Anda di halaman 1dari 126

BAB I

MASA KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN


KERAJAAN ISLAM

Standar Kompetensi :
 Memahami Perkembangan Masyarakat Sejak Masa Hindu-Buddha

 Kompetensi dasar :               


 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Hindu-
Buddha di Indonesia serta peninggalan-peninggalannya

A. Peranan Perdagangan Internasional


Hubungan internasional antara Indonesia dengan bangsa-bangsa di Asia Barat, Asia Selatan,
dan Cina sudah tercipta sejak lama. Hubungan internasional itu terjadi karena Indonesia memiliki
posisi yang strategis dalam jalur perdagangan internasional. Karena posisinya yang strategis,
Indonesia memiliki bandar-bandar perdagangan yang disinggahi kaum pedagang. Mereka inilah
yang berperan dalam menyebarkan ajaran agama dan kebudayaan, seperti Hindu-Buddha, Islam,
dan Kristen. Jalur perdagangan yang digunakan ialah jalur perdagangan melalui laut (dikenal
sebagai Jalur Emas), dan jalur perdagangan melalui darat (dikenal sebagai Jalur Sutra). Adapun
jalur laut melalui Maluku - Malaka - Gujarat (India) - Persia atau ke Laut Merah, kemudian dibawa
oleh pedagang melalui gurun pasir ke pantai Laut Tengah (Mediternia), dari sini dibawa oleh
bangsa Eropa dengan kapal ke Venesia dan pelabuhan Lisabon di Spanyol.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


1
ROZI
Jalur darat melalui Malaka - daratan China dibawa oleh pedagang dengan kendaraan darat
seperti onta, kuda, dan keledai menuju ke Persia. Dari Persia, barang dagangan dibawa ke pantai
Laut Tengah dan selanjutnya oleh bangsa Eropa dibawa dengan kapal ke Venesia dan Lisabon di
Spanyol. Kedua jalur itu merupakan jalur perjalanan pedagang dan barang dagangannya yang
berasal dari Barat dibawa ke Timur, dan sebaliknya. Perdagangan melalui jalur itu juga dipengaruhi
oleh adanya Angin Muson Barat Laut dan Angin Muson Tenggara. Pergantian kedua jenis angin
tersebut memakan waktu 6 bulan sekali sehingga memengaruhi perjalanan kapal maupun darat.

B. Hindu-Budha dan Perkembangannya di Indonesia


Hindu-Buddha merupakan dua agama yang berasal dari satu negara berpenduduk padat di
dunia, India. Dari India, agama ini kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia. Di Indonesia,
kedua agama ini masih hidup dan berkembang sampai saat ini. Sebelum kita melihat lebih jauh
tentang persebaran agama Hindu-Buddha, kita akan meninjau sejenak sejarah berdirinya kedua
agama tersebut.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


2
ROZI
1. Agama Hindu

Agama Hindu berasal dari India. Agama ini merupakan perpaduan antara agama yang dianut
oleh bangsa Arya dan bangsa Dravida. Bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah berhasil
mendesak bangsa asli India, Dravida. Terjadi pembauran antara bangsa Arya dan bangsa Dravida
yang selanjutnya menurunkan generasi yang disebut bangsa Hindu. Kata hindu berasal dari kata
sindhu (bahasa Sanskerta) yang berarti sungai. Kata ini mengacu pada Sungai Indus yang menjadi
sumber air bagi kehidupan di sekitarnya. Sumber ajaran agama Hindu terdapat dalam kitab suci
Weda (terdiri atas empat kitab), Brahmana (merupakan tafsir dari kitab Weda), dan Upanisad
(memuat dasardasar filsafat hubungan antara manusia dan TUHAN). Kata weda berasal dari kata
vid artinya tahu. Weda atau veda berarti pengetahuan suci. Kitab ini ditulis ketika bangsa Arya
menduduki Punjam, 3.000 tahun sebelum Masehi.

Dewa-dewa utama dalam ajaran Hindu ialah Dewa Trimurti (kesatuan dari tiga dewa). Ketiga dewa
tersebut ialah:
(1) Dewa Brahma. Brahma bertugas menciptakan alam semesta dan mengatur segala peristiwa di
dunia. Kendaraannya berupa angsa.
(2) Dewa Wisnu. Wisnu bertugas memelihara alam semesta. Kendaraannya berupa seekor burung
garuda.
(3) Dewa Syiwa. Syiwa bertugas sebagai perusak semua yang tidak lagi berguna di alam.
Kendaraannya seekor lembu.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


3
ROZI
Pemujaan terhadap para dewa dipimpin oleh seorang pendeta yang disebut brahmana.
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha.
Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
1. Widhi Tattwa: percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2. Atma Tattwa: percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa: percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
4. Punarbhawa Tattwa: percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
5. Moksa Tattwa: percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia

Omkara, simbol suci bagi umat Hindu yang melambangkan Brahman (Tuhan) Yang Mahakuasa.
Sumber: www.wikipedia.org

Dalam masyarakat Hindu, dikenal lima kasta atau kelas, yaitu:


(1) Brahmana: terdiri atas pemimpin agama atau pendeta
(2) Ksatria: terdiri atas para bangsawan, raja dan keturunannya, serta prajuritprajuritnya
(3) Waisya: terdiri atas pengusaha dan pedagang
(4) Sudra: terdiri atas para petani dan pekerja kasar
(5) Paria: terdiri atas gelandangan (orang yang haram untuk disentuh)
Tempat suci umat Hindu antara lain kota Benares yang dianggap sebagai tempat
bersemayamnya Dewa Syiwa. Sungai Gangga dianggap keramat dan suci karena air Sungai Gangga

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


4
ROZI
dianggap dapat mensucikan abu jenazah yang dibuang ke dalamnya. Hari raya umat Hindu ialah
Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Nyepi, dan Siwaratri.

2. Agama Buddha
Agama Buddha juga berasal dari India. Agama ini timbul sebagai reaksi masyarakat
terhadap peran kaum Brahmana yang dianggap terlalu berlebihan dalam menjalankan tugas dan
fungsi mereka. Agama ini didasarkan pada ajaran Sidharta Gautama. Sidharta Gautama digelari
Sang Buddha (orang yang mendapat pencerahan) karena ia mendapat penerangan yang sempurna
setelah bertapa di tengah hutan.

Sang Buddha dan arca Buddha di Candi Borobudur

Agama Buddha tidak mengakui pembagian kasta dalam masyarakat. Menurut ajaran
Buddha, setiap orang punya hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai kesempurnaan asalkan
ia mampu mengendalikan dirinya sehingga bebas dari samsara. Penderitaan dapat dihentikan
dengan cara menindas trisna (nafsu). Nafsu dapat ditindas melalui delapan jalan (astavidha), yaitu
pandangan (ajaran) yang benar, niat atau sikap yang benar, berbicara yang benar, berbuat atau
bertingkah laku yang benar, penghidupan yang benar, berusaha yang benar, memerhatikan hal-hal
yang benar, dan bersemedi yang benar. Pemeluk agama Buddha wajib melaksanakan tiga ikrar (Tri
Ratna), yaitu: berlindung kepada Buddha, berlindung kepada Dharma (ajaran) agama Buddha, dan
berlindung kepada Sanggha (perkumpulan) masyarakat pemeluk agama Buddha. Kitab suci agama
Buddha ialah Tripitaka (Tiga Keranjang) yang terdiri atas Vinayapitaka (berisi tentang bermacam-
macam aturan hidup dan hukum penentu cara hidup pemeluknya), Sutrantapitaka (berisi tentang
pokok-pokok wejangan Sang Buddha), dan Abdhidharmapitaka (berisi tentang penjelasan dan
kupasan mengenai sosial beragama atau falsafah agama). Umat Buddha merayakan Hari Raya
Triwaisak, yang merupakan peringatan kelahiran, menerima bodhi, dan wafatnya Sang Buddha
yang bertepatan dengan saat bulan purnama pada bulan Mei.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


5
ROZI
Vihara, tempat beribadah umat Buddha

Agama Buddha terbagi atas dua aliran. Pertama, Mahayana yang mengajarkan bahwa untuk
mencapai Nirwana, setiap orang harus mengembangkan sikap kebijaksanaan dan sifat welas asih.
Kedua, Hinayana yang mengajarkan bahwa untuk mencapai Nirwana, sangat bergantung pada
usaha diri melakukan meditasi. Agama Buddha mencapai puncak kejayaannya pada zaman
kekuasaan Raja Asoka (273-232 SM) yang menetapkan agama Buddha sebagai agama resmi
negara. Tempattempat suci umat Buddha antara lain Bodh-Gaya, tempat bersemedi Sidharta
Gautama.

3. Proses dan Jalur Masuknya Hindhu-Budha di Indonesia


Untuk memahami bagaimana proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia, kita perlu mengkaji pendapat yang dikemukakan oleh para ahli.
Pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut merupakan sebuah hipotesis (dugaan
sementara) yang masih memerlukan pembuktian yang akurat. Akan tetapi hipotesis-hipotesis
tersebut sangat berguna dalam memberikan pemahaman pada kita tentang bagaimana proses masuk
dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Tugas kamu untuk
menganalisis lebih lanjut hipotesis-hipotesis tersebut, sehingga kamu dapat memilih salah satu
hipotesis yang menurut kamu paling mendekati kebenaran. Tentu saja pilihan kamu harus
dilandaskan pada argumentasi dan logika yang kuat disertai dengan data, fakta dan bukti-bukti yang
akurat.
Berikut ini adalah hipotesis-hipotesis yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang proses
masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Hipotesis-hipotesis
tersebut dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu teori kolonisasi dan teori arus balik.
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
6
ROZI
1. Teori kolonisasi.
Teori ini berusaha menjelaskan proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia dengan menekankan pada peran aktif dari orang-orang India dalam
menyebarkan pengaruhnya di Indonesia. Berdasarkan teori ini, orang Indonesia sendiri sangat pasif,
artinya mereka hanya menjadi objek penerima pengaruh kebudayaan India tersebut. Teori
kolonisasi ini terbagi dalam beberapa hipotesis, yaitu sebagai berikut.
a. Hipotesis Waisya

Menurut NJ. Krom, proses terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena adanya
hubungan perdagangan, sehingga orang-orang India yang datang ke Indonesia sebagian besar
adalah para pedagang. Perdagangan yang terjadi pada saat itu menggunakan jalur laut dan teknologi
perkapalan yang masih banyak tergantung pada angin musim. Hal ini mengakibatkan dalam proses
tersebut, para pedagang India harus menetap dalam kurun waktu tertentu sampai datangnya angin
musim yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan perjalanan. Selama mereka menetap,
memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Mulai dari sini
pengaruh kebudayaan India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pendapat Krom tersebut didasarkan penelaahan dia pada proses Islamisasi di Indonesia yang
dilakukan oleh para pedagang Gujarat. Bukan hal yang mustahil, proses masuknya budaya Hindu-
Buddha di Indonesia dilakukan dengan cara yang sama. Namun, teori ini memiliki kelemahan, yaitu
para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf
Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana. Namun bila menilik peninggalan
prasasti yang dikeluarkan oleh negara-negara kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, sebagian besar
menggunakan bahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa. Dengan demikian, timbul pertanyaan:
Mungkinkah para pedagang India mampu membawa pengaruh kebudayaan yang sangat tinggi ke
Indonesia, sedangkan di daerahnya sendiri kebudayaan tersebut hanya milik kaum Brahmana?
Selain itu, terdapat kelemahan lain dalam hipotesis ini yaitu dengan melihat peta persebaran
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia yang lebih banyak berada di pedalaman. Namun
apabila pengaruh tersebut dibawa oleh para pedagang India, tentunya pusat kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha akan lebih banyak berada di daerah pesisir pantai.

b. Hipotesis Ksatria

Ada tiga ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai proses penyebaran agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu sebagai berikut.

1) C.C Berg

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


7
ROZI
C.C. Berg mengemukakan bahwa golongan yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-
Buddha di Indonesia adalah para petualang yang sebagian besar berasal dari golongan Ksatria. Para
Ksatria ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan
yang diberikan oleh para Ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu
kelompok atau suku yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang
dinikahkan dengan salah seorang putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinannya ini
memudahkan bagi para Kesatrian untuk menyebarkan tradisi Hindu Buddha kepada keluarga yang
dinikahinya tadi. Berkembanglah tradisi Hindu-Buddha dalam masyarakat Indonesia.

2) Mookerji

Dia mengatakan bahwa golongan Ksatria (tentara) dari India yang membawa pengaruh
kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia. Para Ksatria ini kemudian membangun koloni-koloni
yang akhirnya berkembang menjadi sebuah kerajaan. Para koloni ini kemudian mengadakan
hubungan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di India dan mendatangkan para seniman yang
berasal dari India untuk membangun candi-candi di Indonesia.

3) J.L Moens

Dia mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia pada


awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Perlu diketahui bahwa
sekitar abad ke-5, banyak kerajaan-kerajaan di India Selatan yang mengalami kehancuran. Ada di
antara para keluarga kerajaan tersebut, yaitu para Ksatrianya yang melarikan diri ke Indonesia.
Mereka ini selanjutnya mendirikan kerajaan di kepulauan Nusantara.

Kekuatan hipotesis Ksatria terletak pada kenyataan bahwa semangat berpetualang pada saat
itu umumnya dimiliki oleh para Ksatria (keluarga kerajaan). Sementara itu, kelemahan hipotesis
yang dikemukakan oleh Berg, Moens, dan Mookerji yang menekankan pada peran para Ksatria
India dalam proses masuknya kebudayaan India ke Indonesia terletak pada hal-hal sebagai berikut,
yaitu:

1) Para Ksatria tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa.


2) Apabila daerah Indonesia pernah menjadi daerah taklukkan kerajaan¬kerajaan India, tentunya
ada bukti prasasti (jaya prasasti) yang menggambarkan penaklukkan tersebut. Akan tetapi, baik
di India maupun Indonesia tidak ditemukan prasasti semacam itu. Adapun prasasti Tanjore yang
menceritakan tentang penaklukkan kerajaan Sriwijaya oleh salah satu kerajaan Cola di India,
tidak dapat dipakai sebagai bukti yang memperkuat hipotesis ini. Hal ini disebabkan

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


8
ROZI
penaklukkan tersebut terjadi pada abad ke-11 sedangkan bukti-bukti yang diperlukan harus
menunjukkan pada kurun waktu yang lebih awal.

c. Hipotesis Brahmana

Hipotesis ini menyatakan bahwa tradisi India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh
golongan Brahmana. Pendapat ini dikemukan oleh JC.Van Leur. Berdasarkan pada pengamatannya
terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan¬kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia,
terutama pada prasasti¬prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, maka
sangat jelas itu adalah pengaruh Brahmana. Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa kaum
Brahmanalah yang menguasai bahasa dan huruf itu, sehingga pantas jika mereka yang memegang
peranan penting dalam proses penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Akan tetapi, bagaimana mungkin para Brahmana bisa sampai ke Indonesia yang terpisahkan dengan
India oleh lautan. Dalam tradisi agama Hindu terdapat pantangan bagi kaum Brahmana untuk
menyeberangi lautan, sehingga hal ini menjadi kelemahan hipotesis ini.

2. Teori Arus Balik

Pendapat yang dikemukakan tersebut di atas mendapat kritikan dari F.D.K Bosch. Adapun
kritikan yang dikemukakannya adalah sebagai berikut.

a. Berdasarkan pada peninggalan-peninggalan yang ada, ternyata teori kolonisasi tidak mempunyai
bukti yang kuat. Untuk hipotesa Waisya, tidak terbukti bahwa kerajaan awal di Indonesia yang
bercorak Hindu-Buddha ditemukan di pesisir pantai, melainkan terletak di pedalaman. Kritikan
untuk hipotesa Ksatria, ternyata tidak ada jaya prasasti yang menyatakan daerah atau kerajaan
yang ada di Indonesia pernah ditaklukkan atau dikuasai oleh para Ksatria dari India.
b. Bila ada perkawinan antara golongan Ksatria dengan putri pribumi dari Indonesia, seharusnya
ada keturunan dari mereka yang ditemukan di Indonesia. Pada kenyataannya, hal itu tidak
ditemukan.
c. Dilihat dari hasil karya seni, terdapat perbedaan pembangunan antara candi-candi yang
dibangun di Indonesia dengan candi-candi yang dibangun di India.
d. Kritikan yang lain adalah dilihat dari sudut bahasa. Bahasa Sanskerta hanya dikuasai oleh para
Brahmana, tetapi kenapa bahasa yang digunakan oleh masyarakat pada waktu itu adalah bahasa
yang digunakan oleh kebanyakan orang India.

Selanjutnya, F.D.K Bosch punya pendapat lain. Teori yang dikemukakan oleh Bosch ini
dikenal dengan teori Arus Balik. Menurut teori ini, yang pertama kali datang ke Indonesia adalah
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
9
ROZI
mereka yang memiliki semangat untuk menyebarkan Hindu-Buddha, yaitu para intelektual yang
ikut menumpang kapal-kapal dagang. Setelah tiba di Indonesia, mereka menyebarkan ajarannya.
Karena pengaruhnya itu, ada di antara tokoh masyarakat yang tertarik untuk mengikuti ajarannya
tersebut. Pada perkembangan selanjutnya banyak orang Indonesia sendiri yang pergi ke India untuk
berkunjung dan belajar agama Hindu-Buddha di India. Sekembalinya di Indonesia, merekalah yang
mengajarkannya kepada masyarakat Indonesia yang lain.

Bukti-bukti dari pendapat di atas adalah adanya prasasti Nalanda yang menyebutkan bahwa
Balaputradewa (raja Sriwijaya) telah meminta kepada raja di India untuk membangun wihara di
Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para tokoh dari Sriwijaya. Permintaan raja Sriwijaya
itu ternyata dikabulkan. Dengan demikian, setelah para tokoh atau pelajar itu menuntut ilmu di
sana, mereka balik ke Indonesia. Merekalah yang selanjutnya menyebarkan pengaruh Hindu-
Buddha di Indonesia.

4. Pengaruh Agama Hindhu-Buddha di Indonesia


Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha terjadi pada berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Aspek-aspek tersebut meliputi bidang sosial, teknologi, kesenian, juga pendidikan.

a. Bidang Sosial

Di bidang sosial, tradisi Hindu-Buddha berpengaruh terhadap sistem kemasyarakatan dan


pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan asli Indonesia, masyarakat Indonesia tersusun dalam
kelompok-kelompok desa yang dipimpin oleh kepala suku. Sistem itu kemudian terpengaruh oleh
ajaran Hindu-Buddha. Timbul kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha.

b. Bidang Teknologi

Perhatikanlah Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Dapatkah kamu bayangkan bahwa
ratusan tahun yang lalu, telah ada teknologi yang mampu digunakan untuk membuat bangunan
begitu indah? Peninggalan Hindu-Buddha dalam bidang seni bangunan (arsitektur) yang
berkembang di Indonesia adalah yang berupa candi, yupa, dan prasasti. Candi di Indonesia
berbentuk punden bertingkat yang digunakan sebagai makam raja dan bagian atas punden
bertingkat itu dibuatkan patung rajanya. Adapun candi di India berbentuk stupa bulat yang
digunakan sebagai tempat sembahyang atau memuja dewa. Candi yang bercorak Hindu antara lain
Candi Prambanan dan Candi Dieng. Candi yang bercorak Buddha antara lain Candi Borobudur dan
Candi Kalasan.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


10
ROZI
c. Kesenian

Kamu pernah melihat tarian Bali atau menyaksikan seni beladiri Kongfu? Itulah contoh
pengaruh tradisi kebudayaan Hindu-Buddha yang masih kita temui saat ini. Pengaruh tradisi Hindu-
Buddha di Indonesia tampak juga pada bidang kesenian, khususnya seni rupa dan seni sastra. Dalam
bidang seni rupa, banyak kita ditemui hiasan-hiasan pada dinding candi (relief) yang sesuai dengan
unsur India. Di bidang seni sastra, pengaruh tradisi Hindu Buddha terlihat pada penggunaan huruf
Pallawa dan bahasa Sanskerta pada prasasti-prasasti. Ada juga hasil kesusastraan Indonesia yang
sumbernya dari India, yaitu cerita Ramayana dan Mahabrata yang dijadikan lakon wayang. Banyak
kitab Hindu-Buddha yang menjadi aset bangsa saat ini. Di antaranya Negarakertagama dan
Barathayudha.

d. Bidang Pendidikan

Di bidang pendidikan, pengaruh tradisi Hindu-Buddha dapat kita lihat bahwa sampai akhir abad
ke-15, ilmu pengetahuan berkembang pesat, khususnya di bidang sastra, bahasa, dan hukum. Kaum
Brahmana adalah kelompok yang berwewenang memberikan pendidikan dan pengajaran dalam
masyarakat Hindu-Buddha. Salah satu hasil dari perkembangan pendidikan, dikemukakan oleh I-
Tsing, bahwa di Sriwijaya terdapat "universitas" yang dapat menampung ratusan mahasiswa
biarawan Buddha untuk belajar agama.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


11
ROZI
5. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha dan Peninggalannya
Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha yang berasal dari India menyebar ke Asia termasuk
Indonesia. Di Indonesia, pengaruh Hindu-Buddha sangat besar sehingga muncul kerajaan-kerajaan
bercorak Hindu-Buddha. Banyak kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Kerajaan-kerajaan
tersebut ialah Kutai, Tarumanegara, Holing, Sriwijaya, Mataram Kuno, Kanjuruhan, Singosari,
Kediri, Sunda, Bali, dan Majapahit. Beberapa di antaranya akan dijelaskan berikut ini.

A. Kerajaan Kutai
Perhatikan peta pada Gambar 6.10. Di manakah letak Kerajaan Kutai?
Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, daerah Muara Kaman di tepi
Sungai Mahakam. Berdasarkan informasi yang ditemukan pada tujuh
prasasti berupa yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa
Sanskerta, diketahui bahwa Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di
Indonesia. Kerajaan yang dikenal juga dengan sebutan Negeri Tujuh Yupa
diperkirakan berdiri pada tahun 400 M. Dalam prasasti tersebut terdapat
informasi yang menyangkut kehidupan politik, pemerintahan, sosial, budaya,
dan ekonomi Kerajaan Kutai seperti berikut.
Raja pertama yang memerintah Kutai
bernama Kudungga. Raja Kudungga memiliki putra bernama
Aswawarman. Aswawarman memiliki putra Mulawarman. Dilihat
dari nama, Kudungga bukanlah nama Hindu, tetapi nama Indonesia
asli. Nama Aswawarman dan Mulawarman adalah nama-nama
berbau Hindu. warman berarti pakaian perang. Penambahan nama
itu diberikan dalam upacara penobatan raja secara agama Hindu.
Keluarga Kudungga pernah melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara Hindu untuk penyucian
diri sebagai syarat masuk pada kasta Ksatria. Berdasarkan nama dan gelar yang disandangnya,
Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu berawal dari pemerintahan Aswawarman. Setelah Raja
Aswawarman, Kutai diperintah oleh Mulawarman, putranya pada abad ke-4. Raja Mulawarman
disebutkan sebagai seorang raja besar yang sangat mulia dan baik budinya. Pada masa pemerintahan
Mulawarman, Kutai merupakan kerajaan yang kaya dan makmur. Sang Raja memberikan 20.000
ekor sapi kepada para Brahmana.

B. Kerajaan Tarumanegara
Pada pertengahan abad ke-5 M, di daerah lembah Sungai Citarum, Jawa Barat terdapat kerajaan
bernama Tarumanegara (Kerajaan Taruma). Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Jawa. Jika
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
12
ROZI
berita tentang Kutai kita peroleh dari yupa, berita tentang Tarumanegara kita peroleh dari prasasti
dan berita Cina. Ada tujuh prasasti yang memuat tentang Kerajaan Tarumanegara. Perhatikan tabel
prasasti berikut ini.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


13
ROZI
Dari catatan seorang musafir Cina, Fa-Hien,
diperoleh keterangan bahwa pada tahun 414, terdapat
kerajaan bernama To-lo-mo. Fa-Hien yang sedang
melakukan perjalanan menuju India dan singgah di
Ye-po-ti (Jawa) di To-lo-mo banyak terdapat orang

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


14
ROZI
Hindu, ada juga orang Buddha. Dikatakan juga bahwa raja mempunyai kekuasaan sangat besar
karena raja dianggap sebagai keturunan dewa.
C. Kerajaan Holing
Pada abad ke-7 berdiri suatu kerajaan yang bernama Kalingga / Holing. Letak kerajaan kalingga
hingga kini belum dapat di pastikan. Hal itu di sebabkan karena adanya beberapa pendapat yang
yang berbeda dalam membahas letak kerajaan tersebut, di antaranya :
a)      Menurut berita Cina yang berasal dari Dinasti Tang menyebutkan bahwa letak kerajaan
kalingga berbatasan dengan laut sebelah selatan, Tan-Hen-La (Kamboja) di sebelah utara, Po-Li
(Bali) di sebelah timur, dan To-Po-Teng di sebelah barat. Nama lain dari Holing adalah Cho-Po
(jawa) sehingga berdasarkan berita cina tersebut dapat di simpulkan bahwa kerajaan kalingga /
holing terletak di pulau jawa, khususnya jawa tengah.
b)      Dalam menentukan letak kerjaan kalingga / holing, J.L. Moens meninjau dari segi
perekonomian, yaitu pelayaran dan perdagangan. Alasannya, selat malaka merupakan selat yang
sangat ramai dalam aktivitas pelayaran perdagangan. Pendapat J.L. Moens ini di perkuat dengan di
pertemukannya sebuah daerah di Semenanjung Malaya yang bernama Keling.

1. Aspek Kehidupan Pemerintahan Kerajaan Holing

a) Kehidupan Politik
Berdasarkan berita cina di sebutkan bahwa kerajaan kalingga / holing di perintah oleh
seorang raja putri yang bernama Ratu Sima. Pemerintahan Ratu Sima sangat keras namun adil
dan bijaksana. Kepada setiap pelanggar, Ratu Sima selalu memberikan sanksi yang tegas.
Rakyat tunduk dan patuh terhadap segala perintah Ratu Sima bahkan tidak seorang pun rakyat
maupun pejabat kerajaan yang melanggar segala perintahnya. 
b) Kehidupan Ekonomi
Kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing berkembang pesat.
Masyarakat kerajaan kalingga telah mengenal hubungan perdagangan. Mereka menjalin
hubungan perdagangan pada suatu tempat yang di sebut dengan pasar. Pada pasar itu, mereka
mengadakan hubungan dengan teratur. Selain itu, kegiatan ekonomi masyarakat lainnya, di
antaranya bercocok tanam, menghasilkan kulit, penyu, emas, perak, cula badak, dan gading
serta membuat garam. Kehidupan masyarakat holing tentram. Hal itu di sebabkan karena di
Holing tidak ada kejahatan dan kebohongan. Berkat kondisi itu, rakyat Holing memperhatikan
pendidikan. Hal itu terbukti dengan adanya rakyat Holing telah mengenal tulisan dan ilmu
perbintangan.
c) Kehidupan Agama
Kerajaan kalingga merupakan kerajaan yang sangat terpengaruh oleh ajaran Budha. Oleh
karena itu, Holing menjadi pusat pendidikan agama Budha. Holing memiliki seorang pendeta
yang bernama Jnanabhadra. Hal itu menyebabkan masyarakat Holing mayoritas beragama
Budha.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


15
ROZI
Pada suatu hari, seorang pendeta Budha dari Cina berkeinginan menuntut ilmu di Holing.
Pendeta itu bernama Hou-ei-Ning. Ia pergi Holing untuk menerjemahkan kitab Hinayana dari
bahasa sansekerta ke bahasa Cina. 

2. Sumber sejarah
1)  Berita Dari Cina
Pendeta I-Tsing menyatakan bahwa pendeta Hwining dan Yunki (pembantu pendeta
Hwining) pergi ke Holing pada tahun 664 untuk mempelajari ajaran agama Budha. Ia juga
menerjemahkan kitab suci agama Budha dari bahasa sansekerta ke bahasa Cina. Kitab yang
ia terjemahkan merupakan bagian terakhir dari kitab Varinirvana yang mengisahkan tentang
pembukaan jenazah sang Budha.

2) Prasasti Tukmas

3. Hubungan Kerajaan Holing dengan Kerajaan di Luar Negeri


Pada masa Chen-kuang, raja holing bersama raja To-ho-lo To-p’o-teng menyerahkan upeti ke
Cina. Upeti tersebut disambut baik oleh kaisar Chen-kuang. Oleh karena itu, kaisar cina
mengirimkan balasan yang dibubuhi cap kerajaan kepada mereka. Selain itu, kaisar cina juga
memberikan kuda-kuda terbaik kepada raja To-ho-lo.                                                                                 
Pada tahun 813 Masehi, raja holing mengirim upeti lagi ke cina. Utusan tersebut
mempersembahkan empat budak sheng-chih, burung kakatua, dan burung p’in- chiat serta benda-
benda lainnya. Kaisar amat berkenan hatinya sehingga ia memberikan gelar kehormatan kepada
utusan tersebut. Tetapi utusan tersebut memohon agar gelar kehormatan itu diberikan kepada
adiknya saja. Kaisar sangat terkesan dengan sikap utusan tersebut sehingga ia memberikan gelar
kehormatan kepada keduanya.
4. Masa Kejayaan
Pada tahun 674 Masehi, kerajaan kalingga/holing diperintah oleh seorang raja putri yang
bernama Ratu Sima. Ratu sima merupakan raja yang terkenal di pemerintahan kerajaan holing.
Dibawah kekuasaan Ratu sima ini, kerajaan kalingga/holing mengalami masa kejayaan. Pada saat
itu, semua rakyat hidup dengan tenteram dan makmur. Mereka tunduk dan patuh terhadap segala
perintah ratu sima bahkan tidak ada seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan yang berani
melanggarnya.
Pada suatu hari, ada seorang raja yang sangat penasaran dengan kejujuran rakyat holing. Raja
itu bernama Raja Tache. Ia berkeinginan untuk menguji kejujuran rakyat holing. Untuk
membuktikannya, raja Tache mengirim utusan ke holing. Utusan tersebut diperintahkan untuk
meletakkan pundi-pundi emas secara diam-diam di tengah jalan dekat keramaian pasar. Tetapi tidak
ada seorang pun yang berani menyentuh pundi-pundi emas tersebut hingga 3 tahun lamanya.
Namun, pada suatu hari sang putera mahkota sedang berjalan-jalan melewati pasar tersebut. Ketika
berjalan, kaki putera mahkota tidak sengaja menyenggol pundi-pundi emas. Salah seorang warga
melihat kejadian itu dan ia melaporkan kepada pemerintah kerajaan. Laporan tersebut terdengar
oleh ratu sima. Ia langsung memerintahkan kepada hakim untuk membunuh anaknya sendiri. Ratu
sima menganggap itu merupakan tindakan kejahatan pencurian. Beberapa patih kerajaan tidak
setuju dengan keputusan yang diambil oleh ratu sima. Mereka mengajukan pembelaan untuk putera
mahkota kepda ratu sima. Mereka meminta agar putera mahkota tidak dibunuh melainkan hanya
dipotong kakinya saja. Pembelaan patih kerajaan disetujui oleh ratu sima. Oleh karena itu, untuk
menebus kesalahan kaki putera mahkota dipotong.
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
16
ROZI
5. Peniggalan Kerajaan Holing
Salah satu peninggalan kerajaan kalingga / holing adalah prasasti tukmas. Prasasti ini di
temukan di Desa Dakwu tepatnya di daerah Grobogan Purwodadi di Lereng gunung merbabu di
jawa tengah. Prasasti ini bertuliskan huruf pallawa berbahasa sansekerta yang menceritakan tentang
mata air yang bersih dan jernih. Selain itu, prasasti ini juga memiliki gambar- gambar seperti kendi,
trisula, kapak, kelasangka, cakra, dan bunga teratai yang merupakan lambing keeratan hubungan
manusia dengan para dewa.

D. Kerajaaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan maritim dan melayu kuno yang berkembang di Sumatra
yang merupakan perkembangan lanjutan dari kerajaan-kerajaan yang lebih kecil di Sumatra Selatan
yang berdiri pada abad ke-7. Dalam bahasa Sansekerta, Sri artinya `bercahaya`, sedangkan wijaya
artinya `kemenangan`.
Bukti awal mengenai keberadaan Kerajaan Sriwijaya adalah seorang pendeta Tiongkok, I-tsing
menuliskan bahwa Ia mengunjungi Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671 selama 6 bulan. Juga, dapat
dilihat dari Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang pada tahun 682, yang merupakan
sumber sejarah dari seorang tokoh, dikenal sebagai Dapunta Hyang.
Sekitar tahun 1992-1993, seorang sejarawan, Pierre-Yves Manguin membuktikan bahwa pusat
Sriwijaya berada di Sungai Musi antara Bukit Siguntang dan Sabokingking, Sumatra Selatan.
Dalam Prasasti Kedukan Bukit, terdapat kalimat "Dapunta hyang berangkat dari Minanga
Tangwan dengan membawa bala tentara dalam dua kelompok, yaitu 200 orang dengan jalan air
(naik perahu) dan 1312 dengan jalan darat". Dari pernyataan tersebut, dapat diambil kesimpulan
yaitu Dapunta hyang sudah memiliki tentara yang siap bertempur demi keselamatan Sriwijaya dan
sudah terbentuk organisasi kerajaan pada masa itu. Kemungkinan, Prasasti Kedukan Bukit ini
menjadi tanda berpindahnya ibukota Kerajaan Sriwijaya.

Gambar Bandar Sriwijaya


MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
17
ROZI
Sriwijaya disebut dengan berbagai macam nama. Kaum Tionghoa menyebutnya San Fo Si
atau San Fo Qi. Di dalam bahasa Sansekerta disebut Yavadesh, dalam bahasa Pali disebut Javadesh.
Orang Arab menyebutnya Zabag sedangkan orang Khmer menyebutnya Melayu.

Puncak kejayaan Sriwijaya adalah pada abad ke 8-9 Masehi, terutama pada saat
pemerintahan Raja Balaputeradewa pada 850 M. Pada masa itu, Balaputeradewa membangun
Sriwijaya menjadi kerajaan terbesar di Nusantara, bahkan Balaputeradewa memperluas wilayah
Kerajaan Sriwijaya hingga ke Jawa Tengah Selatan yaitu tanah yang mempunyai kenangan pahit
bagi Balaputeradewa.
Berikut ini adalah beberapa sumber sejarah yang diketahui berkaitan dengan Sriwijaya :
(Berbahasa Sansekerta atau Tamil)

Prasasti Kanton di Kanton

Prasasti Talang Tuwo

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


18
ROZI
Prasasti Telaga Batu di Palembang

Prasasti Padang Roco

Prasasti Siwagraha

Prasasti Nalanda di India

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


19
ROZI
Sebagai pusat pengajaran Buddha Vajrayana, Sriwijaya menarik banyak peziarah dan
sarjana dari negara-negara Asia, salah satunya adalah I-tsing yang melakukan kunjungan ke
Sumatra dalam perjalanan pembelajarannya di Nalanda, India pada tahun 671 dan 695. Ia
melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi rumah bagi ribuan sarjana Buddha. Pengunjung yang datang
ke pulau ini menyebutkan bahwa koin emas sudah digunakan di pesisir kerajaan.

koin emas quarter

Kerajaan Sriwijaya merupakan negara maritim yang mengandalkan perdagangan. Kerajaan


ini mengembangkan pelabuhannya sebagai pusat perdagangan internasional. Barang dagangnya
meliputi: emas, perak, penyu, gading gajah, kemenyan, kapulaga, kapur barus, pinang, kayu gaharu,
cendana, kayu hitam, lada, dan damar. Biasanya barang-barang yang didagangkan ini ditukar
dengan aneka porselin, tembikar, kain katun, dan jain sutra.
Kerajaan Sriwijaya mengembangkan sistem hukum bersifat nasional. Beberapa prasasti
yang ditemukan mencatat dengan lengkap perincian sanksi bagi mereka yang melanggar dan hadiah
bagi mereka yang menaatinya. Hukum tersebut berlaku secara universal, tidak terkecuali kalangan
keluarga istana.
Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat pendidikan berskala internasional. Salah satu
tujuan I-tsing datang ke Kerajaan Sriwijaya adalah untuk menuntut ilmu. Dalam catatan perjalanan
yang Ia buat, ditujukan bahwa banyak orang Cina yang datang ke Sriwijaya untuk belajar. Mereka
mempelajari bahasa Sansekerta dan berlatih menyalin kitab agama Buddha.
Sayakitri adalah seorang guru mahir di bidang kesusastraan Buddha, Ia merupakan
pengarang kitab Hastadandasastra. Maka dari itu, Kerajaan Sriwijaya cukup terkenal sebagai pusat
pendidikan karena terkait dengan tokoh tersebut.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


20
ROZI
Menurut catatan I Tsing, Sriwijaya berperan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan
dan agama Buddha di Asia Tenggara. I Tsing belajar tata bahasa Sanskerta dan teologi Buddha di
Sriwijaya. I Tsing menerjemahkan kitab kitab suci agama Buddha ke dalam bahasa Cina. Sriwijaya
juga terkenal sebagai kerajaan maritim dan memiliki armada laut. Perhatikanlah Peta Kerajaan
Sriwijaya. Sebagai kerajaan maritim, Sriwijaya merupakan pusat perdagangan di Asia Tenggara
karena menguasai dua selat besar yang penting dalam perdagangan, Selat Malaka dan Selat Sunda.
Sriwijaya mulai mengalami kemunduran setelah mendapat serangan dari Dharmawangsa (992),
Rajendra Coladewa dari Kerajaan Colamandala (1023, 1030, dan tahun 1060), Kertanegara (1275),
dan Gajah Mada (1377). Sriwijaya akhirnya hancur ketika Majapahit mulai berkembang di Jawa.

E. Kerajaan Mataram Kuno


Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah dengan intinya yang sering disebut Bumi
Mataram. Daerah ini dikelilingi oleh pegunungan dan gununggunung, seperti Gunung Tangkuban
Perahu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi-Merbabu, Gunung Lawu, dan
Pegunungan Sewu. Daerah ini juga dialiri oleh banyak sungai, seperti Sungai Bogowonto, Sungai
Progo, Sungai Elo dan Sungai Bengawan Solo. Itulah sebabnya daerah ini sangat subur.
Kerajaan Mataram Kuno atau juga yang sering disebut Kerajaan Medang merupakan kerajaan
yang bercorak agraris. Tercatat terdapat 3 Wangsa (dinasti) yang pernah menguasai Kerjaan
Mataram Kuno yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa Syailendra dan Wangsa Isana. Wangsa Sanjaya
merupakan pemuluk Agama Hindu beraliran Syiwa sedangkan Wangsa Syailendra merupakan
pengikut agama Budah, Wangsa Isana sendiri merupakan Wangsa baru yang didirikan oleh Mpu
Sindok.

Raja pertama
Kerajaan Mataram Kuno
adalah Sanjaya yang
juga merupakan pendiri
Wangsa Sanjya yang
menganut agama Hindu.
Setelah wafat, Sanjaya
digantikan oleh Rakai
Panangkaran yang
kemudian berpindah
agama Budha beraliran
Mahayana. Saat itulah
Wangsa Sayilendra
berkuasa. Pada saat itu
baik agama Hindu dan
Budha berkembang
bersama di Kerajaan
Mataram Kuno. Mereka

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


21
ROZI
yang beragama Hindu tinggal di Jawa Tengah bagian utara, dan mereka yang menganut agama
Buddha berada di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
Wangsa Sanjaya kembali memegang tangku kepemerintahan setelah anak Raja Samaratungga,
Pramodawardhani menikah dengan Rakai Pikatan yang menganut agama Hindu. Pernikahan
tersebut membuat Rakai Pikatan maju sebagai Raja dan memulai kembali Wangsa Sanjaya. Rakai
Pikatan juga berhasil menyingkirkan seorang anggota Wangsa Sailendra bernama Balaputradewa
yang merupakan saudara Pramodawardhani. Balaputradewa kemudian mengungsi ke Kerajaan
Sriwijaya yang kemduian menjadi Raja disana.
Wangsa Sanjaya berakhir pada masa Rakai Sumba Dyah Wawa. Berakhirnya Kepemerintahan
Sumba Dyah Wawa masih diperdebatkan. Terdapat teori yang mengatakan bahwa pada saat itu
terjadi becana alam yang membuat pusat Kerajaan Mataram Hancur. Mpu Sindok pun tampil
menggantikan Rakai Sumba Dyah Wawa sebagai raja dan memindahkan pusat Kerajaan Mataram
Kuno di Jawa Timur dan membangun wangsa baru bernama Wangsa Isana.
Pusat Kerajaan Mataram Kuno pada awal berdirinya diperkirakan terletak di daerah Mataram
(dekat Yogyakarta sekarang). Kemudian pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dipindah ke
Mamrati (daerah Kedu). Lalu, pada masa pemerintahan Dyah Balitung sudah pindah lagi ke Poh
Pitu (masih di sekitar Kedu). Kemudian pada zaman Dyah Wawa diperkirakan kembali ke daerah
Mataram. Mpu Sindok kemudian memindahkan istana Medang ke wilayah Jawa Timur sekarang.
1. Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno
Kapan tepatnya berdirinya Kerajaan Mataram Kuno masih belum jelas, namun menurut Prasasti
Mantyasih (907) menyebutkan Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno adalah Sanjaya. Sanjaya
sendiri mengeluarkan Prasasti Canggal (732) tanpa menyebut jelas apa nama kerajaannya. Dalam
prasasti itu, Sanjaya menyebutkan terdapat raja yang memerintah di pulau Jawa sebelum dirinya.
Raja tersebut bernama Sanna atau yang dikenal dengan Bratasena yang merupakan raja dari
Kerajaan Galuh yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda (akhir dari Kerajaan Tarumanegara).
Kekuasaan Sanna digulingkan dari tahta Kerajaan Galuh oleh Purbasora dan kemudian
melarikan diri ke Kerjaan Sunda untuk memperoleh perlindungan dari Tarusbawa, Raja Sunda.
Tarusbawa kemudian mengambil Sanjaya yang merupakan keponakan dari Sanna sebagai
menantunya. Setelah naik tahta, Sanjaya pun berniat untuk menguasai Kerajaan Galuh kembali.
Setelah berhasil menguasai Kerajaan Sunda, Galuh dan Kalingga, Sanjaya memutuskan untuk
membuat kerajaan baru yaitu Kerajaan Mataram Kuno.
Dari prasasti yang dikeluarkan oleh Sanjaya pada yaitu Prasasti Canggal, bisa dipastikan
Kerajaan Mataram Kuno telah berdiri dan berkembang sejak abad ke-7 dengan rajanya yang
pertama adalah Sanjaya dengan gelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
2. Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno
Hancurnya Kerajaan Mataram Kuno dipicu permusuhan antara Jawa dan Sumatra yang dimulai
saat pengusiaran Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang kemudian menjadi Raka
Sriwijaya menyimpan dendam terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara kedua raja ini
berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada generasi selanjutnya. Selain itu, Medang dan
Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di Asia Tenggara. 

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


22
ROZI
Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut bahkan ketika Wangsa Isana
berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya datang
menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur) yang
dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok.
Runtuhnya Kerajaan Mataram ketika Raja Dharmawangsa Teguh yang merupakan cicit Mpu
Sindok memimpin. Waktu itu permusuhan antara Mataram Kuno dan Sriwijaya sedang memanas.
Tercatat Sriwijaya pernah menggempur Mataram Kuno tetapi pertempuran tersebut dimenangkan
oleh Dharmawangsa. Dharmawangsa juga pernah melayangkan serangan ke ibu kota Sriwijaya.
Pada tahun 1006 (atau 1016) Dharmawangsa lengah. Ketika ia mengadakan pesta perkawinan
putrinya, istana Medang di Wwatan diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram yang diperkirakan
sebagai sekutu Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa tewas.

Borobudur ~ Salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

3. Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno


Terdapat dua sumber utama yang menunjukan berdirnya Kerajaan Mataram Kuno, yaiut
berbentuk Prasasti dan Candi-candi yang dapat kita temui samapi sekarang ini. Adapun untuk
Prasasti, Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan beberapa prasasti, diantaranya:
1. Prasasti Canggal, ditemukan di halaman Candi Guning Wukir di desa Canggal berangka
tahun 732 M. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang isinya
menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya
dan disamping itu juga diceritakan bawa yang menjadi raja sebelumnya adalah Sanna yang
digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara perempuan Sanna).
2. Prasasti Kalasan, ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778M, ditulis
dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya menceritakan pendirian

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


23
ROZI
bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta oleh Raja Pangkaran atas permintaan
keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha (umat
Budha).
3. Prasasti Mantyasih, ditemukan di Mantyasih Kedu, Jawa Tengah berangka 907M yang
menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah raja-raja Mataram
yang mendahului Rakai Watukura Dyah Balitung yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai
Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, rakai Kayuwangi dan Rakai
Watuhumalang.
4. Prasasti Klurak, ditemukan di desa Prambanan berangka 782M ditulis dalam huruf
Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan Acra Manjusri oleh Raja Indra
yang bergelar Sri Sanggramadananjaya.
Selain Prasasti, Kerajaan Mataram Kuno juga banyak meninggalkan bangunan candi yang
masih ada hingga sekarang. Candi-candi peninggalan Kerajaan Medang antara lain, Candi Kalasan,
Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Sambisari,
Candi Sari, Candi Kedulan, Candi Morangan, Candi Ijo, Candi Barong, Candi Sojiwan, dan tentu
saja yang paling kolosal adalah Candi Borobudur.

4. Raja-raja Kerajaan Mataram Kuno


Selama berdiri, Kerajaan Mataram Kuno pernah dipimpin oleh raja-raja dinataranya sebagai
berikut:
1. Sanjaya, pendiri Kerajaan Mataram Kuno
2. Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Sailendra
3. Rakai Panunggalan alias Dharanindra
4. Rakai Warak alias Samaragrawira
5. Rakai Garung alias Samaratungga
6. Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya
7. Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
8. Rakai Watuhumalang
9. Rakai Watukura Dyah Balitung
10. Mpu Daksa
11. Rakai Layang Dyah Tulodong
12. Rakai Sumba Dyah Wawa
13. Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
14. Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya
15. Makuthawangsawardhana
16. Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Mataram Kuno berakhir

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


24
ROZI
5. Kehidupan Sosial-Ekonomi dan Kebudayaan Kerajaan Mataram Kuno
Kehidupan ekonomi masyarakat bertumpu pada pertanian. Kondisi alam bumi Mataram yang
tertutup dari dunia luar sulit untuk mengembangkan aktivitas perekonominan dengan pesat.
Bumi Mataram diperintah oleh dua dinasti, yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.
Dinasti Sanjaya beragama Hindu dengan pusat kekuasaannya di utara dengan hasil budayanya
berupa candi-candi seperti Gedong Songo dan Dieng. Dinasti Syailendra beragama Bundha dengan
pusat kekuasaannya di daerah selatan, dan hasil budayanya dengan mendirikan candi-candi seperti
candi Borobudur, Mendut, dan Pawon.
Semula terjadi perebutan kekuasan namun kemudian terjalin persatuan ketika terjadi
perkawinan antara Pikatan (Sanjaya) yang beragama Hindu dengan Pramodhawardhani (Syailendra)
yang beragama Buddha. Sejak itu agama Hindu dan Buddha hidup berdampingn secara damai.

F. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa Timur


yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan
bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya
terletak di tepi S. Brantas yang pada masa itu telah menjadi
jalur pelayaran yang ramai.

1. Berdirinya Kerajaan Kediri


Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007, yang diyakini sebagai peninggalan
Kerajaan Kadiri diharapkan dapat membantu memberikan lebih banyak informasi tentang kerajaan
tersebut. Beberapa arca kuno peninggalan Kerajaan Kediri. Arca yang ditemukan di desa Gayam,
Kediri itu tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung Dewa Syiwa Catur
Muka atau bermuka empat.
Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua
bagian.  Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan
kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan Kahuripan menjadi
Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai
Brantas dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M),
dan kitab Calon Arang (1540 M). Tujuan pembagian kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi
pertikaian.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan pelabuhannya
Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya Kahuripan, sedangkan Panjalu kemudian dikenal
dengan nama Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan ibu kotanya Daha. Berdasarkan prasasti-prasasti
yang ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak atas seluruh tahta Airlangga
sehingga terjadilah peperangan.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena kedua
putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


25
ROZI
kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang
bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat di kota
lama, yaitu Kahuripan. Panjalu dapat dikuasai Jenggala dan diabadikanlah nama Raja Mapanji
Garasakan (1042 – 1052 M) dalam prasasti Malenga. Ia tetap memakai lambang Kerajaan
Airlangga, yaitu Garuda Mukha.

Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada perkembangan
selanjutnya Panjalu/Kediri yang memenangkan peperangan dan menguasai seluruh tahta Airlangga.
Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yang menjelaskan
kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra. Dan yang
banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya
sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang
menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.

2. Perkembangan Kerajaan Kediri


Dalam perkembangannya Kerajaan Kediri yang beribukota Daha tumbuh menjadi
besar, sedangkan Kerajaan Jenggala semakin tenggelam. Diduga Kerajaan Jenggala ditaklukkan
oleh Kediri. Akan tetapi hilangnya jejak Jenggala mungkin juga disebabkan oleh tidak adanya
prasasti yang ditinggalkan atau belum ditemukannya prasasti yang ditinggalkan Kerajaan Jenggala.
Kejayaan Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika Raja Kertajaya (1185-1222) berselisih dengan
golongan pendeta. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel Tunggul Ametung.
Namun kemudian kedudukannya direbut oleh Ken Arok. Diatas bekas Kerajaan Kediri inilah
Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan Singasari, dan Kediri berada di bawah kekuasaan
Singasari. Ketika Singasari berada di bawah pemerintahan Kertanegara (1268 1292), terjadilah
pergolakan di dalam kerajaan. Jayakatwang, raja Kediri yang selama ini tunduk kepada Singasari
bergabung dengan Bupati Sumenep (Madura) untuk menjatuhkan Kertanegara. Akhirnya pada
tahun 1292 Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara dan membangun kembali kejayaan
Kerajaan Kediri.

3. Perkembangan politik kerajaan Kediri


Mapanji Garasakan memerintah tidak lama. Ia digantikan Raja Mapanji Alanjung(1052 – 1059
M). Mapanji Alanjung kemudian diganti lagi oleh Sri MaharajaSamarotsaha. Pertempuran yang
terus menerus antara Jenggala dan Panjalu menyebabkan selama 60 tahun tidak ada berita yang
jelas mengenai kedua kerajaan tersebut hingga munculnya nama Raja Bameswara (1116 – 1135 M)
dari Kediri.
Pada masa itu ibu kota Panjalu telah dipindahkan dari Daha ke Kediri sehingga kerajaan ini
lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri. Raja Bameswara menggunakan lencana kerajaan
berupa tengkorak bertaring di atas bulan sabit yang biasa disebut Candrakapala.  Setelah
Bameswara turun takhta, ia digantikan Jayabaya yang dalam masa pemerintahannya itu berhasil
mengalahkan Jenggala. Berturut-turut raja-raja Kediri sejak Jayabaya sebagai berikut.
Pada tahun 1019 M Airlangga dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Airlangga berusaha
memulihkan kembali kewibawaan Medang Kamulan, setelah kewibawaan kerajaan berahasil
dipulihkan, Airlangga memindahkan pusat pemerintahan dari Medang Kamulan ke Kahuripan.
Berkat jerih payahnya , Medang Kamulan mencapai kejayaan dan kemakmuran. Menjelang akhir

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


26
ROZI
hayatnya , Airlangga memutuskan untuk mundur dari pemerintahan dan menjadi pertapa dengan
sebutan Resi Gentayu. Airlangga meninggal pada tahun 1049 M.
Pewaris tahta kerajaan Medang Kamulan seharusnya seorang putri yaitu Sri Sanggramawijaya
yang lahir dari seorang permaisuri. Namun karena memilih menjadi pertapa, tahta beralih pada
putra Airlangga yang lahir dari selir. Untuk menghindari perang saudara, Medang Kamulan dibagi
menjadi dua yaitu kerajaan Jenggala dengan ibu kota Kahuripan, dan kerajaan Kediri (Panjalu)
dengan ibu kota Dhaha. Tetapi upaya tersebut mengalami kegagalan. Hal ini dapat terlihat hingga
abad ke 12 , dimana Kediri tetap menjadi kerajaan yang subur dan makmur namun tetap tidak
damai sepenuhnya dikarenakan dibayang- bayangi Jenggala yang berada dalam posisi yang lebih
lemah. Hal itu menjadikan suasana gelap, penuh kemunafikan dan pembunuhan berlangsung
terhadap pangeran dan raja – raja antar kedua negara. Namun perseteruan ini berakhir dengan
kekalahan jenggala, kerajaan kembali dipersatukandi bawah kekuasaan Kediri.

4. Sistem Pemerintahan Kerajaan Kediri


Sistem pemerintahan kerajaan Kediri terjadi beberapa kali pergantian kekuasaan , adapun raja –
raja yang pernah berkuasa pada masa kerajaan Kediri adalah:
Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabhu
Jayawarsa adalah raja pertama kerajaan Kediri dengan prasastinya yang berangka tahun 1104. Ia
menamakan dirinya sebagai titisan Wisnu.
Kameshwara
Raja ke dua kerajaan Kediri yang bergelar Sri Maharajarake Sirikan Shri Kameshwara
Sakalabhuwanatushtikarana Sarwwaniwaryyawiryya Parakrama Digjayottunggadewa, yang lebih
dikenal sebagai kameshwara I (1115 – 1130 ). Lancana kerajaanya adalah tengkorak yang bertaring
disebut Candrakapala. Dalam masa pemerintahannya Mpu Darmaja telah mengubah kitab
samaradana. Dalam kitab ini sang raja di puji–puji sebagai titisan dewa Kama, dan ibukotanya yang
keindahannya dikagumi seluruh dunia bernama Dahana. Permaisurinya bernama Shri Kirana, yang
berasal dari Janggala.
Jayabaya
Raja kediri ketiga yang bergelar Shri Maharaja Shri Kroncarryadipa Handabhuwanapalaka
Parakramanindita Digjayotunggadewanama Shri Gandra. Dengan prasatinya pada tahun 1181. Raja
Kediri paling terkenal adalah Prabu Jayabaya, di bawah pemerintahannya Kediri mencapai
kejayaan. Keahlian sebagai pemimpin politik yang ulung Jayabaya termasyur dengan ramalannya.
Ramalan–ramalan itu dikumpulkan dalam satu kitab yang berjudul jongko Joyoboyo. Dukungan
spiritual dan material dari Prabu Jayabaya dan hal budaya dan kesusastraan tidak tanggung–
tanggung. Sikap merakyat dan visinya yang jauh kedepan menjadikan prabu Jayabaya layak
dikenang.
Prabu Sarwaswera
Sebagai raja yang taat beragama dan budaya, prabu Sarwaswera memegang teguh prinsip tat wam
asi yang artinya Dikaulah itu, , dikaulah (semua) itu , semua makhluk adalah engkau . Tujuan hidup
manusia menurut prabu Sarwaswera yang terakhir adalah mooksa, yaitu pemanunggalan jiwatma
dengan paramatma. Jalan yang benar adalah sesuatu yang menuju kearah kesatuan , segala sesuatu
yang menghalangi kesatuan adalah tidak benar.
Prabu Kroncharyadipa
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
27
ROZI
Namanya yang berarti beteng kebenaran, sang prabu memang senantiasa berbuat adil pada
masyarakatnya. Sebagai plemeluk agama yang taat mengendalikan diri dari pemerintahannya
dengan prinsip , sad kama murka, yakni enam macam musuh dalam diri manusia. Keenam itu
adalah kroda (marah), moha (kebingungan), kama (hawa nafsu),loba (rakus),mada (mabuk),
masarya (iri hati).
Srengga Kertajaya
Srengga Kertajaya tak henti–hentinya bekerja keras demi bangsa negaranya. Masyarakat yang aman
dan tentram sangat dia harapkan. Prinsip kesucian prabu Srengga menurut para dalang wayang
dilukiskan oleh prapanca.

Pemerintahan Kertajaya
Raja terakhir pada masa Kediri. Kertajaya raja yang mulia serta sangat peduli dengan rakyat.
Kertajaya dikenal dengan catur marganya yang berarti empat jalan yaitu darma, arta, kama, moksa.
5. Kehidupan sosial masyarakat kerajaan Kediri
Kehidupan sosial masyarakat Kediri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat
masyarakat hidup tenang, hal ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan rapi,
dan berlantai ubin yang berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang Kediri telah memakai kain
sampai di bawah lutut. Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman dan damai maka seni dapat
berkembang antara lain kesusastraan yang paling maju adalah seni sastra. Hal ini terlihat dari
banyaknya hasil sastra yang dapat Anda ketahui sampai sekarang.
Hasil sastra tersebut, selain seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi sebelumnya juga
masih banyak kitab sastra yang lain yaitu seperti kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya yang ditulis
Mpu Panuluh pada masa Jayabaya, kitab Simaradahana karya Mpu Darmaja, kitab Lubdaka dan
Wertasancaya karya Mpu Tan Akung, kitab Kresnayana karya Mpu Triguna dan kitab
Sumanasantaka karya Mpu Monaguna. Semuanya itu dihasilkan pada masa pemerintahan
Kameswara.
Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007, yang diyakini sebagai peninggalan
Kerajaan Kadiri diharapkan dapat membantu memberikan lebih banyak informasi tentang kerajaan
tersebut. Beberapa arca kuno peninggalan Kerajaan Kediri. Arca yang ditemukan di desa Gayam,
Kediri itu tergolong langka karena untuk pertama kalinya ditemukan patung Dewa Syiwa Catur
Muka atau bermuka empat.
Kehidupan sosial kemasyarakatan pada zaman Kerajaan Kediri dapat kita lihat dalam kitab
Ling-Wai-Tai-Ta yang disusun oleh Chou Ku-Fei pada tahun 1178 M.  Kitab tersebut menyatakan
bahwa masyarakat Kediri memakai kain sampai bawah lutut dan rambutnya diurai. Rumah-
rumahnya rata-rata sangat bersih dan rapi. Lantainya dibuat dari ubin yang berwarna kuning dan
hijau. Pemerintahannya sangat memerhatikan keadaan rakyatnya sehingga pertanian, peternakan,
dan perdagangan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Golongan-golongan dalam masyarakat
Kediri dibedakan menjadi tiga berdasarkan kedudukan dalam pemerintahan kerajaan.
1. Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat dalam  lingkungan raja
dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.
2. Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat
atau petugas pemerintahan di wilayah thani (daerah).

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


28
ROZI
3. Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai
kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi atau masyarakat wiraswasta. Kediri
memiliki 300 lebih pejabat yang bertugas mengurus dan mencatat semua penghasilan kerajaan. Di
samping itu, ada 1.000 pegawai rendahan yang bertugas mengurusi benteng dan parit kota,
perbendaharaan kerajaan, dan gedung persediaan makanan.
Kerajaan Kediri lahir dari pembagian Kerajaan Mataram oleh Raja Airlangga (1000-1049).
Pemecahan ini dilakukan agar tidak terjadi perselisihan di antara anak-anak selirnya. Tidak ada
bukti yang jelas bagaimana kerajaan tersebut dipecah dan menjadi beberapa bagian. Dalam babad
disebutkan bahwa kerajaan dibagi empat atau lima bagian. Tetapi dalam perkembangannya hanya
dua kerajaan yang sering disebut, yaitu Kediri (Pangjalu) dan Jenggala. Samarawijaya sebagai
pewaris sah kerajaan mendapat ibukota lama, yaitu Dahanaputra, dan nama kerajaannya diubah
menjadi Pangjalu atau dikenal juga sebagai Kerajaan Kediri.

6. Kondisi Ekonomi pada Zaman Kerajaan Kadiri


Perekonomian Kediri bersumber atas usaha perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kediri
terkenal sebagai penghasil beras, kapas dan ulat sutra. Dengan demikian dipandang dari aspek
ekonomi, kerajaan Kediri cukup makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan memberikan
penghasilan tetap kepada para pegawainya dibayar dengan hasil bumi. Keterangan ini diperoleh
berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab Ling-wai-tai-ta.

Karya Sastra dan Prasasti pada Jaman Kerajaan Kadiri


Prasasti pada Jaman Kerajaan Kadiri diantaranya yaitu:
a. Prasasti Banjaran yang berangka tahun 1052 M menjelaskan kemenangan Panjalu atau Kadiri
atas Jenggala
b. Prasasti Hantang tahun 1135 atau 1052 M menjelaskan Panjalu atau Kadiri pada masa Raja
Jayabaya.Pada prasasti ini terdapat semboyan Panjalu Jayati yang artinya Kadiri
Menang.Prasasti ini di keluarkan sebagai piagam pengesahan anugerah untuk penduduk Desa
Ngantang yang setia pada Kadiri selama perang dengan Jenggala.Dan dari Prasasti tersebut
dapat di ketahui kalau Raja Jayabhaya adalah raja yang berhasil mengalahkan Janggala dan
mempersatukannya kembali dengan Kadiri.
c. Prasasti Jepun 1144 M
d. Prasasti Talan 1136 M Seni sastra juga mendapat banyak perhatian pada zaman Kerajaan
Kadiri. Pada tahun 1157 Kakawin Bharatayuddha ditulis oleh Mpu Sedah dan diselesaikan Mpu
Panuluh. Kitab ini bersumber dari Mahabharata yang berisi kemenangan Pandawa atas Korawa,
sebagai kiasan,kemenangan.
Seni sastra mendapat banyak perhatian pada zaman Kerajaan Panjalu-Kadiri. Pada tahun
1157  Kakawin Bharatayuddha ditulis oleh Mpu Sedah dan diselesaikan Mpu Panuluh. Kitab ini
bersumber dari Mahabharata yang berisi kemenangan Pandawa atasKorawa, sebagai kiasan
kemenangan Sri Jayabhaya atas Janggala.
Selain itu, Mpu Panuluh juga menulis Kakawin Hariwangsa dan Ghatotkachasraya. Terdapat
pula pujangga zaman pemerintahan Sri Kameswara bernama Mpu Dharmajayang menulis Kakawin
Smaradahana. Kemudian pada zaman pemerintahan Kertajayaterdapat pujangga bernama Mpu
Monaguna yang menulis Sumanasantaka dan Mpu Triguna yang menulis Kresnayana.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


29
ROZI
Di samping kitab sastra maupun prasasti tersebut di atas, juga ditemukan berita Cina yang
banyak memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan Kediri yang tidak
ditemukan dari sumber yang lain. Berita Cina tersebut disusun melalui kitab yang berjudul Ling-
mai-tai-ta yang ditulis oleh Cho-ku-Fei tahun 1178 M dan kitab Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh
Chau-Ju-Kua tahun 1225 M. Dengan demikian melalui prasasti, kitab sastra maupun kitab yang
ditulis orang-orang Cina tersebut perkembangan Kediri.

7. Runtuhnya Kediri
Runtuhnya kerajaan Kediri dikarenakan pada masa pemerintahan Kertajaya , terjadi
pertentangan dengan kaum Brahmana. Mereka menggangap Kertajaya telah melanggar agama dan
memaksa meyembahnya sebagai dewa. Kemudian kaum Brahmana meminta perlindungan Ken
Arok , akuwu Tumapel. Perseteruan memuncak menjadi pertempuran di desa Ganter, pada tahun
1222 M. Dalam pertempuarn itu Ken Arok dapat mengalahkan Kertajaya, pada masa itu menandai
berakhirnya kerajaan Kediri.
Setelah berhasil mengalah kan Kertanegara, Kerajaan Kediri bangkit kembali di bawah
pemerintahan Jayakatwang. Salah seorang pemimpin pasukan Singasari, Raden Wijaya, berhasil
meloloskan diri ke Madura. Karena perilakunya yang baik, Jayakatwang memperbolehkan Raden
Wijaya untuk membuka Hutan Tarik sebagai daerah tempat tinggalnya. Pada tahun 1293, datang
tentara Mongol yang dikirim oleh Kaisar Kubilai Khan untuk membalas dendam terhadap
Kertanegara. Keadaan ini dimanfaatkan Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang. Ia
bekerjasama dengan tentara Mongol dan pasukan Madura di bawah pimpinan Arya Wiraraja untuk
menggempur Kediri. Dalam perang tersebut pasukan Jayakatwang mudah dikalahkan. Setelah itu
tidak ada lagi berita tentang Kerajaan Kediri.

G. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan
di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
1. Nama Ibu Kota
Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah
Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota
Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara
sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang
merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan
Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari.
Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan.
2. Awal Berdiri

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


30
ROZI
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang
menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh
dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian
menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken
Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan kaum brahmana. Para
brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja
pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus di desa
Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun
tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama
Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri
Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah
Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai
Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kadiri, Ken
Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.
3. Silsilah Wangsarajasa
Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa
Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan antara Pararaton dan
Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari.
Versi Pararaton adalah:
1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
2. Anusapati (1247 - 1249)
3. Tohjaya (1249 - 1250)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
5. Kertanagara (1272 - 1292)
Versi Nagarakretagama adalah:
1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
2. Anusapati (1227 - 1248)
3. Wisnuwardhana (1248 - 1254)
4. Kertanagara (1254 - 1292)
Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan darah yang dilatari
balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak tirinya). Anusapati mati dibunuh Tohjaya
(anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati).
Hanya Ranggawuni yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu versi
Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja pengganti terhadap raja
sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam
Wuruk raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap
sebagai aib.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


31
ROZI
Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja yang didapati
menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti Mula Malurung (yang
dikeluarkan Kertanagara atas perintah Wisnuwardhana) ternyata menyebut Tohjaya sebagai raja
Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama. Prasasti
tersebut dikeluarkan oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di Kadiri. Dengan demikian,
pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta tahun 1254 dapat diperdebatkan. Kemungkinannya
adalah bahwa Kertanagara menjadi raja muda di Kadiri dahulu, baru pada tahun 1268 ia bertakhta
di Singhasari. Diagram silsilah di samping ini adalah urutan penguasa dari Wangsa Rajasa, yang
bersumber dari Pararaton.

Prasasti Mula Malurung


Penemuan prasasti Mula Malurung memberikan pandangan lain yang berbeda dengan versi
Pararaton yang selama ini dikenal mengenai sejarah Tumapel.
Kerajaan Tumapel disebutkan didirikan oleh Rajasa yang dijuluki "Bhatara Siwa", setelah
menaklukkan Kadiri. Sepeninggalnya, kerajaan terpecah menjadi dua, Tumapel dipimpin Anusapati
sedangkan Kadiri dipimpin Bhatara Parameswara (alias Mahisa Wonga Teleng). Parameswara
digantikan oleh Guningbhaya, kemudian Tohjaya. Sementara itu, Anusapati digantikan oleh
Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti Mula Malurung juga menyebutkan bahwa
sepeninggal Tohjaya, Kerajaan Tumapel dan Kadiri dipersatukan kembali oleh Seminingrat. Kadiri
kemudian menjadi kerajaan bawahan yang dipimpin oleh putranya, yaitu Kertanagara.
Pemerintahan Bersama
Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya pemerintahan bersama antara
Wisnuwardhana dan Narasingamurti. Dalam Pararaton disebutkan nama asli Narasingamurti adalah
Mahisa Campaka.

Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka dapat dipahami
maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya rekonsiliasi antara kedua kelompok yang
bersaing. Wisnuwardhana merupakan cucu Tunggul Ametung sedangkan Narasingamurti adalah
cucu Ken Arok.
Masa Kejayaan
Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari (1272 - 1292). Ia
adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim
pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam
menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya
(kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan
dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua
negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun
1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta agar Jawa mengakui kedaulatan
Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan
daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali,
Pahang, Gurun, dan Bakulapura.

Masa Keruntuhan

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


32
ROZI
Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya
mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati
Gelanggelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri.
Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di
Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.

H. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit Didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertarajasa
Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari.
Kerajaan Majapahit ini mencapai puncak kejayaannya di masa pemerintahan Raja Hayam
Wuruk (1350-1389). Kebesaran kerajaan ditunjang oleh pertanian sudah teratur, perdagangan lancar
dan maju, memiliki armada angkutan laut yang kuat serta dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan
patih Gajah Mada.
Di bawah patih Gajah Mada Majapahit banyak menaklukkan daerah lain. Dengan semangat
persatuan yang dimilikinya, dan membuatkan Sumpah Palapa yang berbunyi “Ia tidak akan
makan buah palapa sebelum berhasil menyatukan seluruh wilayah Nusantara”.
Mpu Prapanca dalam bukunya Negara Kertagama menceritakan tentang zaman gemilang
kerajaan di masa Hayam Wuruk dan juga silsilah raja sebelumnya tahun 1364 Gajah Mada
meninggal disusun oleh Hayam Wuruk di tahun 1389 dan kerajaan Majapahit mulai mengalami
kemunduran.
  
1. MASA KEJAYAAN MAJAPAHIT

Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan
patihnya Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Majapahit menaklukkan hampir
seluruh Nusantara dan melebarkan sayapnya hingga ke seluruh Asia Tenggara. Pada masa ini
daerah Malang tidak lagi menjadi pusat kekuasaan karena diduga telah pindah ke daerah Nganjuk.
Menurut para ahli di Malang ditempatkan seorang penguasa yang disebut Raja pula.

Dalam Negara Kertagama dikisahkan Hayam Wuruk sebagai Raja


Majapahit melakukan ziarah ke makam leluhurnya (yang berada disekitar
daerah Malang), salah satunya di dekat makam Ken Arok. Ini
menunjukkan bahwa walaupun bukan pusat pemerintahan namun Malang
adalah kawasan yang disucikan karena merupakan tanah makam para
leluhur yang dipuja sebagai Dewa. Beberapa prasasti dan arca
peninggalan Majapahit dikawasan puncak Gunung Semeru dan juga di
Gunung Arjuna menunjukkan bahwa kawasan Gunung tersebut adalah
tempat bersemayam para Dewa dan hanya keturunan Raja yang boleh
menginjakkan kaki di wilayah tersebut. Bisa disimpulkan bahwa berbagai
peninggalan tersebut merupakan rangkaian yang saling berhubungan
walaupun terpisah oleh masa yang berbeda sepanjang 7 abad.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


33
ROZI
2. Keruntuhan Majapahit
Tersebutlah kisah, Adipati Terung meminta Sultan Bintara alias Raden Patah yang masih
“kapernah” kakaknya, untuk menghadap Prabu Brawijaya. Tapi Sultan Demak itu tidak mau karena
ayahnya dianggap masih kafir.Brawijaya adalah raja Majapahit, kerajaan Hindu yang pernah jaya
ditanah Jawa. Bahkan kemudian Raden Patah lalu mengumpulkan para bupati pesisir seperti Tuban,
Madura dan Surabaya serta para Sunan untuk bersama-sama menyerbu Majapahit yang kafir itu.

Prajurit Islam dikerahkan mengepung ibu kota kerajaan, karena segan berperang dengan
puteranya sendiri, Prabu Brawijaya meloloskan diri dari istana bersama pengikut yang masih setia.
Sehingga ketika Raden Patah dan rombongannya (termasuk para Sunan) tiba, istana itu kosong.
Atas nasihat Sunan Ampel, untuk menawarkan segala pengaruh raja kafir, diangkatlah Sunan
Gresik jadi raja Majapahit selama 40 hari. Sesudah itu baru diserahkan kepada Sultan Bintara untuk
diboyong ke Demak.

Cerita ini masih dibumbui lagi, yaitu setelah Majapahit jatuh, Adipati Terung ditugasi
mengusung paseban raja Majapahit ke Demak untuk kemudian dijadikan serambi masjid. Adipati
Bintara itu kemudian bergelar “Senapati Jinbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidina
Panatagama”.

Cerita mengenai serbuan tentara Majapahit itu dapat ditemui dalam “BABAD TANAH JAWI”.
Tapi cerita senada juga terdapat dalam “Serat Kanda”. Disebutkan, Adipati Bintara bersama
pengikutnya memberontak pada Prabu Brawijaya. Bala tentara Majapahit dipimpin oleh Mahapatih
Gajah Mada, Adipati Terung dan Andayaningrat (Bupati Pengging). Karena takut kepada Syekh
Lemah Abang, gurunya, Kebo Kenanga (Putra Bupati Pengging) membelot ikut musuh. Sementara
itu Kebo Kanigara saudaranya tetap setia kepada Sang Prabu Brawijaya.

Tentara Demak dibawah pimpinan Raden Imam diperlengkapi dengan senjata sakti “Keris
Makripat” pemberian Sunan Giri yang bisa mengeluarkan hama kumbang dan “Badhong” anugerah
Sunan Cirebon yang bisa mendatangkan angin ribut. Tentara Majapahit berhasil dipukul mundur
sampai keibukota, cuma rumah adipati Terung yang selamat karena ia memeluk Islam.

Karena terdesak, Prabu Brawijaya mengungsi ke (Tanjung) sengguruh beserta keluarganya


diiringi Patih gajah Mada. Itu terjadi tahun 1399 Saka atau 1477 Masehi. Setelah dinobatkan
menjadi Sultan Demak bergelar “Panembahan Jinbun”, adipati Bintara mengutus Lembu Peteng dan
jaran panoleh ke sengguruh meminta sang Prabu masuk agama Islam. tapi beliau tetap menolak.
Akhirnya Sengguruh diserbu dan Prabu Brawijaya lari kepulau Bali.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


34
ROZI
Cerita versi BABAD TANAH JAWI dan SERAT KANDA itulah yang selama ini populer
dikalangan masyarakat Jawa, bahkan pernah juga diajarkan disebagian sekolah dasar dimasa lalu.
Secara garis besar, cerita itu boleh dibilang menunjukkan kemenangan Islam. Padahal sebenarnya
sebaliknya, bisa memberi kesan yang merugikan, sebab seakan-akan Islam berkembang di Jawa
dengan kekerasan dan darah. Padahal kenyataannya tidak begitu.

Selain fakta lain banyak menungkap bahwa masuknya Islam dan berkembang ditanah Jawa dengan
jalan damai. Juga fakta keruntuhan Majapahit juga menunjukkan bukan disebabkan serbuan tentara
Islam demak.

Prof. Dr. Slamet Muljana dalam bukunya “Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit”
secara panjang lebar membantah isi cerita itu berdasarkan bukti-bukti sejarah. Dikatakan Babad
Tanah Jawi dan Serat Kanda yang ditulis abad XVII dijaman Mataram itu tanpa konsultasi sumber
sejarah yang dapat dipercaya. Sumber sejarah itu antara lain beberapa prasasti dan karya sejarah
tentang Majapahit, seperti “Negara Kertagama dan Pararaton”. Karena itu tidak mengherankan jika
uraiannya tentang Majapahit banyak yang cacat.
“Prasasti Petak” dan “Trailokyapuri” menerangkan, raja Majapahit terakhir adalah Dyah
Suraprahawa, runtuh akibat serangan tentara keling pimpinan Girindrawardhana pada tahun 1478
masehi, sesuai Pararaton. Sejak itu Majapahit telah berhenti sebagai ibu kota kerajaan. Dengan
demikian tak mungkin Majapahit runtuh karena serbuan Demak. Sumber sejarah Portugis tulisan
Tome Pires juga menyebutkan bahwa Kerajaan Demak sudah berdiri dijaman pemerintahan
Girindrawardhana di Keling.

Saat itu Tuban, Gresik, Surabaya dan Madura serta beberapa kota lain dipesisir utara Jawa
berada dalam wilayah kerajaan Kediri, sehingga tidak mungkin seperti diceritakan dalam Babad
Jawa, Raden Patah mengumpulkan para bupati itu untuk menggempur Majapahit.

Penggubah Babad Tanah Jawi tampaknya mencampur adukkan antara pembentukan


kerajaan Demak pada tahun 1478 dengan runtuhnya Kediri oleh serbuan Demak dijaman
pemerintahan Sultan Trenggano 1527. Penyerbuan Sultan Trenggano ini dilakukan karena Kediri
mengadakan hubungan dengan Portugis di Malaka seperti yang dilaporkan Tome Pires. Demak
yang memang memusuhi Portugis hingga menggempurnya ke Malaka tidak rela Kediri menjalin
hubungan dengan bangsa penjajah itu.

Setelah Kediri jatuh (Bukan Majapahit !) diserang Demak, bukan lari kepulau Bali seperti
disebutkan dalam uraian Serat Kanda, melainkan ke Panarukan, Situbondo setelah dari Sengguruh,
Malang. Bisa saja sebagian lari ke Bali sehingga sampai sekarang penduduk Bali berkebudayaaan
Hindu, tetapi itu bukan pelarian raja terakhir Majapahit seperti disebutkan Babad itu. Lebih jelasnya
lagi raden Patah bukanlah putra Raja Majapahit terakhir seperti disebutkan dalam Buku Babad dan
Serat Kanda itu, demikian Dr. Slamet Muljana.

Sejarawan Mr. Moh. Yamin dalam bukunya “Gajah Mada” juga menyebutkan bahwa
runtuhnya Brawijaya V raja Majapahit terakhir, akibat serangan Ranawijaya dari kerajaan Keling,
jadi bukan serangan dari Demak. Uraian tentang keterlibatan Mahapatih Gajah Mada memimpin
pasukan Majapahit ketika diserang Demak 1478 itu sudah bertentangan dengan sejarah.

Gajah Mada sudah meninggal tahun 1364 Masehi atau 1286 Saka.
Penuturan buku “Dari Panggung Sejarah” terjemahan IP Simanjuntak yang bersumber dari tulisan
H.J. Van Den Berg ternyata juga runtuhnya Majapahit bukan akibat serangan Demak atau tentara
Islam. Ma Huan, penulis Tionghoa Muslim, dalam bukunya “Ying Yai Sheng Lan” menyebutkan,

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


35
ROZI
ketika mendatangi Majapahit tahun 1413 Masehi sudah menyebutkan masyarakat Islam yang
bermukim di Majapahit berasal dari Gujarat dan Malaka. Disebutkannya, tahun 1400 Masehi
saudagar Islam dari Gujarat dan Parsi sudah bermukim di pantai utara Jawa.

Salah satunya adalah Maulana Malik Ibrahim yang dimakamkan di Pasarean Gapura Wetan
Kab. Gresik dengan angka tahun 12 Rabi’ul Awwal 882 H atau 8 April 1419 Masehi, berarti pada
jaman pemerintahan Wikramawardhana (1389-1429) yaitu Raja Majapahit IV setelah Hayam
Wuruk. Batu nisan yang berpahat kaligrafi Arab itu menurut Tjokrosujono (Mantan kepala Suaka
Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Mojokerto), nisan itu asli bukan buatan baru.

Salah satu bukti bahwa sejak jaman Majapahit sudah ada pemukiman Muslim diibu kota, adalah
situs Kuna Makam Troloyo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, JATIM. Makam-makam Islam
disitus Troloyo Desa Sentonorejo itu beragam angka tahunnya, mulai dari tahun 1369 (abad XIV
Masehi) hingga tahun 1611 (abad XVII Masehi).

Nisan-nisan makam petilasan di Troloyo ini penuh tulisan Arab hingga mirip prasati.
Lafalnya diambil dari bacaan Doa, kalimah Thayibah dan petikan ayat-ayat AlQuran dengan bentuk
huruf sedikit kaku. Tampaknya pembuatnya seorang mualaf dalam Islam. Isinya pun bukan bersifat
data kelahiran dan kematian tokoh yang dimakamkan, melainkan lebih banyak bersifat dakwah
antara lain kutipan Surat Ar-Rahman ayat 26-27.
P.J. Veth adalah sarjana Belanda yang pertama kali meneliti dan menulis makam Troloyo
dalam buku JAVA II tahun 1873.
L.C. Damais peneliti dari Prancis yang mengikutinya menyebutkan angka tahun pada nisan
mulai abad XIV hingga XVI. Soeyono Wisnoewhardono, Staf Suaka Peninggalan Sejarah dan
Purbakala di Trowulan mengatakan, nisan-nisan itu membuktikan ketika kerajaan Majapahit masih
berdiri, orang-orang Islam sudah bermukim secara damai disekitar ibu kota.
Tampak jelas disini agama Islam masuk kebumi Majapahit penuh kedamaian dan toleransi.

Satu situs kepurbakalaan lagi dikecamatan trowulan yakni diDesa dan kecamatan Trowulan
adalah Makam Putri Cempa. Menurut Babad Tanah jawi, Putri Cempa (Jeumpa, bahasa Aceh)
adalah istri Prabu Brawijaya yang beragama Islam. Dua nisan yang ditemukan dikompleks
kekunaan ini berangka tahun 1370 Saka (1448 Masehi) dan 1313 Saka (1391 Masehi).
Dalam legenda rakyat disebutkan dengan memperistri Putri Cempa itu, sang Prabu
sebenarnya sudah memeluk agama Islam. Ketika wafat ia dimakamkan secara Islam dimakam
panjang (Kubur Dawa). Dusun Unggah-unggahan jarak 300 meter dari makam Putri Cempa
bangsawan Islam itu.

Dari fakta dan situs sejarah itu, tampak bukti otentik tentang betapa tidak benarnya bahwa
Islam dikembangkan dengan peperangan. Justru beberapa situs kesejarahan lain membuktikan Islam
sangat toleran terhadap agama lain (termasuk Hindu) saat Islam sudah berkembang pesat ditanah
Jawa.
Dikompleks Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur misalnya, berdiri tegak Candi Siwa
Budha dengan angka tahun 1400 Saka (1478 masehi) yang kini letaknya berada dibelakang kantor
Pemda tuban. Padahal, saat itu sudah berdiri pondok pesantren asuhan Sunan Bonang. Pondok
pesantren dan candi yang berdekatan letaknya ini dilestarikan dalam sebuah maket kecil dari kayu
tua yang kini tersimpan di Museum Kambang Putih, Tuban.
Di Kudus, Jawa Tengah, ketika Sunan Kudus Ja’far Sodiq menyebarkan ajaran Islam disana,
ia melarang umat Islam menyembelih sapi untuk dimakan. Walau daging sapi halal menurut Islam
tetapi dilarang menyembelihnya untuk menghormati kepercayaan umat Hindu yang memuliakan
sapi.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


36
ROZI
Untuk menunjukkan rasa toleransinya kepada umat Hindu, Sunan Kudus menambatkan sapi
dihalaman masjid yang tempatnya masih dilestarikan sampai sekarang. Bahkan menara Masjid
Kudus dibangun dengan gaya arsitektur candi Hindu.
ketika kerajaan Majapahit berdiri sebagai bagian dari perjalanan bangsa Indonesia. Sejak didirikan
Raden Wijaya yang bergelar Kertanegara Dharmawangsa, kerajaan ini senantiasa diliputi fenomena
pemberontakan.

Pewaris tahta Raden Wijaya, yakni masa pemerintahan Kalagemet/Jayanegara (1309-1328),


yang dalam sebuah prasasti dianggap sebagai titisan Wisnu dengan Lencana negara Minadwaya
(dua ekor ikan) dalam memerintah banyak menghadapi pemberontakan-pemberontakan terhadap
Majapahit dari mereka yang masih setia kepada Kertarajasa.
Pemberontakan pertama sebetulnya sudah dimulai sejak Kertarajasa masih hidup, yaitu oleh
Rangga Lawe yang berkedudukan di Tuban, akibat tidak puas karena bukan dia yang menjadi patih
Majapahit tetapi Nambi, anak Wiraraja. Tetapi usahanya (1309) dapat digagalkan.
Pemberontakan kedua di tahun 1311 oleh Sora, seorang rakryan di Majapahit, tapi gagal.
Lalu yang ketiga dalam tahun 1316, oleh patihnya sendiri yaitu Nambi, dari daerah Lumajang dan
benteng di Pajarakan. Ia pun sekeluarga ditumpas.
Pemberontakan selanjutnya oleh Kuti di tahun 1319, dimana Ibukota Majapahit sempat
diduduki, sang raja melarikan diri dibawah lindungan penjaga-penjaga istana yang disebut
Bhayangkari sebanyak 15 orang dibawah pimpinan Gajah Mada.
Namun dengan bantuan pasukan-pasukan Majapahit yang masih setia, Gajah Mada dengan
Bhayangkarinya menggempur Kuti, dan akhirnya Jayanegara dapat melanjutkan pemerintahannya.
Berhenti pemberontakan Kuti, tahun 1331 muncul pemberontakan di Sadeng dan Keta
(daerah Besuki). Maka patih Majapahit Pu Naga digantikan patih Daha yaitu Gajah Mada, sehingga
pemberontakan dapat ditumpas. Keberhasilan Gajah Mada memadamkan pemberontakan Sadeng
membawanya meraih karier diangkat sebagai mahapatih kerajaan.

Namun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk pada tahun 1350-1389, berkali-kali sang
patih Gajah Mada –yang juga panglima ahli perang di masa itu– harus menguras energi untuk
memadamkan pemberontakan di beberapa daerah. Pemberontakan Ronggolawe sampai serangan
kerajaan Dhaha, Kediri.

Bahkan salah satu penyebab kemunduran dan hancurnya kerajaan Majapahit adalah ketika
meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara memperebutkan
kekuasaan, daerah bawahan mulai melepaskan diri dan berkembangnya Islam di daerah pesisir

Kerajaan Majapahit yang pernah mengalami masa keemasan dan kejayaan harus runtuh
terpecah-pecah setelah kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada.

Raja-Raja yang pernah memerintah Kerajaan Majapahit:


1. Raden Wijaya 1273 – 1309
2. Jayanegara 1309-1328
3. Tribhuwanatunggaldewi 1328-1350
4. Hayam Wuruk 1350-1389
5. Wikramawardana 1389-1429
6. Kertabhumi 1429-1478

Penyebab kemunduran

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


37
ROZI
Majapahit kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada meletusnya Perang
Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara memperebutkan kekuasaan daerah bawahan
mulai melepaskan diri.

Peninggalan kerajaan Majapahit

Bangunan: Candi Panataran, Sawentar, Tiga Wangi, Muara Takus


Kitab: Negara Kertagama oleh Mpu Prapanca, Sitosoma oleh Mpu Tantular yang memuat slogan
Bhinneka Tunggal Ika.

Paraton Kidung Sundayana dan Sorandaka R Wijaya Mendapat Wangsit Mendirikan


Kerajaan Majapahit.

Dua pohon beringin di pintu masuk Pendopo Agung di Trowulan, Mojokerto. Dua pohon
beringin itu ditanam pada 22 Desemebr 1973 oleh Pangdam Widjojo Soejono dan Gubernur
Moehammad Noer.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


38
ROZI
Di belakang bangunan Pendopo Agung yang memampang foto para Pangdam Brawijaya,
terdapat bangunan mungil yang dikelilingi kuburan umum. Bangunan bernama Petilasan Panggung
itu diyakini Petilasan Raden Wijaya dan tempat Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah
Palapa.

Begitu memasuki bangunan Petilasan Panggung, yang memiliki pendopo mini sebagai
latarnya, tampak beberapa bebatuan yang dibentuk layaknya kuburan, dinding di sekitar ” kuburan ”
itu diselimuti kelambu putih transparan yang mampu menambah kesakralan tempat itu.

Menurut Sajadu ( 53 ) penjaga Petilasan Panggung, disinilah dulu Raden Wijaya bertapa
sampai akhirnya mendapat wangsit mendirikan kerajaan Majapahit. Selain itu, ditempat ini pula
Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa. ” Tempat ini dikeramatkan karena dianggap
sebagai Asnya Kerajaan Majapahit ” katanya.

Pada waktu tertentu khususnya bertepatan dengan malam jumat legi, banyak orang datang
untuk berdoa dan mengharapkan berkah. ” orang berdatangan untuk berdoa, agar tujuannya tercapai
” kata Sajadu yang menyatakan pekerjaan menjaga Petilasan Panggung sudah dilakukan turun-
temurun sejak leluhurnya.

Sembari menghisap rokok kreteknya, pria yang mewarisi sebagai penjaga petilasan dari
ayahnya sejak 1985 juga menceritakan, dulunya tempat itu hanya berupa tumpukkan bebatuan.
Sampai sekarang, batu tersebut masih ada di dalam, katanya.

Kemudian pada 1964, dilakukan pemugaran pertama kali oleh Ibu Sudarijah atau yang
dikenal dengan Ibu Dar Moeriar dari Surabaya. Baru pada tahun 1995 dilakukan pemugaran
kembali oleh Pangdam Brawijaya yang saat itu dijabat oleh Utomo.

Memasuki kawasan Petilasan Panggung, terpampang gambar Gajah Mada tepat disamping
pintu masuk. Sedangkan dibagian depan pintu bergantung sebuah papan kecil dengan tulisan ” Lima
Pedoman ” yang merupakan pedoman suri teladan bagi warga.

Selengkapnya ” Ponco Waliko ” itu bertuliskan ” Kudutrisno Marang Sepadane Urip, Ora
Pareng Ngilik Sing Dudu Semestine, Ora Pareng Sepatah Nyepatani dan Ora Pareng Eidra Hing
Ubaya ”

Dikisahkan Sajadu pula, Petilasan Panggung ini sempat dinyatakan tertutup bagi umum pada
tahun 1985 hingga 1995. Baru setelah itu dibuka lagi untuk umum, sejak dinyatakan dibuka lagi,
pintu depan tidak lagi tertutup dan siangpun boleh masuk.

I. Kerajaan Padjajaran
Pajajaran adalah sebuah kerajaan Hindu. Kerajaan ini diperkirakan beribu kota di Pakuan
(Bogor) di Jawa Barat. Dalam naskah-naskah kuno Nusantara, kerajaan ini sering pula disebut
dengan nama Negeri Sunda, Pasundan, atau berdasarkan nama ibu kotanya, yaitu Pakuan Pajajaran.
Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan ini didirikan pada tahun 923 oleh Sri Jayabhupati,
seperti yang disebutkan dalam prasasti Sanghyang Tapak. Sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


39
ROZI
dari kerajaan-kerajaan pendahulunya di daerah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan
Sunda dan Kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini karena pemerintahan Kerajaan Pajajaran
merupakan kelanjutan dari kerajaan-kerajaan tersebut.
Selain naskah-naskah babad, Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan
dari masa lalu, seperti: Prasasti Batu Tulis, Bogor ; Prasasti Sanghyang Tapak, Sukabumi; Prasasti
Kawali, Ciamis; Tugu Perjanjian Portugis (padraõ), Kampung Tugu, Jakarta; dan Taman perburuan,
yang sekarang menjadi Kebun Raya Bogor. Adapun raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan
Pajajaran ialah Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521), Surawisesa (1521 – 1535), Ratu Dewata (1535
– 1543), Ratu Sakti (1543 – 1551), Raga Mulya (1567 – 1579).
Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajaan Sunda lainnya, yaitu
Kesultanan Banten. Berakhirnya Zaman Pajajaran ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman
Sriwacana (singgahsana raja), dari Pakuan ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf.
Palangka Sriman Sriwacana diboyong ke Banten agar di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja
baru. Pemindahan singgasana itu juga menandakan bahwa Maulana Yusuf adalah penerus
kekuasaan Pajajaran yang sah karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja.
Singgasana raja Pajajaran tersebut saat ini bisa ditemukan di depan bekas Keraton Surasowan di
Banten. Orang Banten menyebutnya Watu Gigilang, berarti mengkilap atau berseri. Ketika Banten
menyerang Pajajaran, diperkirakan terdapat sejumlah punggawa istana yang meninggalkan kraton
lalu menetap di daerah Lebak. Mereka menerapkan tata cara kehidupan lama yang ketat. Mereka
inilah yang sekarang dikenal sebagai orang Baduy.

C. Perkembangan Islam di Indonesia


Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia. Indonesia bahkan menjadi negara berpenduduk
dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Bagaimana asal mula perkembangan Islam dari
tempat asalnya sampai tiba di tanah air? Bagaimana pengaruh kebudayaan Islam terhadap
kebudayaan Indonesia? Dalam bidang apa saja kita dapat menemukan pengaruh kebudayaan Islam?
Berikut adalah penjelasannya.
1. Sejarah Lahirnya Islam di Indonesia

Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di
Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Agama ini lahir sebagai reaksi atas rendahnya moral
manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan
kebodohan (jahiliah). Mereka sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran nabi-nabi sebelumnya.
Hal itu menyebabkan manusia berada pada titik terendah. Penyembahan berhala, pembunuhan,
perzinahan, dan tindakan rendah lainnya merajalela. Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di
Mekkah. Karena penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad
kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh
dunia. Muhammad mendirikan wilayah kekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan
pada pemerintahan Islam. Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan
memperluas wilayahnya. Setelah Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


40
ROZI
dilanjutkan oleh para kalifah yang ditunjuk Muhammad. Sampai tahun 750, wilayah Islam telah
meliputi Jazirah Arab, Palestina, Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia
Kecil, Rusia, Afganistan, dan daerah-daerah di Asia Tengah. Pada masa ini yang memerintah ialah
Bani Umayyah dengan ibu kota Damaskus.

Pada tahun 750, Bani Umayyah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang kemudian memerintah
sampai tahun 1258 dengan ibu kota di Baghdad. Pada masa ini, tidak banyak dilakukan perluasan
wilayah kekuasaan. Konsentrasi lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan
peradaban Islam. Baghdad menjadi pusat perdagangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Setelah
pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah. Perpecahan ini mengakibatkan banyak
wilayah yang memisahkan diri. Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama
ini dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan TUHAN. Islam
disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya.

2. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Indonesia

Bagaimana cara persebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia? Sejarah mencatat
bahwa kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan
Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandar-bandar perdagangan yang
turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Di samping itu, cara lain yang turut berperan
ialah melalui dakwah yang dilakukan para mubaligh

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


41
ROZI
a. Peranan Kaum Pedagang

Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang memegang peranan penting
dalam proses penyebaran agama Islam, baik pedagang dari luar Indonesia maupun para pedagang
Indonesia. Para pedagang itu datang dan berdagang di pusat-pusat perdagangan di daerah pesisir.
Malaka merupakan pusat transit para pedagang. Di samping itu, bandar-bandar di sekitar Malaka
seperti Perlak dan Samudra Pasai juga didatangi para pedagang. Mereka tinggal di tempat-tempat
tersebut dalam waktu yang lama, untuk menunggu datangnya angin musim. Pada saat menunggu
inilah, terjadi pembauran antarpedagang dari berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk
setempat. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama. Bukan
hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan. Di antara para
pedagang tersebut, terdapat pedagang Arab, Persia, dan Gujarat yang umumnya beragama Islam.
Mereka mengenalkan agama dan budaya Islam kepada para pedagang lain maupun kepada
penduduk setempat. Maka, mulailah ada penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam. Lama-
kelamaan penganut agama Islam makin banyak. Bahkan kemudian berkembang perkampungan para
pedagang Islam di daerah pesisir.

Penduduk setempat yang telah memeluk agama Islam kemudian menyebarkan Islam kepada
sesama pedagang, juga kepada sanak familinya. Akhirnya, Islam mulai berkembang di masyarakat
Indonesia. Di samping itu para pedagang dan pelayar tersebut juga ada yang menikah dengan
penduduk setempat sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yang Islam. Hal ini berlangsung terus
selama bertahun-tahun sehingga akhirnya muncul sebuah komunitas Islam, yang setelah kuat
akhirnya membentuk sebuah pemerintahaan Islam. Dari situlah lahir kesultanan-kesultanan Islam di
Nusantara.

b. Peranan Bandar-Bandar di Indonesia

Bandar merupakan tempat berlabuh kapal-kapal atau persinggahan kapal-kapal dagang. Bandar
juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai tempat tinggal para pengusaha
perkapalan. Sebagai negara kepulauan yang terletak pada jalur perdagangan internasional, Indonesia
memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini memiliki peranan dan arti yang penting dalam proses
masuknya Islam ke Indonesia. Di bandar-bandar inilah para pedagang beragama Islam
memperkenalkan Islam kepada para pedagang lain ataupun kepada penduduk setempat. Dengan
demikian, bandar menjadi pintu masuk dan pusat penyebaran agama Islam ke Indonesia. Kalau kita
lihat letak geografis kota-kota pusat kerajaan yang bercorak Islam pada umunya terletak di pesisir-
pesisir dan muara sungai. Dalam perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


42
ROZI
menjadi kota bahkan ada yang menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang,
Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, dan
Tidore. Banyak pemimpin bandar yang memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnya pun kemudian
banyak memeluk agama Islam.

Peranan bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapat kita lihat jejaknya. Para pedagang di
dalam kota mempunyai perkampungan sendiri-sendiri yang penempatannya ditentukan atas
persetujuan dari penguasa kota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan orang Portugis,
Benggalu Cina, Gujarat, Arab, dan Pegu. Begitu juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan
lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan dan
perkembangan Islam memiliki ciri-ciri yang hampir sama antara lain letaknya di pesisir, ada pasar,
ada masjid, ada perkampungan, dan ada tempat para penguasa (sultan).

c. Peranan Para Wali dan Ulama

Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Di samping sebagai
pedagang, para pedagang Islam juga berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang
datang bersama pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan
dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan
sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang
dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-
pesantren sebagai sarana pendidikan Islam. Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh
Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan
diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan
pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan. Karena
dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan (yang dijunjung
tinggi).

Kesembilan wali tersebut adalah seperti berikut.

1) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-
13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
2) Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau
merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


43
ROZI
3) Sunan Derajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya.
Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.

4) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban,
Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
5) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa
Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara
menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
6) Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa
Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
7) Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni
bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
8) Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara
Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
9) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan
Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.

3. Kapan dan dari mana Islam Masuk Indonesia


Kapan sebenarnya Islam masuk ke Indonesia? Lalu dari mana asal Islam di Indonesia itu?
Sejarah mencatat bahwa sejak awal Masehi, pedagang-pedagang dari India dan Cina sudah
memiliki hubungan dagang dengan penduduk Indonesia. Namun demikian, kapan tepatnya Islam

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


44
ROZI
hadir di Nusantara? Seperti halnya proses masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia, masuknya Islam
ke Indonesia pun menimbulkan berbagai teori. Meski terdapat beberapa pendapat mengenai
kedatangan agama Islam di Indonesia, banyak ahli sejarah cenderung percaya bahwa masuknya
Islam ke Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan Berita Cina zaman Dinasti Tang. Berita itu
mencatat bahwa pada abad ke-7, terdapat permukiman pedagang muslim dari Arab di Desa Baros,
daerah pantai barat Sumatra Utara. Abad ke-13 Masehi lebih menunjuk pada perkembangan Islam
bersamaan dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pendapat ini berdasarkan
catatan perjalanan Marco Polo yang menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak pada tahun
1292 dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam. Bukti yang turut
memperkuat pendapat ini ialah ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai, Sultan Malik al-
Saleh yang berangka tahun 1297. Jika diurutkan dari barat ke timur, Islam pertama kali masuk di
Perlak, bagian utara Sumatra. Hal ini menyangkut strategisnya letak Perlak, yaitu di daerah Selat
Malaka, jalur laut perdagangan internasional dari barat ke timur. Berikutnya ialah Kerajaan
Samudra Pasai.
Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya makam
Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 Hijriah atau 1082 Masehi di Desa
Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan
Hibatullah, salah satu dinasti di Persia. Di samping itu, di Gresik juga ditemukan makam Malik
Ibrahim dari Kasyan (satu tempat di Persia) yang meninggal pada tahun 822 H atau 1419 M. Agak
ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kubur Islam kuno. Makam tertua berangka
tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah makam keluarga istana Majapahit. Di
Kalimantan, Islam masuk melalui Pontianak yang disiarkan oleh bangsawan Arab bernama Sultan
Syarif Abdurrahman pada abad ke-18. Di hulu Sungai Pawan, di Ketapang, Kalimantan Barat
ditemukan pemakaman Islam kuno. Angka tahun yang tertua pada makam-makam tersebut adalah
tahun 1340 Saka (1418 M). Jadi, Islam telah ada sebelum abad ke-15 dan diperkirakan berasal dari
Majapahit karena bentuk makam bergaya Majapahit dan berangka tahun Jawa kuno. Di Kalimantan
Timur, Islam masuk melalui Kerajaan Kutai yang dibawa oleh dua orang penyiar agama dari
Minangkabau yang bernama Tuan Haji Bandang dan Tuan Haji Tunggangparangan. Di Kalimantan
Selatan, Islam masuk melalui Kerajaan Banjar yang disiarkan oleh Dayyan, seorang khatib (ahli
khotbah) dari Demak. Di Kalimantan Tengah, bukti kedatangan Islam ditemukan pada masjid Ki
Gede di Kotawaringin yang bertuliskan angka tahun 1434 M.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


45
ROZI
Di Sulawesi, Islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Hal masuknya Islam ke
Sulawesi ini tercatat pada Lontara Bilang. Menurut catatan tersebut, raja pertama yang memeluk
Islam ialah Kanjeng Matoaya, raja keempat dari Tallo yang memeluk Islam pada tahun 1603.
Adapun penyiar agama Islam di daerah ini berasal antara lain dari Demak, Tuban, Gresik,
Minangkabau, bahkan dari Campa. Di Maluku, Islam masuk melalui bagian utara, yakni Ternate,
Tidore, Bacan, dan Jailolo. Diperkirakan Islam di daerah ini disiarkan oleh keempat ulama dari Irak,
yaitu Syekh Amin, Syekh Mansyur, Syekh Umar, dan Syekh Yakub pada abad ke-8.

4. Kerajaan-Kerajaan Bercorak Islam di Indonesia


Ada banyak kerajaan bercorak Islam yang terdapat mulai dari Sumatra sampai Maluku.
Beberapa di antaranya akan dikemukakan berikut ini.

a. Kerajaan Perlak

Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia. Perlak adalah sebuah kerajaan dengan masa
pemerintahan cukup panjang. Kerajaan yang berdiri pada tahun 840 ini berakhir pada tahun 1292
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
46
ROZI
karena bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai. Sejak berdiri sampai bergabungnya Perlak
dengan Samudrar Pasai, terdapat 19 orang raja yang memerintah. Raja yang pertama ialah Sultan
Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah (225 - 249 H / 840 - 964 M). Sultan bernama asli Saiyid
Abdul Aziz pada tanggal 1 Muhharam 225 H dinobatkan menjadi Sultan Kerajaan Perlak. Setelah
pengangkatan ini, Bandar Perlak diubah menjadi Bandar Khalifah.

Kerajaan ini mengalami masa jaya pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik
Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat (622-662 H/1225-1263 M). Pada masa
pemerintahannya, Kerajaan Perlak mengalami kemajuan pesat terutama dalam bidang pendidikan
Islam dan perluasan dakwah Islamiah. Sultan mengawinkan dua putrinya: Putri Ganggang Sari
(Putri Raihani) dengan Sultan Malikul Saleh dari Samudra Pasai serta Putri Ratna Kumala dengan
Raja Tumasik (Singapura sekarang). Perkawinan ini dengan parameswara Iskandar Syah yang
kemudian bergelar Sultan Muhammad Syah. Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin
Syah II Johan Berdaulat kemudian digantikan oleh Sultan Makhdum Alaidin Malik Abdul Aziz
Syah Johan Berdaulat (662-692 H/1263-1292 M). Inilah sultan terakhir Perlak. Setelah beliau
wafat, Perlak disatukan dengan Kerajaan Samudra Pasai dengan raja Muhammad Malikul Dhahir
yang adalah Putra Sultan Malikul Saleh dengan Putri Ganggang Sari. Perlak merupakan kerajaan
yang sudah maju. Hal ini terlihat dari adanya mata uang sendiri. Mata uang Perlak yang ditemukan
terbuat dari emas (dirham), dari perak (kupang), dan dari tembaga atau kuningan.

b. Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-saleh dan sekaligus sebagai raja pertama pada abad
ke-13. Kerajaan Samudera Pasai terletak di sebelah utara Perlak di daerah Lhok Semawe sekarang
(pantai timur Aceh). Sebagai sebuah kerajaan, raja silih berganti memerintah di Samudra Pasai.
Rajaraja yang pernah memerintah Samudra Pasai adalah seperti berikut.
(1) Sultan Malik Al-saleh berusaha meletakkan dasar-dasar kekuasaan Islam dan berusaha
mengembangkan kerajaannya antara lain melalui perdagangan dan memperkuat angkatan perang.
Samudra Pasai berkembang menjadi negara maritim yang kuat di Selat Malaka.
(2) Sultan Muhammad (Sultan Malik al Tahir I) yang memerintah sejak 1297-1326. Pada masa
pemerintahannya Kerajaan Perlak kemudian disatukan dengan Kerajaan Samudra Pasai.
(3) Sultan Malik al Tahir II (1326 - 1348 M). Raja yang bernama asli Ahmad ini sangat teguh
memegang ajaran Islam dan aktif menyiarkan Islam ke negeri-negeri sekitarnya.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


47
ROZI
Akibatnya, Samudra Pasai berkembang sebagai pusat penyebaran Islam. Pada masa
pemerintahannya, Samudra Pasai memiliki armada laut yang kuat sehingga para pedagang merasa
aman singgah dan berdagang di sekitar Samudra Pasai. Namun, setelah muncul Kerajaan Malaka,
Samudra Pasai mulai memudar. Pada tahun 1522 Samudra Pasai diduduki oleh Portugis.
Keberadaan Samudra Pasai sebagai kerajaan maritim digantikan oleh Kerajaan Aceh yang muncul
kemudian. Catatan lain mengenai kerajaan ini dapat diketahui dari tulisan Ibnu Battuta, seorang
pengelana dari Maroko. Menurut Battuta, pada tahun 1345, Samudera Pasai merupakan kerajaan
dagang yang makmur. Banyak pedagang dari Jawa, Cina, dan India yang datang ke sana. Hal ini
mengingat letak Samudera Pasai yang strategis di Selat Malaka. Mata uangnya uang emas yang
disebur deureuham (dirham). Di bidang agama, Samudera Pasai menjadi pusat studi Islam.
Kerajaan ini menyiarkan Islam sampai ke Minangkabau, Jambi, Malaka, Jawa, bahkan ke Thailand.
Dari Kerajaan Samudra Pasai inilah kader-kader Islam dipersiapkan untuk mengembangkan Islam
ke berbagai daerah. Salah satunya ialah Fatahillah. Ia adalah putra Pasai yang kemudian menjadi
panglima di Demak kemudian menjadi penguasa di Banten.

c. Kerajaan Aceh

Kerajaan Islam berikutnya di Sumatra ialah Kerajaan Aceh. Kerajaan yang didirikan oleh Sultan
Ibrahim yang bergelar Ali Mughayat Syah (1514-1528), menjadi penting karena mundurnya
Kerajaan Samudera Pasai dan berkembangnya Kerajaan Malaka. Para pedagang kemudian lebih
sering datang ke Aceh. Pusat pemerintahan Kerajaan Aceh ada di Kutaraja (Banda Acah sekarang).
Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem: pemerintahan sipil di bawah kaum bangsawan,
disebut golongan teuku; dan pemerintahan atas dasar agama di bawah kaum ulama, disebut
golongan tengku atau teungku. Sebagai sebuah kerajaan, Aceh mengalami masa maju dan mundur.
Aceh mengalami kemajuan pesat pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Pada
masa pemerintahannya, Aceh mencapai zaman keemasan. Aceh bahkan dapat menguasai Johor,
Pahang, Kedah, Perak di Semenanjung Melayu dan Indragiri, Pulau Bintan, dan Nias. Di samping
itu, Iskandar Muda juga menyusun undang-undang tata pemerintahan yang disebut Adat Mahkota
Alam.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


48
ROZI
Setelah Sultan Iskandar Muda, tidak ada lagi sultan yang mampu mengendalikan Aceh.
Aceh mengalami kemunduran di bawah pimpinan Sultan Iskandar Thani (1636-1641). Dia
kemudian digantikan oleh permaisurinya, Putri Sri Alam Permaisuri (1641-1675). Sejarah mencatat
Aceh makin hari makin lemah akibat pertikaian antara golongan teuku dan teungku, serta antara
golongan aliran syiah dan sunnah sal jama'ah. Akhirnya, Belanda berhasil menguasai Aceh pada
tahun 1904. Dalam bidang sosial, letaknya yang strategis di titik sentral jalur perdagangan
internasional di Selat Malaka menjadikan Aceh makin ramai dikunjungi pedangang Islam.
Terjadilah asimilasi baik di bidang sosial maupun ekonomi. Dalam kehidupan bermasyarakat,
terjadi perpaduan antara adat istiadat dan ajaran agama Islam. Pada sekitar abad ke-16 dan 17
terdapat empat orang ahli tasawuf di Aceh, yaitu Hamzah Fansuri, Syamsuddin as-Sumtrani,
Nuruddin ar-Raniri, dan Abdurrauf dari Singkil. Keempat ulama ini sangat berpengaruh bukan
hanya di Aceh tetapi juga sampai ke Jawa. Dalam kehidupan ekonomi, Aceh berkembang dengan
pesat pada masa kejayaannya. Dengan menguasai daerah pantai barat dan timur Sumatra, Aceh
menjadi kerajaan yang kaya akan sumber daya alam, seperti beras, emas, perak dan timah serta
rempah-rempah.

d. Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang dengan Peninggalannya

Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan yang didirikan oleh Raden Patah ini
pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah
kekuasaan Majapahit. Majapahit mengalami kemunduran pada akhir abad ke-15. Kemunduran ini
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
49
ROZI
memberi peluang bagi Demak untuk berkembang menjadi kota besar dan pusat perdagangan.
Dengan bantuan para ulama Walisongo, Demak berkembang menjadi pusat penyebaran agama
Islam di Jawa dan wilayah timur Nusantara. Sebagai kerajaan, Demak diperintah silih berganti oleh
raja-raja. Demak didirikan oleh Raden Patah (1500-1518) yang bergelar Sultan Alam Akhbar al
Fatah. Raden Patah sebenarnya adalah Pangeran Jimbun, putra raja Majapahit. Pada masa
pemerintahannya, Demak berkembang pesat. Daerah kekuasaannya meliputi daerah Demak sendiri,
Semarang, Tegal, Jepara dan sekitarnya, dan cukup berpengaruh di Palembang dan Jambi di
Sumatera, serta beberapa wilayah di Kalimantan. Karena memiliki bandar-bandar penting seperti
Jepara, Tuban, Sedayu, Gresik, Raden Patah memperkuat armada lautnya sehingga Demak
berkembang menjadi negara maritim yang kuat. Dengan kekuatannya itu, Demak mencoba
menyerang Portugis yang pada saat itu menguasai Malaka. Demak membantu Malaka karena
kepentingan Demak turut terganggu dengan hadirnya Portugis di Malaka. Namun, serangan itu
gagal.

Raden Patah kemudian digantikan oleh Adipati Unus (1518-1521). Walau ia tidak
memerintah lama, tetapi namanya cukup terkenal sebagai panglima perang yang berani. Ia berusaha
membendung pengaruh Portugis jangan sampai meluas ke Jawa. Karena mati muda, Adipati Unus
kemudian digantikan oleh adiknya, Sultan Trenggono (1521-1546). Di bawah pemerintahannya,
Demak mengalami masa kejayaan. Trenggono berhasil membawa Demak memperluas wilayah
kekuasaannya. Pada tahun 1522, pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah menyerang Banten,
Sunda Kelapa, dan Cirebon. Baru pada tahun 1527, Sunda Kelapa berhasil direbut. Dalam
penyerangan ke Pasuruan pada tahun 1546, Sultan Trenggono gugur.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


50
ROZI
Sepeninggal Sultan Trenggono, Demak mengalami kemunduran. Terjadi perebutan
kekuasaan antara Pangeran Sekar Sedolepen, saudara Sultan Trenggono yang seharusnya menjadi
raja dan Sunan Prawoto, putra sulung Sultan Trenggono. Sunan Prawoto kemudian dikalahkan oleh
Arya Penangsang, anak Pengeran Sekar Sedolepen. Namun, Arya Penangsang pun kemudian
dibunuh oleh Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang menjadi Adipati di Pajang. Joko
Tingkir (1549-1587) yang kemudian bergelar Sultan Hadiwijaya memindahkan pusat Kerajaan
Demak ke Pajang. Kerajaannya kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Pajang. Sultan
Hadiwijaya kemudian membalas jasa para pembantunya yang telah berjasa dalam pertempuran
melawan Arya Penangsang. Mereka adalah Ki Ageng Pemanahan menerima hadiah berupa tanah di
daerah Mataram (Alas Mentaok), Ki Penjawi dihadiahi wilayah di daerah Pati, dan keduanya
sekaligus diangkat sebagai bupati di daerahnya masing-masing. Bupati Surabaya yang banyak
berjasa menundukkan daerah-daerah di Jawa Timur diangkat sebagai wakil raja dengan daerah
kekuasaan Sedayu, Gresik, Surabaya, dan Panarukan.

Ketika Sultan Hadiwijaya meninggal, beliau digantikan oleh putranya Sultan Benowo. Pada
masa pemerintahannya, Arya Pangiri, anak dari Sultan Prawoto melakukan pemberontakan. Namun,
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
51
ROZI
pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh Pangeran Benowo dengan bantuan Sutawijaya,
anak angkat Sultan Hadiwijaya. Tahta Kerajaan Pajang kemudian diserahkan Pangeran Benowo
kepada Sutawijaya. Sutawijaya kemudian memindahkan pusat Kerajaan Pajang ke Mataram. Di
bidang keagamaan, Raden Patah dan dibantu para wali, Demak tampil sebagai pusat penyebaran
Islam. Raden Patah kemudian membangun sebuah masjid yang megah, yaitu Masjid Demak.
Dalam bidang perekonomian, Demak merupakan pelabuhan transito (penghubung) yang penting.
Sebagai pusat perdagangan Demak memiliki pelabuhan-pelabuhan penting, seperti Jepara, Tuban,
Sedayu, Gresik. Bandar-bandar tersebut menjadi penghubung daerah penghasil rempah-rempah dan
pembelinya. Demak juga memiliki penghasilan besar dari hasil pertaniannya yang cukup besar.
Akibatnya, perekonomian Demak berkembang degan pesat.

e. Kerajaan Mataram dan Peninggalannya

Sutawijaya yang mendapat limpahan Kerajaan Pajang dari Sutan Benowo kemudian
memindahkan pusat pemerintahan ke daerah kekuasaan ayahnya, Ki Ageng Pemanahan, di
Mataram. Sutawijaya kemudian menjadi raja Kerajaan Mataram dengan gelar Panembahan
Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Pemerintahan Panembahan Senopati (1586-1601) tidak
berjalan dengan mulus karena diwarnai oleh pemberontakan-pemberontakan. Kerajaan yang
berpusat di Kotagede (sebelah tenggara kota Yogyakarta sekarang) ini selalu terjadi perang untuk
menundukkan para bupati yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Mataram, seperti Bupati
Ponorogo, Madiun, Kediri, Pasuruan bahkan Demak. Namun, semua daerah itu dapat ditundukkan.
Daerah yang terakhir dikuasainya ialah Surabaya dengan bantuan Sunan Giri. Setelah Senopati
wafat, putranya Mas Jolang (1601-1613) naik tahta dan bergelar Sultan Anyakrawati. Dia berhasil
menguasai Kertosono, Kediri, dan Mojoagung. Ia wafat dalam pertempuran di daerah Krapyak
sehingga kemudian dikenal dengan Pangeran Sedo Krapyak. Mas Jolang kemudian digantikan oleh
Mas Rangsang (1613-1645). Raja Mataram yang bergelar Sultan Agung Senopati ing Alogo
Ngabdurracham ini kemudian lebih dikenal dengan nama Sultan Agung. Pada masa
pemerintahannya, Mataram mencapai masa keemasan. Pusat pemerintahan dipindahkan ke Plered.
Wilayah kekuasaannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat. Sultan Agung
bercita-cita mempersatukan Jawa. Karena merasa sebagai penerus Kerajaan Demak, Sultan Agung
menganggap Banten adalah bagian dari Kerajaan Mataram. Namun, Banten tidak mau tunduk
kepada Mataram. Sultan Agung kemudian berniat untuk merebut Banten. Namun, niatnya itu
terhambat karena ada VOC yang menguasai Sunda Kelapa. VOC juga tidak menyukai Mataram.
Akibatnya, Sultan Agung harus berhadapan dulu dengan VOC. Sultan Agung dua kali berusaha
menyerang VOC: tahun 1628 dan 1629. Penyerangan tersebut tidak berhasil, tetapi dapat

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


52
ROZI
membendung pengaruh VOC di Jawa. Sultan Agung membagi sistem pemerintahan Kerajaan
Mataram seperti berikut.

1) Kutanegara, daerah pusat keraton. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh Patih Lebet (Patih
Dalam) yang dibantu Wedana Lebet (Wedana Dalam).
2) Negara Agung, daerah sekitar Kutanegara. Pelaksanaan pemerintahan dipegang Patih Jawi
(Patih Luar) yang dibantu Wedana Jawi (Wedana Luar).
3) Mancanegara, daerah di luar Negara Agung. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para
Bupati.
4) Pesisir, daerah pesisir. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para Bupati atau syahbandar.

Sultan Agung wafat pada tahun 1645 dan digantikan oleh Amangkurat I (1645-1677).
Amangkurat I menjalin hubungan dengan Belanda. Pada masa pemerintahannya. Mataram diserang
oleh Trunojaya dari Madura, tetapi dapat digagalkan karena dibantu Belanda. Amangkurat I
kemudian digantikan oleh Amangkurat II (1677-1703). Pada masa pemerintahannya, wilayah
Kerajaan Mataram makin menyempit karena diambil oleh Belanda. Setelah Amangkurat II, raja-raja
yang memerintah Mataram sudah tidak lagi berkuasa penuh karena pengaruh Belanda yang sangat
kuat. Bahkan pada tahun 1755, Mataram terpecah menjadi dua akibat Perjanjian Giyanti:
Ngayogyakarta Hadiningrat (Kesultanan Yogyakarta) yang berpusat di Yogyakarta dengan raja
Mangkubumi yang bergelar Hamengku Buwono I dan Kesuhunan Surakarta yang berpusat di
Surakarta dengan raja Susuhunan Pakubuwono III. Dengan demikian, berakhirlah Kerajaan
Mataram.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


53
ROZI
Kehidupan sosial ekonomi Mataram cukup maju. Sebagai kerajaan besar, Mataram maju
hampir dalam segala bidang, pertanian, agama, budaya. Pada zaman Kerajaan Majapahit, muncul
kebudayaan Kejawen, gabungan antara kebudayaan asli Jawa, Hindu, Buddha, dan Islam, misalnya
upacara Grebeg, Sekaten. Karya kesusastraan yang terkenal adalah Sastra Gading karya Sultan
Agung. Pada tahun 1633, Sultan Agung mengganti perhitungan tahun Hindu yang berdasarkan
perhitungan matahari dengan tahun Islam yang berdasarkan perhitungan bulan.

f. Kerajaan Banten

Kerajaan yang terletak di barat Pulau Jawa ini pada awalnya merupakan bagian dari Kerajaan
Demak. Banten direbut oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah. Fatahillah adalah
menantu dari Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah adalah salah seorang wali yang diberi
kekuasaan oleh Kerajaan Demak untuk memerintah di Cirebon. Syarif Hidayatullah memiliki 2
putra laki-laki, pangeran Pasarean dan Pangeran Sabakingkin. Pangeran Pasareaan berkuasa di
Cirebon. Pada tahun 1522, Pangeran Saba Kingkin yang kemudian lebih dikenal dengan nama
Hasanuddin diangkat menjadi Raja Banten.

Setelah Kerajaan Demak mengalami kemunduran, Banten kemudian melepaskan diri dari
Demak. Berdirilah Kerajaan Banten dengan rajanya Sultan Hasanudin (1522-1570). Pada masa
pemerintahannya, pengaruh Banten sampai ke Lampung. Artinya, Bantenlah yang menguasai jalur
perdagangan di Selat Sunda. Para pedagang dari Cina, Persia, Gujarat, Turki banyak yang
mendatangi bandar-bandar di Banten. Kerajaan Banten berkembang menjadi pusat perdagangan
selain karena letaknya sangat strategis, Banten juga didukung oleh beberapa faktor di antaranya
jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511) sehingga para pedagang muslim berpindah jalur
pelayarannya melalui Selat Sunda. Faktor lainnya, Banten merupakan penghasil lada dan beras,
komoditi yang laku di pasaran dunia. Sultan Hasanudin kemudian digantikan putranya, Pangeran
Yusuf (1570-1580). Pada masa pemerintahannya, Banten berhasil merebut Pajajaran dan Pakuan.
Pangeran Yusuf kemudian digantikan oleh Maulana Muhammad. Raja yang bergelar Kanjeng Ratu
Banten ini baru berusia sembilan tahun ketika diangkat menjadi raja. Oleh sebab itu, dalam
menjalankan roda pemerintahan, Maulana Muhammad dibantu oleh Mangkubumi. Dalam tahun
1595, dia memimpin ekspedisi menyerang Palembang. Dalam pertempuran itu, Maulana
Muhammad gugur. Maulana Muhammad kemudian digantikan oleh putranya Abu'lmufakhir yang
baru berusia lima bulan. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Abu'lmufakhir dibantu oleh
Jayanegara. Abu'lmufakhir kemudian digantikan oleh Abu'ma'ali Ahmad Rahmatullah. Abu'ma'ali
Ahmad Rahmatullah kemudian digantikan oleh Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1692).

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


54
ROZI
Sultan Ageng Tirtayasa menjadikan Banten sebagai sebuah kerajaan yang maju dengan pesat.
Untuk membantunya, Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1671 mengangkat purtanya, Sultan
Abdulkahar, sebagi raja pembantu. Namun, sultan yang bergelar Sultan Haji berhubungan dengan
Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa yang tidak menyukai hal itu berusaha mengambil alih kontrol
pemerintahan, tetapi tidak berhasil karena Sultan Haji didukung Belanda. Akhirnya, pecahlah
perang saudara. Sultan Ageng Tirtayasa tertangkap dan dipenjarakan. Dengan demikian, lambat
laun Banten mengalami kemunduran karena tersisih oleh Batavia yang berada di bawah kekuasaan
Belanda.

g. Kerajaan Cirebon

Kerajaan yang terletak di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah didirikan oleh salah
seorang anggota Walisongo, Sunan Gunung Jati dengan gelar Syarif Hidayatullah. Syarif
Hidayatullah membawa kemajuan bagi Cirebon. Ketika Demak mengirimkan pasukannya di bawah
Fatahilah (Faletehan) untuk menyerang Portugis di Sunda Kelapa, Syarif Hidayatullah memberikan
bantuan sepenuhnya. Bahkan pada tahun 1524, Fatahillah diambil menantu oleh Syarif
Hidayatullah. Setelah Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa, Syarif Hidayatullah
meminta Fatahillah untuk menjadi Bupati di Jayakarta. Syarif Hidayatullah kemudian digantikan
oleh putranya yang bernama Pangeran Pasarean. Inilah raja yang menurunkan raja-raja Cirebon
selanjutnya. Pada tahun 1679, Cirebon terpaksa dibagi dua, yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Dengan
politik de vide at impera yang dilancarkan Belanda yang pada saat itu sudah berpengaruh di
Cirebon, kasultanan Kanoman dibagi dua menjadi Kasultanan Kanoman dan Kacirebonan. Dengan
demikian, kekuasaan Cirebon terbagi menjadi 3, yakni Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan.
Cirebon berhasil dikuasai VOC pada akhir abad ke-17.

h. Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan yang terletak di Sulawesi Selatan sebenarnya terdiri atas dua kerjaan: Gowa dan Tallo.
Kedua kerajaan ini kemudian bersatu. Raja Gowa, Daeng Manrabia, menjadi raja bergelar Sultan
Alauddin dan Raja Tallo, Karaeng Mantoaya, menjadi perdana menteri bergelar Sultan Abdullah.
Karena pusat pemerintahannya terdapat di Makassar, Kerajaan Gowa dan Tallo sering disebut
sebagai Kerajaan Makassar. Karena posisinya yang strategis di antara wilayah barat dan timur
Nusantara, Kerajaan Gowa dan Tallo menjadi bandar utama untuk memasuki Indonesia Timur yang
kaya rempah-rempah. Kerajaan Makassar memiliki pelaut-pelaut yang tangguh terutama dari daerah
Bugis. Mereka inilah yang memperkuat barisan pertahanan laut Makassar.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


55
ROZI
Raja yang terkenal dari kerajaan ini ialah Sultan Hasanuddin (1653-1669). Hasanuddin berhasil
memperluas wilayah kekuasaan Makassar baik ke atas sampai ke Sumbawa dan sebagian Flores di
selatan. Karena merupakan bandar utama untuk memasuki Indonesia Timur, Hasanuddin bercita-
cita menjadikan Makassar sebagai pusat kegiatan perdagangan di Indonesia bagian Timur. Hal ini
merupakan ancaman bagi Belanda sehingga sering terjadi pertempuran dan perampokan terhadap
armada Belanda. Belanda kemudian menyerang Makassar dengan bantuan Aru Palaka, raja Bone.
Belanda berhasil memaksa Hasanuddin, Si Ayam Jantan dari Timur itu menyepakati Perjanjian
Bongaya pada tahun 1667. Isi perjanjian itu ialah: Belanda mendapat monopoli dagang di
Makassar, Belanda boleh mendirikan benteng di Makassar, Makassar harus melepaskan jajahannya,
dan Aru Palaka harus diakui sebagai Raja Bone. Sultan Hasanuddin kemudian digantikan oleh
Mapasomba. Namun, Mapasomba tidak berkuasa lama karena Makassar kemudian dikuasai
Belanda, bahkan seluruh Sulawesi Selatan.

Gambar 6.34 Peta Wilayah Kerajaan Makassar dan Si Ayam Jantan dari Timur Sumber: Atlas
Sejarah Indonesia dan Atlas Lukisan Sejarah

Tata kehidupan yang tumbuh di Makassar dipengaruhi oleh hukum Islam. Kehidupan
perekonomiannya berdasarkan pada ekonomi maritim: perdagangan dan pelayaran. Sulawesi
Selatan sendiri merupakan daerah pertanian yang subur. Daerah-daerah taklukkannya di tenggara
seperti Selayar dan Buton serta di selatan seperti Lombok, Sumbawa, dan Flores juga merupakan
daerah yang kaya dengan sumber daya alam. Semua itu membuat Makassar mampu memenuhi
semua kebutuhannya bahkan mampu mengekspor. Karena memiliki pelaut-pelaut yang tangguh dan
terletak di pintu masuk jalur perdagangan Indonesia Timur, disusunlah Ade'Allapialing Bicarana
Pabbalri'e, sebuah tata hukum niaga dan perniagaan dan sebuah naskah lontar yang ditulis oleh
Amanna Gappa.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


56
ROZI
i. Kerajaan Ternate dan Tidore

Ternate merupakan kerajaan Islam di timur yang berdiri pada abad ke-13 dengan raja Zainal
Abidin (1486-1500). Zainal Abidin adalah murid dari Sunan Giri di Kerajaan Demak. Kerajaan
Tidore berdiri di pulau lainnya dengan Sultan Mansur sebagai raja. Kerajaan yang terletak di
Indonesia Timur menjadi incaran para pedagang karena Maluku kaya akan rempah-rempah.
Kezrajaan Ternate cepat berkembang berkat hasil rempah-rempah terutama cengkih. Ternate dan
Tidore hidup berdampingan secara damai. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung selamanya.
Setelah Portugis dan Spanyol datang ke Maluku, kedua kerajaan berhasil diadu domba. Akibatnya,
antara kedua kerajaan tersebut terjadi persaingan. Portugis yang masuk Maluku pada tahun 1512
menjadikan Ternate sebagai sekutunya dengan membangun benteng Sao Paulo. Spanyol yang
masuk Maluku pada tahun 1521 menjadikan Tidore sebagai sekutunya.

Dengan berkuasanya kedua bangsa Eropa itu di Tidore dan Ternate, terjadi pertikaian terus-
menerus. Hal itu terjadi karena kedua bangsa itu sama-sama ingin memonopoli hasil bumi dari
kedua kerajaan tersebut. Di lain pihak, ternyata bangsa Eropa itu bukan hanya berdagang tetapi juga
berusaha menyebarkan ajaran agama mereka. Penyebaran agama ini mendapat tantangan dari Raja
Ternate, Sultan Khairun (1550-1570). Ketika diajak berunding oleh Belanda di benteng Sao Paulo,
Sultan Khairun dibunuh oleh Portugis. Setelah sadar bahwa mereka diadu domba, hubungan kedua
kerajaan membaik kembali. Sultan Khairun kemudian digantikan oleh Sultan Baabullah (1570-
1583). Pada masa pemerintahannya, Portugis berhasil diusir dari Ternate. Keberhasilan itu tidak
terlepas dari bantuan Sultan Tidore. Sultan Khairun juga berhasil memperluas daerah kekuasaan
Ternate sampai ke Filipina. Sementara itu, Kerajaan Tidore mengalami kemajuan pada masa
pemerintahan Sultan Nuku. Sultan Nuku berhasil memperluas pengaruh Tidore sampai ke
Halmahera, Seram, bahkan Kai di selatan dan Misol di Irian.

Dengan masuknya Spanyol dan Portugis ke Maluku, kehidupan beragama dan bermasyarakat di
Maluku jadi beragam: ada Katolik, Protestan, dan Islam. Pengaruh Islam sangat terasa di Ternate
dan Tidore. Pengaruh Protestan sangat terasa di Maluku bagian tengah dan pengaruh Katolik sangat
terasa di sekitar Maluku bagian selatan. Maluku adalah daerah penghasil rempah-rempah yang
sangat terkenal bahkan sampai ke Eropa. Itulah komoditi yang menarik orang-orang Eropa dan Asia
datang ke Nusantara. Para pedagang itu membawa barang-barangnya dan menukarkannya dengan
rempah-rempah. Proses perdagangan ini pada awalnya menguntungkan masyarakat setempat.
Namun, dengan berlakunya politik monopoli perdagangan, terjadi kemunduran di berbagai bidang,
termasuk kesejahteraan masyarakat.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


57
ROZI
Latihan Soal Bab I

Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari:
a. pilihan berganda 40 soal
b. essay berstruktur 5 soal

A. Pilihan Ganda

1.       Bukti yang menyebutkan bahwa masuknya agama Hindu adalh dari teori arus balik yaitu dari prasasti .....
a.       Nalanda
b.      Talangtuo
c.       Yupa
d.      Kebon
e.      Ciareteun
2.       Teori persebaran agama Hindu dimana teori dari salah satu kasta yang mampu menggunakan bahasa
Sansekerta dan huruf Pallawa adalah dari kasta .....

a.       Waisya
b.      Ksatria
c.       Sudra
d.      Brahmana
e.      Arus balik
3.       Teori masuknya Hindu ke Indonesia yang menyebutkan seorang musafir pernah singgah di To Lo Mo pada
sekitar abad ke – 5 M adalah sumber dari
a.       Catatan Dinasti Han, Dinasti Sung, Dinasti Yuan dan Dinasti Ming
b.      Fa-Hien
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
58
ROZI
c.       I-Tsing
d.      Berita dari India
e.      Berita dari arab
4.       Terdapat beberapa hipotesis masuknya Hindu di Indonesia, berikut ini manakah teori yang dianut oleh J.C.
van Leur
a.       Hipotesis Waisya
b.      Hipotesis Kesatria
c.       Hipotesis Brahmana
d.      Hipotesia Sudra
e.      Teori arus balik

5.       Bosch mengemukakan bahwa yang pertama kali menyebarkan agama Hindu adalah para intelektual yang
ikut menumpang kapal – kapal dagang ke India, setelah lama disana mereka kembali ke Indonesia dan
menyebarkan agama Hindu, teori ini disebut juga .....
a.       Hipotesis Waisya
b.      Hipotesis Kesatria
c.       Hipotesis Brahmana
d.      Hipotesia Sudra
e.      Teori arus balik
6.       Proses masuk dan berkembangnya pengaruh kebudayaan dan agama Hindu ke Indonesia disebut ...
a.       Hinduisme
b.      Indianisme
c.       Asimilasi
d.      Akulturasi
e.      Sinkretisme
7.       Hipotesis yang menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh para prajurit adalah
penjelasan dari teori ...
a.       Ksatria
b.      Sudra
c.       Waisya
d.      Brahmana
e.      Arus balik
8.       Dalam bidang sosial, pengaruh India terhadap Indonesia terlihat pada ....
a.       Timbulnya dinasti dalam kerajaan
b.      Timbulnya stratifikasi sosial dalam masyarakat
c.       Golongan pedagang mendapat berkah dari penguasa

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


59
ROZI
d.      Meningkatnya pengaruh para pegawai kerajaan
e.      Munculnya bentuk kebudayaan baru
9.       Candi dalam agama Hindu umumya berfungsi sebagai ......
a.       Makam
b.      Pemujaan
c.       Makam dan pemujaan
d.      Upacara keagamaan
e.      Bukti adanya agama Hindu

10.   Kecakapan suatu bangsa menerima unsur budaya asing dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian bangsa
disebut ....
a.       Akulturasi
b.      Adopsi kebudayaan
c.       Lingua franca
d.      Local genius
e.      Adat istiadat
11.   Berkat masuknya ajaran Budha di Kutai terdapat banyak peruahan pada kerajaan tersebut, berikut yang
termasuk pada aspek kehidupan budaya adalah...
a.       Berubahnya kerajaan kutai dari yang sebelumnya berupa kelompok – kelompok menjadi kerajaan
b.      Berubahnya nama – nama pemimpin kutai menjadi berakhiran man
c.       Kutai bersifat terbuka dan mau menerima pengaruh dari luar
d.      Kutai berubah menjadi kerajaan yang meletakkan ekonominya pada bidang perdagangan sesuai
posisinya yang strategis dalam lalulintas  pelayaran perdagangan
e.      Adanya yupa, menhir, serta waprakeswara
12.   Berikut adalah prasasti yang ditemukan sebagai bukti adanya kerajaan Tarumanegara kecuali ...
a.       Ciareteun
b.      Kebon kopi
c.       Muara Cianten
d.      Prasasti Tugu
e.      Prasasti Talang Tuo
13.   Kerajaan Mataram dahulu terpecah menjadi 2 yaitu Mataram Hindhu dan Mataram Budha, peninggalan
Mataram Budha yang terkenal sampai sekarang adalah ....
a.       Candi Mendut
b.      Candi Pramanan

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


60
ROZI
c.       Candi Borobudur
d.      Candi Dieng
e.      Candi Muara Takus
14.   Berikut adalah faktor runtuhnya kerajaan Majapahit kecuali
a.       Perang saudara
b.      Daerah – daerah melepaskan diri
c.       Kelemahan pemerintah pusat akibat perang saudara
d.      Masuknya ajaran agama Islam
e.      Adanya pemberontakan

15.   Berikut adalah ciri candi – candi yang berasal dari Jawa Tengah kecuali ....
a.       Bentuk bangunan tambun
b.      Merupakan perpaduan tingkatan
c.       Candi induk di tengah halaman
d.      Erahan batu andesit
e.      Kebanyakan menghadap ke timur
16.   Pengaruh Hindu yang masuk ke Indonesia mengakibatkan perubahan – perubahan yang besar pada tata
kehidupan bangsa Indonesia, tetapi tidak sampai menimbulkan perubahan yang mendasar sebab ....
a.       Pengaruh Hindu semakin kuat
b.      Bangsa Indonesia juga memliki kebudayaan yang tinggi
c.       Kurang cakapnya penyebaran agama Hindu
d.      Kebudayaan Hindu bersifat ekslusif
e.      Kesulitan komunikasi bagi penyebar Hindu dengan masyarakat Indonesia
17.   Kata candi berasal dari kata candika graha yang berarti ....
a.       Patung
b.      Pemujaan
c.       Makam
d.      Dewi maut
e.      Animisme
18.   Berikut adalah beberapa faktor runtuhnya kerajaan majapahit, kecuali ......
a.       terdesaknya kerajaan majapahit sebagai akibat munculnya kerajaan yg lebih besar dan lebih kuat
b.      tidak ada peralihan kepemimpinan atau kaderisasi seperti yang terjadi pada masa kekuasaan majapahit
c.       berlangsungnya perang saudara yang justru melemahkan kekuasaan kerajaan

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


61
ROZI
d.      adanya bencana alam yang mengharuskan kerajaan majapahit untuk berpindah tempat
e.      kemunduran ekonomi dan perdagangan
19.   Faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan mataram hindu adalah ....
a.       Adanya perang saudara
b.      Adanya berbagai pemberontakan
c.       Terjadi bencana letusan gunung berapi
d.      Tergerusnya agama hindu pada mataram kuno yang disebabkan adanya agama islam
e.      Adanya dualisme kepemimpinan

20.   Di kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Tribhuwnatunggadewi yaitu tepatnya pada tahun 1328 -
1350 pernah terjadi pemberontakan, pemberontakan tersebut sering disebut dengan pemberontakan ......
a.       Pemberontakan ranggalawe
b.      Pemberontakan kuti
c.       Pemberontakan sadeng
d.      Pemberontakan nambi
e.      Pemberontakan sora
21.   Tokoh yang berasumsi bahwa penyebaran agama Islam berasal dari Gujarat (India) adalah .....
a.       Snouck Hurgronjte
b.      S.Q. Fatimah
c.       Eugene Dubois
d.      N.J Krom
e.      F.D.K Bosch
22.   Sumber penyebaran agama islam yang menyebutkan penyebaran agama Islam di Indonesia didapat dari
catatan perjalan Marco Polo adalah sumber berita dari .....
a.       Arab
b.      India
c.       Italia
d.      Cina
e.      Inggris
23.   Dari Indonesia sendiri juga terdapat bukti sumber berita tentang penyebaran dan perkembangan agama Islam
di Indonesia. Bukti yang berasal dari Nisan makam yang ditemukan di daerah Leran, Gresik adalah makam
dari ......
a.       Makam Sultan Malik Al – Saleh

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


62
ROZI
b.      Makam Maulana Malik Ibrahim
c.       Makam Fatimah Binti Maimun
d.      Makam Iskandar Malik
e.      Sunan Gresik
24.   Awalnya islamisasi di Indonesia dilakukan oleh .....
a.       Ksatria
b.      Ulama
c.       Musafir Cina
d.      Pedagang
e.      Penjajah dari barat

25.   Penyebaran agama Islam berasal dari berbagai saluran salah satunya dari pendidikan, berikut adalah tempat
yang dilakukan penyebaran Islam
a.       Surau
b.      Langgar
c.       Masjid
d.      Pesantren
e.      Sekolahan
26.   Islam cepat diterima masyarakat Indonesia karena .....
a.       Tidak mengenal kasta
b.      Penyebarannya melalui jalan peperangan
c.       Dilakukan dengan menaklukkan kerajaan – kerajaan besar
d.      Dalam membangun hubungan lebih bersifat politik
e.      Kepercayaannya sama dengan animisme
27.   Berikut ini bukan sumber berita tentang persebaran dan perkembangan Islam di Indonesia untuk pertama
kali adalah .....
a.       Berita dari bangsa Arab
b.      Berita dari bangsa india
c.       Berita dari bangsa Prancis
d.      Berita dari bangsa Italia
e.      Berita dari bangsa Cina
28.   Akibat masuknya agama dan kebudayaan Islam menyebabkan terjadinya perubahan sistem dan struktur
sosial masyarakat di kerajaan bercorak Islam, Kecuali ...
a.       Sistem sosial masyarakat yang merujuk nilai – nilai egalitarianisme
b.      Stratifikasi sosial masyarakat bersifat oligarkis

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


63
ROZI
c.       Mobilitas bisa terjadi secara horisontal dan vertikal yang sangat jauh berbeda dari masa sebelumnya
d.      Adanya kasta yang memisahkan antar satu golongan
e.      Terentuknya pusat – pusat kebudayaan di masjid – masjid
29.   Berikut ini merupakan faktor yang membuat Islam dapat secara cepat diterima oleh masyarakat,kecuali.......
a.       Islam merupakan agama yang mengajarkan hubungan manusia dengan Tuhan dan antar sesama manusia
b.      Islam mengajarkan pentingnya pola dakwah untuk menyebarluaskan ajaran dan nilai – nilainya
c.       Islam datang dengan sikap simpatik dan toleran
d.      Islam datang dengan kekerasan dan teror
e.      Islam tidak pernah memaksa masyarakat untuk memeluk agama Islam

30.   Karya sastra zaman Islam dapat dibedakan atas berikut ini, Keculi ......
a.       Pantun
b.      Hikayat
c.       Babad
d.      Suluk
e.      Syair
31.   kerajaan samudra pasai disebut sebagai kerajaan yang makmur, faktor utama penyebab makmurnya kerajaan
ini ialah ......
a.       memiliki wilayah yang luas
b.      keadaan alam yang subur
c.       berada pada letak strategis jalur perdangan
d.      memiliki armada perang yang tangguh
e.      sektor pertanian kerajaan samudra pasai maju
32.   Berikut ini yang bukan merupakan faktor alam yang mendorong kemajuan Demak adalah .....
a.       Letaknya strategis di daerah pantai
b.      Mempunyai pelabuhan penting untuk ekspor – impor
c.       Mempunyai sungai sebagai sarana penghubung ke daerah pedalaman
d.      Mempunyai lahan pertanian subur
e.      Letaknya di pedalaman sehingga jauh dari musuh
33.   Runtuhnya kerajaan Banten disebabkan oleh ...
a.       Penaklukan oleh pasukan VOC
b.      Kematian mendadak Sultan Agung Tirtayasa

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


64
ROZI
c.       Serangan Kerajaan Pajajaran
d.      Pengunduran diri Sultan Agung Tirtayasa
e.      Perang keluarga antara Sultan Ageng dan Sultan Haji
34.   Pada masa kerajaan Islam maka hukum yang berlaku umumnya berlandaskan pada ....
a.       Perintah raja
b.      Adat istiadat
c.       Melanjutkan corak Hindu – Budha
d.      Al-Quran dan Hadis
e.      Perpaduan hukum Islam dan adat

35.   Kehidupan sosial penduduk di kerajaan berikut mempunyai kemiripan dengan kehidupan sosial masyarakat
di Mekkah sehingga disebut Serambi Mekkah adalah .....
a.       Kerajaan Samudra Pasai
b.      Kerajaan Mataram Islam
c.       Kerajaan Demak
d.      Kerajaan Makassar
e.      Kerajaan Banten
36.   Kedudukan Raja kerajaan Islam dalam suatu kerajaan adalah ....
a.       Titisan dewa
b.      Wakil Allah
c.       Utusan Allah
d.      Makhluk Individu
e.      Utusan dewa
37.   Berikut ini yang bukan termasuk local genius  bangsa Indonesia adalah ......
a.       Kemampuan berlayar
b.      Kemampuan baca tulis
c.       Kemampuan membatik
d.      Mengenal astronomi
e.      Punya seni pertunjukan berupa wayang dan gamelan
38.   Ciri – ciri bangunan masjid sebagai hasil akulturasi adalah ......
a.       Beratap tumpang
b.      Beratap kubah

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


65
ROZI
c.       Memiliki menara untuk azan
d.      Terbuat dari kayu
e.      Menjadi satu dengan kompleks makam
39.   Pengislaman melalui seni tidak akan meninggalkan seni yang ada sebelumnya karena seni Islam ......
a.       Menyesuaikan diri
b.      Mendesak seni sebelumnya
c.       Sejajar dengan seni sebelumnya
d.      Berasimilasi dengan seni sebelumnya
e.      Lebih tinggi dari seni sebelumnya

40.    Unsur – unsur budaya Hindu dan Buddha mempengaruhi berbagai bidang kehidupan bangsa
Indonesia, kecuali ........
a.       Bentuk bangunan
b.      Bidang ekonomi
c.       Bidang seni budaya
d.      Bidang pemerintahan
e.      Bidang kepercayaan filsafat

B. Essay

1. Sebutkan hak-hak istimewa yang dimiliki VOC!


2. Sebutkan nama-nama wali songo!
3. Tuliskan wangsaraja versi Nagarakertagama dan Pararaton!
4. Apakah nama sumpah yang di kumandangkan oleh Gajah Mada dan apa isi sumpah
tersebut?
5. Tuliskan teori-teori masuknya agama Hindu-Buddha dan sebutkan nama tokoh yang
menjelaskan tentang teori tersebut!

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


66
ROZI
BAB 2
PERKEMBANGAN PENGARUH BARAT DAN MASA
PENDUDUKAN JEPANG
DI INDONESIA

Standar Kompetensi :
 Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak datang pengaruh dari Barat

Kompetensi Dasar :

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


67
ROZI
 Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia dibawah penjajahan, dari masa VOC,
pemerintahan Hindia Belanda, Inggris sampai pemerintahan Pendudukan Jepang

A.       BERKEMBANGNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA 

1.       VOC
VOC merupakan kongsi dagang Belanda yang mempunyai wilayah di Hindia Timur.
Pengurusnya terdiri dari 6 orang yang disebut “Bewindhebbers der VOC”, ditambah 17 orang
pengurus harian yang disebut Heeren XVII. VOC juga memiliki hak khusus yang diberikan
parlemen Belanda:
-Membuat perjanjian dengan raja2 setempat
-Menyatakan perang dan perdamaian
-Membuat senjata & benteng
-Mencetak uang
-Mengangkat & memberhentikan pegawai
-Mengadili perkara
Pada tahun 1609, Pieter Both ditugaskan sebagai Gubernur Jendral VOC di Ambon. Misi
utamanya adalah untuk memimpin VOC menghadapi persaingan dengan pedagang Eropa. Ketika
Jan Pietersoon Coen diangkat sebagai gubernur jenderal, pusat kekuasaan dipindahkan ke Jayakarta.
Selain melakukan monopoli, VOC juga menjalankan system pemerintahan tidak langsung (indirect
rule). Tidak berlangsung lama, VOC akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Dengan
factor-faktor berikut:
-Banyak pegawai VOC korupsi karena gajinya rendah
-VOC tidak mampu bersaing dengan inggris (EIC) dan Perancis (FIC)
-Walaupun rugi, pemegang saham tetap diberi dividen
-Perang Belanda melawan Inggris
-Jatuhnya kongsi dagang VOC di India & adanya kebebasan pelayaran Inggris ke
Indonesia          

2. Penjajahan Prancis-Belanda
Di Eropa sedang dalam suasana Perang Koalisi satu (1792-1797). Belanda pun kalah
sehingga membuat rajanya, Willem V, meminta perlindungan dari Inggris. Napoleon Bonaparte,
pemimpin Prancis kemudian menempatkan Louis Napoleon untuk memimpin Belanda. Louis
kemudian mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda
sejak 1808. Tugas utamanya adalah untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris. Pada masa
pemerintahannya, Daendels banyak mengeluarkan kebijakan kebijakan yang condong kepada
kediktatoran. Contohnya, pembangunan jalan Raya Pos (Groete Postweg) antara Anyer-Panarukan.
Pembangunan jalan raya itu melibatkan banyak tenaga dengan system rodi.
Kekuasaan sewenang-wenang yang diterapkan Daendels membuatnya ditarik kembali agar
citra Hindia Belanda tidak bertambah buruk. Tetapi penarikan Daendels membuat dampak buruk.
Belandapun berhasil dikuasai Inggris. Dengan demikian berakhirlah penjajahan Prancis-Belanda
dengan ditandai oleh Kapitulasi Tuntang.

3. Penjajahan Iggris
Tahun 1811-1816, Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris. Thomas Stamford Raffles
diangkat sebagai wakil gubernur di Jawa dan bawahannya. Tujuan utama pemerintahan Raffles
adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu tindakannya yang popular adalah

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


68
ROZI
mencetuskan system sewa tanah (landrent). Hal tersebut tidak membebani rakyat, namun kondisi di
Eropa membuat Thomas Stamford Raffles harus mengakhiri masa jabatannya di Indonesia. Perang
koalisi berakhir dengan kekalahan Prancis. Negara-negara yang menjadi lawan Prancis mengambil
keputusan bahwa sebagai benteng untuk menghadapi Prancis, Belanda harus kuat. Maka dari itu,
dalam Traktat London tahun 1824, ditetapkan bahwa Indonesia dikembalikan kepada Belanda.

4. Belanda
Untuk menangani berbagai persoalan di Indonesia yang baru saja dikembalikan ke Inggris,
pemerintah belanda mengirimkan sebuah komisi. Komisi tersebut terdiri dari Cornelis
Th.Elout  sebagai ketua, dan A.A. Buyskes dan van der Capellen sebagai anggota. Setelah komisi
dibubarkan, van der Capellen diangkat sebagai gubernur jenderal. Dia melaksanakan pola
konservatif, dalam arti menerapkan kebijakan monopoli seperti VOC:

a. Masa Tanam Paksa


Ketika van den Bosch menjabat sebagai gubernur jenderal, pada tahun 1830 dia
menciptakan peraturan baru yang bernama ‘tanam paksa’ / cultuur stelsel. Tujuannya untuk
mendapatkan untung guna menutup deficit keuangan negri Belanda. Kemudian, latar belakang
dilakukannya Tanam paksa adalah:
-          Defisit anggaran belanja negri Belanda akibat Perang kemerdekaan Belgia dan perang
diponegoro
-          Keadaan di Jawa yang tidak menguntungkan saat itu
-          Perdagangan dan perusahaan belanda mengalami kemunduran
Pokok-pokok ketentuan Tanam paksa:
-          Penduduk wajib menanami 1/5 tanahnya dengan tanaman yang ditentukan
pemerintah
-          Tanah tersebut dibebaskan dari pajak
-          Tanah tersebut dikerjakan selama 1/5 tahun
-          Risiko penanaman ada pada pemerintah
-         Hasil tanaman yang diwajibkan harus diangkat sendiri ke pabrik dan mendapat ganti
rugi
-          Kelebihan hasil panen akan diganti oleh pemerintah
Waktu yang digunakan untuk menanam tanaman wajib tidak melebihi waktu menanam padi Tanam
Paksa:
-          Tanah yang ditanami lebih dari 1/5 lahan
-          Tanah yang ditanami tanaman wajib masih terkena pajak
-          Banyak  petugas yang curang, berusaha mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya
-          Tanah yang ditanami tanaman wajib cenderung memilih tanah yang subur
Akibat penyimpangan:
1.      Bagi Bangsa Indonesia
-       Menimbulkan kesengsaraan
-       Pemerintahan Belanda memberikan sanksi kepada petani yang meninggalkan tanahnya
sehingga makin sengsara
2.       Bagi Belanda
-          Memperoleh keuntungan yang sangat besar
-          Timbul penentangan tanam paksa yang dicetuskan oleh golongan liberal dan golongan etis

b.   Politik Liberal Kolonial


Golongan liberal berhasil menguasai parlemen sehingga mereka mempunyai peluang untuk
menciptakan undang-undang dasar guna membatasi kekuasaan raja. Pada tahun 1870 keluar
undang-undang de Waal:

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


69
ROZI
1.  Undang-undang Gula yang menyebutkan bahwa penanaman tebu harus dilakukan oleh
pengusaha swasta, tidak dengan system tanam paksa.
2. Undang-undang Agraria, isinya menerangkan bahwa gubernur jenderal dan rakyat dilarang
menjual tanah kepada orang asing, tetapi dapat menyewakannya selama 75 tahun
Ini merupakan awal yang baik walaupun dalam kenyataannya semuanya untuk kepentingan
Pemerintahan Hindia Belanda.

B. PERUBAHAN POLITIK , EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA AKIBAT PERLUASAN


KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA.

Masuknya kekuasaan bangsa Asing di Indonesia telah menyebabkan perubahan tatanan


politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi bangsa Indonesia sebagai berikut:

a. Politik
Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern. Para Bupati
dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun
temurun dan mendapat upeti dari rakyat.Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial.
Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal
pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.Akibatnya peranan
elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.

b. Sosial Ekonomi
Eksploitasi ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi bangsa
Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di
panggung perdagangan internasional.Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat
Belanda.Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai
penghasil bahan mentah.Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara dipegang
oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indoensia hanya menjadi pengecer,
sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.

c. Budaya
- Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan
menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
- Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian ikatan
tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
- Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan
mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan
penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito manyusun Kitab Pustakaraya Purwa,
Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.

C. PERLAWANAN DI BERBAGAI DAERAH DALAM MENENTANG DOMINASI ASING

Perlawanan Rakyat Maluku


Upaya rakyat Ternate yang dipimpin Sultan Hairun maupun Sultan Baabulah(1575), sejak
kedatangan bangsa Portugis pada 1512 tidak berhasil, penyebabnya adalah tidak ada kerja sama
antara kerajaan Ternate, Tidore, dan Nuku. Kekuatan Portugis hanya dapat diusir oleh kekuatan
bangsa Belanda yang lebih kuat.

Pelawanan Rakyat Mataram

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


70
ROZI
Sultan Agung yang memiliki cita – cita mempersatukan pulau Jawa, berusaha mengalahkan
VOC di Batavia. Penyerangan yang dilakukan pada 1628 & 1629 mengalami kegagalan, karena
selain persiapan pasukannya yang belum matang, juga tidak mampu membuat blok perlawanan
bersama kerajaan lainnya.

Perlawanan Rakyat Makasar


Konflik antara Sultan Hasanuddin dari Makasar dan Arupalaka dari Bone, memberi jalan
bagi Belanda untuk menguasai kerajaan – kerajaan Sulawesi tersebut. Untuk memperkuat
kedudukannya di Sulawesi, Sultan Hasanuddin menduduki Sumbawa, sehingga jalur perdagangan
Nusantara bagian timur dapat dikuasai.Hal ini dianggap oleh Belanda sebagai penghalang dalam
perdagangan. Pertempuran antara Sultan Hasnuddin dengan Belanda yang dipimpin Cornelis
Speelman selalu dapat dihalau pasukan Sultan Hasanuddin. Lalu Belanda meminta bantuan
Arupalaka yang menyebabkan Makasar jatuh ke tangan Belanda, dan Sultan Hasanuddin harus
menandatangani perjanjian Bongaya pada 1667, yang berisi :
a. Sultan Hasanuddin harus memberikan kebebasan kepada VOC berdagang di Makasar dan
Maluku.
b. VOC memegang monopoli perdagangan di Indonesia bagian timur, dengan pusat Makasar.
c. Wilayah kerajaan Bone yang diserang dan diduduki Sultan Hasanuddin dikembalikan kepada
Arupalaka, dan dia diangkat menjadi Raja Bone.

Perlawanan Rakyat Banten


Setelah Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat putranya yang bergelar Sultan Haji sebagai
Sultan Banten, Belanda ikut campur dalam urusan Banten dengan mendekati Sultan Haji.Sultan
Agung yang sangat anti VOC, segera menarik kembali tahta putranya. Putranya yang tidak terima,
segera meminta bantuan VOC di Batavia untuk membantu mengembalikan tahtanya, akhirnya
dengan bantuan VOC, dia memperoleh tahtanya kembali dengan imbalan menyerahkan sebagian
wilayah Banten kepada VOC.

Perang Paderi (1821 – 1837)


Dilatar belakangi konflik antara kaum agama dan tokoh – tokoh adat Sumatera Barat. Kaum
agama (Pembaru/Paderi) berusaha untuk mengajarkan Islam kepada warga sambil menghapus adat
istiadat yang bertentangan dengan Islam, yang bertujuan untuk memurnikan Islam di wilayah
Sumatra Barat serta menentang aspek – aspek budaya yang bertentangan dengan aqidah Islam.
Tujuan ini tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena kaum adat yang tidak ingin kehilangan
kedudukannya, serta adat istiadatnya menentang ajaran kaum Paderi, perbedaan pandangan ini
menyebabkan perang saudara serta mengundang kekuatan Inggris dan Belanda.
Kaum adat yang terdesak saat perang kemudian meminta bantuan kepada Inggris yang sejak 1795
telah menguasai Padang, dan beberapa daerah di pesisir barat setelah direbut dari Belanda.
Golongan agama pada saat itu telah menguasai daerah pedalaman Sumatra Barat dan menjalankan
pemerintahan berdasarkan agama.
Pada tahun 1819, Belanda menerima Padang dan daerah sekitarnya dari Inggris.Golongan
adat meminta bantuan kepada Belanda dalam menghadapi golongan Paderi. Pada Februari 1821,
kedua belah pihak menandatangani perjanjian.Sesuai perjanjian tersebut Belanda mulai
mengerahkan pasukannya untuk menyerang kaum Paderi.

Perang Diponegoro (1825 – 1830)

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


71
ROZI
Penyebab perang ini adalah rasa tidak puas masyarakat terhadap kebijakan – kebijakan yang
dijalankan pemerintah Belanda di kesultanan Yogyakarta. Belanda seenaknya mencampuri urusan
intern kesultanan. Akibatnya, di Keraton Mataram terbentuk 2 kelompok, pro dan anti Belanda.
Pada pemerintahan Sultan HB V, Pangeran Diponegoro diangkat menjadi anggota Dewan
Perwalian. Namun dia jarang diajak bicara karena sikapnya yang kritis terhadap kehidupan keraton
yang dianggapnya terpengaruh budaya barat dan intervensi Belanda. Oleh karena itu, dia pergi dari
keraton dan menetap di Tegalrejo.
Di mata Belanda, Diponegoro adalah orang yang berbahaya. Suatu ketika, Belanda akan
membuat jalan Yogyakarta – Magelang. Jalan tersebut menembus makam leluhur Diponegoro di
Tegalrejo. Dia marah dan mengganti patok penanda jalan dengan tombak. Belanda menjawab
dengan mengirim pasukan ke Tegalrejo pada 25 Juni 1825.
Diponegoro dan pasukannya membangun pertahanan di Selarong. Dia mendapat berbagai
dukungan dari daerah – daerah. Tokoh – tokoh yang bergabung antara lain : Pangeran
Mangkubumi, Sentot Alibasha Prawirodirjo, dan Kyai Maja. Oleh karena itu Belanda
mendatangkan pasukan dari Sumatra Barat dan Sulawesi Utara yang dipimpin Jendral Marcus de
Kock.

Perang Aceh
Aceh dihormati oleh Inggris dan Belanda melalui Traktat London pada 1824, karena
Terusan Suez diuka, yang menyebabkan kedudukan Aceh menjadi Strategis di Selat Malaka dan
menjadi incaran bangsa barat. Untuk mengantisipasi hal itu, Belanda dan Inggris menandatangani
Traktat Sumatra pada 1871.
Melihat gelagat ini, Aceh mencari bantuan ke luar negeri.Belanda yang merasa takut
disaingi menuntut Aceh untuk mengakui kedaulatannya di Nusantara.Namun Aceh menolaknya,
sehingga Belanda mengirim pasukannya ke Kutaraja yang dipimpin oleh Mayor Jendral J.H.R
Kohler. Penyerangan tersebut gagal dan Jendral J.H.R Kohler tewas di depan Masjid Raya Aceh.
Serangan ke – 2 dilakukan pada Desember 1873 dan berhasil merebut Istana kerajaan Aceh di
bawah pimpinan Letnan Jendral Van Swieten.Walaupun telah dikuasai secara militer, Aceh secara
keseluruhan belum dapat ditaklukkan.Oleh karena itu, Belanda mengirim Snouck Hurgronye untuk
menyelidiki masyarakat Aceh.

Perang Bali
Pulau Bali dikuasai oleh kerajaan Klungkung yang mengadakan perjanjian dengan Belanda
pada 1841 yang menyatakan bahwa kerajaan Klungkung di bawah pemerintahan Raja Dewa Agung
Putera adalah suatu negara yang bebas dari kekuasaan Belanda.
Pada 1844, perhu dagang Belanda terdampar di Prancak, wilayah kerajaan Buleleng dan
terkena hukum Tawan Karang yang memihak penguasa kerajaan untuk menguasai kapal dan isinya.
Pada 1848, Belanda menyerang kerajaan Buleleng, namun gagal.
Serangan ke – 2 pada 1849, di bawah pimpinan Jendral Mayor A.V Michies dan Van
Swieeten berhasil merbut benteng kerajaan Buleleng di Jagaraga. Pertempuran ini diberi nama
Puputan Jagaraga.
Setelah Buleleng ditaklukkan, banyak terjadi perang puputan antara kerajaan – kerajaan Bali
dengan Belanda untuk mempertahankan harga diri dan kehormatan. Diantaranya Puputan Badung
(1906), Puputan Kusamba (1908), dan Puputan Klungkung (1908).
Perang Banjarmasin
Sultan Adam menyatakan secara resmi hubungan kerajaan Banjarmasin – Belanda pada
1826 sampai beliau meninggal pada tahun 1857. Sepeninggal Sultan Adam, terjadi perebutan
kekuasaan oleh 3 kelompok :
▪Kelompok Pangeran Tamjid Illah, cucu Sultan Adam.
▪Kelompok Pangeran Anom, Putra Sultan Adam.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


72
ROZI
▪Kelompok Pangeran Hidayatullah, cucu Sultan Adam.
Di tengah kekacauan tersebut, terjadi perang Banjarmasin pada 1859 yang dipimpin
Pangeran Antasari, seorang putra Sultan Muhammad yang anti Belanda. Dalam melawan Belanda,
Pangeran Antasari dibantu oleh Pangeran Hidayatullah.
Pada 1862, Pangeran Hidayatullah ditangkap dan dibuang ke Cianjur. Dalam pertempuran
dengan Belanda pada tahun tersebut, Pangeran Antasari tewas.

D.    PERANG DUNIA II DI KAWASAN ASIA PASIFIK


Perang Pasifik, yang dikenal di Jepang dengan nama Perang Asia Timur Raya dan di
Tiongkok sebagai Perang Perlawanan Terhadap Agresi Jepang) (kang-Ri zhanzheng), terjadi di
Samudra Pasifik, pulau-pulaunya, dan di Asia. Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan 1945,
namun peristiwa-peristiwa yang lebih penting terjadi setelah 7 Desember 1941, ketika Jepang
menyerang Amerika Serikat serta wilayah-wilayah yang dikuasai Britania Raya dan banyak negara
lainnya.
Perang ini dimulai lebih awal dari Perang Dunia II yaitu pada tanggal 8 Juli 1937 oleh
sebuah insiden yang disebut Insiden Jembatan Marco Polo Peristiwa tersebut menyulut peperangan
antara Tiongkok dengan Jepang.Konflik antara Jepang dan Tiongkok dan beberapa dari peristiwa
dan serangannya yang penting juga merupakan bagian dari perang tersebut. Perang ini terjadi antara
Jepang dan pihak Sekutu (yang termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Britania Raya, Filipina,
Australia, Belanda dan Selandia Baru). Uni Soviet berhasil memukul mundur Jepang pada 1939,
dan tetap netral hingga 1945, saat ia memainkan pernanan penting di pihak Sekutu pada masa-masa
akhir perang.

E.    PERGERAKAN NASIONAL PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG

Perlawanan secara Legal 


Gerakan Tiga A :
• Gerakan ini disebut Tiga A karena semboyannya yang terdiri atas tiga macam : 
• Nippon pelindung Asia 
• Nippon cahaya Asia 
• Nipppon pemimpin Asia 
• Gerakan ini diketuai Oleh Mr. Syamsuddin, tokoh Parindra Jawa Barat. Gerakan ini tidak banyak
menarik rakyat.Oleh karena itu pemerintah Jepang membubarkan gerakan ini pada tahun 1943
sebagai gantinya dibentuk Putera. 

Pusat Tenaga Rakyat (Putera) 


• Organisasi ini dibentuk pada 1 Maret 1943 dibawah pimpinan empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno,
Dr. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH. Mas Mansyur. 
• Mereka dinggap mewakili aliran-aliran yang terdapat dalam masyarakat Indonesia. Karena
organisasi ini terlalu bersifat nasional, maka pada tahun 1944 dibubarkan oleh pemerintah Jepang
dan kemudian membentuk Jawa Hokokai. 

Perhimpunan Kebangkitan Jawa (Jawa Hokokai) 


• Pimpinan dari organisasi ini di bawah komando militer Jepang.Organisasi ini tersusun dari tingkat
pusat sampai ke tingkat daerah.Jawa Hokokai dibentuk karena perang sudah semakin

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


73
ROZI
meningkat.Rakyat dituntut agar memberikan pengabdin yang maksimal dan bersedia mengorbankan
diri serta mempertebal rasa persaudaraan. 

Pembela Tanah Air (Peta) 


• Pembela Tanah Air (Peta) dibentuk pada tahun 1943, yang merupakan kesatuan militer bersenjata
yang dibentuk atas inisatif Gatot Mangkupraja.Di sini pemuda-pemuda Indonesia dilatih
kemiliteran Jepang untuk keperluannya.Ternyata Peta inilah nantinya merupakan tenaga inti untuk
membela Republik Indonesia.Jepang memanfaatkan pendirian PETA untuk mengerahkan tenaga
dalam rangka menghancurkan Sekutu, yang dianggap merupakan kemenangan terakhir.

Masyumi (Majelis Syuro Muslimin) 


• Meskipun Jepang mengekang aktivitas semua kaum nasionalis, namun golongan nasionalis Islam
mendapat perlakuan lain. golongan ini memperoleh kelonggaran, karena dinilai paling anti Barat.
Jepang menduga bahwa golongan ini akan mudah dirangkul. Sampai bulan November 1943, Jepang
masih memperkenankan berdirinya Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang dibentuk pada zaman
Hindia Belanda. Para pemuka agama diundang ke jakarta oleh Gunseikan Mayor Jendela Okazaki,
untuk mengadakan penukaran pikiran. Hasilnya adalah MIAI diakui sebagai organisasi resmi Umat
Islam, dengan syarat harus mengubah asas dan tujuannya.

Chou Singi-In
• Memsuki awal tahun 1943 Jepang mulai melemah.Mereka mengalami kekalahan beruntun di
berbagi front pertempuran. Pada tanggal 8 Januari 1943, Perdana Menteri Tojo mengumumkan
secara resmi bahwa Filipina dan Birma akan memperoleh kemerdekaannya pada tahun itu juga,
sedangkan mengenai Indonesia tidak disinggung sama sekali. Pernyataan itu dapat menyinggung
perasaan kaum nasionalis dan rakyat Indonesia umumnya.Oleh karena itu, Perdana Menteri Tojo
menganggap perlu mengirim Menteri Urusan Asia Timur Raya, Aoki, ke Jakarta awal bulan Mei
1943.Aoki adalah Menteri Jepang pertama kali yang ada di Indonesia.
Sehubungan dengan pertemuan tokoh-tokoh empat serangkai dengan Menteri Aoki itulah, maka
pada tanggal 7 Juli 1943, Tojo datang ke Jakarta.

F.    DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN

a.      Bidang Politik
Sejak masuknya Jepang di Indonesia, organisasi yang berkembang pada saat itu dihapuskan
dan diganti dengan organisasi buatan Jepang. Tetapi, pemerintah Jepang masih membiarkan
kesempatan pada golongan nasionalis islam karena dinilainya sangat anti-barat, sehingga organisasi
MIAI masih diperbolehkan tetap berdiri, tetapi karena perkembangannya dianggap membahayakan
Jepang, akhirnya MIAI dibubarkan dan diganti dengan Masyumi.

b. Bidang Pendidikan
Pendidikan zaman Jepang mengalami perubahan secara drastis. Dimana sistem pengajaran
dan kurikulum disesuaikan dengan kepentingan perang. Siswa wajib mengikuti latihan dasar
kemiliteran. Jepang juga menanamkan semangat Jepang dan siswa wajib menghapal lagu
kebangsaan Jepang. Para guru diharuskan mengikuti kursus bahasa Jepang. Juga diwajibkannya
menggunakan bahasa Jepang dan Indonesia sebagai bahasa pengantar disekolah untuk
menggantikan bahasa Belanda. Melalui pendidikan, Jepang bermaksud mencetak kader-kader yang
akan mempelopori dan merealisasikan konsepsi ”Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya”.
c. Bidang Ekonomi

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


74
ROZI
Pada pendudukan Jepang, kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang Jepang.
Jepang berusaha menguasai sumber bahan mentah untuk industri Jepang. Sebagian hasil panen
harus diserahkan kepada pemerintah. Rakyat diperbolehkan memiliki 40% hasil panen mereka,
30%disetor kekoperasi dengan harga yang ditetapkan pemerintah dan sisa 30% disediakan untuk
bibit dan harus disimpan dilumbung desa. Kadang-kadang semua itu dirampas oleh Jepang sehingga
rakyat hanya makan keladi yang gatal, ubi jalar atau bekicot serta makanan lain yang tidak layak.
Selain itu, Jepang juga mengharuskan kaum pria yang muda dan sehat serta produktif untuk
menjadi serdadu pekerja (Romusha). Akibatnya tidak sedikit nyawa yang terenggut saat itu.
d. Bidang Budaya
Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk dapat menanamkan kebudayaannya. Salah
satu cara Jepang adalah kebiasaan menghormat kearah matahari terbit. Hal ini berarti bahwa cara
menghormat tersebut merupakan salah satu tradisi Jepang untuk menghormati kaisarnya yang
dianggap keturunan Dewa Matahari.
f. Militer
Demi untuk memenuhi kepentingan perang Asia Timur Raya yang memerlukan banyak
tentara. Pemerintah Jepang berusaha mengerahkan porensi rakyat Indonesia dengan membentuk
pendidikan semi-militer dan militer, seperti : Seinendan, Keobodan, Heiho dan PETA. Meskipun
pengerahan tersebut dilaksanakan untu kepentingan Jepang, namun bangsa Indonesia mendapat
keuntungan besar dari proses pendidikan militer ini. Hal ini terasa gunanya, kelak pada saat bangsa
Indonesia menghadapi sekutu dan Belanda yang akan menjajah kembali Indonesia tahun 1945 –
1949.
g. Bahasa Indonesia
Jepang berusaha menghapus pengaruh barat di Indonesia. Antara lain dengan pelarangan
penggunaan Bahasa Belanda disekolah-sekolah dan pertemuan resmi. Bahasa yang dboleh
digunakan adalah bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang. Demikian pula buku-buku pelajaran
maupun yang berbentuk sastra, menggunakan bahasa Indonesia.

G.    AKTIVITAS PERJUANGAN DALAM MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN

1.  Sidang pertama (29 mei – 1 Juni 1945)


Dalam sidang pertama ini, pembicaraan dipusatkan pada usaha merumuskan dasar filsafat
bagi negara Indonesia merdeka dengan membahas berbagai usul dari peserta sidang.
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan buah pikirannya tentang dasar negara
Indonesia merdeka :
1.      Kebangsaan Indonesia
2.      Internasionalisme
3.      Mufakat atau Demokrasi
4.      Kesejahteraan Sosial
5.      Ketuhanan Yang Maha Esa
Kelima asas yang diusulkan Ir. Soekarno sesuai dengan petunjuk seorang ahli bahasa diberi
nama Pancasila. Oleh karena itu setiap tanggal 1 Juni dikenal sebagi hari lahirnya Pancasila.
Kemudian tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia perumus yang tugasnya untuk
membahas dan merumuskan hasil sidang pertama. Panitia perumus tersebut dikenal dengan
nama panitia kecil atau panitia 9, karena beranggotakan 9 orang :
1.      Ir. Soekarno (Ketua)

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


75
ROZI
2.      Drs. M. Hatta (Wakil)
3.      K.H. Wachid Hasyim (Anggota)
4.      Kahar Muzakir (Anggota)
5.      Mr. A.A. Maramis (Anggota)
6.      Abikusno Tjokrosurojo (Anggota)
7.      H. Agus Salim (Anggota)
8.      Mr. Achmad Subarjo (Anggota)
9.      Mr. Moh. Yamin (Anggota).
Sebagai tindak lanjut dari sidang pertama maka direkomendasikan Piagam Jakarta (Jakarta
Charter) tanggal 22 Juni 1945 yang berisi rumusan dasar negara dan rancangan Pembukaan UUD.
Adapun rumusan dasar negara berdasarkan piagam Jakarta adalah :
1.      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat-syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.      Kemanusian yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.      Sidang Kedua ( 10 Juli – 16 Juli 1945 )


Pada sidang yang kedua BPUPKI berhasil membentuk tiga panitia :
1.      Panitia perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno
2.      Panitia Pembela Tanah Air yang diketuai Abi Kusno
3.      Panitia keuangan dan perekonomian yang diketuai Moh. Hatta
Panitia perancang dalam sidangnya tanggal 11 Juli 1945 menerima konsep naskah
pembukaan UUD yang diambil dari piagam Jakarta. Panitia perancang kemudian membentuk
panitia kecil perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai Mr. Supomo. Ia bertugas
menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan UUD yang telah disepakati.
Tanggal 13 Juli 1945, pembentuk Tim Panitia Kecil yang diketuai Ir. Soekarno mengadakan
sidang untuk membahas laporan hasil kerja Panitia Kecil Perancang UUD yang diketuai Mr.
Supomo. Dalam rapat Pleno tanggal 14 Juli 1945, BPUPKI menerima laporan Panitia Perancang
UUD yang dibacakan Ir. Soekarno :
1.      Pernyataan Indonesia merdeka
2.      Pembukaan UUD
3.      Batang Tubuh UUD
Setelah melalui sidang yang alot, hasil kerja Panitia Perancang UUD akhirnya diterima
BPUPKI. Hal itu merupakan momentum penting dalam menentukan masa depan bangsa dan negara
Indonesia. Rumusan yang telah disempurnakan dan diterima secara bulat oleh sidang tersebut
kemudian dikenal dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Latihan Soal Bab II

Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
4. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
5. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal

A. Pilihan Ganda

1. Berikut ini yang merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh imperialisme modern adalah ….

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


76
ROZI
A. mencari dan mendapatkan daerah penanaman modal
B. mencari dan mendapatkan logam mulia atau kekayaan
C. mendapatkan nama baik dan kejayaan bangsa
D. mencapai tujuan suci untuk menyebarkan agama nasrani
E. mencari daerah-daerah baru untuk ditaklukkan dan dieksploitasi

2. Gubernur Jenderal VOC yang  pertama adalah ….


A. Johan van Olderbarnevelt
B. JP. Coen
C. Pieter Both
D. Johannes Van den Bosch
E. John Fendall

3. Faktor- faktor yang mendorong didirikannya VOC adalah ….


A. menghindari persaingan antarpedagang Belanda dan pedagang lain
B. menyeragamkan komoditi dagang di Hindia Timur 
C. berusaha mengisi kekosongan kas Belanda
D. mempererat hubungan antarpedagang Belanda
E. membantu pemerintah Belanda dalam menjual hasil industrinya

4. Tujuan pemerintah kolonial Belanda melaksanakan sistem tanam paksa adalah ….


A. mengisi kekosongan kas negara Indonesia
B. meningkakan produksi barang ekspor
C. mengatasi kesulitan keuangan kerajaan Belanda
D. membiayai perang yang dilakukan oleh Belanda
E. mengenalkan tanaman ekspor di Indonesia

5. Orang Belanda pertama yang melakukan pelayaran ke Indonesia dan mendarat di Banten adalah
….
A. Cornelis de Houtman
B. Johan van Olderbarnevelt
C. H.W. daendels
D. Van den Bosch
E. Baron Van Hoevel

6. Di Eropa sekitar abad ke-15 berlaku sistem ekonomi yang mendorong pemerintah ikut campur
dalam perekonomian sehingga muncullah kongsi-kongsi dagang di Eropa. Sistem perekonomian itu
dikenal sebagai….
A. merkantilisme
B. kapitalisme
C. renaissance
D. kolonialisme
E. humanisme

7. Raja daeri Banten yang gigih menentang VOC adalah ….


A. Sultan Haji
B. Sultan Abdul Mufakir 
C. Sultan Ageng Tirtayasa
D. Sultan Maulana Muhammad
E. Sultan Hasanudin

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


77
ROZI
8. Penyebab utama pecahnya Perang Diponegoro adalah ….
A. rakyat Mataram dihasut oleh para Bupati untuk memihak penjajah Belanda
B. Belanda mengusik makam leluhur Diponegoro di Tegalrejo
C. Pangeran Diponegoro tidak menyukai tingkah laku Belanda
D. Pangeran Diponegoro bertikai dengan Sentot Prawirodirjo
E. campur tangan Belanda dalam urusan Keraton Yogyakarta

9. Perang Pattimura disebabkan oleh ….


A. campur tangan Belanda dalam pemerintahan Maluku
B. rakyat menentang penyebaran Agama Kristen
C. rakyat menolak pemberlakuan penyerahan wajib
D. Belanda melaksanakan politik monopoli
E. rakyat tidak menyukai tingkah laku Belanda
 
10. Mundurnya perlawanan Mataram terhadap Belanda di Batavia disebabkan oleh ….
A. pasukan Belanda membakar cadangan makanan pasukan Mataram
B. adanya penghianat di dalam pasukan Mataram
C. kendornya semangat pasukan Mataram
D. kuatnya persatuan dalam pasukan Belanda
E. persenjataan pasukan Mataram kalah jauh dari pasukan Belanda

BAB 3
PERKEMBANGAN PAHAM-PAHAM BARU DAN MUNCULNYA
PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


78
ROZI
Standar Kompetensi :
 Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan
pendudukan Jepang

Kompetensi Dasar :
 Menganalisis hubungan antara perkembangan paham-paham baru dan transformasi sosial dengan
kesadaran dan pergerakan kebangsaan

A. PAHAM-PAHAM BARU DARI BARAT

1.      Nasionalisme
a.       Pengertian
-          Menurut Otto Bouer, nasionalisme muncul karena adanya persamaan sikap dan tingkah laku
dalam memperjuangkan nasib yang sama, sedangkan
-          Hans Kohn berpendapat bahwa nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan
kesetiaan tertinggi individu kepada Negara dan bangsa. Semen
-           Ernest Renant menyatakan, nasionalisme ada ketika muncul keinginan untuk bersatu

2.      Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata demos yang artinya rakyat, dan kratos yang berarti .Jadi,
demokrasi berarti pemerintahan “dari rakyat untuk rakyat”. Prinsip-prinsip yang mendasari ide
demokrasi adalah konstitusionalisme, kedaulatan rakyat, aparat yang bertanggungjawab, jaminan
kewajiban sipil, pemerintah berdasarkan undang-undang, dan asas mayoritas Demokrasi sudah ada
pada jaman Yunani kuno, yang dikenal dengan demokrasi langsung, dimana rakyat seluruhnya bias
langsung atau memutuskan suatu perkara. Hal ini dimungkinkan karena saat itu di Yunani masih
berbentuk negara-kota (polis) yang penduduknya sekitar 30 orang per polis. Pada Revolusi Amerika
tahun 1776 dalam Declaration of Independence, menyatakan bahwa tidak ada kekuasaan yang adil
tanpa persetujuan rakyat

3.       Liberalisme

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


79
ROZI
Liberal berasal dari kata “liberty”, yang berarti kebebasan.Kebebasan dalam arti
kemerdekaan pribadi, hak untuk mendapatkan perlindungan, dan kebebasan dalam menentukan
sikap. Liberalisme adalah suatu aliran pemikiran yang mengharapkan kemajuan dalam berbagai
bidang atas dasar kebebasan individu yang dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya
sebebas mungkin, Beberapa tokoh yang bisa dianggap sebagai penganut dan yang mengembangkan
paham liberalisme, yaitu:
a.  John Locke. Menurut pendapatnya, negara terbentuk dari perjanjiann sosial antara individu
dengan yang hidup bebas dengan penguasa.
b.  Montesquieu. Dalam bukunya spirit the law, terdapat pemisahan kekuasaan dalam pemerintahan
yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tujuannya agar terdapat pengawasan antar lembaga agar
tidak terjadi penyalahgunaan wewenang

4.   Sosialisme
Sosialisme ialah paham yang menghendaki suatu masyarakat dibentuk secara kolektif (oleh
kita, untuk kita).Titik berat dari paham ini ada pada masyarakat, bukan individu.Dan dalam hal ini
sosialisme merupakan lawan dari liberalisme.Pada awalnya sosialisme muncul sebagai reaksi atas
liberalisme abad ke-19.Pendukung liberalisme adalah kelas menengah (middle class), yang oleh
Karl Marx disebut kaum “borjuis”.Kelas menengah ini adalah memiliki industri, perdagangan dan
memiliki pengaruh dalam masyarakat dan pemerintah.Ketertindasan kaum buruh oleh para pemilik
modal (kapital) menimbulkan reaksi golongan kelas menengah, yang sampai sekarang dikenal
dengan istilah gerakan sosialisme.Tujuannya menghilangkan pertentangan antar kelas, kelas buruh
dan pemodal. Oleh Marx, sosialisme dikembangkan menjadi komunisme.

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN NASIONALISME DI ASIA DAN AFRIKA


 Ciri-ciri umum sistem birokrasi Barat yang diperkenalkan di Negara-negara Asia Tenggara
-Kuasa barat menubuhkan kerajaan pusat
-Barat melantik Gabenor Jeneral sebagai ketua pentadbir
-Mereka melaksanakan pentadbiran melalui biro(jabatan)
-Pegawai barat dilantik sebagai ketua biro
-Kuasa barat memperkenalkan undang-undang barat.

 Ciri-ciri birokrasi yang diperkenalkan oleh Sepanyol di Filipina.


-Sepanyol memperkenalkan sistem pentadbiran berpusat
-Gabenor Jeneral menjadi pemerintah tertinggi di peringkat pusat
-Datuk Bandar menjadi pentadbir wilayah
-Gabenor kecil menjadi pentadbir Bandar
-Encomiendero menjadi pemerintah Encomienda

 Maksud Sistem Encomienda


-Sistem pentadbiran Sepanyol diperingkat tempatan
-pemerintahnya diketuai encomiendero

 Tugas-tugas Encomiendero yang diperkenalkan Sepanyol di Filipina.


-menjaga keamanan
-mengutip cukai
-mengkristiankan penduduk barangay

 Sebab sistem Encomienda dibenci oleh penduduk Filipina.


-mengenakan cukai yang tinggi
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
80
ROZI
-mengenakan kerahan tenaga terhadap penduduk

 Perubahan sistem pentadbiran yang diperkenalkan oleh Belanda di Indonesia.


-pentadbiran dibahagikan kepada pentadbiran pusat dan tempatan
-pentadbiran pusat diketuai oleh Gabenor Jeneral
-pentadbiran tempatan diketuai dikendalikan oleh pembesar tempatan
-pentadbiran tempatan menjalankan tugas dengan pengawasan pegawai Belanda
-Belanda menubuhkan jabatan kerajaan seperti Jabatan Pelajaran dan Pertanian
-Belanda menubuhkan dewan tempatan
-dewan tempatan berfungsi sebagai penasihat pentadbiran Belanda
-dewan tempatan tiada kuasa perundangan
-Belanda menubuhkan Volksraad
-Volksraad merupakan majlis rakyat

 Bentuk sistem pemerintahan di Burma sebelum kedatangan British


-Burma mengamalkan sistem pemerintahan beraja di bawah dinasti Konbaung
pemerintahan dan pentadbiran diketuai oleh raja
-raja dibantu oleh Hluttaw(majlis diraja) dan Wun(pegawai tinggi kerajaan)
-Myothugyi menjadi ketua Bandar
-Ahmudan menjadi pegawai diraja
-Athi merupakan pembesar-pembesar tradisional
-raja menjadi penaung kepada sami Buddha.

C. LAHIRNYA PRGERAKAN NASIONAL INDONESIA

1. Budi Utomo.
Pada tahun 1906 di Yogyakarta dr. Wahidin Sudirohusodo mempunyai gagasan untuk
mendirikan studiefonds atau dana pelajar. Tujuannya adalah mengumpulkan dana untuk
membiayaai pemuda-pemuda bumi putra yang pandai, tetapi miskin agar dapat memneruskan ke
sekolah yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan gagasan nya tersebut, beliau mengadakan perjalanan
keliling jawa. Ketika sampai di Jakarta, dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan mahasiswa-
mahasiswa STOVIA. STOVIA adalah sekolah untuk mendidik dokter-dokter pribumi.Mahasiswa-
mahasiswa tersebut antara lain Sutomo, Cipto Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Suraji,
dan Gumbrek.Dr. Wahidin Sudirohusodo memberikan dorongan kepada mereka agar membentuk
suatu
organisasi.Dorongan tersebut mendapat sambutan baik dari para mahasiswa
STOVIA.
Pada tanggal 20 Mei 1908 bertempat di Gedung STOVIA. Para mahasiswa STOVIA
mendirikan organisasi yang diberi nama Budi Utomo. Budi Utomo artinya budi yang
utama.Tanggal berdirinya Budi Utomo yaitu 20 Mei dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

2. Serikat Dagang Islam.


Revolusi Nasional Cina yang dipelopori oleh dr. Sun Yat Sen pada tanggal 10 Oktober 1911
telah berpengaruh terhadap orang-orang Cina perantauan di Indonesia. Mereka segera mendirikan
ikatan-ikatan yang bercorak nasionalis Cina. Kedudukan mereka dibidang ekonomi sangat kuat.
Mereka menguasai penjualan bahan-bahan batik.Para pedagang batik pribumi merasa terdesak atau
dirugikan.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


81
ROZI
Untuk menghadapi para pedagang Cina itu, pada tahun 1911 para pedagang batik Solo
dibawah pimpinan H. Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI). Tujuan berdirinya
Sarikat Dagang Islam adalah :
a. Memajukan perdagangan.
b. Melawan monopoli pedagang tionghoa, dan
c. Memajukan agama Islam.
Serikat Dagang Islam mengalami perkembangan pesat karena bersifat nasionalis, religius,
dan ekonomis.

3. Indische Partij.
Indische Partij didirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 . Pendirinya adalah dr.
E.F.E Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
IP bertujuan mempersatukan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Tokoh-tokoh IP
menyebarluaskan tujuannya melalui surat kabar. Dalam waktu singkat IP mempunyai banyak
anggota.Cabang-cabangnya tersebar diseluruh Indonesia.Pemerintah Hindia Belanda menganggap
organisasi ini membahayakan kedudukannya.Pada bulan Maret 1913 Pemerintah Hindia Belanda
melarang kegitan IP. Pada bulan Agustus tahun yang sama para pemimpin IP dijatuhi hukuman
pengasingan.

4. Partai Nasional Indonesia.

Pada tanggal 4 Juli 1927 para pengurus Algemeene Studie Club (Kelompok Belajar Umum) di
Bandung mendirikan perkumpulan baru yang dinamakan Perserikatan Nasional Indonesia. Mereka
adalah Ir. Soekarno, Mr. Sartono, dr. Samsi, Mr. Iskaq Cokrohadisuryo, Mr. Budiarto, Mr. Ali
Sastroamijoyo, Mr. Sunario, dan Ir. Anwari. Perkumpulan ini kemudian berganti nama menjadi
Partai Nasional Indonesia (PNI), dll.

Latihan Soal Bab III

Petunjuk:
2. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
3. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
4. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal

A. Pilihan Ganda
1.    Tujuan pergerakan nasional di Indonesia adalah untuk.......
a.    Mencapai kemerdekaan tanah air dari penindasan penjajah
b.    Menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu berorganisasi
c.    Mencapai kemerdekaan tiap-tiap daerah
d.   Merebut kekuasaan di bidang politik
e.    Mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan

2.    Faktor intern yang membantu bertambah suburnya rasa dan paham kebangsaan Indonesia,
adalah.......
a.    Makin membaiknya taraf hidup pribumi
b.    Liberalisme yang dianut oleh pemerintah Belanda
c.    Lahirnya sikap patriotisme
d.   Kemenangan Jepang dalam perang dengan Rusia tahun 1905
e.    Munculnya golongan cendikiawan di kalangan rakyat Indonesia

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


82
ROZI
3.    Pada mulanya pergerakan kebangsaan di Indonesia bersifat.......
a.    Sosial – Politik
b.    Sosial – Ekonomis
c.    Sosial – Budaya
d.   Sosial – Religius – Budaya
e.    Sosial – Ekonomis – Politis

4.    Ciri perjuangan melalui pergerakan nasional (1908 – 1945), yaitu......


a.    Mengedepankan kekerasan senjata
b.    Mengutamakan kepemimpinan sosial
c.    Perjuangannya bersifat kedaerahan
d.   Menggunakan organisasi modern yang teratur
e.    Kemerdekaan nasional bukan merupakan tujuan.

5.    Di bawah ini pernyataan bahwa tanggal 20 Mei 1908 dengan pelopornya adalah para
mahasiswa......
a.    RHS di Jakarta
b.    MOSVIA di Jakarta
c.    NIAS di Surabaya
d.   STOVIA di Jakarta
e.    OSVIA di Surabaya

6.    Sejarah mencatat Budi Utomo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 atas prakarsa dari......
a.    Dr Wahidin Sudirohusodo
b.    Ki Hajar Dewantoro
c.    Ir. Sikarno
d.   K.H. Ahmad Dahlan
e.    Dr. Douwes Dekker

7.    Organisasi Sarekat Dagang Islam didirikan pada tahun 1911 oleh....


a.    HOS Cokroaminoto
b.    Haji Samanhudi
c.    R.T  Tirtokusumo
d.   Dr. Wahidin Sudirohusodo
e.    Dr. Radjiman Wedyodiningrat

8.    SI dalam perkembangannya pecah menjadi dua kelompok, yakni SI Putih dan SI Merah. SI Putih
adalah......
a.    Kelompok religius
b.    Kelompok ekonomis
c.    Kelompok ekonomi-liberalis
d.   Kelompok nasionalis-religius
e.    Kelompok ekonomis-dogmatis

9.    Sarekat Islam merupakan gerakan nasionalis, demokratis, dan ekonomis serta berasaskan Islam
dengan haluan....
a.    Kooperatif
b.    Moderat
c.    Low profil

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


83
ROZI
d.   Non-kooperatif
e.    Radikal

10.    Indische Partij merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis Indo-Belanda di masa
pergerakan kebangsaan. Organisasi ini antara lain bertujuan......
a.    Memajukan kebudayaan Jawa, Madura dan Bali
b.    Menyatukan seluruh warga negara Indonesia yang berada di negeri Belanda
c.    Mengusahakan kemajuan yang selaras bagi bangsa dan tanah air
d.   Menggalang persatuan semua orang Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan RI
e.    Mengusahakan kerja sama antara orang Indonesia yang seagama

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


84
ROZI
SEMESTER 2

BAB 4
TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Standar Kompetensi :
 Memahami usaha persiapan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar :
 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).

A. KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

6 Agustus 1945
Sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima di Jepang, oleh Amerika Serikat.

7 Agustus 1945
BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

9 Agustus 1945

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


85
ROZI
Bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki dan akhirnya menyebabkan Jepang menyerah
kepada Amerika Serikat dan sekutunya.Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua
BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu
Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan
akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

10 Agustus 1945
Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang
telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan
kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.Syahrir
memberitahu penyair Chairil Anwar tentang dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa
Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah.Syahrir mengetahui hal itu melalui
siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang.Berita ini kemudian tersebar di lingkungan para
pemuda terutama para pendukung Syahrir.

12 Agustus 1945
Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta
dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.
[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

14 Agustus 1945
Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar
Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat
sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan
demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta
menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.
Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan bahkan mungkin
harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan kekerasan. Syahrir
telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-
bagikan.
Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi
kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat
sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir
tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI).Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan
Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang.

15 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di
Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan
Belanda. Sutan Sjahrir, salah satu tokoh pemuda mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah
mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Namun golongan tua tidak ingin terburu-
buru.Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.Konsultasi
pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI.Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat
PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang.Mereka menginginkan kemerdekaan atas
usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


86
ROZI
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh
konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Maeda, di Jalan
Imam Bonjol. Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan
mereka di Dalat.

16 Agustus 1945
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari.Teks proklamasi ditulis di ruang
makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta.Para penyusun teks proklamasi itu
adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh.Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo.Konsep teks proklamasi ditulis oleh
Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni
mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi
harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara
lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00
dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian
bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan
oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan
pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief
Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut.Seorang pemudi
muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih),
yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya.Setelah bendera berkibar, hadirin
menyanyikan lagu Indonesia Raya.Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di
Museum Tugu Monumen Nasional.
Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang
dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak
dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun
ditolak.Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar
negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian
terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan
kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR) yang akan dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari otto iskandardinata dan persetujuan
dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan
wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.
Isi teks proklamasi :

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.


Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dan lain-lain, diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


87
ROZI
Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun Jepang yang kala itu adalah tahun
2605.
Teks diatas merupakan hasil ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah seorang
tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan proklamasi.
Sementara naskah yang sebenarnya hasil gubahan Muh. Hatta, A. Soebardjo, dan dibantu oleh Ir.
Soekarno sebagai pencatat. Adapun bunyi teks naskah otentik itu sebagai berikut:

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17, bulan 8, tahun 45
Wakil2 bangsa Indonesia.

B.        PERBEDAAN PANDANGAN ANTAR KELOMPOK DI SEKITAR PROKLAMASI

Berita tentang kekalahan Jepang, diketahui oleh sebagian golongan muda melalui radio
siaran luar negeri.Pada malam harinya Sutan syahrir menyampaikan berita itu kepada
Moh.Hatta.Syahrir juga menanyakan mengenai kemerdekaan Indonesia sehubungan dengan
peristiwa tersebut.Moh. Hatta berjanji akan menanyakan hal itu kepada Gunseikanbu. Setelah yakin
bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, Moh.Hatta mengambil keputusan untuk segera
mengundang anggota PPKI.
Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi
di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.Rapat dilaksanakan pada tanggal 15 agustus 1945, pukul 20.30
waktu Jawa. Rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh itu menghasilkan keputusan  
“ kemerdekaan  Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat
digantungkan pada orang dan negara lain. Segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan
dari Jepang harus diputuskan dan sebaliknya diharapkan diadakan perundingan dengan golongan
muda agar mereka diikutsertakan dalam pernyataan proklamasi.”
Keputusan rapat itu disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada pukul 22.30 waktu Jawa
kepada Ir. Sukarno di rumahnya, Jl. Pegangsaan Timur 56, Jakarta.  Kedua utusan tersebut segera
menyampaikan keputusan golongan muda agar Ir. Sukarno segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia tanpa menunggu hadiah dari Jepang. Tuntutan Wikana yang disertai ancaman bahwa
akan terjadi pertumpahan darah jika Ir. Sukarno tidak menyatakan proklamasi keesokan harinya
telah menimbulkan ketegangan. Ir. Sukarno marah dan berkata “Ini leher saya, seretlah saya ke
pojok itu dan sudahilah nyawa saya malam ini juga, jangan menunggu sampai besok. Saya tidak
bisa melepaskan tanggungjawab saya sebagai ketua PPKI.  Karena itu saya tanyakan kepada wakil-
wakil PPKI besok”.  Ketegangan itu juga disaksikan oleh golongan tua lainnya seperti : Drs. Moh.
Hatta, dr. Buntaran, dr. Samsi, Mr. Ahmad Subardjo dan Iwa Kusumasumantri.

C.    PENYEBARLUASAN BERITA PROKLAMASI DAN SAMBUTAN RAKYAT INDONESIA


TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Ketika Soekarno-Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia, pemimpin
Domei Indonesia Adam Malik dari tempat persembunyiannya di Bungur Besar menelepon Asa
Bafagih dan mendiktekan bunyi teks proklamasi.
Adam Malik minta agar berita tersebut diteruskan kepada Pangulu Lubis untuk segera
disiarkan tanpa izin Hodohan (sensor Jepang) sebagaimana biasanya. Perintah Adam Malik itu
dilaksanakan Pangulu Lubis dengan menyelipkan berita proklamasi diantara berita-berita yang telah
disetujui Hodohan yang kemudian disiarkan melalui kawat (morce cast) oleh teknisi Indonesia,
Markonis Wua, dengan diawasi Markonis Soegiarin.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


88
ROZI
Berita tersebut segera menyebar, dapat ditangkap di San Fransisco (AS) maupun di
Australia.Pemerintah pendudukan Jepang gempar setelah mengetahui tersiarnya berita kemerdekaan
RI. Semua pagawai Jepang di Domei dimintai pertanggungjawaban.Domei segera membuat berita
bantahan proklamasi dengan menyebutnya "salah".Mereka yang ditugaskan membuat bantahan
adalah Sjamsuddin Sutan Makmur dan Rinto Alwi dibantu seorang Jepang bernama Tanabe.Dua
orang Indonesia itu karena ditentang teman-temannya tidak bersedia membuat berita bantahan
sehingga hanya Tanabe sendiri yang membuatnya dan Markonis Wau menyiarkan melalui kawat.
Berita proklamasi kemerdekaan itu kemudian diteruskan ke Radio Republik Indonesia (RRI) yang
ketika itu juga dikuasai Jepang dengan nama Hoso Kyoku. Jumat petang 17 Agustus 1945 seorang
dari Domei masuk ke RRI dengan cara meloncat dari tembok belakang - karena di depan dijaga
ketat oleh serdadu Jepang Kempetai. Ia memberikan secarik kertas dari Adam Malik kepada penyiar
Jusuf Ronodipuro. Jusuf Ronodipuro menyiarkan teks proklamasi itu pada pukul 19:00 WIB dari
studio siaran luar negeri yang tidak dijaga Kempetai.Sama seperti di Antara, berita tersebut
diselundupkan tanpa sepengetahuan Jepang disiarkan sehingga berita kemerdekaan tersebut
semakin meluas jangkauannya, terbukti kemudian berita itu menjadi bahan percakapan dari mulut
ke mulut.
Kantor Domei Cabang Surabaya merupakan kantor cabang pertama yang melepaskan diri
dari ikatan Domei Pusat Jakarta.Di Semarang, berita proklamasi dari Domei Jakarta diteruskan
kepada penguasa tertinggi Indonesia di sana, Mr. Wongsonegoro yang saat itu menjabat Fuku
Shuchookan (Wakil Residen Semarang). Berita itu dibacakan Wongsonegoro dalam sidang pleno
dan mendapat tanggapan meriah lalu disebarluaskan kepada masyarakat sampai ada berita bantahan
dari Domei.
Menyerahnya Jepang kepada Sekutu membuat orang-orang Jepang di Domei Semarang
kehilangan gairah kerja. Sebaliknya orang-orang Indonesia sangat bergairah bahkan mengambil alih
dan menguasai kantor berita Domei..
Jepang melarang penyebarannya karena berita tersebut dikirim dari Jakarta tanpa melalui
izin Sendenbucho atau Kepala Barisan Propaganda Jepang. Meski Jepang lebih ketat melakukan
pengawasan terhadap penyebaran berita tersebut, berita proklamasi tetap dapat sampai ke meja
redaksi surat kabar dan radio Jepang Bandung Hoso Kyoku atau Radio Nirom pada zaman Belanda,
Harian Tjahaja dan Soeara Merdeka. Kejadian serupa juga terjadi di Yogyakarta maupun di daerah-
daerah lainnya.Semua merupakan perjuangan Antara dalam menyiarkan teks proklamasi.

D.       PROSES TERBENTUKNYA NEGARA DAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA


Pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
menyelenggarakan siding untuk pertama kali yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.Dalam sidang PPKI
itu dibahas berbagai persoalan untuk melengkapi keberadaan negara Republik Indonesia yang baru
diproklamasikan.Bahkan materi yang dibahas dalam sidang PPKI itu merupakan kelanjutan dari
sidang BPUPKI tanggal 10 – 16 Juli 1945. Dalam sidang PPKI itu berhasil diambil suatu keputusan
yang sangat penting bagi pemerintahan negara Republik Indonesia yang baru berdiri. Keputusan
yang berhasil dicapai dalam sidang PPKI adalah sebagai berikut.

a. Mengesahkan rancangan undang-undang dasar negara yang dibahas dalam sidang BPUPKI
menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Selanjutnya Undang-Undang Dasar itu
lebih dikenal dengan istilah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
b.  Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden sebagai pelaksana pemerintahan yang
sah dari Negara Republik Indonesia yang baru berdiri. Selanjutnya PPKI memilih dan mengangkat
Ir. Soekarno sebagai Presiden serta Drs. Moh.Hatta sebagai Wakil Presiden.
c. Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai lembaga yang membantu Presiden dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sebelum terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui
pemilihan umum (pemilu).

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


89
ROZI
Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 berjalan dengan lancar dan berhasil membentuk serta
mengesahkan UUD 1945, memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden serta membentuk
Komite Nasional Indonesia (KNI). Dengan demikian, sejak tanggal 18 Agustus 1945, yaitu sehari
setelah Indonesia merdeka, negara Republik Indonesia telah memiliki system pemerintahan yang
sah dan diakui oleh seluruh rakyat Indonesia.

Latihan Soal Bab IV

Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal

A. Pilihan Ganda

1. Munculnya Peristiwa Rengasdengklok menjelang dilaksanakannya Proklamasi Indonesiaadalah


sebagai akibat adanya
A. Perbedaan Pendapat antara Pemerintah Jepang dengan Pemerintah Indonesia
B. Perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda
C. Gerakan rakyat Indonesia menentang pemerintahan pendudukan Jepang
D. Keinginan pasukan Belanda untuk menguasai wilayah Indonesia
E. Keinginan pasukan sekutu menduduki wilayah Indonesia

2. Di bawah ini adalah rancangan dasar negara yang diajukan oleh Prof. Soepomo padasidang
tanggal 31 Mei 1945, kecuali 
A. Persatuan
B. Kekeluargaan
C. Mufakat dan demokrasi
D. Musyawarah
E. Kesejahteraan rakyat

3. Alasan tidak jadinnya Lapangan Ikada digunakan sebagai tempat pembacaan Proklamasi,tetapi
pembacaan teks proklamasi berlangsung di depan rumah Ir. Soekarno di jalanPegangsaan timur
No.16, adalah
A. Dikhawatirkan akan mengalami bentrokan antara rakyat Indonesia dan pihak Jepang
B. Lapangan ikada tidak memadai dijadikan tempat pembacaan teks proklamasi
C. Lapangan ikada letaknya terlalu jauh dari pusat kota
D. Kurangnya informasi tentang pembacaan teks proklamasi di Lapangan Ikada
E. Rakyat tidak menyetujui Lapangan Ikada dijadikan tempat pembacaan teks proklamasi karena
merupakan simbol Jepang

4.  Nama tokoh Indonesia yang ditunjuk sebagai ketua Badan Penyelidik Usaha-UsahaPersiapan
Kemerdekaan Indonesia adalah..
A. R. Surono
B. Ir. Soekarno
C. Mr. Muh. Yamin
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
90
ROZI
D. Radjiman Widyoningrat
E. Prof. Dr. Soepomo

5. Tokoh pergerakan Bangsa Indonesia yang bekerja pada stasiun radio milik pemerintahJepang
adalah
A. Yusuf Kunto
B. Ahmad Subardjo
 C. A.K Pringgodigdo
D. Dr. Muywardi
E. Yusuf Ronodipuro

6. Arti penting surat pernyataan yang ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengku BuwonoIX, 1
September 1945, adalah..
A. Sultan Hamengku Buwono IX secara resmi menjadi raja di Yogyakarta
B. Yogyakarta secara resmi menjadi daerah merdeka
C.  Negeri Ngayogyakarta Hadinigrat secara resmi menjai bagian wilayah kekuasaan
RI berkedudukan sebagai daerah istimewa
D. Yogyakarta tidak mendukung proklamasi RI tanggal 17 Agustus 1945
E. Sultan Hamengku Buwono IX ingin menjadi presiden RI

7. Di bawah ini merupakan propinsi yang termasuk ke dalam wilayah Republik Indonesia pada
awal-awal proklamasi, kecuali 
A. Propinsi Sumatera
B. Propinsi Jawa Barat
C. Propinsi Jawa Tengah
D. Propinsi Irian Jaya
E. Propinsi Sulawesi

8.  Nama tokoh yang diangkat menjadi gubernur Provinsi Jawa Barat pada awal-awalterbentuknya
Republik Indonesia, adalah..
A. Teuku Muhammad Hasan
B. Sutardjo Kartohadikusumo
C. R.M Suroso
D. R. Panji Suroso
E. Mr. I Gusti Ketut Pudja

9. Fungsi dari dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) adalah


A. Sebagai dewan perwakilan rakyat sebelum dilaksankannya pemilihan umum
B. Sebagai suatu partai tunggal negara
C. Sebagai penjaga keamanan umum pada tiap-tiap daerah
D. Sebagai badan eksekutif negara yang berfungsi menjalankan pemerintahan
E. Sebagai lembaga yang memiliki kewenangan di bidang hukum atau peradilan

10. Salah satu surat kabar yang menyebarluaskan berita bahwa Proklamasi Indonesia telah
dilaksanakan adalah surat kabar Tjahaja yang terbit di kota
A. Jakarta
B. Semarang
C. Bandung

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


91
ROZI
D. Surabaya
E. Yogyakarta

BAB 5
PEMERINTAHAN INDONESIA SEJAK PROKLAMASI
HINGGA DEMOKRASI TERPIMPIN

Standar Kompetensi :
 Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Proklamasi hingga lahirnya Orde
Baru

Kompetensi Dasar :
 Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi
Terpimpin
 Menganalisis pergantian pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru

A. Masa-masa Pra-Proklamasi dan Pasca Proklamasi


Permusuhan dengan bangsa Indonesia. Tindakan Jepang antaralain memperkenankan
bendera merah putih berkibar di kantor-kantor dan berjajar dengan bendera jepang. Selain itu pada
tanggal 1 Maret 1945, Kumakici Harada membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai). Dengan janji tersebut diharapkan
rakyat Indonesia tetap bersedia membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya melawan Sekutu.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


92
ROZI
Sebagai ketua BPUPKI adalah  KRT Dr Rajiman Widyodiningrat dibantu oleh RP Suroso dan Ichi
Bangase (Jepang) jumlah anggotanya 67 orang, tujuh orang Jepang, tetapi mreka tidak punya hak
suara. BPUPKI dilantik tanggal 28 Mei 1945 dengan tugas :
1) menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan pentingtentang ekonomi, politik dan tata
pemerintahan sebagai  persiapan kemerdekaan Indonesia.
2) Menyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk persiapan kemerdekaan Indonesia.
     Untuk melaksanakan tugasnya BPUPKI melaksanakan sidang   sebagai berikut :
a) Sidang BPUPKI I tangga 29 Mei – 1 Juni 1945
Pada tanggal 29 Mei 1945 dalam sidang BPUPKI tersebut,Moh. Yamin mengemukakan
pidatonya yang berjudul “Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia” yang meliputi
lima asas antara lain :
          (1) peri kebangsaan
          (2) peri kemanusiaan
          (3) peri ketuhanan
          (4) peri kerakyatan
          (5) kesejahteraan rakyat
Pada sidang tanggal 31 Mei 1945, Prof Dr Supomo mengajukan lima rancangan dasar
negara Indonesia merdeka yaitu :
a. Persatuan
              b. Kekeluargaan
              c.  Mufakat dan Demokrasi
              d.  Musyawarah
              e.  Keadilan sosial
Kemudian Ir Soekarno pada tanggal  1 Juni 1945 menyampaikan pidatonya yang berjudul
“Dasar Indonesia Merdeka” yang oleh ahli bahasa dinamakan pancasila antara lain:
(1)  kebangsaan Indonesia
      (2)  internasionalisme atau peri kemanusiaan
      (3)  mufakat atau demokrasi
      (4)  kesejahteraan sosial
      (5)  ketuhanan yang Maha Esa
Setelah masa sidang BPUPKI tahap pertama selesai masa reses, sambil menunggu sidang
berikutnya, anggota BPUPKI membentuk “panitia kecil” yang terdiri dari :

          (1)   Ir. Soekarno                          (7)   Abdul Kahar Muzakir


          (2)   Moh. Hatta                           (8)   Wahid Hasyim
          (3)   Ahmad Soebardjo                 (9)   Moh. Yamin
          (4)   A.A. Maramis
          (5)   K.H. Agus Salim
          (6)   Abikusno Cokrosuyoso

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


93
ROZI
Setelah sidang BPUPKI I selesai, maka anggota BPUPKI yang lain meninggalkan kota
Jakarta, sedangkan panitia kecil bekerjakeras untuk menyumbangkan sesuatu yang penting kepada
negara.  Panitia kecil mengadakan rapat pada tanggal 22 Juni 1945 yang menghasilkan dokumen
yang berisi asas dan tujuanIndonesia Merdeka yang disebut dengan “Piagam Jakarta”. Dasar filsafat
dalam piagam Jakarta sebagai berikut :
a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta kemudian menjadi mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disertai
perubahan pada sila pertama,yaitu dari “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi para pemeluk- pemeluknya “  menjadi  “Ketuhanan Yang  Maha Esa “.
 Perubahan seperti ini disesuaikan dengan keadaanbangsa Indonesia yang beraneka ragam agama.
b) Sidang BPUPKI  II tanggal 10-17 Juli 1945
Sidang BPUPKI  II ini membahas rancangan UUD dan Pembukaan UUD . Untuk tugas ini
dibentuk panitia perancangyang diketuai oleh Ir. Soekarno yang anggotanya 18 orang.Selain
dibentuk panitia kecil yang diketuai oleh Mr. Soepomo dengan menjalankan tugas merancang
UUD. Pada tanggal 14Juli 1945, Panitia Perancang yang diketuai Ir. Soekarno melaporkan hasil
pekerjaanya sebagai berikut :
(1) Pernyataan Indonesia merdeka
(2) Pembukaan UUD yang akan diambil dari piagam Jakarta
(3) Batang tubuh.
Setelah selesai sidang BPUPKI  II, maka pada tanggal  7  Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan
diganti dengan PPKI .

b. PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) /Dokuritsu Junbi  Inkai


PPKI dibentuk oleh Jepang tanggal 7 Agustus 1945 , anggotanya berjumlah 21 orang yang meliputi
wakil-wakil dari seluruh Indonesia. Selanjutnya tanpa izin dari penguasa Jepang anggota
PPKI ditambah 7 orang, sehingga menjadi 28 orang.Dengan demikian PPKI secara tidak langsung
telah diambil alih olehpemimpin-pemimpin bangsa Indonesia.
Pada saat kota Hirosima dan Nagasaki dijatuhi bom atom olehsekutu pada tanggal 6 Agustus 1945
dan 9 Agustus 1945, makaJepang akan segera mewujudkan janjinya kepada bangsa Indonesia yaitu
memberikan kemerdekaan. Untuk itu, pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Drs Moh. Hatta,
Dr RajimanWidyodiningrat dipanggil ke Dalath, Saigon Vietnam olehMarsekal Terauci Untuk
menerima pengumuman yang berisitentang “Pemberian Kemerdekaan  bagi Indonesia mengenai
Pelaksanaanya diserahkan kepada bangsa Indonesia”.
B. PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
1. Peristiwa Rengasdengklok

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


94
ROZI
Pada tanggal 14 Agustus 1945, pasukan jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Berita
ini diketahui kalngan pemudatanggal 15 Agustus 1945 melalui siaran berita BBC  (British
Broadcasting Corporation ) di London.
Para pemuda yang tergabung dalam Angkatan Baru segeramengadakan pertemuan setelah
mendengar berita kekalahanJepang. Pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 08.00 malam, para
pemuda berkumpul di ruang belakang laboratorium bakteriologijalan Pegangsaan Timur No.13
Jakarta di bawah pimpinan Chaerul Saleh. Para pemuda sepakat , bahwa kemerdekaan Indonesia
merupakan hak dan tanggung jawab bangsa Indonesiayang tidak tergantung pada negara lain.
Segala ikatan dan hubungan janji kemerdekaan dari Jepangharus diputuskan dan sebaliknya
diharapkan diadakan perundingan dengan golongan muda agar mereka diikutsertakan
dalam pernyataan proklamasi.
Keputusan rapat disampaikan oleh Wikana dan Darwis padapada pukul 22.30 kepada
Ir.Soekarno di rumahnya, Jln. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Dengan harapan, Ir.Soekarno segera
memproklamasikan kemerdekaan tanpa menunggu hadiah  dan intervensi dari Jepang. Tuntutan
Wikana yang disertai ancaman bahwa akan terjadi pertumpahan darah jikaIr.Soekarno tidak
menyatakan proklamasi kemerdekaan keesokan harinya. Tuntutan ini menimbulkan ketegangan,
Ir. Soekarno marah dan berkata, “Ini leher saya seretlah saya kepojok itu dan sudahilah nyawa saya
malam ini juga,jangan sampai besok. Saya tidak bisa melepaskan tanggung jawab saya”.
Sebagai ketua PPKI. Karena itu, saya tanyakan kepada wakil-wakil  PPKI besok”. Ketegangan ini
disaksikan golongan tua yang lain, seperti Drs.Moh.Hatta, dr.Buntaran,dr.Samsi, Mr.Ahmad
Soebarjo dan Iwa Kusumasumantri. Utusan itu menjawab, “ Kalau begitu pendirian Saudara, kami
pemuda-pemuda tidak bertanggung jawab, jika besok siang proklamasi   belum diumumkan. Kami
pemuda-pemuda akan bertindaksesuai dengan yang dikehendaki saudara”.
Sekitar pukul 24.00,kedua utusan meninggalkan halaman rumah Ir.Soekarno. Mereka
melaporkan kejadian ini pada golongan pemuda yang lain. Menanggapi hal ini, golongan muda
mengadakanrapat dini hari tanggall 16 Agustus 1945 di asramaBaperpi, jalan Cikini 71, Jakarta.
Rapat juga dihadiri Soekarni,Yusuf Kunto, dr Moewardi dari Barisan Pelopor dan shudanco
Singgih dari Daidan Peta Jakarta.Rapat ini memutuskan“menyingkirkan Ir. Soekarno dan
Drs.Moh.Hatta keluar kota dengan tujuan untuk menjauhkan segala pengaruh Jepang” Untuk
menghindari kecurigaan dari pihak Jepang.Shudanco Singgihmendapatkan kepercayaan untuk
melaksanakan rencanatersebut dibantu oleh Soekarni dan yusuf Kunto.
     Rencana itu berjalan lancar karena mendapatkan dukungan perlengkapan tentara peta dari
Cudanco Latief Hendraningrat yang pada saat itu menggantikan Daidanco Kasman Singodimejo
yang sedang bertugas di Bandung. Pada tanggal 16 Agustus 1945  pukul 04.30, sekelompok
pemuda membawa Ir. Soekarno dan DrsMoh.Hatta keluar kota menuju Rengasdengklok, sebuah
kotakawedanan di pantai utara kabupaten Karawang.  Agar jauh daripengaruh pendudukan
Jepang.Rengasdengklok dipilih karenaberada jauh dari jalan raya utama Jakarta-Cirebon.
Disamping itu,mereka dengan mudah mengawasi tentara Jepang yang hendakdatang ke
Rengasdengklok.
Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok sehari penuh, denganRumah seorang keturunan
Tiong Hoa Jo Ki Song ,yang dijadikanMarkas Kedudukan Cudan(kompi)tentara peta
Rengasdengklok
dengan komandanya Cudanco Subeno.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


95
ROZI
Sehari penuh Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok.Namun dalam pembicaraan,
pada akhirnya Ir. Soekarno bersediamenyatakan Proklamasi setelah mereka kembali dari
Jakarta.Pada tengah hari Singgih kembali ke Jakarta untukmenyampaikan berita tersebut kepada
kawan-kawanya.Sedangkan di Jakarta Ahmad Soebarjo dan Wikana telahtercapai kesepakatan
bahwa Proklamasi akan dilaksanakan diJakarta dan nyawanya menjadi  taruhanya. Laksamana
Tadashi Maeda juga memberikan jaminan keselamatan di  rumahnyaaman dipakai sebagai tempat
perumusan Proklamasi.
Pada pukul 16.00 Ahmad Subarjo diantar Yusuf Kuntomenjemput Ir. Soekarno dan Drs.
Moh.Hatta yang berada di Rengasdengklok. Rombongan tiba di Jakarta pukul 17.30.

2. Perumusan Teks Proklamasi


Rombongan tiba di Jakarta pada pukul 23.30, kemudian menuju rumah Laksamana Maeda
di jalan Imam Bonjol no. 1Jakarta. Hal ini disebabkan laksamana Maeda telah menyampaikan
kepada  Ahmad Subarjo bahwa Ia menjamin keselamatanmereka selama berada di rumahnya, dari
kemungkinan serangan Angkatan darat Jepang.
Sebelum mereka  memulai merumuskan naskah proklamasiterlebih dahulu menemui
Somubuco(Kepala Pemerintahan Umum) Mayor Jendral Nishimura untuk menjajaki sikapnya
mengenai Proklamasi kemerdekaan. Pertemuan tidak mencapaikata sepakat .Nishimura menegaskan
bahwa Jepang diberi tanggung jawab penuh untuk mempertahankan status quo yang
kemudian diserahkan kepada sekutu. Dengan demikian,  Proklamasi dilaksanakan lepas dari campur
tangan Jepang.
Akhirnya, mereka hanya mengharapkan pihak Jepang tidak menghalangi pelaksanaan
proklamasi yang akan dilaksanakanoleh rakyat Indonesia sendiri. Pada akhirnya mereka kembali ke
rumah laksamana Maeda.
Naskah Proklamasi dirumuskan  tiga tokoh golongan tua,yaituIr.Soekarno, Drs.Moh.Hatta
dan Mr. Ahmad Subarjo. Peristiwa itudisaksikan oleh Miyoshi sebagai kepercayaan Nishimura,
bersama  tokoh pemuda Sukarni, Sudiro dan B.M.Diah, Sayuti Melik.Sementara itu, tokoh-tokoh
lainya, baik golongan muda maupungolongan tua di serambi depan.
Ir.Soekarno menuliskan konsep naskah proklamasi, sedangkanDrs. Moh.Hatta dan Ahmad
Subarjo menyumbangkan pikiran secara lisan.Pada pukul 04.30 konsep naskah proklamasi telah
selesai disusun. Selanjutnya mereka menuju ke serambi depanmenemui hadirin yang menunggu.  Ir
Soekarno membacakankonsep naskah proklamasi . Ir. Soekarno meminta kepada seluruh hadirin
untuk menandatangani naskah Proklamasi selakuWakil-wakil bangsa Indonesia. Usulan ini
ditentang oleh tokohpemuda.Karena sebagian tokoh-tokoh tua yang hadir dianggap“kepanjangan
tangan” dari Jepang. Selanjutnya Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani adalah
Soekarno-Hattaatas nama bangsa Indonesia. Setelah naskah disetujui, kemudiandiketik oleh Sayuti
Melik disertai perubahan-perubahan. Ada tigaperubahan, yaitu kata” tempoh” diganti dengan”
tempo”, sedangkan“wakil-wakil bangsa Indonesia” diganti dengan” atas nama bangsa
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
96
ROZI
Indonesia”. Cara menuliskan tanggal juga berubah, yaitu” Djakarta,17-8-05” menjadi "Djakarta,
hari” 17 boelan 8 tahoen 05”. Kemudian,timbul persoalan tempat Proklamasi akan diselenggarakan.
Sukarni mengusulkan lapangan Ikada.Tetapi, lapangan Ikada tempat umum rawan terjadinya
bentrokan baik kepada rakyat maupun pendudukan militer Jepang.Ir. Soekarno mengusulkan
 dilaksanakan di rumahnya, Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.

3. Pelaksanaan Proklamasi
Pada pukul 05.00 tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpinbangsa Indonesia dari golongan
tua dan golongan muda keluardari rumah.Mereka pulang ke rumah masing-masing setelahberhasil
merumuskan naskah proklamasi.  Mereka telah sepakatuntuk memproklamasikan tepat pukul 10.00.
Sebelum pulang,Bung Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja di kantor berita dan
pers,terutama B.M Diah untuk memperbanyakteks proklamasi dan menyiarkan ke seluruh dunia.
Pagi hari itu, rumah Ir.Soekarno dipadati oleh massa yangberbaris dengan tertib. Untuk
menjaga keamanan upacara pembacaan Proklamasi, dr Muwardi(kepala keamanan Ir. Soekarno
meminta kepada Cudanco Latif Hendraningrat untukmenugaskan anak buahnya berjaga-jaga di
sekitar rumahIr. Soekarno.
Menjelang pukul 10.30, para pemimpin bangsa Indonesia telah berdatangan ke jalan
Pegangsaan Timur No.56 Jakarta,antara lain Mr.A.A.Maramis, Ki Hajar Dewantoro, Sam
Ratulangi, K.H.Mas Mansur, Mr. Sartono. M. Tabrani dan A.G Pringgodigdo.Adapun susunan
acara yang telah dipersiapkan adalah sebagaiberikut :
a. Pembacaan Proklamasi
               b. Pengibaran Bendera Merah Putih
               c. Sambutan Walikota Suwiryo dan Dr.Muwardi
Pengibaran bendera merah putih oleh Suhud dan Latif Hendraningrat. Diiringi dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
4. Penyebarluasan Berita Proklamasi
Berita Proklamasi yang meluas di seluruh Jakarta disebarkan ke seluruh Indonesia, bahkan
seluruh dunia. Dalam usaha menyiarkan berita proklamsi ke seluruh dunia, teks proklamasi berhasil
diselundupkan ke kantor pusat pemberitaan Jepang Domei
C. PEMBACAAN TEKS PROKLAMASI
Para pejuang yang berada di kantor tersebut di antaranya AdamMalik, Rinto Alwi, Asa
Bafaqih, Marconis Wuz dan P.Lubis. Padatanggal 17 Agustus 1945 pukul 18.30 WIB. Wartawan
kantor berita Syarifudin berhasil memasuki gedung siaran radio HosoKanri Kyoku(RRI) untuk
menyampaikan teks Proklamasi. Para pejuang seperti Yusuf Ronodipuro, bachtiar Lubis dan
Supraptoberhasil menyiarkan berita proklamasi pada pukul 19.00 WIB.
Disamping itu, para wartawan sangat besar perananya dalammenyiarkan  berita proklamasi
melalui surat kabar, diantaranya suara Asia yang terbit di Surabaya dan Cahaya yang terbit di
Bandung. Di lain pihak pemerintah RI menugaskan kepada parayang telah diangkat pada tanggal 2
September 1945 untuk kembali ke daerah masing-masing guna menyampaikan beritaProklamasi di
wilayahnya. Tokoh-tokoh tersebut antara lain:

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


97
ROZI
1. Teuku Moh. Hassan untuk daerah Sumatra
2. Sam Ratulangi untuk Sulawesi
3. Ketut Puja untuk Nusa Tenggara
4. P.Moh. Noer untuk daerah Kalimantan
Makna Proklamasi Republik Indonesia:
1. Lahirnya negara dan bangsa Indonesia
2. Sebagai puncak pergerakan anti penjajahan
3. Dimulainya revolusi Indonesia sebab dengan proklamasi akan terjadi perubahan
pemindahan kekuasaan dari penjajah ke pemerintahan bangsa Indonesia sendiri.
4. Sebagai sumber hukum sebab dengan proklamasi berakhirlah
    hukum kolonial dan lahirlah hukum nasional.

3. Sambutan Terhadap Adanya Proklamasi


    Sambutan Proklamasi di ibukota
Para Pemuda mulai membentuk barisan-barisan muda untukmengambil alih kekuasaan dari
tangan Jepang. Para pemuda yangtergabung dalam komite Van Aksi mengadakan pengerahan
massa untuk rapat raksasa menyambut  Proklamasi di lapangan Ikada Jakarta pada tanggal 19
September 1945. Kehadiran Soekarno yang memberikan pidato secara singkat Proklamasi
KemerdekaanIndonesia disambut oleh rakyat.Melihat gejala tersebut Jepang melarang dengan
menjaga ketat, maka presiden Soekarno menyampaikan pesan agar rakyat percaya kepada pimpinan
danpulang ke rumah masing-masing secara tertib.
Sambutan Proklamasi di berbagai daerah di Indonesia
1. Di Jawa Tengah, berita proklamasi diterima melalui radio Domei, sementara itu Syarief Sulaiman
dan MS. Mintarjo membawanya ke gedung Jawa Hokokai yang pada saat itu sedang dilaksanakan
sidang di bawah pimpinan Mr. Wongso Negoro. Dalam sidang itu dibacakan teks Proklamasi serta
menyanyikanlagu Indonesia Raya dan menyerukan “Hidup Bung Karno” dan “Hidup Bung Hatta”
serta “Hidup Bangsa Indonesia”. Dengan demikianBerita proklamasi disiarkan melalui radio
Semarang pada tanggal 19 Agustus 1945.
2. “Peristiwa Tiga Daerah”(Brebes, Pekalongan, Tegal). SambutanProklamasi di tiga daerah
tersebut diwarnai oleh keributan rakyatterhadap pegawai pamong praja dan pegawai pemerintahan,
sebab mereka dianggap sebagai alat Jepang. Peristiwa ini salahpenafsiran yang merugikan bangsa
Indonesia.
3. Di Medan berita proklamasi dibawa Teuku Muhammad Hasan dan rakyat menyambutnya dengan
membentuk Barisan PemudaIndonesia di bawah pimpinan Ahmad Tahir, yang kemudian
mengambil alih gedung pemerintahan dan menyerang Jepang pada tanggal 4 Oktober 1945 dengan
semangat juangnya.
4. Di Gorontalo penyambutan Proklamasi dengan merebut kekuasaan dari tangan Jepang dan
menyita berbagai senjata milik Jepang.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


98
ROZI
5. Di Sulawesi Utara para pemuda yang tergabung dalam pasukanPemuda Indonesia mengadakan
gerakan Tangsi Putih dan TangsiHitam di Teling Menado untuk membebaskan tawanan yang pro
Republik Indonesia.
6. Insiden Bendera 19 September 1945. Peristiwa ini terjadi dihotel Yamato, yang berpangkal pada
tindakan beberapa orangBelanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru, hal ini menimbulkan
kemarahan rakyat Surabaya.Rakyat menyerbu hotel tersebut untuk menurunkan bendera serta
merobek warna biru dan mengibarkan kembali sebagai Merah Putih.

Oleh karena itu, Ir.Soekarno hanya mengumumkan 6 anggota baru, yaitu Wiranatakusumah, Ki
Hajar Dewantoro, Mr.KasmanSingodimejo, Sayuti Melik, Mr.Iwa Kusuma Sumantri, dan
Mr.Ahmad Subarjo. Adapun, rapat PPKI yang pertama ini menghasilkan :
a. Mengesahkan rancangan Undang-Undang Dasar negara yang dibahas dalam sidang BPUPKI
menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang dikenal UUD 1945.
Rapat PPKI yang pertama dilakukan  di gedung Cuo Sangi In, Jln.Pejambon. Sebelum rapat
dimulai, Soekarno-Hatta meminta kepada Ki Bagus Hadikusumo,K.H.Wachid Hasjim, Mr.
Kasman
Singodimejo dan Mr. Teuku Moh. Hasan untuk membahas kembali Piagam Jakarta, khususnya
mengenai kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya” . Hal ini disebabkan pemelukPemeluk agama lain merasa keberatan
terhadap kalimat tersebut.Akhirnya rapat yang dipimpin oleh Bung Hatta, dalam waktu 15
menit, berhasil mencapai kesepakatan dan mengubahnya menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa
“.
b. Pengngkatan presiden dan wakil presiden
Dalam pemilihan presiden dan wakil presiden Otto IskandarDinata mengusulkan agar
pemilihan presiden dan wakil presidendilakukan secara aklamasi. Ia mengusulkan Ir. Soekarno
sebagai presiden dan Drs.Moh. Hatta sebagai wakil presiden.Usul tersebut disetujui oleh hadirin
yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
c. Pembentukan Komite Nasional
Rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 juga berhasil memutuskanPembentukan Komite
Nasional untuk membantu presiden selamaMPR dan DPR belum terbentuk.
Sidang PPKI yang kedua tanggal 19 Agustus 1945, menghasilkan keputusan :
a. Menetapkan pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 Propinsi
Sidang PPKI dilanjutkan keesokan harinya tanggal 19 Agustus1945 pada pukul 10.00 pagi di
gedung Cuo Sangi In. Rapat inimembahas hasil kerja panitia kecil yang dipimpin oleh Oto Iskandar
Dinata, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut :
1) Pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 propinsi beserta
          calon gubernurnya.
           a) Jawa Barat : Sutarjo Kartohadikusumo
           b) Jawa Tengah                       :  R.P Suroso
           c) Jawa Timur :  R.A Suryo
           d) Kalimantan(Borneo)               : Ir Moch. Noer
           e) Sulawesi                                 : Sam Ratulangi
           f) Maluku                                     : Mr. J Latuharhary

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


99
ROZI
         g) Sunda Kecil (Nusa Tenggara)  : Mr I Gusti Ketut Puja
         h) Sumatra                                     : Mr.Teuku.Moh. Hasan
    
b. Menetapkan Kementrian dalam lingkungan pemerintahan.
Dalam sidang PPKI ini juga mendengar laporan dari panitia kecil yang diketuai oleh Ahmad
Subarjo.   Panitia itumengusulkan dibentuknya 13 kementrian.Setelah dilakukan pembahasan,
sidang memutuskan 12 kementrianyang dibantu oleh menteri negara.Susunan kementrian yang
pertama yang berhasil disusun sesuai dengan ketentuan UUD 1945 ditetapkan pada tanggal 2
September1945 dipimpin oleh presiden Soekarno. Presiden berperan sebagai pemimpin kabinet dan
kabinet bertanggung jawab kepada presiden. Susunan kabinet pertama RI sebagai berikut.
          Menteri Dalam Negeri     : R.A.A Wiranata Kusumah
          Menteri Luar Negeri         : Mr.Ahmad Subarjo
          Menteri Kehakiman          : Prof Dr Supomo
          Menteri Kemakmuran       : Ir Surahman Cokroadisuryo
          Menteri Keuangan            : Mr. A.A Maramis
          Menteri Kesehatan            : Dr. Buntaran Martoatmojo
          Menteri Pengajaran           : Ki Hajar Dewantoro
          Menteri Sosial                   : Mr.Iwa Kusuma Sumantri
          Menteri Penerangan           : Mr. Amir Syarifudin
        Menteri Perhubungan       : Abikusno Cokrosuyoso
        Menteri Keamanan Rakyat : Supriyadi
          Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Cokrosuyoso
          Menteri Negara                   : Otto Iskandardinata
          Menteri Negara                   : Wahid Hasyim
          Menteri Negara                   : Dr.M.Amir            
         Menteri Negara       : Mr. Sartono

     Disamping itu juga diangkat sejumlah pejabat tinggi negara,yaitu :


             Ketua Mahkamah Agung   : Mr. Kusumaatmaja
             Jaksa Agung                        : Mr.Gatot Tarunamiharja
            Sekretaris Negara                 : Mr.A.G Pringgodigdo
             Juru Bicara Negara               : Sukarjo Wiryopranoto

Sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945


Rapat PPKI tanggal 22 Agustus 1945 memiliki agenda utamamembahas Komite Nasional
Indonesia Pusat(KNIP), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan pembentukan Badan Keamanan
Rakyat(BKR).
a. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat
Inti dari anggota KNIP adalah anggota PPKI. Di samping itu, anggotaKNIP juga berasal
dari tokoh-tokoh golongan muda dan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai daerah sehingga
jumlahnya mencapai137 orang.Anggota KNIP secara resmi dilantik pada tanggal 29Agustus 1945
di gedung Kesenian Pasar Baru.Sebagai ketua KNIPKasman Singodinejo.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


100
ROZI
Pada bulan Oktober 1945, kelompok kiri (sosialis) dalam KNIPyang dipimpin oleh Sutan
Syahrir berhasil menyusun kekuatan dan mendorong dibentuknya Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Pusat (BP-KNIP).Langkah berikutnya dari kelompoksosialis adalah mendorong
terbentuknya kabinet parlementer.Sebagai langkah awal pembentukan pemerintahan Parlementer
adalah mengubah fungsi KNIP dari sekedar hanya badan penasehat menjadi badan legislatif yang
sebenarnya.Denganalasan :
1) Adanya kesan politik bahwa kekuasaan presiden terlalu besarsehingga dikawatirkan menjadi
pemerintahan yang bersifa diktator.
2) Adanya propaganda Belanda melalui NICA yang menyiarkan isu politik bahwa pemerintah RI
adalah pemerintahan yang bersifat fasis, yang menganut sistem pemerintahan Jepang sebelum
perang dunia II. Oleh karena itu, Belanda menganjurkan kepada dunia internasional agar
tidak mengakui kedaulatan RI.
3. Untuk menunjukan kepada dunia internasional,khususnyapihak sekutu , bahwa Indonesia baru
merdeka adalah demokratis, bukan negara fasis buatan Jepang.
Maklumat Pemerintah No.X tanggal 16 Oktober 1945.Maklumat tersebut ditandatangani
oleh wakil presiden Moh.Hatta dalam konggres KNIP tanggal 16 Oktober 1945. Isimaklumat
tersebut terdiri dari dua materi pokok berikut ini .
1) Sebelum terbentuknya MPR dan DPR, KNIP diserahikekuasaan legislatif dan ikut menetapkan
Garis-Garis Besar Haluan Negara
2) Berhubung gentingnya keadaan, pekerjaan KNIP sehari-haridijalankan oleh suatu Badan Pekerja
yang dipilih diantara  mereka dan bertanggung jawab kepada KNIP.
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945
Pada tanggal 30 Oktober 1945, BP-KNIP mengusulkan kepadapemerintah agar memberikan
kesempatan kepada rakyat seluas-luasnya untuk mendirikan partai-partai politik sebagai sarana
penyaluran aspirasi dan paham yang berkembang di masyarakat.Selain itu, pembentukan partai-
partai politik juga merupakanpersiapan bagi pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat yang
diselenggarakan pada bulan Januari 1946.Pemerintah menyetujui hal tersebut jika keberadaan
partai-partai politik itudapat memperkuat perjuangan bangsa Indonesia mempertahahkan
kemerdekaan dan menjamin keamanan masyarakat.Persetujuan pemerintah itu diwujudkan dengan
dikeluarkan Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 yang ditandatangani oleh wakil
presiden. Isinya antara lain menyatakan.“Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai
politik, dengan adanya partai-partai itulah dapat dipimpin kejalan yang teratur segala aliran paham
yang ada dalammasyarakat”.
Sehubungan dengan hal itu, pada bulan November dan Desember 1945 para pemimpin
rakyat sibuk membentuk partai-partai politik.Partai Politik Pada Awal KemerdekaanBerate partai
politik yang muncul setelah dikeluarkannyamaklumat pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 sebagai
berikut:
1) Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) berdiri tanggal7 november 1945, dipimpin
oleh Dr.Sukiman Wiryosanjoyo.
2) PKI (Partai Komunis Indonesia) berdiri tanggal 7 November 1945, dipimpin oleh
Moh.Yusuf.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


101
ROZI
3) PBI (Partai Buruh Indonesia) berdiri pada tanggal 8Nopember 1945, dipimpin oleh Nyono
4) PRJ (Partai Rakyat Jelata) berdiri tanggal 8 Nopember 1945 oleh Sutan Dewanis.
5) Parkindo (Partai Kristen Indonesia) berdiri tanggal 10 Nopember 1945 dipimpin oleh
Probowinoto.
6) Parsi (Partai Sosialis Indonesia) berdiri 10 Nopember 1945 dipimpin oleh Amir Syarifudin
7) Paras (Partai Rakyat Sosialis) berdiri pada tanggal 20 Nopember 1945 dipimpin oleh Sutan
Syahrir. Parsi dan Paras bergabung menjadi satu menja di Partai Sosialis dipimpin
oleh Sutan Syahrir,Amir Syarifudin dan Oei Hwee Goat.
8) PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia) berdiri tanggal8 Desember 1945 dipimpin oleh I.J
Kasimo.
9) Permai (Persatuan Rakyat Marhaen) berdiri tanggal 17 Desember 1945 didirikan oleh J.B
Assa.
10) PNI (Partai Nasional Indonesia) berdiri pada tanggal 29 Januari 1946 dipimpin oleh Sidik
Joyosukarto.Maklumat Pemerintah Tanggal 14 Nopember 1945 sejak permulaan bulan
Oktober 1945, beberapa tokohseperti Supeno, Sukarni, Ir.Sukirman dan
Mangunsarkorobersama anggota KNIP lainya sudah berencana mengubah sistem
pemerintahan sistem presidentil menjadi sistem parlementer sehingga kabinet
bertanggungjawab kepada KNIP sebagai pemegang kekuasaan legislatif.
Pembentukan pemerintahan parlementer juga diharapkan dapat mengurangi kekuasaan
presiden yangdianggap terlalu besar.Selanjutnya BP-KNIP secara resmi mengajukan usul
tersebut kepada pemerintah mengenaipertanggungjawaban menteri-menteri kepada suatu
“Perwakilan Rakyat” (KNIP).Pada tanggal 14 Nopember1945, pemerintah menyetujui usulan
BP-KNIP untukmengubah bentuk kabinet presidentil menjadi parlementer.Persetujuan
pemerintah tersebut diumumkan melaluimaklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945yang
berbunyi.
“Pemerintah Republik Indonesia setelah mengalami ujian-ujian yang hebat dengan selamat,
dalam tingkatanpertama usahanya menegakan diri, merasa bahwa saatsekarang sudah tepat
untuk menjalankan macam-macamtindakan darurat guna menyempurnakan tata usaha negara
kepada susunan demokrasi.Yang terpenting dalam perubahan-perubahan susunan kabinet baru
itu ialah, tanggung jawab adalah di dalam tangan menteri.KNIP dalam sidang ketiga tanggal 25-
27 November 1945menyetujui pula adanya pertanggungjawaban menteri tersebut dengan kata-
kata “....membenarkan kebijakan presiden perihal mendudukan perdana menteri dan menteri-
menteri yang bertanggung jawab kepada Komite NasionalIndonesia Pusat sebagai suatu langkah
yang tidak dilarangoleh Undang-Undang Dasar dan perlu dalam keadaansekarang”.Sistem
kabinet parlementer berlaku sejak 14 Nopember1945 hingga 27 Desember 1949. Selama
berlakunya UUD 45 tahap pertama, terdapat sembilan kali pergantian cabinet
1) kabinet presidentil pertama,2-9-1945 s/d 14-11-1945
2) kabinet Syahrir I, 14-11-1945 s/d 12 -3- 1945
3) kabinet Syahrir II, 12 -3 194-6 s/d 20-10-1946
4) kabinet Syahrir III, 20-10-1946 s/d 27-6-1947
5) kabinet Amir Syarifudin I, 3-7-1947 s/d 11-11-1947
6) kabinet Amir SyarifudinII, 11-11-1947 s/d 29-1-1948
7) kabinet Hatta I, 29-1-1948 s/d 4-8-1948
8) kabinet darurat (PDRI), 19-12-1948 s/d 13-7-1949
9) kabinet Hatta II, 4-8-1949 s/d 20-8-1949
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
102
ROZI
c. Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanaan Negara
Pada tanggal 22 Agustus 1945, presiden Soekarnodalam pidato di radio menyatakan
pembentukan  tigabadan baru, yaitu sebagai berikut :
1) Komite Nasional Indonesia (KNIP)
2) Partai Nasional Indonesia (PNI)
3) Badan Keamanan Rakyat
BKR bertugas menjaga keamanan umum di daerah-daerah di bawah koordinasi KNI Daerah.
Sebagian golongan muda menyambut dengan kecewa pidato presiden tersebut karena mereka
menghendaki agar pemerintah segera membentuk tentara nasional, bukansekedar BKR. Akan
tetapi,sebagian lain terutama mantantentara PETA, KNIL, dan Heiho menanggapinya dengan
segera membentuk BKR di daerahnya masing-masing danmemanfaatkanya sebagai wadah
perjuangan.
Di Jakarta, bekas tentara PETA membentuk BKR pusatagar BKR di daerah di daerah dapat
dikoordinasikan secara terpusat. Tokoh yang terpilih secara terpusat.Tokoh yang terpilih sebagai
pimpinan BKR pusat adalah Kasman Singodimejo, bekas Daidanco Jakarta. Setelah Kasman
diangkat sebagai ketua KNIP, kedudukanya sebagai ketua BKR digantikan oleh Kaprawi, bekas
Daidanco Sukabumi, selengkapnya pengurus BKR pusat, Yaitu Kaprawi (ketua umum),
Sutalaksana (ketua I), Latif Hendraningrat (ketua II), dan dibantu oleh Arifin Abdurahman,
Mahmud, dan Zulkifli Lubis. Mereka melakukan kontak dengan bekas perwira KNIL di Jakarta,
Bandung dan pimpinan BKR di daerah-daerah seperti diJawa Timur (drg. Moestopo), di Jawa
Tengah (Soedirman ) dan Jawa Barat(Arudji Kartawinata).

Pembentukan Tentara Nasional


Sebagian pemuda yang tidak puas dengan pembentukan BKR, yang pada umumhya telah
membentuk organisasi-organisasi perjuangan pada zamanjepang.Organisasi itu besar perananya
bagi tercetusnya proklamasi kemerdekaan. Setelah usulan mereka mengenai pembentukan
tentara nasional ditolak presiden dan wakil presiden, mereka menempuh jalan lain. Mereka
menempuh jalan lain. Mereka membentuk badan-badan perjuangan perjuangan sendiri yang
kemudian menyatukan diri dalam sebuah Komite Van Aksi yang bermarkas di jalan Menteng 31
Jakarta. Organisasi inidipimpin oleh Adam Malik, Chaerul Saleh, dan MarutoNitimiharjo.
Badan-badan perjuangan yang tergabungdalam Komite Van Aksi, yaitu Angkatan Pemuda
Indonesia (API), Barisan Rakyat Indonesia (BARA, danBarisan Buruh Indonesia(BBI).
Kemudian, muncul pula badan-badan perjuangan laindi jawa, sperti Barisan Banteng,
Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi(KRIS), Pemuda Indonesia Maluku(PIM), Hizbullah,
Sabilillah, Pemuda Sosialis Indonesia(Pesindo), Barisan Pembrontakan Rakyat Indonesia
(BPRI). Ada pula badan perjuangan yang bersifat khusus seperti Tentara Pelajar (TP), Tentara
Genie Pelajar(TGP) dan Tentara Republik Indonesia (TRIP). Pembentukan badan-badan
perjuangan juga dilakukan di Sumatra, Sulawesi dan pulau-pulau lainnya. Di Aceh dibentuk
Angkatan Pemuda Indonesia (API) dan Barisan Pemuda Indonesia (BPI) yang kemudian
berubah menjadi Pemuda Republik Indonesia (PRI) di Sumatra Utara dibentuk Pemuda
Republik Andalas. Di Sumatra Barat dibentuk Pemuda Andalas dan Pemuda Indonesia Andalas
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
103
ROZI
Barat. Di Sulawesi Selatan dibentuk Pusat Pemuda Indonesia (PPI) dipimpin oleh Manai
Sophian. Sementara itu, tentara sekutu terus berupaya membebaskan dan memepersenjatai
kembali pasukan-pasukan Belanda yang menjadi tawanan Jepang. Menghadapi reaksi tersebut
pemerintah RI berencana membentuk Tentara Nasional.Pemerintah memanggil pensiunan KNIL
Oerip Soemohardjo untuk segera membentuk Tentara Nasional.

Latihan Soal Bab V

Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal

A. Pilihan Ganda
1. Bentuk pemerintahan RIS tidak dapat bertahan lama. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut, kecuali ...
A. Bentuk pemerintahan RIS dianggap sebagai alat pemerintah kolonial Belanda untuk
memecah belah Indonesia.
B. Bentuk pemerintahan RIS tidak memiliki landasan yang kuat
C. Dengan pemerintahan RIS, maka kekuasaan pemerintah pusat terlalu besar terhadap daerah-
daerah.
D. Bentuk pemerintahan RIS tidak mendapat dukungan dari rakyat Indonesia.
E. Bentuk pemerintahan RIS tidak sesuai dengan konsep negara kesatuan Indonesia

2. Berlakunya UUDS 1950 sebagai pengganti UUD RIS diresmikan oleh Presiden Soekarno pada
tanggal ...
A. 13 Agustus 1950
B. 14 Agustus 1950
C. 15 Agustus 1950
D. 16 Agustus 1950
E. 17 Agustus 1950

3. Bentuk pemerintahan RI pada masa berlakunya UUDS 1950 adalah ...


A. Federal – Parlementer
B. Federal – Presidentil
C. Demokratis – Presidentil
D. Liberal – Presidentil
E. Liberal – Parlementer

4. Kabinet Sukiman tidak berlangsung lama. Pada tahun1952 kabinet ini runtuh disebabkan ...
A. Tidak mampu menyelesaikan masalah Irian Barat
B. Menerima bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


104
ROZI
C. Terjadi kerusuhan di Tanjung Morawa
D. Terlibat Korupsi
E. Terjadi inflasi yang cukup tinggi

5. Tujuan dilaksanakan pemilu pertama pada tahun 1955 adalah untuk memilih ...
A. Anggota DPR dan DPRD
B. Anggota MPR dan DPR
C. Anggota KNIP dan DPR
D. Anggota DPR dan Konstituante
E. Anggota MPR dan Konstituante

6. Penggagas kebijakan Sistem Ekonomi Gerakan Benteng adalah Menteri Perdagangan dalam
Kabinet Natsir, yaitu...
A. Syafruddin Prawiranegara
B. Sumitro Joyohadikusumo
C. Iskaq Cokrohadisuryo
D. Burhanuddin harahap
E. Ir. Juanda
7. Tugas kostituante setelah dilantik 10 Nopember 1956 adalah ...
A. Melakukan amandemen terhadap UUD 1945
B. Melakukan revisi terhadap UUDS 1950
C. Menyusun UUD baru pengganti UUDS 1950
D. Menyusun UUD baru pengganti konstitusi RIS
E. Melakukan evaluasi terhadap UUD yang pernah berlaku di Indonesia

8. Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas politik luar negeri pemerintah RI pada masa Demokrasi
Terpimpin, kecuali...
A. Pengiriman Pasukan Garuda II ke kongo
B. Ikut memprakasai berdirinya Gerakan Non Blok
C. Melaksanakan ASIAN GAMES IV, di Jakarta
D. Bekerjasama dengan Inggris dan Jepang untuk mengganyang Malaysia
E. Menjalin hubungan dekat dengan negara-negara Blok Timur seperti Uni Soviet dan Cina

9. Presiden membubarkan DPR hasil pemilu pertama 1955 disebabkan...


A. DPR hanya mementingkan kepentingan golongan
B. DPR tidak mampu menghasilkan produk perundangan yang baru sesuai semangat
Demokrasi terpimpin
C. Presiden menganggap bahwa DPR hasil pemilu tidak sah
D. DPR menolak Rancangan Anggaran Belanja tahun 1960
E. DPR menolak kebijakan konfrontasi dengan Malaysia

10. OLDEFO menurut konsep Presiden Soekarno adalah ...


MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
105
ROZI
A. Negara-negara yang tertindas oleh negara-negara imperialis
B. Negara-negara imperialis Barat
C. Negara-negara Blok Timur
D. Negara-negara terbelakang
E. Negara-negara yang tergabung dalam GNB

BAB 6
PERGANTIAN PEMERINTAHAN DARI DEMOKRASI TERPIMPIN
SAMPAI LAHIRNYA ORDE BARU

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


106
ROZI
Standar Kompetensi :
 Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Proklamasi hingga lahirnya Orde
Baru

Kompetensi Dasar :
 Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi
Terpimpin
 Menganalisis pergantian pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru

A. MUNCULNYA PERISTIWA G30S/PKI

PKI merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luarTiongkok dan Uni Soviet.


Anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga
mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan
petani Barisan Tani Indonesiayang mempunyai 9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita
(Gerwani), organisasi penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20
juta anggota dan pendukung.

Pada bulan Juli 1959 parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan konstitusi di bawah dekrit
presiden - sekali lagi dengan dukungan penuh dari PKI.Ia memperkuat tangan angkatan bersenjata
dengan mengangkat para jendral militer ke posisi-posisi yang penting. Sukarno menjalankan sistem
"Demokrasi Terpimpin".PKI menyambut "Demokrasi Terpimpin" Sukarno dengan hangat dan
anggapan bahwa dia mempunyai mandat untuk persekutuan Konsepsi yaitu antara Nasionalis,
Agama dan Komunis yang dinamakan NASAKOM.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


107
ROZI
Pada era "Demokrasi Terpimpin", kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum burjuis
nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal
memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak.Pendapatan ekspor
menurun, foreign reserves menurun, inflasi terus meningkat.

1. SEBAB-SEBAB MUNCULNYA G30S/PKI

Sejak D.N. Aidit terpilih menjadi ketua PKI 1951, ia dengan cepat membangun kembali PKI
yang porak – poranda akibat kegagalan pemberontakan tahun 1948. Usaha yang dilakukan D.N.
Aidit berhasil dengan baik sehingga dalam pemilihan umum tahun 1955, PKI berhasil meraih
dukungan rakyat dan menempatkan diri mejadi satu dari empat partai besar di Indonesia, disamping
PNI, Masyumi, dan NU.PKI berkeinginan merebut kekuasaan melalui parlemen pada masa
demokrasi terpimpin.Untuk itu dibentuk biro khusus yang secara rahasia bertugas mempersiapkan
kader – kader diberbagai organisasi politik, termasuk ditubuh ABRI.PKI juga berusaha
mempengaruhi presiden soekarno untuk menyingkirkan dan melenyapkan lawan – lawan
politiknya.Dan ini tampak dengan dibubarkannya partai Masyumi, PSI, dan partai Murba oleh
presiden.

Tujuan pemberontakan itu adalah meruntuhkan negara indonesia dan menggantinya dengan
negara komunis. Sebelum melancarkan Gerakan 30 September, PKI mempergunakan berbagai cara
seperti mengadu domba antara aparat Pemerintah, ABRI dan ORPOL, serta memfitnah mereka
yang dianggap lawan-lawannya serta menyebarkan berbagai isyu yang tidak benar seperti KABIR,
setan desa dan lain-lain. Semua tindakan tersebut sesuai dengan prinsip PKI yang menghalalkan
segala cara untuk mencapai tujuannya yaitu mengkomuniskan Indonesia dan mengganti Pancasila
dengan ideologi mereka. Bahkan menjelang saat-saat meletusnya pemberontakan G 30 S /PKI,
maka PKI di tahun 1965 melontarkan isyu bahwa Angkatan Darat akan mengadakan kup terhadap
Pemerintah RI dan di dalam TNI AD terdapat“Dewan Jenderal”.

Jelaslah isyu-isyu tersebut merupakan kebohongan dan fitnah PKI, yang terbukti bahwa PKI
sendiri yang ternyata melakukan kup dan mengadakan pemberontakan terhadap Pemerintah RI yang
syah dengan mengadakan pembunuhan terhadap Pejabat Teras TNI AD yang setia kepada Pancasila
dan Negara. Di samping itu, PKI memantapkan situasi “revolusioner” dikalangan anggota-
anggotanya dan massa rakyat. Semua ini dimungkinkan karena PKI mendompleng dan berhasil
mempengaruhi presiden Sukarno, dengan berbagai aspek politiknya seperti MANIPOL, USDEK,
NASAKOM dan lain-lain. Semua kegiatan ini pada hakekatnya merupakan persiapan PKI untuk
merebut kekuasaan negara dan sesuai dengan cita-cita atau ideologi mereka yang akan membentuk
pemerintah komunis sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.

Sejak tahun 1964 sampai menjelang meletusnya G30S telah beredar isu sakit parahnya Bung
Karno.Hal ini meningkatkan kasak-kusuk dan isu perebutan kekuasaan apabila Bung Karno
meninggal dunia.Namun menurut Subandrio, Aidit tahu persis bahwa Bung Karno hanya sakit
ringan saja, jadi hal ini bukan merupakan alasan PKI melakukan tindakan tersebut. Tahunya Aidit
akan jenis sakitnya Sukarno membuktikan bahwa hal tersebut sengaja dihembuskan PKI untuk
memicu ketidakpastian di masyarakat. D.N. Aidit langsung mengambil keputusan untuk memulai
gerakan.Rencana gerakan diserahkan kepada Kamaruzaman (alias syam) yang diangkat sebagai
ketua Biro Khusus PKI. Biro khusus itu menghubungi kadernya dikalangan ABRI, sepertiBrigjen
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
108
ROZI
Supardjo, Letnan Kolonel Untung dari Cakrabirawa, Kolonel Sunardi dari TNI-AL, sebagai
pemimpin dari gerakan 30 september 1965.

2. PERISTIWA G30S/PKI
Letnan Kolonel Untung mengambil suatu keputusan dan memerintahkan kepada seluruh anggota
gerakan untuk siap dan mulai bergerak pada dini hari 1 Oktober 1965.Pada dinihari itu, mereka
melakukan serangkaian penculikan dan pembunuhan terhadap enam perwira tinggi dan seorang
perwira pertama angkatan darat.Para perwira angkatan darat disiksa dan selanjutnya dibunuh.Mereka
dibawa kelubang buaya, yaitu sebuah tempat yang terletak sebelah selatan pangkalan udara utama
halim perdana kusuma.Selanjutnya para korban itu dimasukkan kedalam sebuah sumur tua,
kemudian ditimbun dengan sampah dan tanah.
Ketujuh korban dari TNI-AD adalah sebagai berikut :
1)   Letnan Jenderal Ahmad Yani (Mentri / Panglima AD atau Menpangad)
2)   Mayor Jenderal R.Soeprapto (Deputi II Pangad)
3)   Mayor Jenderal Haryono Mas Tirtodarmo (Deputi III Pangad)
4)   Mayor Jenderal Suwondo Parman (Asisten I Pangad)
5)   Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan (Asisten IV Pangad)
6)   Brigadir Jenderal Soetojo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur)
7)   Letnan Satu Pierre Andreas Tendean (Ajudan Jenderal A.H. Nasution)

Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari upaya pembunuhan
tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan beliau, Lettu CZI Pierre Andreas
Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:
 Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr.J.
lllllllllllLeimena)
 Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
 Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)
Pengangkatan Jenazah di Lubang Buaya
Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal
sebagai Lubang Buaya.Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.
Pasca pembunuhan beberapa perwira TNI AD, PKI mampu menguasai dua sarana komunikasi
vital, yaitu studio RRI di Jalan Merdeka Barat dan Kantor Telekomunikasi yang terletak di Jalan
Merdeka Selatan. Melalui RRI, PKI menyiarkan pengumuman tentang Gerakan 30 September yang
ditujukan kepada para perwira tinggi anggota “Dewan Jenderal” yang akan mengadakan kudeta
terhadap pemerintah. Diumumkan pula terbentuknya “Dewan Revolusi” yang diketuai oleh Letkol
Untung Sutopo.
Di Jawa Tengah dan DI.Yogyakarta, PKI melakukan pembunuhan terhadap Kolonel Katamso
(Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono (Kepala Staf Korem

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


109
ROZI
072/Yogyakarta).Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober 1965.Kedua perwira ini dibunuh
karena secara tegas menolak berhubungan dengan Dewan Revolusi. Pada tanggal 1
Oktober 1965Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi pembentukan Dewan
Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan berpindah ke Pangkalan Angkatan Udara Halim di
Jakarta untuk mencari perlindungan.
Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan "persatuan nasional",
yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya, dan penghentian kekerasan. Biro
Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua anggota dan organisasi-organisasi
massa untuk mendukung "pemimpin revolusi Indonesia" dan tidak melawan angkatan bersenjata.
Pernyataan ini dicetak ulang di koran CPA bernama "Tribune".
Pada tanggal 12 Oktober 1965, pemimpin-pemimpin Uni-
vyetBrezhnev, Mikoyan dan Kosygin mengirim pesan khusus untuk Sukarno: "Kita dan rekan-
rekan kita bergembira untuk mendengar bahwa kesehatan anda telah membaik. Kita mendengar
dengan penuh minat tentang pidato anda di radio kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap
tenang dan menghindari kekacauan.Imbauan ini akan dimengerti secara mendalam."

3. Akhir G30S/PKI
Operasi penumpasan G30S/PKI 1965 yang dilancarkan pada tanggal 1 Oktober 1965 diusulkan
sedapat mungkin tidak menimbulkan bentrokan senjata. Langkah yang pertama kali dilakukan
adalah menetralisasi pasukan yang berada disekitar medan merdeka yang dimanfaatkan /
dipergunakan oleh kaum G30S/PKI. Pasukan tersebut berasal dari anggota pasukan bataliyon
503/Brawijaya dan anggota pasukan batalion 545/diponegoro.Anggota pasukan batalion
503/Brawijaya berhasil disadarkan dari keterlibatan G30S/PKI tersebut dan kemudian mereka
ditarik kemarkas kostrad dimedan merdeka timur.Sedangkan anggota pasukan batalion
545/Diponegoro berhasil ditarik mundur sekitar pukul 17.00 WIB oleh pihak G30S/PKI kelapangan
halim perdana kusuma.
Operasi militer tentang penumpasan G30S/PKI dilakukan sore hari, tanggal 1 Oktober 1965
pukul 19.15 WIB. Pasukan RPKAD berhasil menduduki kembali gedung RRI pusat, Gedung
Telekomunikasi dan mengamankan seluruh wilayah medan merdeka tanpa terjadi bentrokan
bersenjata atau pertumpahan darah. Juga pasukan bataliyon 238 Kujang/Siliwangi berhasil
menguasai lapangan banteng dan mengamankan markas Kodam V atau Jaya dan
sekitarnya.Bataliyon I Kavaleri berhasil mengamankan BNI Unit I dan percetakan Uang Negara
didaerah Kebayoran. Dengan demikian, dalam waktu yang sangat singkat, yaitu pada tanggal 1
Oktober 1965 itu juga kota jakarta telah berhasil dikuasai kembali oleh ABRI dan kekuatan
G30S/PKI 1965 yang memberontak telah berhasil dilumpuhkan.

4. DAMPAK SOSIAL POLITIK PERISTIWA G 30 S/ PKI 1965

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


110
ROZI
Situasi nasional sangat menyedihkan, kehidupan ideologi nasional belum mapan, sementara PKI
ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar komunisme.Kondisi politik juga belum stabil,
karena sering terjadi konflik antar partai politik.Demokrasi Terpimpin justru mengalah ke system
pemerintahan diktator. Kehidupan ekonomi semakin suram, sehingga kemelaratan dan kekurangan
makanan terjadi dimana-mana.Untuk mendapatkan bahan-bahan pokok, orang harus antri lebih dulu.
Keamanan nasional juga sulit dikendalikan.Itulah gambaran suram situasi nasional menjelang tahun
1965. Kenyataan ini sangat memprihatinkan putra-putri bangsa Indonesia yang berpandangan maju,
sehingga mereka berpendapat bahwa keadaan seperti itu harus cepat diakhiri. Setelah peristiwa
G30S/PKI, mahasiswa yang didukung kekuatan ABRI menuntut pemerintah untuk membubarkan PKI.
Namun, bagaimana tanggapan Presiden Soekarno terhadap peristiwa itu? Presiden Soekarno
menyalahkan orang-orang yang terlibat di dalam perbuatan keji yang berakhir dengan gugurnya para
jenderal dan rakyat yang tidak berdosa. Akan tetapi, Presiden Soekarno menyatakan bahwa hal
semacam itu dapat saja terjadi dalam suatu revolusi. Peristiwa satu Oktober  itu merupakan riak kecil
di dalam gelombang besar. Presiden Soekarno belum dapat mengambil keputusan yang tepat, namun
menyetujui pembentukan Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) untuk mengadili tokoh-tokoh
yang terlibat dalam G30S/PKI. Presiden tetap tidak mau mengutuk PKI. Oleh karena sikap presiden
seperti itulah, rakyat, mahasiswa, dan ABRI mengartikan lain, yaitu Presiden Soekarno dianggap telah
membela PKI. Akibatnya popularitas dan kewibawaan Presiden Soekarno menurun di mata rakyat
Indonesia. Sementara itu, keadaan ekonomi, politik dan keamanan semakin bertambah kacau.Harga
barang-barang menjadi naik dan inflasi sangat tinggi, bahkan melebihi 600 persen setahun. Untuk
mengatasinya, pada akhir tahun 1965 pemerintah mengadakan devaluasi rupiah lama menjadi rupiah
baru, yaitu dari Rp. 1000,- menjadi Rp.100,- uang baru. Kebijakan lainnya adalah menaikkan bahan
bakar menjadi empat kali lipat sejak 1 Januari 1966. Kenaikan bahan bakar itu menyebabkan naiknya
harga secara tidak terkendali dan keresahan terjadi dimana-mana. Sikap pemerintahan yang belum
dapat mengambil keputusan untuk membubarkan PKI, ditambah lagi situasi politik, ekonomi, dan
keamanan yang semakin bertambah kacau, mengakibatkan kemarahan rakyat tidak dapat terbendung
lagi.Rakyat dan mahasiswa menuntut pemerintah untuk membubarkan PKI beserta ormas-ormasnya.
Demonstrasi besar-besaran terjadi pada tanggal 10 Januari 1966. Para demonstrasi mengajukan tiga
tuntutan yang terkenal dengan sebutan TRITURA (Tri atau Tiga Tuntutan Rakyat) yang meliputi
sebagai berikut :
·  Pembubaran PKI.
·  Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsure-unsur PKI.
·   Penurunan harga-harga (perbaikan ekonomi).
Aksi semacam ini semakin meluas dan berlangsung cukup lama yaitu sekitar 60 hari dan
berakhir dengan keluarnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Tindakan pemerintah
lainnya adalah mengadakan reshuffle (pembaharuan) terhadap cabinet Dwikora, yang terjadi pada
tanggal 21 Februari 1966. Kabinet baru itu tidak dapat diterima oleh rakyat, karena lenyapnya
kedudukan Jenderal A.H. Nasution (orang yang anti PKI) dan masuknya beberapa tokoh yang
terindikasi mendukung PKI seperti Sumarjo dan Letkol Syafei serta Subandrio dan Ir. Surachman.
Mengingat jumlah anggotanya hampir mencapai seratus orang, maka kabinet itu sering disebut
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
111
ROZI
Kabinet Seratus Menteri. Menjelang pelantikan Kabinet Seratus Menteri itu pada tanggal 24
Februari 1966, KAMI melakukan aksi serentak turun ke jalan dengan mengempeskan ban-ban
mobil para calon menteri di seluruh ibukota yang mengakibatkan kemacetan lalu-lintas. Dalam
demonstrasi itu gugur seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tertembus peluru
Pasukan Pengawal Presiden. Dengan gugurnya seorang mahasiswa itu berpengaruh besar terhadap
maraknya gelombang aksi demonstrasi yang bukan hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di berbagai
daerah yang juga menimbulkan jatuhnya banyak korban.Oleh pemerintah Orde Baru, korban-
korban yang berjatuhan dari kalangan mahasiswa itu di angkat menjadi Pahlawan Ampera dan di
kukuhkan oleh ketetapan MPRS No.XXIX/MPRS/1996. Setelah supersemar diumumkan,
perjalanan politik di Indonesia mengalami masa transisi. Kepemimpinan Soekarno kehilangan
supermasinya.MPRS kemudian meminta Presiden Soekarno untuk mempertanggungjawabkan hasil
pemerintahannya, terutama berkaitan dengan G30S/PKI.Dalam Sidang Umum MPRS tahun 1966,
Presiden Soekarno memberikan pertanggungjawaban pemerintahannya, khususnya mengenai
masalah yang menyangkut peristiwa G30S/PKI.Sidang Istimewa MPRS dilakukan pada tanggal 7
sampai 12 Maret 1967.Dengan demikian, munculnya peristiwa G30S/PKI telah mengakibatkan
terjadinya instabilisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.Oleh karena itu, bangsa
Indonesia mengutuk tragedi G30S/PKI itu dengan penuh harapan agar kelak kemudian hari tidak
terulang kembali.

5. PROSES PERALIHAN KEKUASAAN POLITIK SETELAH PERISTIWA G30S/PKI

Proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G30S PKI merupakan momen penting
yang menandai tumbangnya rezim orde lama yang akan digantikan oleh orde baru. proses
perlaihan kekuasaan politik setelah persistiwa G30S pki ini juga menimbulkan kemarahan dan juga
harapan. kemarahan karena dianggap pemerintah orde lama tidak bisa mengatasi carut-marut
kondidi keamanan politik dalam negeri yang direpresentasikan oleh keadaan di Jakarta. namun
tetap mengandung harapan, yakni adanya perubahan yang menyeluruh setelah terjadinya proses
peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G30S pki itu. namun tidak ada yang bisa menjamin
semuanya akan bisa dikendalikan dengan baik bahkan pada saat itu sudah bisa dikatakan di luar
kendali. pasca proses peralihan kekuasaan setelah peristiwa G30S PKI, keadaan justru menjadi
semakin rumit dan sulit untuk ditebak. dan keadaan inilah yang membuat masyarakat Jakarta saat
itu dan umumnya rakyat Indonesia semakin marah.
Proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G30S PKI, bagi bangsa Indonesia
sendiri seperti mengulang kondisi pra kemerdekaan yang genting dan serba sulit. namun bagi
militer, proses peralihan ini merupakan momentum untuk atas nama rakyat kemudian membangun
citra baru, menjadi pihak yang secara emosional sama-sama merasa disakiti dan dikhianati.
disinilah kealpaan soekarno. aksi-aksi massa yang terjadi pasca peralihan kekuasaan tersebut, tidak
dihadapi secara cerdas melainkan dianggap sebagai musuh yang harus dihadapi secara berhadap-
hadapan. secara emosionla soekarno membekukan organisasi massa dan bahkan membekukan
Universitas Insonesia, yang justru menunjukan wujud bagaimana paniknya pemerintha pasca
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
112
ROZI
proses perlaiahan kekuasaan tersebut terjadi. Pergolakan, Pasca G30S PKI berhasil ditumpas dan
telah diketahui bahwa PKI diindikasikan terlibat dalam peristiwa tersebut, yang enimbulkan rasa
marah dalam diri masyarakat.akhirnya, masyarakat kala itu menuntut pemerintah untuk
membubarkan PKI dan menyeret para tokoh yang terlibat di balik peristiwa tersebut. ini yang
kemudian menimbulkan kondisi chaos di Jakarta dan beberapa kota di Indonesia. Masyarakat dan
partai-partai yang tidak sepaham dengan PKI, secara spontan, mulai bersatu membentuk pelbagai
kelompok yang menuntut pertanggungjawaban PKI dan simpatisannya.pada 8 Oktober 1965,
massa mulai melakukan demonstrasi menuntut pertanggungjawaban PKI. namunketidak tegasan
soekarno saat itu dianggap sebagai sikap menunda, sehingga setelah peralihan ekuasaan politik
setelah perisstiwa G30S PKI itu terjadi, masyarakat berhadap-hadapan dengan soekarno dengan
penuh kemarahan. kondisi yang sangat tidak kondusif sebenarnya untuk memulihkan keadaan.

Beberapa kelompok kesatuan aksi yang terbentuk saat itu, antara lain Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indoneisa (KAPI),Kesatuan Aksi Pemuda
Pelajar Indoneisa (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Guru Indoneisa
(KAGI), dan lain-lain. Kesatuan aksi itu membentuk Front Pancasila yang bekerja sama dengan
organisasi yang menentang PKI. mereka mengadakan rapat akbar pada tanggal 26 Oktober 1965 di
Lapangan Banteng.
Menghadapi arus demonstarsi yang kian deras, presiden soekarno berjanji akan mengadakan
penyelesaian politik terhadap pembrontakan G30S PKI. akan tetapi, janji tersebut belum ditepati.
hal inimenyebabkan para mahsasiswa, pelajar dan kelompok lainnya yang didukung oleh
masyarakat luas dan ABRI, mulai melakukan tindakan yang langsung mengarah kepada PKI dan
simpatisannya.
Sementara itu dengan dasar pertimbangan kemelut kondisi politik indonesia yang tidak
menentu dan membumbungnya harga-harga kebutuhan pokok rakyat, pada tanggal 10 Januari 1966,
KAMI, KAPPI mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat (TRITURA) di hadapan gedung DPRGR.

1. Bubarkan PKI dan Ormas-ormasnya


2.Bersihkan kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI
3. Turunkan harga dan perbaiki ekonomi

Kebijakan Soekarno :
Menghadapi situasi politik yang semakin memanas, presiden Soekarno memanggil seluruh
menterinya untuk mengadakan sidang kabinet di Istana Bogor. dalam sidang tersebut, terdapat
banyak tokoh dari KAMI yang diundang. akan tetapi di luar Istana Bogor, masyarakat yang
berdemonstrasi bertambah banyak dan menuntut dilaksanakannya TRITURA. menghadapi situasi
politik yang sulit dan serba tidak menentu tersebut, Soekarno menjadi terpancing dan masuk ke
dalam pusaran yang sebenarnya tidak menguntungkan. inilah langkah yang akan menyebabkan
Soekarno menjadi semakin sulit pada pekan-pekan kedepan, setelah terjadinya proses peralihan
kekuasaan politik setelah peristiwa G 30 S PKI itu terjadi. Dalam sidang kabinet, Presiden Soekarno
MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR
113
ROZI
kembali berjanji akan memberikan penyelesaian politik. janji politik tersebut ia wujudkan dengan
me-reshuffle susunan Kabinet Dwikora menjadi Kabinet Dwikora yang Disempurnakan. Rakyat
sangat marah melihat penyelesaian politik yang dilakukan Presiden Soekarno tidak sesuai denagn
kehendak rakyat.kemudian, terjadilah gelombang demonstrasi yang semakin besar dan ditujukan
langsung kepada Presiden Soekarno. melihat demonstrasi besar-besaran tersebut, Presiden Soekarno
merasa tersinggung. Beliau segera membalas dengan membubarkan KAMI pada 26 Februari 1966
dan menutup kampus Universitas Indonesia pada 3 Maret 1966.
Tindakan presiden itu semakin memperuncing suasana politik.arus demonstrasi semakin
deras membanjiri jakarta sehingga keadaan kota semakin tidak menentu. ada yang mengira inilah
akhir dari kecemerlangan karir politik Presiden Soekarno yang dibesarkan oleh suasana revolusi,
namun tak berhasil mengerucutkan masalah yang terjadi di dalam negeri sendiri pasca terjadinya
proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa G 30 S PKI tersebut. Supersemar, Letjen
Soeharto memberikan izin kepada ketiga perwira TNI-AD, yaitu Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen
M. yusuf, dan Brigjen Amir Mahmud, untuk menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor. ketiga
perwira TNI-AD tersebut menyampaikan pesan dari Letjen Soeharto bahwa beliau sanggup
menyelesaikan kemelut politik dan memulihkan keamanan dan ketertiban di ibukota. inilah langkah
strategis yang dilakukan Letjen Soeharto pada situasi pasca G 30 S PKI terjadi. Kecerdasan
Soeharto yang terkenal sebagai ahli strategi itu tidak terbantahkan di sini.dan rupanya Soekarno
juga lalai menghadapi strategi yang sedang dikembangkan oleh prajurit yang pernah dimaki-
makinya itu.
Setelah melakukan pembicaraan dengan ketiga perwira tersebut, akhirnya Presiden
Soekarno setuju untuk memberikan perintah kepada Letjen Soeharto untuk memilihkan keadaan
dan wibawa pemerintah pada 11 Maret 1966.dalam menjalankan tugasnya, Letjen Soeharto harus
melaporkan segala sesuatunya kepada Presiden Soekarno. Surat yang dibuat pada tanggal 11 maret
itu hingga sekarang terkenal dengan sebutan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Dengansurat perintah itu, Letjen Soeharto memiliki kekuatan hukum untuk memenuhi
tuntutan rakyat. oleh karena itu, Letjen Soeharto mengambil tindakan membubarkan PKI pada
tanggal 12 Maret 1966 dan mengamankan 15 menteri Kabinet Dwikora yang Disempurnakan
karena terdapat indikasi keterlibatan dengan G 30 S PKI. Langkah penting bagi Letjen Soeharto
untuk memuluskan jalan menggenggam kekuasaan. Dari sini pula langkah itu dimulai, kemudian
Orde Lama tumbang dan Orde Baru mulai tumbuh. Tapi siapa yang akan mengira, denagn cara
yang hampir sama pula sejarah negeri ini mencatat, kekuasaan Orde Baru kelak akan berakhir.
Turunnya Supersemar merupakan jawaban terhadap berbagai macam tuntutan mahasiswa
dan rakyat yang menginginkan pembubaran PKI.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


114
ROZI
Latihan Soal Bab VI

Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari: pilihan berganda 10 soal

A. Pilihan Ganda

1. Berikut sisi positif dari berlakunya Dekret Presiden 5 Juli 1959 adalah . . .
A. Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik yang berkepanjangan
B. Memberi kekuasaan yang besar kepada presiden, MPR, dan lembaga tinggi negara
C. Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik
D. Memperburuk negara dari perpecahan dan krisis politik yang berkepanjangan
E. Menciptakan stabilitas politik yang demokratis

2. Berikut tugas Front Nasional adalah . . . .


A. Mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan pembentukan
negara Indonesia merdeka
B. Menyiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia
C. Memberi jawaban atas pertanyaan presiden
D. Mengajukan usul kepada pemerintah
E. Menyelesaikan revolusi nasional dan Mengembalikan Irian Barat 

3. Pada masa Demokrasi Terpimpin juga dijalankan politik Mercusuar, maksudnya . . .


A. Indonesia dapat menerangi jalan bagi Nefo
B. Indonesia dapat menghalangi jalan bagi Nefo
C. Indonesia dapat memecah jalan bagi Nefo
D. Indonesia dapat menghambat jalan bagi Nefo
E. Indonesia dapat mencampuri jalan bagi Nefo

4. Prinsip kerja dari kabinet Ampera adalah ...


A. Eka Dharma
B. Dwi Dharma
C. Tri Dharma
D. Catur Dharma
E. Panca Dharma

5. Dua partai hasil penyederhanaan partai pada masa orde baru adalah ...
A. PPP dan PNI
B. PPP dan PDI
C. PDI dan Masyumi
D. Golkar dan PPP

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


115
ROZI
E. Golkar dan PDI

6. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah orde baru dalam mengekangkebebasan pers
adalah ...
A. Pembredelan media
B. Penangkapan terhadap wartawan
C. Pembubaran aliansi jurnalis
D. Mempersulit pendirian stasiun televisi swasta
E. Penyaringan berita

7. Tanggapan Men/Pangad Letnan Jendral Ahmad Yani terhadap adanya isu Dewan
Jendraladalah . . .
 A. Menerima pembentukkan Angkatan Kelima
B. Mensetujui secara tegas pembentukan Angkatan Kelima
C. Pembentukkan Angkatan Kelima tidak efisien dan merugikan revolusi Indonesia
D. Pembentukkan Angkatan Kelima sangat efisien
E. Pembentukkan Angkatan Kelima menguntungkan revolusi Indonesia

8. Berikut ini enam perwira Angkatan Darat yang menjadi korban G-30-S/PKI adalah . . .
A. Jendral A.H. Nasution
B. Ade Irma Suryani
C. Letnan Jendral Ahmad Yani
D. Brigjen. M. Yusuf
E. Brigjen. Amir Mahmud

9. Berikut Isi Tritura yaitu . . . .


A. Pembubaran PKI
B. Menyingkirkan lawan-lawan politik PKI
C. Mengadakan latihan kemiliteran bagi ormas
D. Kenaikan harga
E. Pembebasan diri dari neokolim Inggris

10. Presiden membubarkan DPR hasil pemilu pertama 1955 disebabkan...


A. DPR hanya mementingkan kepentingan golongan
B. DPR tidak mampu menghasilkan produk perundangan yang baru sesuai semangat
Demokrasi terpimpin
C. Presiden menganggap bahwa DPR hasil pemilu tidak sah
D. DPR menolak Rancangan Anggaran Belanja tahun 1960
E. DPR menolak kebijakan konfrontasi dengan Malaysia

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


116
ROZI
KUNCI JAWABAN
LATIHAN BAB I
1. Hak oktroi VOC :
1. A
2. D -hak memonopoli perdagangan
3. C
4. C -hak mengadakan perjanjian dengan negeri lain
5. E
6. A -hak memerintah jajahan
7. A -hak memelihara dan membentuk angkatan
8. B
9. A perang,berperang,serta mendirikan benteng-benteng.
10. D
11. E -hak untuk mengangkat pegawai pegawainya
12. E
13. C -hak untuk memberi pengadilan
14. E
15. E
-hak untuk mencetak dan mengedarkan uang sendir
16. B 2. Nama Wali Songo
17. C
1) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang
18. D
19. E pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan
20. C
21. A Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa
22. C
23. C Timur.
24. D 2) Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di
25. E
26. A Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan
27. C
28. D perancang pembangunan Masjid Demak.
29. D 3) Sunan Derajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel.
30. A
31. C Menyiarkan agama di sekitar Surabaya. Seorang sunan
32. E
33. E yang sangat berjiwa sosial.
34. D
35. A
4) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan
36. B Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan
37. E
38. A Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
39. A
40. B 5) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid
Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah.
Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan
MODUL SEJARAH KELAS XI agama dengan cara menyesuaikan dengan
MUHAMMAD lingkungan
FACHRUR
117
setempat. ROZI

6) Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa,


yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku.
7) Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni
bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
8) Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak
antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
9) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan
Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.

3.Wangsaraja kerajaan singasari

Versi Pararaton adalah:
1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
2. Anusapati (1247 - 1249)
3. Tohjaya (1249 - 1250)
4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
5. Kertanagara (1272 - 1292)
Versi Nagarakretagama adalah:
1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
2. Anusapati (1227 - 1248)
3. Wisnuwardhana (1248 - 1254)
4. Kertanagara (1254 - 1292)

4. Sumpah Palapa yang berbunyi “Ia tidak akan makan buah palapa sebelum berhasil
menyatukan seluruh wilayah Nusantara”.
5. a. Teori waisya dikemukakan oleh NJ. Krom
b. Teori Ksatri dikemukakan oleh C.C. Berg, Mookerji, J.L. Moens.
c. Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. Van Leur.
d. Teori Arus Balik dikemukakan oleh F.D.K Bosch

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


118
ROZI
LATIHAN BAB II LATIHAN BAB III
1. 1. A
2. 2. E
3. 3. D
4. 4. D
5. 5. D
6. 6. A
7. 7. A
8. 8. D
9. 9. D
10. 10. D

Latihan BAB IV Latihan BAB V


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


119
ROZI
Latihan BAB VI
1. A
2. E
3. A
4. B
5. B
6. A
7. C
8. C
9. A
10.

GLOSARIUM
Agama :
ajaran/sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.

Akulturasi :
proses percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan memengaruhi atau proses
masuknya pengaruh kebudayaan asing ke dalam suatu masyarakat secara selektif sedikit atau
banyak unsure kebudayaan asing tersebut sebagian berusaha untuk menolaknya.

Animisme :
kepercayaan terhadap roh-roh yang mendiami semua benda.

Asimilasi :
Proses penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki oleh budaya yang saling berbeda sehingga sifat asli
mereka hilang dan muncul budaya yang sudah berkembang (beradab, maju).

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


120
ROZI
Candi :
bangunan kuno yang dibuat dari batu atau bata (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu
jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu–Buddha (pada zaman dahulu).

Dakwah :
penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat.

Demografi :
Ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.

Demokrasi :
gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan
yang sama bagi semua warga negara.

Ekstern :
bersangkutan dengan hal-hal luar.

Ekonomi :
tata kehidupan perekonomian suatu negara

Filsafat :
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan
hukumnya.

Hipotesis :
sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau mengu-tarakan pendapat.

Hindu :
agama yang berkitab suci Weda

Ideologi :
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan
tujuan untuk kelangsungan hidup.

Imperialisme :
sistem politik bertujuan untuk menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan
yang lebih besar.

Kebudayaan :
hasil cipta, rasa, karsa, yang dijadikan milik pribadi seseorang melalui proses belajar.

Kolonialisme :
paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk
memperluas negara itu.

Kerajaan :
bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh seorang raja.

Kongsi :

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


121
ROZI
persekutuan dagang.

Liberalisme :
aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk
berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur).

Masjid :
bangunan tempat sembahyang orang Islam.

Militer :
tentara; anggota tentara.

Nasionalisme :
paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri.

Peta :
gambar yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai yang menyatakan sifat.

Prasasti :
tulisan pada batu, tembaga, dan sebagainya yang memberitakan tentang sesuatu hal.

Revolusi :
perubahan ketatanegaraan (pemerintahan) yang dilakukan dengan kekerasan.

Sosialisme :
ajaran (paham) kenegaraan dan berekonomi yang berusaha supaya harta, benda, industri, dan
perusahaan menjadi milik negara.

Sinkretisme :
percampuran dua budaya asing (khususnya agama), di mana budaya asli menyesuaikan diri dengan
budaya asing sehingga muncul budaya baru.

Akulturasi
adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih, yang saling bertemu dan saling memengaruhi.

Autentisitas 
adalah bersifat autentik.

Babad 
adalah kisahan berbahasa Jawa, Bali, atau Sunda yang berisi cerita sejarah.

Borjuis
adalah kelas masyarakat dari golongan menengah ke atas.

Ekstirpasi
adalah kebijakan Belanda untuk membatasi jumlah tanaman rempah-rempah dengan tujuan
memperlancar monopoli tanaman rempah-rempah.

Epigrafi

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


122
ROZI
adalah kajian tentang tulisan kuno pada prasasti.

Fasisme
adalah paham golongan nasionalis ekstrem yang menganjurkan pemerintahan otoriter.

Fecundation
adalah penyuburan kebudayaan menurut istilah F.D.K. Bosch.

Feodalisme
adalah sistem sosial politik yang memberikan kekuasaan besar kepada bangsawan.

Fonetis
adalah bersangkutan dengan bunyi.

Fusi
adalah penggabungan.

Grote Postweg
adalah jalan raya pos antara Anyer–Panarukan sejauh 1.000 km.

Hakko Ichiu
adalah semangat bangsa Jepang untuk menyatukan seluruh wilayah Asia Timur Raya di bawah
kekuasaan Jepang.

Hikayat
adalah karya sastra Melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita keagamaan, historis,
biografi yang dibacakan untuk pelipur lara.

Hipotesis
adalah anggapan dasar yang masuk dan harus dibuktikan kebenarannya.

Historiografi
adalah penulisan sejarah.

Imperialisme
adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan
keuntungan yang lebih besar.

Indirect rule
adalah pemerintahan secara tidak langsung, dengan menggunakan kekuasaan penguasa lokal.

Intensif
adalah melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan terusmenerus sehingga memperoleh hasil
yang optimal.

Interaksi
adalah saling berhubungan.

Interpretasi

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


123
ROZI
adalah pendapat atau tafsiran.

Intervensi
adalah campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak.

Kakawin
adalah jenis puisi Jawa Kuno.

Kapitulasi
adalah penyerahan kekuasaan sebagai akibat kekalahan dalam peperangan kepada pihak pemenang.

Klan
adalah kelompok kekerabatan yang besar.

Komoditas
adalah barang dagangan utama.

Kongsi
adalah persekutuan dagang.

Landrente
adalah pajak tanah.

Liberalisme
adalah aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi.

Manifesto
adalah pernyataan terbuka.

Mare liberium
adalah laut bebas.

Maritim
adalah berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan laut.

Merkantilisme
adalah paham yang berpendapat bahwa kemakmuran suatu bangsa dapat bertambah dengan lebih
banyak mengekspor daripada mengimpor barang, sehingga neraca perdagangan menguntungkan
bagi negara.

Mite
adalah cerita yang mempunyai latar belakang sejarah yang banyak mengandung hal-hal ajaib.

Mitologi
adalah bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan
makhluk halus dalam suatu kebudayaan.

Mobilisasi
adalah pergerakan tenaga manusia untuk dijadikan tentara.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


124
ROZI
Moderat
adalah menghindari perilaku yang bersifat ekstrem.

Ongkek
adalah sesaji dari hasil pertanian.

Pakraman 
adalah sebuah tatanan masyarakat yang hidup dalam tradisi India.

Paternalistik
adalah sistem kepemimpinan yang berdasarkan hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin.

Plural
adalah jamak, lebih dari satu.

Poten
adalah sebidang lahan di lautan pasir sebagai tempat berlangsungnya upacara Kasadha.

Prasasti persumpahan
adalah prasasti yang memuat kata persumpahan yang dikeluarkan oleh raja Sriwijaya.

Primordialisme
adalah perasaan kesukuan yang berlebihan.

Propaganda
adalah penjelasan yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan seseorang agar menganut aliran,
sikap, atau arah tindakan tertentu.

Pujangga
adalah pengarang hasil-hasil sastra.

Radikal
adalah kemajuan dalam berpikir dan bertindak untuk menuntut perubahan.

Rasionalisme
adalah paham yang mengatakan bahwa sumber dari segala kebenaran adalah pikiran manusia.

Reconguesta
adalah semangat menaklukkan kekuasaan Islam di mana pun pusat perkembangan Islam berada,
sebagai upaya pembalasan.

Renaisans
adalah kebangkitan kembali hasrat manusia yang selama abad pertengahan terbelenggu.

Ritual
adalah berkenaan dengan tata cara dalam upacara keagamaan.

Romusha
adalah pekerja paksa pada zaman Jepang.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


125
ROZI
Tarekat
adalah persekutuan para penganut ilmu tasawuf.

Tetenger
adalah penanda atau pengingat.

Verplichte leveranties
adalah penyerahan wajib.

Volksraad
adalah Dewan Perwakilan Rakyat pada masa penjajahan Belanda.

Wangsakerta
adalah pendiri keluarga raja.

Waprakeswara
adalah tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa.

Wratyastoma
adalah pelaksanaan upacara pemberkatan bagi seseorang yang akan memeluk agama Hindu.

MODUL SEJARAH KELAS XI MUHAMMAD FACHRUR


126
ROZI

Anda mungkin juga menyukai