Anda di halaman 1dari 4

MITOS FAKTA SKABIES – FERDI

APA SIH ITU SKABIES???


Skabies (bahasa latin = keropeng, kudis, gatal) disebabkan oleh tungau kecil berkaki delapan
(Sarcoptes scabiei) dan didapatkan melalui kontak fisik yang erat dengan orang lain yang
menderita penyakit ini.

BAGAIMANA SIH PENULARANNYA???

Penularan biasanya melalui Sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi atau kadang-kadang
oleh larva. Skabies sering ditularkan dari seseorang penderita pada orang lain melalui kontak
langsung yang erat, misalnya antara anggota keluarga, antara anak-anak penghuni panti asuhan
atau pesantren yang tidur bersama-sama di satu tempat tidur.
GEJALA APA AJA SIH YANG BISA DITIMBULKAN DARI SKABIES???

1. Rasa gatal pada kulit yang terkena, terutama pada malam hari (pruritus nokturna)

2. Bintik-bintik merah pada kulit (rash).

3. Timbul benjolan kecil berwarna merah (papul eritem) karena gatal hebat sehingga pasien
menggarut dengan kuat.

4. Biasanya kulit yang terkena dapat menghitam (hiperpigmentasi) pasca peradangan.

TATALAKSANA APA SIH YANG BISA DILAKUKAN???

1. Diberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa penyakit skabies ini mudah
sekali menular, Jadi semua keluarga yang sering kontak dengan pasien tersebut harus
diobati walaupun belum ada gejala.

2. Pakaian, sprei, handuk harus dicuci dengan air panas agar tungau nya dapat mati.

3. Pengobatan umumnya dioleskan pada seluruh tubuh dari leher samapai ke bawah dan
dibiarkan selama 8-14 jam lalu dibilas atau dibersihkan.

4. Dapat diberikan beberapa jenis krim/ losion dan obat makan (sistemik) dapat digunakan
sesuai resep dokter.
MITOS FAKTA

1. Skabies hanya menyerang orang dewasa saja???

MITOS

Penyakit skabies atau kudis ini dapat menginfeksi individu dari segala usia dan
tanpa memandang jenis kelamin. Anak-anak terkena kudis bisa karena interaksi dengan
temannya ataupun orangtuanya.

2. Faktor kebersihan / higienitas merupakan salah satu faktor pencetus skabies???

FAKTA

Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan tinggginya kejadian skabies antara


lain kelembaban yang tinggi, rendahnya sanitasi, kepadatan, malnutrisi, personal higiene
yang buruk, sikap dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.

Personal higine yang buruk berupa baju atau handuk saling pakai antar teman atau
keluarga, penggunaan air yang tidak bersih, jarang mandi, jarang mengganti pakaian,
jarang mengganti sprei atau sarung bantal.

3. Obat pereda gatal atau bedak bayi bisa menyembuhkan skabies???

MITOS

Untuk perjalanan tungau yaitu ketika tungau betina sudah menggali & masuk ke
dalam kulit  tungau tersebut akan bertelur  Setelah 2/3 hari  akan muncul larva 
tungau terus berkembang  tungau dewasa yang akan bersembunyi di dalam kulit.

Nah, jadi untuk terapi yang dilakukan itu harus menjaga higenitas/ kebersihan dari
pasien maupun keluarga nya dan harus pergi ke dokter agar dapat diberi obat yang tepat,
sehingga obat yang diberikan dapat membunuh tungau yang ada di dalam kulit pasien
dan keluhannya bisa membaik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Pusponegoro EHD. Skabies. Dalam: Menaldi SLSW, Bramono K, Indiatmi W. Ilmu


Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.7. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2018. h 137-140.

2. James WD, Berger TG, Elston DM, dan Neuhaus IM. Andrews’ Disease of The Skin:
Clinical Atlas Dermatology. 12th ed. Philadelphia: Elsevier Inc; 2018. p.445-447.

3. Wheat MC, Burkhart CN, Cohen BA. Scabies, other mites, and pediculosis. Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine. 9th ed. New York: Mc Graw Hill Companies; 2019.
Chapter 178. p.3274-3277.

Anda mungkin juga menyukai