Sistem Peredararan Darah Vertebrata
Sistem Peredararan Darah Vertebrata
Gambar 1. Organ jantung pada katak Gambar 2. Sistem Peredaran Darah pada Amfibi
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve)
sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Didalam trunkus arteriosus
terdapat katup spiralis.
Saat darah reptilia beredar, darah yang mengandung karbondioksida (CO2) dari seluruh jaringan
tubuh dialirkan menuju sinus venosus. Setelah itu, darah menuju atrium kanan, dan dilanjutkan
ke ventrikel. Berikutnya, darah mengalir menuju arteri pulmonalis dan akhirnya masuk ke paru-
paru. Di dalam paru-paru, kandungan gas karbondioksida (CO2) dalam darah dilepaskan,
sementara gas oksigen (O2) diikat.
Darah yang berasal dari paru-paru akan menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis.
Selanjutnya, darah mengalir menuju ventrikel yang diteruskan menuju aorta. Aorta terbagi atas
dua lung aorta, yang arahnya ke kanan dan ke kiri. Lung aorta kanan membawa darah yang
berasal dari ventrikel kiri untuk diedarkan ke kepala dan anggota tubuh (organ) bagian depan.
Sementara lung aorta kiri membawa darah yang berasal dari ventrikel kiri untuk dialirkan ke
seluruh anggota tubuh (organ) bagian belakang.
D. Sistem Peredaran Darah pada Aves
Burung memiliki tipe sistem peredaran darah ganda dan sistem peredaran darah tertutup.
Jadi, selama satu kali beredar, darah melewati jantung sebanyak dua kali. Oleh karena mirip
seperti peredaran darah manusia, jantung burung juga mempunyai bagian-bagian yang sama
seperti jantung manusia. Vertebrata ini memiliki jantung yang terdiri atas empat ruang, meliputi
atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel bilik kiri. Sekat (septum) di antara ruang
tersebut juga sudah terbentuk sempurna, sehingga tidak terjadi percampuran darah kaya oksigen
(O2) dan darah kaya karbondioksida (CO2).
Gambar 1. Bagian-bagian jantung pada burung Gambar 2. Sistem peredaran darah burung
Proses peredaran darah burung dimulai saat darah yang mengandung karbondioksida dari
seluruh jaringan tubuh menuju jantung tepatnya ventrikel kanan. Oleh jantung, kandungan
karbondioksida dalam darah dipompa menuju paru-paru untuk dilepaskan, sedangkan gas
oksigen diikat paru-paru. Kandungan oksigen dalam darah ini dialirkan menuju ke jantung lagi,
selanjutnya masuk ke atrium kiri, dan akhirnya ke ventrikel kiri. Peredaran yang demikian ini
dinamakan peredaran darah kecil.
Setelah dari ventrikel kiri, darah yang mengandung oksigen akan diedarkan menuju seluruh
sel tubuh. Pada sel-sel tubuh ini, kandungan oksigen dalam darah dilepaskan, sementara gas
karbondioksida sebagai sisa metabolisme diikat. Kemudian, darah yang mengandung
karbondioksida ini dialirkan menuju jantung. Peristiwa ini akan terjadi berulang-ulang dan
dinamakan peredaran darah besar.
E. Sistem Peredaran Darah pada Mamalia
Menurut (Radiopoetra, 1996:580) jantung atau cor dibagi oleh dua septum atriorum dan septum
ventriculorum. Antara atrium dan ventriculus terdapat valvula atrioventricularis yang
menghindari mengalirnya darah dari ventriculus ke atrium. Di dalam pangkal aorta terdapat
valvulae semilunares.
Jantung terdapat di dalam suatu kandungan, yang dindingnya dibentuk oleh perikardum. Pada
pangkal aorta dan arteri pulmonalis pada tempat masuknya vena cava dan vena pumonales,
perikardium melipat menjadi epikardium yang melapisi dataran luar dinding jantung. Jantung
terdapat diantara kedua pulmonales.
Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmoner. Ketika darah mengalir
melalui hamparan kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah mengambil oksigen dan melepaskan
karbondioksida. Darah yang kaya oksigen akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmoner
ke atrium kiri jantung. Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam ventrikel kiri,
ketika ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri akan
memompa darah yang kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah
meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta, yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju
keseluruh tubuh. Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner, yang mengirimkan darah ke
otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang menuju ke hamparan kapiler di
kepala dan lengan (atau tungkai depan). Aorta terus memanjang ke arah posterior, sambi
mengalirkan darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ
abdomen dan kaki (tungkai belakang).
Di dalam masing organ tersebut, arteri akan bercabang menjadi artriola, yang selanjutnya akan
bercabang menjadi kapiler, dimana darah melepaskan banyak oksigennya dan mengambil
karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi seluler. Kapiler akan menyatu kembali
membentuk venula, yang akan mengirimkan darah ke vena. Darah yang miskin oksigen dari
kepala, leher, tungkai depan disalurkan ke dalam suatu vena besar yang disebut vena cava
anterior (superior). Vena besar lainnya yang disebut vena cava posterior (inferior) mengalirkan
darah dari bagian tubuh utama dan tungkai belakang. Kedua cava itu mengosongkan darahnya ke
dalam atrium kanan, sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir ke dalam
ventrikel kanan (Campbell, 2000:46).