Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN

OTITIS MEDIA AKUT


No. Dokumen :
No. Referensi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS Hj. ROSMIATI
PALAKKA KAHU NIP. 19610407198111 2 003

1. Pengertian Otitis media akut (OMA) adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang
terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan otitis media akut
sesuai standar terapi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 2016 tentang Pelayanan Medis
4. Referensi PERMENKES Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktis
Klinik Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer
5. Prosedur / 1. Persiapan Alat dan bahan
Langkah-langkah a. Lampu kepala
b. Corong telinga
c. Aplikator kapas
d. Otoskop
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter
b. Perawat
3. Langkah-langkah
a. Petugas menerima pasien dengan senyum, salam dan sapa
b. Petugas menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan (informed
consent)
c. Petugas melakukan anamnesa gejala. Pasien datang dengan keluhan
yang bergantung pada stadium OMA yang terjadi. Pada anak, keluhan
utama adalah rasa nyeri di dalam telinga dan demam serta ada riwayat
batuk pilek sebelumnya. Anak juga gelisah, sulit tidur, tiba-tiba menjerit
waktu tidur, bila demam tinggi sering diikuti diare dan kejang-kejang.
Kadang-kadang anak memegang telinga yang sakit. Pada stadium
supurasi pasien tampak sangat sakit, dan demam, serta rasa nyeri di
PENATALAKSANAAN
OTITIS MEDIA AKUT
No. Dokumen :
No. Referensi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS Hj. ROSMIATI
PALAKKA KAHU NIP. 19610407198111 2 003

telinga bertambah hebat. Bila terjadi ruptur membran timpani, maka


sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun, dan anak tertidur
tenang. Pada anak yang lebih besar atau dewasa, selain rasa nyeri
terdapat pula gangguan pendengaran dan rasa penuh dalam telinga.
d. Petugas mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan.
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dapat ditemukan demam dan
pada pemeriksaan penala kadang didapatkan tuli konduktif.
Pemeriksaan dengan otoskopi untuk melihat membran timpani:
o Pada stadium oklusi tuba Eustachius terdapat gambaran retraksi
membran timpani, warna membran timpani suram dengan reflex
cahaya tidak terlihat.
o Pada stadium hiperemis membran timpani tampak hiperemis serta
edema.
o Pada stadium supurasi membran timpani menonjol ke arah luar
(bulging) berwarna kekuningan.
o Pada stadium perforasi terjadi ruptur membran timpani dan nanah
keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
o Pada stadium resolusi bila membran timpani tetap utuh, maka
perlahan-lahan akan normal kembali.Bila telah terjadi perforasi,
maka sekret akan berkurang dan mengering.
f. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
g. Petugas memberikan rencana terapi yakni dapat diberikan antihistamin
bila ada tanda-tanda alergi dan antipiretik seperti paracetamol sesuai
dosis anak. Pada stadium perforasi dalat dilakukan cuci telinga dengan
larutan H2O2 3% sealam 3-5 hari dan antibiotik tetes. Antibiotik yang
PENATALAKSANAAN
OTITIS MEDIA AKUT
No. Dokumen :
No. Referensi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS Hj. ROSMIATI
PALAKKA KAHU NIP. 19610407198111 2 003

diberikan pada stadium oklusi dan hiperemis ialah penisilin atau


eritromisin, selama 10-14 hari:
 Ampisilin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 25 mg/KgBB 4 x sehari
atau
 Amoksisilin: Dewasa 500 mg 3 x sehari; Anak 10 mg/KgBB 3 x sehari
atau
 Eritromisin : Dewasa 500 mg 4 x sehari; Anak 10 mg/KgBB 4 x sehari
h. Petugas memberikan edukasi dan konseling dengan memberitahu
keluarga bahwa pengobatan harus adekuat agar membran timpani dapat
kembali normal dan mencegah infeksi saluran napas atas (ISPA) pada
bayi dan anak-anak, menangani ISPA dengan pengobatan adekuat, serta
enghindarkan pajanan terhadap lingkungan merokok dan lain-lain.
i. Petugas merujuk jika membrane timpani tidak menutup dalam 3 bulan
j. Petugas melengkapi rekam medis dan buku register terkait
6. Bagan Alir
Menyapa pasien dengan 3S Menjelaskan Melakukan anamnesa gejala Cuci tangan
informed consent yang bergantung pada
stadium OMA yang terjadi
Melakukan pemeriksaan fisik
dapat ditemukan demam dan
pada pemeriksaan penala
kadang didapatkan tuli
konduktif
Konseling- Memberikan
Edukasi rencana terapi

Diagnosa Otitis
Media Akut Cuci tangan

Selesai
Melengkapi RM dan buku register terkait

7. Hal – hal yang


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait a. Ruang pendaftaran umum
PENATALAKSANAAN
OTITIS MEDIA AKUT
No. Dokumen :
No. Referensi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS Hj. ROSMIATI
PALAKKA KAHU NIP. 19610407198111 2 003

b. Ruang Pemeriksaan Umum


c. Ruang farmasi
9. Dokumen terkait a. Buku Register Pasien
b. Rekam medis
c. Blangko rujukan internal
d. Buku register rujukan eksternal
e. Blangko rujukan pasien
10. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai