( Study di Ruang ICU RSUD Bangil Kab. Pasuruan Prov. Jawa Timur )
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan
OLEH :
ASRI
ASTUTIK NIM
161210003
JOMBANG
2019
ii
PERNYATAAN I3E RAS PLAt)IASI
I’m›.vtate I-Iyperia ’ia (i3PH) Post 1 ur-P Hari ke 1 dan 2 di Ruang ICU RSUD
kemudian hari terbukti melakukan plagiasi, maka saya siap di tindak sesuai
161210003
IV
1'EItNYATAAN KEASLIAN
Jenjang : Diploma
Program Studi : D3
Kepcrawatan
Pro›'lale Hyperla.via (BPl I) Post Tur-P Hari ke 1 dan 2 di Riiang ICU RSUD
hari terbukti melakukan plagiasi, maka saya siap di tindak sesuai ketentuan
DA F254478682
NIM
IC1210003
StJRAT PERNYATAAN
Keperawatan pada klien Benigna I’roslale Hyperlu.via (BPI-I) Post Tur-P Hari ke
1 dan 2 di Ruang ICU RSUD Bangil Pasuruan” adalah bukan Karya Ilmiah orang
lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang
JombangJ9.Iuli 2019
Peneliti
7 AD 54878326
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM . 161210003
Pasuruan Telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya sehingga dapat
diajukan dalam ujian Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma III Sekolah
Menyetujui
Pembimbing Utama Pembimbing Anggota
Mengetahui
vi
LEMBAR PENGESAHAN
NIM 161210003
Telah diuji dan dinilai oleh dewan penguji pada Program Studi
Medika Jombang.
Ditetapkan di : Jombang
vii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA
sehingga Karya Tulis Ilmiah dengan judul " Asuhan Keperawatan pada klien
Benigna Prostate Hyperlasia (BPH) Post Tur-P Hari ke 1 dan 2 di Ruang ICU
RSUD Bangil Pasuruan” ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang. Dalam penyusunan proposal karya
tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak, untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada H. Imam Fatoni, SKM.,
MM selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika
Jombang yang telah memberikan sarana prasarana. Maharani Tri
Puspita.,S.Kep.Ns.,MM, selaku Kaprodi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang. Dr. Hariyono S.Kep.,Ns.,M.Kep
selaku pembimbing utama yang telah banyak memberi pengarahan, motivasi dan
masukan dalam penyusunan proposal ini. Inayatur Rosyidah S.Kep.,Ns.,M.Kep
selaku pembimbing anggota yang telah banyak memberi motivasi, pengarahan
dan ketelitian dalam penyusunan proposal ini. Beserta seluruh civitas akademik
program studi D3 Keperawatan. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada
kedua orang tuaku yang selalu memberi do'a, dukungan dan semangat tiada henti
dan selalu memberi dukungan baik moral maupun material dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
Serta teman-teman D3 Keperawatan yang aku sayangi sudah menjadi teman
yang luar biasa selama tiga tahun ini yang selalu membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung memberikan saran dan dorongan sehingga
terselesaikannya proposal karya tulis ilmiah ini.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya dan semua pihak yang telah
memberikan kesempatan, dukungan dan bantuan menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini
masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan penulis, namun
peneliti berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan, maka dengan
segala kerendahan hati penulis mengharap saran dan kritik yang membangun demi
ix
kesempurnaan proposal karya tulis ilmiah ini, penulis berharap karya tulis ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi profesi keperawatan amin.
Penulis
x
MOTTO
Belajar dari masa lalu mencoba menggunakan cara yang berbeda dan selalu
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kepada tuhan yang maha agung, atas karunia dan rahmatmu yang
telah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk menjalani hidup ini atas rahmat
karya sederhana ini kepada orang – orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.
Ayahanda dan ibunda, disini anakmu mencoba untuk memberikan sesuatu yang
terbaik untukmu. Betapa diri ini inginmelihat kalian bangga kepadaku. Walaupun
itu tidak mungkin bisa membalas semua kasih sayang dan pengorbanan yang telah
kalian berikan untukku, yang tanpa henti selalu mendoakan dan memberi
dukungan disetiap langkahku. Semoga ini menjadi langkah awal untuk mebuat ibu
dan ayah bahagia dan bangga kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang berarti
buatmu. Maafkanlah aku ibu, ayah, yang telah selalu merepotkanmu membuatmu
marah membuatmu menangis. Aku berjanji akan menjadi anak yang berguna
bagimu kelak. Terima kasih ibu ... Terima kasih ayah ...
Dosen – dosenku
Terima kasih telah menjadi orang tua kedua untukku, telah membimbingku
xi
Teman dan sahabatku
Terimakasih atas dukungan serta bantuan dari kalian tak akan mungkin aku dapat
sampai disini, terimakasih untuk canda, tawa, tangis, dan perjuangan yang telah
kita lewati bersama, tetap kejar mimpi kalian, semoga kita semua menjadi orang
yang sukses menjadi orang yang berguna dan semoga kita bisa dipertemukan lagi
disaat kita semua sudah menjadi orang sukses semua kelak dikemudian hari.
Amin
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.4. Konsep Asuhan Keperawatan ................................................................... 28
2.4.1. Pengkajian....................................................................................... 28
2.4.2. Diagnosa Keperawatan ................................................................... 29
2.4.3. Intervensi Keperawatan................................................................... 29
2.4.4. mplementasi Keperawatan .............................................................. 30
2.4.5. Evaluasi Keperawatan..................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian....................................................................................... 31
3.2. Subyek Penelitian...................................................................................... 31
3.3. Lokasi dan Tempat Penelitian................................................................... 32
3.4. Fokus Studi dan Definisi Operasional Fokus Studi .................................. 32
3.5. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 32
3.6. Langkah-langkah Pengumpulan Data ....................................................... 33
3.7. Etika Penelitian ................................................................................................ 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil .......................................................................................................... 38
4.1.1. Gambaran lokasi pengambilan data ................................................ 38
4.1.2. Pengkajian....................................................................................... 38
4.1.3. Analisa Data.................................................................................... 43
4.1.4. Diagnosa Keperawatan ................................................................... 44
4.1.5. Intervensi Keperawatan................................................................... 44
4.1.6. Implementasi Keperawatan............................................................. 46
4.1.7. Evaluasi Keperawatan..................................................................... 49
4.2. Pembahasan............................................................................................... 51
4.2.1. Pengkajian....................................................................................... 50
4.2.2. Diagnosa Keperawatan ................................................................... 55
4.2.3. Intervensi Keperawatan................................................................... 56
4.2.4. Implementasi Keperawatan............................................................. 57
4.2.5. Evaluasi Keperawatan..................................................................... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 60
5.2. Saran ......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
xvii
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN BENIGNA
PROSTATEHYPERPLASIA ( BPH ) POST TUR-P HARI KE 1 DAN
2 DENGAN MASALAH NYERI AKUT
xviii
ABSTRACT
By : Asri Astutik
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
kedua di Indonesa setelah ISK. Penyakit BPH ini merupakan penyakit yang
menetes (Corwin, 2009). Pada pasien BPH sering muncul keluhan nyeri,
ginjal, hal tersebut terjadi karena pembengkakan kelenjar prostat atau BPH.
mungkin terjadi (Barbara, 2010). Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah
cedera akut penyakit atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat
Jumlah kematian pasien BPH disebagian besar negara maju pada tahun
jiwa pertahun. Di seluruh dunia, sekitar 30 juta pria memiliki gejala yang
1
2
yang pasti belum pernah diteliti, tetapi sebagai gambaran di dua rumah sakit
Penyebab terjadinya BPH hingga saat ini belum diketahui secara pasti,
menggunakan resektroskop (TUR-P) akan menyebabkan respon nyeri saat buang air kecil dan dapat menyebabkan komplik
tangan, kaki, perut dan punggung, serta mengulang hal yang sama sambil
terus berkonsentrasi hingga didapat rasa nyaman, tenang, dan rileks (Hidayat,
2012). Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menangani BPH adalah
dengan melakukan tindakan operasi terbuka atau dapat disebut dengan open
sayatan pada bagian perut yang bawah sampai prostat tanpa membuka
prostate hyperplasia dengan masalah nyeri akut di ruang ICU RSUD Bangil
Pasuruan.
Pasuruan.
Bangil Pasuruan.
Bangil Pasuruan.
Karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan
asuhan keperawatan terutama bagi pasien dengan masalah nyeri akut pada
kepada klien penderita dengan masalah nyeri akut pada kasus BPH.
TINJAUAN PUSTAKA
BPH adalah suatu kondisi yang sering terjadi sebagai hasil dari
hormon androgen. Faktor lain yang erat kaitannya dengan BPH adalah
1. Dihydrotestosteron
3. Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan
5
6
menyebabkan produksi sel stoma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi
(urgensi)
2) Rasa tidak puas sehabis miksi, kandung kemih tidak kosong dengan
baik
duk sampah nitrogen) dan gagal ginjal dengan retensi urin kronis dan volume residu yang besar.
ejala generalisata seperti keletihan, anoreksia, mual dan muntah, dan rasa tidak nyaman pada epigastrik. Berdasarkan keluh
jadi :
: Penderita
1) Derajat
merasakan
I lemahnya pancaran berkemih, kencing takpuas,frekuensikencing bertam
terutama pada malam hari.
3) Derajat III : Timbulnya retensi total. Bila sudah sampai tahap ini
pielonfritis, heronefrosi.
2.1.4 Patofisiologi
Perubahan mikroskopik pada prostat telah terjadi pada pria usia 30-40
patologi anatomi yang ada pada pria usia 50 tahunan. Perubahan hormonal
ami hiperplasia yamg disebabkan oleh sekresi androgen yang berkurang, estrogen bertambah relatif atau absolut. Estrogen
broblast growth factor (B-FGF) dapat menstimulasi sel stroma dan ditemukan dengan konsentrasi yang lebih besar pada pas
infeksi.
tahap awal setelah terjadi pembesaran prostat, resistensi urin pada leher
buli-buli dan daerah prostat meningkat, serta otot detrusor menebal dan
galami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin yang selanjutnya dapat menye
gejala yaitu :
babkan resistensi uretra adalah gambaran awal dan menetap dari BPH. Retensi akut disebabkan oleh edema yang terjadi pa
ggu lama), terjadi karena
untuk dapat melawan resistensi uretra.
dribbling dan rasa belum puas sehabis miksi terjadi karena jumlah
hambatan normal dari korteks berkurang dan tonus sfingter dan uretra
pada saat miksi) jarang terjadi. Jika ada disebabkan oleh ketidak
embangnya penyakit urin keluar sedikit-sedikit secara berkala karena setelah buli-buli mencapai complience maksimum, tek
h submukosa pada prostat yang membesar.
esikal atau uretra prostatik, sehingga menyebabkan pengosongan urin inkomplit atau retensi urin. Akibatnya terjadi dilatasi
10) Infeksi saluran kemih dapat terjadi akibat stasis urin, di mana sebagian
urin tetap berada dalam saluran kemih dan berfungsi sebagai media
11) Karena selalu terdapat sisa urin dapat terbentuk batu endapan dalam
12) Pada waktu miksi pasien harus mengedan sehingga lama kelamaan
adi pembesaran prostate, resistensi pada leher buli-buli dan daerah prostate meningkat, serta otot destrusor menebal dan
maka akan terjadi statis urin. Urin yang statis akan menjadi alkalin
aktu miksi penderita harus mengejan sehingga lama kelamaan menyebabkan hernia atau hemoroid. Karena selalu terdapat
2.1.5 Komplikasi
hemoroid. Stasis urin dalam vesiko urinaria akan membentuk batu endapan
yang menambah keluhan iritasidan hematuria. Selain itu, stasis urin dalam
(Sjamsuhidajat, 2005).
1. Urinalisa.
2. Analisis urin dan mikroskopik urin penting untuk melihat adanya sel
meriksaan prostate spesific antigen (PSA) dilakukan sebagai dasar penentuan perlunya biopsi atau sebagai deteksi dini kegan
darah mencakup Hb, leukosit, eritrosit, hitung jenis leukosit, CT, BT,
14
2005).
4. Pemeriksaan radiologis
derajat disfungsi buli, dan volume residu urin.Dari foto polos dapat
bat kegagalan ginjal. Dari pielografi intravena dapat dilihat supresi komplit dari fungsi renal, hidronefrosis dan hidroureter, g
2005).
15
Beberapa kelebihan TUR-P antara lain prosedur ini tidak dibutuhkan insisi
dan dapat digunakan untuk prostat dengan ukuran beragam, dan lebih aman
bagi pasien yang mempunyai resiko bedah yang buruk (Smeltzer & Bare,
2003).
lengan bawah.
16
2. Anda akan diantar oleh perawat menuju kamar operasi, lalu diberikan
baju khusus dan penutup kepala. Semua pakaian, jam tangan dan
3. Setelah itu anda akan diminta pindah ke tempat tidur dorong menuju
4. Anda diminta pindah ke meja operasi, lalu dokter anestesi dan penata
ui pinggang bagian belakang. Selanjutnya obat bius dimasukkan melalui tempat suntikan ini. Anda akan diminta mengangka
perlu khawatir atau takut karena sebatas dada anda akan ditutup dengan
kain sehingga anda tidak perlu melihat jalannya operasi. Anda tidak
8. Setelah prosedur selesai anda akan melihat sebuah selang kateter dari
penis terpasang dan diplester kearah kaki anda. Fungsi selang ini selain
TURP. Pada kateter ini juga akan terpasang cairan untuk mencuci sisa
10. Anda akan kembali ke ruangan rawat bila kondisi anda baik dan stabil
tindakan awal perawatan pasca operasi prostat yang tujuannya untukmengevaluasi kondisi kantung kemih dan untuk meng
debit air kencing sehingga sering terjadi kebocoran air seni atau kencing
3. Hindari Pendarahan
Tidak mengejan saat buang air besar adalah upaya terbaik sebagai
buang air besar saraf saraf sekitar prostat akan mendapat tekanan karena
stat. Untuk kondisi prostat lebih baik pasca operasi hendaknya pasien merubah gaya hidupnya misalnya membiasakan diri u
5. Pola makan
pola makan buruk yang terbukti menjadi salah satu penyebab prostat
bermasalah. Untuk menjaga agar kondisi serta fungsi prostat tetap baik
6. Obat herbal
sangatlah berbeda.
an atau control secara rutin pada dokter yang terkait agar proses penyembuhan benar benar maksimal. Biasanya dokter aka
mperhatikan kebersihan fisik termasuk bagian organ kemaluannya misalnya memakai pakaian dalam yang selalu dalam kead
kemih melalui luka yang terjadi pada bagian prostat yang telah dijahit
2) Masalah buang air kecil – Kandung kemih akan terasa penuh dan air
sekeliling area prostate dan prostate itu sendiri akan terasa nyeri
infeksi telah menyebar ke area lain yang lebih luas selain kandung
memburuk.
sensasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan lainnya. Hal
tersebut menjadi dasar bagi perawat dalam mengatasi nyeri pada klien
(Asmadi, 2008)
bersifat sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam
1. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit
atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat, dengan ukuran
Nyeri akut terkadang disertai oleh aktivasi sistem saraf simpatis yang
2. Nyeri Kronik
Manisfestasi klinis yang tampak pada nyeri kronis sangat berbeda dengan
sering kali didapatkan masih dalam batas normal dan tidak disertai
tersinggung, marah dan tidak tertarik pada aktivitas fisik. Secara verbal
Metode Numeric Rating Scale (NRS) ini didasari pada skala angka
etnis, hingga dosis. NRS juga lebih efektif untuk mendeteksi penyebab
pernyataan spesifik terkait tingkatan nyeri sehingga seberapa parah nyeri yang dirasakan tidak dapat diidentifikasi den
Keterangan:
1) 0 : Tidak nyeri
distraksi.
berkomunikasi, memukul
24
nyeri, yaitu :
1. Stimulasi
uksi merupakan proses ketika suatu stimuli nyeri (noxious stimuli) diubah menjadi suatu aktivitas listrik yang akan diterima u
isi
isi merupakan proses penerusan impuls nyeri dari nociceptori safar perifer melewati cormu dorsalis dan corda spinalis men
si
5. Persepsi
yaitu:
1. Usia
bertambahnya usia .
ya nyeri.Umumnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dalam merespon nyeri tetapi pada anak perempuan
Begitu juga rasa haus, dehidrasi dan lapar akan meningkatkan persepsi
nyeri.
26
5. Endorfin
lainnya. Hal inilah yang sering menyebabkan rasa nyeri yang dirasakan
6. Situasional
Pengalaman nyeri klien pada situasi formal akan terasa lebih besar
kan meningkatkan persepsi dan membuat impuls rasa nyeri lebih cepat disampaikan. Adapun status emosi yang sangat mem
respons nyeri.
namun teori gerbang kendali nyeri dianggap paling relevan (Tamsuri, 2007).
27
Teori gate control dari Melzack dan Wall (1965) mengusulkan bahwa
sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri
dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah
sensori dan serabut kontrol desenden dari otak mengatur proses pertahanan
yaitu:
dengan cara terapi fisik (meliputi stimulasi kulit, pijatan, kompres hangat
lebih murah, mudah, efektif dan tanpa efek yang merugikan (Potter &
Perry, 2005).
2.4.1 Pengkajian
setiap hari, berkemih pada malam hari, sering berkemih, perasaan tidak
b. Resiko perdarahan
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria
Masalah Kolaborasi Intervensi
Hasil
Nyeri akut berhubungan dengan: NOC : NIC:
Agen injuri (biologi, 1. Pain Level 1. Lakukan pengkajian nyeri
kimia, fisik, psikologis), 2. Paincontrol secara
kerusakanjaringan 3. Comfort level komprehensif termasuk
DS: Setelah dilakukan lokasi, karakteristik, durasi,
Laporansecaraverbal tindakan frekuensi, kualitasdanfactor
DO: keperawat presipitas
1. Posisiuntukmenahannyeri. an selama 2. Observasi reaksi nonverbal
2. Tingkahlakuberhati-hati. 3 x 24 jam dariketidaknyamanan.
3. Gangguan tidur (mata sayu, tampak Pasien 3. Bantu pasien dan keluarga
capek, sulit atau gerakan kacau, tidak untuk mencari dan
menyeringai). mengalam menemukandukungan.
4. Terfokus padadirisendiri. i nyeri, 4. Kontrol lingkungan yang
5. Fokus menyempit dengan dapat mempengaruhi nyeri
(penurunanpersepsi waktu, kerusakan kriteria seperti suhu ruangan,
proses berpikir, penurunan interaksi hasil: pencahayaan dan
dengan orang dan lingkungan). 1. Mampu mengontrolnyeri kebisingan.
6. Tingkah laku distraksi, contoh : (tahu penyebab nyeri, 5. Kurangi faktor presipitasi
jalan- jalan, menemui orang lain mampu menggunakan nyeri.
dan atau aktivitas, aktivitas tehnik nonfarmakologi 6. Kaji tipe dan sumber nyeri
berulang- ulang). untuk mengurangi nyeri, untuk menentukan
7. Respon autonom (seperti diaphoresis, mencaribantuan). intervensi.
perubahan tekanan darah, perubahan 2. Melaporkan bahwa nyeri 7. Ajarkan tentang teknik non
nafas, nadidan dilatasi pupil). berkurang dengan farmakologi: nafas dalam,
8. Perubahanautonomic dalamtonusotot menggunakan relaksasi, distraksi, kompres
(mungkin dalam rentang dari lemah manajemennyeri. hangat/ dingin.
ke kaku). 3. Mampu mengenali 8. Berikan analgetik untuk
9. Tingkah laku ekspresif nyeri (skala, menguranginyeri.
30
2.4.4 Implementasi
2.4.5 Evaluasi
keadaan klien (hasil yang dimati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
METODE PENELITIAN
3.1 Desain/Rancangan
Desain penelitian adalah logika yang berkaitan antara data yang harus
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial. Secara
umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok
pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti
31
32
masalah nyeri akut yang dirawat diruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Bangil.
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Bangil
2. Waktu penelitian
Fokus studi dalam studi kasus ini adalah asuhan keperawatan dengan
masalah nyeri akut pada pasien Benigna Prostat Hyperplasia post TUR-P di
meliputi:
1. Wawancara
data subyektif. Data yang perlu ditanyakan yaitu : Data biografi pasien,
kesehatan, pola nutrisi dan metabolik, pola eliminasi, pola istirahat, pola
kognitif, pola persepsi diri, pola peran hubungan, pola nilai keyakinan, dan
2. Observasi
Auskultasi).
1) Pemeriksaan penunjang
data yang diperoleh dari status rekam medik pasien seperti Pemeriksaan
penelitian
2. Setelah mendapatkan surat ijin dari instaldik, lalu diberikan izin untuk
tujuan penelitian.
kriteria dan dibantu oleh salah satu petugas yang ada di ruangan.
34
10. Dibuat kesimpulan dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan
1. Analisis data
sosiospiritual.
konsep teori.
yang ditemukan.
2. Penyajian data:
data pendukungnya.
bermanfaat.
36
self determination)
ertanggung jawab ketika melaksanakan penelitian tersebut. Apabila lansia mengalami cedera yang diakibatkan oleh peneliti
itian dengan memberikan lembar persetujuan. Peneliti memberikan informasi secara lengkap kepada partisipan tentang tu
c.
partisipan penelitian.
37
2008).
BAB 4
4.1 Hasil
kasus serta pengambilan data adalah di ruang ICU RSUD Bangil Pasuruan
Diruang ICU hanya terdapat 1 ruang dengan kapasitas ruangan terdiri dari
tempat tidur matras, bed site cabinet, AC, ruang khusus penyakit TBC,
peralatan lengkap. Lokasi ini beralamat di Jln. Raya Raci Bangil Pasuruan.
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas Pasien
38
39
2. Riwayat Penyakit
4. Pemeriksaan Fisik
Bladder (B4) BAK dengan bantuan alat. BAK dengan bantuan alat.
Terpasang treeway, irigasi Terpasang treeway, irigasi:
kateter cairan NaCL 0.9%, kateter cairan NaCL 0.9%,
traksi: terdapat plester di paha traksi: terdapat plester di paha
kanan, warna urine kuning, kiri, warna urine kuning
jumlah urine 2800cc/jam. terang, jumlah urine
600cc/jam.
Bowel (B5) Tidak pernah BAB, perut terasa Tidak pernah BAB, perut
kembung, tidak ada nyeri tekan, tidak terasa kembung, tidak
tidak terpasang NGT, mukosa ada nyeri tekan, tidak
bibir kering, lidah bersih, tidak terpasang NGT, mukosa bibir
ada rembesan. kering, lidah bersih, tidak ada
rembesan.
Bone dan Suhu 37oC, turgor baik, Suhu 36,2oC, turgor baik,
Integumen (B6) kekuatan otot. kekuatan otot
4 4 5 5
4 4 5 5
Tabel 4.7 Analisa Data Keperawatan Asuhan Keperawatan Klien Benigna Prostate
Hyperplasia (BPH) Post TURP hari ke 1 dan 2 dengan Masalah Nyeri
Akut, April 2019.
Analisa data Etiologi Masalah Keperawatan
Pasien `1
Skala: 5
Injeksi metamizole
sodium 500mg/ml
Traksi NaCl 0.9%
Warna urine kuning
jernih
4.1.4 Daftar Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisik cedera fisik.
Pasien 1
rentang normal(3)
6. Tidak mengalami
gangguan tidur (3)
Pasien 2
Pasien 1
S: 7
T: Terus Menerus
14.25 2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketikdaknyamanan.
14.30 3. Membantu pasien dan keluarga untuik mencari
dan menemukan dukungan.
4. Mengontrol lingkungan yang dapat
14.35 mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan.
Seperti mengurangi suhu ruangan,
memberitahukan pasien lain untuk tidak rame.
5. Mengurangi faktor presipitasi nyeri.
14.45 6. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk
14.55 menentukan intervensi.
7. Mengajarkan tentang teknik nonfarmakologi:
nafas dalam, relaksasi, distraksi, kompres
15.05 hangat / dingin dengan cara menghibur
pasien, menanyakan tentang keluarga pasien.
8. Memberikan obat analgetik untuk mengurangi
nyeri sehari 3x sesudah makan.
15.10 9. Meningkatkan istirahat dengan cara
menyuruh pasien untuk tidur.
15.15 10. Memberikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
15.20 dari prosedur.
11. Memonitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pertama kali.
Tensi darah: 100/70 mmHg, Nadi: 80x/menit,
15.30 Suhu: 37oC, Pernafasan 21x/menit.
Pasien 2
Pasien 1
4.2 Pembahasan
(BPH), yang mengalami nyeri akut akibat post TUR-P. Prinsip pembahasan
4.2.1 Pengkajian
1. Data Subjektif
Nyeri pada tinjauan kasus pasien dengan pada post TUR-P BPH
dalam dua golongan yaitu penyebab yang berhubungan dengan psikis dan
nyeri sehingga timbul kejangan otot dan kerusakan akibat terbakar oleh
pembuluh darah atau penyumbatan aliran darah ke satu daerah atau organ
52
khawatirkan pada pasien BPH yaitu komplikasi dari penyakit tersebut. Gangguan-ganggua
Nyeri BPH disebabkan karena adanya pengangkatan jaringan prostate lewat uretra meng
membantu buang air kecil menurut peneliti. Selain itu dapat juga
kemih.
2. Data Objektif
memakai alat bantu nafas, frekuensi 22x/menit, irama nafas teratur, suara
nafas vesicular. Irama jantung regular, nadi 69x/ menit, kuat, tensi darah
53
95/68 mmHg, akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada edema. Kesadaran
0.9%, traksi: terdapat plester di paha kanan, warna urine kuning, jumlah
urine 2800cc/jam. Tidak pernah BAB, perut terasa kembung, tidak ada
nyeri tekan, tidak terpasang NGT, mukosa bibir kering, lidah bersih,
tidak ada rembesan. Suhu 37 derajat celcius, turgor baik, kekuatan otot
4 4
4 4
77x/menit, tensi darah 137/62 mmHg, akral hangat, CRT < 3 detik, tidak ada edema. Kesadaran composmentis, GCS 4,5,6, ti
tidak ada nyeri tekan, tidak terpasang NGT, mukosa bibir kering, lidah
bersih, tidak ada rembesan. Suhu 36,2 derajat celcius, turgor baik,
kekuatan otot
5 5
5 5
54
kemerahan, akral dingin. Pada pemeriksaan system persyarafan gejalanya adalah keluhan p
3. Pemeriksaan Diagnostik
Neutrofil 89,1 %, Limfosit 7,8 %, Monosit 1,7 %, PLT 403 103/µL, Kalsium Ion 1.080 Mmol/L.
cortex nampak normal, batas echo cortex tampak jelas, tak tampak
massa/klasifikasi.
55
sisa urine setelah penderita miksi spontan (normal sisa urine kosong
dengan batas intervensi sisa urine lebih dari 100cc), 150 ml. Angka
Pemeriksaan lain: BNO/IVP untuk menentukan divertikel, penebalan bladder, USG dengan t
4. Diagnosa Keperawatan
Peneliti menegakkan diagnose utama pada klien 1 dan klien 2 yaitu nyeri akut yang berhubu
adalah klien BAK dengan bantuan alat. Terpasang treeway, irigasi kateter
cairan NaCL 0.9%, traksi: terdapat plester di paha kanan, warna urine
oleh data-data subjektif pada klien 2 adalah klien sesak nafas disertai
berlebih.
atau tidak ada kesenjangan antara hasil laporan kasus dengan teori.Nyeri
akut terkadang disertai oleh aktivasi sistem saraf simpatis yang akan
Intervensi yang diberikan adalah (Manajemen Nyeri).Lakukan pengkajian nyeri secara komp
presipitasi nyeri. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi.
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitas. Observasi r
(Wilkinson, 2013).
Intervensi yang diberikan pada klien dengan nyeri akut sudah sesuai
dengan teori dan hasil penelitian, sehingga tidak ada kesenjangan antara
6. Implementasi Keperawatan
untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu
2017).
ahayaan dan kebisingan. Mengurangi faktor presipitasi nyeri. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi.
peneliti.
7. Evaluasi Keperawatan
bahwa pada klien 1 sudah membaik yang ditandai dengan nyeri yang
59
Come Scale: 4-5-6, tensi darah: 100/70 mmHg, nadi: 80x/menit, suhu:
Evaluasi keperawatan adalah langkah akhir dalam proses keperawatan untuk menilai apa
Pada catatan perkembangan klien 1 mengalami kemajuan yang signifikan serta menunjuk
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Nyeri Akut” diatas, maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai
berikut:
1. Pengkajian yang dilakukan pada klien 1 dan klien 2 pada tanggal 22 April
klien dibawa ke RSUD Bangil Pasuruan. Dengan keluhan pada klien 1 dan
berhubungan dengan agen cidera fisik yang ditandai dengan nyeri ketika
pencahayaan dan kebisingan. Kurangi faktor presipitasi nyeri. Kaji tipe dan
Berikan analgetik
60
61
nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan
termasuik lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitas. Mengobser
5. Evaluasi pada hari pertama keluhan klien 1 & 2 belum teratasi, pada hari
kedua keluhan klien 1 dan klien 2 sudah teratasi sebagian dan pindah
ruangan.
62
5.2 Saran
1. Bagi Perawat
Hyperplasia (BPH).
Hyperplasia (BPH).
mahasiswa.
4. Bagi Klien
Doenges, M.E., Marry, F..M and Alice, C.G., 2000. Rencana Asuhan
Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta, ECG
Dr. Lyndon Saputra.2012. Renal dan Urologi disertai contoh kasus klinik Furqan
(2014). Evaluasi biakan urine pada penderita BPH setelah pemasangan
kateter menetap pertama kali
Ignatavicus, D.D and Marilyn, F.B., 1991. Medikal Surgical Nursing : A Nursing
Procces Approach. International Edition. Philadepia, W.B
Saunders Company
Kirby, R, John F.P, Michael, K, Andrew, F.P and Louis, J.D., 2011. Shared Care
For Prostatic Disease. Oxford, ISIS Medical Media. Lab/UPF
Ilmu Bedah, 2011. Pedoman Diagnosis Dan Terapi. Surabaya,
Fakultas Ilmu Kedokteran AirlanggaRSUD. Dr. Soetomo.
Mery Digiolino, Donna Jackson, Jim Keogh. 2014. Keperawatan Medikal Bedah.
Yokyakarta: Rapha
Price SA, Wilson LM. 2012. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit.
Edisi ke-6. Jakarta: EGC.Purnomo B. 2012. Dasar-dasar urologi.
Edisi ke-3. Jakarta: Sagung Seto.
Schauer IG, Rowley DR. 2012. The functional role of reactive stroma in benign
prostatic hyperplasia. NIH Public Access. 82(4): 200−210.
63
64
Sherwood L. 2012. Fisiologi manusia; dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta:
EGC.59
Singh M, Shaheen F, Singh B, Khwaja R, Gojwari T, Hussain H. 2006.
Transrectal ultrasonography of prostate-correlation with
histopatology. JK-Practitioner. 13(3): 138−139.
Sugiyono. 2006. Teknik penelitian. Yogyakarta: Pines. Yoo TK, Cho HJ. 2012.
Benign prostatic hyperplasia: from bench to clinic. Korean Jurnal
of Urology. 53(3): 139−148.
SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN
Bersedia
Menjadi responden dalam penelitian
Pasuruan, ”<R
April 2019
Responden Saksi
Bersedia
Menjadi responden dalam penelitian
Responden Saksi
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Penanggung jawab biaya :
Usia : Nama :
Jenis kelamin : Alamat :
Suku : Hub. Keluarga :
Agama : Telepon :
Pendidikan :
Alamat :
Eliminasi
BAB
Frekuensi.......x/hari
warna .............
konsistensi
BAK
Frekuensi.......X/Hari
Warna .......
Alat bantu
Kebersihan Diri
Mandi.....................X/hari
Keramas.................x/hari
Sikat Gigi................X/Hari
Memotong Kuku..........
Ganti Pakaian ............
Toileting
Istirahat/Tidur
Tidur siang........................jam
Tidur Malam.....................jam
Kebiasaan Merokok/Jamu
m
u
l
u
t
:
lan c. T esaran
nyeri telan sulit mene
e liensupel
si n jejas
Ascite loka
: g sya, tidak ya, tidak ya, tidak
g Mual
ya, tidak ya, tidak ya, tidak
or Munta
o h
k Terpas
a ang
n NGT
d. A Bising
b usus
d .........................................
o x/mnt
m
e
n
L
u
k
a
o
p
e
r
a
s
i
P
e
m
b
e
s
a
r
a
n
h
e
p
a
r
P
e
m
b
tekan, : t ikterik sianosis
tegang nyeri lokasi t kemerahan
i hiperpigmentasi
e. B lc lendir/dara d h. Akral hangat panas
A ua h a dingin kering
B ni k basah
ar cair e. T
: k Masalah Keperawatan :
r
. a
k k
x o s i. Turgor baik
/ l i kurang
h o / jelek
r s s j.
, t p Luka :
o a
k m l jen
o i k is :
n / .....
s l g .....
i u i ... luas
s n p : ..
t a s .....
e k .....
n y ... bersih
s a kot
i or
t Lai
: i n-
kons d lai
tipas a n:
i k
f. K 8. Sistem Endokrin
inko o a. Pembesaran kelenjar tyroid :
Masalah Keperawatan
ntine m tidak
nsia p b. Pe
f. D a m
i r be
e t sar
t e an
m kel
p e enj
a n ar
d get
a s ah
t i be
Frekuensi n ni
:...............x/hari d ng ya
r tid
o ak
m La
in-
7. Sistem y lai
Muskuloskeletal dan a n:
Integumen (B6)
a. Pergerakan sendi G. PENGKAJIAN
t MasalahPSIKOSOSIAL
Keperawatan :
i 1.Masalah
PersepsiKeperawatan
klien terhadap: penyakitnya
d cobaan Tuhan hukuman
b. Kelainan a lainnya
ekstremitas k 2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya
g. K i murung gelisah tegang
c. Kelainan tl. u s marah/menang
belakang l 3. Reaksi saat interaksi kooperatif
i kooperatif curiga
d. Fraktur
4. Gangguan konsep diri
ya
t Masalah Keperawatan :
i
d
a
k
L
a
i
n
-
l
a
i
n
:
H. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Kebiasaan beribadah sering kadang-kadang tidak pernah
Lain-lain :
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, radiologi, EKG, USG)
J. TERAPI
....................., .................................
Mahasiswa,
(..........................................)
ANALISA DATA
SESUAI DENGAN
NANDA 2014
1. ……………………………………………….
2. ……………………………………………….
3. ……………………………………………….
4. ……………………………………………….
5. ……………………………………………….
INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
Hari/tanggal Tujuan & kriteria hasil Waktu Rencana tindakan Rasional
Mengandung SMART
Implementasi Keperawatan
Nama :………….. No.RM : ………………………..
No. Diagnosa
Hari/Tanggal Waktu Implementasi keperawatan Paraf
Evaluasi Keperawatan
Nama :………….. No.RM :
………………………..
No. Diagnosa
Hari/Tanggal Waktu Perkembangan Paraf
S :
O :
A :
P :
4" ''.“”-*0 PEMERINTAH XABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
JI. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153 Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 747789
Nomor 445.1/1124.21/424.202/2019
Kepada
Lampiran
Yth Ketua Stikes insan Cendekia i€soi a
Hal Persetu uan Penelitian
JI. Kemuning 57
JOMBANG
Dengan ketentuan
1. Menaati ketentuan-ketentuan yang berlaku di RSUD Bangil.
2. Setelah berakhirnya penelitian wa ib menyerahkan laporan hasil
penelitian kepada Seksi Diklat RSUD Bangil
H RETNO LESTARI
ETHICAL CLEARANCE
NO 445. 1/“ 08?. 2 f/424. 2U2/2? i S
TIM ETIK PENELITIAN KESEHATAN RSUD BANGIL KAB. PASURUAN. SETE LV.H
MEMPELAJARI DENGAN SEKSAMA RANCANGAN PENELITIAN YANG
DIUSULKAN, DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PENELITIAN DENGAN
SHAFAATRANATS. Kep.Ns
YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA
S9X0LAX 1IXGGI ILMU XESEXATAN
"INSAN CENDEKIA MEDIKA° 5K• MFNOIKNAS NO.14I/D/0/2005
Website: www.stikesicme•jby.ac1d
No.
113/KTI/HAAft/K31/073127/111/2019
Lamp.
Pefihal
Pre Surv‹'i, Study PendahuTuan, Jjii Penuliti \n
Kepada :
Yth. Direktur RSUD Bangil
di
Tempat
Dengan hormat.
Dalam rangka kegiatan penyusunan Skripsi/Karya Tulis llmiali yang menjadi prasyarat
wajib mahasiswn kami tinñik iiienye1‹!s‹iikiin Studi lii l'rogram iitvi‹1i D-Ill
Keperawatan Sekolah Tinggi hmu Kesehatan Insan Cende ki:i Medika Jombang, muka
sehubungan dengan hal tersebut kaini motion dengan hormat bantuan llapak/Ibn
untuk memberikan Pre Survei, Study Pendahuluan, Ijin Penelitian kepada mahaslswa
kami atas nama :
1 icniilu, its :iias {ii! rli:itia n, bantuan dim kcrjasiimanya disampaikan terima kasih.
6 Maret 2019
22
LEMBAR KONS ULTAS I KARYA TULIS ILMIAH
Naiiia mahaslswa : ASR1 ASTUTIlfi
NIM 161210003
PI ograin Studi . D3 I€epei awatan
Judttl UTI
Peinbiiiibing
I
Program Studi
]udulKTt
Pembiinbing I
Tanggal Hasil Konsultasi Tanda Tangan
NIM 161210003
.ludul UTI
Peiiibiliibing 11