Anda di halaman 1dari 6

ULANGAN AKHIR SEMESTER

KEWIRAUSAHAAN
Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu :Drs. Kir Haryana, M.Pd.,

Disusun oleh :

Agung Prabowo Sudarwan


17504241004

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
1. Analisa Kewirausahaan pada Bengkel Tambal Ban dan kerajinan dari ban
a. Struktrur organisasi : untuk struktur organisasi pada bengkel tanbal ban
milik Bapak Jarot, adalah dimiliki oleh perseorangan serta dikelola dengan
menggunakan tenaga,ia sendiri sehingga sebagai hak pemilik usaha dan
yang menjalankan usaha adalah atas nama Bapak Jarot itu sendiri.
Dibandingkan untuk membangun sebuah usaha idealnya harus memiliki
sebuah organisasi yang terstruktur untuk mengelola bengkel agar lebih
mudah dikelola dan dikembangkan maka usaha yang dikelola Bapak Jarot
belum memadai untuk disandingkan dengan usaha yang Ideal. Karena
sebuah perusahaan idealnya memiliki beberapa divisi untuk mengatur
sebuah perusahaan agar badan usaha tersebut dapat berjalan dengan baik
serta dapat dikembangkan lebih jauh kembali.
b. Aspek-aspek manajemen dalam Bengkel kerajinan dan tambal ban Bapak
Jarot
1) Bidang pemasaran : untuk aspek ini bengkel bapak Jarot hanya
menggunakan papan nama yang terpasang di pinggir jalan. Serta
jangkauan pemasaran hanya sekitar dari jalan raya Andalas No.3
Tegaltalang, Semangkak, Klaten. Selain itu dalam teknik pemasaran
hanya mengandalkan dari orang yang pernah berkunjung di bengkel
bapak Jarot untuk membeli hasil kerajinannya maupun untuk
melakukan tambal ban. Untuk perbandingan antara ideal bidang
pemasaran pada suatu badan usaha untuk bengkel bapak Jarot masih
jauh belum mampu untuk menyamai idealnya. Karena strategi
pemasaran untuk suatu produk yang hanya menggunakan papan nama
dan hasil dari pendapat pelanggan yang pernah berkunjung di bengkel
bapak Jarot.
2) Bidang keuangan : untuk bidang keuangan pada usaha bengkel bapak
Jarot mengunakan strategi pengunaan keuangan pribadi untuk
menyokong berjalannya usaha. Sehingga untuk memutar balik modal
maka hanya mengandalkan dari kerajinan dari ban bekas yang dijual
karena hanya memerlukan modal yang sedikit untuk membuat
kerajinan tersebut, dan mampu untuk menghasilkan modal dalah
jumlah banyak. Karena terbatas pemasaran sehingga penjualan untuk
kerajinan kurang meningkat. Untuk Perbandingan dari segi keuangan
untuk menjalankan suatu usaha. Pengunaan keuangan pribadi adalah
hal tepat untuk menyokong seluruh asset dari usaha yang akan
dijalankan. Namun memiliki kelemahan yaitu untuk melakukan
pemutaran balik modal yang cenderung lebih susah dibandingan
dengan mengunakan, menggunakan dana simpan pinjam dari koperasi
ataupun bank untuk membantu usaha mikronya.
3) Aspek organisasi : seperti yang dijelaskan pada nomor satu. Untuk
aspek organisasi pada bengkel usaha milik bapak Jarot hanya ada
kepemilikan tunggal serta untuk menjalankan usaha tersebut tidak
memiliki sebuah divisi untuk menjalankan manajemen dari badan
usahanya. Sehingga untuk manajemen badan usahanya hanya
dilakukan dan dikelola oleh beliau sendiri sebagai pemegang dari
badan usahan tersebut. Untuk Perbandingan sama halnya dijelaskan
pada nomor satu yaitu belum cukup untuk memenuhi kriteria dari
idealnya organisasi dalam berwirausaha. Karena aspek manajemen
hanya dikelola oleh beliau dan dijalankan oleh beliau sendiri
4) Aspek legalitas : untuk aspek legalitas dalam mendirikan suatu badan
usaha. Bengkel milik bapak Jarot belum memiliki izin untuk membuka
suatu badan usaha. Hal ini terjadi dikarenakan pengurusan surat izin
yang terbilang untuk orang awam hanya digunakan untuk membuka
usaha dalam jumlah besar. Sehingga usaha kelas mikro tidak
membutuhkan SIUP untuk membuka usaha mereka. Sehingga beliau
hanya memiliki usaha dan sepetak tanah untuk mendirikan sebuah
usaha untuk melangsungkan hidupnya. Untuk perbandingan dari
idealnya orang berwirausaha adalah memiliki SIUP untuk membuka
suatu usaha yang akan dilakukan . hal ini sudah tertuang dalam
Undang-Undang 40 tahun 2007, UU No.20 tahun 2008, dll yang
mengatur bagaimana untuk melegalitaskan suatu badan usaha yang
akan didirikan
c. Mekanisme produksi : untuk mekanisme produksi yang dilakukan oleh
bengkel bapak Jarot memiliki 2 hal, yaitu adalah dalam hal menghasilkan
produk yaitu berupa kerajinan pot yang terbuat dari ban bekas, serta usaha
pelayanan yang berupa jasa terima tambal ban. Yang dimana untuk
menghasilkan produk dari ban bekas, beliau memilih untuk menggunakan
ban bekas dari yang sudah tak terpakai yang dikarenakan sudah tiadak
dapat digunakan lagi. Untuk meningkatkan daya belinya maka beliau
membuat kerajinan pot bunga dari ban motor bekas hasil dari penggantian
ban yang ada di gudang miliknya. Untuk menambah bilai jual maka
dilakukan beberapa plot atau alur produksi yang disiap kan yaitu :
1) Pengadaan bahan seperti ban bekas,cat,serta bahan pendukung lainnya
untuk menambah estetika dari kerajinan tersebut
2) Proses produksi menggunakan alat yang tersedia untuk tambal ban
dapat digunakan untuk membuat kerajinan pot bunga dari ban bekas,
serta tambahan alat bantu lain seperti pisau cutter,gunting plat dan lai
sebagainya untuk mempermudahkan pengerjaan
3) Waktu proses produksi tergantung dari tingkat besar kecilnya suatu
pot, untuk ukuran yang besar biasanya untuk produksi dilakukan
dalam 1 dapat membuat 2 buah pot tanpa finishing. Tetapi untuk
ukuran yang lebih kecil bisa menghasilkan 3 sampai 4 pot dalam 1 hari
produksi
4) Untuk produksi jasa layanan tambal ban serta kerajinan pot bunga ini
dikerjakan sendiri tanpa ada bantuan tenaga kerja dari yang lain serta
sebagai owner dari pemilik usaha ini
5) Proses finishing yaitu dengan menggunakan cat minya berwarna untuk
menambah estetika dengan pola sesuai creator dari sang pembuat
d. Sarana dan prasarana yang dimiliki : untuk sarana dan prasaran untuk
mendukung dari proses produksi kerajinan masih menggunakan alat
seadanya dan teknik dalam pembuatannya. Untuk perlengkapan
mendukung keefisiensian dalam usaha belum memadai untuk
disandingkan dengan idealnya dalam berwira usaha. Dalam berwirausaha
biasanya menggunakan teknologi untuk membantu proses produksinya
untuk memangkas waktu proses produksi dan meningkatkan proses
produksi sehingga makan waktu yang sedikit dan biaya tambahan
terhadap waktu yang terbuang dapat ditekan untuk seminimal mungkin
dan dapat memenuhi permintaan pasar yang akan menggunakan
produknya
e. Pembiayaan : untuk standar pembiayaan usaha bengjkel tambal ban milik
bapak Jarot menggunakan keuangan pribadi. Yang dimana menggunakan
seluruh asset kekayaan pribadi untuk menjalankan usahanya. Tanpa
adanya modal pinjaman untuk melakukan usahanya agar terlaksana. Untuk
perbandingan pembiayaan yang dilakukan oleh bapak Jarot untuk
membentuk dan melaksanakan usahanya menggunakan keuangan sendiri
masih baik. Karena minih resiko untuk terjadinya kerugian apabila terjadi
hal yang tidak diinginkan. Apabila menggunakan modal pinjaman pada
suatu waktu terjadi kerugian maka bunga hutang dari pinjaman modal
harus dibayarkan serta biaya pengembalian pinjaman dana akan terus
menunggu.
Sumber : untuk pembanding adalah hasil observasi dan karya ilmiah
dari KWU
2. Factor yang mempengaruhi keberhasilan dalam berwira usaha adalah :
a. Memiliki modal yang cukup
Dengan memiliki modal yang cukup untuk mendirikan suatu usaha yang
akan dikembangkan. Karena modal adalah komponen utama dalam
membangun wirausaha, serta arah pengembangan dari usaha yang sedang
didirikan. Modal ini meliputi banyak hal. Untuk abad ini usaha tidak
cukup hanya bermodal dengan materi yang besar dapat menyakinkan
bahwa usaha akan berjalan baik, namun harus juga memiliki modal ide
dan improvisasi untuk mengembangkan usaha dan membuat usaha
tersebut menjadi yang nomor satu
b. Pemasaran yang efektif
Pemasaran yang efektif sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan
dari sebuah usaha yang dilakukan. Marketing yang kuat akan
mencerminkan sebagai dari logo yang dikenal sebagai masyarakat untuk
mempertahankan dari jaringan usahanya. Sehingga pemasaran yang
handal dalam memasarkan bisnis maka sangat diperlukan dalam
melakukan wirausaha
c. Tahu target pasar
Yaitu mengetahui kebutuhan masyarakat yang sedang dibutuhkan.
Sehingga produk yang dihasilkan dapat langsung dirasakan dan digunakan
oleh masyarakat. Hal ini akan membawa peluang keuntungan yang lebih
tinggi dalam berwirausaha, sehingga untuk membangun sebuah badah
usaha maka diperlukan tahu target pasar yang dibutuhkan saat ini.
d. Berkemauan keras dan tekad yang kuat
Untuk menjalankan usaha atau bisnis harus membutuhkan kemauan keras
dan tekad yang kuat. Karena sebuah bisnis terdapat adanya masa-masa
surut dalam berbisnis, sehingga mood untuk melanjudkan bisnis menjadi
membosankan, karena keuntungan yang dihasilkan tidak sebanding
dengan ekspetasi atau malah mengalami kerugian dari kehilangan modal
dikarenakan hal yang tidak terduga. Sehingga dibutuhkan motivasi yang
kuat untuk membantu agar tekad tetap kuat untuk menekuni usaha yang
sedang dilakukan
e. Inovasi dan kreativitas tinggi
Dalam berwirausaha untuk selalu berinovasi adalah suatu keharusan
karena untuk sebagai pembeda dari yang lainnya, sehingga usaha yang
terdapat adanya inovasi konsumen dalam membeli produk yang dihasilkan
tidak akan bosan karena terdapat berbagai macam pilihan serta
pengembangan serta fitur yang disediakan pada setiap produk ditawarkan
Hal factor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam usaha
a. Berfikiran sempit
Tidak terbuka dengan ide-ide yang terdapat dari luar dan cenderung
introvert terhadap pemikiran sendiri bahwa produknya lebih baik dari
yang lain tanpa adanya inovasi yang dilakukan, sehingga lama kelamaan
akan hilang peminat konsumen dan akan beralih kedalam produk yang
lebih estetik,efisien,dan mudah dalam pengunaannya.
b. Tekat yang kurang kuat dan cenderung ragu-ragu
Dalam melakukan suatu usaha, tekad dalam suatu usaha adalah suatu hal
yang sangat penting dalam mendirikan sebuah bisnis sehingga dapat
memberikan tekad yang kuat melalui motivasi yang menjadi dari misi
usaha tersebut didirikan
c. Ketidaktahuan terhadap kebutuhan pasar
Untuk memprooduksi sebuah produk maupun jasa adalah harus
mengetahui target pasar yang akan dituju, apabila tidak mengetahui
kebutuhan masyarakat,maka yang terjadi adalah usaha yang didirikan akan
cenderung tidak laku,karena tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat
tersebut
d. Melakukan contekan usaha
Dalam usaha banyak usaha yang memiliki kesamaan dalam melakukan
usaha, sehingga disini dalam mendirikan sebuah usaha maka yang
dibutuhkan adalah inovasi usaha yang dimiliki, sehingga berbeda dari
yang lain, yang mengacu dari kebutuhan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai