Anda di halaman 1dari 3

SOP PENANGANAN ISPA

(PNEUMONIA)
No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman :

Tanda tangan
UPTD Puskesmas Gede Budiaso, SKM., M.A.P
Sumbersari Nip. 19700616 199003 1 003

1. Pengertian Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada pasien yang datang ke puskesmas
sehingga diketahui penyakitnya.
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli
serta menimbulkan konsilidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas
setempat.

2. Tujuan Untuk menentukan diagnosa dan pemberian terapi pada balita sakit.

3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Sumbersari No. tentang Penanganan


Infeksi Saluran Pernapasan Atas Pneumonia.
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Sumbersari No. tentang Manajemen
Terpadu Balita Sakit.
4. Referensi 1. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia; Jakarta, 2018.
5. Alat I. Sarana Non medis
a. Meja 1 buah;
b. Kursi 2 buah;
c. Tempat tidur 1 buah;
d. Wastafel dengan kran air mengalir dan sabun cuci tangan;
e. Tissue (lap tangan);
f. KMS bayi;
g. Kartu status anak; dan
h. Tempat sampah medis dan non medis.
II. Sarana Medis
a. Timbangan;
b. Thermometer;
c. Soundtimer;
d. Alcohol 70 %;
e. Oxymeter;
f. Stetoskop; dan
g. Kassa steril.

6. Pelaksanaan 1. Anamnesa
Prosedur
2. Pemeriksaan
3. Penegakan diagnose
4. Penyuluhan kepada orang tua.

I. Anamnesa
a. Identitas pasien.
b. Menanyakan apakah anak menderita batuk atau sukar bernapas, lama
batuk.
c. Menanyakan apakah anak tidak bisa minum atau menetek.
d. Menanyakan apakah anak demam, sudah berapa lama.
e. Menanyakan apakah anak kejang.
II. Pemeriksaan
a. Anak harus tenang dan dan dipangku ibu atau ditidurkan di tempat
pemeriksaan.
b. Frekuensi pernapasan yaitu dengan menghitung tarikan napas dan
gerakan dinding dada dan melihatnya dengan hitungan waktu per
menit berapa kali.
c. Apakah ada tarikan dinding dada ke dalam dengan cara melihat dada
bagian bawah diamati apakah terjadi pada saat inspirasi (tarikan
napas).
d. Mengukur suhu dengan memakai thermometer.
e. Apakah ada wheezing/stridor : dengan meletakan stetoskop pada
dinding dada dan akan terdengar bunyi ngik pada waktu inspirasi,
itulah suara wheezing. Begitu juga dengan stridor, meletakan stetoskop
pada dinding dada dan akan terdengar suara nafas krosok-krosok.
f. Ukuran berat badan: bayi < 1 tahun yaitu dengan timbangan tidur. >1
tahun dengan timbangan berdiri/injak.
III. Penegakan Diagnose
a. Apabila terjadi :
- Tarikan dinding dada ke dalam
- Saturasi oksigen <90 %
- Pada anak umur 2 bulan - < 12 bulan, nafas 50 kali atau lebih per
menit
- Pada anak umur 12 bulan - < 5 tahun, 40 kali atau lebih per menit
Maka, itu adalah Pneumonia berat.
b. Apabila terjadi :
- Tarikan dinding dada negative
- Pada anak umur 2 bulan - < 12 bulan, nafas 50 kali atau lebih per
menit.
- Pada anak umur 12 bulan - < 5 tahun, 40 kali atau lebih per menit
Maka, itu adalah pneumonia.
c. Apabila terjadi batuk namun tidak ada tanda-tanda pneumonia berat
atau pneumonia, maka itu adalah batuk bukan pneumonia.
IV. Penyuluhan kepada Orang tua
a. Menjelaskan kepada orang tua apa yang terjadi (nafas cepat, sulit
minum, kejang)
b. Anjuran control 2 hari kemudian pada anak dengan pneumonia.
c. Cara pemberian obat.
d. Menjaga makanan yang semakin memperparah penyakit, misal
gorengan atau makanan dingin (es).
e. Menjaga lingkungan anak bebas dari asap rokok.
7. Bagan Alir

Pasien datang Informasi Antrian Loket Pendaftaran

Penapisan

Poliklinik MTBS /
Pneumonia

Poliklinik Umum
Pulang Apotik
Dokter

8. Hal-hal yang perlu Ketelitian menggali permasalahan mengenai proses terjadinya penyakit.
diperhatikan
9. Unit terkait Polik Umum.

10. Dokumen Terkait Kartu konseling.

11. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai di


berlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai