Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA DAN MODEL KONSEPTUAL DALAM

KEPERAWATAN JIWA

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Novi Herawati Sp.Kep. Jiwa

Oleh :

FATMADILLA

183210288

3A

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


PRODI DIII KEPERAWATAN SOLOK
TAHUN 2020
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunua Nya kepada kita sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas makalah ini pada waktunya
yang berjudul “KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA DAN MODEL KONSEPTUAL
DALAM KEPERAWATAN JIWA”.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua terkait
Prespektif keperawatan jiwa dan tread issue keperawatan jiwa . Saya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Akhir kata
saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berhasil dalam penyusunan makalah
ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai kita semua amiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………

A. Latar Belakang……………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….
C. Tujuan Prioritas …………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep dasar Keperawatan Jiwa……………………………………………………….


B. Model konseptual keperawatan jiwa…………………………………………………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk menjadi individu yang produktif dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar,
kita harus memiliki jiwa yang sehat, individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi
fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari gangguan (penyakit) tidak dalam kondisi tertekan
sehingga dapat mengendalikan stress yang timbul. Kondisi ini akan memungkinkan individu
untuk hidup produktif, dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan.

Manusia sebagai makhluk biopsikososiospiritual mengandung pengertian bahwa manusia


merupakan makhluk yang utuh dimana didalam nya terdapat unsur biologis, psikologis, sosial,
dan spiritual. Sebagai makhluk biologi, manusia tersusun dari berjuta-juta sel-sel hidup yang
akan membentuk satu jaringan, selanjutnya jaringan akan bersatu dan membentuk organ serta
sistem organ.

Sebagai makhluk psikologi, setiap manusia memiliki kepribadian yang unik serta memiliki
struktur kepribadian yang terdiri dari id,ego,dan super ego dilengkapi dengan daya pikir dan
kecerdasan, agar menjadi pribadi yang selalu berkembang. Sedangkan sebagai makhluk sosial
manusia tidak dapat hidup sendiri manusia selalu ingin hidup dengan orang lain dan
membutuhkan orang lain.selain itu manusia juga harus menjalin kerjasama dengn manusia lain
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup. Manusia juga dituntut untuk bertingkah laku
sesuai dengan norma yang berlaku dilingkungan sosialnya. Sebagai makhluk spiritual manusia
mempunyai keyakinan dan mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pandangan
hidup ,dorongan hidup yang sejalan, dengan sifat religius yang dianutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Keperawatan Jiwa?
2. Apa Model Konseptual dalam Keperawatan jiwa?

C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
2. Mengetahui Model Konseptual dalam Keperawatan jiwa
BAB II

A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA

a. DEFINISI SEHAT JIWA

1. Definisi kesehatan jiwa menurut WHO

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sejahtera secara fisik, sosial dan mental yang
lengkap dan tidak hanya terbebas dari penyakit dan kecacatan. Atau dapat dikatakan
bahwa individu sehat jiwa apabila berrada dalam kondisi fisik, mental dan sosial terbebas
dari gangguan (penyakit) atau tidak dalam kondisi tertekan sehingga dapat
mengendalikan stress yang timbul. Sehingga memungkinkan individu untuk hidup
produktif, dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan

2. Definisi kesehatan jiwa menurut uu kesehatan jiwa No.03 Tahun 1996

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental yang sejahtera sehingga memungkin
seseorang berkembang secara optimal baik fisik, intelektual dan emosional dan
perkembangan tersebut berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain sehingga
memungkinkan hidup harmonis dan produktif.

b. CIRI-CIRI SEHAT JIWA (MENTAL)


Cirri-ciri sehat jiwa meliputi menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mamou
menghadapi stress kehidupan yang wajar, mampu bekerja produktif dan memenuhi
kebutuhan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan
baik apa yang ada pada dirinya dan merasa nyaman bersama dengan orang lain. ()
Ciri-ciri sehat jiwa :
a. Bersikap positif terhadap diri sendiri
b. Mampu tumbuh, berkembang dan menvapai aktualisasi diri
c. Mampu mengatasi stress atau perubahan pada dirinya
d. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan yang diambil
e. Mempunyai persepsi yang realistic dan menghargai perasaan serta sikap orang
lain
f. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

Sementara itu cirri-ciri sehat jiwa menurut Yahoda sebagai berikut :


a. Bersikap positif terhadap diri sendiri
b. Tumbuh kembang dan aktualisasi diri
c. Integrasi (keseimbangan/keutuhan
d. Otonomi
e. Persepsi realitas
f. Environmental Mastery (kecakapan dalam adaptasi dengan lingkungan).
(Suliswati,2004:34)
c. FALASAFAH KEPERAWATAN JIWA
Falsafah keperawtan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah
keperawatan bertjuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan
memandang manusia sebagai makhluk holistic,sehingga pendekatan pemberian asuhan
keperawatan,dilakukan melalui pendekatan humanistik, dalam arti perawat sangat
menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta
menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.

B. MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN

Definisi Model Konseptual Keperawatan

Banyak ahli mendefinisikan mengenai model konseptual seperti berikut ini:

 Model konseptual memberikan keteraturan untuk berfikir,mengobservasi dan


menginterprestasi apa yang di lihat, mengidentifikasi suatu pertanyaan untuk menjawab
fenomena dan menunjukan pemecahan masalah (Christensen & Kenny, 2009,hal.29)
 Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
merupakan petunjuk bagi perawat untyuk mendapatkan informasi agar perawat peka
terhaddap apa yang terjadi pada suatu saat dengan dan tahu apa yang harus perawat
kerjakan (Brockopp, 1999,dalam Hidayati,2009).

Model Konseptual dalam Keperawatan jiwa

Berikutt ini akan dijelaskan berbagai macam model konseptual yang dikembangkan oleh
beberapa ahli diantaranya menurut:

a. Psycoanalytical (Freud,Erickson)

Merupakan model yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisa meyakini bahwa
penyimpangan perialku pada usia dewasa berhubungan dengan perkembangan pada masa anak.
Menurut model psycoanalytical, gangguan jiwa dikarenakan ego tidak berfungsi dalam
mengontrol id, sehingga mendorong terjadinya penyimpangan perilaku (deviation of Behavior)
dan konflik intrapsikis terutama pada masa anak-anak. Setiap fase perkembangan mempunyai
tugas perkembangan yang harus dicapai. Gejala merupakan symbol dari konflik. Proses terapi
psikonalisa memakan waktu yang lama. Proses terapi pada model ini menggunakan metode
asosiasi bebas dan analisa mimpi transferen, bertujuan untuk memperbaiki traumatic masa lalu.

b. Interpersonal (Sullivan,peplau)

Model ini dikembangkan oleh Harry Stack Sullivan dan hildegard peplau. Teori
interpersonal meyakini bahwa perilaku berkembang dari hubungan interpersonal. Sullivan
menekan kan besarnya pengaruh perkembangan masa anak-anak terhadap kesehatan jiwa
individu. Menurut model konsep ini, kelainan jiwa seseorang disebabkan karena adanya
ancaman yang dapat menimbulkan kecemasan.

c. Social (Caplan,Szasz)
Model ini berfokus pada lingkungan fisik dan situasi sosial yang menimbulkan
stress dan mencetus gangguan jiwa. Menurut Szasz, setiap individu bertanggung jawab
terhadapp perilakunya, mampu mengontrol dan menyesuaikan perilaku sesuai dengan
nilai atau budaya yang diharapkan masyarakat. Kaplan meyakini bahwa konsep
pencegahan primer,skunder,tersier sangat penting untuk mencegah timbulnya gangguan
jiwa. Situasi sosial yang dapat menimbulkan gangguan jiwa adalah kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah, kurangnya support system dan koping mekanisme yang
mladaptif.
d. Existensial (Ellis,Rogers)

Model eksential menyatakan bahwa gangguan perilaku atau gangguan jiwa terjadi apabila
individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya. Individu tidak memiliki
kebanggaan akan dirinya. Membenci dirinya sendiri dan mengalami gangguan dalam body
imagenya

e. Supportive Therapy (Wermon Rockland)

Wermon dan rockland meyakini bahwa penyebab gangguan jiwa adalah faktor biopsikososial
dan respons maladaptive saat ini. Prinsip proses terapi pada model suportif adalah
menguatkan respon coping adaptif. Terapis bisa membantu klien untuk mengidentifikasi dan
mengenal kekuatan atau kemampuan serta coping yang dimiliki klien, mengevaluasi
kemampuan mana yang dapat digunakan untuk alternative pemecahan masalah.

f. Medica (Meyer,Keplin)

Menurut konsep ini penyebab gangguan jiwa adalah multifactor yang kompleks yaitu aspek
fisik, genetic,lingkungan dan factor sosial. Model medical meyakini bahwa penyimpangan
perilaku merupakan manifestasi gangguan sistem syaraf pusat (ssp). Dicurigai bahwa depresi
dan schizopherina dipengaruhi oleh transmisi impuls neural,serta gangguan synaptic.

g. Model Komunikasi

Model perilaku mengatakan bahwa, penyimpangan perilaku terjadi jika pesan yang
disampaikan tidak jelas. Penyimpangan komunikasi menyangkut verbal dan non verbal,posisi
tubuh,kecepatan dan volume suara atau bicara.

h. Model perilaku

Proses terapi pada model ini dilakukan dengan cara:


1. Desentisasi dan relaksasi,dapat dilakukan bersamaan.
2. Asertif training adalah belajar mengungkapkan sesuatu secara jelas dan nyata tanpa
menyinggung perasaan orang lain
3. Positif training, mendorong dan menguatkan perilaku positif yang baru dipelajari
berdasarkan pengalaman yang menyenangkan untuk digunakan pada perilaku yang akan
datang.
4. Self regulasi
5. Langkah terakhir adalah klien diminta untuk memberikan reinforcement (penguatan
terhadap diri sendiri) atas perilaku yang sesuai

i. Model stress adaptasi roy

Adaptasi adalah komponen pusaat dalam model keperawatan. Didalamnya menggambarkan


manusia sebagai sistem adaptif. Adaptasi menggambarkan proses koping terhadap stressor
dan produk akhir dari koping. Proses adaptasi termasuk fungsi holistic bertujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif yang pada akhirnya akan meningkatkan intergritas.

j. Model keperawatan

Pendekatan model keperawatan adalah model konsep yang digunakan dalam memberikan
asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan,secara
holistik,bio,psiko,sosial dan spiritual.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai makhluk psikologi, setiap manusia memiliki kepribadian yang unik serta
memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari id,ego,dan super ego dilengkapi dengan
daya pikir dan kecerdasan, agar menjadi pribadi yang selalu berkembang. Sedangkan
sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri manusia selalu ingin hidup
dengan orang lain dan membutuhkan orang lain.selain itu manusia juga harus menjalin
kerjasama dengn manusia lain untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup. Manusia
juga dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan norma yang berlaku dilingkungan
sosialnya. Sebagai makhluk spiritual manusia mempunyai keyakinan dan mengakui
adanya Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pandangan hidup ,dorongan hidup yang sejalan,
dengan sifat religius yang dianutnya.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya dapat memahami tentang
konsep dasar keperawatan jiwa dan model keperawatan jiwa
DAFTAR PUSTAKA

Yosep iyus,S kp,M.Si.2009.keperawatan jiwa,Edisi Revisi.Bandung.PT.Refika Aditama.

Nasir,Abdul, 2011, Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa, Jakarta : Salemba Medika

Fik UI & WHO,2006. Modul model praktik keprawatan profesional jiwa (MPKP), Jakarta

Suliswati, 2005, Konsep Dasar Keperwatan Kesehatan Jiwa, Jakarta :EGC

Nurhalimah, 2016, Keperawatan Jiwa, Jakarta Selatan : Pusdiks SDM Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai