Standar Kompetensi :
Memahami Perkembangan Masyarakat Sejak Masa Hindu-Buddha
Agama Hindu berasal dari India. Agama ini merupakan perpaduan antara agama yang dianut
oleh bangsa Arya dan bangsa Dravida. Bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah berhasil
mendesak bangsa asli India, Dravida. Terjadi pembauran antara bangsa Arya dan bangsa Dravida
yang selanjutnya menurunkan generasi yang disebut bangsa Hindu. Kata hindu berasal dari kata
sindhu (bahasa Sanskerta) yang berarti sungai. Kata ini mengacu pada Sungai Indus yang menjadi
sumber air bagi kehidupan di sekitarnya. Sumber ajaran agama Hindu terdapat dalam kitab suci
Weda (terdiri atas empat kitab), Brahmana (merupakan tafsir dari kitab Weda), dan Upanisad
(memuat dasardasar filsafat hubungan antara manusia dan TUHAN). Kata weda berasal dari kata
vid artinya tahu. Weda atau veda berarti pengetahuan suci. Kitab ini ditulis ketika bangsa Arya
menduduki Punjam, 3.000 tahun sebelum Masehi.
Dewa-dewa utama dalam ajaran Hindu ialah Dewa Trimurti (kesatuan dari tiga dewa). Ketiga dewa
tersebut ialah:
(1) Dewa Brahma. Brahma bertugas menciptakan alam semesta dan mengatur segala peristiwa di
dunia. Kendaraannya berupa angsa.
(2) Dewa Wisnu. Wisnu bertugas memelihara alam semesta. Kendaraannya berupa seekor burung
garuda.
(3) Dewa Syiwa. Syiwa bertugas sebagai perusak semua yang tidak lagi berguna di alam.
Kendaraannya seekor lembu.
Omkara, simbol suci bagi umat Hindu yang melambangkan Brahman (Tuhan) Yang Mahakuasa.
Sumber: www.wikipedia.org
2. Agama Buddha
Agama Buddha juga berasal dari India. Agama ini timbul sebagai reaksi masyarakat
terhadap peran kaum Brahmana yang dianggap terlalu berlebihan dalam menjalankan tugas dan
fungsi mereka. Agama ini didasarkan pada ajaran Sidharta Gautama. Sidharta Gautama digelari
Sang Buddha (orang yang mendapat pencerahan) karena ia mendapat penerangan yang sempurna
setelah bertapa di tengah hutan.
Agama Buddha tidak mengakui pembagian kasta dalam masyarakat. Menurut ajaran
Buddha, setiap orang punya hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai kesempurnaan asalkan
ia mampu mengendalikan dirinya sehingga bebas dari samsara. Penderitaan dapat dihentikan
dengan cara menindas trisna (nafsu). Nafsu dapat ditindas melalui delapan jalan (astavidha), yaitu
pandangan (ajaran) yang benar, niat atau sikap yang benar, berbicara yang benar, berbuat atau
bertingkah laku yang benar, penghidupan yang benar, berusaha yang benar, memerhatikan hal-hal
yang benar, dan bersemedi yang benar. Pemeluk agama Buddha wajib melaksanakan tiga ikrar (Tri
Ratna), yaitu: berlindung kepada Buddha, berlindung kepada Dharma (ajaran) agama Buddha, dan
berlindung kepada Sanggha (perkumpulan) masyarakat pemeluk agama Buddha. Kitab suci agama
Buddha ialah Tripitaka (Tiga Keranjang) yang terdiri atas Vinayapitaka (berisi tentang bermacam-
macam aturan hidup dan hukum penentu cara hidup pemeluknya), Sutrantapitaka (berisi tentang
pokok-pokok wejangan Sang Buddha), dan Abdhidharmapitaka (berisi tentang penjelasan dan
kupasan mengenai sosial beragama atau falsafah agama). Umat Buddha merayakan Hari Raya
Triwaisak, yang merupakan peringatan kelahiran, menerima bodhi, dan wafatnya Sang Buddha
yang bertepatan dengan saat bulan purnama pada bulan Mei.
Agama Buddha terbagi atas dua aliran. Pertama, Mahayana yang mengajarkan bahwa untuk
mencapai Nirwana, setiap orang harus mengembangkan sikap kebijaksanaan dan sifat welas asih.
Kedua, Hinayana yang mengajarkan bahwa untuk mencapai Nirwana, sangat bergantung pada
usaha diri melakukan meditasi. Agama Buddha mencapai puncak kejayaannya pada zaman
kekuasaan Raja Asoka (273-232 SM) yang menetapkan agama Buddha sebagai agama resmi
negara. Tempattempat suci umat Buddha antara lain Bodh-Gaya, tempat bersemedi Sidharta
Gautama.
Menurut NJ. Krom, proses terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena adanya
hubungan perdagangan, sehingga orang-orang India yang datang ke Indonesia sebagian besar
adalah para pedagang. Perdagangan yang terjadi pada saat itu menggunakan jalur laut dan teknologi
perkapalan yang masih banyak tergantung pada angin musim. Hal ini mengakibatkan dalam proses
tersebut, para pedagang India harus menetap dalam kurun waktu tertentu sampai datangnya angin
musim yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan perjalanan. Selama mereka menetap,
memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Mulai dari sini
pengaruh kebudayaan India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pendapat Krom tersebut didasarkan penelaahan dia pada proses Islamisasi di Indonesia yang
dilakukan oleh para pedagang Gujarat. Bukan hal yang mustahil, proses masuknya budaya Hindu-
Buddha di Indonesia dilakukan dengan cara yang sama. Namun, teori ini memiliki kelemahan, yaitu
para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf
Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana. Namun bila menilik peninggalan
prasasti yang dikeluarkan oleh negara-negara kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, sebagian besar
menggunakan bahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa. Dengan demikian, timbul pertanyaan:
Mungkinkah para pedagang India mampu membawa pengaruh kebudayaan yang sangat tinggi ke
Indonesia, sedangkan di daerahnya sendiri kebudayaan tersebut hanya milik kaum Brahmana?
Selain itu, terdapat kelemahan lain dalam hipotesis ini yaitu dengan melihat peta persebaran
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yang lebih banyak berada di pedalaman. Namun
apabila pengaruh tersebut dibawa oleh para pedagang India, tentunya pusat kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha akan lebih banyak berada di daerah pesisir pantai.
b. Hipotesis Ksatria
Ada tiga ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai proses penyebaran agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu sebagai berikut.
1) C.C Berg
2) Mookerji
Dia mengatakan bahwa golongan Ksatria (tentara) dari India yang membawa pengaruh
kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia. Para Ksatria ini kemudian membangun koloni-koloni
yang akhirnya berkembang menjadi sebuah kerajaan. Para koloni ini kemudian mengadakan
hubungan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di India dan mendatangkan para seniman yang
berasal dari India untuk membangun candi-candi di Indonesia.
3) J.L Moens
Kekuatan hipotesis Ksatria terletak pada kenyataan bahwa semangat berpetualang pada saat
itu umumnya dimiliki oleh para Ksatria (keluarga kerajaan). Sementara itu, kelemahan hipotesis
yang dikemukakan oleh Berg, Moens, dan Mookerji yang menekankan pada peran para Ksatria
India dalam proses masuknya kebudayaan India ke Indonesia terletak pada hal-hal sebagai berikut,
yaitu:
c. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini menyatakan bahwa tradisi India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh
golongan Brahmana. Pendapat ini dikemukan oleh JC.Van Leur. Berdasarkan pada pengamatannya
terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan¬kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia,
terutama pada prasasti¬prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, maka
sangat jelas itu adalah pengaruh Brahmana. Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa kaum
Brahmanalah yang menguasai bahasa dan huruf itu, sehingga pantas jika mereka yang memegang
peranan penting dalam proses penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Akan tetapi, bagaimana mungkin para Brahmana bisa sampai ke Indonesia yang terpisahkan dengan
India oleh lautan. Dalam tradisi agama Hindu terdapat pantangan bagi kaum Brahmana untuk
menyeberangi lautan, sehingga hal ini menjadi kelemahan hipotesis ini.
Pendapat yang dikemukakan tersebut di atas mendapat kritikan dari F.D.K Bosch. Adapun
kritikan yang dikemukakannya adalah sebagai berikut.
a. Berdasarkan pada peninggalan-peninggalan yang ada, ternyata teori kolonisasi tidak mempunyai
bukti yang kuat. Untuk hipotesa Waisya, tidak terbukti bahwa kerajaan awal di Indonesia yang
bercorak Hindu-Buddha ditemukan di pesisir pantai, melainkan terletak di pedalaman. Kritikan
untuk hipotesa Ksatria, ternyata tidak ada jaya prasasti yang menyatakan daerah atau kerajaan
yang ada di Indonesia pernah ditaklukkan atau dikuasai oleh para Ksatria dari India.
b. Bila ada perkawinan antara golongan Ksatria dengan putri pribumi dari Indonesia, seharusnya
ada keturunan dari mereka yang ditemukan di Indonesia. Pada kenyataannya, hal itu tidak
ditemukan.
c. Dilihat dari hasil karya seni, terdapat perbedaan pembangunan antara candi-candi yang
dibangun di Indonesia dengan candi-candi yang dibangun di India.
d. Kritikan yang lain adalah dilihat dari sudut bahasa. Bahasa Sanskerta hanya dikuasai oleh para
Brahmana, tetapi kenapa bahasa yang digunakan oleh masyarakat pada waktu itu adalah bahasa
yang digunakan oleh kebanyakan orang India.
Selanjutnya, F.D.K Bosch punya pendapat lain. Teori yang dikemukakan oleh Bosch ini
dikenal dengan teori Arus Balik. Menurut teori ini, yang pertama kali datang ke Indonesia adalah
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
9
ROZI
mereka yang memiliki semangat untuk menyebarkan Hindu-Buddha, yaitu para intelektual yang
ikut menumpang kapal-kapal dagang. Setelah tiba di Indonesia, mereka menyebarkan ajarannya.
Karena pengaruhnya itu, ada di antara tokoh masyarakat yang tertarik untuk mengikuti ajarannya
tersebut. Pada perkembangan selanjutnya banyak orang Indonesia sendiri yang pergi ke India untuk
berkunjung dan belajar agama Hindu-Buddha di India. Sekembalinya di Indonesia, merekalah yang
mengajarkannya kepada masyarakat Indonesia yang lain.
Bukti-bukti dari pendapat di atas adalah adanya prasasti Nalanda yang menyebutkan bahwa
Balaputradewa (raja Sriwijaya) telah meminta kepada raja di India untuk membangun wihara di
Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para tokoh dari Sriwijaya. Permintaan raja Sriwijaya
itu ternyata dikabulkan. Dengan demikian, setelah para tokoh atau pelajar itu menuntut ilmu di
sana, mereka balik ke Indonesia. Merekalah yang selanjutnya menyebarkan pengaruh Hindu-
Buddha di Indonesia.
a. Bidang Sosial
b. Bidang Teknologi
Perhatikanlah Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Dapatkah kamu bayangkan bahwa
ratusan tahun yang lalu, telah ada teknologi yang mampu digunakan untuk membuat bangunan
begitu indah? Peninggalan Hindu-Buddha dalam bidang seni bangunan (arsitektur) yang
berkembang di Indonesia adalah yang berupa candi, yupa, dan prasasti. Candi di Indonesia
berbentuk punden bertingkat yang digunakan sebagai makam raja dan bagian atas punden
bertingkat itu dibuatkan patung rajanya. Adapun candi di India berbentuk stupa bulat yang
digunakan sebagai tempat sembahyang atau memuja dewa. Candi yang bercorak Hindu antara lain
Candi Prambanan dan Candi Dieng. Candi yang bercorak Buddha antara lain Candi Borobudur dan
Candi Kalasan.
Kamu pernah melihat tarian Bali atau menyaksikan seni beladiri Kongfu? Itulah contoh
pengaruh tradisi kebudayaan Hindu-Buddha yang masih kita temui saat ini. Pengaruh tradisi Hindu-
Buddha di Indonesia tampak juga pada bidang kesenian, khususnya seni rupa dan seni sastra. Dalam
bidang seni rupa, banyak kita ditemui hiasan-hiasan pada dinding candi (relief) yang sesuai dengan
unsur India. Di bidang seni sastra, pengaruh tradisi Hindu Buddha terlihat pada penggunaan huruf
Pallawa dan bahasa Sanskerta pada prasasti-prasasti. Ada juga hasil kesusastraan Indonesia yang
sumbernya dari India, yaitu cerita Ramayana dan Mahabrata yang dijadikan lakon wayang. Banyak
kitab Hindu-Buddha yang menjadi aset bangsa saat ini. Di antaranya Negarakertagama dan
Barathayudha.
d. Bidang Pendidikan
Di bidang pendidikan, pengaruh tradisi Hindu-Buddha dapat kita lihat bahwa sampai akhir abad
ke-15, ilmu pengetahuan berkembang pesat, khususnya di bidang sastra, bahasa, dan hukum. Kaum
Brahmana adalah kelompok yang berwewenang memberikan pendidikan dan pengajaran dalam
masyarakat Hindu-Buddha. Salah satu hasil dari perkembangan pendidikan, dikemukakan oleh I-
Tsing, bahwa di Sriwijaya terdapat "universitas" yang dapat menampung ratusan mahasiswa
biarawan Buddha untuk belajar agama.
A. Kerajaan Kutai
Perhatikan peta pada Gambar 6.10. Di manakah letak Kerajaan Kutai?
Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, daerah Muara Kaman di tepi
Sungai Mahakam. Berdasarkan informasi yang ditemukan pada tujuh
prasasti berupa yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa
Sanskerta, diketahui bahwa Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di
Indonesia. Kerajaan yang dikenal juga dengan sebutan Negeri Tujuh Yupa
diperkirakan berdiri pada tahun 400 M. Dalam prasasti tersebut terdapat
informasi yang menyangkut kehidupan politik, pemerintahan, sosial, budaya,
dan ekonomi Kerajaan Kutai seperti berikut.
Raja pertama yang memerintah Kutai
bernama Kudungga. Raja Kudungga memiliki putra bernama
Aswawarman. Aswawarman memiliki putra Mulawarman. Dilihat
dari nama, Kudungga bukanlah nama Hindu, tetapi nama Indonesia
asli. Nama Aswawarman dan Mulawarman adalah nama-nama
berbau Hindu. warman berarti pakaian perang. Penambahan nama
itu diberikan dalam upacara penobatan raja secara agama Hindu.
Keluarga Kudungga pernah melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara Hindu untuk penyucian
diri sebagai syarat masuk pada kasta Ksatria. Berdasarkan nama dan gelar yang disandangnya,
Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu berawal dari pemerintahan Aswawarman. Setelah Raja
Aswawarman, Kutai diperintah oleh Mulawarman, putranya pada abad ke-4. Raja Mulawarman
disebutkan sebagai seorang raja besar yang sangat mulia dan baik budinya. Pada masa pemerintahan
Mulawarman, Kutai merupakan kerajaan yang kaya dan makmur. Sang Raja memberikan 20.000
ekor sapi kepada para Brahmana.
B. Kerajaan Tarumanegara
Pada pertengahan abad ke-5 M, di daerah lembah Sungai Citarum, Jawa Barat terdapat kerajaan
bernama Tarumanegara (Kerajaan Taruma). Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Jawa. Jika
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
12
ROZI
berita tentang Kutai kita peroleh dari yupa, berita tentang Tarumanegara kita peroleh dari prasasti
dan berita Cina. Ada tujuh prasasti yang memuat tentang Kerajaan Tarumanegara. Perhatikan tabel
prasasti berikut ini.
a) Kehidupan Politik
Berdasarkan berita cina di sebutkan bahwa kerajaan kalingga / holing di perintah oleh
seorang raja putri yang bernama Ratu Sima. Pemerintahan Ratu Sima sangat keras namun adil
dan bijaksana. Kepada setiap pelanggar, Ratu Sima selalu memberikan sanksi yang tegas.
Rakyat tunduk dan patuh terhadap segala perintah Ratu Sima bahkan tidak seorang pun rakyat
maupun pejabat kerajaan yang melanggar segala perintahnya.
b) Kehidupan Ekonomi
Kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing berkembang pesat.
Masyarakat kerajaan kalingga telah mengenal hubungan perdagangan. Mereka menjalin
hubungan perdagangan pada suatu tempat yang di sebut dengan pasar. Pada pasar itu, mereka
mengadakan hubungan dengan teratur. Selain itu, kegiatan ekonomi masyarakat lainnya, di
antaranya bercocok tanam, menghasilkan kulit, penyu, emas, perak, cula badak, dan gading
serta membuat garam. Kehidupan masyarakat holing tentram. Hal itu di sebabkan karena di
Holing tidak ada kejahatan dan kebohongan. Berkat kondisi itu, rakyat Holing memperhatikan
pendidikan. Hal itu terbukti dengan adanya rakyat Holing telah mengenal tulisan dan ilmu
perbintangan.
c) Kehidupan Agama
Kerajaan kalingga merupakan kerajaan yang sangat terpengaruh oleh ajaran Budha. Oleh
karena itu, Holing menjadi pusat pendidikan agama Budha. Holing memiliki seorang pendeta
yang bernama Jnanabhadra. Hal itu menyebabkan masyarakat Holing mayoritas beragama
Budha.
2. Sumber sejarah
1) Berita Dari Cina
Pendeta I-Tsing menyatakan bahwa pendeta Hwining dan Yunki (pembantu pendeta
Hwining) pergi ke Holing pada tahun 664 untuk mempelajari ajaran agama Budha. Ia juga
menerjemahkan kitab suci agama Budha dari bahasa sansekerta ke bahasa Cina. Kitab yang
ia terjemahkan merupakan bagian terakhir dari kitab Varinirvana yang mengisahkan tentang
pembukaan jenazah sang Budha.
2) Prasasti Tukmas
D. Kerajaaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim dan melayu kuno yang berkembang di Sumatra
yang merupakan perkembangan lanjutan dari kerajaan-kerajaan yang lebih kecil di Sumatra Selatan
yang berdiri pada abad ke-7. Dalam bahasa Sansekerta, Sri artinya `bercahaya`, sedangkan wijaya
artinya `kemenangan`.
Bukti awal mengenai keberadaan Kerajaan Sriwijaya adalah seorang pendeta Tiongkok, I-tsing
menuliskan bahwa Ia mengunjungi Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671 selama 6 bulan. Juga, dapat
dilihat dari Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang pada tahun 682, yang merupakan
sumber sejarah dari seorang tokoh, dikenal sebagai Dapunta Hyang.
Sekitar tahun 1992-1993, seorang sejarawan, Pierre-Yves Manguin membuktikan bahwa pusat
Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Siguntang dan Sabokingking, Sumatra Selatan.
Dalam Prasasti Kedukan Bukit, terdapat kalimat "Dapunta hyang berangkat dari Minanga
Tangwan dengan membawa bala tentara dalam dua kelompok, yaitu 200 orang dengan jalan air
(naik perahu) dan 1312 dengan jalan darat". Dari pernyataan tersebut, dapat diambil kesimpulan
yaitu Dapunta hyang sudah memiliki tentara yang siap bertempur demi keselamatan Sriwijaya dan
sudah terbentuk organisasi kerajaan pada masa itu. Kemungkinan, Prasasti Kedukan Bukit ini
menjadi tanda berpindahnya ibukota Kerajaan Sriwijaya.
Puncak kejayaan Sriwijaya adalah pada abad ke 8-9 Masehi, terutama pada saat
pemerintahan Raja Balaputeradewa pada 850 M. Pada masa itu, Balaputeradewa membangun
Sriwijaya menjadi kerajaan terbesar di Nusantara, bahkan Balaputeradewa memperluas wilayah
Kerajaan Sriwijaya hingga ke Jawa Tengah Selatan yaitu tanah yang mempunyai kenangan pahit
bagi Balaputeradewa.
Berikut ini adalah beberapa sumber sejarah yang diketahui berkaitan dengan Sriwijaya :
(Berbahasa Sansekerta atau Tamil)
Prasasti Siwagraha
Raja pertama
Kerajaan Mataram Kuno
adalah Sanjaya yang
juga merupakan pendiri
Wangsa Sanjya yang
menganut agama Hindu.
Setelah wafat, Sanjaya
digantikan oleh Rakai
Panangkaran yang
kemudian berpindah
agama Budha beraliran
Mahayana. Saat itulah
Wangsa Sayilendra
berkuasa. Pada saat itu
baik agama Hindu dan
Budha berkembang
bersama di Kerajaan
Mataram Kuno. Mereka
F. Kerajaan Kediri
Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada perkembangan
selanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan dan menguasai seluruh tahta Airlangga.
Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yang menjelaskan
kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra. Dan yang
banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya
sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang
menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Pemerintahan Kertajaya
Raja terakhir pada masa Kediri. Kertajaya raja yang mulia serta sangat peduli dengan rakyat.
Kertajaya dikenal dengan catur marganya yang berarti empat jalan yaitu darma, arta, kama, moksa.
5. Kehidupan sosial masyarakat kerajaan Kediri
Kehidupan sosial masyarakat Kediri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat
masyarakat hidup tenang, hal ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan rapi,
dan berlantai ubin yang berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang Kediri telah memakai kain
sampai di bawah lutut. Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman dan damai maka seni dapat
berkembang antara lain kesusastraan yang paling maju adalah seni sastra. Hal ini terlihat dari
banyaknya hasil sastra yang dapat Anda ketahui sampai sekarang.
Hasil sastra tersebut, selain seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi sebelumnya juga
masih banyak kitab sastra yang lain yaitu seperti kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya yang ditulis
Mpu Panuluh pada masa Jayabaya, kitab Simaradahana karya Mpu Darmaja, kitab Lubdaka dan
Wertasancaya karya Mpu Tan Akung, kitab Kresnayana karya Mpu Triguna dan kitab
Sumanasantaka karya Mpu Monaguna. Semuanya itu dihasilkan pada masa pemerintahan
Kameswara.
Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007, yang diyakini sebagai peninggalan
Kerajaan Kadiri diharapkan dapat membantu memberikan lebih banyak informasi tentang kerajaan
tersebut. Beberapa arca kuno peninggalan Kerajaan Kediri. Arca yang ditemukan di desa Gayam,
Kediri itu tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung Dewa Syiwa Catur
Muka atau bermuka empat.
Kehidupan sosial kemasyarakatan pada zaman Kerajaan Kediri dapat kita lihat dalam kitab
Ling-Wai-Tai-Ta yang disusun oleh Chou Ku-Fei pada tahun 1178 M. Kitab tersebut menyatakan
bahwa masyarakat Kediri memakai kain sampai bawah lutut dan rambutnya diurai. Rumah-
rumahnya rata-rata sangat bersih dan rapi. Lantainya dibuat dari ubin yang berwarna kuning dan
hijau. Pemerintahannya sangat memerhatikan keadaan rakyatnya sehingga pertanian, peternakan,
dan perdagangan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Golongan-golongan dalam masyarakat
Kediri dibedakan menjadi tiga berdasarkan kedudukan dalam pemerintahan kerajaan.
1. Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkungan raja
dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.
2. Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat
atau petugas pemerintahan di wilayah thani (daerah).
7. Runtuhnya Kediri
Runtuhnya kerajaan Kediri dikarenakan pada masa pemerintahan Kertajaya , terjadi
pertentangan dengan kaum Brahmana. Mereka menggangap Kertajaya telah melanggar agama dan
memaksa meyembahnya sebagai dewa. Kemudian kaum Brahmana meminta perlindungan Ken
Arok , akuwu Tumapel. Perseteruan memuncak menjadi pertempuran di desa Ganter, pada tahun
1222 M. Dalam pertempuarn itu Ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya, pada masa itu menandai
berakhirnya kerajaan Kediri.
Setelah berhasil mengalah kan Kertanegara, Kerajaan Kediri bangkit kembali di bawah
pemerintahan Jayakatwang. Salah seorang pemimpin pasukan Singasari, Raden Wijaya, berhasil
meloloskan diri ke Madura. Karena perilakunya yang baik, Jayakatwang memperbolehkan Raden
Wijaya untuk membuka Hutan Tarik sebagai daerah tempat tinggalnya. Pada tahun 1293, datang
tentara Mongol yang dikirim oleh Kaisar Kubilai Khan untuk membalas dendam terhadap
Kertanegara. Keadaan ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang. Ia
bekerjasama dengan tentara Mongol dan pasukan Madura di bawah pimpinan Arya Wiraraja untuk
menggempur Kediri. Dalam perang tersebut pasukan Jayakatwang mudah dikalahkan. Setelah itu
tidak ada lagi berita tentang Kerajaan Kediri.
G. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan
di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
1. Nama Ibu Kota
Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah
Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota
Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara
sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang
merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan
Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari.
Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan.
2. Awal Berdiri
Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka dapat dipahami
maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya rekonsiliasi antara kedua kelompok yang
bersaing. Wisnuwardhana merupakan cucu Tunggul Ametung sedangkan Narasingamurti adalah
cucu Ken Arok.
Masa Kejayaan
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari (1272 - 1292). Ia
adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim
pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam
menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya
(kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan
dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua
negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun
1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta agar Jawa mengakui kedaulatan
Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan
daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali,
Pahang, Gurun, dan Bakulapura.
Masa Keruntuhan
H. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit Didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa
Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari.
Kerajaan Majapahit ini mencapai puncak kejayaannya di masa pemerintahan Raja Hayam
Wuruk (1350-1389). Kebesaran kerajaan ditunjang oleh pertanian sudah teratur, perdagangan lancar
dan maju, memiliki armada angkutan laut yang kuat serta dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan
patih Gajah Mada.
Di bawah patih Gajah Mada Majapahit banyak menaklukkan daerah lain. Dengan semangat
persatuan yang dimilikinya, dan membuatkan Sumpah Palapa yang berbunyi “Ia tidak akan
makan buah palapa sebelum berhasil menyatukan seluruh wilayah Nusantara”.
Mpu Prapanca dalam bukunya Negara Kertagama menceritakan tentang zaman gemilang
kerajaan di masa Hayam Wuruk dan juga silsilah raja sebelumnya tahun 1364 Gajah Mada
meninggal disusun oleh Hayam Wuruk di tahun 1389 dan kerajaan Majapahit mulai mengalami
kemunduran.
1. MASA KEJAYAAN MAJAPAHIT
Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan
patihnya Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Majapahit menaklukkan hampir
seluruh Nusantara dan melebarkan sayapnya hingga ke seluruh Asia Tenggara. Pada masa ini
daerah Malang tidak lagi menjadi pusat kekuasaan karena diduga telah pindah ke daerah Nganjuk.
Menurut para ahli di Malang ditempatkan seorang penguasa yang disebut Raja pula.
Prajurit Islam dikerahkan mengepung ibu kota kerajaan, karena segan berperang dengan
puteranya sendiri, Prabu Brawijaya meloloskan diri dari istana bersama pengikut yang masih setia.
Sehingga ketika Raden Patah dan rombongannya (termasuk para Sunan) tiba, istana itu kosong.
Atas nasihat Sunan Ampel, untuk menawarkan segala pengaruh raja kafir, diangkatlah Sunan
Gresik jadi raja Majapahit selama 40 hari. Sesudah itu baru diserahkan kepada Sultan Bintara untuk
diboyong ke Demak.
Cerita ini masih dibumbui lagi, yaitu setelah Majapahit jatuh, Adipati Terung ditugasi
mengusung paseban raja Majapahit ke Demak untuk kemudian dijadikan serambi masjid. Adipati
Bintara itu kemudian bergelar “Senapati Jinbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidina
Panatagama”.
Cerita mengenai serbuan tentara Majapahit itu dapat ditemui dalam “BABAD TANAH JAWI”.
Tapi cerita senada juga terdapat dalam “Serat Kanda”. Disebutkan, Adipati Bintara bersama
pengikutnya memberontak pada Prabu Brawijaya. Bala tentara Majapahit dipimpin oleh Mahapatih
Gajah Mada, Adipati Terung dan Andayaningrat (Bupati Pengging). Karena takut kepada Syekh
Lemah Abang, gurunya, Kebo Kenanga (Putra Bupati Pengging) membelot ikut musuh. Sementara
itu Kebo Kanigara saudaranya tetap setia kepada Sang Prabu Brawijaya.
Tentara Demak dibawah pimpinan Raden Imam diperlengkapi dengan senjata sakti “Keris
Makripat” pemberian Sunan Giri yang bisa mengeluarkan hama kumbang dan “Badhong” anugerah
Sunan Cirebon yang bisa mendatangkan angin ribut. Tentara Majapahit berhasil dipukul mundur
sampai keibukota, cuma rumah adipati Terung yang selamat karena ia memeluk Islam.
Selain fakta lain banyak menungkap bahwa masuknya Islam dan berkembang ditanah Jawa dengan
jalan damai. Juga fakta keruntuhan Majapahit juga menunjukkan bukan disebabkan serbuan tentara
Islam demak.
Prof. Dr. Slamet Muljana dalam bukunya “Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit”
secara panjang lebar membantah isi cerita itu berdasarkan bukti-bukti sejarah. Dikatakan Babad
Tanah Jawi dan Serat Kanda yang ditulis abad XVII dijaman Mataram itu tanpa konsultasi sumber
sejarah yang dapat dipercaya. Sumber sejarah itu antara lain beberapa prasasti dan karya sejarah
tentang Majapahit, seperti “Negara Kertagama dan Pararaton”. Karena itu tidak mengherankan jika
uraiannya tentang Majapahit banyak yang cacat.
“Prasasti Petak” dan “Trailokyapuri” menerangkan, raja Majapahit terakhir adalah Dyah
Suraprahawa, runtuh akibat serangan tentara keling pimpinan Girindrawardhana pada tahun 1478
masehi, sesuai Pararaton. Sejak itu Majapahit telah berhenti sebagai ibu kota kerajaan. Dengan
demikian tak mungkin Majapahit runtuh karena serbuan Demak. Sumber sejarah Portugis tulisan
Tome Pires juga menyebutkan bahwa Kerajaan Demak sudah berdiri dijaman pemerintahan
Girindrawardhana di Keling.
Saat itu Tuban, Gresik, Surabaya dan Madura serta beberapa kota lain dipesisir utara Jawa
berada dalam wilayah kerajaan Kediri, sehingga tidak mungkin seperti diceritakan dalam Babad
Jawa, Raden Patah mengumpulkan para bupati itu untuk menggempur Majapahit.
Setelah Kediri jatuh (Bukan Majapahit !) diserang Demak, bukan lari kepulau Bali seperti
disebutkan dalam uraian Serat Kanda, melainkan ke Panarukan, Situbondo setelah dari Sengguruh,
Malang. Bisa saja sebagian lari ke Bali sehingga sampai sekarang penduduk Bali berkebudayaaan
Hindu, tetapi itu bukan pelarian raja terakhir Majapahit seperti disebutkan Babad itu. Lebih jelasnya
lagi raden Patah bukanlah putra Raja Majapahit terakhir seperti disebutkan dalam Buku Babad dan
Serat Kanda itu, demikian Dr. Slamet Muljana.
Sejarawan Mr. Moh. Yamin dalam bukunya “Gajah Mada” juga menyebutkan bahwa
runtuhnya Brawijaya V raja Majapahit terakhir, akibat serangan Ranawijaya dari kerajaan Keling,
jadi bukan serangan dari Demak. Uraian tentang keterlibatan Mahapatih Gajah Mada memimpin
pasukan Majapahit ketika diserang Demak 1478 itu sudah bertentangan dengan sejarah.
Gajah Mada sudah meninggal tahun 1364 Masehi atau 1286 Saka.
Penuturan buku “Dari Panggung Sejarah” terjemahan IP Simanjuntak yang bersumber dari tulisan
H.J. Van Den Berg ternyata juga runtuhnya Majapahit bukan akibat serangan Demak atau tentara
Islam. Ma Huan, penulis Tionghoa Muslim, dalam bukunya “Ying Yai Sheng Lan” menyebutkan,
Salah satunya adalah Maulana Malik Ibrahim yang dimakamkan di Pasarean Gapura Wetan
Kab. Gresik dengan angka tahun 12 Rabi’ul Awwal 882 H atau 8 April 1419 Masehi, berarti pada
jaman pemerintahan Wikramawardhana (1389-1429) yaitu Raja Majapahit IV setelah Hayam
Wuruk. Batu nisan yang berpahat kaligrafi Arab itu menurut Tjokrosujono (Mantan kepala Suaka
Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Mojokerto), nisan itu asli bukan buatan baru.
Salah satu bukti bahwa sejak jaman Majapahit sudah ada pemukiman Muslim diibu kota, adalah
situs Kuna Makam Troloyo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, JATIM. Makam-makam Islam
disitus Troloyo Desa Sentonorejo itu beragam angka tahunnya, mulai dari tahun 1369 (abad XIV
Masehi) hingga tahun 1611 (abad XVII Masehi).
Nisan-nisan makam petilasan di Troloyo ini penuh tulisan Arab hingga mirip prasati.
Lafalnya diambil dari bacaan Doa, kalimah Thayibah dan petikan ayat-ayat AlQuran dengan bentuk
huruf sedikit kaku. Tampaknya pembuatnya seorang mualaf dalam Islam. Isinya pun bukan bersifat
data kelahiran dan kematian tokoh yang dimakamkan, melainkan lebih banyak bersifat dakwah
antara lain kutipan Surat Ar-Rahman ayat 26-27.
P.J. Veth adalah sarjana Belanda yang pertama kali meneliti dan menulis makam Troloyo
dalam buku JAVA II tahun 1873.
L.C. Damais peneliti dari Prancis yang mengikutinya menyebutkan angka tahun pada nisan
mulai abad XIV hingga XVI. Soeyono Wisnoewhardono, Staf Suaka Peninggalan Sejarah dan
Purbakala di Trowulan mengatakan, nisan-nisan itu membuktikan ketika kerajaan Majapahit masih
berdiri, orang-orang Islam sudah bermukim secara damai disekitar ibu kota.
Tampak jelas disini agama Islam masuk kebumi Majapahit penuh kedamaian dan toleransi.
Satu situs kepurbakalaan lagi dikecamatan trowulan yakni diDesa dan kecamatan Trowulan
adalah Makam Putri Cempa. Menurut Babad Tanah jawi, Putri Cempa (Jeumpa, bahasa Aceh)
adalah istri Prabu Brawijaya yang beragama Islam. Dua nisan yang ditemukan dikompleks
kekunaan ini berangka tahun 1370 Saka (1448 Masehi) dan 1313 Saka (1391 Masehi).
Dalam legenda rakyat disebutkan dengan memperistri Putri Cempa itu, sang Prabu
sebenarnya sudah memeluk agama Islam. Ketika wafat ia dimakamkan secara Islam dimakam
panjang (Kubur Dawa). Dusun Unggah-unggahan jarak 300 meter dari makam Putri Cempa
bangsawan Islam itu.
Dari fakta dan situs sejarah itu, tampak bukti otentik tentang betapa tidak benarnya bahwa
Islam dikembangkan dengan peperangan. Justru beberapa situs kesejarahan lain membuktikan Islam
sangat toleran terhadap agama lain (termasuk Hindu) saat Islam sudah berkembang pesat ditanah
Jawa.
Dikompleks Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur misalnya, berdiri tegak Candi Siwa
Budha dengan angka tahun 1400 Saka (1478 masehi) yang kini letaknya berada dibelakang kantor
Pemda tuban. Padahal, saat itu sudah berdiri pondok pesantren asuhan Sunan Bonang. Pondok
pesantren dan candi yang berdekatan letaknya ini dilestarikan dalam sebuah maket kecil dari kayu
tua yang kini tersimpan di Museum Kambang Putih, Tuban.
Di Kudus, Jawa Tengah, ketika Sunan Kudus Ja’far Sodiq menyebarkan ajaran Islam disana,
ia melarang umat Islam menyembelih sapi untuk dimakan. Walau daging sapi halal menurut Islam
tetapi dilarang menyembelihnya untuk menghormati kepercayaan umat Hindu yang memuliakan
sapi.
Namun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk pada tahun 1350-1389, berkali-kali sang
patih Gajah Mada –yang juga panglima ahli perang di masa itu– harus menguras energi untuk
memadamkan pemberontakan di beberapa daerah. Pemberontakan Ronggolawe sampai serangan
kerajaan Dhaha, Kediri.
Bahkan salah satu penyebab kemunduran dan hancurnya kerajaan Majapahit adalah ketika
meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara memperebutkan
kekuasaan, daerah bawahan mulai melepaskan diri dan berkembangnya Islam di daerah pesisir
Kerajaan Majapahit yang pernah mengalami masa keemasan dan kejayaan harus runtuh
terpecah-pecah setelah kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada.
Penyebab kemunduran
Dua pohon beringin di pintu masuk Pendopo Agung di Trowulan, Mojokerto. Dua pohon
beringin itu ditanam pada 22 Desemebr 1973 oleh Pangdam Widjojo Soejono dan Gubernur
Moehammad Noer.
Begitu memasuki bangunan Petilasan Panggung, yang memiliki pendopo mini sebagai
latarnya, tampak beberapa bebatuan yang dibentuk layaknya kuburan, dinding di sekitar ” kuburan ”
itu diselimuti kelambu putih transparan yang mampu menambah kesakralan tempat itu.
Menurut Sajadu ( 53 ) penjaga Petilasan Panggung, disinilah dulu Raden Wijaya bertapa
sampai akhirnya mendapat wangsit mendirikan kerajaan Majapahit. Selain itu, ditempat ini pula
Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa. ” Tempat ini dikeramatkan karena dianggap
sebagai Asnya Kerajaan Majapahit ” katanya.
Pada waktu tertentu khususnya bertepatan dengan malam jumat legi, banyak orang datang
untuk berdoa dan mengharapkan berkah. ” orang berdatangan untuk berdoa, agar tujuannya tercapai
” kata Sajadu yang menyatakan pekerjaan menjaga Petilasan Panggung sudah dilakukan turun-
temurun sejak leluhurnya.
Sembari menghisap rokok kreteknya, pria yang mewarisi sebagai penjaga petilasan dari
ayahnya sejak 1985 juga menceritakan, dulunya tempat itu hanya berupa tumpukkan bebatuan.
Sampai sekarang, batu tersebut masih ada di dalam, katanya.
Kemudian pada 1964, dilakukan pemugaran pertama kali oleh Ibu Sudarijah atau yang
dikenal dengan Ibu Dar Moeriar dari Surabaya. Baru pada tahun 1995 dilakukan pemugaran
kembali oleh Pangdam Brawijaya yang saat itu dijabat oleh Utomo.
Memasuki kawasan Petilasan Panggung, terpampang gambar Gajah Mada tepat disamping
pintu masuk. Sedangkan dibagian depan pintu bergantung sebuah papan kecil dengan tulisan ” Lima
Pedoman ” yang merupakan pedoman suri teladan bagi warga.
Selengkapnya ” Ponco Waliko ” itu bertuliskan ” Kudutrisno Marang Sepadane Urip, Ora
Pareng Ngilik Sing Dudu Semestine, Ora Pareng Sepatah Nyepatani dan Ora Pareng Eidra Hing
Ubaya ”
Dikisahkan Sajadu pula, Petilasan Panggung ini sempat dinyatakan tertutup bagi umum pada
tahun 1985 hingga 1995. Baru setelah itu dibuka lagi untuk umum, sejak dinyatakan dibuka lagi,
pintu depan tidak lagi tertutup dan siangpun boleh masuk.
I. Kerajaan Padjajaran
Pajajaran adalah sebuah kerajaan Hindu. Kerajaan ini diperkirakan beribu kota di Pakuan
(Bogor) di Jawa Barat. Dalam naskah-naskah kuno Nusantara, kerajaan ini sering pula disebut
dengan nama Negeri Sunda, Pasundan, atau berdasarkan nama ibu kotanya, yaitu Pakuan Pajajaran.
Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan ini didirikan pada tahun 923 oleh Sri Jayabhupati,
seperti yang disebutkan dalam prasasti Sanghyang Tapak. Sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas
Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di
Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Agama ini lahir sebagai reaksi atas rendahnya moral
manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan
kebodohan (jahiliah). Mereka sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran nabi-nabi sebelumnya.
Hal itu menyebabkan manusia berada pada titik terendah. Penyembahan berhala, pembunuhan,
perzinahan, dan tindakan rendah lainnya merajalela. Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di
Mekkah. Karena penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad
kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh
dunia. Muhammad mendirikan wilayah kekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan
pada pemerintahan Islam. Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan
memperluas wilayahnya. Setelah Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam
Pada tahun 750, Bani Umayyah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang kemudian memerintah
sampai tahun 1258 dengan ibu kota di Baghdad. Pada masa ini, tidak banyak dilakukan perluasan
wilayah kekuasaan. Konsentrasi lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan
peradaban Islam. Baghdad menjadi pusat perdagangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Setelah
pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah. Perpecahan ini mengakibatkan banyak
wilayah yang memisahkan diri. Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama
ini dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan TUHAN. Islam
disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya.
Bagaimana cara persebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia? Sejarah mencatat
bahwa kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan
Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandar-bandar perdagangan yang
turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Di samping itu, cara lain yang turut berperan
ialah melalui dakwah yang dilakukan para mubaligh
Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang memegang peranan penting
dalam proses penyebaran agama Islam, baik pedagang dari luar Indonesia maupun para pedagang
Indonesia. Para pedagang itu datang dan berdagang di pusat-pusat perdagangan di daerah pesisir.
Malaka merupakan pusat transit para pedagang. Di samping itu, bandar-bandar di sekitar Malaka
seperti Perlak dan Samudra Pasai juga didatangi para pedagang. Mereka tinggal di tempat-tempat
tersebut dalam waktu yang lama, untuk menunggu datangnya angin musim. Pada saat menunggu
inilah, terjadi pembauran antarpedagang dari berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk
setempat. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama. Bukan
hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan. Di antara para
pedagang tersebut, terdapat pedagang Arab, Persia, dan Gujarat yang umumnya beragama Islam.
Mereka mengenalkan agama dan budaya Islam kepada para pedagang lain maupun kepada
penduduk setempat. Maka, mulailah ada penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam. Lama-
kelamaan penganut agama Islam makin banyak. Bahkan kemudian berkembang perkampungan para
pedagang Islam di daerah pesisir.
Penduduk setempat yang telah memeluk agama Islam kemudian menyebarkan Islam kepada
sesama pedagang, juga kepada sanak familinya. Akhirnya, Islam mulai berkembang di masyarakat
Indonesia. Di samping itu para pedagang dan pelayar tersebut juga ada yang menikah dengan
penduduk setempat sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yang Islam. Hal ini berlangsung terus
selama bertahun-tahun sehingga akhirnya muncul sebuah komunitas Islam, yang setelah kuat
akhirnya membentuk sebuah pemerintahaan Islam. Dari situlah lahir kesultanan-kesultanan Islam di
Nusantara.
Bandar merupakan tempat berlabuh kapal-kapal atau persinggahan kapal-kapal dagang. Bandar
juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai tempat tinggal para pengusaha
perkapalan. Sebagai negara kepulauan yang terletak pada jalur perdagangan internasional, Indonesia
memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini memiliki peranan dan arti yang penting dalam proses
masuknya Islam ke Indonesia. Di bandar-bandar inilah para pedagang beragama Islam
memperkenalkan Islam kepada para pedagang lain ataupun kepada penduduk setempat. Dengan
demikian, bandar menjadi pintu masuk dan pusat penyebaran agama Islam ke Indonesia. Kalau kita
lihat letak geografis kota-kota pusat kerajaan yang bercorak Islam pada umunya terletak di pesisir-
pesisir dan muara sungai. Dalam perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh
Peranan bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapat kita lihat jejaknya. Para pedagang di
dalam kota mempunyai perkampungan sendiri-sendiri yang penempatannya ditentukan atas
persetujuan dari penguasa kota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan orang Portugis,
Benggalu Cina, Gujarat, Arab, dan Pegu. Begitu juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan
lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan dan
perkembangan Islam memiliki ciri-ciri yang hampir sama antara lain letaknya di pesisir, ada pasar,
ada masjid, ada perkampungan, dan ada tempat para penguasa (sultan).
Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Di samping sebagai
pedagang, para pedagang Islam juga berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang
datang bersama pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan
dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan
sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang
dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-
pesantren sebagai sarana pendidikan Islam. Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh
Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan
diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan
pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan. Karena
dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan (yang dijunjung
tinggi).
1) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-
13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
2) Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau
merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.
4) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban,
Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
5) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa
Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara
menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
6) Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa
Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
7) Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni
bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
8) Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara
Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
9) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan
Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.
a. Kerajaan Perlak
Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia. Perlak adalah sebuah kerajaan dengan masa
pemerintahan cukup panjang. Kerajaan yang berdiri pada tahun 840 ini berakhir pada tahun 1292
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
46
ROZI
karena bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai. Sejak berdiri sampai bergabungnya Perlak
dengan Samudrar Pasai, terdapat 19 orang raja yang memerintah. Raja yang pertama ialah Sultan
Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah (225 - 249 H / 840 - 964 M). Sultan bernama asli Saiyid
Abdul Aziz pada tanggal 1 Muhharam 225 H dinobatkan menjadi Sultan Kerajaan Perlak. Setelah
pengangkatan ini, Bandar Perlak diubah menjadi Bandar Khalifah.
Kerajaan ini mengalami masa jaya pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik
Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat (622-662 H/1225-1263 M). Pada masa
pemerintahannya, Kerajaan Perlak mengalami kemajuan pesat terutama dalam bidang pendidikan
Islam dan perluasan dakwah Islamiah. Sultan mengawinkan dua putrinya: Putri Ganggang Sari
(Putri Raihani) dengan Sultan Malikul Saleh dari Samudra Pasai serta Putri Ratna Kumala dengan
Raja Tumasik (Singapura sekarang). Perkawinan ini dengan parameswara Iskandar Syah yang
kemudian bergelar Sultan Muhammad Syah. Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin
Syah II Johan Berdaulat kemudian digantikan oleh Sultan Makhdum Alaidin Malik Abdul Aziz
Syah Johan Berdaulat (662-692 H/1263-1292 M). Inilah sultan terakhir Perlak. Setelah beliau
wafat, Perlak disatukan dengan Kerajaan Samudra Pasai dengan raja Muhammad Malikul Dhahir
yang adalah Putra Sultan Malikul Saleh dengan Putri Ganggang Sari. Perlak merupakan kerajaan
yang sudah maju. Hal ini terlihat dari adanya mata uang sendiri. Mata uang Perlak yang ditemukan
terbuat dari emas (dirham), dari perak (kupang), dan dari tembaga atau kuningan.
Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-saleh dan sekaligus sebagai raja pertama pada abad
ke-13. Kerajaan Samudera Pasai terletak di sebelah utara Perlak di daerah Lhok Semawe sekarang
(pantai timur Aceh). Sebagai sebuah kerajaan, raja silih berganti memerintah di Samudra Pasai.
Rajaraja yang pernah memerintah Samudra Pasai adalah seperti berikut.
(1) Sultan Malik Al-saleh berusaha meletakkan dasar-dasar kekuasaan Islam dan berusaha
mengembangkan kerajaannya antara lain melalui perdagangan dan memperkuat angkatan perang.
Samudra Pasai berkembang menjadi negara maritim yang kuat di Selat Malaka.
(2) Sultan Muhammad (Sultan Malik al Tahir I) yang memerintah sejak 1297-1326. Pada masa
pemerintahannya Kerajaan Perlak kemudian disatukan dengan Kerajaan Samudra Pasai.
(3) Sultan Malik al Tahir II (1326 - 1348 M). Raja yang bernama asli Ahmad ini sangat teguh
memegang ajaran Islam dan aktif menyiarkan Islam ke negeri-negeri sekitarnya.
c. Kerajaan Aceh
Kerajaan Islam berikutnya di Sumatra ialah Kerajaan Aceh. Kerajaan yang didirikan oleh Sultan
Ibrahim yang bergelar Ali Mughayat Syah (1514-1528), menjadi penting karena mundurnya
Kerajaan Samudera Pasai dan berkembangnya Kerajaan Malaka. Para pedagang kemudian lebih
sering datang ke Aceh. Pusat pemerintahan Kerajaan Aceh ada di Kutaraja (Banda Acah sekarang).
Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem: pemerintahan sipil di bawah kaum bangsawan,
disebut golongan teuku; dan pemerintahan atas dasar agama di bawah kaum ulama, disebut
golongan tengku atau teungku. Sebagai sebuah kerajaan, Aceh mengalami masa maju dan mundur.
Aceh mengalami kemajuan pesat pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Pada
masa pemerintahannya, Aceh mencapai zaman keemasan. Aceh bahkan dapat menguasai Johor,
Pahang, Kedah, Perak di Semenanjung Melayu dan Indragiri, Pulau Bintan, dan Nias. Di samping
itu, Iskandar Muda juga menyusun undang-undang tata pemerintahan yang disebut Adat Mahkota
Alam.
Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan yang didirikan oleh Raden Patah ini
pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah
kekuasaan Majapahit. Majapahit mengalami kemunduran pada akhir abad ke-15. Kemunduran ini
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
49
ROZI
memberi peluang bagi Demak untuk berkembang menjadi kota besar dan pusat perdagangan.
Dengan bantuan para ulama Walisongo, Demak berkembang menjadi pusat penyebaran agama
Islam di Jawa dan wilayah timur Nusantara. Sebagai kerajaan, Demak diperintah silih berganti oleh
raja-raja. Demak didirikan oleh Raden Patah (1500-1518) yang bergelar Sultan Alam Akhbar al
Fatah. Raden Patah sebenarnya adalah Pangeran Jimbun, putra raja Majapahit. Pada masa
pemerintahannya, Demak berkembang pesat. Daerah kekuasaannya meliputi daerah Demak sendiri,
Semarang, Tegal, Jepara dan sekitarnya, dan cukup berpengaruh di Palembang dan Jambi di
Sumatera, serta beberapa wilayah di Kalimantan. Karena memiliki bandar-bandar penting seperti
Jepara, Tuban, Sedayu, Gresik, Raden Patah memperkuat armada lautnya sehingga Demak
berkembang menjadi negara maritim yang kuat. Dengan kekuatannya itu, Demak mencoba
menyerang Portugis yang pada saat itu menguasai Malaka. Demak membantu Malaka karena
kepentingan Demak turut terganggu dengan hadirnya Portugis di Malaka. Namun, serangan itu
gagal.
Raden Patah kemudian digantikan oleh Adipati Unus (1518-1521). Walau ia tidak
memerintah lama, tetapi namanya cukup terkenal sebagai panglima perang yang berani. Ia berusaha
membendung pengaruh Portugis jangan sampai meluas ke Jawa. Karena mati muda, Adipati Unus
kemudian digantikan oleh adiknya, Sultan Trenggono (1521-1546). Di bawah pemerintahannya,
Demak mengalami masa kejayaan. Trenggono berhasil membawa Demak memperluas wilayah
kekuasaannya. Pada tahun 1522, pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah menyerang Banten,
Sunda Kelapa, dan Cirebon. Baru pada tahun 1527, Sunda Kelapa berhasil direbut. Dalam
penyerangan ke Pasuruan pada tahun 1546, Sultan Trenggono gugur.
Ketika Sultan Hadiwijaya meninggal, beliau digantikan oleh putranya Sultan Benowo. Pada
masa pemerintahannya, Arya Pangiri, anak dari Sultan Prawoto melakukan pemberontakan. Namun,
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
51
ROZI
pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh Pangeran Benowo dengan bantuan Sutawijaya,
anak angkat Sultan Hadiwijaya. Tahta Kerajaan Pajang kemudian diserahkan Pangeran Benowo
kepada Sutawijaya. Sutawijaya kemudian memindahkan pusat Kerajaan Pajang ke Mataram. Di
bidang keagamaan, Raden Patah dan dibantu para wali, Demak tampil sebagai pusat penyebaran
Islam. Raden Patah kemudian membangun sebuah masjid yang megah, yaitu Masjid Demak.
Dalam bidang perekonomian, Demak merupakan pelabuhan transito (penghubung) yang penting.
Sebagai pusat perdagangan Demak memiliki pelabuhan-pelabuhan penting, seperti Jepara, Tuban,
Sedayu, Gresik. Bandar-bandar tersebut menjadi penghubung daerah penghasil rempah-rempah dan
pembelinya. Demak juga memiliki penghasilan besar dari hasil pertaniannya yang cukup besar.
Akibatnya, perekonomian Demak berkembang degan pesat.
Sutawijaya yang mendapat limpahan Kerajaan Pajang dari Sutan Benowo kemudian
memindahkan pusat pemerintahan ke daerah kekuasaan ayahnya, Ki Ageng Pemanahan, di
Mataram. Sutawijaya kemudian menjadi raja Kerajaan Mataram dengan gelar Panembahan
Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Pemerintahan Panembahan Senopati (1586-1601) tidak
berjalan dengan mulus karena diwarnai oleh pemberontakan-pemberontakan. Kerajaan yang
berpusat di Kotagede (sebelah tenggara kota Yogyakarta sekarang) ini selalu terjadi perang untuk
menundukkan para bupati yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Mataram, seperti Bupati
Ponorogo, Madiun, Kediri, Pasuruan bahkan Demak. Namun, semua daerah itu dapat ditundukkan.
Daerah yang terakhir dikuasainya ialah Surabaya dengan bantuan Sunan Giri. Setelah Senopati
wafat, putranya Mas Jolang (1601-1613) naik tahta dan bergelar Sultan Anyakrawati. Dia berhasil
menguasai Kertosono, Kediri, dan Mojoagung. Ia wafat dalam pertempuran di daerah Krapyak
sehingga kemudian dikenal dengan Pangeran Sedo Krapyak. Mas Jolang kemudian digantikan oleh
Mas Rangsang (1613-1645). Raja Mataram yang bergelar Sultan Agung Senopati ing Alogo
Ngabdurracham ini kemudian lebih dikenal dengan nama Sultan Agung. Pada masa
pemerintahannya, Mataram mencapai masa keemasan. Pusat pemerintahan dipindahkan ke Plered.
Wilayah kekuasaannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat. Sultan Agung
bercita-cita mempersatukan Jawa. Karena merasa sebagai penerus Kerajaan Demak, Sultan Agung
menganggap Banten adalah bagian dari Kerajaan Mataram. Namun, Banten tidak mau tunduk
kepada Mataram. Sultan Agung kemudian berniat untuk merebut Banten. Namun, niatnya itu
terhambat karena ada VOC yang menguasai Sunda Kelapa. VOC juga tidak menyukai Mataram.
Akibatnya, Sultan Agung harus berhadapan dulu dengan VOC. Sultan Agung dua kali berusaha
menyerang VOC: tahun 1628 dan 1629. Penyerangan tersebut tidak berhasil, tetapi dapat
1) Kutanegara, daerah pusat keraton. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh Patih Lebet (Patih
Dalam) yang dibantu Wedana Lebet (Wedana Dalam).
2) Negara Agung, daerah sekitar Kutanegara. Pelaksanaan pemerintahan dipegang Patih Jawi
(Patih Luar) yang dibantu Wedana Jawi (Wedana Luar).
3) Mancanegara, daerah di luar Negara Agung. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para
Bupati.
4) Pesisir, daerah pesisir. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para Bupati atau syahbandar.
Sultan Agung wafat pada tahun 1645 dan digantikan oleh Amangkurat I (1645-1677).
Amangkurat I menjalin hubungan dengan Belanda. Pada masa pemerintahannya. Mataram diserang
oleh Trunojaya dari Madura, tetapi dapat digagalkan karena dibantu Belanda. Amangkurat I
kemudian digantikan oleh Amangkurat II (1677-1703). Pada masa pemerintahannya, wilayah
Kerajaan Mataram makin menyempit karena diambil oleh Belanda. Setelah Amangkurat II, raja-raja
yang memerintah Mataram sudah tidak lagi berkuasa penuh karena pengaruh Belanda yang sangat
kuat. Bahkan pada tahun 1755, Mataram terpecah menjadi dua akibat Perjanjian Giyanti:
Ngayogyakarta Hadiningrat (Kesultanan Yogyakarta) yang berpusat di Yogyakarta dengan raja
Mangkubumi yang bergelar Hamengku Buwono I dan Kesuhunan Surakarta yang berpusat di
Surakarta dengan raja Susuhunan Pakubuwono III. Dengan demikian, berakhirlah Kerajaan
Mataram.
f. Kerajaan Banten
Kerajaan yang terletak di barat Pulau Jawa ini pada awalnya merupakan bagian dari Kerajaan
Demak. Banten direbut oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah. Fatahillah adalah
menantu dari Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah adalah salah seorang wali yang diberi
kekuasaan oleh Kerajaan Demak untuk memerintah di Cirebon. Syarif Hidayatullah memiliki 2
putra laki-laki, pangeran Pasarean dan Pangeran Sabakingkin. Pangeran Pasareaan berkuasa di
Cirebon. Pada tahun 1522, Pangeran Saba Kingkin yang kemudian lebih dikenal dengan nama
Hasanuddin diangkat menjadi Raja Banten.
Setelah Kerajaan Demak mengalami kemunduran, Banten kemudian melepaskan diri dari
Demak. Berdirilah Kerajaan Banten dengan rajanya Sultan Hasanudin (1522-1570). Pada masa
pemerintahannya, pengaruh Banten sampai ke Lampung. Artinya, Bantenlah yang menguasai jalur
perdagangan di Selat Sunda. Para pedagang dari Cina, Persia, Gujarat, Turki banyak yang
mendatangi bandar-bandar di Banten. Kerajaan Banten berkembang menjadi pusat perdagangan
selain karena letaknya sangat strategis, Banten juga didukung oleh beberapa faktor di antaranya
jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511) sehingga para pedagang muslim berpindah jalur
pelayarannya melalui Selat Sunda. Faktor lainnya, Banten merupakan penghasil lada dan beras,
komoditi yang laku di pasaran dunia. Sultan Hasanudin kemudian digantikan putranya, Pangeran
Yusuf (1570-1580). Pada masa pemerintahannya, Banten berhasil merebut Pajajaran dan Pakuan.
Pangeran Yusuf kemudian digantikan oleh Maulana Muhammad. Raja yang bergelar Kanjeng Ratu
Banten ini baru berusia sembilan tahun ketika diangkat menjadi raja. Oleh sebab itu, dalam
menjalankan roda pemerintahan, Maulana Muhammad dibantu oleh Mangkubumi. Dalam tahun
1595, dia memimpin ekspedisi menyerang Palembang. Dalam pertempuran itu, Maulana
Muhammad gugur. Maulana Muhammad kemudian digantikan oleh putranya Abu'lmufakhir yang
baru berusia lima bulan. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Abu'lmufakhir dibantu oleh
Jayanegara. Abu'lmufakhir kemudian digantikan oleh Abu'ma'ali Ahmad Rahmatullah. Abu'ma'ali
Ahmad Rahmatullah kemudian digantikan oleh Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1692).
g. Kerajaan Cirebon
Kerajaan yang terletak di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah didirikan oleh salah
seorang anggota Walisongo, Sunan Gunung Jati dengan gelar Syarif Hidayatullah. Syarif
Hidayatullah membawa kemajuan bagi Cirebon. Ketika Demak mengirimkan pasukannya di bawah
Fatahilah (Faletehan) untuk menyerang Portugis di Sunda Kelapa, Syarif Hidayatullah memberikan
bantuan sepenuhnya. Bahkan pada tahun 1524, Fatahillah diambil menantu oleh Syarif
Hidayatullah. Setelah Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa, Syarif Hidayatullah
meminta Fatahillah untuk menjadi Bupati di Jayakarta. Syarif Hidayatullah kemudian digantikan
oleh putranya yang bernama Pangeran Pasarean. Inilah raja yang menurunkan raja-raja Cirebon
selanjutnya. Pada tahun 1679, Cirebon terpaksa dibagi dua, yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Dengan
politik de vide at impera yang dilancarkan Belanda yang pada saat itu sudah berpengaruh di
Cirebon, kasultanan Kanoman dibagi dua menjadi Kasultanan Kanoman dan Kacirebonan. Dengan
demikian, kekuasaan Cirebon terbagi menjadi 3, yakni Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan.
Cirebon berhasil dikuasai VOC pada akhir abad ke-17.
h. Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan sebenarnya terdiri atas dua kerjaan: Gowa dan Tallo.
Kedua kerajaan ini kemudian bersatu. Raja Gowa, Daeng Manrabia, menjadi raja bergelar Sultan
Alauddin dan Raja Tallo, Karaeng Mantoaya, menjadi perdana menteri bergelar Sultan Abdullah.
Karena pusat pemerintahannya terdapat di Makassar, Kerajaan Gowa dan Tallo sering disebut
sebagai Kerajaan Makassar. Karena posisinya yang strategis di antara wilayah barat dan timur
Nusantara, Kerajaan Gowa dan Tallo menjadi bandar utama untuk memasuki Indonesia Timur yang
kaya rempah-rempah. Kerajaan Makassar memiliki pelaut-pelaut yang tangguh terutama dari daerah
Bugis. Mereka inilah yang memperkuat barisan pertahanan laut Makassar.
Gambar 6.34 Peta Wilayah Kerajaan Makassar dan Si Ayam Jantan dari Timur Sumber: Atlas
Sejarah Indonesia dan Atlas Lukisan Sejarah
Tata kehidupan yang tumbuh di Makassar dipengaruhi oleh hukum Islam. Kehidupan
perekonomiannya berdasarkan pada ekonomi maritim: perdagangan dan pelayaran. Sulawesi
Selatan sendiri merupakan daerah pertanian yang subur. Daerah-daerah taklukkannya di tenggara
seperti Selayar dan Buton serta di selatan seperti Lombok, Sumbawa, dan Flores juga merupakan
daerah yang kaya dengan sumber daya alam. Semua itu membuat Makassar mampu memenuhi
semua kebutuhannya bahkan mampu mengekspor. Karena memiliki pelaut-pelaut yang tangguh dan
terletak di pintu masuk jalur perdagangan Indonesia Timur, disusunlah Ade'Allapialing Bicarana
Pabbalri'e, sebuah tata hukum niaga dan perniagaan dan sebuah naskah lontar yang ditulis oleh
Amanna Gappa.
Ternate merupakan kerajaan Islam di timur yang berdiri pada abad ke-13 dengan raja Zainal
Abidin (1486-1500). Zainal Abidin adalah murid dari Sunan Giri di Kerajaan Demak. Kerajaan
Tidore berdiri di pulau lainnya dengan Sultan Mansur sebagai raja. Kerajaan yang terletak di
Indonesia Timur menjadi incaran para pedagang karena Maluku kaya akan rempah-rempah.
Kezrajaan Ternate cepat berkembang berkat hasil rempah-rempah terutama cengkih. Ternate dan
Tidore hidup berdampingan secara damai. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung selamanya.
Setelah Portugis dan Spanyol datang ke Maluku, kedua kerajaan berhasil diadu domba. Akibatnya,
antara kedua kerajaan tersebut terjadi persaingan. Portugis yang masuk Maluku pada tahun 1512
menjadikan Ternate sebagai sekutunya dengan membangun benteng Sao Paulo. Spanyol yang
masuk Maluku pada tahun 1521 menjadikan Tidore sebagai sekutunya.
Dengan berkuasanya kedua bangsa Eropa itu di Tidore dan Ternate, terjadi pertikaian terus-
menerus. Hal itu terjadi karena kedua bangsa itu sama-sama ingin memonopoli hasil bumi dari
kedua kerajaan tersebut. Di lain pihak, ternyata bangsa Eropa itu bukan hanya berdagang tetapi juga
berusaha menyebarkan ajaran agama mereka. Penyebaran agama ini mendapat tantangan dari Raja
Ternate, Sultan Khairun (1550-1570). Ketika diajak berunding oleh Belanda di benteng Sao Paulo,
Sultan Khairun dibunuh oleh Portugis. Setelah sadar bahwa mereka diadu domba, hubungan kedua
kerajaan membaik kembali. Sultan Khairun kemudian digantikan oleh Sultan Baabullah (1570-
1583). Pada masa pemerintahannya, Portugis berhasil diusir dari Ternate. Keberhasilan itu tidak
terlepas dari bantuan Sultan Tidore. Sultan Khairun juga berhasil memperluas daerah kekuasaan
Ternate sampai ke Filipina. Sementara itu, Kerajaan Tidore mengalami kemajuan pada masa
pemerintahan Sultan Nuku. Sultan Nuku berhasil memperluas pengaruh Tidore sampai ke
Halmahera, Seram, bahkan Kai di selatan dan Misol di Irian.
Dengan masuknya Spanyol dan Portugis ke Maluku, kehidupan beragama dan bermasyarakat di
Maluku jadi beragam: ada Katolik, Protestan, dan Islam. Pengaruh Islam sangat terasa di Ternate
dan Tidore. Pengaruh Protestan sangat terasa di Maluku bagian tengah dan pengaruh Katolik sangat
terasa di sekitar Maluku bagian selatan. Maluku adalah daerah penghasil rempah-rempah yang
sangat terkenal bahkan sampai ke Eropa. Itulah komoditi yang menarik orang-orang Eropa dan Asia
datang ke Nusantara. Para pedagang itu membawa barang-barangnya dan menukarkannya dengan
rempah-rempah. Proses perdagangan ini pada awalnya menguntungkan masyarakat setempat.
Namun, dengan berlakunya politik monopoli perdagangan, terjadi kemunduran di berbagai bidang,
termasuk kesejahteraan masyarakat.
Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari:
a. pilihan berganda 40 soal
b. essay berstruktur 5 soal
A. Pilihan Ganda
1. Bukti yang menyebutkan bahwa masuknya agama Hindu adalh dari teori arus balik yaitu dari prasasti .....
a. Nalanda
b. Talangtuo
c. Yupa
d. Kebon
e. Ciareteun
2. Teori persebaran agama Hindu dimana teori dari salah satu kasta yang mampu menggunakan bahasa
Sansekerta dan huruf Pallawa adalah dari kasta .....
a. Waisya
b. Ksatria
c. Sudra
d. Brahmana
e. Arus balik
3. Teori masuknya Hindu ke Indonesia yang menyebutkan seorang musafir pernah singgah di To Lo Mo pada
sekitar abad ke – 5 M adalah sumber dari
a. Catatan Dinasti Han, Dinasti Sung, Dinasti Yuan dan Dinasti Ming
b. Fa-Hien
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
58
ROZI
c. I-Tsing
d. Berita dari India
e. Berita dari arab
4. Terdapat beberapa hipotesis masuknya Hindu di Indonesia, berikut ini manakah teori yang dianut oleh J.C.
van Leur
a. Hipotesis Waisya
b. Hipotesis Kesatria
c. Hipotesis Brahmana
d. Hipotesia Sudra
e. Teori arus balik
5. Bosch mengemukakan bahwa yang pertama kali menyebarkan agama Hindu adalah para intelektual yang
ikut menumpang kapal – kapal dagang ke India, setelah lama disana mereka kembali ke Indonesia dan
menyebarkan agama Hindu, teori ini disebut juga .....
a. Hipotesis Waisya
b. Hipotesis Kesatria
c. Hipotesis Brahmana
d. Hipotesia Sudra
e. Teori arus balik
6. Proses masuk dan berkembangnya pengaruh kebudayaan dan agama Hindu ke Indonesia disebut ...
a. Hinduisme
b. Indianisme
c. Asimilasi
d. Akulturasi
e. Sinkretisme
7. Hipotesis yang menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh para prajurit adalah
penjelasan dari teori ...
a. Ksatria
b. Sudra
c. Waisya
d. Brahmana
e. Arus balik
8. Dalam bidang sosial, pengaruh India terhadap Indonesia terlihat pada ....
a. Timbulnya dinasti dalam kerajaan
b. Timbulnya stratifikasi sosial dalam masyarakat
c. Golongan pedagang mendapat berkah dari penguasa
10. Kecakapan suatu bangsa menerima unsur budaya asing dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian bangsa
disebut ....
a. Akulturasi
b. Adopsi kebudayaan
c. Lingua franca
d. Local genius
e. Adat istiadat
11. Berkat masuknya ajaran Budha di Kutai terdapat banyak peruahan pada kerajaan tersebut, berikut yang
termasuk pada aspek kehidupan budaya adalah...
a. Berubahnya kerajaan kutai dari yang sebelumnya berupa kelompok – kelompok menjadi kerajaan
b. Berubahnya nama – nama pemimpin kutai menjadi berakhiran man
c. Kutai bersifat terbuka dan mau menerima pengaruh dari luar
d. Kutai berubah menjadi kerajaan yang meletakkan ekonominya pada bidang perdagangan sesuai
posisinya yang strategis dalam lalulintas pelayaran perdagangan
e. Adanya yupa, menhir, serta waprakeswara
12. Berikut adalah prasasti yang ditemukan sebagai bukti adanya kerajaan Tarumanegara kecuali ...
a. Ciareteun
b. Kebon kopi
c. Muara Cianten
d. Prasasti Tugu
e. Prasasti Talang Tuo
13. Kerajaan Mataram dahulu terpecah menjadi 2 yaitu Mataram Hindhu dan Mataram Budha, peninggalan
Mataram Budha yang terkenal sampai sekarang adalah ....
a. Candi Mendut
b. Candi Pramanan
15. Berikut adalah ciri candi – candi yang berasal dari Jawa Tengah kecuali ....
a. Bentuk bangunan tambun
b. Merupakan perpaduan tingkatan
c. Candi induk di tengah halaman
d. Erahan batu andesit
e. Kebanyakan menghadap ke timur
16. Pengaruh Hindu yang masuk ke Indonesia mengakibatkan perubahan – perubahan yang besar pada tata
kehidupan bangsa Indonesia, tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan yang mendasar sebab ....
a. Pengaruh Hindu semakin kuat
b. Bangsa Indonesia juga memliki kebudayaan yang tinggi
c. Kurang cakapnya penyebaran agama Hindu
d. Kebudayaan Hindu bersifat ekslusif
e. Kesulitan komunikasi bagi penyebar Hindu dengan masyarakat Indonesia
17. Kata candi berasal dari kata candika graha yang berarti ....
a. Patung
b. Pemujaan
c. Makam
d. Dewi maut
e. Animisme
18. Berikut adalah beberapa faktor runtuhnya kerajaan majapahit, kecuali ......
a. terdesaknya kerajaan majapahit sebagai akibat munculnya kerajaan yg lebih besar dan lebih kuat
b. tidak ada peralihan kepemimpinan atau kaderisasi seperti yang terjadi pada masa kekuasaan majapahit
c. berlangsungnya perang saudara yang justru melemahkan kekuasaan kerajaan
20. Di kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Tribhuwnatunggadewi yaitu tepatnya pada tahun 1328 -
1350 pernah terjadi pemberontakan, pemberontakan tersebut sering disebut dengan pemberontakan ......
a. Pemberontakan ranggalawe
b. Pemberontakan kuti
c. Pemberontakan sadeng
d. Pemberontakan nambi
e. Pemberontakan sora
21. Tokoh yang berasumsi bahwa penyebaran agama Islam berasal dari Gujarat (India) adalah .....
a. Snouck Hurgronjte
b. S.Q. Fatimah
c. Eugene Dubois
d. N.J Krom
e. F.D.K Bosch
22. Sumber penyebaran agama islam yang menyebutkan penyebaran agama Islam di Indonesia didapat dari
catatan perjalan Marco Polo adalah sumber berita dari .....
a. Arab
b. India
c. Italia
d. Cina
e. Inggris
23. Dari Indonesia sendiri juga terdapat bukti sumber berita tentang penyebaran dan perkembangan agama Islam
di Indonesia. Bukti yang berasal dari Nisan makam yang ditemukan di daerah Leran, Gresik adalah makam
dari ......
a. Makam Sultan Malik Al – Saleh
25. Penyebaran agama Islam berasal dari berbagai saluran salah satunya dari pendidikan, berikut adalah tempat
yang dilakukan penyebaran Islam
a. Surau
b. Langgar
c. Masjid
d. Pesantren
e. Sekolahan
26. Islam cepat diterima masyarakat Indonesia karena .....
a. Tidak mengenal kasta
b. Penyebarannya melalui jalan peperangan
c. Dilakukan dengan menaklukkan kerajaan – kerajaan besar
d. Dalam membangun hubungan lebih bersifat politik
e. Kepercayaannya sama dengan animisme
27. Berikut ini bukan sumber berita tentang persebaran dan perkembangan Islam di Indonesia untuk pertama
kali adalah .....
a. Berita dari bangsa Arab
b. Berita dari bangsa india
c. Berita dari bangsa Prancis
d. Berita dari bangsa Italia
e. Berita dari bangsa Cina
28. Akibat masuknya agama dan kebudayaan Islam menyebabkan terjadinya perubahan sistem dan struktur
sosial masyarakat di kerajaan bercorak Islam, Kecuali ...
a. Sistem sosial masyarakat yang merujuk nilai – nilai egalitarianisme
b. Stratifikasi sosial masyarakat bersifat oligarkis
30. Karya sastra zaman Islam dapat dibedakan atas berikut ini, Keculi ......
a. Pantun
b. Hikayat
c. Babad
d. Suluk
e. Syair
31. kerajaan samudra pasai disebut sebagai kerajaan yang makmur, faktor utama penyebab makmurnya kerajaan
ini ialah ......
a. memiliki wilayah yang luas
b. keadaan alam yang subur
c. berada pada letak strategis jalur perdangan
d. memiliki armada perang yang tangguh
e. sektor pertanian kerajaan samudra pasai maju
32. Berikut ini yang bukan merupakan faktor alam yang mendorong kemajuan Demak adalah .....
a. Letaknya strategis di daerah pantai
b. Mempunyai pelabuhan penting untuk ekspor – impor
c. Mempunyai sungai sebagai sarana penghubung ke daerah pedalaman
d. Mempunyai lahan pertanian subur
e. Letaknya di pedalaman sehingga jauh dari musuh
33. Runtuhnya kerajaan Banten disebabkan oleh ...
a. Penaklukan oleh pasukan VOC
b. Kematian mendadak Sultan Agung Tirtayasa
35. Kehidupan sosial penduduk di kerajaan berikut mempunyai kemiripan dengan kehidupan sosial masyarakat
di Mekkah sehingga disebut Serambi Mekkah adalah .....
a. Kerajaan Samudra Pasai
b. Kerajaan Mataram Islam
c. Kerajaan Demak
d. Kerajaan Makassar
e. Kerajaan Banten
36. Kedudukan Raja kerajaan Islam dalam suatu kerajaan adalah ....
a. Titisan dewa
b. Wakil Allah
c. Utusan Allah
d. Makhluk Individu
e. Utusan dewa
37. Berikut ini yang bukan termasuk local genius bangsa Indonesia adalah ......
a. Kemampuan berlayar
b. Kemampuan baca tulis
c. Kemampuan membatik
d. Mengenal astronomi
e. Punya seni pertunjukan berupa wayang dan gamelan
38. Ciri – ciri bangunan masjid sebagai hasil akulturasi adalah ......
a. Beratap tumpang
b. Beratap kubah
40. Unsur – unsur budaya Hindu dan Buddha mempengaruhi berbagai bidang kehidupan bangsa
Indonesia, kecuali ........
a. Bentuk bangunan
b. Bidang ekonomi
c. Bidang seni budaya
d. Bidang pemerintahan
e. Bidang kepercayaan filsafat
B. Essay
Standar Kompetensi :
Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak datang pengaruh dari Barat
Kompetensi Dasar :
1. VOC
VOC merupakan kongsi dagang Belanda yang mempunyai wilayah di Hindia Timur.
Pengurusnya terdiri dari 6 orang yang disebut “Bewindhebbers der VOC”, ditambah 17 orang
pengurus harian yang disebut Heeren XVII. VOC juga memiliki hak khusus yang diberikan
parlemen Belanda:
-Membuat perjanjian dengan raja2 setempat
-Menyatakan perang dan perdamaian
-Membuat senjata & benteng
-Mencetak uang
-Mengangkat & memberhentikan pegawai
-Mengadili perkara
Pada tahun 1609, Pieter Both ditugaskan sebagai Gubernur Jendral VOC di Ambon. Misi
utamanya adalah untuk memimpin VOC menghadapi persaingan dengan pedagang Eropa. Ketika
Jan Pietersoon Coen diangkat sebagai gubernur jenderal, pusat kekuasaan dipindahkan ke Jayakarta.
Selain melakukan monopoli, VOC juga menjalankan system pemerintahan tidak langsung (indirect
rule). Tidak berlangsung lama, VOC akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Dengan
factor-faktor berikut:
-Banyak pegawai VOC korupsi karena gajinya rendah
-VOC tidak mampu bersaing dengan inggris (EIC) dan Perancis (FIC)
-Walaupun rugi, pemegang saham tetap diberi dividen
-Perang Belanda melawan Inggris
-Jatuhnya kongsi dagang VOC di India & adanya kebebasan pelayaran Inggris ke
Indonesia
2. Penjajahan Prancis-Belanda
Di Eropa sedang dalam suasana Perang Koalisi satu (1792-1797). Belanda pun kalah
sehingga membuat rajanya, Willem V, meminta perlindungan dari Inggris. Napoleon Bonaparte,
pemimpin Prancis kemudian menempatkan Louis Napoleon untuk memimpin Belanda. Louis
kemudian mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda
sejak 1808. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris. Pada masa
pemerintahannya, Daendels banyak mengeluarkan kebijakan kebijakan yang condong kepada
kediktatoran. Contohnya, pembangunan jalan Raya Pos (Groete Postweg) antara Anyer-Panarukan.
Pembangunan jalan raya itu melibatkan banyak tenaga dengan system rodi.
Kekuasaan sewenang-wenang yang diterapkan Daendels membuatnya ditarik kembali agar
citra Hindia Belanda tidak bertambah buruk. Tetapi penarikan Daendels membuat dampak buruk.
Belandapun berhasil dikuasai Inggris. Dengan demikian berakhirlah penjajahan Prancis-Belanda
dengan ditandai oleh Kapitulasi Tuntang.
3. Penjajahan Iggris
Tahun 1811-1816, Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris. Thomas Stamford Raffles
diangkat sebagai wakil gubernur di Jawa dan bawahannya. Tujuan utama pemerintahan Raffles
adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu tindakannya yang popular adalah
4. Belanda
Untuk menangani berbagai persoalan di Indonesia yang baru saja dikembalikan ke Inggris,
pemerintah belanda mengirimkan sebuah komisi. Komisi tersebut terdiri dari Cornelis
Th.Elout sebagai ketua, dan A.A. Buyskes dan van der Capellen sebagai anggota. Setelah komisi
dibubarkan, van der Capellen diangkat sebagai gubernur jenderal. Dia melaksanakan pola
konservatif, dalam arti menerapkan kebijakan monopoli seperti VOC:
a. Politik
Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern. Para Bupati
dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun
temurun dan mendapat upeti dari rakyat.Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial.
Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal
pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.Akibatnya peranan
elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.
b. Sosial Ekonomi
Eksploitasi ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi bangsa
Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di
panggung perdagangan internasional.Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat
Belanda.Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai
penghasil bahan mentah.Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara dipegang
oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indoensia hanya menjadi pengecer,
sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.
c. Budaya
- Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan
menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
- Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian ikatan
tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
- Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan
mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan
penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito manyusun Kitab Pustakaraya Purwa,
Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.
Perang Aceh
Aceh dihormati oleh Inggris dan Belanda melalui Traktat London pada 1824, karena
Terusan Suez diuka, yang menyebabkan kedudukan Aceh menjadi Strategis di Selat Malaka dan
menjadi incaran bangsa barat. Untuk mengantisipasi hal itu, Belanda dan Inggris menandatangani
Traktat Sumatra pada 1871.
Melihat gelagat ini, Aceh mencari bantuan ke luar negeri.Belanda yang merasa takut
disaingi menuntut Aceh untuk mengakui kedaulatannya di Nusantara.Namun Aceh menolaknya,
sehingga Belanda mengirim pasukannya ke Kutaraja yang dipimpin oleh Mayor Jendral J.H.R
Kohler. Penyerangan tersebut gagal dan Jendral J.H.R Kohler tewas di depan Masjid Raya Aceh.
Serangan ke – 2 dilakukan pada Desember 1873 dan berhasil merebut Istana kerajaan Aceh di
bawah pimpinan Letnan Jendral Van Swieten.Walaupun telah dikuasai secara militer, Aceh secara
keseluruhan belum dapat ditaklukkan.Oleh karena itu, Belanda mengirim Snouck Hurgronye untuk
menyelidiki masyarakat Aceh.
Perang Bali
Pulau Bali dikuasai oleh kerajaan Klungkung yang mengadakan perjanjian dengan Belanda
pada 1841 yang menyatakan bahwa kerajaan Klungkung di bawah pemerintahan Raja Dewa Agung
Putera adalah suatu negara yang bebas dari kekuasaan Belanda.
Pada 1844, perhu dagang Belanda terdampar di Prancak, wilayah kerajaan Buleleng dan
terkena hukum Tawan Karang yang memihak penguasa kerajaan untuk menguasai kapal dan isinya.
Pada 1848, Belanda menyerang kerajaan Buleleng, namun gagal.
Serangan ke – 2 pada 1849, di bawah pimpinan Jendral Mayor A.V Michies dan Van
Swieeten berhasil merbut benteng kerajaan Buleleng di Jagaraga. Pertempuran ini diberi nama
Puputan Jagaraga.
Setelah Buleleng ditaklukkan, banyak terjadi perang puputan antara kerajaan – kerajaan Bali
dengan Belanda untuk mempertahankan harga diri dan kehormatan. Diantaranya Puputan Badung
(1906), Puputan Kusamba (1908), dan Puputan Klungkung (1908).
Perang Banjarmasin
Sultan Adam menyatakan secara resmi hubungan kerajaan Banjarmasin – Belanda pada
1826 sampai beliau meninggal pada tahun 1857. Sepeninggal Sultan Adam, terjadi perebutan
kekuasaan oleh 3 kelompok :
▪Kelompok Pangeran Tamjid Illah, cucu Sultan Adam.
▪Kelompok Pangeran Anom, Putra Sultan Adam.
Chou Singi-In
• Memsuki awal tahun 1943 Jepang mulai melemah.Mereka mengalami kekalahan beruntun di
berbagi front pertempuran. Pada tanggal 8 Januari 1943, Perdana Menteri Tojo mengumumkan
secara resmi bahwa Filipina dan Birma akan memperoleh kemerdekaannya pada tahun itu juga,
sedangkan mengenai Indonesia tidak disinggung sama sekali. Pernyataan itu dapat menyinggung
perasaan kaum nasionalis dan rakyat Indonesia umumnya.Oleh karena itu, Perdana Menteri Tojo
menganggap perlu mengirim Menteri Urusan Asia Timur Raya, Aoki, ke Jakarta awal bulan Mei
1943.Aoki adalah Menteri Jepang pertama kali yang ada di Indonesia.
Sehubungan dengan pertemuan tokoh-tokoh empat serangkai dengan Menteri Aoki itulah, maka
pada tanggal 7 Juli 1943, Tojo datang ke Jakarta.
a. Bidang Politik
Sejak masuknya Jepang di Indonesia, organisasi yang berkembang pada saat itu dihapuskan
dan diganti dengan organisasi buatan Jepang. Tetapi, pemerintah Jepang masih membiarkan
kesempatan pada golongan nasionalis islam karena dinilainya sangat anti-barat, sehingga organisasi
MIAI masih diperbolehkan tetap berdiri, tetapi karena perkembangannya dianggap membahayakan
Jepang, akhirnya MIAI dibubarkan dan diganti dengan Masyumi.
b. Bidang Pendidikan
Pendidikan zaman Jepang mengalami perubahan secara drastis. Dimana sistem pengajaran
dan kurikulum disesuaikan dengan kepentingan perang. Siswa wajib mengikuti latihan dasar
kemiliteran. Jepang juga menanamkan semangat Jepang dan siswa wajib menghapal lagu
kebangsaan Jepang. Para guru diharuskan mengikuti kursus bahasa Jepang. Juga diwajibkannya
menggunakan bahasa Jepang dan Indonesia sebagai bahasa pengantar disekolah untuk
menggantikan bahasa Belanda. Melalui pendidikan, Jepang bermaksud mencetak kader-kader yang
akan mempelopori dan merealisasikan konsepsi ”Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya”.
c. Bidang Ekonomi
Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
4. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
5. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal
A. Pilihan Ganda
1. Berikut ini yang merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh imperialisme modern adalah ….
5. Orang Belanda pertama yang melakukan pelayaran ke Indonesia dan mendarat di Banten adalah
….
A. Cornelis de Houtman
B. Johan van Olderbarnevelt
C. H.W. daendels
D. Van den Bosch
E. Baron Van Hoevel
6. Di Eropa sekitar abad ke-15 berlaku sistem ekonomi yang mendorong pemerintah ikut campur
dalam perekonomian sehingga muncullah kongsi-kongsi dagang di Eropa. Sistem perekonomian itu
dikenal sebagai….
A. merkantilisme
B. kapitalisme
C. renaissance
D. kolonialisme
E. humanisme
BAB 3
PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BARU DAN MUNCULNYA
PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
Kompetensi Dasar :
Menganalisis hubungan antara perkembangan paham-paham baru dan transformasi sosial dengan
kesadaran dan pergerakan kebangsaan
1. Nasionalisme
a. Pengertian
- Menurut Otto Bouer, nasionalisme muncul karena adanya persamaan sikap dan tingkah laku
dalam memperjuangkan nasib yang sama, sedangkan
- Hans Kohn berpendapat bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan
kesetiaan tertinggi individu kepada Negara dan bangsa. Semen
- Ernest Renant menyatakan, nasionalisme ada ketika muncul keinginan untuk bersatu
2. Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata demos yang artinya rakyat, dan kratos yang berarti .Jadi,
demokrasi berarti pemerintahan “dari rakyat untuk rakyat”. Prinsip-prinsip yang mendasari ide
demokrasi adalah konstitusionalisme, kedaulatan rakyat, aparat yang bertanggungjawab, jaminan
kewajiban sipil, pemerintah berdasarkan undang-undang, dan asas mayoritas Demokrasi sudah ada
pada jaman Yunani kuno, yang dikenal dengan demokrasi langsung, dimana rakyat seluruhnya bias
langsung atau memutuskan suatu perkara. Hal ini dimungkinkan karena saat itu di Yunani masih
berbentuk negara-kota (polis) yang penduduknya sekitar 30 orang per polis. Pada Revolusi Amerika
tahun 1776 dalam Declaration of Independence, menyatakan bahwa tidak ada kekuasaan yang adil
tanpa persetujuan rakyat
3. Liberalisme
4. Sosialisme
Sosialisme ialah paham yang menghendaki suatu masyarakat dibentuk secara kolektif (oleh
kita, untuk kita).Titik berat dari paham ini ada pada masyarakat, bukan individu.Dan dalam hal ini
sosialisme merupakan lawan dari liberalisme.Pada awalnya sosialisme muncul sebagai reaksi atas
liberalisme abad ke-19.Pendukung liberalisme adalah kelas menengah (middle class), yang oleh
Karl Marx disebut kaum “borjuis”.Kelas menengah ini adalah memiliki industri, perdagangan dan
memiliki pengaruh dalam masyarakat dan pemerintah.Ketertindasan kaum buruh oleh para pemilik
modal (kapital) menimbulkan reaksi golongan kelas menengah, yang sampai sekarang dikenal
dengan istilah gerakan sosialisme.Tujuannya menghilangkan pertentangan antar kelas, kelas buruh
dan pemodal. Oleh Marx, sosialisme dikembangkan menjadi komunisme.
1. Budi Utomo.
Pada tahun 1906 di Yogyakarta dr. Wahidin Sudirohusodo mempunyai gagasan untuk
mendirikan studiefonds atau dana pelajar. Tujuannya adalah mengumpulkan dana untuk
membiayaai pemuda-pemuda bumi putra yang pandai, tetapi miskin agar dapat memneruskan ke
sekolah yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan gagasan nya tersebut, beliau mengadakan perjalanan
keliling jawa. Ketika sampai di Jakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan mahasiswa-
mahasiswa STOVIA. STOVIA adalah sekolah untuk mendidik dokter-dokter pribumi.Mahasiswa-
mahasiswa tersebut antara lain Sutomo, Cipto Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Suraji,
dan Gumbrek.Dr. Wahidin Sudirohusodo memberikan dorongan kepada mereka agar membentuk
suatu
organisasi.Dorongan tersebut mendapat sambutan baik dari para mahasiswa
STOVIA.
Pada tanggal 20 Mei 1908 bertempat di Gedung STOVIA. Para mahasiswa STOVIA
mendirikan organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Budi Utomo artinya budi yang
utama.Tanggal berdirinya Budi Utomo yaitu 20 Mei dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
3. Indische Partij.
Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 . Pendirinya adalah dr.
E.F.E Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
IP bertujuan mempersatukan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Tokoh-tokoh IP
menyebarluaskan tujuannya melalui surat kabar. Dalam waktu singkat IP mempunyai banyak
anggota.Cabang-cabangnya tersebar diseluruh Indonesia.Pemerintah Hindia Belanda menganggap
organisasi ini membahayakan kedudukannya.Pada bulan Maret 1913 Pemerintah Hindia Belanda
melarang kegitan IP. Pada bulan Agustus tahun yang sama para pemimpin IP dijatuhi hukuman
pengasingan.
Pada tanggal 4 Juli 1927 para pengurus Algemeene Studie Club (Kelompok Belajar Umum) di
Bandung mendirikan perkumpulan baru yang dinamakan Perserikatan Nasional Indonesia. Mereka
adalah Ir. Soekarno, Mr. Sartono, dr. Samsi, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Mr. Budiarto, Mr. Ali
Sastroamijoyo, Mr. Sunario, dan Ir. Anwari. Perkumpulan ini kemudian berganti nama menjadi
Partai Nasional Indonesia (PNI), dll.
Petunjuk:
2. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
3. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
4. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal
A. Pilihan Ganda
1. Tujuan pergerakan nasional di Indonesia adalah untuk.......
a. Mencapai kemerdekaan tanah air dari penindasan penjajah
b. Menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu berorganisasi
c. Mencapai kemerdekaan tiap-tiap daerah
d. Merebut kekuasaan di bidang politik
e. Mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan
2. Faktor intern yang membantu bertambah suburnya rasa dan paham kebangsaan Indonesia,
adalah.......
a. Makin membaiknya taraf hidup pribumi
b. Liberalisme yang dianut oleh pemerintah Belanda
c. Lahirnya sikap patriotisme
d. Kemenangan Jepang dalam perang dengan Rusia tahun 1905
e. Munculnya golongan cendikiawan di kalangan rakyat Indonesia
5. Di bawah ini pernyataan bahwa tanggal 20 Mei 1908 dengan pelopornya adalah para
mahasiswa......
a. RHS di Jakarta
b. MOSVIA di Jakarta
c. NIAS di Surabaya
d. STOVIA di Jakarta
e. OSVIA di Surabaya
6. Sejarah mencatat Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 atas prakarsa dari......
a. Dr Wahidin Sudirohusodo
b. Ki Hajar Dewantoro
c. Ir. Sikarno
d. K.H. Ahmad Dahlan
e. Dr. Douwes Dekker
8. SI dalam perkembangannya pecah menjadi dua kelompok, yakni SI Putih dan SI Merah. SI Putih
adalah......
a. Kelompok religius
b. Kelompok ekonomis
c. Kelompok ekonomi-liberalis
d. Kelompok nasionalis-religius
e. Kelompok ekonomis-dogmatis
9. Sarekat Islam merupakan gerakan nasionalis, demokratis, dan ekonomis serta berasaskan Islam
dengan haluan....
a. Kooperatif
b. Moderat
c. Low profil
10. Indische Partij merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis Indo-Belanda di masa
pergerakan kebangsaan. Organisasi ini antara lain bertujuan......
a. Memajukan kebudayaan Jawa, Madura dan Bali
b. Menyatukan seluruh warga negara Indonesia yang berada di negeri Belanda
c. Mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air
d. Menggalang persatuan semua orang Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan RI
e. Mengusahakan kerja sama antara orang Indonesia yang seagama
BAB 4
TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Standar Kompetensi :
Memahami usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
6 Agustus 1945
Sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima di Jepang, oleh Amerika Serikat.
7 Agustus 1945
BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
9 Agustus 1945
10 Agustus 1945
Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang
telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan
kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.Syahrir
memberitahu penyair Chairil Anwar tentang dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa
Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah.Syahrir mengetahui hal itu melalui
siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang.Berita ini kemudian tersebar di lingkungan para
pemuda terutama para pendukung Syahrir.
12 Agustus 1945
Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta
dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.
[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
14 Agustus 1945
Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar
Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat
sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan
demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta
menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.
Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan bahkan mungkin
harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan kekerasan. Syahrir
telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-
bagikan.
Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi
kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat
sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir
tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI).Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan
Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang.
15 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di
Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan
Belanda. Sutan Sjahrir, salah satu tokoh pemuda mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah
mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Namun golongan tua tidak ingin terburu-
buru.Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.Konsultasi
pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI.Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat
PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang.Mereka menginginkan kemerdekaan atas
usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
16 Agustus 1945
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari.Teks proklamasi ditulis di ruang
makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta.Para penyusun teks proklamasi itu
adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh.Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo.Konsep teks proklamasi ditulis oleh
Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni
mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi
harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara
lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00
dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian
bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan
oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan
pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief
Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut.Seorang pemudi
muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih),
yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya.Setelah bendera berkibar, hadirin
menyanyikan lagu Indonesia Raya.Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di
Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang
dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak
dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun
ditolak.Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar
negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian
terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan
kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari otto iskandardinata dan persetujuan
dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan
wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Isi teks proklamasi :
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17, bulan 8, tahun 45
Wakil2 bangsa Indonesia.
Berita tentang kekalahan Jepang, diketahui oleh sebagian golongan muda melalui radio
siaran luar negeri.Pada malam harinya Sutan syahrir menyampaikan berita itu kepada
Moh.Hatta.Syahrir juga menanyakan mengenai kemerdekaan Indonesia sehubungan dengan
peristiwa tersebut.Moh. Hatta berjanji akan menanyakan hal itu kepada Gunseikanbu. Setelah yakin
bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, Moh.Hatta mengambil keputusan untuk segera
mengundang anggota PPKI.
Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi
di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.Rapat dilaksanakan pada tanggal 15 agustus 1945, pukul 20.30
waktu Jawa. Rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh itu menghasilkan keputusan
“ kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat
digantungkan pada orang dan negara lain. Segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan
dari Jepang harus diputuskan dan sebaliknya diharapkan diadakan perundingan dengan golongan
muda agar mereka diikutsertakan dalam pernyataan proklamasi.”
Keputusan rapat itu disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada pukul 22.30 waktu Jawa
kepada Ir. Sukarno di rumahnya, Jl. Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Kedua utusan tersebut segera
menyampaikan keputusan golongan muda agar Ir. Sukarno segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia tanpa menunggu hadiah dari Jepang. Tuntutan Wikana yang disertai ancaman bahwa
akan terjadi pertumpahan darah jika Ir. Sukarno tidak menyatakan proklamasi keesokan harinya
telah menimbulkan ketegangan. Ir. Sukarno marah dan berkata “Ini leher saya, seretlah saya ke
pojok itu dan sudahilah nyawa saya malam ini juga, jangan menunggu sampai besok. Saya tidak
bisa melepaskan tanggungjawab saya sebagai ketua PPKI. Karena itu saya tanyakan kepada wakil-
wakil PPKI besok”. Ketegangan itu juga disaksikan oleh golongan tua lainnya seperti : Drs. Moh.
Hatta, dr. Buntaran, dr. Samsi, Mr. Ahmad Subardjo dan Iwa Kusumasumantri.
a. Mengesahkan rancangan undang-undang dasar negara yang dibahas dalam sidang BPUPKI
menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Selanjutnya Undang-Undang Dasar itu
lebih dikenal dengan istilah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
b. Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden sebagai pelaksana pemerintahan yang
sah dari Negara Republik Indonesia yang baru berdiri. Selanjutnya PPKI memilih dan mengangkat
Ir. Soekarno sebagai Presiden serta Drs. Moh.Hatta sebagai Wakil Presiden.
c. Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai lembaga yang membantu Presiden dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sebelum terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui
pemilihan umum (pemilu).
Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal
A. Pilihan Ganda
2. Di bawah ini adalah rancangan dasar negara yang diajukan oleh Prof. Soepomo padasidang
tanggal 31 Mei 1945, kecuali
A. Persatuan
B. Kekeluargaan
C. Mufakat dan demokrasi
D. Musyawarah
E. Kesejahteraan rakyat
3. Alasan tidak jadinnya Lapangan Ikada digunakan sebagai tempat pembacaan Proklamasi,tetapi
pembacaan teks proklamasi berlangsung di depan rumah Ir. Soekarno di jalanPegangsaan timur
No.16, adalah
A. Dikhawatirkan akan mengalami bentrokan antara rakyat Indonesia dan pihak Jepang
B. Lapangan ikada tidak memadai dijadikan tempat pembacaan teks proklamasi
C. Lapangan ikada letaknya terlalu jauh dari pusat kota
D. Kurangnya informasi tentang pembacaan teks proklamasi di Lapangan Ikada
E. Rakyat tidak menyetujui Lapangan Ikada dijadikan tempat pembacaan teks proklamasi karena
merupakan simbol Jepang
4. Nama tokoh Indonesia yang ditunjuk sebagai ketua Badan Penyelidik Usaha-UsahaPersiapan
Kemerdekaan Indonesia adalah..
A. R. Surono
B. Ir. Soekarno
C. Mr. Muh. Yamin
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
90
ROZI
D. Radjiman Widyoningrat
E. Prof. Dr. Soepomo
5. Tokoh pergerakan Bangsa Indonesia yang bekerja pada stasiun radio milik pemerintahJepang
adalah
A. Yusuf Kunto
B. Ahmad Subardjo
C. A.K Pringgodigdo
D. Dr. Muywardi
E. Yusuf Ronodipuro
6. Arti penting surat pernyataan yang ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengku BuwonoIX, 1
September 1945, adalah..
A. Sultan Hamengku Buwono IX secara resmi menjadi raja di Yogyakarta
B. Yogyakarta secara resmi menjadi daerah merdeka
C. Negeri Ngayogyakarta Hadinigrat secara resmi menjai bagian wilayah kekuasaan
RI berkedudukan sebagai daerah istimewa
D. Yogyakarta tidak mendukung proklamasi RI tanggal 17 Agustus 1945
E. Sultan Hamengku Buwono IX ingin menjadi presiden RI
7. Di bawah ini merupakan propinsi yang termasuk ke dalam wilayah Republik Indonesia pada
awal-awal proklamasi, kecuali
A. Propinsi Sumatera
B. Propinsi Jawa Barat
C. Propinsi Jawa Tengah
D. Propinsi Irian Jaya
E. Propinsi Sulawesi
8. Nama tokoh yang diangkat menjadi gubernur Provinsi Jawa Barat pada awal-awalterbentuknya
Republik Indonesia, adalah..
A. Teuku Muhammad Hasan
B. Sutardjo Kartohadikusumo
C. R.M Suroso
D. R. Panji Suroso
E. Mr. I Gusti Ketut Pudja
10. Salah satu surat kabar yang menyebarluaskan berita bahwa Proklamasi Indonesia telah
dilaksanakan adalah surat kabar Tjahaja yang terbit di kota
A. Jakarta
B. Semarang
C. Bandung
BAB 5
PEMERINTAHAN INDONESIA SEJAK PROKLAMASI
HINGGA DEMOKRASI TERPIMPIN
Standar Kompetensi :
Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Proklamasi hingga lahirnya Orde
Baru
Kompetensi Dasar :
Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi
Terpimpin
Menganalisis pergantian pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru
3. Pelaksanaan Proklamasi
Pada pukul 05.00 tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpinbangsa Indonesia dari golongan
tua dan golongan muda keluardari rumah.Mereka pulang ke rumah masing-masing setelahberhasil
merumuskan naskah proklamasi. Mereka telah sepakatuntuk memproklamasikan tepat pukul 10.00.
Sebelum pulang,Bung Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja di kantor berita dan
pers,terutama B.M Diah untuk memperbanyakteks proklamasi dan menyiarkan ke seluruh dunia.
Pagi hari itu, rumah Ir.Soekarno dipadati oleh massa yangberbaris dengan tertib. Untuk
menjaga keamanan upacara pembacaan Proklamasi, dr Muwardi(kepala keamanan Ir. Soekarno
meminta kepada Cudanco Latif Hendraningrat untukmenugaskan anak buahnya berjaga-jaga di
sekitar rumahIr. Soekarno.
Menjelang pukul 10.30, para pemimpin bangsa Indonesia telah berdatangan ke jalan
Pegangsaan Timur No.56 Jakarta,antara lain Mr.A.A.Maramis, Ki Hajar Dewantoro, Sam
Ratulangi, K.H.Mas Mansur, Mr. Sartono. M. Tabrani dan A.G Pringgodigdo.Adapun susunan
acara yang telah dipersiapkan adalah sebagaiberikut :
a. Pembacaan Proklamasi
b. Pengibaran Bendera Merah Putih
c. Sambutan Walikota Suwiryo dan Dr.Muwardi
Pengibaran bendera merah putih oleh Suhud dan Latif Hendraningrat. Diiringi dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
4. Penyebarluasan Berita Proklamasi
Berita Proklamasi yang meluas di seluruh Jakarta disebarkan ke seluruh Indonesia, bahkan
seluruh dunia. Dalam usaha menyiarkan berita proklamsi ke seluruh dunia, teks proklamasi berhasil
diselundupkan ke kantor pusat pemberitaan Jepang Domei
C. PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI
Para pejuang yang berada di kantor tersebut di antaranya AdamMalik, Rinto Alwi, Asa
Bafaqih, Marconis Wuz dan P.Lubis. Padatanggal 17 Agustus 1945 pukul 18.30 WIB. Wartawan
kantor berita Syarifudin berhasil memasuki gedung siaran radio HosoKanri Kyoku(RRI) untuk
menyampaikan teks Proklamasi. Para pejuang seperti Yusuf Ronodipuro, bachtiar Lubis dan
Supraptoberhasil menyiarkan berita proklamasi pada pukul 19.00 WIB.
Disamping itu, para wartawan sangat besar perananya dalammenyiarkan berita proklamasi
melalui surat kabar, diantaranya suara Asia yang terbit di Surabaya dan Cahaya yang terbit di
Bandung. Di lain pihak pemerintah RI menugaskan kepada parayang telah diangkat pada tanggal 2
September 1945 untuk kembali ke daerah masing-masing guna menyampaikan beritaProklamasi di
wilayahnya. Tokoh-tokoh tersebut antara lain:
Oleh karena itu, Ir.Soekarno hanya mengumumkan 6 anggota baru, yaitu Wiranatakusumah, Ki
Hajar Dewantoro, Mr.KasmanSingodimejo, Sayuti Melik, Mr.Iwa Kusuma Sumantri, dan
Mr.Ahmad Subarjo. Adapun, rapat PPKI yang pertama ini menghasilkan :
a. Mengesahkan rancangan Undang-Undang Dasar negara yang dibahas dalam sidang BPUPKI
menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang dikenal UUD 1945.
Rapat PPKI yang pertama dilakukan di gedung Cuo Sangi In, Jln.Pejambon. Sebelum rapat
dimulai, Soekarno-Hatta meminta kepada Ki Bagus Hadikusumo,K.H.Wachid Hasjim, Mr.
Kasman
Singodimejo dan Mr. Teuku Moh. Hasan untuk membahas kembali Piagam Jakarta, khususnya
mengenai kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya” . Hal ini disebabkan pemelukPemeluk agama lain merasa keberatan
terhadap kalimat tersebut.Akhirnya rapat yang dipimpin oleh Bung Hatta, dalam waktu 15
menit, berhasil mencapai kesepakatan dan mengubahnya menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa
“.
b. Pengngkatan presiden dan wakil presiden
Dalam pemilihan presiden dan wakil presiden Otto IskandarDinata mengusulkan agar
pemilihan presiden dan wakil presidendilakukan secara aklamasi. Ia mengusulkan Ir. Soekarno
sebagai presiden dan Drs.Moh. Hatta sebagai wakil presiden.Usul tersebut disetujui oleh hadirin
yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
c. Pembentukan Komite Nasional
Rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 juga berhasil memutuskanPembentukan Komite
Nasional untuk membantu presiden selamaMPR dan DPR belum terbentuk.
Sidang PPKI yang kedua tanggal 19 Agustus 1945, menghasilkan keputusan :
a. Menetapkan pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 Propinsi
Sidang PPKI dilanjutkan keesokan harinya tanggal 19 Agustus1945 pada pukul 10.00 pagi di
gedung Cuo Sangi In. Rapat inimembahas hasil kerja panitia kecil yang dipimpin oleh Oto Iskandar
Dinata, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1) Pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 propinsi beserta
calon gubernurnya.
a) Jawa Barat : Sutarjo Kartohadikusumo
b) Jawa Tengah : R.P Suroso
c) Jawa Timur : R.A Suryo
d) Kalimantan(Borneo) : Ir Moch. Noer
e) Sulawesi : Sam Ratulangi
f) Maluku : Mr. J Latuharhary
Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal
A. Pilihan Ganda
1. Bentuk pemerintahan RIS tidak dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut, kecuali ...
A. Bentuk pemerintahan RIS dianggap sebagai alat pemerintah kolonial Belanda untuk
memecah belah Indonesia.
B. Bentuk pemerintahan RIS tidak memiliki landasan yang kuat
C. Dengan pemerintahan RIS, maka kekuasaan pemerintah pusat terlalu besar terhadap daerah-
daerah.
D. Bentuk pemerintahan RIS tidak mendapat dukungan dari rakyat Indonesia.
E. Bentuk pemerintahan RIS tidak sesuai dengan konsep negara kesatuan Indonesia
2. Berlakunya UUDS 1950 sebagai pengganti UUD RIS diresmikan oleh Presiden Soekarno pada
tanggal ...
A. 13 Agustus 1950
B. 14 Agustus 1950
C. 15 Agustus 1950
D. 16 Agustus 1950
E. 17 Agustus 1950
4. Kabinet Sukiman tidak berlangsung lama. Pada tahun1952 kabinet ini runtuh disebabkan ...
A. Tidak mampu menyelesaikan masalah Irian Barat
B. Menerima bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika
5. Tujuan dilaksanakan pemilu pertama pada tahun 1955 adalah untuk memilih ...
A. Anggota DPR dan DPRD
B. Anggota MPR dan DPR
C. Anggota KNIP dan DPR
D. Anggota DPR dan Konstituante
E. Anggota MPR dan Konstituante
6. Penggagas kebijakan Sistem Ekonomi Gerakan Benteng adalah Menteri Perdagangan dalam
Kabinet Natsir, yaitu...
A. Syafruddin Prawiranegara
B. Sumitro Joyohadikusumo
C. Iskaq Cokrohadisuryo
D. Burhanuddin harahap
E. Ir. Juanda
7. Tugas kostituante setelah dilantik 10 Nopember 1956 adalah ...
A. Melakukan amandemen terhadap UUD 1945
B. Melakukan revisi terhadap UUDS 1950
C. Menyusun UUD baru pengganti UUDS 1950
D. Menyusun UUD baru pengganti konstitusi RIS
E. Melakukan evaluasi terhadap UUD yang pernah berlaku di Indonesia
8. Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas politik luar negeri pemerintah RI pada masa Demokrasi
Terpimpin, kecuali...
A. Pengiriman Pasukan Garuda II ke kongo
B. Ikut memprakasai berdirinya Gerakan Non Blok
C. Melaksanakan ASIAN GAMES IV, di Jakarta
D. Bekerjasama dengan Inggris dan Jepang untuk mengganyang Malaysia
E. Menjalin hubungan dekat dengan negara-negara Blok Timur seperti Uni Soviet dan Cina
BAB 6
PERGANTIAN PEMERINTAHAN DARI DEMOKRASI TERPIMPIN
SAMPAI LAHIRNYA ORDE BARU
Kompetensi Dasar :
Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi
Terpimpin
Menganalisis pergantian pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru
Pada bulan Juli 1959 parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan konstitusi di bawah dekrit
presiden - sekali lagi dengan dukungan penuh dari PKI.Ia memperkuat tangan angkatan bersenjata
dengan mengangkat para jendral militer ke posisi-posisi yang penting. Sukarno menjalankan sistem
"Demokrasi Terpimpin".PKI menyambut "Demokrasi Terpimpin" Sukarno dengan hangat dan
anggapan bahwa dia mempunyai mandat untuk persekutuan Konsepsi yaitu antara Nasionalis,
Agama dan Komunis yang dinamakan NASAKOM.
Sejak D.N. Aidit terpilih menjadi ketua PKI 1951, ia dengan cepat membangun kembali PKI
yang porak – poranda akibat kegagalan pemberontakan tahun 1948. Usaha yang dilakukan D.N.
Aidit berhasil dengan baik sehingga dalam pemilihan umum tahun 1955, PKI berhasil meraih
dukungan rakyat dan menempatkan diri mejadi satu dari empat partai besar di Indonesia, disamping
PNI, Masyumi, dan NU.PKI berkeinginan merebut kekuasaan melalui parlemen pada masa
demokrasi terpimpin.Untuk itu dibentuk biro khusus yang secara rahasia bertugas mempersiapkan
kader – kader diberbagai organisasi politik, termasuk ditubuh ABRI.PKI juga berusaha
mempengaruhi presiden soekarno untuk menyingkirkan dan melenyapkan lawan – lawan
politiknya.Dan ini tampak dengan dibubarkannya partai Masyumi, PSI, dan partai Murba oleh
presiden.
Tujuan pemberontakan itu adalah meruntuhkan negara indonesia dan menggantinya dengan
negara komunis. Sebelum melancarkan Gerakan 30 September, PKI mempergunakan berbagai cara
seperti mengadu domba antara aparat Pemerintah, ABRI dan ORPOL, serta memfitnah mereka
yang dianggap lawan-lawannya serta menyebarkan berbagai isyu yang tidak benar seperti KABIR,
setan desa dan lain-lain. Semua tindakan tersebut sesuai dengan prinsip PKI yang menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuannya yaitu mengkomuniskan Indonesia dan mengganti Pancasila
dengan ideologi mereka. Bahkan menjelang saat-saat meletusnya pemberontakan G 30 S /PKI,
maka PKI di tahun 1965 melontarkan isyu bahwa Angkatan Darat akan mengadakan kup terhadap
Pemerintah RI dan di dalam TNI AD terdapat“Dewan Jenderal”.
Jelaslah isyu-isyu tersebut merupakan kebohongan dan fitnah PKI, yang terbukti bahwa PKI
sendiri yang ternyata melakukan kup dan mengadakan pemberontakan terhadap Pemerintah RI yang
syah dengan mengadakan pembunuhan terhadap Pejabat Teras TNI AD yang setia kepada Pancasila
dan Negara. Di samping itu, PKI memantapkan situasi “revolusioner” dikalangan anggota-
anggotanya dan massa rakyat. Semua ini dimungkinkan karena PKI mendompleng dan berhasil
mempengaruhi presiden Sukarno, dengan berbagai aspek politiknya seperti MANIPOL, USDEK,
NASAKOM dan lain-lain. Semua kegiatan ini pada hakekatnya merupakan persiapan PKI untuk
merebut kekuasaan negara dan sesuai dengan cita-cita atau ideologi mereka yang akan membentuk
pemerintah komunis sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.
Sejak tahun 1964 sampai menjelang meletusnya G30S telah beredar isu sakit parahnya Bung
Karno.Hal ini meningkatkan kasak-kusuk dan isu perebutan kekuasaan apabila Bung Karno
meninggal dunia.Namun menurut Subandrio, Aidit tahu persis bahwa Bung Karno hanya sakit
ringan saja, jadi hal ini bukan merupakan alasan PKI melakukan tindakan tersebut. Tahunya Aidit
akan jenis sakitnya Sukarno membuktikan bahwa hal tersebut sengaja dihembuskan PKI untuk
memicu ketidakpastian di masyarakat. D.N. Aidit langsung mengambil keputusan untuk memulai
gerakan.Rencana gerakan diserahkan kepada Kamaruzaman (alias syam) yang diangkat sebagai
ketua Biro Khusus PKI. Biro khusus itu menghubungi kadernya dikalangan ABRI, sepertiBrigjen
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
108
ROZI
Supardjo, Letnan Kolonel Untung dari Cakrabirawa, Kolonel Sunardi dari TNI-AL, sebagai
pemimpin dari gerakan 30 september 1965.
2. PERISTIWA G30S/PKI
Letnan Kolonel Untung mengambil suatu keputusan dan memerintahkan kepada seluruh anggota
gerakan untuk siap dan mulai bergerak pada dini hari 1 Oktober 1965.Pada dinihari itu, mereka
melakukan serangkaian penculikan dan pembunuhan terhadap enam perwira tinggi dan seorang
perwira pertama angkatan darat.Para perwira angkatan darat disiksa dan selanjutnya dibunuh.Mereka
dibawa kelubang buaya, yaitu sebuah tempat yang terletak sebelah selatan pangkalan udara utama
halim perdana kusuma.Selanjutnya para korban itu dimasukkan kedalam sebuah sumur tua,
kemudian ditimbun dengan sampah dan tanah.
Ketujuh korban dari TNI-AD adalah sebagai berikut :
1) Letnan Jenderal Ahmad Yani (Mentri / Panglima AD atau Menpangad)
2) Mayor Jenderal R.Soeprapto (Deputi II Pangad)
3) Mayor Jenderal Haryono Mas Tirtodarmo (Deputi III Pangad)
4) Mayor Jenderal Suwondo Parman (Asisten I Pangad)
5) Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan (Asisten IV Pangad)
6) Brigadir Jenderal Soetojo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur)
7) Letnan Satu Pierre Andreas Tendean (Ajudan Jenderal A.H. Nasution)
Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya pembunuhan
tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan beliau, Lettu CZI Pierre Andreas
Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:
Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr.J.
lllllllllllLeimena)
Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
Pengangkatan Jenazah di Lubang Buaya
Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal
sebagai Lubang Buaya.Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.
Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI AD, PKI mampu menguasai dua sarana komunikasi
vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan Kantor Telekomunikasi yang terletak di Jalan
Merdeka Selatan. Melalui RRI, PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan 30 September yang
ditujukan kepada para perwira tinggi anggota “Dewan Jenderal” yang akan mengadakan kudeta
terhadap pemerintah. Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi” yang diketuai oleh Letkol
Untung Sutopo.
Di Jawa Tengah dan DI.Yogyakarta, PKI melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Katamso
(Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono (Kepala Staf Korem
3. Akhir G30S/PKI
Operasi penumpasan G30S/PKI 1965 yang dilancarkan pada tanggal 1 Oktober 1965 diusulkan
sedapat mungkin tidak menimbulkan bentrokan senjata. Langkah yang pertama kali dilakukan
adalah menetralisasi pasukan yang berada disekitar medan merdeka yang dimanfaatkan /
dipergunakan oleh kaum G30S/PKI. Pasukan tersebut berasal dari anggota pasukan bataliyon
503/Brawijaya dan anggota pasukan batalion 545/diponegoro.Anggota pasukan batalion
503/Brawijaya berhasil disadarkan dari keterlibatan G30S/PKI tersebut dan kemudian mereka
ditarik kemarkas kostrad dimedan merdeka timur.Sedangkan anggota pasukan batalion
545/Diponegoro berhasil ditarik mundur sekitar pukul 17.00 WIB oleh pihak G30S/PKI kelapangan
halim perdana kusuma.
Operasi militer tentang penumpasan G30S/PKI dilakukan sore hari, tanggal 1 Oktober 1965
pukul 19.15 WIB. Pasukan RPKAD berhasil menduduki kembali gedung RRI pusat, Gedung
Telekomunikasi dan mengamankan seluruh wilayah medan merdeka tanpa terjadi bentrokan
bersenjata atau pertumpahan darah. Juga pasukan bataliyon 238 Kujang/Siliwangi berhasil
menguasai lapangan banteng dan mengamankan markas Kodam V atau Jaya dan
sekitarnya.Bataliyon I Kavaleri berhasil mengamankan BNI Unit I dan percetakan Uang Negara
didaerah Kebayoran. Dengan demikian, dalam waktu yang sangat singkat, yaitu pada tanggal 1
Oktober 1965 itu juga kota jakarta telah berhasil dikuasai kembali oleh ABRI dan kekuatan
G30S/PKI 1965 yang memberontak telah berhasil dilumpuhkan.
Proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G30S PKI merupakan momen penting
yang menandai tumbangnya rezim orde lama yang akan digantikan oleh orde baru. proses
perlaihan kekuasaan politik setelah persistiwa G30S pki ini juga menimbulkan kemarahan dan juga
harapan. kemarahan karena dianggap pemerintah orde lama tidak bisa mengatasi carut-marut
kondidi keamanan politik dalam negeri yang direpresentasikan oleh keadaan di Jakarta. namun
tetap mengandung harapan, yakni adanya perubahan yang menyeluruh setelah terjadinya proses
peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G30S pki itu. namun tidak ada yang bisa menjamin
semuanya akan bisa dikendalikan dengan baik bahkan pada saat itu sudah bisa dikatakan di luar
kendali. pasca proses peralihan kekuasaan setelah peristiwa G30S PKI, keadaan justru menjadi
semakin rumit dan sulit untuk ditebak. dan keadaan inilah yang membuat masyarakat Jakarta saat
itu dan umumnya rakyat Indonesia semakin marah.
Proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G30S PKI, bagi bangsa Indonesia
sendiri seperti mengulang kondisi pra kemerdekaan yang genting dan serba sulit. namun bagi
militer, proses peralihan ini merupakan momentum untuk atas nama rakyat kemudian membangun
citra baru, menjadi pihak yang secara emosional sama-sama merasa disakiti dan dikhianati.
disinilah kealpaan soekarno. aksi-aksi massa yang terjadi pasca peralihan kekuasaan tersebut, tidak
dihadapi secara cerdas melainkan dianggap sebagai musuh yang harus dihadapi secara berhadap-
hadapan. secara emosionla soekarno membekukan organisasi massa dan bahkan membekukan
Universitas Insonesia, yang justru menunjukan wujud bagaimana paniknya pemerintha pasca
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
112
ROZI
proses perlaiahan kekuasaan tersebut terjadi. Pergolakan, Pasca G30S PKI berhasil ditumpas dan
telah diketahui bahwa PKI diindikasikan terlibat dalam peristiwa tersebut, yang enimbulkan rasa
marah dalam diri masyarakat.akhirnya, masyarakat kala itu menuntut pemerintah untuk
membubarkan PKI dan menyeret para tokoh yang terlibat di balik peristiwa tersebut. ini yang
kemudian menimbulkan kondisi chaos di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia. Masyarakat dan
partai-partai yang tidak sepaham dengan PKI, secara spontan, mulai bersatu membentuk pelbagai
kelompok yang menuntut pertanggungjawaban PKI dan simpatisannya.pada 8 Oktober 1965,
massa mulai melakukan demonstrasi menuntut pertanggungjawaban PKI. namunketidak tegasan
soekarno saat itu dianggap sebagai sikap menunda, sehingga setelah peralihan ekuasaan politik
setelah perisstiwa G30S PKI itu terjadi, masyarakat berhadap-hadapan dengan soekarno dengan
penuh kemarahan. kondisi yang sangat tidak kondusif sebenarnya untuk memulihkan keadaan.
Beberapa kelompok kesatuan aksi yang terbentuk saat itu, antara lain Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indoneisa (KAPI),Kesatuan Aksi Pemuda
Pelajar Indoneisa (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Guru Indoneisa
(KAGI), dan lain-lain. Kesatuan aksi itu membentuk Front Pancasila yang bekerja sama dengan
organisasi yang menentang PKI. mereka mengadakan rapat akbar pada tanggal 26 Oktober 1965 di
Lapangan Banteng.
Menghadapi arus demonstarsi yang kian deras, presiden soekarno berjanji akan mengadakan
penyelesaian politik terhadap pembrontakan G30S PKI. akan tetapi, janji tersebut belum ditepati.
hal inimenyebabkan para mahsasiswa, pelajar dan kelompok lainnya yang didukung oleh
masyarakat luas dan ABRI, mulai melakukan tindakan yang langsung mengarah kepada PKI dan
simpatisannya.
Sementara itu dengan dasar pertimbangan kemelut kondisi politik indonesia yang tidak
menentu dan membumbungnya harga-harga kebutuhan pokok rakyat, pada tanggal 10 Januari 1966,
KAMI, KAPPI mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat (TRITURA) di hadapan gedung DPRGR.
Kebijakan Soekarno :
Menghadapi situasi politik yang semakin memanas, presiden Soekarno memanggil seluruh
menterinya untuk mengadakan sidang kabinet di Istana Bogor. dalam sidang tersebut, terdapat
banyak tokoh dari KAMI yang diundang. akan tetapi di luar Istana Bogor, masyarakat yang
berdemonstrasi bertambah banyak dan menuntut dilaksanakannya TRITURA. menghadapi situasi
politik yang sulit dan serba tidak menentu tersebut, Soekarno menjadi terpancing dan masuk ke
dalam pusaran yang sebenarnya tidak menguntungkan. inilah langkah yang akan menyebabkan
Soekarno menjadi semakin sulit pada pekan-pekan kedepan, setelah terjadinya proses peralihan
kekuasaan politik setelah peristiwa G 30 S PKI itu terjadi. Dalam sidang kabinet, Presiden Soekarno
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
113
ROZI
kembali berjanji akan memberikan penyelesaian politik. janji politik tersebut ia wujudkan dengan
me-reshuffle susunan Kabinet Dwikora menjadi Kabinet Dwikora yang Disempurnakan. Rakyat
sangat marah melihat penyelesaian politik yang dilakukan Presiden Soekarno tidak sesuai denagn
kehendak rakyat.kemudian, terjadilah gelombang demonstrasi yang semakin besar dan ditujukan
langsung kepada Presiden Soekarno. melihat demonstrasi besar-besaran tersebut, Presiden Soekarno
merasa tersinggung. Beliau segera membalas dengan membubarkan KAMI pada 26 Februari 1966
dan menutup kampus Universitas Indonesia pada 3 Maret 1966.
Tindakan presiden itu semakin memperuncing suasana politik.arus demonstrasi semakin
deras membanjiri jakarta sehingga keadaan kota semakin tidak menentu. ada yang mengira inilah
akhir dari kecemerlangan karir politik Presiden Soekarno yang dibesarkan oleh suasana revolusi,
namun tak berhasil mengerucutkan masalah yang terjadi di dalam negeri sendiri pasca terjadinya
proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G 30 S PKI tersebut. Supersemar, Letjen
Soeharto memberikan izin kepada ketiga perwira TNI-AD, yaitu Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen
M. yusuf, dan Brigjen Amir Mahmud, untuk menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor. ketiga
perwira TNI-AD tersebut menyampaikan pesan dari Letjen Soeharto bahwa beliau sanggup
menyelesaikan kemelut politik dan memulihkan keamanan dan ketertiban di ibukota. inilah langkah
strategis yang dilakukan Letjen Soeharto pada situasi pasca G 30 S PKI terjadi. Kecerdasan
Soeharto yang terkenal sebagai ahli strategi itu tidak terbantahkan di sini.dan rupanya Soekarno
juga lalai menghadapi strategi yang sedang dikembangkan oleh prajurit yang pernah dimaki-
makinya itu.
Setelah melakukan pembicaraan dengan ketiga perwira tersebut, akhirnya Presiden
Soekarno setuju untuk memberikan perintah kepada Letjen Soeharto untuk memilihkan keadaan
dan wibawa pemerintah pada 11 Maret 1966.dalam menjalankan tugasnya, Letjen Soeharto harus
melaporkan segala sesuatunya kepada Presiden Soekarno. Surat yang dibuat pada tanggal 11 maret
itu hingga sekarang terkenal dengan sebutan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Dengansurat perintah itu, Letjen Soeharto memiliki kekuatan hukum untuk memenuhi
tuntutan rakyat. oleh karena itu, Letjen Soeharto mengambil tindakan membubarkan PKI pada
tanggal 12 Maret 1966 dan mengamankan 15 menteri Kabinet Dwikora yang Disempurnakan
karena terdapat indikasi keterlibatan dengan G 30 S PKI. Langkah penting bagi Letjen Soeharto
untuk memuluskan jalan menggenggam kekuasaan. Dari sini pula langkah itu dimulai, kemudian
Orde Lama tumbang dan Orde Baru mulai tumbuh. Tapi siapa yang akan mengira, denagn cara
yang hampir sama pula sejarah negeri ini mencatat, kekuasaan Orde Baru kelak akan berakhir.
Turunnya Supersemar merupakan jawaban terhadap berbagai macam tuntutan mahasiswa
dan rakyat yang menginginkan pembubaran PKI.
Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal
A. Pilihan Ganda
1. Berikut sisi positif dari berlakunya Dekret Presiden 5 Juli 1959 adalah . . .
A. Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik yang berkepanjangan
B. Memberi kekuasaan yang besar kepada presiden, MPR, dan lembaga tinggi negara
C. Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik
D. Memperburuk negara dari perpecahan dan krisis politik yang berkepanjangan
E. Menciptakan stabilitas politik yang demokratis
5. Dua partai hasil penyederhanaan partai pada masa orde baru adalah ...
A. PPP dan PNI
B. PPP dan PDI
C. PDI dan Masyumi
D. Golkar dan PPP
6. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah orde baru dalam mengekangkebebasan pers
adalah ...
A. Pembredelan media
B. Penangkapan terhadap wartawan
C. Pembubaran aliansi jurnalis
D. Mempersulit pendirian stasiun televisi swasta
E. Penyaringan berita
7. Tanggapan Men/Pangad Letnan Jendral Ahmad Yani terhadap adanya isu Dewan
Jendraladalah . . .
A. Menerima pembentukkan Angkatan Kelima
B. Mensetujui secara tegas pembentukan Angkatan Kelima
C. Pembentukkan Angkatan Kelima tidak efisien dan merugikan revolusi Indonesia
D. Pembentukkan Angkatan Kelima sangat efisien
E. Pembentukkan Angkatan Kelima menguntungkan revolusi Indonesia
8. Berikut ini enam perwira Angkatan Darat yang menjadi korban G-30-S/PKI adalah . . .
A. Jendral A.H. Nasution
B. Ade Irma Suryani
C. Letnan Jendral Ahmad Yani
D. Brigjen. M. Yusuf
E. Brigjen. Amir Mahmud
Versi Pararaton adalah:
1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
2. Anusapati (1247 - 1249)
3. Tohjaya (1249 - 1250)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
5. Kertanagara (1272 - 1292)
Versi Nagarakretagama adalah:
1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
2. Anusapati (1227 - 1248)
3. Wisnuwardhana (1248 - 1254)
4. Kertanagara (1254 - 1292)
4. Sumpah Palapa yang berbunyi “Ia tidak akan makan buah palapa sebelum berhasil
menyatukan seluruh wilayah Nusantara”.
5. a. Teori waisya dikemukakan oleh NJ. Krom
b. Teori Ksatri dikemukakan oleh C.C. Berg, Mookerji, J.L. Moens.
c. Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. Van Leur.
d. Teori Arus Balik dikemukakan oleh F.D.K Bosch
GLOSARIUM
Agama :
ajaran/sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Akulturasi :
proses percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan memengaruhi atau proses
masuknya pengaruh kebudayaan asing ke dalam suatu masyarakat secara selektif sedikit atau
banyak unsure kebudayaan asing tersebut sebagian berusaha untuk menolaknya.
Animisme :
kepercayaan terhadap roh-roh yang mendiami semua benda.
Asimilasi :
Proses penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki oleh budaya yang saling berbeda sehingga sifat asli
mereka hilang dan muncul budaya yang sudah berkembang (beradab, maju).
Dakwah :
penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat.
Demografi :
Ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.
Demokrasi :
gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan
yang sama bagi semua warga negara.
Ekstern :
bersangkutan dengan hal-hal luar.
Ekonomi :
tata kehidupan perekonomian suatu negara
Filsafat :
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan
hukumnya.
Hipotesis :
sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau mengu-tarakan pendapat.
Hindu :
agama yang berkitab suci Weda
Ideologi :
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan
tujuan untuk kelangsungan hidup.
Imperialisme :
sistem politik bertujuan untuk menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan
yang lebih besar.
Kebudayaan :
hasil cipta, rasa, karsa, yang dijadikan milik pribadi seseorang melalui proses belajar.
Kolonialisme :
paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk
memperluas negara itu.
Kerajaan :
bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh seorang raja.
Kongsi :
Liberalisme :
aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk
berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur).
Masjid :
bangunan tempat sembahyang orang Islam.
Militer :
tentara; anggota tentara.
Nasionalisme :
paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri.
Peta :
gambar yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai yang menyatakan sifat.
Prasasti :
tulisan pada batu, tembaga, dan sebagainya yang memberitakan tentang sesuatu hal.
Revolusi :
perubahan ketatanegaraan (pemerintahan) yang dilakukan dengan kekerasan.
Sosialisme :
ajaran (paham) kenegaraan dan berekonomi yang berusaha supaya harta, benda, industri, dan
perusahaan menjadi milik negara.
Sinkretisme :
percampuran dua budaya asing (khususnya agama), di mana budaya asli menyesuaikan diri dengan
budaya asing sehingga muncul budaya baru.
Akulturasi
adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih, yang saling bertemu dan saling memengaruhi.
Autentisitas
adalah bersifat autentik.
Babad
adalah kisahan berbahasa Jawa, Bali, atau Sunda yang berisi cerita sejarah.
Borjuis
adalah kelas masyarakat dari golongan menengah ke atas.
Ekstirpasi
adalah kebijakan Belanda untuk membatasi jumlah tanaman rempah-rempah dengan tujuan
memperlancar monopoli tanaman rempah-rempah.
Epigrafi
Fasisme
adalah paham golongan nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter.
Fecundation
adalah penyuburan kebudayaan menurut istilah F.D.K. Bosch.
Feodalisme
adalah sistem sosial politik yang memberikan kekuasaan besar kepada bangsawan.
Fonetis
adalah bersangkutan dengan bunyi.
Fusi
adalah penggabungan.
Grote Postweg
adalah jalan raya pos antara Anyer–Panarukan sejauh 1.000 km.
Hakko Ichiu
adalah semangat bangsa Jepang untuk menyatukan seluruh wilayah Asia Timur Raya di bawah
kekuasaan Jepang.
Hikayat
adalah karya sastra Melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita keagamaan, historis,
biografi yang dibacakan untuk pelipur lara.
Hipotesis
adalah anggapan dasar yang masuk dan harus dibuktikan kebenarannya.
Historiografi
adalah penulisan sejarah.
Imperialisme
adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan
keuntungan yang lebih besar.
Indirect rule
adalah pemerintahan secara tidak langsung, dengan menggunakan kekuasaan penguasa lokal.
Intensif
adalah melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan terusmenerus sehingga memperoleh hasil
yang optimal.
Interaksi
adalah saling berhubungan.
Interpretasi
Intervensi
adalah campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak.
Kakawin
adalah jenis puisi Jawa Kuno.
Kapitulasi
adalah penyerahan kekuasaan sebagai akibat kekalahan dalam peperangan kepada pihak pemenang.
Klan
adalah kelompok kekerabatan yang besar.
Komoditas
adalah barang dagangan utama.
Kongsi
adalah persekutuan dagang.
Landrente
adalah pajak tanah.
Liberalisme
adalah aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi.
Manifesto
adalah pernyataan terbuka.
Mare liberium
adalah laut bebas.
Maritim
adalah berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan laut.
Merkantilisme
adalah paham yang berpendapat bahwa kemakmuran suatu bangsa dapat bertambah dengan lebih
banyak mengekspor daripada mengimpor barang, sehingga neraca perdagangan menguntungkan
bagi negara.
Mite
adalah cerita yang mempunyai latar belakang sejarah yang banyak mengandung hal-hal ajaib.
Mitologi
adalah bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan
makhluk halus dalam suatu kebudayaan.
Mobilisasi
adalah pergerakan tenaga manusia untuk dijadikan tentara.
Ongkek
adalah sesaji dari hasil pertanian.
Pakraman
adalah sebuah tatanan masyarakat yang hidup dalam tradisi India.
Paternalistik
adalah sistem kepemimpinan yang berdasarkan hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin.
Plural
adalah jamak, lebih dari satu.
Poten
adalah sebidang lahan di lautan pasir sebagai tempat berlangsungnya upacara Kasadha.
Prasasti persumpahan
adalah prasasti yang memuat kata persumpahan yang dikeluarkan oleh raja Sriwijaya.
Primordialisme
adalah perasaan kesukuan yang berlebihan.
Propaganda
adalah penjelasan yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan seseorang agar menganut aliran,
sikap, atau arah tindakan tertentu.
Pujangga
adalah pengarang hasil-hasil sastra.
Radikal
adalah kemajuan dalam berpikir dan bertindak untuk menuntut perubahan.
Rasionalisme
adalah paham yang mengatakan bahwa sumber dari segala kebenaran adalah pikiran manusia.
Reconguesta
adalah semangat menaklukkan kekuasaan Islam di mana pun pusat perkembangan Islam berada,
sebagai upaya pembalasan.
Renaisans
adalah kebangkitan kembali hasrat manusia yang selama abad pertengahan terbelenggu.
Ritual
adalah berkenaan dengan tata cara dalam upacara keagamaan.
Romusha
adalah pekerja paksa pada zaman Jepang.
Tetenger
adalah penanda atau pengingat.
Verplichte leveranties
adalah penyerahan wajib.
Volksraad
adalah Dewan Perwakilan Rakyat pada masa penjajahan Belanda.
Wangsakerta
adalah pendiri keluarga raja.
Waprakeswara
adalah tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa.
Wratyastoma
adalah pelaksanaan upacara pemberkatan bagi seseorang yang akan memeluk agama Hindu.