Anda di halaman 1dari 7

1

EVALUASI (PENILAIAN) KETERAMPILAN

A. Pengertian Evaluasi Keterampilan dan


Taksonomi Ranah Keterampilan

1. Tujuan Kegiatan Belajar 1 :


a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian evaluasi keteram-pilan.
b. Mahasiswa dapat menyebutkan klasifikasi keterampilan menu-rut
Simpson.
c. Mahasiswa dapat menyebutkan enam keterampilan dasar menurut
Jeffery.
d. Mahasiswa dapat menyebutkan empat macam tes keteram-pilan
menurut Gronlund.
e. Mahasiswa dapat menyebutkan hal-hal penting yang perlu
dipertimbangkan guru dalam evaluasi keterampilan.

2. Uraian Materi 1 :

a. Pengertian Evaluasi Keterampilan.


Evaluasi Keterampilan : adalah serangkaian evaluasi yang
dilakukan terhadap sejumlah faktor kompetensi siswa dalam bidang
praktek yang kompleks, baik mengenai proses maupun hasil
keterampilan.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam sistem evaluasi
keterampilan, yaitu :
1). Daerah ( range ) dari keterampilan yang akan dievaluasi sangat
luas sehingga sulit dipersiapkan pengukuran keterampilan yang
standar.
2). Dalam banyak hal seorang guru tidak hanya menilai keterampilan
motorik dan operasi yang dilaksanakan, tetapi juga harus
mengukur keterampilan intelektual dan pengetahuan yang
berhubungan dengan keterampilan itu sendiri, misalnya dalam
pekerjaan laboratorium/bengkel, menemukan kesalahan, cara
pengukuran dan sebagainya. Contoh lain misalnya keterampilan
2

yang lebih menenkankan pada motor skill dan conceptual skill


seperti keterampilan bengkel.
3). Tingkat kompleksitas dari latihan keterampilan sangat bervariasi
sehubungan dengan penggabungan komponen intelektual dan
banyak sedikitnya komponen keterampilan yang berdiri sendiri,
misalnya: ahli mesin kendaraan, keterampilan mengelas dan
sebagainya.
4). Pada bidang keterampilan tertentu ternyata dibutuhkan sejumlah
kemampuan yang terintegrasi untuk dapat mendemonstrasikan
suatu keterampilan dengan sukses.

Untuk evaluasi keterampilan praktek kejuruan, Technical And


Further Education ( TAFE ) College Queensland diguna-kan tiga
metode, yaitu :
1). Tes Praktek ( Performance Test ) ...................... ( Sumatif )
2). Pengukuran terus menerus selama praktek. ....( Formatif )
3). Kombinasi dari a) dan b) tersebut di atas.

Keterangan :
1). Tes praktek ( sumatif ) terdiri atas pembuatan/ mempro-duksi
suatu benda jadi berdasarkan spesifikasi/standar tertentu
dengan alokasi waktu yang sudah tertentu juga. Dalam hal ini
para siswa dievaluasi sejak memulai pekerjaan: mempersiapkan
tugas, menggambarnya, atau mendiskripsikan tugas tersebut,
melaksanakan produk-sinya sesuai standar waktu yang telah
ditentukan.
2). Pengukuran terus menerus selama praktek ( formatif )
dimaksudkan siswa mengikuti suatu format dan menyusun/
menyempurnakannya selama latihan praktek. Latihan praktek
biasanya tidak tepat waktunya dan dalam menyelesaikan
pekerjaan tersebut siswa masih mendapat bimbingan guru.
3). Kombinasi a) dan b) : cara seperti ini lebih populer dalam
mengevaluasi hasil belajar praktek siswa, sangat efektif dalam
mencari skore kumulatif dari kemajuan belajar praktek siswa
3

dan bekerja tidak dalam kondisi tertentu, teta[pi sambil


mendiskusikan elemen-elemen yang sangat esensial untuk
meningkatkan performance siswa sesuai dengan spesifikasi
standar kerja atau kondisi yang dipersiapkan bagi mereka untuk
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

b. Taksonomi Ranah Keterampilan.


Harrow ( 1972 ) seorang ahli yang mendalami keterampilan
(psikomotorik) berpendapat bahwa tugas seorang pendidik (guru)
yang berkaitan dengan perilaku keterampilan tertentu diikuti tingkat
efisiensi yang tinggi. Ketika seseorang membentuk gerak yang
bertujuan maka ia harus mengkoordinasikan kemampuan
pengetahuan (cognitif), keterampilan (psikomotor) dan sikap
(afektif ).
Secara internal gerak tersebut terus menerus tetapi secara
eksternal gerak seseorang dapat dimodifikasi oleh pengalaman
belajarnya di masa lalu, keadaan lingkungan dan situasi sesaat itu.
Sehingga individu harus dipersiapkan untuk memahami keaadaan
fisiologi, sosial serta psikologis dari gerak dirinya, dengan maksud
agar individu yang bersangkutan dapat menggunakan komponen
gerak secara efisien.
Dalam penjabaran ranah keterampilan ini terdapat dua
versi, yaitu menurut Simpson dan Harrow. Pada desain ini
taksonomi ranah keterampilan yang digunakan adalah tipe
Simpson seperti yang dikemukakan oleh Gronlund (1978). Adapun
taksonomi yang dikemukakan oleh Harrow lebih dititikberatkan
pada faktor fisik (lebih sesuai untuk pendidikan olah raga),
disamping itu mengevaluasi keterampilan dengan taksonomi
Harrow masih sulit dilaksanakan.
Klasifikasi keterampilan menurut Simpson adalah :
1). Persepsi : yaitu proses yang menjadi dasar akan adanya suatu
obyek, kualitas dan hubungan melalui panca indera. Termasuk
dalam persepsi ini adalah “sensory stimulation” seleksi terhadap
stimulus, dan terjemahan (hubungan antara persepsi dan aksi).
4

Persepsi merupakan tingkat rendah dan awal dari bentukan


motorik.
2). Kesiapan : merupakan persiapan untuk penyesuaian atau
kesiapan terhadap tingkah laku tertentu. Termasuk di dalamnya
adalah mental set, physical set dan emotional set.
3). Respon yang terarah : merupakan langkah awal dalam
perkembangan keterampilan. Termasuk di dalamnya adalah
imitasi serta coba-coba ( trial and error ).
4). Mekanisme : merupakan tingkah laku yang sudah menjadi suatu
kebiasaan, individu sudah mencapai tingkat keyakinan tertentu.
5). Respon kompleks : individu sudah dapat membentuk tingkah
laku yang kompleks secara efisien.
6). Adaptasi : kemampuan yang sudah dikembangkan secara baik
sehingga individu dapat menyesuaikan gerak dengan situasi
problem.
7). Keaslian ( origination ): kemampuan individu untuk men-ciptakan
pola gerakan baru, di sini ditekankan pada kreatifitas.
Selain itu ada juga beberapa ahli yang mengkaitkan psikomotor
dengan kegiatan keterampilan praktek kejuruan di laboratorium,
studio, bengkel dan lapangan.
Selanjutnya Jeffery ( 1967 ) mengidentifikasikan adanya enam
keterampilan dasar yang berkaitan dengan kegiatan praktek, yaitu :
1). Keterampilan komunikatif : mengenal jenis peralatan dan cara
penggunaannya.
2). Keterampilan observasi : kejelian mengamati dan mende-teksi
kesalahan-kesalahan operasi teknis.
3). Keterampilan investasi : kecermatan meneliti ciri-ciri obyek
pekerjaan/garapan.
4). Keterampilan mendokumentasikan : segi-segi esensial tentang
kegiatan praktek yang telah dilakukan.
5). Keterampilan manipulasi : kecekatan dan keahlian dalam
menggunakan peralatan dan mengikuti panduan operasinya.
6). Kedisiplinan kerja : ketaatan dalam mengikuti protokol dan tata
tertib keselamatan kerja.
5

Kempa dan Ward ( 1975 ) menekankan pentingnya penilian


proses dalam penilaian kegiatan praktek. Dalam penilaian proses
keterampilan yang perlu diukur adalah :
1). Keterampiulan mendisain dan merencanakan kegiatan
praktek.
2). Keterampilan mengambil keputusan operasional kegiatan
praktek.
3). Keterampilan menurut fenomena khas yang terjadi selama
praktek dan menjelaskan dampak yang ditimbulkan.
Hal itu sesuai dengan pernyataan Gronlund (1977) yang
membagi tes keterampilan (psikomotor) menjadi empat bagian,
yaitu :
1). Paper dan pensil (tertulis), yaitu berupa tes yang dilaksa-nakan
sebelum ujian praktek yang sesungguhnya. Biasanya ini
dilakukan untuk menghindari hal-hal yang berbahaya.
2). Identifikasi ; yaitu siswa diminta untuk mengidentifikasi alat
yang digunakan, dari yang sederhana sampai kompleks beserta
fungsi masing-masing.
3). Permainan simulasi : untuk melihat kesiapan siswa sebelum
terjun ke dalam praktek yang sesungguhnya. Siswa diminta
melakukan tindakan seperti keadaan sebenarnya tetapi
kondisinya hanya berupa simulasi.
4). Work Sample : sudah seperti keadaan sebenarnya, tetapi
kondisinya masih terkontrol (diawasi). Sampel tugas yang
diujikan harus merupakan tugas yang paling penting.
Disamping harus mempertimbangkan aspek dan cara penilaian,
masih ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian oleh guru
dalam penilaian keterampilan ini, yaitu :
1). Menetapkan diskripsi jenis keterampilan yang akan diukur.
Biasanya sesuai TIK, selanjutnya dbuat standar (minimal) yang
memenuhi syarat untuk masing-masing keterampilan, biasanya
berhubungan dengan : ketelitian, kecepatan, ketepatan
prosedur, dan juga kualitas.
6

2). Menyeleksi tingkat realitas suatu kondisi tes, yaitu sebe-rapa


jauh pengukuran terhadap suatu keterampilan mendekati kondisi
yang sebenarnya. Biasanya teragantung pada tujuan
instruksional, waktu, biaya dan alat yang ada.
3). Mempersiapkan instruksi yang jelas, yaitu keterampilan apa
yang akan diukur dan bagaimana kondisinya. Untuk work sample
tes perlu juga dijelaskan tentang tujuan tes, alat dan bahan yang
diperlukan serta prosedur tes (kondisi alat, keterampilan yang
dinilai, batas waktu serta metode pemberian skornya).
4). Mempersiapkan bentuk atau cara mencatat hasil observasi, hal
ini tergantung pada aspek yang dinilai : apakah aspek persiapan,
proses/prosedur atau kombinasi kegiatan. Untuk mengukur
suatu proses dapat digunakan Check List atau Rating Scale;
sedang untuk mengukur produksi/hasil, selain check list dan
rating scale dapat juga digunakan product sclae ( menurut
Baldwin : comparative standard).
5). Menetapkan rumus dan metode untuk untuk scoring (pemberian
skor).

3. Rangkuman 1 :
a. Evaluasi pembelajaran keterampilan (psikomotorik) : adalah
serangkaian evaluasi yang dilakukan terhadap sejumlah faktor
kompetensi siswa dalam bidang praktek yang kompleks, baik
mengenai proses maupun hasil keterampilan.
b. Untuk menilai pelajaran praktek kejuruan, Technical And Further
Education (TAFE) menggunakan tiga metode, yaitu : (a). Tes
Praktek/Performance (Sumatif), (b). Pengukuran terus menerus
( Formatif ), dan kombinasi keduanya ( a dan b ),
c. Klasifikasi keterampilan menurut Simpson ada tujuh tingkat, yaitu :
(a). persepsi, (b). kesiapan, (c). respon yang terarah,
(d). mekanisme, (e). respons kompleks, (f). adaptasi, dan
(g). keaslian.
7

d. Jeffery mengidentifikasikan adanya enam keterampilan dasar yang


berkaitan dengan kegiatan praktek, yaitu : keterampilan komunikatif,
keterampilan observasi, keterampilan investasi, ketarmpilan
mendokumentasikan, keterampilan manipulasi, dan kedisiplinan
kerja.
e. Empat macam tes keterampilan menurut Gronlund, meliputi :
(a). Paper & pensil (tertulis), (b) Identifikasi, (c). Permainan simulasi,
dan (d). Work sample.

f. Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan guru dalam evaluasi


keterampilan : (a) Menetapkan diskripsi keterampilan yang akan
diukur, (b). Menyeleksi tingkat realitas suatu kondisi tes, (c)
Mempersiapkan instruksi yang jelas, (d) Memper-siapkan bentuk
atau cara mencatat hasil observasi keterampilan, (e) Menetapkan
rumus dan metode pemberian skor ( scoring ).

4. Tes formatif 1 :
a. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran
keterampilan ( psikomotorik ), meliputi pengertian, dan metode-
metodenya ( menurut TAFE ) !
b. Sebutkanlah tujuh macam klasifikasi ranah keterampilan menurut
pendapat Simpson, masing-masing berikan penjelasan
seperlunya !
c. Sebutkan enam keterampilan dasar menurut Jeffery beserta
penjelasan masing-masing !
d. Sebutkan empat macam tes keterampilan menurut Gronlund dan
jelaskan masing-masing secara singkat !
e. Disamping harus mempertimbangkan aspek dan cara penilaian,
hal-hal penting apa saja yang perlu mendapat perhatian oleh guru
dalam evaluasi keterampilan ?

Anda mungkin juga menyukai