatan seperti ini
tentu harus dilengkapi dengan rundown acara.
KOMUNITAS SENI WAI SAPALELEAN
KABUPATEN MAMASA
Alamat : Salukodo, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa

BAB III
PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat yang kami gunakan untuk pertunjukan dan sekaligus mengambil gambar
untuk membuat video, kami kondisikan di sekitar halaman kantor Bupati Mamasa.
Demikian juga waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan kesiapan seluruh seniman
dan kameramen. Namun demikian, waktu pelaksanaannya kami tetapkan pada hari
Selasa Tanggal 16 Juni 2020.

B. Pengunjung yang Hadir


Berhubung karena kegiatan pementasan kesenian ini tidak dilakukan di panggung
terbuka untuk ditonton oleh banyak orang, tetapi hanya dilakukan di ruangan terbuka
yang tidak diekspos untuk ditonton. Oleh karena itu, tidak ada pengunjung yang hadir
menyaksikan. Kecuali nanti setelah videonya diposting di Medsos BPNB Sulsel akan
dilihat oleh banyak orang.
KOMUNITAS SENI WAI SAPALELEAN
KABUPATEN MAMASA
Alamat : Salukodo, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kondisi pandemi covid-19 membuat segalanya berubah. Sesuatu yang tidak
pernah terpikirkan untuk terjadi, tetapi kenyataannya terwujud. Demikian halnya
pertunjukan kesenian, yang selama ini selalu dipentaskan di atas panggung untuk
ditonton banyak orang. Akan tetapi, aturan protokoler kesehatan yang tidak
membolehkan untuk berkumpul sejumlah banyak orang, maka pertunjukannyapun
hanya dipentaskan untuk direkam dalam bentuk video. Hasilnya nanti akan diposting di
Medsos. Pada saat itu nanti, baru bisa ditonton oleh orang lain.
Suatu pengalaman yang sangat berharga, tergantung seniman mengembangkan
inovasi dan kreativitasnya untuk mengisi waktu dan kondisi yang sempit ini. Mudah-
mudahan ada hikmahnyaagar kedepan bisa lebihkreatif lagi.

B. Saran
Kami mengharapkan agar program fasilitasi dan kemitraan dalam rangka
pemajuan kebudayaan khususnya OPK seni dapat berlangsung setiap tahun. Kalau bisa
dananya lebih ditingkatkan agar pertunjukan seni dapat dilakukan dipanggung terbuka.
LAMPIRAN :

Daftar Pertanggungjawaban Keuangan :

1. Pembelian ATK (nota terlampir)


2. Biaya Konsumsi (nota terlampir)
3. Biaya pembuat video (Daftar Penerimaan terlampir)
4. Biaya honor penari dan pemusik (Daftar Penerimaan terlampir)
5. Biaya honor pemateri (Daftar penerimaan terlampir)
6. Biaya pembuatan spanduk kegiatan (nota terlampir)
7. Biaya Administrasi ( kwitansi terlampir)
NOTA DAN KWITANSI

1. Pembelian ATK
2. Biaya konsumsi
3. Biaya pembuat video
4. Biaya honor penari dan pemusik
5. Biaya honor pemateri
6. Biaya pembuatan spanduk kegiatan

7. Biaya Administrasi

Anda mungkin juga menyukai