Anda di halaman 1dari 4

ABORTUS

No. Dokumen No. RevisiHalaman


XXXX/SPO/XXX/RSUS/I/2020 A
RSU SEMBIRING
DELI TUA
Ditetapkan,
Direktur Utama
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL

(dr. Alprindo Sembiring, M.Kes)


Pengertian Adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan. WHO IMPAC mendapatkan batas usia kehamilan kurang dari
22 minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Tujuan Sebagai pedoman dan acuan bagi bidan/ perawat dalam mengatur pasien ke
ruang rawat nifas sesuai prosedur.

Kebijakan Lampiran SK Direktur No. /SK/DIR-RSUS/I/2020 Tentang Kebijakan


Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) Sasaran
Millenium Development Goals di Rumah Sakit Umum Sembiring

Prosedur 1. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk
tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, suhu)
2. Periksa tanda-tanda syok
3. Bila terdapat sepsis atau abortus dengan komplikasi berikan kombinasi
antibiotika sampai ibu bebas dari demam untuk 48 jam :
a. Ceftriaxone 2 gram IV
b. Gentamisin 5 mg/kg BB IV setiap 24 jam
c. Metronidazole 500mg IV setiap 8 jam
4. Semua ibu yang mengalami abortus perlu medapatkan dukungan emosional
dan konseling kontrasepsi pasca keguguran
5. Lanjutkan tatalaksana berikutnya sesuai jenis abortus.
A. Abortus Iminen
a. Pertahankan kehamilan
b. Tidak perlu pengobatan
c. Jangan melakukan tindakan aktifitas fisik berlebihan atau lakukan
USG setiap 4 minggu. Lakukan penilaian ulang jika perdarahan
terjadi lagi.
d. Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG. Nilai
kemungkinan adanya penyebab
ABORTUS

No. Dokumen No. RevisiHalaman


XXXX/SPO/XXX/RSUS/I/2020 A
RSU SEMBIRING
DELI TUA
Ditetapkan,
Direktur Utama
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL

(dr. Alprindo Sembiring, M.Kes)


Prosedur Lain.
B. Abortus Insipien
a. Lakukan konseling untuk menjelaskan kemungkinan resiko dan rasa
tidak nyaman
b. Jika usia kehamilan kurang dari 16 minggu, lakukan evaluasi isi
uterus,jika evaluasi tidak dapat dilakukan segera berikan ergometrin
0,2 mg IM
c. Jika kehamilan lebih dari 16 minggu, berikan infus 40 IU oksitoksin
dalam 1 liter NaCl 0,9% atau RL dengan kecepatan 40 tetes per
menit untuk membantu pengeluaran konsepsi.
d. Lakukan evaluasi TTV pasca tindakan setiap 30 menit selama 2 jam,
bila kondisi baik, pindahkan ibu keruangan rawat.
e. Lakukan pemeriksaan jaringan makroskopik dan kirimkan untuk
pemeriksaan patologi ke laboratorium
f. Lakukan evaluasi TTV perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen,
dan produksi urine setiap 6 jam selama 24 jam. Bila hasil
pemantauan baik dan kadar HB> 8g/dl, ibu dapat diperbolehkan
pulang.
C. Abortus Komplit
a. Tidak diperlukan evaluasi lagi
b. Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional dan
menawarkan kontrasepsi pasca keguguran
c. Observasi keadaan ibu
d. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet FE 600mg/hari,
selama 2 minggu, jika anemia berat berikan tranfusi darah
Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu
ABORTUS

No. Dokumen No. RevisiHalaman


XXXX/SPO/XXX/RSUS/I/2020 A
RSU SEMBIRING
DELI TUA
Ditetapkan,
Direktur Utama
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL

(dr. Alprindo Sembiring, M.Kes)


PROSEDUR D. Missed Abortion
a. Lakukan konseling
b. Jika usia kehamilan < 12 minggu : evaluasi dengan sendok curretage
c. Jika usia kehamilan > 12 minggu namun < 16 minggu : pastikan
serviks terbuka, bila perlu lakukan penantangan serviks terbuka, bila
perlu lakukan pemantangan serviks sebelum dilakukan dilatasi atau
cutrretsge. Tetesan permenit hingga terjadi eskpulsi hasil konsepsi.
Bila dalam 24 jam avakuasi tidak terkadi, evaluasi kembali sebelum
merencanakan evaluasi lebih lanjut.
d. Dilakukan evaluasi TTV pasca tindakan setiap 30 menit selama 2
jam bila kondisi ibu baik, pindahkan ibu ke ruangan rawat.
e. Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan kirimkan
untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium
f. Lakukan evaluasi TTV, perdarahan pervaginam, tanda akut
abdomen, produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam. Periksa kadar
HB setelah 24 jam. Bila hasil pemantauan baik dan kadar HB > 8
pasien diperbolehkan pulang.
UNIT TERkAIT 1. VK
2. Ruang Rawat Inap Kebidanan (Nifas)
3. Lab

Anda mungkin juga menyukai