NO. 39 TAHUN 2016 PERMENKES NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT 1. Ketentuan Umum a. Pasal 1 ■ Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: ■ Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. ■ Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut Pilar STBM adalah perilaku higienis dan saniter yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. ■ Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat. ■ Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit. ■ Cuci Tangan Pakai Sabun adalah perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun. Lampiran Permenkes No. 3 Tahun 2014
1. Stop Buang air besar Sembarangan (SBS)
a. Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi
manusia akibat pembuangan kotoran manusia
b. Dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.
2. Bangunan tengah jamban
■ Terdapat dua bagian tengah jamban. Yaitu: ■ Lubang tempat pembuangan kotoran (tinja dan urine) yang saniter dilengkapi oleh konstruksi leher angsa, tetapi harus diberi tutup. ■ Lantai jamban terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mempunyai saluran untuk pembuangan air bekas ke Sistem
3. Bangunan Bawah
Terdapat dua macam bentuk bangunan bawah jamban, yaitu:
■ Tangki Septik, adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai penampungan limbah kotoran manusia (tinja dan urine). Bagian padat dari kotoran manusia akan tertinggal dalam tangki septik, sedangkan bagian cair akan keluar dari tangki septik dan diresapkan melalui bidang/sumur resapan. Jika tidak memungkinkan dibuat resapan maka dibuat suatu filter untuk mengelola cairan tersebut. ■ Cubluk, merupakan lubang galian yang akan menampung limbah padat dan cair dari jamban yang masuk setiap harinya dan akan meresapkan cairan limbah tersebut ke dalam tanah dengan tidak mencemari air tanah, sedangkan bagian padat dari limbah tersebut akan terurai secara biologis. Bentuk cubluk dapat dibuat bundar atau segi empat, dindingnya harus aman dari longsoran, jika diperlukan dinding cubluk diperkuat dengan pasangan bata, batu kali, besi beton, PMK NO. 39 TAHUN 2016 TENTANG PIS PK Pasal 3 Dalam rangka penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga, ditetapkan 12 indikator utam sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga, sebagai berikut: ■ Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) ■ Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan ■ Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap ■ Bayi mendapat ASI eksklusif ■ Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan ■ Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatab sesuai standar ■ Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur ■ Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan ■ Anggota keluarga tidak ada yang merokok ■ Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ■ Keluarga mempunyai akses sarana air bersih B. Pendukung Keberhasilan Indikator PIS PK point 12 ■ Tersedianya jamban sehat disetiap keluarga ■ Tersedianya jamban sehat disekolah/madrasah & perguruan tinggi ■ Promosi oleh NAKES/di FASKES tentang pentingnya penggunaan air bersih ■ Promosi oleh kader kesehatan/kader PKK tentang pentingnya penggunaan jamban sehat C. Definisi ■ Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotoran manusia yang lazim disebut kakus atau WC, dengan atau tanpa kloset dan dilengkapi sarana penampungan kotoran/tinja sehingga tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkunagn pemukiman (PMK No. 39 tahun 2016).