Anda di halaman 1dari 60

Protolitic Acid-Base Balance

KSH
Pada akhir kuliah ini mahasiswa akan:
Mendapat pengetahuan ttg prinsip kimia yg
digunakan dlm bidang kesehatan dan dapat
mengaplikasikan konsep kimia kepada proses
yang berlaku dalam kehidupan

Kuliah ini akan membincangkan ttg prinsip kimia


yang berkaitan dengan bidang kesehatan.
Topik-topik yg akan dibincangkan yaitu:
Asam, basa, pH cairan tubuh dan Buffer
Acidosis dan alkalosis
Learning outcome
1. Memahami bagaimana proses kimiawi terjadi
pada tubuh manusia
2. Memahami bagaimana proses kimiawi mampu
menjaga keseimbangan tubuh
3. Mahasiswa mampu mengetahui struktur atom,
molekul, ikatan kimia dan hubungannya
dengan fisiologi tubuh manusia
4. Mengetahui kimia elektrolit di dalam tubuh
manusia
5. Mengetahui konsep dan pengaturan asam
basa di dalam tubuh
Apa yang terjadi andaikan hidrogen,
karbon, nitrogen dan oksigen tidak terlalu
berani saling berbagi elektron? Maka
kehidupan tidak akan ada.
Ikatan kovalen yang dibentuk oleh atom
karbon sangat penting untuk keberadaan
kehidupan.
KASUS
Mengapa penderita sakit maag merasakan
nyeri lambung ???
Pada penderita sakit maag, produksi asam
lambungnya (mengandung HCl) meningkat.
Hal ini menyebabkan lapisan mukosa
berlubang sehingga efek korosi asam tdk
terelakkan. Korosi asam menyebabkan
selaput lendir pada lambung dan usus 12
jari menjadi rusak.
KONSENTRASI LARUTAN
Osmol (OSM) = osmolarita = partikel ion yang
menyebabkan tekanan osmotik
0,1 M NACl = 0,2 OSM = 0,2 mol ion/liter larutan
mg %= banyaknya mg solute dlm 100 ml larutan
NaCl 900 mg % = 900 mg/100 ml =0,9 %
NaCl 0,3076 Osmol = 0,1538 M.
0,1538 x 58,5 = 9 gr/l = 0,9 %
BE = Mr/Valensi
BE = gram/ liter = miligram/liter
ekivalen/ liter miliekivalen/liter
Example of normal plasma levels
Substances amount in SI units amount in other units
Chloride 97-106 mmol/l 97-106 mEq/l
Sodium 135-143 mmol/l 135-143 mEq/l
Glucose 3.5 -5.5 umol/l 90 196 ug/100 ml
Larutan Garam NaCl dengan Darah
NaCl 0,9 % dimasukkan ke darah tidak
menyebabkan perububahan pada sel
isotonis dangan isi sel
Tekanan Osmosa larutan NaCl 0,9% = tek
osmosa isi sel yang tidak dapat melalui
membran berarti isotonis dan iso osmotik
NaCl lebih encer hipotonis
Kons. Larutan NaCl 0,47 % akan meregangkan
membran sehingga Hemoglobin akan
keluar(Hemolisa)
Larutan NaCl > 0,9 % hipertonis
MEMBRAN DARAH
Membran yang mengelilingi darah adalah membran
semi permeabel yang tidak sempurna, karena bukan
hanya permeabel untuk molekul solven tetapi juga
permeabel untuk beberapa solute.
Pergerakan dari cairan bukan diatur oleh konsentrasi
total dari molekul solute dari tiap larutan tetapi oleh
konsentrasi molekul yang tdk dapat melalui membran.
Permeabel terhadap zat : monosakarida, H3O+, OH-,
Cl-,dan HCO3- serta sedikit gliserin
Impermeabel thd zat : disakarida, asam-asam amino
(protein), alkohol polivalen, Na+, K+
Darah dengan larutan Glukosa 5% isotonis
OSMOLARITY
Preparing solution used for suspending cell
eg. Red blood cells
One of these is the osmotic pressure
If for example, red blood cells suspended
in a medium with lower osmotic pressure
than that of the intracellular fluid (ie.
Hypotonic medium ), there will be a net
flow of water into the cells, often causing
them of burs (hemolize ).
Red blood cells suspended in a medium
with a higher osmotic pressure
(hypertonic) will undergo loss of water
resulting in a shriveling of cells (crenation)
Clearly it would be desirable in many
instances to use a medium with the same
osmotic presure as the intracellular fluid,
namely isotonic medium
A solution which is widely used to fill this
need is 0,9% (w/v) NaCl , this is so called
isotonic saline , some time referred to as
normal saline . Even though its
normality(molarity) is 0,154.to explain
Osmotic pressure is one of the colligative
properties of solution and thus depends
only on the number of particles
If NaCl in dilute aqueous solution is
completely ionized :
NaCl Na+ + Cl-
then two particles will be present, each
exerting its effect. The osmotic pressures
expected woul therefore be twice that of
un-ionized substance of equal molarity .
Thus 0,154 M NaCl is 0,308 OsM (osmolar)
And is said to contain 0,308 osmole per
liter.

