Anda di halaman 1dari 5

PenatalaksanaanHipoglikemi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/4
Ditetapkan
DirekturUtama RSUD Jend. Ahmad
ProsedurTetap Yani.
Tanggalterbit
Januari 2016
Drg. Endang Nuriyati
NIP. 19600110 198701 2 001
Pengertian Hipoglikemiadalahkeadaanhasilpengukurankadarglukosadarah<45
g/dl (2,6mmol/L). Setiap stress yang
terjadimengurangicadanganglukosa yang ada.
Kegawatanterjadipadahipoglikemiabilaberlanjutmenjadipenyulitatauk
omplikasi
yangberdampakpadakejangdanhipoksiaterutamahipoksiaotak.

Tujuan Melaksanakanpelayananilmukesehatananak yang komprehensif,


cepat, tepat, akuratdan optimal.

Kebijakan 1. SMF KesehatamAnak Sub BagianPerinatologi


2. Pelayananpendertia di tempatpersalinan, di
bangsalPerinatologidanrawatinaplainnya.
3. Tenagapelayanankesehatanterdiridaridokterspesialisanakkonsultan
(SpAK), dokterspesialisanak (SpA), Peserta PPDS IKA, stase di
Sub BagianPerinatologi, perawatdantenagapenunjangmedik.

Petugas 1. DokterSpesialisAnak
2. DokterUmumBagianAnak
3. TenagaKeperawatandanpenunjang

PROSEDUR
FaktorResiko/faktorpredisp 1. Ibumenderita DM sebelumdanselamakehamilanterutama DM yang
osisi tidakterkontrol
2. Riwayatbayiberatlahirrendah (prematuritas,
keciluntukmasakehamilan)
3. RiwayatbayiBesaruntukMasaKehamilan (BMK), makrosomi
4. RiwayatbayidenganPenyakitJantungBawaan
5. Riwayatbayimenderitaasfiksia, hipotermi, hipertermi,
gangguanpernapasan

GambaranKlinik 1. Tremor (“jiterriness”), nistagmusgerakaninvolunterpadamata


2. Bayilemah, apatis, letargik, keringatdingin, sianosis
3. kejang
4. Apneataunapaslambat, tidakteratur
5. Tangismelengkingataulemahmerintih
6. Hipotoni, Masalahminum
PenatalaksanaanHipoglikemi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/4
Ditetapkan
ProsedurTe DirekturUtama RSUD Jend. Ahmad Yani.
tap Tanggalterbit
Januari 2016
Drg. Endang Nuriyati
NIP. 19600110 198701 2 001
Penunjang 1. Pemeriksaankadarglukosadarahbayirisikotinggi
2. Pemeriksaanurinrutin, khususnyareduksiurinpadawaktusama
3. Kadar elektrolitdarah
Diagnosis Kadar glukosadarah<45 mg/Dl (2,6 mmol/L)
HipoglikemisimptomatisdanHipoglikemiasimtomatis

Terapi 1. Glukosadarah<25 mg/dl (1,1 mmol/L) atauterdapattandaklinishipoglikemi


- pasangjalur IV jikabelumterpasang, jikatidakdapatdipasangdengancepat,
berikanlarutanglukosamelaluipipalambungdengandosis yang sama
- Berikanglukosa 10% 2 ml/kg secara IV bolus dalam 5 menit
- Infusglukose 10% sesuaikebutuhanrumatan
- Periksakadarglukosadarahsatu jam setelah bolus glukosedankemudiantiaptiga
jam:
 Jikakadarglukosadarah<25 mg/Dl (1,1 mmol/L), ulangipemberian bolus
glukosesepertitersebut di atasdanlanjutkanpemberianinfus;
 Jikakadarglukosadarah 25-45 mg/dL (1,1-2,6 mmol/L),
lanjutkaninfusdanulangipemeriksaankadarglukosasetiaptiga jam
sampaikadarglukosa>= 45 mg/dL (2,6 mmol/L)
 Bilakadarglukosadarah>= 45 mg/dL (2,6mmol/L)
dalamduakalipemeriksaankadarglukosadarahsetelahkadarglukosakembali
normal.
- Anjurkanibumenyusui. Bilabayitidakdapatmenyusui, berikan ASI
perasdenganmenggunakansalahsatualternatifcarapemberianminum.
- Bilakemampuanminumbayimeningkatturunkanpemberiancairaninfussetiaphari
secarabertahap.
2. Bilaglukosadarah 25-45 mg/dL (1,1-2,6 mmol/L) tanpatandahipoglikemi.
- Anjurkanibumenyusui. Bilabayitidakdapatmenyusui, berikan ASI
perasdenganmenggunakansalahsatualternatifcarapemberianminum.
Pantutandahipoglikemi, bilaada, tanganisepertitersebutdiatas.
Periksakadarglukosadarahdalamtiga jam
atausebelumpemberianminumberikutnya:
PenatalaksanaanHipoglikemi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3/4
Ditetapkan
ProsedurTeta DirekturUtama RSUD Jend. Ahmad Yani.
p Tanggalterbit
Januari 2016
Drg. Endang Nuriyati
NIP. 19600110 198701 2 001
Terapi  Jikakadarglukosadarah<25 mg/dL (1,1 mmol/L),
atauterdapattandahipoglikemi, tanganisepertitersebut di atas
 Jikakadarglukosadarahmasihantara 25-45 mg/dL (1,1-2,6 mmol/L),
naikkanfrekuensipemberianminum ASI ataunaikkanpemberian volume
minumdenganmenggunakansalahsatualternatifcarapemberianminum;
 Jikakadarglukosadarah 45 mg/dL (2,6mmol/L) ataulebih,
lihattentangfrekuensipemeriksaankadarglukosadarah di bawahini.
3. Terapifaktorpenyebabdankomplikasi yang terjadi
4. Biladiperlukandapatdilakukankonsultasike Sub bagianEndokrinologiAnak

Pemantauan I. Terapi
Setelahterapidankadarglukosadarah normal,
dilakukanpemantauanterapidanulanganpemeriksaankdarglukosadarahsebagaiberiku
t:
- Jikabayimendapatkancairan IV, untukalasanapapun,
lanjutkanpemeriksaankadarglukosadarahsetiap 12 jam
selamabayimasihmemerlukaninfus. Jikakapansajakadarglukosadarahturun,
tanganisepertitersebut di atas.
- Jikabayisudahtidaklagimendapatinfuscairan IV,
periksakadarglukosadarahsetiap 12 jam sebanyakdua kali pemeriksaan:
o Jikakapansajakadarglukosadarahturun, tanganisepertitersebut di
atas;
o Jikakadarglukosadarahtetap normal selamawaktutersebut,
makapengukurandihentikan

PenatalaksanaanHipoglikemi

ProsedurTetap No. Dokumen No. Revisi Halaman


4/4
Ditetapkan
DirekturUtama RSUD Jend. Ahmad Yani.
Tanggalterbit
Januari 2016
Drg. Endang Nuriyati
NIP. 19600110 198701 2 001
Pemantauan II. TumbuhKembang
o Bilaibumenderita DM,
perlupemeriksaanatauujitapisuntukbayinya
o Bilabayimenderita DM (juvenile Diabetes Mellitus) kelola
DM nyaataukonsultasike sub BagianEndokrinologiAnak

Prognosis Baikjikatanpakomplikasi

Penatalaksanaan hipoglikemia pada dewasa dapat dibedakan sesuai derajat hipoglikemia.

Hipoglikemia Ringan-Sedang

Pemberian karbohidrat sebanyak 15 gram dalam bentuk tablet atau larutan glukosa maupun sukrosa diperlukan
sebagai pertolongan pertama hipoglikemia ringan hingga sedang pada orang dewasa. Terapi awal ini cukup untuk memicu
kenaikan glukosa darah hingga 38 mg/dL dalam 20 menit dan perbaikan gejala pada sebagian besar individu dengan
hipoglikemia ringan-sedang. Pilihan rejimen terapi awal lainnya seperti susu dan jus jeruk kurang cepat dalam menaikkan
kadar glukosa darah dan memperbaiki gejala.
Apabila pasien memiliki riwayat DM, pengukuran kadar glukosa dilakukan dalam 15 menit sejak pemberian terapi glukosa
awal. Jika kadar glukosa darah masih di bawah 70 mg/dL, pemberian 15 gram glukosa atau sukrosa dapat diulang. Apabila
tablet glukosa tidak tersedia, sediaan karbohidrat 15 gram oral lainnya yang ekivalen adalah 15 mL gula pasir yang dilarutkan
dalam air, 5 kubus kecil gula, dan 15 mL madu. [1,35]

Hipoglikemia Berat

Apabila pasien mengalami hipoglikemia berat namun masih sadar penuh dan memiliki riwayat diabetes, pemberian
karbohidrat oral 20 gram dilakukan dalam bentuk glukosa tablet dan sediaan lain yang ekivalen.  kadar glukosa darah
kemudian diperiksa dalam kurun waktu 15 menit setelah pemberian terapi glukosa awal. Pemberian glukosa 15 gram dapat
diulang apabila kadar glukosa darah masih < 70 md/dL.
Jika pasien mengalami hipoglikemia berat dan tidak sadarkan diri, pemberian 10-25 gram glukosa atau 20-50 mL dekstrosa
50% dalam air (D50W) dapat diberikan secara intravena selama 1-3 menit apabila pasien memiliki akses intravena. Jika
pasien tidak memiliki akses intravena, 1 mg glukagon dapat diberikan secara subkutan atau intramuskular. Pedoman klinis di
Amerika Serikat dan Kanada menyarankan agar pasien dengan DM dan keluarga yang merawat memiliki sediaan glukagon
serta mampu memberikan obat tersebut sesuai indikasi. Namun, sediaan glukagon saat ini belum tersedia di Indonesia dan
bahkan di negara maju harganya masih sangat mahal. [1,35]
Jika Hipoglikemia telah Teratasi
Apabila hipoglikemia telah teratasi, pasien harus mendapatkan makanan atau kudapan yang semestinya dia dapatkan sesuai
jadwal makan harian guna mencegah hipoglikemia berulang. Apabila jadwal makan lebih dari 1 jam sejak kejadian
hipoglikemia, kudapan (termasuk karbohidrat 15 gram dan protein) perlu diberikan bagi pasien. [1]

Penatalaksanaan Hipoglikemia pada Anak-anak

Apabila sampel untuk pemeriksaan laboratorium kritis guna melacak penyebab dasar hipoglikemia telah diambil,
pemberian bolus kecil dekstrosa 0,2 gram/kgBB dapat diberikan melalui infus intravena selama 1 menit (dekstrosa 10% 2
mL/kgBB). Kemudian, infus intravena kontinu dekstrosa 10% dengan dosis 8 mg/kg/menit dapat dimulai. Kadar glukosa
darah perlu diperiksa 15 menit setelah dilakukan bolus kecil di awal dan selama pemberian infus dekstrosa rumatan masih
berlangsung.

Apabila hipoglikemia berulang, pemberian bolus intravena dekstrosa dapat diberikan pada dosis 0,5 gram/kgBB atau
sebanyak 5 mL/kgBB dekstrosa 10% yang dilanjutkan dengan peningkatan jumlah glukosa melalui infus rumatan hingga
25%-50%. [5]
Sebagai alternatif terhadap glukosa intravena, pemberian berulang gula sublingual 0,2 gram/kg merupakan pilihan yang cukup
efektif bagi anak-anak dengan hipoglikemia yang berusia 6 bulan hingga 15 tahun[4].

Anda mungkin juga menyukai