Anda di halaman 1dari 7

TO 11 - PBM

Perhatikan teks di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no 1 sampai no 6!

Semakin hari, virus COVID-19 disebarkan semakin masif hingga ke daerah endemis malaria
di Indonesia terutama NTT, Maluku, dan Papua. Tidak hanya bahaya infeksi SARS-CoV-2, masyarakat
juga diminta untuk waspada terhadap penyakit lain termasuk malaria.
Malaria menjadi salah satu penyakit yang banyak menjangkit masyarakat di Indonesia,
maupun dunia. Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles tersebut diperkirakan
telah menyebabkan setidaknya 216 juta kasus di 91 negara dunia pada 2016 menurut catatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Maka dari itu, penyakit malaria diperlukan pengawasan yang
ketat di Indonesia.
Melansir “Sehat Negeriku Kemkes”, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular
Vektor dan Zoonosis Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa penyakit malaria memiliki gejala yang
mirip dengan COVID-19 termasuk demam, sakit kepala, hingga nyeri otot. Kemiripan tersebut
membuat prosedur layanan malaria mengacu pada protokol pencegahan COVID-19.
“Penderita malaria dapat terinfeksi penyakit lainnya termasuk COVID-19,” kata Siti. Dengan
hal tersebut, disarankan kepada petugas layanan malaria untuk mengenakan alat pelindung diri
(APD) guna mencegah penularan COVID-19 yang bisa jadi diidap oleh pasien malaria. Sementara itu,
bagi masyarakat luas di pemukiman diharapkan untuk tetap mengutamakan jarak fisik, memakai
masker, cuci tangan pakai sabun, dan menghindari kerumunan lebih dari 5 orang. Sebagai
tambahan, Siti menyarankan untuk memasang kelambu di ranjang sebagai langkah agar terhindar
dari gigitan nyamuk.
Di masa pandemi COVID-19 ini, pemeriksaan diagnostik malaria akan dilakukan dengan Tes
Cepat (RDT) sehingga pasien akan mendapatkan pengobatan segera setelah diketahui bahwa ia
terinfeksi malaria. Oleh karenanya, perencanaan kebutuhan logistik terutama RDT dan obat anti-
malaria disiapkan untuk mencukupi sampai 2-3 bulan ke depan di fasilitas pelayanan kesehatan. […]
WHO memberikan rekomendasi untuk memberikan obat massal (MDA) guna mengurangi kasus dan
angka kematian yang disebabkan malaria selama epidemi ini dan darurat. Dengan menggunakan
MDA, masyarakat yang ditargetkan akan diberikan obat-obatan antimalaria secara berulang terlepas
dari adanya gejala atau tidak.

(Artikel telah dimuat di laman tirto.id dengan perubahan)


Topik: Pemahaman Teks – Judul
1. Apa judul yang tepat untuk bacaan di atas?
A. Penyebaran Virus COVID-19 di Daerah Endemis Malaria
B. Imbauan Kemenkes Masyarakat Waspada Malaria Selama Pandemi COVID-19
C. Kemiripan Penyakit Malaria dengan COVID-19
D. Langkah Pemeriksaan dan Pengobatan Malaria di Masa Wabah COVID-19
E. Upaya Kemenkes Mencegah Penularan COVID-19 dan Malaria

Pembahasan: B
Opsi yang paling tepat adalah opsi B. Hal dapat dilihat dari paragraf satu dan keseluruhan teks yang
membahas penyakit malaria dan COVID-19. Opsi yang lain kurang tepat.

Topik: Pemahaman Teks – Penempatan Kalimat


2. Perhatikan kalimat ini!
Di sisi lain, penyakit malaria juga akan semakin memperberat kondisi seseorang yang
terinfeksi virus tersebut.
Letak yang paling tepat untuk kalimat tersebut adalah…
A. Setelah paragraf pertama kalimat kedua
B. Setelah paragraf kedua kalimat kedua
C. Setelah paragraf kedua kalimat ketiga
D. Setelah paragraf ketiga kalimat pertama
E. Setelah paragraf ketiga kalimat kedua

Pembahasan: E
Opsi yang paling tepat adalah opsi E karena sesuai pada konteks. Kalimat ini juga sesuai dengan
gagasan pada paragraf setelahnya. Opsi D berpotensi menjadi jawaban namun tidak sesuai karena
kalimat kedua membahas kemiripan yang telah dibahas di kalimat sebelumnya.

Topik: Pemahaman Teks – Jenis Kata Hubung


3. Perhatikan simbol […] pada teks tersebut. Kata yang paling tepat untuk melengkapi
kekosongan tersebut adalah…
A. Tetapi
B. Namun
C. Oleh sebab itu
D. Dengan demikian
E. Sehingga

Pembahasan: B
Opsi yang paling tepat adalah opsi B karena rekomendasi WHO untuk melbertentangan dengan aksi
RDT yang telah dilaksanakan sebelumnya. Opsi A salah karena kata tetapi merupakan kata
penghubung intrakalimat.

Topik: Pemahaman Teks – Bentukan Kata


4. Perhatikan kata yang disebarkan pada pada paragraf pertama teks. Kata tersebut harus
diperbaiki menjadi…
A. tersebar
B. disebar
C. persebaran
D. sebaran
E. menyebar

Pembahasan: E
Kalimat paling tepat sebagai kalimat aktif dan opsi E merupakan bentuk kata verba yang paling cocok
penggunaannya dengan konteks kalimat.

Topik: Pemahaman Teks – Perbaikan Kalimat


5. Perhatikan kalimat pada paragraf terakhir tersebut!

Di masa pandemi COVID-19 ini, pemeriksaan diagnostik malaria akan dilakukan dengan Tes
Cepat (RDT) sehingga pasien akan mendapatkan pengobatan segera setelah diketahui bahwa
ia terinfeksi malaria.

Apakah ada hal yang dapat diperbaiki pada kalimat diatas?


A. Di masa pandemi COVID-19 ini, pemeriksaan diagnostik malaria akan dilakukan dengan
tes cepat (RDT) sehingga pasien akan mendapatkan pengobatan segera setelah diketahui
bahwa ia terinfeksi malaria.
B. Pada masa pandemi COVID-19 ini, pemeriksaan diagnostik malaria akan dilakukan dengan
tes cepat (RDT) sehingga pasien akan mendapatkan pengobatan segera setelah diketahui
bahwa ia terinfeksi malaria.
C. Dalam masa pandemi COVID-19 ini, pemeriksaan diagnostik malaria akan dilakukan
dengan Tes Cepat (RDT) sehingga pasien akan mendapatkan pengobatan dengan segera
setelah diketahui bahwa ia terinfeksi malaria.
D. Pada masa pandemi COVID-19 ini, pemeriksaan diagnostik malaria akan dilakukan dengan
Tes Cepat (RDT) sehingga pasien akan mendapatkan pengobatan dengan segera setelah
diketahui bahwa ia terinfeksi malaria.
E. Tidak ada yang perlu dibenarkan.

Pembahasan: D
Kalimat paling tepat adalah D. ‘Masa pandemi COVID-19’ mengacu pada suatu waktu, maka preposisi
yang paling tepat digunakan adalah ‘pada’. ‘Tes Cepat’ harus ditulis dalam huruf kapital karena
merupakan suatu nama/istilah prosedur. Penulisan ‘dengan segera’ lebih tepat karena kata dengan
pada konteks ini memiliki arti ‘melakukan sesuatu’ sehingga dengan konteks kalimat teks.

Topik: Tata Kata - Imbuhan


6. Kata berimbuhan yang tidak tepat penggunaan ataupun ejaanya pada paragraf keempat
adalah….
A. mengenakan
B. pemukiman
C. penderita
D. diharapkan
E. mengutamakan

Pembahasan: B
Opsi B tidak tepat karena imbuhan pe- pada kata pemukiman berarti proses atau cara memukimkan.
Sedangkan, konteks paragraf tersebut mengacu pada tempat. Maka dibutuhkan imbuhan per- untuk
membentuk kata permukiman.

Topik: Tata Kata - Imbuhan


7. Semua kalimat berikut ini mengandung kata berimbuhan ke–an dengan makna yang sama
kecuali satu kalimat. Kalimat yang memiliki arti imbuhan ke-an yang berbeda adalah…
A. Kebakaran itu telah berlangsung selama satu jam sebelum tetangga mulai membantu.
B. Sebelum pemerintah daerah turun tangan membantu rakyat, kelaparan dan kemiskinan
di daerah tersebut sangatlah marak.
C. Lila lebih menyukai situasi belajar di rumah karena ia kepanasan di sekolah tanpa AC.
D. Ia tak mengamati bensin yang tersisa pada perjalanan pulang sehingga ia kehabisan
bensin di tengah jalan.
E. Romli ketakutan melihat hadiah yang diberikan Andi.

