KEPERAWATAN MATERNITAS
“MENOPOUSE”
Oleh :
Kelompok I B
AFDAL WAHYUDI
AFRI YUNIKA
ALVIOLA
ARYA GUSWANTI
BOBY M
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai individu menjalani proses tumbuh kembang baik secara
biologis, fisik dan psikologis. Perkembangan-perkembangan ini di awali dengan masa
bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa sampai pada masa tua, hanya saja
masa perkembangannya ini sering kali terjadi hambatan dalam pemuasan suatu
kebutuhan, motif, dan keinginan. Sebelum terjadinya fase menopause biasanya di
dahului dengan fase premenopause, dimana pada fase premenopause ini terjadi
peralihan dari masa subur menuju masa tidak ada pembuahan (anovulatior).
(Nurmaizar siregar, 2018)
Sebelum terjadi fase menopause biasanya didahului dengan fase
pramenopause dimana pada fase pramenopause ini terjadi peralihan dari masa subur
menuju masa tidak adanya pembuahan (anovulatoir). Sebagian besar wanita mulai
mengalami gejala pramenopause pada usia 40-an dan puncaknya tercapai pada usia 50
tahun yaitu terjadinya masa menopause dimana pada masa menopause ini wanita
sudah tidak mengalami haid lagi. Menopause merupakan suatu masa ketika
persediaan sel telur habis, indung telur muiai menghentikan produksi estrogen yang
mengakibatkan haid tidak muncul lagi. Hal ini dapat diartikan sebagai berhentinya
kesuburan.(Rosyada, 2016)
Menopause merupakan proses penuaan yang alamiah dan normal pada setiap
wanita, menopause terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir yang dialami
oleh seorang wanita yang sudah tidak mengalami siklus haid selama minimal 12
bulan. Gejala- gejala yang umum terjadi pada masa menopause secara fisik di
antaranya hot flush atau rasa panas pada wajah, leher, dada dan punggung. Kulit
menjadi merah dan hangat di sertai keringat yang berlebihan (keringat terutama pada
malam hari) dan jantung berdebar - debar. (Rosyada, 2016)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian menopouse?
2. Apa saja faktor predisposisi dan gejala menopouse?
3. Bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan untuk ibu menopouse?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian menopouse
2. Menjelaskan faktor predisposisi dan gejala menopouse
3. Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan untuk ibu menopouse
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menopouse
Kata “Menopause” berasal dari bahasa yunani, yaitu men yang berarti “bulan”
dan peuseis artinnya “penghentian sementara” yang digunakan untuk menggambarkan
berhentinnya haid. Sebenarnya secara linguistik yang lebih tepat adalah “menocease”
yang berarti berhentinnya masa menstruasi. (Risye Triana, 2016)
Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan menopause sebagai
periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 40 – 50
tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid
sama sekali. Dapat didiagnosa setelah 1 tahun tidak mengalami menstruasi. Masa
pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas. Pada premenopause timbul
kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi gangguan vegetatif seperti
panas, berkeringat dan palpitari, gangguan psikis berupa labilitas emosi dan gangguan
organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan tulang.
Menopause didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang
wanita tidalagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau
berhenti. Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang
ditandai dengan berhentinya masa subur. (Evi nuriyanti, 2013)
B. Etiologi
Efek berkurangnya hormon estrogen mengakibatkan penipisan pada dinding vagina,
pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit juga akan terlihat. Akhirnya,
karena epitel vagina menjadi atrofi dan tidak adanya darah kapiler berakibat
permukaan vagina menjadi pucat. Selain itu, rugae-rugae (kerut) vagina akan jauh
berkurang yang mengakibatkan permukaannya menjadi licin, akibatnya sering sekali
wanita mengeluhkan dispareunia (nyeri sewaktu senggama), sehingga malas
berhubungan seksual.(aldi fazzira, 2012)
C. Patofisiologi
Seiring dengan pertambahan usia, sistem neurohormonal tidak mampu
untuk berstimulasi periodik pada sistem endokrin yang menyebabkan ovarium
tidak memproduksi progesterone dan 17-β-estradiol dalam jumlah yang bermakna.
Estrogen hanya dibentuk dalam jumlah kecil melalui aromatisasi androsteredion
dalam sirkulasi. penurunan fungsi ovarium menyebabkan ovarium mengecil dan
akhirnya folikel juga menghilang.
Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab timbulnya
perubahan-perubahan pasca menopause, misalnya: kekeringan vagina, yang
dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sewaktu berhubungan seks, dan atrofi
gradual organ-organ genetalia, serta perubahan fisik lainnya. Namun wanita
pasca menopause tetap memiliki dorongan seks karena androgen adrenal
mereka. Masih tidak jelas apakah gejala-gejala emosional yang berkaitan dengan
fungsi ovarium, misalnya depresi dan iritabilitas, disebabkan oleh penurunan
estrogen akan merupakan reaksi psikologis terhadap dampak menopause.
(Nurmala atu, 2011)
D. Faktor Predisposisi
a. Usia saat haid pertama kali ( menarche )
Jika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi terbilang dalam usia yang
masih belia, maka menopause yang akan terjadi semakin lama.
b. Faktor psikis
Mereka para wanita yang belum menikah dan bekerja sangat mempengaruhi
menopause itu lebih cepat terjadi dibanding dengan mereka yang tidak menikah dan
tidak bekerja. Hal ini sangat mempengaruhi keadaan psikis wanita.
c. Jumlah anak
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang melahirkan banyak anak,
cenderung lebih mudah dan lebih cepat mengalami penuaan dini dan mereka makin
dekat dengan masa menopause.
d. Usia melahirkan
Ketika seorang wanita melahirkan atau memilii seorang anak dalam usia yang cukup
tua misalnya memiliki anak di usia 35 tahun, maka semakin lama wanita tersebut
memasuki usia menopause. Hal ini disebabkan oleh ketika seorang dalam masa
kehamilan dan persalinan di usia yang cukup tua akan berpengaruh pada lambannya
proses sistem kerja dari organ reproduksi dan memperlambat proses penuaan dini
e. Pemakaian kontrasepsi
Pemilihan dalam pemakaian alat kontrasepsi juga dapat mempengaruhi seorang
wanita mengalami keterlambatan dalam menopause.
f. Merokok
Rokok memang menjadi salah satu penyebab dari banyak penyakit. Wanita yang suka
merokok cenderung lebih cepat mengalami masa menopause.
g. Sosial ekonomi
Secara pasti faktor sosial ekonomi belum bisa dipastikan sebagai penyebab
menopause. Namun menurut sebuah buku karya DR. Faisal mengungkapkan bahwa
menopause dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi termasuk pendidikan dan
pekerjaan. (Sasrawita, 2017)
Kasus:
Ny A berusia 50 tahun datang bersama suaminya ke rumah sakit harapan bunda untuk
berkonsultasi. Klien mengeluh tidak haid selama 5 bulan, disertai dengan perasaan tidak
enak, seperti rasa hangat yang menyebar dari badan ke wajah (hot flushes), sulit
berkonsentrasi, sakit kepala, tangan dan kaki dingin, gelisah, merasa nyeri di sekitar vagina
bila berhubungan sehingga ia sering menolak bila diajak berhubungan oleh suaminya. Klien
mengatakan tidak tau akan kondisi yang dialaminya dan sering bertanya-tanya mengenai
gejala yang di rasakan. Beberapa bulan sebelum tidak mendapat haid, klien
mengungkapkan haidnya tidak teratur. TD: 150/80 mmHg, RR: 24x/menit, N: 83x/menit, S:
37,5 C, BB: 56 Kg, TB: 155 cm
A. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Ny A
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Melati No. 10 Bukittinggi
b. Identitas penanggung Jawab
Nama : Tn A
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana Pendidikan
Pekerjaan : Guru
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Melati No. 10 Bukittinggi
c. Riwayat kesehatan saat ini
C. Pemeriksaan Diagnostik
1) Tes kehamilan: (-)
2) Pemeriksaan darah: kadar progesterone dan estrogen rendah
3) Pemeriksaan mikroskopik: Korteks ovarium menipis dan medulla relatif
menebal akibat bertambahnya jaringan ikat fibrosa dan menjadi sklerotik.
D. Pengelompokan Data
DS:
1) Klien mengeluh nyeri saat berhubungan
2) Klien mengeluh tidak haid selama 5 bulan
3) Klien mengungkapkan sering menolak bila diajak berhubungan.
4) Klien merasa tidak enak dengan keadaannya sekarang.
DO:
1) Klien sering bertanya tentang keadaannya
2) Klien tampak cemas, gelisah
3) Alat kelamin tampak mengecil
4) Vagina kering dan kurang elastis
Diagnosa Keperawatan:
1) Disfungsi seksual b/d perubahan struktur/fungsi seksual
(SDKI:D.0069)
2) Nyeri akut (SDKI: D. 0077)
3) Ansietas b/d kurang terpapar informasi (SDKI: D.0080), (PPNI, 2016)
E. Intervensi
Diagnosa Keperawatan NIC
Disfungsi seksual b/d perubahan Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam skala nyeri
struktur/fungsi seksual berkurang:
Nyeri akut b/d dismenorea Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan:
Ansietas b/d kurang terpapar informasi Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan:
G. WOC Menopause
Menarche Psikis Seperti Stres Usia Peny. Endometriosis dll Pemakaian Kontrasepsi
MENOPAUSE
MK : Disfungsi Seksual
162
DAFTAR PUSTAKA
Nurmaizar siregar. (2018). Jurnal Diversita Kualitas Hidup Wanita Menopause Ditinjau dari
Dukungan Sosial di Quality of Life of Menopausal Women Judging from Social Support
in. Jurnal Deversita, 4(1), 9–15.
Risye Triana. (2016). Asuhan kebidanan pada ibu menopouse. JKM (Jurnal Kesehatan
Masyarakat) Cendekia Utama, 117–145.