On the other hand a 0,154 M solution of


sucrose (wich does not ionized) would be
0,154 OsM, this hypotonic

The contains compound :


0,308 OsM = isotonic
Example 1
Predict the osmolarity of
a) 0,1 M Na2SO4
b) 1 N Na2SO4
Ans a) Na2SO4 2Na+ + SO4=
(ie. Three particles)
Thus 0,1 M solution is ideally 0,3 OsM
b) 1N Na2SO4 = M Na2SO4 per liter
Thus predict to be idealy
0,5 M = 1,5 OsM
Example 2
1 N Na2SO4 to make it approximately isotonic 1
liter
Asw: Approximately isotonic to be 0,3 OsM
(1,5 OsM)(x) = (0,3 OsM)(1000 ml)
x = 200 ml
Dilute 200 ml 1 N Na2SO4 to 1000 ml with
destilled water
Example 3
How would you dilute glucose (Mr=180)in
100 ml to make it approximately isotonic
Ans:
Approximately isotonic to be 0,308 OsM
Thus 0,308 X 180 g = 55,44 g per liter
= 5,544 g /100 ml
Dilute 5,544 g glucose to 100 ml with
distilled water
ASAM
merupakan donor proton [H+]

HCl H2O H3O Cl


Sifat Senyawaan Asam :


Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
Bereaksi dengan logam aktif menghasilkan gas
Hidrogen
Rasanya masam
Bereaksi dengan basa menghasilkan air dan
senyawa garam
BASA
akseptor proton, dalam air melepaskan ion [OH-]


NH3 H 2 O NH OH 4

Sifat Senyawaan Basa :


Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
Terasa licin jika mengenai kulit
Rasanya getir
Bereaksi dengan basa menghasilkan air dan
senyawa garam
SENYAWAAN ASAM/BASA KUAT DAN
LEMAH
Penggolongan
berdasarkan aktivitas hidrogen/derajat ionisasinya () dalam air

ASAM/BASA KUAT
Dalam air terionisasi sempurna
Contoh : HNO3, H2SO4, HCl (Asam kuat)
NaOH, KOH, Ca(OH)2 (Basa kuat)

ASAM/BASA LEMAH
Dalam air terionisasi sebagian
Contoh : CH3COOH, H3PO4, H2CO3 (Asam lemah)
NH4OH (Basa lemah)
SKALA pH
ASAM, BASA DAN KESEHATAN MANUSIA

Asam dan Basa kuat sangat berbahaya bagi kesehatan


Dapat menyebabkan kerusakan yang bersifat korosif pada
saluran pernafasan dan jaringan pada mata

Contoh : phosgene

O
Cl C + H2O CO2 + HCl
Cl
pH cairan tubuh
pH values of body fluids
Body fluid pH
Blood (Extra sel) 7.35 to 7.45
Saliva 5.4 to 7.5
Gastric juice (cairan lambung) 1.5 to 3.5
Bile (empedu) 6 to 8.5
Urine 4.5 to 8.0
ANTASIDA
Senyawaan basa untuk mengatasi hiperasiditas
Efektif jika digunakan dalam dosis rendah

Contoh antasida Efek pemakaian dosis tinggi

1. NaHCO3 alkalosis

2. CaCO3 Kesulitan buang air besar

3. Al(OH)3 Kesulitan buang air besar

4. MgCO3/ Mg(OH)2
Perhitungan pH
Asam kuat : [H+] = a x Ma dimana a =
jumlah atom yg dilepaskan, Ma =
kemolaran asam
Basa Kuat : [OH-] = b x Mb, dimana b
=jmlh gugus OH yg diikat, Mb = kemolaran
basa
Asam lemah : [H+] = ka x Ma = [H+] /
Ma = [H+] / Ma
Basa lemah : [OH-] = kb x Mb = [OH-] /
Mb = Kb / Mb
pH larutan asam pH = - log [H+]
pH larutan basa, harus ditentukan nilai pOH
Kw = [H+] [OH-] = 10-14 pH = 14 - pOH
pH kesetimbangan Air H2O H+ + OH-
Dalam perhitungan pH, baik larutan asam atau
basa, kesetimbangan dari air harus
diperhitungkan. Besarnya ion H+ dan OH- dari
air adalah 10-7
pH larutan asam kuat dan basa kuat
Reaksi asam-basa dan perhitungannya
Soal :
100 ml gastric juice (mengandung HCl)
pH= 2,25 + 150 ml air
Berapa pH campuran tsb?..
jawab:2,65
Soal Untuk TUGAS Tanggal 7-9-2016:
Tersedia larutan HCl pH=1,5
Berapa harus diambil untuk membuat
larutan HCl pH = 5 sebanyak 1 liter?
Ambil HCl 1,5 sebanyak.. ml + air hingga
1 Liter
Larutan penyangga (Buffer)
Sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh manusia
memerlukan pH yg stabil
Agar kondisi pH tdk berubah, digunakan larutan
penyangga
Larutan penyangga dpt tbtk dari camp. asam
lemah (basa lemah) dan basa (asam)
konjugasinya atau campuran asam lemah (basa
lemah) dan garamnya
Larutan penyangga adlh lar. yg dpt mpertahankan
nilai pH sehingga tdk mengalami perubahan akibat
pe+an air, sedikit asam atau basa
Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Jika kedalam larutan penyangga di+kan sedikit
asam, asam tsb akan bereaksi dengan zat yg
bersifat basa.
Begitu juga sebaliknya, jika di+kan sedikit basa,
basa tsb akan bereaksi dn zat yg bersifat asam
Penambahan air kedlm lar. penyangga kurang
dari 10 kali volume semula, pH lar. penyangga
dianggap tidak mengalami perubahan
(pengenceran kurang dari 10 kali)
Fungsi Larutan Penyangga dalam
Kesehatan
Obat suntik atau tetes mata, pH harus
disesuaikan dgn pH cairan tubuh
Obat tetes mata harus memiliki pH yang
sesuai dgn pH air mata agar tdk
menimbulkan iritasi yg mengakibatkan
rasa perih pada mata
Obat suntik hrs disesuaikan dgn pH darah
agar tdk menimbulkan alkalosis dan
asidosis pada darah
Fungsi Larutan Penyangga dalam
Tubuh Manusia
Dlm tubuh, sistem larutan penyangga tdpt dlm
sel, cairan antarsel dan dalam darah
Dlm sel contoh camp. Asam lemah
dihidrogen fosfat dan basa kojugasinya
monohidrogen fosfat (H3PO4-2)
Dlm cairan antar sel contoh camp. Asam
karbonat dan basa konjugasinya ion bikarbonat
(HCO3-)
Dlm darah dua sistem lar. Penyangga
1. Camp. H2CO3 dan ion HCO3-
2. Camp. Asam hemoglobin(HHB) dan basa
konjugasinya (HbO2-)
Kedua sistem tsb utk mengatur pH darah
normal (7,35 7,45)
Jika pH darah kurang dari 7,35 disebut
asidosis
Jika pH darah lebih dari 7,45 disebut
alkalosis
Kematian dpt tjd jika pH darah kurang dari
7,0 atau lebih besar dari 7,8.
Larutan Penyangga dalam Darah-
Banyak reaksi dalam tubuh sensitif thdp
pH krn melibatkan enzim yg hanya bekerja
pd pH ttt. Oki tubuh memiliki sistem
larutan penyangga
pH darah normal (7,35 7,45)
Sistem lar.penyangga dlm darah adalah
asam karbonat-bikarbonat
Reaksi H+ + HCO3-H2CO3 H2O + CO2
Organ yg berperan adalah paru-paru dan
ginjal
Jika konsentrasi CO2 naik, kesetimbangan
bergeser kekikiri dan kons. H+ bertambah.
Pada kondisi kita mengeluarkan napas utk
membuang CO2 dari paru-paru.
Kesetimbangan kembali bergeser ke
kanan. Giliran ginjal menyerap H+ dan
HCO3 - dan membuang kelebihan asam
ke dalam urin.
Pengaturan pH darah berhubungan langsung
dgn tanspor oksigen kejaringan tubuh. Oksigen
msk ke dlm tubuh melalui paru-paru, kmd
menembus ke sel darah merah dan terikat pada
hemoglobin
Setelah bekerja atau melakukan metabolisme,
jaringan akan kekurangan oksigen sehingga
reaksi bergeser ke kiri. Oksigen diserap jaringan
dan ion H+ meningkat sehingga pH turun. Selain
itu, CO2 yg dihasilkan bertambah, reaksi
bergeser ke kiri, ion H+ meningkat, dan pH turun.
Penurunan pH merangsang Hb utk mengikat O2
serta merangsang kita utk bernafas
mengeluarkan CO2 dan mnghirup O2.
kesetimbangan bergeser lagi ke
kakan.pengaturan ini terus berlangsung silih
berganti
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan
melalui 3 Cara yakni sebagai berikut.
1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan
membentuk asam karbonat dengan enzim
Karbonik anhidrase (7% dari seluruh CO2).
2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam
bentuk karbamino hemoglobin (23% dari seluruh
CO2).
3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion
bikarbonat (HCO3-) melalui proses berantai
pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2).
Gangguan terhadap pengangkutan CO2
dapat mengakibatkan munculnya gejala
asidosis karena turunnya kadar basa
dalam darah. Hal tersebut dapat
disebabkan karena keadaan Pneumoni.
Sebaliknya apabila terjadi akumulasi
garam basa dalam darah maka muncul
gejala alkalosis.
Perhitugan pH Larutan Penyangga
1. Larutan buffer dari asam lemah dan basa lemah
[H+] = Ka x [asam lemah]/[basa konjugasi]
pH = pKa + log (g)/(as)
(Henderson Hasselbalh eq)
2. Larutan penyangga dari basa lemah dan asam
konjugasinya
[OH-] = Kb x [basa lemah]/[asam konjugasi]
3. Larutan penyangga dari asam lemah dan basa kuat
Utk menghasilkan lar.penyangga, jumlah mol asam
lemah harus bersisa sehingga setelah reaksi akan
diperoleh camp.asam lemah(sisa) dan garamnya.
Utk perhitungan gunakan yg 1.
4. Larutan penyangga dari basa lemah dan
asam kuat
Agar dihasilkan lar. buffer,setelah reaksi
harus tersisa basa lemah. Perhit. dgn cara
campuran basa lemah dan asam kuat
5. Larutan penyangga dengan pengenceran
Syarat-syarat
1. Ada sisa asam lemahnya(buffer asam
Ada sisa basa lemahnya(buffer basa)
2. Di encerkan pH tidak berubah
3. Kapasitas maks bila pH = pKa(buffer as
4. Kapasitas buffer, pH sedikit berubah
bila + asam atau basa sedikit
Contoh soal
100 ml As acetat 0,1 N + 50 ml NaOH 0,1 N
Hitung pH Campuran, diket pKa 4,5
Jawab:
As acetat = 100 X 0,1 = 10
NaOH = 50 X 0,1 = 5
Sisa asam = 10 5 = 5
pH = 4,5 + log 5/5 = 4,5
PI = POTENSIAL ISO ELEKTRIK
pI = (pKa1 + pKa2) / 2
Rumus ini berlaku untuk asam amino yang
Hanya mempunyai 2 pKa

pI = (pKa1 + pKa2) /2
Untuk asam amino yang mempunyai 3 pKa,
tetapi lebih banyak COOH dibanding NH2
pI = (pKa2 + pKa3) /2
Bila pada asam amino terdapat lebih
banyak NH2 dibanding COOH
I .Arginin II.Glutamat
pka1 = 2,5 pKa1= 3,5
pKa2= 5,5 pKa2 = 6,0
pKa3= 8,0 pKa3 = 8,5
HUBUNGAN BUFFER DENGAN
DARAH
Bila konsentrasi HCO3-/ H2CO3 = 20 maka
pH darah NORMAL 7,4 diketahui pKa = 6,1
1.ACIDOSIS METABOLIK :
DISEBABKAN OLEH PENURUNAN FRAKSI
BIKARBONAT INI JENIS ACIDOSIS KLASIK
DM(KETOSIS), DIARE, KOLITIS, PAYAH GINJAL
Nafas akan dipercepat untuk usaha menuju rasio
bikarbonat as karbonat 20 shg mengurangi tekanan CO3
darah selayaknya.
2. ACIDOSIS RESPIRATORIK
ADALAH PENINGKATAN RELATIF AS
KARBONAT DIBANDING BIKARBONAT
PADA: EMFISEMA, PNEUMONIA,
KERACUNAN MORFIN
3. ALKALOSIS METABOLIK
PENINGKATAN FRAKSI BIKARBONAT
pada obstruksi usus, makan alkali berlebihan
Alkalosis dekompensata nafas lambat dan dangkal
Urin mungkin alkali
Kekurangan K dan Na
4. ALKALOSIS RESPIRATORIK
TERJADI KARENA PENURUNAN FRAKSI AS
KARBONAT
PADA: HIPERVENTILASI HISTERIS
PENYAKIT SSP
KOMA HEPATIK, RESPIRATOR YG
TIDAK TEPAT
Asidosis dan Alkalosis

[H+] = P CO2
[HCO3-]
1. P CO2 meningkat, asidosis respiratorik
2. P CO2 menurun, alkalosis respiratorik
3. [HCO3-] menurun, asidosis metabolik
4. [HCO3-] meningkat, alkalosis metabolik
pKa=6,1

H+ + HCO3- == H2CO3 == CO2 + H2O

(H+) = 24 X pCO2 / ( HCO3-)

pH= 6,1 + log (HCO3-) / (0,03 X pCO2)


Contoh
A. pH =7,19 PCO2 = 40 HCO3-=15
B. pH =7,55 PCO2= 18 HCO3-=15
C. pH =7,10 PCO2=74 HCO3-=22
D. pH = 7,40 PCO2= 40 HCO3-=24
Respiratory asidosis

pH pCO2 HCO3- normal

1. Respiratory asidosis
pHnya kurang drp. normal

2. Kompensasi belum berlaku


Sebab [HCO3-] masih di dalam batas normal
Jika kompensasi berlaku, [HCO3-] akan lebih
tinggi, yaitu lebih basa untuk menstabilkan
asidosis pada respiratori
Acid-base changes in acidosis and alkalosis
Normal range or value 7.35-7.45 22-26 mmol/L 35-45 mmHg

Patients ABG 7.29 25 Normal 50


1
2
Acid-base Disturbance pH HCO3- PCO2

Respiratory acidosis

Respiratory alkalosis
3
Metabolic acidosis

Metabolic alkalosis
Thicker arrows indicate primary disorder

1 2 define respiratory acidosis 3 is compensation for respiratory acidosis


Pendekatan Fencl-Stewart disebut juga
pendekatan fisiko-kimia. Pendekatan ini berbeda
dari pendekatan konvensional yang didasarkan
atas persamaan Henderson-Hasselbalch
Pada sembarang titik waktu, [H+] ditentukan
oleh komposisi elektrolit dan pCO2 dalam
larutan.. Analisis matematik menunjukkan
bahwa yang mempengaruhi konsentrasi ion
hidrogen bukanlah konsentrasi absolut dari
hampir semua ion (kuat) yang terdisosiasi,
melainkan selisih dari aktivitas ion-ion kuat ini
atau SID (strong ion difference).
Yang termasuk ion kuat (dalam larutan
biologis) adalah:
Na+, K+, Ca++, Mg++
Cl-, SO4--
Laktat-
(Na+ + K + + Ca ++ + Mg++ ) (Cl- +
Laktat-).
Mengapa ion kuat berpengaruh pada pH?
Karena ion kuat terdisosiasi dalam air dan juga
mempengaruhi dis-asosiasi air menjadi OH- dan
H3O+
Setiap saat selalu terjadi proton jumping
sehingga menghasilkan OH- (basa)dan H3O+
(asam). Konsekuensinya, makin banyak Na+
makin bersifat basa, dan makin banyak Cl-
makin bersifat asam
Hubungan antara SID, konsentrasi H+ dan
OH-
Makin rendah SID, makin tinggi [H+] dan makin
rendah [OH-]
Makin tinggi SID, makin rendah [H+] dan makin
tinggi [OH-]
SID yang menurut Stewart dikatakan normal
sekitar 40 mmol/L didasarkan atas CO2 dan
ATOT normal.
Rujukan

Bohn, H. L.B, Brian L. McNeal, George A. O'Connor. 2001.


Soil chemistry, 3rd Edition. J. Wiley and Sons, New
York, N.Y.
Corwin, C.H. 1998. Introductory chemistry: concepts &
connections. Prentice Hall, Upper Saddle River, N.J.
Christian, G.D., 1994. Analytical chemistry. John Wiley &
Sons, Inc., New York, N.Y.
Efiok, B.J.S and Eduok, E.E., 2000. Basic Calculations for
Chemical and Biological Analysis, 2nd Edition. AOAC
International.
Girondi, A.J., 1997. Active learning in chemistry education
(ALICE). URL
http://geocities.com/Athens/Oracle/2041
Goldberg, D.E., 1994. Fundamentals of chemistry. Wm. C.
Brown Publishers, Dubuque, IA.

Anda mungkin juga menyukai