Pembahasan: D
Kalimat yang memiliki arti ke-an yang berbeda adalah opsi D karena imbuhan pada kalimat tersebut
memiliki arti ‘sudah habis’/’hilang’, sedangkan opsi lain mengacu pada arti ‘menjadi’.
Perhatikan teks di bawah ini untuk menjawab pertanyaan no 8 – no 11!

1
Menurut sebuah studi terbaru, uji bom nuklir yang dilakukan saat Perang Dingin
menyebabkan peningkatan curah hujan dalam dua tahun. 2Ini terjadi di lokasi hingga ribuan mil
jauhnya dari pusat peledakan. 3Curah hujan pada kurun waktu tertentu di lokasi tersebut meningkat
dengan cukup signifikan. 4Lebih dari setengah abad lalu, ‘perlombaan’ senjata nuklir meningkat saat
negara-negara di dunia bersitegang akibat Perang Dunia Ke-2. 5Kemudian, selama Perang Dingin pada
1950 hingga 1960-an, Amerika Serikat dan Uni Soviet melakukan uji coba nuklir di beberapa tempat
di dunia. 6Tes-tes tersebut dilakukan mulai dari wilayah Pasifik Selatan hingga gurun pasir di Amerika
Barat Daya.
7
Situs-situs pengujian tersebut masih menanggung akibatnya hingga sekarang dan beberapa
area memiliki radiasi yang tinggi sehingga tidak bisa ditinggali sama sekali. 8Namun, dampaknya tidak
hanya itu saja. 9Antara 1962 hingga 1964, diketahui bahwa polusi radioaktif menyebar ke seluruh
atmosfer, mengionisasi udara dan melepaskan muatan listrik yang mengubah pola curah hujan.
10
Meninjau catatan sejarah antara 1962 hingga 1964 dari dua stasiun cuaca di Inggris, para peneliti
dari University of Reading menjelaskan bagaimana muatan listrik sebagai hasil dari radiasi uji ledakan
dapat memengaruhi awan hujan saat itu. 11Dipublikasikan pada jurnal Physical Review Letters, para
peneliti menyatakan bahwa awan tampak lebih tebal dan curah hujan 24% lebih banyak saat tingkat
radioaktif yang tinggi.
12
“Dengan mempelajari unsur radioaktif yang dilepaskan dari uji senjata selama Perang Dingin,
para ilmuwan saat itu menemukan pola sirkulasi atmosfer. 13Kini, kami menggunakan lagi data
tersebut untuk mengetahui dampaknya pada curah hujan,” kata Giles Harrison, pemimpin penelitian
sekaligus Professor of Atmospheric Physics di University of Reading.
14
Diduga muatan listrik dapat mengubah bagaimana tetesan air di awan bertabrakan dan
menyatu, yang kemudian memengaruhi ukuran dan curah hujan. 15Hujan yang dihasilkan awan
bergantung pada berbagai faktor. 16Faktor seperti tingkat kondensasi dan cepatnya laju perolehan
massa air—hal ini membuat mereka cukup berat untuk jatuh ke permukaan—dapat mengubah
bagaimana bentuk hujan yang turun.
17
Para ilmuwan berspekulasi bahwa temuan mereka mungkin bermanfaat untuk penelitian
geoengineering. 18Menentukan bagaimana muatan listrik mungkin berperan dalam memengaruhi
hujan, kemudian berpotensi mengurangi kekeringan atau mungkin mencegah banjir.

(Artikel diadaptasi dari https://nationalgeographic.grid.id/read/132152940/uji-bom-nuklir-selama-


perang-dingin-memengaruhi-curah-hujan-di-bumi)

Topik: Pemahaman Teks – Simpulan


8. Simpulan yang tepat untuk teks di atas adalah…
A. Ditemukannya pengaruh uji bom nuklir selama Perang Dingin terhadap curah hujan.
B. Curah hujan meningkat setelah Perang Dingin karena uji bom nuklir.
C. Muatan listrik merupakan penyebab atas peningkatan curah hujan setalah uji bom nuklir
selama masa Perang Dingin.
D. Penemuan peningkatan curah hujan akibat unsur radioaktif bermanfaat dalam riset untuk
geoengineering dan mengontrol hujan.
E. Riset pengaruh radioaktivitas bom nuklir selama Perang Dingin menjadi suatu
kemungkinan untuk penelitian lanjut mengenai pengaruh muatan listrik kepada hujan.

Pembahasan: E
Opsi yang paling tepat adalah opsi E. Opsi tersebut menyangkut keseluruhan isu teks dan juga memiliki
kata ‘kemungkinan’ yang sesuai dengan teks. Opsi D kurang tepat karena tidak mengungkit fakta
bahwa hal tersebut masih kemungkinan/spekulasi. Opsi A, B, C tidak tepat karena belum
menyimpulkan keseluruhan teks.

Topik: Pemahaman Teks – Pemahaman Paragraf/Gagasan


9. Perhatikan paragraf pertama pada teks tersebut. Sebenarnya, paragraf tersebut merupakan
gabungan dari dua paragraf yang berbeda. Awal mula dari paragraf kedua jika paragraf
tersebut dipecah adalah setelah kalimat…
A. Kalimat 1
B. Kalimat 2
C. Kalimat 3
D. Kalimat 4
E. Kalimat 5
Pembahasan: C
Opsi yang paling tepat adalah opsi C karena sesuai dengan konteks teks. Kalimat empat mendiskusikan
sejarah terjadinya uji tes nuklir, yang pembahasannya berbeda dengan kalimat sebelumnya yaitu
mengenai peningkatan curah hujan.

Topik: KBBI – Penulisan Angka dan Bilangan, Penggunaan Huruf Kapital, Penggunaan Tanda Baca
10. Perhatikan teks diatas. Apakah ada kalimat yang perlu untuk dibenarkan?
A. Penulisan bilangan Perang Dunia Ke-2 di paragraf pertama kalimat keempat seharusnya
ditulis dengan bentuk Perang Dunia II.
B. Penulisan tahun 1960-an seharusnya ditulis tanpa tanda strip (-)
C. Penggunaan tanda hubung (—) yang tidak tepat.
D. Penulisan huruf kapital pada Pasifik Selatan dan Amerika Barat Daya tidak tepat karena
seharusnya arah mata angin tidak perlu diberi huruf kapital.
E. Tidak ada kalimat yang perlu dibenarkan.

Pembahasan: E
Semua opsi sudah benar dan tidak perlu dibenarkan. Penulisan Perang Dunia Ke-2 beserta Perang
Dunia II merupakan penulisan yang sesuai dengan aturan KBBI. Tanda pisah dan tanda hubung juga
sudah digunakan dalam konteks yang benar. Penulisan arah mata angin dalam konteks teks wajib
dikapitalisasi karena menyangkut daerah.

Topik: Pemahaman Teks – Paragraf


11. Diperlukan sebuah paragraf antara kalimat 11 dan 12. Gagasan pokok paragraf yang paling
tepat adalah…
A. Sejarah mengenai Perang Dingin dan senjata nuklir yang digunakan pada masa tersebut.
B. Pembentukan awan melalui pola sirkulasi atmosfer.
C. Perbandingan awan radioaktif dengan awan biasa setelah masa Perang Dingin.
D. Penjelasan efek unsur radioaktif dari senjata Perang Dingin terhadap curah hujan.
E. Ulasan komposisi dan penggunaan material radioaktif yang digunakan senjata Perang
Dingin.

Pembahasan: E

Opsi A sudah dibahas di paragraf pertama. Opsi B salah karena fokus teks adalah efek radioaktif pada
awan dan curah hujan, bukan tentang pembentukan awan maupun atmosfer itu sendiri. Opsi C salah
karena dilakukan ‘setelah’ masa Perang Dingin. Opsi D salah karena belum ada konklusi yang bisa
diambil pada teks tersebut mengenai bagaimana unsur radioaktif memengaruhi curah hujan dan juga
karena hal ini dibahas di paragraf-paragraf selanjutnya.
Topik: Penggunaan Tanda Baca
12. Pengunaan tanda baca yang tepat ada pada kalimat…

A. “Komandan saya akan bahagia mendengar berita bahwa lagu ‘Indonesia Raya’ sedang
berkumandang di seluruh penjuru Indonesia,” ujar Letnan Sergianto.
B. Saya yakin bahwa nomor surat kedinasan saya itu bukan nomor 004/SDN01/IX-2019.
C. Banyak wanita yang cantik tetapi tidak semua memiliki humor seperti dirinya.
D. Simpulan yang demikian ini, ditarik berdasarkan data perbandingan jumlah elektabilitas
kandidat pertama dibandingkan kandidat yang kedua.
E. Kehadiran obligasi rekap memberikan tiga keajaiban; pendapatan yang pasti, kolektibilitas
yang lancar, dan pencadangan yang kecil.
Pembahasan: A
Opsi B salah karena tanda pisah (-) tersebut harusnya diganti dengan garis miring (/). Opsi C salah
karena dibutuhkan tanda koma sebelum kata tetapi sebagai konjungsi. Opsi D seharusnya tidak
dibutuhkan tanda koma karena bukan anak kalimat. Opsi E seharusnya menggunakan tanda titik dua
(:) bukan titik koma (;).

Topik: Kalimat Efektif, Kata Ulang


13. Kalimat yang efektif dan benar sesuai tata kebahasaan adalah…

A. Meskipun polisi sudah berusaha menertibkan acara tersebut, tetapi demonstrasi masih
terus berjalan di pusat kota.
B. Dalam literatur Barat sering disebutkan bahwa ilmu humaniora memiliki peran yang
signifikan dalam perkembangan peradaban manusia.
C. Teknokultur merupakan salah satu bidang ilmu yang mana ranah kajiannya berfokus pada
relasi teknologi dan kultur di masyarakat.
D. Serombongan penari-penari Bali telah datang sore ini.
E. Peristiwa itu kait-mengkait antara yang satu dengan lainnya dan ada risiko besar bahwa
di antaranya tidak akan ada orang yang selamat.
Pembahasan: B
Opsi A salah karena penggunaan konjungsi ‘meskipun’ dan ‘tetapi’ pada satu kalimat secara
bersamaan.
Opsi B sudah benar.
Opsi C salah karena menggunakan kata ‘yang mana’ yang berasal dari serapan tata bahasa kalimat
asing.
Opsi D salah karena tidak efektif. Bentuk kalimat yang benar adalah menggunakan frasa ‘Serombongan
penari’ atau ‘penari-penari’.
Opsi E salah karena bentuk kata ulang yang benar adalah kait-mengait dan seharusnya kata ‘di
antaranya’ ditulis tanpa spasi.

Topik: Gabungan Kata, Kata Serapan


14. Kalimat di bawah ini yang ditulis dengan ejaan yang baku dan sempurna sesuai padanan KBBI
adalah…
A. Inovasi teknologi yang ditemukan bulan lalu pasti akan memajukan usaha agribisnis
miliknya.
B. Apa kah kamu memiliki materai yang dapat aku gunakan?
C. Surat yang Anda kirim mengenai fasilitas publik belum Anda tandatangani.
D. Roti gandum yang apak itu masih belum dibuang karena ia dilupakan oleh seluruh
penghuni rumah.
E. Dua bulan telah berlalu semenjak saya terakhir mengirimkan uang kepada orangtua saya
di daerah.
Pembahasan: D
Opsi A salah karena bentuk baku dari agribisnis adalah agrobisnis.
Opsi B salah karena partikel ‘kah’ seharusnya tidak dipisah dan bentuk baku kata materai adalah
meterai.
Opsi C salah karena bentuk gabungan kata yang benar adalah tanda tangani.
Opsi D benar. Apak adalah bentuk baku dari kata ‘apek’.
Opsi E salah karena bentuk gabungan kata yang benar adalah orang tua.

Topik: Makna Frasa


Akibat UU yang dikeluarkan tahun lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami delegitimasi.

15. Kata yang memiliki makna yang sama dengan kata delegitimasi pada kalimat tersebut adalah…
A. Kemerosotan
B. Kelemahan
C. Ketidakpercayaan
D. Ketidakabsahan
E. Kemunduran

Pembahasan: D

Kebalikan kata delegitimasi adalah legitimasi yang berarti pengesahan. Maka, kata yang paling tepat
dalam konteks ini adalah opsi D. Kata ini memiliki arti ‘tidak sah’ atau ‘pembatalan’ sehingga dalam
konteks kalimat ini memiliki arti bahwa KPK merupakan lembaga yang sudah tidak dianggap sah.

Anda mungkin juga menyukai